2. Makna Reformasi Birokrasi
Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola
pemerintahan Indonesia.
Pertaruhan besar bangsa Indonesia dalam
menghadapi tantangan abad ke-21.
Berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih antarfungsi-fungsi pemerintahan, melibatkan
jutaan pegawai, dan memerlukan anggaran yang tidak sedikit.
Menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan
baru dengan langkah-langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh, berpikir di luar
kebiasaan yang ada, perubahan paradigma, dan dengan upaya luar biasa.
Merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai kebijakan dan praktik
manajemen pemerintah pusat dan daerah, dan menyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah
dengan paradigma dan peran baru. 2
3. AREA PERUBAHAN
3
Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien,
terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable,
profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat
Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Organisasi
Tatalaksana
Peraturan
Perundang-undangan
Sumber daya
Manusia aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan publik
Mind set dan culture
Set Aparatur
AREA HASIL YANG DIHARAPKAN
5. Reformasi menciptakan tuntutan adanya
penekanan pada pemerintahan pada proses
tata kelola.
Proses tata kelola penyelenggaraan
pemerintahan harus tunduk pada nilai nilai
demokrasi dan hak asasi manusia.
6. UU NO 28 TENTANG PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN YANG BERSIH DARI KKN
Asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi:
1. Asas Kepastian Hukum;
2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara;
3. Asas Kepentingan Umum;
4. Asas Keterbukaan;
5. Asas Proporsionalitas;
6. Asas Profesionalitas; dan
7. Asas Akuntabilitas
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
7. PENGERTIAN TATALAKSANA
tata laksana (tata hubungan/tata kerja) adalah perilaku
antar manusia yang menggambarkan perilaku timbal
balik dalam kelompok maupun dengan lingkungan luar
(relationship, interrelationship) _Kamus Manajemen
(1981 : 255)
tata laksana diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan system kerja, metode kerja, dan
prosedur kerja, pembagian kerja, susunan/struktur,
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. (Miftah
Thoha, 1990)
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
8. Organization and Methode : to improve the efficiency
and effectiveness of clerical procedures and the
control of operation within a business (RG Anderson,
1980)
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
10. TATALAKSANA
Tatalaksana : tata cara suatu organisasi melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Tatalaksana sering disebut dengan prosedur kerja,
mekanisme kerja, sistem kerja, dsb.
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
11. Tatalaksana :
a. Struktur : prosedur atau tata cara yang mengatur
hubungan kerja antara unit dan antar hirarki dalam
organisasi .
Contoh : koordinasi, komunikasi, pertanggung jawaban dsb.
b. Sumber daya : prosedur pemanfaatan sumber daya
dalam organisasi
Contoh : prosedur penggunaan keuangan, pemanfaatan bahan kerja
dsb.
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
12. c. Pegawai : prosedur terkait pengaturan waktu, dan
sikap perilaku pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan/tugas
Contoh : pengaturan cuti, atribut pegawai, tata cara upacara dsb
d. Stakeholders : prosedur terkait dengan pengaturan
interaksi dalam proses pemberian pelayanan kepada
stakeholders organisasi.
Contoh : pedoman standard pelayanan, tata cara penannganan
keluhan dsb
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
13. d. Governance process : tata cara pengambilan
keputusan dalam organisasi.
Contoh : prosedur pembuatan peraturan daerah dsb.
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
14. TUJUAN TATALAKSANA
1. Standardisasi
2. Sarana pengendalian
3. Sarana penjaminan mutu (zero defect)
4. Menjamin kepastian hukum
5. Memperkuat akuntabilitas
6. Sarana perbaikan terus menerus
7. Mendukung proses pemberdayaan dan
organizational learning
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
15. EVALUASI/AUDIT TATALAKSANA
Proses untuk menilai sejauh mana kebijakan
tatalaksana telah memenuhi standard atau
norma yang telah ditetapkan.
Standard dan norma merupakan “rambu
rambu” yang dibuat dalam rangka menjamin
suatu tujuan ideal tertentu.
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
16. ASPEK TEKNIS (CONTENT DIMENSION)
a. Sifat : pengaturan atau penetapan
b. Format ; pedoman, surat edaran, surat
keputusan, peraturan.
c. Kejelasan obyek yang diatur
d. Kesesuaian dengan tugas dan fungsi unit
organisasi terkait
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
17. ASPEK NORMATIF (CONTEXTUAL DIMENSION)
Model good governance : audit terhadap kebijakan
tatalaksana untuk menilai sejauh mana tatalaksana
dibuat mendukung terlaksananya penyelenggaraan
pemerintahan sesuai dengan prinsip prinsip good
governance
Model public service orientation : audit terhadap
kebijakan tatalaksana untuk menilai sejauh mana
tatalaksana mampu mendorong perbaikan
pelayanan kepada masyarakat.
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
18. Model Good Governance
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
Obyek Deskripsi Obyek
Partisipasi Seberapa jauh kebijakan
tatalaksana yang terkait
dengan masyarakat dibuat
untuk mendorong
partisipasi dari para
stakolders
Tata cara penyusunan
peraturan daerah, manajemen
program dsb.
Transparansi Apakah kebijakan
tatalaksana telah dibuat
untuk menjamin adanya
transparansi
pengaturan pelayanan
Profesionalisme Seberapa jauh pemda
menyusun kebijakan
tatalaksana yang dibuat
untuk mendukung
terwujudnya
profesionalisme pegawai
Pengaturan kepegawaian
19. KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
Obyek Deskripsi Obyek
Ketaatan hukum Seberapa jauh kebijakan
tatalaksana yang terkait
telah sesuai dengan
peraturan perundangan
dan menjamin kepastian
hukum
Tata cara penyusunan
peraturan daerah, manajemen
program dsb.
Bentuk regeling atau
beschiking
Visi stratejik Apakah kebijakan
tatalaksana telah dibuat
untuk menjamin
pembangunan yang
berkelanjutan
Lingkungan hidup
Akuntabilitas Seberapa jauh pemda telah
menyusun kebijakan
tatalaksana yang dibuat
untuk mendukung
penguatan akuntabilitas
Pelaporan
20. KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
Obyek Deskripsi Obyek
Efektif dan efisien Seberapa jauh kebijakan
tatalaksana dibuat untuk
adanya perbaikan dalam
efisiensi dan efektifitas
kerja
Semua bidang
21. MODEL PUBLIC SERVICE
ORIENTATION
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
Obyek Deskripsi Obyek
Orientasi pengguna
layana n
Seberapa jauh kebijakan
tatalaksana dibuat untuk
memenuhi harapan
pengguna layanan
Pelayanan eksternal
Efektif dan efisien Seberapa jauh kebijakan
tatalaksana dibuat untuk
menciptakan pelayanan
yang murah dan cepat
Internal dan eksternal
Kepastian hukum Seberapa jauh kebijakan
tatalaksana dibuat sesuai
peraturan perundangan
Internal dan eksternal
Keamanan Seberapa jauh
tatalaksana menjamin
keamanan dalam
pelayanan
Internal dan eksternal
22. KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
Obyek Deskripsi Obyek
Kenyamanan Seberapa jauh
tatalaksana menjamin
kenyamanan dalam
pelayanan
Eksternal
Kecermatan Seberapa jauh
tatalaksana menjamin
keakuratan dalam
pelayanan
Internal dan eksternal
Score Deskripsi
1 Sangat kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Mendukung
5 Sangat mendukung
23. VALUE CHAIN (RANTAI NILAI)
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
NILAI
TAMBAH
BAGI
PENGGUNA
LAYANAN
Firms Insfrastructures
HRM
Technological Development
Procurement
Inbound
LogisticsOperations
Outbound
Logistics
Marketing
& Sales
Service
Primary Activities
24. POLICY PERFORMANCE MODEL
Sejauh mana tatalaksana mendukung kinerja
pelaksanaan kebijakan :
1. Keuangan
2. Pegawai
3. Komunikasi
4. Organisasi
5. Dukungan stakeholder
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
25. CONTOH REKAP HASIL KAJIAN
Aspek tatalaksana
Obyek
Format
Sifat
inovasi
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB
26. PENYUSUNAN PEDOMAN AUDIT
a. Siapa yang melakukan : unit yang bertanggung jawab
dalam tatalaksana
b. Bagaimana melakukannya : self assesment dan
pembinaan oleh MENPAN
Pelatihan dalam pelaksanaan self assesment.
KEDEPUTIAN TATALAKSANA MENPAN DAN RB