2. A.Konsep Dasar dan Pemahaman Tujuam
Pendidikan
Kata-kata pendidikan, bimbingan, pengajaran,
belajar, pembelajaran, bimbingan dan Pelatihan
sebagai istilah-istilah teknis yang kegiatannya lebur
dalam aktivitas pendidikan. Pendidikan sebagai
aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang
untuk membantu seseorang atau sekelompok
orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
pandangan hidup, sikap sosial dan keterampilan
hidup baik yang bersifat manual individual dan
sosial. Dilihat dari sudut pandang masyarakat
pendidikan itu sekaligus sebagai pewaris
kebudayaan dan pengembangan potensi-potensi.
3. 1. KONSEP DASAR PENDIDIKKAN
Secara faktual pendidikan menggambarkan
aktivitas sekelompok orang seperti guru dan
tenaga kependidikan lainnya melaksanakan
pendidikan untuk orang-orang muda
bekerjasama dengan orang-0rang yang
berkepentingan.
Menurut pandangan Piaget (1896) pendidikan
didefinisikan sebagai penghubung dua sisi,
disati sisi individu yang sedang tumbuh dan
berkembang dan di sisi lain nilai sosial,
intelektual dan moral yang menjadi tanggung
jawab pendidik untuk mendorong individu
tersebut
4. 2. PEMAHAMAN AKAN TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan merupakan komponen utama yang
sangat penting, sebab menentukan arah
proses pendidikan. Tujuan ini dapat dicapai
melalui suatu institusi, karena itu tujuan
institusional adalah tujuan yang diharapkan
dicapai oleh lembaga pendidikan. Tujuan
institusional merupakan tujuan untuk
mencapai tujuan umum dan seterusnya
mencapai visi dan misi pendidikan
5. 1. Sistem Pendidikan
Fitz Gerald (1981:5) mendefinisikan sistem sebagai tata
cara kerja yang saling berkaitan, yang bekerja sama
membentuk aktivitas atau mencapai tujuan tertentu.
secara sederhana dapat kitakan bahwa sistem
pendidikan adalah suatu keseluruhan yang terbentuk
dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan
fungsional dalam mengubah masukan menjadi hal
yang diharapkan.
sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
B. Sistem dan Proses
Pendidikan
6. Proses adalah sebarang perubahan dalam
suatu objek atau organisme, khususnya
perubahan suatu tingkah laku atau perubahan
suatu psikologi (Chaplin, 1989)
Proses sebagai langkah-langkah
menggambarkan skema penentuan kegiatan,
artinya seluruh manajer pendidikan harus
mengetahui, merumuskan, dan
memspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan institusi
pendidikan dengan menyusun daftar kegiatan
yang akan dilakukan.
2. Proses pendidikan dalam Sistem
administrasi Pendidikan
7. Jika proses dari kegiatan-kegiatan
pendidikan dilakukan dengan baik dan
berdasarkan prosedur ilmiah atau
objektif, maka kegiatan-kegiatan yang
disusun dengan baik, efektif dan efesien
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
di sekolah-sekolah dalam mencapai
tujuannya
8. Isu-Isu Administrasi
Pendidikan
Isu-isu utama dalam administrasi
pendidikan yang dapat
dikemukakan antara lain sebagai
berikut:
Revisi dan penyempurnaan
UUSPN No 2 Tahun 1989
menjadi UUSPN No 20 Tahun
2003. hal ini dilakukan untuk
reformasi pendidikan
khususnya berkaitan dengan
manajemen pendidikan
dengan menjadikan
pendidikan lebih memberi arti
pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat
melalui program pendidikan.
Konsep dan prinsip
otonomi pendidikan
adlah memebrikan ruang
kreatifitas dan inovasi
yang profesional sebagai
upaya memberdayakan
pendidikan.
Konsep Schoool Based
Management telah
dikembangkan sebagai
wacana reformasi
manajemen sekolah
yang mengelola sekolah
berbasis manajemen
dalam upaya
peningkatan mutu yang
kompetetif.
9. sistem evaluasi hasil
belajar sebagai upaya
mengukur kemajuan
belajar siwa untuk semua
jenjang dan jenis
pendidikan
Masih ada kesenjangan
yang menonjol antar Net
Enrollment Ratio (NER)
atau angka partisipasi
murni (APK) yaitu anak
yang bersekolah seusia
usia sekolah yang
dipersyaratkan dengan
Gross Enrollment Ratio
atau angka partisipasi
kasar (APK) yaitu anak
usia sekolah baik yang
mengikuti sekolah
maupun tidak sekolah.
Penelitian Blazely dkk
(997) mengungkapkan
bahwa pembelajaran
dio Indonesia sangat
teoritik tidak terkait
dengan lingkungan
dimana siswa berada.
Pendidikan tinggi dan
otonomi kampus yang
terdiri dari otonomi
keilmuan dan otonomi
manajemen sesuai
prinsip dan misi
perguruan tinggi untuk
menjalankan misi
pendidikan tinggi sesuai
dengan bidang ilmun
yang diasuhnya.
10. kedudukan PLS-PO dalam UUSPN untuk
mengurus warga negara Indonesia melalui jalur
pendidikan non formal bagi mereka yang tidak
dapat mengikuti pendidikan formal pada usia
sekolah maupun usia produktif.
Administrasi dan manajemen pendidikan luar
biasa yang memerlukan penanganan khusus
sebagai upaya untuk menampung anak usia
sekolah yang memerlukan pelayanan khusus
disebabkan kelainan atau sejumlah keterbatasan
lainnya yang mempersempit ruang gerak anak.
Pusat pendidikan dan latihan pada berbagai
instansi pemerintahan seperti Departemen
maupun non Departemen dalam upaya
pertumbuhan jabatan personel pada instansi dan
perusahaan masing-masing.