Sim, dhevi erini, hapzi ali, implementasi sistem informasi di pt indofood, jenis jenis sistem informasi di perusahaan manufaktur , universitas mercu buana, 2017
ERP (Enterprise Resource Planning) digunakan PT Indofood untuk mengintegrasikan proses bisnis seperti keuangan, logistik, sumber daya manusia, dan manufaktur menggunakan SAP. Sistem ini meningkatkan efisiensi, kontrol, dan kualitas informasi di perusahaan.
Ähnlich wie Sim, dhevi erini, hapzi ali, implementasi sistem informasi di pt indofood, jenis jenis sistem informasi di perusahaan manufaktur , universitas mercu buana, 2017
Ähnlich wie Sim, dhevi erini, hapzi ali, implementasi sistem informasi di pt indofood, jenis jenis sistem informasi di perusahaan manufaktur , universitas mercu buana, 2017 (20)
Sim, dhevi erini, hapzi ali, implementasi sistem informasi di pt indofood, jenis jenis sistem informasi di perusahaan manufaktur , universitas mercu buana, 2017
1. PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PT INDOFOOD
ERP (Enterprise Resource Planning)
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan.
Keuntungan penggunaan ERP antara lain :
1. Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan
mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik
2. Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi
peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk
3. Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk
perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis
bisnis yg berbeda-beda.
4. Keuntungan yang bisa terukur, diantaranya : penurunan inventori, penurunan tenaga
kerja secara total, peningkatan service level, peningkatan kontrol keuangan penurunan
waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi.
Satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini sedang banyak
diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia adalah SAP. Di Indonesia sendiri,
sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang sudah berhasil
mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya. Memang harga untuk
mendapatkan suatu ERP dunia juga harus dibayar mahal baik dari segi licensenya, konsultan
IT, dan juga SDM yang masih langka.
SAP (System Application and Product in data processing) merupakan software Enterprise
Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan
merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua
transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan
satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara
terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.
Kegunaan dan Fungsi penerapan ERP di PT. Indofood
Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C, berikut adalah cakupan implementasi ERP yang
dilakukan pada PT Indofood.
1. Financial
2. a. Financial Accounting (FI)
menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap profitabilitas dan kinerja keuangan
perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun eksternal.
b. Controlling (CO)
mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi pengendalian capital investment,
pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta memonitor dan merencanakan
pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan juga pengendalian biaya dan profit
berdasarkan semua aktivitas perusahaan.
c. Investment Management (IM)
menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assetsdari perusahaan
untuk membantu proses pengambilan keputusan.
d. Treasury (TR)
mengintegrasikan atara cash management dan cash forecasting dari aktivitas, logistik, dan
transaksi keuangan.
e. Enterprise Controlling (EC)
memberikan akses bagi Enterprise Controller kepada Information Warehouse mengenai
hal-hal eperti kondisi keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan dan pengendalian
perusahaan, investasi, maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM
perusahaan, kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (market size,
market share, dan competitor performance), serta faktor-faktor struktural dari proses bisnis
(struktur biaya, financial accounting, danprofitability analysis)
2. Logistics
a. Logistics Execution (LE)
pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi. Dari purchase requisition, good
receipt, hingga delivery dengan informasi yang terintegrasi dengan modul-modul lainnya.
b. Sales and Distribution (SD)
membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang baik dalam
periode akuntansi berikutnya.
c. Materials Management (MM)
membntu manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam aspek konsumsi material, energi,
dan servis terkait.
d. Plant Maintenance (PM)
3. mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan secara efekti, mengatur
data perawatan, dan mengintergrasikan data komponen peralatan dengan aktivitas
operasional yang sedang berjalan.
e. Production Planning and Inverntory Comtrol (PP)
merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai dengan proses delivery
produk.
f. Quality Management (QM)
berfungsi menyediakan master data berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series.
g. Project System (PS)
mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value, perencanaan detail
menggunakan cost element/unit costing, menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktivitas
dan penjadwalan, koordinasi dari resourced melalui otomatisasi permintaan material,
manajemen inventory, network planning (SDM, kapasitas, material, operating resources,
dam servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan, evaluasi akhir
proyek dengan analisis hasil dan perbaikan.
3. Human Resources
Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif
terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan, melindungi
data personalia dar pihak luar, serta membangun sistem rekruitmen dan pembanguna SDM
yang efisien melalui manajemen karir. Meliputi:
o Personnel Management (PA)
o Personnel Time Management (PT)
o Payroll (PY)
o Training and Event Management (PE)
o Organizational Management (OM)
o Travel Management (TM)
Dengan adanya SAP di Indofood, keamanan yang telah dilakukan terhadap kerahasiaan data
dan dukungan terhadap sistem operasional perusahaan dirasa telah cukup
Sehingga data hanya disiapkan atau dipublikasikan untuk public atau bagian yang
berwenang saja (tidak semua orang dapat mengaksesnya).
SAP Telah Kompatibel Terhadap Kebutuhan Perusahaan, dan isu sosial yang muncul seiring
adanya SAP
4. Untuk melengkapi roll out perangkat lunak SAP, Indofood memperoleh company-wide
platform yang terintegrasi yang diperlukan perusahaan untuk beroperasi secara efisien.
Adapun untuk mendukung rollout tersebut disediakan 10 kelompok pendukung misalnya,
anggota yang melayani lebih dari 1000 pemakai, meskipun demikian SAP memberikan
pemecahan keterbatasan SDM untuk meningkatkan solusi bisnis pada perusahaan. Sebagai
tambahan dukungan system ini masih dilengkapi dengn hardcopy system request, sehingga
bisa mengakomodasi semua permintaan yang dipusakan pada bagian pemeliharaan.
Efek positif yang didapatkan perusahaan adalah biaya rendah karena mengurangi banyak
tenaga. Namun efek negative yang akhirnya dialami oleh karyawan karena mereka sebagian
besar sudah tidak dibutuhkan lagi.
Hal ini bisa menjadi lebih ironis apabila pemerintah juga tak memberikan perhatian atau
peraturan win-win solution untuk kepentingan perusahaan dan SDM.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur adalah sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi
produksi yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dalam pembayaran dan pembelian
inventaris sekolah dan alat-alat tulis.Sistem Informasi Manufaktur merupakan subset dari
Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam
pemecahan masalah manufaktur. Manajer dalam area manufaktur menggunakan komputer
sebagai komponen sistem fisik maupun sistem informasi konseptual. Manajer pada area
manufaktur menggunakan komputer dalam sistem produk fisik untuk aplikasi seperi CAM
(Computer Aided Manufacturing) dan CAD (Computer Aided Design).Sebagai Sistem
informasi konseptual, komputer digunakan dalam menjadwalkan produksi, mengatur
persediaan, mengendalikan kualitas produk dan melaporkan biaya produk.Semua aplikasi
untuk fsiik maupun konseptual disebut CIM (Computer Integrated Manufacturing).
Pendekatan Mengelola Proses Manufaktur Menggunakan Informasi:
· Titik Pemesanan Kembali / ROP (ReOrder Point) adalah pendekatan reaktif yaitu keputusan
pembelian pada titik pemesanan kembali dengan menunggu hingga saldo suatu jenis barang
mencapai tingkat tertentu.
· Perencanaan Kebutuhan Material / MRP (Material Requirements Plannings) adalah
pendekatan proaktif yaitu mengidentifikasi material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan
tanggal diperlukannya.
Komponen-komponen utama sistem MRP :
1. Sistem Penjadualan Produksi, yaitu menyiapkan master production schedule yang
memproyeksikan produksi hingga satu tahun ke depan untuk mengakomodasi proses
produksi. Master production schedule menggunakan 4 file data mencakup file Pesanan
Pelanggan, file Ramalan Penjualan, File Persediaan Barang Jadi, file Kapasitas Produksi.
2. Sistem Material Requirements Planning yaitu menentukan berapa banyak material yang
diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan.
5. File yang diperlukan :
File Bill Of Material, kuantitas pada bill of material dikalikan dengan kebutuhan bruto (gross
requirements).àjumlah unit yang akan diproduksiFile Persediaan Bahan Baku digunakan
untuk menentukan material yang àtelah dimilki. Material tersebut dikurangi dengan
kebutuhan bruto kebutuhan netto (net requirements) yaitu jumlah yang harus dibeli untuk
memenuhi jadual produksi.
3. Sistem Capacity Requirements PlanningBerhubungan dengan sistem Material
Requirements PlanningUntuk memastikan bahwa produksi terjadual sesuai dengan
kapasitas pabrik.
4. Sistem Pengeluaran Pesanan (Order Release System). Menggunakan jadual pesanan
terencana untuk input dan mencetak laporan pengeluaran pesanan (order release report).
Satu salinan diserahkan kepada pembeli di departemen pembelian untuk berunding dengan
pemasok, dan salinan lain dikirimkan ke manajer manufaktur untuk mengontrol proses
produksi.
Perencanaan Sumber Manufaktur / MRP II (Manufacturing Resource Plannings) Adalah
mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan
manajemen material.
Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
2. Perencanaan prioritas yang lebih baik
3. Pelayanan pelanggan yang meningkat
4. Semangat pekerja yang meningkat
5. Informasi manajemen yang lebih baik
· JUST -IN-TIME (JIT)
Menjaga arus material ke pabrik hingga minimum dengan menjadualnya agar tiba di stasiun
kerja tepat pada waktunya (just in time)
SUBSISTEM INPUT MANUFAKTUR
Terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi, Subsistem Rekayasa Industri, dan Subsistem
Intelijen Manufaktur.
Ø Sistem Informasi Akuntansi
Menyediakan data input bagi aplikasi manufaktur. Terminal ditempatkan di seluruh pabrik
untuk mencatat kegiatan pekerja manufaktur dan sumber daya mesin ketika bahan baku
diubah menjadi produk akhir.
6. Ø Subsistem Rekayasa Industri
Menyediakan data dan informasi yang menjelaskan operasi manufaktur internal dari
Industrial Engineer (IE) yang mempelajari proses produksi agar menjadi lebih efisien yaitu
dengan merancang sistem produksi fisik dengan menentukan lokasi pabrik, cara mengatur
jalur produksi, dan urutan proses yang harus dilaksanakan
Ø Subsistem Intelijen Manufaktur
Menyediakan data dan informasi mengenai pemasok dan serikat buruh yang dikumpulkan
melalui penelitan khusus dan pertemuan pribadi.
SUBSISTEM OUTPUT MANUFAKTUR
Terdiri dari Subsistem Produksi, Subsistem Persediaan, Subsistem Kualitas.
Ø Subsistem Produksi
Mengukur proses produksi dalam hal waktu dengan menelusuri arus kerja dari satu langkah
ke langkah berikutnya.
Ø Subsistem Persediaan
Mengukur volume kegiatan produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi
barang dalam proses dan akhirnya barang jadi.Perusahaan berusaha meminimumkan biaya
pemeliharaan dengan menjaga agar tingkat persediaannya rendah dengan cara memesan
dalam kuantitas kecil atau ekonomis. Metode yang dapat digunakan adalah EOQ &
EMQ.EOQ (Economic Order Quantity) : menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan
pembelian serta mengidentifikasi biaya kombinasi terendah.
EMQ (Economic Manufacturing Quantity): menyeimbangkan biaya penyimpanan persediaan
dengan biaya ketidak efisienan produksi.
Ø Subsistem Kualitas
Mengukur kualitas bahan saat bahan tersebut diubah. Diukur mutu/kualitasnya mulai saat
diterima dari pemasok, berbagai titik dalam proses produksi, dan barang jadi sebelum
meninggalkan pabrik.
Ø Subsistem Biaya
Mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemen4b2.blogspot.co.id/2017/03/sistem-informasi-manajemen-pt-
indofood.html (18 September 2017, 14:51)
http://akuntansimodern.blogspot.co.id/2016/10/penerapan-sistem-teknologi-
informasi.html (18 September 2017, 14:51)