SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Oleh:
Kelompok IV
 Leukemia

adalah poliferasi sel leukosit
yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal,
jumlahnya
berlebihan
dan
dapat
menyebabkan anemia, trombositopeni dan
diakhiri dengan kematian.
 Insidensi

ALL adalah 1/60.000 orang per
tahun dengan 75 % berusia £ 15 tahun,
insidensi puncaknya usia 3 – 5 tahun.
 ALL lebih banyak di temukan pada pria dari
pada perempuan. Saudara kandung dari
pasien ALL mempunyai resiko 4 kali lebih
besar untuk berkembang menjadi, ALL,
sedangkan kembar monozigot dari pasien
ALL mempunyai resiko 20%
untuk
berkembang menjadi ALL.
 Leukemia

Akut.

• Leukemia Limfoblastik Akut (LLA).
• Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Akut (AML).
• Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Kronis (CML).

• Luekemia Limfositik Akut (ALL).
• Leukemia Limfositik Kronis (CLL).



Leukemia limfoblastik Akut (LLA)
Manifestasi
klinis
menyerupai
leukemia
garanulostik akut dengan tanda dan gejala
dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum tulang
normal (Wujcik,2000). Karena itu infeksi,
perdarahan dan anemia merupakan manifestasi
utama. Malaise, demam, letargi, kehilangan berat
badan
dan
keringat
malam
hari,
limfdenofati,hepatosplenomegali (lien dan hepar
yang membesar), nyeri tulang dan artralgia.
Muntah , kejang dan gangguan penglihatan
merupakan tanda dan gejala terkenanya SSP.
 Penatalaksanaan

medis AML.
 Penatalaksanaan medis CML Fase kronis.
 Penatalaksaan medis Leukemia Limfositik
Akut (ALL)
 Penatalaksaan medis Leukemia Limfositik
Kronis (CLL)
 Pengkajian

 Diagnosa

Keperawatan
 Rencana Keperawatan
 Implementasi
 Evaluasi


Meskipun gambaran klinisnya bervariasi untuk tiap jenis leukemia,
namun riwayat kesehatan dapat menunjukkan rentang tanda dan
gejala yang dikeluhkan pasien dan tampak dalam pemeriksaan fisik.
Yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan klinis adalah pucat,
kelemahan dan kelelahan, ekimosis, nyeri, sakit kepala, kehilangan
nafsu makan, anoreksia, muntah, kaji adanya tanda-tanda
leucopenia yaitu demam dan infeksi. Kaji adanya tanda- tanda
trombositopenia yaitu petekia , purpura, perdarahan membrane
mukosa. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu
limfadenopati,
hepatomegali,
splenomegali.
Kaji
adanya
pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal,
inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003). Pemeriksaan
darah menunjukkan perubahan sel darah putih, anemia dan jumlah
trombosit rendah.
1.
2.
3.

Integritas EGO : perasaan tak berdaya/tak ada harapan.
Pernapasan : sesak nafas, napas cepat, dispenia, takipnea, batuk, ronkhi,
penurunan bunyi nafas.
Riwayat Kesehatan Keluarga : Adanya gangguan hematologis, adanya faktor
herediter misal kembar monozigot.







Nyeri b.d infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik.
Resiko infeksi b.d menurunnya daya tahan tubuh yang
berkaitan dengan neutropenia/ menurunnya sistem imun.
Intoleransi aktivitas : kelemahan secara menyeluruh
akibat anemia.
Resiko cedera : perdarahan b.d trombositopenia.
Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, fungsi
dan peran
No

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

1

Nyeri b.d infiltrasi leukosit

Setelah

ke jaringan sistemik

keperawatan

dilakukan

diharapkan

selama
nyeri

Intervensi

tindakan 1.
24

..x

klien

Kaji karakteristik nyeri : lokasi,
kualitas, frekuensi, dan durasi.

mengkaji perubahan pada tingkat nyeri

Berikan terapi analgetik sesuai

dan mengevaluasi intervensi.

jam

berkurang 2.

dengan kriteria hasil:
a.

Rasional

dengan instruksi dokter. Lakukan

1.

2.

Rasional : Memberikan dasar untuk

Rasional : analgetik merupakan agen

penilaian respon pasien terhadap

farmakologi yang berfungsi mengurangi

nyeri (mencari bantuan).
b.

Mampu mengontrol

pemberian analgetik.

rasa nyeri, analgetik cenderung lebih

Berikan dukungan emosional dan

efektif ketika diberikan secara dini pada

menentramkan kekuatiaran pasien.

siklus nyeri, respon pasien memberikan

Gunakan metode distraksi seperti

informasi tambahan tentang nyeri klien.

Melaporkan bahwa

3.

nyeri berkurang dengan
menggunakan

4.

manajemen nyeri.

relaksasi, teknik pernapsan dalam,

c.

Ekspresi wajah tenang.

mendengarkan musik, dan imajinasi.

d.

Mampu mengenali nyer

Ketakutan dan ansietas akan

(skala gambar berupa

meningkatkan persepsi nyeri.

ekspresi wajah)
e.

3.

Rasional : mengurangi ketakutan dan
ansietas akibat penyakit yang di derita.

4.

Raional : teknik pengalihan perhatian
atau distraksi dapat membuat

dalam rentang normal.
f.

Tanda- tanda vital

mengurangi nyeri yang dirasakan

Mengatakan rasa

pasien karena pasien tidak fokus

nyaman setelah nyeri

terhadap nyeri yang dialaminya.

berkurang.
2.

Resiko infeksi b.d

Setelah dilakukan tindakan

1.

Pantau tanda / gejala infeksi

1.

Rasional : memberikan dasar

menurunnya daya tahan keperawatan selama …x24 jam

(misalnya suhu tubuh, denyut

untuk mengkaji perubahan jika

tubuh yang berkaitan

diharapkan klien akan terbebas

jantung, pembuangan,

terjadi kemungkinan infeksi.

dengan neutropenia/

dari gejala infeksi dengan

penampilan luka, sekresi,

menurunnya sistem

Kriteria Hasil:

penampilan urin, suhu kulit, lesi

intervensi selanjutnya

Faktor resiko akan hilang

kulit, keletihan dan malaise, nilai 3.

Rasional : higiene pribadi dapat

ditunjukkan dengan status

leukosit).

melindungi tubuh untuk

Kaji faktor yang meningkatkan

meminimalkan pajanan pada
organisme infektif.

imun.

1.
a.

Rasional : untuk menentukan

Intole

imun pasien.

ransi 2.

Pasien menunjukkan

serangan infeksi (misalnya: usia

aktivi

pengendalian resiko,

lanjut, tanggap imun rendah,

tas

dibuktikan dengan

malnutrisi).

profilaktik atau mengobati infeksi

indikator berikut ini (antara 3.

Instruksikan untuk menjaga

khusus.

1-3: tidak pernah, jarang,

higiene pribadi untuk

kadang-kadang,).

melindungi tubuh terhadap

dapat meminimalkan terpaparnya

Mengindikasi status

infeksi baik pada pasien

pasien dari sumber infeksi.

gastrointestinal,

maupun keluarga.

pernapasan, genitourinaria, 4.

Berikan terapi antibiotik bila

dapat memperbesar resiko infeksi

dan imum dalam batas

diperlukan sesuai dengan

pada klien.

normal.

instruksi dokter.

3.

4.

Menunjukkan higiene

2.

2.

5.

pribadi yang adekuat.
5.

Tanda-tanda vital dalam
rentang normal 36,5- 37C.

Pertahankan teknik isolasi, bila
diperlukan.

6.

Lindungi pasien dari
kontaminasi silang dengan tidak
menugaskan perawat yang
sama untuk setiap pasien
infeksi dan memisahkan pasien
infeksi dalam kamar yang
berbeda.

4.

5.

6.

Rasional : diberikan sebagai

Rasional : ruangan yang terisolasi

Rasional : kontaminasi silang
3.

Intoleransi
aktivitas

Setelah dilakukan tindakan 1.
: keperawatan

Kaji Tanda-tanda Vital serta

1.

Rasional:

memberikan dasar

pantau respons

untuk menentukan intervensi

kelemahan

selama…x24jam diharapkan

kardiorespirasi terhadap

serta

secara

terjadi

aktivitas (misalnya,

klien.

menyeluruh

toleransi aktifitas dengan

takikardia, disaritmia lain,

akibat anemia.

kriteria Hasil:

dispnea, diaforesis, pucat,

a.

Berpartisipasi

tekanan, hemodinamik, dan

dalam aktivitas

frekuensi respirasi) pasien

untuk aktifitas dan regenerasi

fisik disertai

dan kadar Hb dalam darah.

seluler

Evaluasi laporan kelemahan,

jaringan.

peningkatan

peningkatan

2.

2.

tingkat

kemampuan

Rasional: menentukan derajat
dan efek ketidakmampuan.

3.

atau

penyambungan

tekanan darah,

perhatikan kemampuan

nadi RR.

untuk berpartisipasi dalam

proten

Mampu melakukan

aktifitas sehari-hari.

membantu

Berikan lingkungan tenang

energi

hari (ADLs) secara

dan perlu istirahat tanpa

meningkatkan

mandiri.

b.

gangguan.

aktivitas.

Pantau asupan nutrisi untuk 5.

Rasional: pengaturan aktivitas

memastikan keadekuatan

dan menejemen waktu dapat

sumber-sumber energi serta

mengatur penggunaan energi

berikan masukan protein dan

sehingga

kalori yang adekuat.

kelelahan.

aktifitas sehari-

c.

Tanda-tanda vital

3.

4.

normal.

5.

Ajarkan pengaturan aktivitas
dan teknik menajemen waktu
untuk mencegah kelelahan.

4.

Rasional: menghemat energi

Rasional : nutrisi kalori dan
yang

cukup

dapat

mengembalikan

yang

dapat

hilang

dan

toleransi

mencegah
4.

Resiko cedera : Setelah dilakukan tindakan
perdarahan

1.

Gunakan semua tindakan untuk 1.

Rasional:

mencegah perdarahan

memperberat

diharapkan klien menunjukkan

khususnya pada daerah

dengan adanya anemia.

resiko cedera menurun dengan

ekimosis.

b.d keperawatn selama …x 24 jam

trombositopenia

kriteria Hasil:

perdarahan

kondisi

pasien

Rasional : untuk memberikan

Laporkan setiap tanda-tanda

intervensi dini dalam mengatasi

Menunjukkan

perdarahan serta pantau kadar

perdarahan.

pengendalian resiko

trombosit dalamdarah (tekanan 3.

Rasional

dibuktikan dengan

darah menurun, denyut nadi

perdarahan.

indikator ini 1-3 (tidak

1.

cepat, dan pucat).

pernah, jarang, kadang-

2.

2.

karena

3.

kadang).

Gunakan jarum yang kecil pada
saat melakukan injeksi.

2.

Menghidari cedera fisik.

3.

Mempersiapkan

yang untuk mengontrol

lingkungan yang aman

perdarahan hidung.

(misalnya, meniadakan

4.

5.

ketidakteraturan dan
tumpahan, penempatan
pegangan tangan,
penggunaan tikar karet,
serta pegangan tangan di
kamar mandi).
4.

Tanda-tanda pendarahan
berkurang. Ekimosis tidak
ada/berkurang, peteki
tidak ada, epistaksis tidak
ada atau jarang.

Menggunakan sikat gigi yang

Hindari obat-obat yang
mengandung aspirin.

Rasional

:

untuk

mencegah

untuk

mencegah

untuk

mencegah

perdarahan.
5.

Ajarkan keluarga dan pasien

lunak dan lembut.
6.

4.

:

Rasional

:

perdarahan pada gusi.
6.

Rasional:

karena

aspirin

mempengaruhi fungsi trombosit.
5.

1.

Kaji perasaan pasien

1.

Rasional :

Gangguan citra tubuh

Setelah dilakukan tindakan

b.d perubahan

keperawatan selama…x24 jam

tentang gambaran dan

Memberikan dasar

penampilan, fungsi dan

diharapkan citra tubuh an harga

tingkat harga diri.

untuk mengkaji

peran.

diri klien dapat diperbaiki dengan

perubahan pada
2.

kriteria hasil:

1.

tingkat nyeri dan

keikutsertaan yang kontinu

Harga diri yang positif.

2.

Berikan motivasi untuk

Menunjukkan citra

mengevaluasi

dalam aktivitas dalam

intervensi.

aktivitas dan pembuatan

tubuh, ditandai

keputusan.

2.

dengan indikator
kekonsistenan 5

memberikan motivasi
3.

Berikan dukungan pada

(positif)
Kongruen antara

memungkinkan

klien untuk
mengungkapkan

realitas tubuh, ideal

3.

Rasional :

kekhawatirannya.

kontrol kontinu
terdapat kejadian
dandiri klien.

tubuh, dan wujud
tubuh.
4.

4.

Rasional :
mengidentifikasi

keletihan.

penampilan dan fungsi

5.

3.

perawatan diri ketika

Kepuasan terhadap

tubuh.

Bantu klien dalam

kekhawatiran

Berikan motivasi kepada

merupakan satu

Mempertahankan

klien dan pasangannya

tahapan penting

peran sebelumnya

ataupun keluarga untuk

dalam mengatasinya.

dalam pembuatan

saling berbagi kekhawatiran

keputusan,

mengenai perubahan fungsi

mengungkapkan

seksual.

5.

4.

kesejahteraan fisik
meningkatkan harga

perasaan dan reaksi

diri.

terhadap kehilangan,
ikut serta dalam

Rasional :

5.

Rasional :

aktivitas perawatan

memberikan

diri.

kesempatan untuk
mengekspresikan
kekhawatirannya.
 Lakukan

sesuai intervensi..........
NO

DX. Keperawatan

EVALUASI

1.

DX. 1

1.

Ekspresi wajah tenang.

2.

Nyeri hilang/berkurang.

3.

Klien Nampak rileks.

4.

Klien dapat istirahat.

5.

Tanda- tanda vital dalam rentang normal.

1.

Faktor resiko hilang ditunjukkan dengan status

2.

DX. 2

imun pasien.
3.

DX. 3

1.

Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari
(ADLs) secara mandiri.

2.

5.

DX. 4

DX. 5

1.

Klien berpartisipasi dalam aktifitas.

2.

4.

Tanda-tanda vital normal.

Tidak terjadi cedera

1.

Pasien tidak mengalami HDR

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarpt.cingursapi
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiAULIA SHARA
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikCandra Wiguna
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalFransiska Oktafiani
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 

Was ist angesagt? (20)

Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Pathways trauma kepala
Pathways trauma kepalaPathways trauma kepala
Pathways trauma kepala
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 

Andere mochten auch

Design Thinking - Overview - 05 August 2014
Design Thinking - Overview - 05 August 2014Design Thinking - Overview - 05 August 2014
Design Thinking - Overview - 05 August 2014Ian H Smith
 
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgrena rasyidah
 
Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)
Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)
Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)Isamalia Muniz
 
APP101_HARDY_week3_assignment
APP101_HARDY_week3_assignmentAPP101_HARDY_week3_assignment
APP101_HARDY_week3_assignmentNatasha Hardy
 
Análisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizaje
Análisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizajeAnálisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizaje
Análisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizajeRojas Uni Yenny
 
Social Media: Strategies That Fell Short
Social Media: Strategies That Fell ShortSocial Media: Strategies That Fell Short
Social Media: Strategies That Fell ShortBarbara Nixon
 
United liberation movement for west papua
United liberation movement for west papuaUnited liberation movement for west papua
United liberation movement for west papuaIsco Alarcon
 
Seis cosas que quizás no sabías de Halloween
Seis cosas que quizás no sabías de HalloweenSeis cosas que quizás no sabías de Halloween
Seis cosas que quizás no sabías de HalloweenJPEDRAZA12
 
3Com 655-0246-01
3Com 655-0246-013Com 655-0246-01
3Com 655-0246-01savomir
 
How to reduce professional liability associated with patient portals
How to reduce professional liability associated with patient portalsHow to reduce professional liability associated with patient portals
How to reduce professional liability associated with patient portalsmosmedicalreview
 
Doubling your sales teams productivity and active selling time
Doubling your sales teams productivity and active selling timeDoubling your sales teams productivity and active selling time
Doubling your sales teams productivity and active selling timeHeinz Marketing Inc
 
INTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓN
INTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓNINTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓN
INTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓNOctavio Arias
 
Social Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual Concepts
Social Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual ConceptsSocial Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual Concepts
Social Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual Conceptssocial3i
 

Andere mochten auch (20)

Design Thinking - Overview - 05 August 2014
Design Thinking - Overview - 05 August 2014Design Thinking - Overview - 05 August 2014
Design Thinking - Overview - 05 August 2014
 
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
 
Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)
Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)
Taller4 diagnóstico de necesidades y borrador del adiestramiento (1)
 
P1
P1P1
P1
 
APP101_HARDY_week3_assignment
APP101_HARDY_week3_assignmentAPP101_HARDY_week3_assignment
APP101_HARDY_week3_assignment
 
Análisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizaje
Análisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizajeAnálisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizaje
Análisis de la pedagogía invertida como tendencia de aprendizaje
 
Sample
SampleSample
Sample
 
Social Media: Strategies That Fell Short
Social Media: Strategies That Fell ShortSocial Media: Strategies That Fell Short
Social Media: Strategies That Fell Short
 
NIRC_ICSI
NIRC_ICSINIRC_ICSI
NIRC_ICSI
 
United liberation movement for west papua
United liberation movement for west papuaUnited liberation movement for west papua
United liberation movement for west papua
 
Seis cosas que quizás no sabías de Halloween
Seis cosas que quizás no sabías de HalloweenSeis cosas que quizás no sabías de Halloween
Seis cosas que quizás no sabías de Halloween
 
3Com 655-0246-01
3Com 655-0246-013Com 655-0246-01
3Com 655-0246-01
 
How to reduce professional liability associated with patient portals
How to reduce professional liability associated with patient portalsHow to reduce professional liability associated with patient portals
How to reduce professional liability associated with patient portals
 
Lebua foods of thailand-revisedv4
Lebua foods of thailand-revisedv4Lebua foods of thailand-revisedv4
Lebua foods of thailand-revisedv4
 
Doubling your sales teams productivity and active selling time
Doubling your sales teams productivity and active selling timeDoubling your sales teams productivity and active selling time
Doubling your sales teams productivity and active selling time
 
Audiens Shop
Audiens ShopAudiens Shop
Audiens Shop
 
INTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓN
INTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓNINTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓN
INTRODUCCIÓN A LA COMPUTACIÓN
 
Scotland
ScotlandScotland
Scotland
 
CSS - Style your site
CSS - Style your siteCSS - Style your site
CSS - Style your site
 
Social Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual Concepts
Social Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual ConceptsSocial Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual Concepts
Social Media Strategies (July 2011) at Seattle's School of Visual Concepts
 

Ähnlich wie Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Ähnlich wie Konsep asuhan keperawatan Leukemia (20)

Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
 
Askep leukemia
Askep leukemiaAskep leukemia
Askep leukemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
 
Syok septik pure
Syok septik pureSyok septik pure
Syok septik pure
 
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 
Sle jadi
Sle jadiSle jadi
Sle jadi
 
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
268787241 referat-anastesi-pada-sepsis
 
PPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptxPPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptx
 
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjilImmunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
Immunologi rekam medik kelompok 2 ganjil
 
14
1414
14
 
PJBL SLE
PJBL SLEPJBL SLE
PJBL SLE
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
 
Askep sle
Askep sleAskep sle
Askep sle
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Sistem Imun dan Ginjal
Sistem Imun dan GinjalSistem Imun dan Ginjal
Sistem Imun dan Ginjal
 

Mehr von Verar Oka

Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanVerar Oka
 
Love, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDSLove, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDSVerar Oka
 
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalBudaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalVerar Oka
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaVerar Oka
 
Budaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di IndonesiaBudaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di IndonesiaVerar Oka
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisVerar Oka
 
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatanPemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatanVerar Oka
 
Konsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel MyelomaKonsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel MyelomaVerar Oka
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarVerar Oka
 
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di IndonesiaTransplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di IndonesiaVerar Oka
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 

Mehr von Verar Oka (11)

Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep Keperawatan
 
Love, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDSLove, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDS
 
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalBudaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Budaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di IndonesiaBudaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di Indonesia
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
 
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatanPemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
 
Konsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel MyelomaKonsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di IndonesiaTransplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 

Kürzlich hochgeladen

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Konsep asuhan keperawatan Leukemia

  • 2.  Leukemia adalah poliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopeni dan diakhiri dengan kematian.
  • 3.  Insidensi ALL adalah 1/60.000 orang per tahun dengan 75 % berusia £ 15 tahun, insidensi puncaknya usia 3 – 5 tahun.  ALL lebih banyak di temukan pada pria dari pada perempuan. Saudara kandung dari pasien ALL mempunyai resiko 4 kali lebih besar untuk berkembang menjadi, ALL, sedangkan kembar monozigot dari pasien ALL mempunyai resiko 20% untuk berkembang menjadi ALL.
  • 4.  Leukemia Akut. • Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). • Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Akut (AML). • Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Kronis (CML). • Luekemia Limfositik Akut (ALL). • Leukemia Limfositik Kronis (CLL).
  • 5.   Leukemia limfoblastik Akut (LLA) Manifestasi klinis menyerupai leukemia garanulostik akut dengan tanda dan gejala dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum tulang normal (Wujcik,2000). Karena itu infeksi, perdarahan dan anemia merupakan manifestasi utama. Malaise, demam, letargi, kehilangan berat badan dan keringat malam hari, limfdenofati,hepatosplenomegali (lien dan hepar yang membesar), nyeri tulang dan artralgia. Muntah , kejang dan gangguan penglihatan merupakan tanda dan gejala terkenanya SSP.
  • 6.  Penatalaksanaan medis AML.  Penatalaksanaan medis CML Fase kronis.  Penatalaksaan medis Leukemia Limfositik Akut (ALL)  Penatalaksaan medis Leukemia Limfositik Kronis (CLL)
  • 7.  Pengkajian  Diagnosa Keperawatan  Rencana Keperawatan  Implementasi  Evaluasi
  • 8.  Meskipun gambaran klinisnya bervariasi untuk tiap jenis leukemia, namun riwayat kesehatan dapat menunjukkan rentang tanda dan gejala yang dikeluhkan pasien dan tampak dalam pemeriksaan fisik. Yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan klinis adalah pucat, kelemahan dan kelelahan, ekimosis, nyeri, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah, kaji adanya tanda-tanda leucopenia yaitu demam dan infeksi. Kaji adanya tanda- tanda trombositopenia yaitu petekia , purpura, perdarahan membrane mukosa. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati, hepatomegali, splenomegali. Kaji adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003). Pemeriksaan darah menunjukkan perubahan sel darah putih, anemia dan jumlah trombosit rendah. 1. 2. 3. Integritas EGO : perasaan tak berdaya/tak ada harapan. Pernapasan : sesak nafas, napas cepat, dispenia, takipnea, batuk, ronkhi, penurunan bunyi nafas. Riwayat Kesehatan Keluarga : Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal kembar monozigot.
  • 9.      Nyeri b.d infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik. Resiko infeksi b.d menurunnya daya tahan tubuh yang berkaitan dengan neutropenia/ menurunnya sistem imun. Intoleransi aktivitas : kelemahan secara menyeluruh akibat anemia. Resiko cedera : perdarahan b.d trombositopenia. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, fungsi dan peran
  • 10. No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil 1 Nyeri b.d infiltrasi leukosit Setelah ke jaringan sistemik keperawatan dilakukan diharapkan selama nyeri Intervensi tindakan 1. 24 ..x klien Kaji karakteristik nyeri : lokasi, kualitas, frekuensi, dan durasi. mengkaji perubahan pada tingkat nyeri Berikan terapi analgetik sesuai dan mengevaluasi intervensi. jam berkurang 2. dengan kriteria hasil: a. Rasional dengan instruksi dokter. Lakukan 1. 2. Rasional : Memberikan dasar untuk Rasional : analgetik merupakan agen penilaian respon pasien terhadap farmakologi yang berfungsi mengurangi nyeri (mencari bantuan). b. Mampu mengontrol pemberian analgetik. rasa nyeri, analgetik cenderung lebih Berikan dukungan emosional dan efektif ketika diberikan secara dini pada menentramkan kekuatiaran pasien. siklus nyeri, respon pasien memberikan Gunakan metode distraksi seperti informasi tambahan tentang nyeri klien. Melaporkan bahwa 3. nyeri berkurang dengan menggunakan 4. manajemen nyeri. relaksasi, teknik pernapsan dalam, c. Ekspresi wajah tenang. mendengarkan musik, dan imajinasi. d. Mampu mengenali nyer Ketakutan dan ansietas akan (skala gambar berupa meningkatkan persepsi nyeri. ekspresi wajah) e. 3. Rasional : mengurangi ketakutan dan ansietas akibat penyakit yang di derita. 4. Raional : teknik pengalihan perhatian atau distraksi dapat membuat dalam rentang normal. f. Tanda- tanda vital mengurangi nyeri yang dirasakan Mengatakan rasa pasien karena pasien tidak fokus nyaman setelah nyeri terhadap nyeri yang dialaminya. berkurang.
  • 11. 2. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tanda / gejala infeksi 1. Rasional : memberikan dasar menurunnya daya tahan keperawatan selama …x24 jam (misalnya suhu tubuh, denyut untuk mengkaji perubahan jika tubuh yang berkaitan diharapkan klien akan terbebas jantung, pembuangan, terjadi kemungkinan infeksi. dengan neutropenia/ dari gejala infeksi dengan penampilan luka, sekresi, menurunnya sistem Kriteria Hasil: penampilan urin, suhu kulit, lesi intervensi selanjutnya Faktor resiko akan hilang kulit, keletihan dan malaise, nilai 3. Rasional : higiene pribadi dapat ditunjukkan dengan status leukosit). melindungi tubuh untuk Kaji faktor yang meningkatkan meminimalkan pajanan pada organisme infektif. imun. 1. a. Rasional : untuk menentukan Intole imun pasien. ransi 2. Pasien menunjukkan serangan infeksi (misalnya: usia aktivi pengendalian resiko, lanjut, tanggap imun rendah, tas dibuktikan dengan malnutrisi). profilaktik atau mengobati infeksi indikator berikut ini (antara 3. Instruksikan untuk menjaga khusus. 1-3: tidak pernah, jarang, higiene pribadi untuk kadang-kadang,). melindungi tubuh terhadap dapat meminimalkan terpaparnya Mengindikasi status infeksi baik pada pasien pasien dari sumber infeksi. gastrointestinal, maupun keluarga. pernapasan, genitourinaria, 4. Berikan terapi antibiotik bila dapat memperbesar resiko infeksi dan imum dalam batas diperlukan sesuai dengan pada klien. normal. instruksi dokter. 3. 4. Menunjukkan higiene 2. 2. 5. pribadi yang adekuat. 5. Tanda-tanda vital dalam rentang normal 36,5- 37C. Pertahankan teknik isolasi, bila diperlukan. 6. Lindungi pasien dari kontaminasi silang dengan tidak menugaskan perawat yang sama untuk setiap pasien infeksi dan memisahkan pasien infeksi dalam kamar yang berbeda. 4. 5. 6. Rasional : diberikan sebagai Rasional : ruangan yang terisolasi Rasional : kontaminasi silang
  • 12. 3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. : keperawatan Kaji Tanda-tanda Vital serta 1. Rasional: memberikan dasar pantau respons untuk menentukan intervensi kelemahan selama…x24jam diharapkan kardiorespirasi terhadap serta secara terjadi aktivitas (misalnya, klien. menyeluruh toleransi aktifitas dengan takikardia, disaritmia lain, akibat anemia. kriteria Hasil: dispnea, diaforesis, pucat, a. Berpartisipasi tekanan, hemodinamik, dan dalam aktivitas frekuensi respirasi) pasien untuk aktifitas dan regenerasi fisik disertai dan kadar Hb dalam darah. seluler Evaluasi laporan kelemahan, jaringan. peningkatan peningkatan 2. 2. tingkat kemampuan Rasional: menentukan derajat dan efek ketidakmampuan. 3. atau penyambungan tekanan darah, perhatikan kemampuan nadi RR. untuk berpartisipasi dalam proten Mampu melakukan aktifitas sehari-hari. membantu Berikan lingkungan tenang energi hari (ADLs) secara dan perlu istirahat tanpa meningkatkan mandiri. b. gangguan. aktivitas. Pantau asupan nutrisi untuk 5. Rasional: pengaturan aktivitas memastikan keadekuatan dan menejemen waktu dapat sumber-sumber energi serta mengatur penggunaan energi berikan masukan protein dan sehingga kalori yang adekuat. kelelahan. aktifitas sehari- c. Tanda-tanda vital 3. 4. normal. 5. Ajarkan pengaturan aktivitas dan teknik menajemen waktu untuk mencegah kelelahan. 4. Rasional: menghemat energi Rasional : nutrisi kalori dan yang cukup dapat mengembalikan yang dapat hilang dan toleransi mencegah
  • 13. 4. Resiko cedera : Setelah dilakukan tindakan perdarahan 1. Gunakan semua tindakan untuk 1. Rasional: mencegah perdarahan memperberat diharapkan klien menunjukkan khususnya pada daerah dengan adanya anemia. resiko cedera menurun dengan ekimosis. b.d keperawatn selama …x 24 jam trombositopenia kriteria Hasil: perdarahan kondisi pasien Rasional : untuk memberikan Laporkan setiap tanda-tanda intervensi dini dalam mengatasi Menunjukkan perdarahan serta pantau kadar perdarahan. pengendalian resiko trombosit dalamdarah (tekanan 3. Rasional dibuktikan dengan darah menurun, denyut nadi perdarahan. indikator ini 1-3 (tidak 1. cepat, dan pucat). pernah, jarang, kadang- 2. 2. karena 3. kadang). Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi. 2. Menghidari cedera fisik. 3. Mempersiapkan yang untuk mengontrol lingkungan yang aman perdarahan hidung. (misalnya, meniadakan 4. 5. ketidakteraturan dan tumpahan, penempatan pegangan tangan, penggunaan tikar karet, serta pegangan tangan di kamar mandi). 4. Tanda-tanda pendarahan berkurang. Ekimosis tidak ada/berkurang, peteki tidak ada, epistaksis tidak ada atau jarang. Menggunakan sikat gigi yang Hindari obat-obat yang mengandung aspirin. Rasional : untuk mencegah untuk mencegah untuk mencegah perdarahan. 5. Ajarkan keluarga dan pasien lunak dan lembut. 6. 4. : Rasional : perdarahan pada gusi. 6. Rasional: karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit.
  • 14. 5. 1. Kaji perasaan pasien 1. Rasional : Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan b.d perubahan keperawatan selama…x24 jam tentang gambaran dan Memberikan dasar penampilan, fungsi dan diharapkan citra tubuh an harga tingkat harga diri. untuk mengkaji peran. diri klien dapat diperbaiki dengan perubahan pada 2. kriteria hasil: 1. tingkat nyeri dan keikutsertaan yang kontinu Harga diri yang positif. 2. Berikan motivasi untuk Menunjukkan citra mengevaluasi dalam aktivitas dalam intervensi. aktivitas dan pembuatan tubuh, ditandai keputusan. 2. dengan indikator kekonsistenan 5 memberikan motivasi 3. Berikan dukungan pada (positif) Kongruen antara memungkinkan klien untuk mengungkapkan realitas tubuh, ideal 3. Rasional : kekhawatirannya. kontrol kontinu terdapat kejadian dandiri klien. tubuh, dan wujud tubuh. 4. 4. Rasional : mengidentifikasi keletihan. penampilan dan fungsi 5. 3. perawatan diri ketika Kepuasan terhadap tubuh. Bantu klien dalam kekhawatiran Berikan motivasi kepada merupakan satu Mempertahankan klien dan pasangannya tahapan penting peran sebelumnya ataupun keluarga untuk dalam mengatasinya. dalam pembuatan saling berbagi kekhawatiran keputusan, mengenai perubahan fungsi mengungkapkan seksual. 5. 4. kesejahteraan fisik meningkatkan harga perasaan dan reaksi diri. terhadap kehilangan, ikut serta dalam Rasional : 5. Rasional : aktivitas perawatan memberikan diri. kesempatan untuk mengekspresikan kekhawatirannya.
  • 16. NO DX. Keperawatan EVALUASI 1. DX. 1 1. Ekspresi wajah tenang. 2. Nyeri hilang/berkurang. 3. Klien Nampak rileks. 4. Klien dapat istirahat. 5. Tanda- tanda vital dalam rentang normal. 1. Faktor resiko hilang ditunjukkan dengan status 2. DX. 2 imun pasien. 3. DX. 3 1. Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri. 2. 5. DX. 4 DX. 5 1. Klien berpartisipasi dalam aktifitas. 2. 4. Tanda-tanda vital normal. Tidak terjadi cedera 1. Pasien tidak mengalami HDR