SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
PENTINGNYA WAWASAN
     NUSANTARA




     DEDY SETIADY SYAIFUL
            2EA21
           11210756




  UNIVERSITAS GUNADARMA
                            1
KATA PENGANTAR




         P u j i d a n s yu k u r k i t a p a n j a t k a n k e h a d i r a t A l l a h S W T ,
k a r e n a dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
         Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah
p a d a N a b i a k h i r z a m a n Muhammad SAW, kepada para
S a h a b a t n ya , k e l u a r g a , s e r t a s a m p a i k e p a d a k i t a selaku umatnya.
Amin.
         Makalah bertema “Wawasan Nusantara ” ini kami buat untuk memenuhi
tugas SoftSkill yang diberikan dosen mata kuliah “Pendidikan
Kewarganegaraaan”. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut,
makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan saya
khususnya.
         Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam upaya perbaikan
dalam m e m b u a t m a k a l a h . K a r e n a s a n g a t s a ya s a d a r i p e m b u a t a n
m a k a l a h i n i m a s i h b a n ya k kekurangan.




                                                                           Bekasi,       Mei 2012




                                                                          Dedy Setiady Syaiful




                                                                                                    2
A. Pentingnya Wawasan Nusantara ............................................................................ 4


B. Konsepsi Wawasan Nusantara .............................................................................6


     1. Unsur-Unsur Dalam Wawasan Nusantara .....................................................6


     2. Isi Dari Wawasan Nusantara ..........................................................................7


C. Asas-Asas Wawasan Nusantara ...........................................................................9


D. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantar................................................................10




E. Arah Pandang Wawasan Nusantara.....................................................................11




F. Geopolitik Indonesia............................................................................................11




G. Kesimpulan..........................................................................................................14




                                                                                                                    3
A. Pentingnya Wawasan Nusantara
      Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan.
 Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya
 bangsa Indonesia dan dibentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan
 bangsa, wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu
 mampu bertahan dalam tantangan nilai global yang dapat mengubah
 Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan
 rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan
 kesadaran warga negara.
      Maka dari itu mengetahui tentang wawasan nusantara akan
 menyadarkan warga negara untuk memiliki cara pandang dan konsepsi
 wawasan nusantara untuk dapat mengerti, memahami, menghayati tentang
 hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pandangan wawasan nusantara
 dapat menjawab tantangan dunia tentang globalisasi dan era baru
 kapitalisme. Wawasan nusantara sangat penting untuk menjaga keutuhan
 Negara Kesatuan Republik Indonesia.
        Wawasan Nusantara dipelajari agar tercermin pada pola pikir dan
 pola tindakan yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara.
 Wawasan nusantara harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan
 bernegara agar tercipta implementasi dalam kehidupan politik yaitu
 menciptakan iklim menyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis,
 mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. Implementasi
 dalam kehidupan Ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang
 benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
 kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Implementasi dalam kehidupan
 Sosial Budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
 mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai k
 enyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta.
 Implementasi    dalam     kehidupan   Pertahanan   Keamanan,     adalah
 menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara
 pada setiap bangsa Indonesia.




                                                                       4
Wawasan nusantara menurut Prof. Dr. Wan Usman adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Sedangkan
menurut kelompok kerja LEMHANAS 1999, wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran
dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah             cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan
dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
      Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hierarkhi
paradigma nasional sebagai berikut:
1.   Landasan idiil adalah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
2.   Landasan Konstitusional merupakan UUD 1945 sebagai konstitusi
     negara.
3.   Landasan visional adalah wawasan nusantara sebagai visi bangsa.
4.   Landasan konsepsional yaitu ketahanan nasional bangsa.
5.   Landasan Operasional yaitu GBHN sebagai Kebijaksanaan Dasar
     Bangsa




                                                                          5
B. Konsepsi Wawasan Nusantara
      Konsepsi wawasan nusantara mencakup beberapa hal, diantaranya
 adalah unsur wawasan nusantara, aspirasi bangsa, isi dari wawasan
 nusantara dan hakekat dari wawasan nusantara itu sendiri.
 1. Unsur-unsur dalam wawasan nusantara antara lain:
    a. Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
      seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan
      kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.
    b. Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-
      cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
      Isi menyangkut dua hal pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai
      kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan
      tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam
      kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
    c. Tata laku (conduct) yang merupakan hasil interaksi antara wadah dan
      isi wawasan nusantara yang terdiri dari 2, yaitu tata laku batiniah,dan
      tata laku lahiriah. Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa,
      semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Tata laku
      Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari
      bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas
      jati diri atau kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan
      kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa
      dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi
      dalam semua aspek kehidupan nasional.




                                                                           6
2. Isi dari wawasan nusantara
  Wawasan Nusantara mencakup :
  1) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik,
     dalam arti :
     a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan
        kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
        hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan
        milik bersama bangsa.
     b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan
        berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan
        meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
        Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam
        arti yang seluas-luasnya.
     c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu,
        senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta
        mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
     d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa
        dan negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan
        bangsa menuju tujuannya.
     e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan
        satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila
        dan Undang-Undang Dasar 1945.
     f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan
        sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional
        yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
     g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa
        lain ikut   menciptakan     ketertiban dunia    yang berdasarkan
        kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik
        luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.




                                                                             7
2) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan
  Ekonomi, dalam arti :
  a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif
    adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan
    hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
  b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di
    seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh
    daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
  c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan
    satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha
    bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar
    kemakmuran rakyat.
3) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial
  dan Budaya, dalam arti :
  a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa
    harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya
    tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang,
    serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat
    kemajuan bangsa.
  b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan
    corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya
    bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya
    bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain
    yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-
    hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
4) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
  Pertahanan Keamanan, dalam arti :
  a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada
    hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan
    negara.
  b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang
    sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.



                                                                       8
3.   Hakekat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional.
      Pengertian adalah cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
      lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga
      bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara
      utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk
      produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.


C. Asas-Asas Wawasan Nusantara
       Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
 dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya
 komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap
 kesepakatan (commitment) bersama. Asas wawasan nusantara terdiri dari:
 1.   Kepentingan/Tujuan yang sama
          Kepetingan yang sama memiliki pengertian yaitu pada waktu
      penegakan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa
      Indonesia itu adalah menghadapi penjajahan secara fisik dan bangsa
      lain, maka sekarang ini bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan
      dari bangsa asing dengan cara lain, seperti mendapat tekanan dan
      paksaan baik secara halus maupun kasar dalam kehidupan di dalam
      negeri dengan cara adu domba dan pecah belah bangsa yang lebih halus
      daripada    di   zaman   penjajahan.   Sedangkan     dalam    pergaulan
      internasional dengan menggunakan dalih hak asasi manusia (HAM),
      demokratisasi, dan lingkungan hidup.
 2.   Keadilan
          Keadilan memiliki pengertian yaitu sesuainya hasil/pembagian
      hasil atau menikmati kemakmuran sesuai dengan andil, jerih payah
      usaha, dan kegiatan baik orang perorangan, golongan, kelompok,
      maupun daerah.
 3.   Kejujuran
          Kejujuran memiliki pengertian yaitu berani berpikir, berkata dan
      berbuat/bertindak sesuai realitas, aturan/ketentuan yang besar, biarpun
      pahit dirasakan dan kurang enak didengarnya, akan tetapi demi



                                                                            9
kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara maka hal ini harus
      dilakukan.
 4.   Solidaritas
          Solidaritas   memiliki    pengertian   yaitu   diperlukannya   rasa
      setiakawan, mau memberi dan berkorban bagi orang/pihak lain tanpa
      meninggalkan dan tetap mengharigai ciri dan karakter budaya masing-
      masing.
 5.   Kerjasama
          Kerjasama memiliki pengertian yaitu adanya koordinasi, saling
      pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga dicapai kerja
      kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih
      besar demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
 6.   Kesetiaan terhadap kesepakatan
          Kesetiaan terhadap kesepakantan memiliki pengertian yaitu setia
      dan memegang teguh akan kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa
      dan mendirikan Negara Indonesia, yang dimulai, dicetuskan, dan
      dirintis sejak Boedi Oetomo pada tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun
      1928 dan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.


D. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
       Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi,dorongan serta
 rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan
 dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah
 maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan
 berbangsa.
       Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945,
 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi
 segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
 mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
 perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Tujuan Wawasan Nusantara adalah
 mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat



                                                                          10
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada
 kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.


E. Arah Pandang Wawasan Nusantara
       Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi
 geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka
 arah pandang wawasan nusantara meliputi :
 1.   Ke dalam
           Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan
      mengatasi    sedini   mungkin    faktor-faktor   penyebab    timbulnya
      disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya
      persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya
      persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek
      alamiah maupun aspek sosial.
 2.   Ke luar
           Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional
      harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua
      aspek kehidupan baik politik, ekonomi,sosial budaya, pertahanan
      keamanan demi tercapainya tujuan nasional. Tujuannya adalah
      menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan
      ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.


F. Geopolitik Indonesia
      Teori–teori geopolitik (ilmu bumi politik). Geopolitik adalah ilmu yang
 mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak
 dikemukakan oleh para sarjana seperti :
 a.   Federich Ratzel
      Menurut Federich Ratzel geopolitik memiliki karakteristik antara lain:
      1. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan/mirip) dengan
        pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang
        hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan
        hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.



                                                                           11
2. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok
       politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin
       memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang).
     3. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
       terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat
       bertahan hidup terus dan langgeng.
     4. Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau
       dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa
       tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar
       wilayahnya (ekspansi).
     5. Apabila ruang hidup negara (wilayah) sudah tidak mencukupi, maka
       dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik secara damai
       maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel menimbulkan dua
       aliran yaitu menitik beratkan kekuatan darat dan menitik beratkan
       kekuatan laut. Ada kaitan antara struktur politik/kekuatan politik
       dengan geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau
       pertumbuhan     negara   yang       dianalogikan   dengan   organisme
       (kehidupan biologi) dilain pihak.
b.   Rudolf Kjellen
     1. Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk
       mencapai tujuan negara, hanya dimungkinkan dengan jalan
       memperoleh ruang (wilayah) yang cukup luas agar memungkinkan
       pengembangan secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya.
     2. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi
       bidang-bidang: geopolitik,ekonomipolitik, demopolitik, sosialpolitik
       dan kratopolitik.
     3. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi
       harus   mampu       swasembada       serta   memanfaatkan   kemajuan
       kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional.
c.   Karl Haushofer
         Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah
     kekuasan Aldof Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran



                                                                         12
Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
     Pokok– pokok teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori
     Kjellen, yaitu sebagai berikut :
     1. Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar
        kekuasan imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilaut
     2. Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,
        Afrika, dan Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur
        raya.
     3. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal
        strategi perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik
        dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang
        hidup (wilayah).
d.   Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua)
         Teori ahli Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan”. Ia
     mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya
     menyatakan ; barang siapa dapat mengusai “daerah jantung”, yaitu
     Eropa dan Asia, akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia,
     Afrika dan akhirnya dapat mengusai dunia.
e.   Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan (konsep wawasan bahari)
         Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”.
     Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehingga
     pada akhirnya menguasai dunia.
f.   W.Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller (konsep wawasan
     dirgantara)
         Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di
     udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat
     melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan
     itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
g.   Nicholas J. Spykman
         Teori daerah batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi, yang
     menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan dalam pelaksanaannya
     disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu Negara



                                                                          13
G. Kesimpulan
1.   Dengan mengetahui tentang wawasan nusantara akan menyadarkan
     warga negara untuk memiliki cara pandang dan konsepsi wawasan
     nusantara untuk dapat mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan
     kewajiban sebagai warga negara.
2.   Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
     mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
     strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
     kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
     berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
3.   Konsepsi wawasan nusantara mencakup beberapa hal, diantaranya adalah
     unsur wawasan nusantara, aspirasi bangsa, isi dari wawasan nusantara
     dan hakekat dari wawasan nusantara.
4.   Asas wawasan nusantara terdiri dari kepentingan/tujuan yang sama,
     keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap
     kesepakatan.
5.   Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi,dorongan serta
     rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,
     tindakan dan perbuatan.
6.   Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang
     tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
     kepentingan nasional      dari pada kepentingan orang perorangan,
     kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.




                                                                       14

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliyanatal kristiono
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)M Abdul Aziz
 
Makalah Nasionalisme
Makalah NasionalismeMakalah Nasionalisme
Makalah NasionalismeMichant Lhoo
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemZainal Abidin
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaaneryeryey
 
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukumImplementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukumnatal kristiono
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222dayurikaperdana19
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
Warga Negara & kewarganegaraan: Kedudukan warga Negara dalam Negara
Warga Negara & kewarganegaraan:  Kedudukan warga Negara dalam Negara   Warga Negara & kewarganegaraan:  Kedudukan warga Negara dalam Negara
Warga Negara & kewarganegaraan: Kedudukan warga Negara dalam Negara Fenti Anita Sari
 
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1rosesani1
 

Was ist angesagt? (20)

KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
Makalah Nasionalisme
Makalah NasionalismeMakalah Nasionalisme
Makalah Nasionalisme
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
 
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukumImplementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
 
Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Warga Negara & kewarganegaraan: Kedudukan warga Negara dalam Negara
Warga Negara & kewarganegaraan:  Kedudukan warga Negara dalam Negara   Warga Negara & kewarganegaraan:  Kedudukan warga Negara dalam Negara
Warga Negara & kewarganegaraan: Kedudukan warga Negara dalam Negara
 
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
 

Ähnlich wie Pentingnya wawasan nusantara

MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxirmahirawaty
 
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docxMAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docxfarakhnasdwiutari
 
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxTugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxharyo7
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2 Risky Saputra
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Risky Saputra
 
wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantaramochrizaldy
 
Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1Santos Tos
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraSantos Tos
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara pjj_kemenkes
 
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docxMAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docxoctayanisyarifah
 
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesiaMakalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesiaAde Novinda
 
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptxWawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptxmuhammadnurulfahmi3
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantarayadimps
 

Ähnlich wie Pentingnya wawasan nusantara (20)

MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
 
Makalah wawasan-nusantara
Makalah wawasan-nusantaraMakalah wawasan-nusantara
Makalah wawasan-nusantara
 
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docxMAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
 
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxTugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantara
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantara
 
Geopolitikfix2
Geopolitikfix2Geopolitikfix2
Geopolitikfix2
 
Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docxMAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN.docx
 
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesiaMakalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
 
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptxWawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
Wawasan Nusantara PPKn X Sem Genap Sub Bab 7 Sub 1.pptx
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 

Mehr von Dedy Setiady

My daily activity dedy
My daily activity dedyMy daily activity dedy
My daily activity dedyDedy Setiady
 
Tugas tenses dedy setiady syaiful
Tugas tenses dedy setiady syaifulTugas tenses dedy setiady syaiful
Tugas tenses dedy setiady syaifulDedy Setiady
 
Tulisan softskill 4 seseorang
Tulisan softskill 4 seseorangTulisan softskill 4 seseorang
Tulisan softskill 4 seseorangDedy Setiady
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Dedy Setiady
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Dedy Setiady
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoDedy Setiady
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoDedy Setiady
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoDedy Setiady
 
Tulisan softskill ke 2 dedy
Tulisan softskill ke 2 dedyTulisan softskill ke 2 dedy
Tulisan softskill ke 2 dedyDedy Setiady
 
Tulisan softskill ke 2
Tulisan softskill ke 2Tulisan softskill ke 2
Tulisan softskill ke 2Dedy Setiady
 
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisTanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisDedy Setiady
 
Softskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisSoftskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisDedy Setiady
 
Teoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnisTeoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnisDedy Setiady
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyDedy Setiady
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyDedy Setiady
 

Mehr von Dedy Setiady (20)

My daily activity dedy
My daily activity dedyMy daily activity dedy
My daily activity dedy
 
Tugas tenses dedy setiady syaiful
Tugas tenses dedy setiady syaifulTugas tenses dedy setiady syaiful
Tugas tenses dedy setiady syaiful
 
Tulisan softskill 4 seseorang
Tulisan softskill 4 seseorangTulisan softskill 4 seseorang
Tulisan softskill 4 seseorang
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4
 
Iklan pasta gigi
Iklan pasta gigiIklan pasta gigi
Iklan pasta gigi
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+video
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+video
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+video
 
Tulisan softskill ke 2 dedy
Tulisan softskill ke 2 dedyTulisan softskill ke 2 dedy
Tulisan softskill ke 2 dedy
 
Tulisan softskill ke 2
Tulisan softskill ke 2Tulisan softskill ke 2
Tulisan softskill ke 2
 
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisTanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
 
Puisi tria
Puisi triaPuisi tria
Puisi tria
 
Puisi tria
Puisi triaPuisi tria
Puisi tria
 
Puisi dedy
Puisi dedyPuisi dedy
Puisi dedy
 
Softskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisSoftskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnis
 
Teoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnisTeoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnis
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
 
Norma dan aturan
Norma dan aturanNorma dan aturan
Norma dan aturan
 

Pentingnya wawasan nusantara

  • 1. PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA DEDY SETIADY SYAIFUL 2EA21 11210756 UNIVERSITAS GUNADARMA 1
  • 2. KATA PENGANTAR P u j i d a n s yu k u r k i t a p a n j a t k a n k e h a d i r a t A l l a h S W T , k a r e n a dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah p a d a N a b i a k h i r z a m a n Muhammad SAW, kepada para S a h a b a t n ya , k e l u a r g a , s e r t a s a m p a i k e p a d a k i t a selaku umatnya. Amin. Makalah bertema “Wawasan Nusantara ” ini kami buat untuk memenuhi tugas SoftSkill yang diberikan dosen mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraaan”. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan saya khususnya. Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam upaya perbaikan dalam m e m b u a t m a k a l a h . K a r e n a s a n g a t s a ya s a d a r i p e m b u a t a n m a k a l a h i n i m a s i h b a n ya k kekurangan. Bekasi, Mei 2012 Dedy Setiady Syaiful 2
  • 3. A. Pentingnya Wawasan Nusantara ............................................................................ 4 B. Konsepsi Wawasan Nusantara .............................................................................6 1. Unsur-Unsur Dalam Wawasan Nusantara .....................................................6 2. Isi Dari Wawasan Nusantara ..........................................................................7 C. Asas-Asas Wawasan Nusantara ...........................................................................9 D. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantar................................................................10 E. Arah Pandang Wawasan Nusantara.....................................................................11 F. Geopolitik Indonesia............................................................................................11 G. Kesimpulan..........................................................................................................14 3
  • 4. A. Pentingnya Wawasan Nusantara Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan dibentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu mampu bertahan dalam tantangan nilai global yang dapat mengubah Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara. Maka dari itu mengetahui tentang wawasan nusantara akan menyadarkan warga negara untuk memiliki cara pandang dan konsepsi wawasan nusantara untuk dapat mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pandangan wawasan nusantara dapat menjawab tantangan dunia tentang globalisasi dan era baru kapitalisme. Wawasan nusantara sangat penting untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara dipelajari agar tercermin pada pola pikir dan pola tindakan yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara. Wawasan nusantara harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar tercipta implementasi dalam kehidupan politik yaitu menciptakan iklim menyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. Implementasi dalam kehidupan Ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai k enyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap bangsa Indonesia. 4
  • 5. Wawasan nusantara menurut Prof. Dr. Wan Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Sedangkan menurut kelompok kerja LEMHANAS 1999, wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hierarkhi paradigma nasional sebagai berikut: 1. Landasan idiil adalah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. 2. Landasan Konstitusional merupakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. 3. Landasan visional adalah wawasan nusantara sebagai visi bangsa. 4. Landasan konsepsional yaitu ketahanan nasional bangsa. 5. Landasan Operasional yaitu GBHN sebagai Kebijaksanaan Dasar Bangsa 5
  • 6. B. Konsepsi Wawasan Nusantara Konsepsi wawasan nusantara mencakup beberapa hal, diantaranya adalah unsur wawasan nusantara, aspirasi bangsa, isi dari wawasan nusantara dan hakekat dari wawasan nusantara itu sendiri. 1. Unsur-unsur dalam wawasan nusantara antara lain: a. Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. b. Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita- cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional. c. Tata laku (conduct) yang merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari 2, yaitu tata laku batiniah,dan tata laku lahiriah. Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional. 6
  • 7. 2. Isi dari wawasan nusantara Wawasan Nusantara mencakup : 1) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti : a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa. d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional. g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional. 7
  • 8. 2) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti : a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya. c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. 3) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti : a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa. b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil- hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa. 4) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti : a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara. b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa. 8
  • 9. 3. Hakekat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional. Pengertian adalah cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara. C. Asas-Asas Wawasan Nusantara Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wawasan nusantara terdiri dari: 1. Kepentingan/Tujuan yang sama Kepetingan yang sama memiliki pengertian yaitu pada waktu penegakan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia itu adalah menghadapi penjajahan secara fisik dan bangsa lain, maka sekarang ini bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan dari bangsa asing dengan cara lain, seperti mendapat tekanan dan paksaan baik secara halus maupun kasar dalam kehidupan di dalam negeri dengan cara adu domba dan pecah belah bangsa yang lebih halus daripada di zaman penjajahan. Sedangkan dalam pergaulan internasional dengan menggunakan dalih hak asasi manusia (HAM), demokratisasi, dan lingkungan hidup. 2. Keadilan Keadilan memiliki pengertian yaitu sesuainya hasil/pembagian hasil atau menikmati kemakmuran sesuai dengan andil, jerih payah usaha, dan kegiatan baik orang perorangan, golongan, kelompok, maupun daerah. 3. Kejujuran Kejujuran memiliki pengertian yaitu berani berpikir, berkata dan berbuat/bertindak sesuai realitas, aturan/ketentuan yang besar, biarpun pahit dirasakan dan kurang enak didengarnya, akan tetapi demi 9
  • 10. kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara maka hal ini harus dilakukan. 4. Solidaritas Solidaritas memiliki pengertian yaitu diperlukannya rasa setiakawan, mau memberi dan berkorban bagi orang/pihak lain tanpa meninggalkan dan tetap mengharigai ciri dan karakter budaya masing- masing. 5. Kerjasama Kerjasama memiliki pengertian yaitu adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga dicapai kerja kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar demi terciptanya sinergi yang lebih baik. 6. Kesetiaan terhadap kesepakatan Kesetiaan terhadap kesepakantan memiliki pengertian yaitu setia dan memegang teguh akan kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara Indonesia, yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis sejak Boedi Oetomo pada tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. D. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi,dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat 10
  • 11. Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. E. Arah Pandang Wawasan Nusantara Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara meliputi : 1. Ke dalam Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial. 2. Ke luar Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi,sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional. Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. F. Geopolitik Indonesia Teori–teori geopolitik (ilmu bumi politik). Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti : a. Federich Ratzel Menurut Federich Ratzel geopolitik memiliki karakteristik antara lain: 1. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan/mirip) dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati. 11
  • 12. 2. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang). 3. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng. 4. Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). 5. Apabila ruang hidup negara (wilayah) sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik secara damai maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel menimbulkan dua aliran yaitu menitik beratkan kekuatan darat dan menitik beratkan kekuatan laut. Ada kaitan antara struktur politik/kekuatan politik dengan geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologi) dilain pihak. b. Rudolf Kjellen 1. Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk mencapai tujuan negara, hanya dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang (wilayah) yang cukup luas agar memungkinkan pengembangan secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya. 2. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang: geopolitik,ekonomipolitik, demopolitik, sosialpolitik dan kratopolitik. 3. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi harus mampu swasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional. c. Karl Haushofer Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasan Aldof Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran 12
  • 13. Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme. Pokok– pokok teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen, yaitu sebagai berikut : 1. Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilaut 2. Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya. 3. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah). d. Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua) Teori ahli Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan ; barang siapa dapat mengusai “daerah jantung”, yaitu Eropa dan Asia, akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat mengusai dunia. e. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan (konsep wawasan bahari) Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya menguasai dunia. f. W.Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller (konsep wawasan dirgantara) Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang. g. Nicholas J. Spykman Teori daerah batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi, yang menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu Negara 13
  • 14. G. Kesimpulan 1. Dengan mengetahui tentang wawasan nusantara akan menyadarkan warga negara untuk memiliki cara pandang dan konsepsi wawasan nusantara untuk dapat mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. 2. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. 3. Konsepsi wawasan nusantara mencakup beberapa hal, diantaranya adalah unsur wawasan nusantara, aspirasi bangsa, isi dari wawasan nusantara dan hakekat dari wawasan nusantara. 4. Asas wawasan nusantara terdiri dari kepentingan/tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap kesepakatan. 5. Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi,dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan. 6. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. 14