2. Anggota Kelompok
1. Ni Nengah Ari Suwandewi A (06)
2. Luh Ayu Eka Purnayanti (09)
3. Ni Luh Putu Desy Melinia Sari (12)
4. Ni Kadek Devina Wahyuni (13)
5. Fira Wulan Safitri (17)
6. Komang Margayanti (24)
7. Ni Kadek Shela Anjasari (30)
8. Ni Putu Winda Puspayanti (33)
5. Kata virus berasal dari bahasa latin “virion” yang berarti
“racun”, yang pertama kali digunakan di Bahasa Inggris tahun
1392. Definisi “agen yang menyebabkan infeksi penyakit”
pertama kali digunakan tahun 1728, sebelum ditemukannya
virus sendiri oleh Dmitry Iwanovsky tahun 1892.
Virus dapat dikatakan peralihan antara makhluk hidup dan
makhluk mati. Karena dapat berkembangbiak apabila berada
di dalam sel inang organisme.
6. KARAKTERISTIK
Ukuran: Semua virus dipelajari telah berkisar di diameter 20 sampai 300
nanometer, sementara rentang panjang mereka antara 20 sampai 14.000
nanometer. Satu nanometer sama dengan sepermilyar dari satu meter, yang
bahkan lebih kecil dari diameter sehelai rambut manusia
7. KARAKTERISTIK
Tubuh virus tersusun atas kepala, ekor, serabut ekor dan kapsid.
•Kepala virus berbentuk persegi delapan yang didalamnya mengandung
inti virus yang berupa asam nukleat (DNA/ asam deoksiribonukleat dan
RNA/ asam ribonukleat )
•Ekor virus berfungsi sebagai alat penginfeksi, melekatkan tubuh virus
pada inang.
•Serabut ekor virus adalah sebagian penerima rangsang.
•Kapsid yang menyelebungi bagian kepala dan ekor. Kapsid juga
berperan dalam membungkus protein dan genom
8. KARAKTERISTIK (BENTUK VIRUS)
1. Spiral
Sebuah virus heliks
menyerupai tangga spiral.
Virus ini adalah non-
menyelimuti dengan
kapsomer dan tersusun
spiral di sekitar genom
virus
9. KARAKTERISTIK (BENTUK VIRUS)
2. Ikosahedral
Sebuah ikosahedron adalah
bentuk tiga dimensi yang
terdiri dari 20 segitiga sama
sisi dengan 12 sudut
Kapsid simetri Ikosahedral
memberikan penampilan
virus seperti bola pada
perbesaran rendah, tetapi
subunit protein sebenarnya
diatur dalam pola geometris
yang teratur, mirip dengan
bola; mereka tidak benar-
benar bulat
10. KARAKTERISTIK (BENTUK VIRUS)
3. Amplop
Beberapa virus mampu diliputi
(amplop) sendiri dalam sebagian
dari membran sel inang mereka.
Virus ini dapat menggunakan
salah satu membran luar sel
inang, atau membran internal
seperti membran inti Dengan
cara ini virus mendapat
keuntungan suatu lapisan ganda
lipid bagian luar yang dikenal
sebagai virus amplop.
11. KARAKTERISTIK (BENTUK VIRUS)
4. Kompleks
Virus kompleks memiliki suatu kapsid yang bukan murni heliks, atau murni ikosahedral,
dan yang mungkin memiliki struktur tambahan seperti ekor protein atau dinding
luar yang kompleks
12. Reproduksi virus sering disebut replikasi yang artinya dapat
memperbanyak diri di dalam sel inang. Asam nukleat virus
membawa informasi genetik untuk menyandikan semua
makromolekul pembentuk virus di dalam sel inang sehingga virus
baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan virus induk
Siklus reproduksi virus ada dua cara, yakni siklus litik dan siklus
lisogenik
13. Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya infeksi virus
sehingga tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis, pematangan, dan lisis dapat berlangsung
secara cepat. Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus litik disebut virus virulen
14. Siklus lisogenik terjadi bila sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik
dibandingkan daya infeksi virus sehingga sel inang tidak segera pecah, bahkan
dapat bereproduksi secara normal (membelah diri). Pada siklus lisogenik,
terjadi replikasi genom virus, tetapi tidak menghancurkan sel inang. DNA fag
berinteraksi kedalam kromosom sel inang membentuk profag (gen asing yang
bergabung dengan kromosom bakteri). Dalam hal ini DNA virus tidak langsung
mensintesis DNA Bakteri, karena bakteri memiliki imunitas. Setelah
imunitasnya hilang baru DNA Virus mengendalikan DNA bakteri, yang tahap
selanjutnya seperti pada siklus lisis. Pada siklus lisogenik terjadi peristiwa
berikut: Tidak membentuk virion baru, Sel inang mengandung profag
(gabungan DNA virus dengan kromosom sel inang), Sel inang tidak rusak atau
tidak mati, bahkan dapat membelah diri.