Dokumen tersebut membahas tentang leukemia akut limfoblastik (ALL) yang merupakan salah satu jenis kanker darah yang umumnya terjadi pada anak-anak. Dokumen menjelaskan gejala klinis ALL seperti demam, letargi, limfadenopati, hepatosplenomegali, serta penatalaksanaan medisnya yang meliputi kemoterapi. Dokumen juga membahas diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi untuk pasien
2. Leukemia
adalah poliferasi sel leukosit
yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal,
jumlahnya
berlebihan
dan
dapat
menyebabkan anemia, trombositopeni dan
diakhiri dengan kematian.
3. Insidensi
ALL adalah 1/60.000 orang per
tahun dengan 75 % berusia £ 15 tahun,
insidensi puncaknya usia 3 – 5 tahun.
ALL lebih banyak di temukan pada pria dari
pada perempuan. Saudara kandung dari
pasien ALL mempunyai resiko 4 kali lebih
besar untuk berkembang menjadi, ALL,
sedangkan kembar monozigot dari pasien
ALL mempunyai resiko 20%
untuk
berkembang menjadi ALL.
5.
Leukemia limfoblastik Akut (LLA)
Manifestasi
klinis
menyerupai
leukemia
garanulostik akut dengan tanda dan gejala
dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum tulang
normal (Wujcik,2000). Karena itu infeksi,
perdarahan dan anemia merupakan manifestasi
utama. Malaise, demam, letargi, kehilangan berat
badan
dan
keringat
malam
hari,
limfdenofati,hepatosplenomegali (lien dan hepar
yang membesar), nyeri tulang dan artralgia.
Muntah , kejang dan gangguan penglihatan
merupakan tanda dan gejala terkenanya SSP.
8.
Meskipun gambaran klinisnya bervariasi untuk tiap jenis leukemia,
namun riwayat kesehatan dapat menunjukkan rentang tanda dan
gejala yang dikeluhkan pasien dan tampak dalam pemeriksaan fisik.
Yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan klinis adalah pucat,
kelemahan dan kelelahan, ekimosis, nyeri, sakit kepala, kehilangan
nafsu makan, anoreksia, muntah, kaji adanya tanda-tanda
leucopenia yaitu demam dan infeksi. Kaji adanya tanda- tanda
trombositopenia yaitu petekia , purpura, perdarahan membrane
mukosa. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu
limfadenopati,
hepatomegali,
splenomegali.
Kaji
adanya
pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal,
inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003). Pemeriksaan
darah menunjukkan perubahan sel darah putih, anemia dan jumlah
trombosit rendah.
1.
2.
3.
Integritas EGO : perasaan tak berdaya/tak ada harapan.
Pernapasan : sesak nafas, napas cepat, dispenia, takipnea, batuk, ronkhi,
penurunan bunyi nafas.
Riwayat Kesehatan Keluarga : Adanya gangguan hematologis, adanya faktor
herediter misal kembar monozigot.
9.
Nyeri b.d infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik.
Resiko infeksi b.d menurunnya daya tahan tubuh yang
berkaitan dengan neutropenia/ menurunnya sistem imun.
Intoleransi aktivitas : kelemahan secara menyeluruh
akibat anemia.
Resiko cedera : perdarahan b.d trombositopenia.
Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, fungsi
dan peran
10. No
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
1
Nyeri b.d infiltrasi leukosit
Setelah
ke jaringan sistemik
keperawatan
dilakukan
diharapkan
selama
nyeri
Intervensi
tindakan 1.
24
..x
klien
Kaji karakteristik nyeri : lokasi,
kualitas, frekuensi, dan durasi.
mengkaji perubahan pada tingkat nyeri
Berikan terapi analgetik sesuai
dan mengevaluasi intervensi.
jam
berkurang 2.
dengan kriteria hasil:
a.
Rasional
dengan instruksi dokter. Lakukan
1.
2.
Rasional : Memberikan dasar untuk
Rasional : analgetik merupakan agen
penilaian respon pasien terhadap
farmakologi yang berfungsi mengurangi
nyeri (mencari bantuan).
b.
Mampu mengontrol
pemberian analgetik.
rasa nyeri, analgetik cenderung lebih
Berikan dukungan emosional dan
efektif ketika diberikan secara dini pada
menentramkan kekuatiaran pasien.
siklus nyeri, respon pasien memberikan
Gunakan metode distraksi seperti
informasi tambahan tentang nyeri klien.
Melaporkan bahwa
3.
nyeri berkurang dengan
menggunakan
4.
manajemen nyeri.
relaksasi, teknik pernapsan dalam,
c.
Ekspresi wajah tenang.
mendengarkan musik, dan imajinasi.
d.
Mampu mengenali nyer
Ketakutan dan ansietas akan
(skala gambar berupa
meningkatkan persepsi nyeri.
ekspresi wajah)
e.
3.
Rasional : mengurangi ketakutan dan
ansietas akibat penyakit yang di derita.
4.
Raional : teknik pengalihan perhatian
atau distraksi dapat membuat
dalam rentang normal.
f.
Tanda- tanda vital
mengurangi nyeri yang dirasakan
Mengatakan rasa
pasien karena pasien tidak fokus
nyaman setelah nyeri
terhadap nyeri yang dialaminya.
berkurang.
11. 2.
Resiko infeksi b.d
Setelah dilakukan tindakan
1.
Pantau tanda / gejala infeksi
1.
Rasional : memberikan dasar
menurunnya daya tahan keperawatan selama …x24 jam
(misalnya suhu tubuh, denyut
untuk mengkaji perubahan jika
tubuh yang berkaitan
diharapkan klien akan terbebas
jantung, pembuangan,
terjadi kemungkinan infeksi.
dengan neutropenia/
dari gejala infeksi dengan
penampilan luka, sekresi,
menurunnya sistem
Kriteria Hasil:
penampilan urin, suhu kulit, lesi
intervensi selanjutnya
Faktor resiko akan hilang
kulit, keletihan dan malaise, nilai 3.
Rasional : higiene pribadi dapat
ditunjukkan dengan status
leukosit).
melindungi tubuh untuk
Kaji faktor yang meningkatkan
meminimalkan pajanan pada
organisme infektif.
imun.
1.
a.
Rasional : untuk menentukan
Intole
imun pasien.
ransi 2.
Pasien menunjukkan
serangan infeksi (misalnya: usia
aktivi
pengendalian resiko,
lanjut, tanggap imun rendah,
tas
dibuktikan dengan
malnutrisi).
profilaktik atau mengobati infeksi
indikator berikut ini (antara 3.
Instruksikan untuk menjaga
khusus.
1-3: tidak pernah, jarang,
higiene pribadi untuk
kadang-kadang,).
melindungi tubuh terhadap
dapat meminimalkan terpaparnya
Mengindikasi status
infeksi baik pada pasien
pasien dari sumber infeksi.
gastrointestinal,
maupun keluarga.
pernapasan, genitourinaria, 4.
Berikan terapi antibiotik bila
dapat memperbesar resiko infeksi
dan imum dalam batas
diperlukan sesuai dengan
pada klien.
normal.
instruksi dokter.
3.
4.
Menunjukkan higiene
2.
2.
5.
pribadi yang adekuat.
5.
Tanda-tanda vital dalam
rentang normal 36,5- 37C.
Pertahankan teknik isolasi, bila
diperlukan.
6.
Lindungi pasien dari
kontaminasi silang dengan tidak
menugaskan perawat yang
sama untuk setiap pasien
infeksi dan memisahkan pasien
infeksi dalam kamar yang
berbeda.
4.
5.
6.
Rasional : diberikan sebagai
Rasional : ruangan yang terisolasi
Rasional : kontaminasi silang
12. 3.
Intoleransi
aktivitas
Setelah dilakukan tindakan 1.
: keperawatan
Kaji Tanda-tanda Vital serta
1.
Rasional:
memberikan dasar
pantau respons
untuk menentukan intervensi
kelemahan
selama…x24jam diharapkan
kardiorespirasi terhadap
serta
secara
terjadi
aktivitas (misalnya,
klien.
menyeluruh
toleransi aktifitas dengan
takikardia, disaritmia lain,
akibat anemia.
kriteria Hasil:
dispnea, diaforesis, pucat,
a.
Berpartisipasi
tekanan, hemodinamik, dan
dalam aktivitas
frekuensi respirasi) pasien
untuk aktifitas dan regenerasi
fisik disertai
dan kadar Hb dalam darah.
seluler
Evaluasi laporan kelemahan,
jaringan.
peningkatan
peningkatan
2.
2.
tingkat
kemampuan
Rasional: menentukan derajat
dan efek ketidakmampuan.
3.
atau
penyambungan
tekanan darah,
perhatikan kemampuan
nadi RR.
untuk berpartisipasi dalam
proten
Mampu melakukan
aktifitas sehari-hari.
membantu
Berikan lingkungan tenang
energi
hari (ADLs) secara
dan perlu istirahat tanpa
meningkatkan
mandiri.
b.
gangguan.
aktivitas.
Pantau asupan nutrisi untuk 5.
Rasional: pengaturan aktivitas
memastikan keadekuatan
dan menejemen waktu dapat
sumber-sumber energi serta
mengatur penggunaan energi
berikan masukan protein dan
sehingga
kalori yang adekuat.
kelelahan.
aktifitas sehari-
c.
Tanda-tanda vital
3.
4.
normal.
5.
Ajarkan pengaturan aktivitas
dan teknik menajemen waktu
untuk mencegah kelelahan.
4.
Rasional: menghemat energi
Rasional : nutrisi kalori dan
yang
cukup
dapat
mengembalikan
yang
dapat
hilang
dan
toleransi
mencegah
13. 4.
Resiko cedera : Setelah dilakukan tindakan
perdarahan
1.
Gunakan semua tindakan untuk 1.
Rasional:
mencegah perdarahan
memperberat
diharapkan klien menunjukkan
khususnya pada daerah
dengan adanya anemia.
resiko cedera menurun dengan
ekimosis.
b.d keperawatn selama …x 24 jam
trombositopenia
kriteria Hasil:
perdarahan
kondisi
pasien
Rasional : untuk memberikan
Laporkan setiap tanda-tanda
intervensi dini dalam mengatasi
Menunjukkan
perdarahan serta pantau kadar
perdarahan.
pengendalian resiko
trombosit dalamdarah (tekanan 3.
Rasional
dibuktikan dengan
darah menurun, denyut nadi
perdarahan.
indikator ini 1-3 (tidak
1.
cepat, dan pucat).
pernah, jarang, kadang-
2.
2.
karena
3.
kadang).
Gunakan jarum yang kecil pada
saat melakukan injeksi.
2.
Menghidari cedera fisik.
3.
Mempersiapkan
yang untuk mengontrol
lingkungan yang aman
perdarahan hidung.
(misalnya, meniadakan
4.
5.
ketidakteraturan dan
tumpahan, penempatan
pegangan tangan,
penggunaan tikar karet,
serta pegangan tangan di
kamar mandi).
4.
Tanda-tanda pendarahan
berkurang. Ekimosis tidak
ada/berkurang, peteki
tidak ada, epistaksis tidak
ada atau jarang.
Menggunakan sikat gigi yang
Hindari obat-obat yang
mengandung aspirin.
Rasional
:
untuk
mencegah
untuk
mencegah
untuk
mencegah
perdarahan.
5.
Ajarkan keluarga dan pasien
lunak dan lembut.
6.
4.
:
Rasional
:
perdarahan pada gusi.
6.
Rasional:
karena
aspirin
mempengaruhi fungsi trombosit.
14. 5.
1.
Kaji perasaan pasien
1.
Rasional :
Gangguan citra tubuh
Setelah dilakukan tindakan
b.d perubahan
keperawatan selama…x24 jam
tentang gambaran dan
Memberikan dasar
penampilan, fungsi dan
diharapkan citra tubuh an harga
tingkat harga diri.
untuk mengkaji
peran.
diri klien dapat diperbaiki dengan
perubahan pada
2.
kriteria hasil:
1.
tingkat nyeri dan
keikutsertaan yang kontinu
Harga diri yang positif.
2.
Berikan motivasi untuk
Menunjukkan citra
mengevaluasi
dalam aktivitas dalam
intervensi.
aktivitas dan pembuatan
tubuh, ditandai
keputusan.
2.
dengan indikator
kekonsistenan 5
memberikan motivasi
3.
Berikan dukungan pada
(positif)
Kongruen antara
memungkinkan
klien untuk
mengungkapkan
realitas tubuh, ideal
3.
Rasional :
kekhawatirannya.
kontrol kontinu
terdapat kejadian
dandiri klien.
tubuh, dan wujud
tubuh.
4.
4.
Rasional :
mengidentifikasi
keletihan.
penampilan dan fungsi
5.
3.
perawatan diri ketika
Kepuasan terhadap
tubuh.
Bantu klien dalam
kekhawatiran
Berikan motivasi kepada
merupakan satu
Mempertahankan
klien dan pasangannya
tahapan penting
peran sebelumnya
ataupun keluarga untuk
dalam mengatasinya.
dalam pembuatan
saling berbagi kekhawatiran
keputusan,
mengenai perubahan fungsi
mengungkapkan
seksual.
5.
4.
kesejahteraan fisik
meningkatkan harga
perasaan dan reaksi
diri.
terhadap kehilangan,
ikut serta dalam
Rasional :
5.
Rasional :
aktivitas perawatan
memberikan
diri.
kesempatan untuk
mengekspresikan
kekhawatirannya.