SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 33
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa
yang merupakan dua hal berbeda namun membentuk satu kesatuan. Jika
diartikan satu persatu belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Secara lebih terperinci Slameto (2003:2) mengatakan belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan mengajar
merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh guru.
Kaitannya dengan pembelajaran di sekolah, sekolah dasar merupakan
jenjang pendidikan yang paling penting keberadaannya karena proses
dimulainya seseorang dalam menempuh dunia pendidikan diawali dari
jenjang sekolah dasar. Mengingat sangat pentingnya pendidikan sekolah
dasar maka diperlukan sistem pembelajaran, kualifikasi dan sertifikasi guru
yang sesuai dengan Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dalam proses pembelajaran siswa. Ini erat
kaitannya dengan hasil belajar siswa yang dapat diukur dari pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran teori ataupun praktek yang telah
diberikan oleh guru.
Untuk menciptakan proses belajar yang efektif, hal yang harus
dipahami guru adalah fungsi dan peranannya dalam kegiatan belajar
2
mengajar. Proses belajar yang terjadi tergantung pada pandangan guru
terhadap makna belajar yang akan mempengaruhi aktivitas siswa-siswanya.
Dengan demikian, proses belajar perlu disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan pemahaman
para guru mengenai karakteristik siswa dan proses pembelajarannya,
khususnya di sekolah dasar.
Pembelajaran di sekolah dasar dilaksanakan berdasarkan rencana
pelajaran yang telah dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran harus
dirancang guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar, dan
sistem penilaian sesuai dengan tahapan perkembangan siswa. Hal lain yang
harus dipahami, yaitu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif.
Kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri yaitu
konkrit, integratif, dan hierarkis. Untuk itu guru harus bisa menciptakan
proses belajar yang menarik dan efektif sesuai dengan karakteristik belajar
siswa sekolah dasar. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan
efektif membutuhkan suatu usaha yang memerlukan pengorganisasian yang
matang dan semua komponen dalam situasi mengajar. Komponen itu antara
lain pemilihan metode, materi, tujuan, media, evaluasi dan model
pembelajaran. Dari komponen-komponen pembelajaran tersebut, media
merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan oleh guru karena memilih
media pembelajaran yang tepat dapat menciptakan hasil belajar yang
maksimal.
3
Berdasarkan pengamatan penulis pada saat observasi di kelas V SDN 2
Dasan Tapen, kegiatan belajar mengajar di kelas masih berpusat pada guru
dan buku paket saja. Dalam mengajarkan mata pelajaran matematika yang
berisi tentang teori-teori, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya
jawab dan penugasan saja. Dan media yang digunakan adalah papan tulis dan
alat yang digunakan adalah spidol dan kapur. Hal ini menyebabkan rendahnya
motivasi belajar siswa, kebosanan hingga berdampak pada rendahnya hasil
belajar siswa. Sementara dalam sekolah tersebut telah tersedia sarana dan
prasarana yang dapat mendukung penggunaan media elektronik, yakni
penggunaan komputer atau laptop serta LCD Projektor yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran. Namun, guru tidak menggunakan media
tersebut dengan alasan, mereka belum terlalu memahami bagaimana cara
penggunaan media elektronik tersebut sehingga, mereka hanya menggunakan
media papan tulis saja, padahal memanfaatkan komputer sebagai media yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu guru dalam
mengefektivitaskan pembelajaran.
Salah satu software dalam komputer yang dapat digunakan dalam
pengembangan media pembelajaran ini adalah Microsoft PowerPoint.
PowerPoint merupakan salah satu program aplikasi presentasi yang
menyajikan teks, gambar, suara dan video secara jelas kepada siswa dan
materi yang bersifat abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada
siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat merangsang minat belajar
4
siswa sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran
matematika.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media
Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran
Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran
2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah ada Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint
2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Matematika
di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah:Ingin mengetahui efektivitas penggunaan
media Powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung Tahun
Pelajaran 2015/2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang
berharga dan memperkaya khazanah pengetahuan pada umumnya,
khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media PowerPoint.
5
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dan dijadikan
sebagai inspirasi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut tentang hal-
hal yang belum terungkap dalam penelitian ini sebagai bahan
perbandingan.
c. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi peneliti
lain dalam mengadakan penelitian yang lebih lanjut dan secara
mendalam tentang penggunaan media PowerPoint yang belum
dijangkau dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini, memberikan masukan dalam
pergeseran praktik pembelajaran konvensional menuju pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi .
b. Bagi guru
Membuka cakrawala berfikir guru-guru dalam usaha meningkatkan
kemampuan anak didik dalam penguasaan materi pelajaran dengan
menggunakan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi
sehingga pembelajaran mata pelajaran Matematika tidak ketinggalan
zaman.
c. Bagi siswa
Siswa diharapkan semakin menyukai mata pelajaran Matematika,
sehingga hasil belajar siswa semakin baik.
6
E. Asumsi Penelitian
Dalam buku pedoman penulisan skripsi dijelaskan bahwa “Asumsi
adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir
dalam melaksanakan penelitian” (Tim, 2011: 13). Sedangkan Winarno
Surakhmad mengatakan bahwa “asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran
yang kebenarannya diterima oleh penyelidik” (Arikunto, 2010 : 104).
Berdasarkan pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan asumsi
adalah anggapan dasar yang sudah diyakini kebenarannya tanpa memerlukan
pembuktian lagi. Sehubungan dengan penelitian ini, maka asumsi yang
diajukan adalah menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
1. Asumsi Teoritis
a. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kemampuan
siswa yang satu dengan lainnya tidak sama.
b. Setiap guru kelas memiliki kemampuan dalam menggunakan media
powerpoint dalam proses belajar mengajar.
c. Penggunaan media powerpoint dalam mata pelajaran Matematika
dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran.
2. Asumsi Metodik
Penelitian ini akan dapat terlaksana dengan baik karena didukung
oleh metode yang digunakan yaitu :
a. Metode penentuan subyek penelitian adalah dengan metode
populasi.
7
b. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes
sebagai metode pokok sedangkan metode dokumentasi sebagai
metode pelengkap.
3. Asumsi Pelaksanaan
Penelitian ini berhasil karena ditunjang oleh :
a. Tersedianya literatur (sumber buku dan lain sebagainya) yang
dapat menunjang penelitian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Lokasi penelitian yang dapat dijangkau oleh peneliti.
c. Tersedianya dana, waktu dan tenaga yang cukup bagi peneliti.
d. Adanya dosen pembimbing yang memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan penelitian.
F. Lingkup Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih terarah, maka perlu membatasi ruang
lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut :
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V di SDN 2 Dasan Tapen
Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian terbatas pada Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint
2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran
Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran
2015/2016.
8
G. Definisi Operasional
1. Definisi PowerPoint 2013
Menurut Daryanto (2010: 163) Microsoft PowerPoint merupakan
sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan
Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media.
Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam
program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan.
PowerPoint 2013 merupakan versi 15 dari program PowerPoint
sebelumnya yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office 2013
(https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21
Februari 2016 pukul 14.35 WITA).
2. Definisi Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya
Warsito dalam Depdiknas (2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari
kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah
positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan
dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan
bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia
mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian PowerPoint 2013
Menurut Daryanto (2010: 163) Microsoft PowerPoint merupakan
sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan
Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media.
Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam
program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur
menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang
menarik.
Microsoft Office PowerPoint adalah salah satu jenis program
aplikasi yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia.
Program power point merupakan salah satu software yang dirancang
khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik,
mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah,
karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data
(http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media-
pembelajaran-berbasis-powerpoint, Diakses tanggal 22 Februari 2016
pukul 12.29 WITA).
10
Berdasarkan pengertian Microsoft powerpoint yang telah
dipaparkan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa Microsoft
Office PowerPoint merupakan perangkat lunak (sofware) yang mampu
menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan dan penggunaannya relatif murah. Microsoft Office Power
Point memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media,
seperti pengolahan teks, warna, gambar, dan grafik, serta animasi.
PowerPoint 2013 merupakan versi 15 dari Microsoft PowerPoint
yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office 2013
(https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21
Februari 2016 pukul 14.35 WITA). Dalam PowerPoint 2013 terdapat
beberapa pembaharuan dan penambahan fitur-fitur baru dari program
powerpoint sebelumnya seperti desain slide, animasi, dan transisi yang
baru. Beberapa contoh fitur PowerPoint 2013 yang baru yaitu sebagai
berikut :
a. Lebih banyak pilihan untuk memulai
b. Alat penyaji yang baru dan disempurnakan seperti : membuat dan
berbagi presentasi interaktif secara online, mudah digunakan di layar
lebar,
c. Alat desain yang lebih baik yaitu variasi tema, menyusun dan
mengatur jarak objek secara merata, penyempurnaan jalur gerakan,
menggabungkan bentuk-bentuk umum, dukungan video dan audio
yang disempurnakan.
11
d. Dapat dioperasikan dengan layar sentuh
(https://support.office.com/id-id/article/Apa-yang-baru-dalam-
PowerPoint-2013-1c38822e-0284-4acb-8099-23dc6f3207c5 , diakses
pada hari Minggu, 28 Februari 2016, pukul 15.10 WITA)
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan
sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,
wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai
kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa
unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya.
Prosedur pengembangan materi ajar menggunakan Microsoft
Office PowerPoint dilakukan melalui empat tahap yaitu identifikasi
program, pengumpulan bahan pendukung, proses pembuatan di Microsoft
Office PowerPoint dan penggunaan program tersebut yang sebelumnya
dilakukan oleh review program (Riyana, 2008:102). Identifikasi program
dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat
dengan materi, sasaran, dan sumber pendukung, seperti animasi,
gambar,video, dan sebagainya. Mengumpulkan bahan pendukung dapat
dilakukan dengan mencari bahan-bahan yang diperlukan, dan dapat
dilakukan secara browsing. Setelah bahan terkumpul, selanjutnya proses
pengerjaan di Microsoft Office PowerPoint sampai selesai. Setelah selesai
dibuat, selanjutnya dilakukan review terlebih dahulu sebelum digunakan.
Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
12
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan
animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi
tentang bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang
sedang disajikan.
e. Dapat menjangkau kelompok banyak
f. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara
berulang-ulang.
g. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD/
Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana- mana.
(Kang Sri, Pemanfaatan Microsoft PowerPoint Untuk Media
Pembelajaran, dalam
http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-
microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/ , diakses pada hari
Rabu, 2 Maret 2016, pukul 14.15 WITA)
Sedangkan kekurangan media PowerPoint ini yaitu :
a. Media pendukungnya harganya relatif mahal karena harus ada
Komputer dan LCD
b. Harus ada persiapan waktu dan tenaga dalam mendesain materi pada
Microsoft Office PowerPoint.
13
c. Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka para
pendidik harus direpotkan oleh pengangkutan dan penyimpanan PC
tersebut.
d. Para pendidik harus memiliki cukup kemampuan untuk
mengoperasikan program ini, agar jalannya presentasi tidak banyak
hambatan Guru harus menyiapkan PC untuk presentasi didepan kelas.
e. Guru harus mengetahui ruangan yang akan digunakan agar pada saat
menyampaikan proses pembelajaran dengan media PowerPoint tidak
terjadi hambatan seperti font yang tidak terbaca karena ruangan terlalu
terang.
Menurut Kenthut dan Aristo Rahadi (2008) dalam Pelatihan
Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008, ada
beberapa aturan dalam penyusunan presentasi PowerPoint, agar presentasi
menjadi efektif. Aturan tersebut antara lain:
a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya
Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-
20 untuk isi teks, sedang untuk sub judul 24 dan untuk judul 26.
b. Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi
warna, gambar,foto, animasi atau video.
c. Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm
d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris
teks.
14
e. Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topik atau sub topik
pembahasan
f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan
g. Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak),
keharmonisan, dan kekontrasan pada setiap tampilan sangat penting
untuk media presentasi.
h. Variasi warna memang diperlukan, tetapi harus juga diperhatikan
prinsip kesederhanaan. Artinya dalam membuat media presentasi
jangan membuat tampilan yang terlalu rumit, rame dan penuh warna-
warni, karena hal itu justru akan mengganggu pesan utama yang akan
disajikan.
i. Hati-hati bermain dengan animasi. Terlalu ramai animasi selain bisa
memberatkan saat loading, juga bisa membuat tidak fokus. Hal ini
juga perlu diterapkan saat memilih transisi slide.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha
sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang
positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses
belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di
kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar
tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi
15
hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono,
2009: 3).
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam
taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu
domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan
domain psikomotor atau keterampilan.
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat
rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari
lima aspek. Kelima aspek dimulai dari tingkat dasar atau sederhana
sampai tingkat yang kompleks sebagai berikut.
1) Reciving/ attending (penerimaan)
16
2) Responding (jawaban)
3) Valuing (penilaian)
4) Organisasi
5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai
c. Ranah Psikomotor
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan
keterampilan, yakni:
1) gerakan refleks yaitu keterampilan pada gerakan yang tidak sadar;
2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
3) kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain;
4) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan;
5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keterampilan yang kompleks;
6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Sehubungan dengan itu, Gagne dalam Sudjana (2010:22)
mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara
lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan
berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan
17
memecahkan masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah
intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari
kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; (4)
informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5)
keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan
hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat
sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil
belajar. Menurut Wahidmurni, dkk. (2010: 28), instrumen dibagi menjadi
dua bagian besar, yakni tes dan non tes. Selanjutnya, menurut Hamalik
(2006: 155), memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh
dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar
dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui
perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya.
Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan
yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang
berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi
verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan
18
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebelum adanya penelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan
Media Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata
Pelajaran Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun
Pelajaran 2015/2016, sudah ada beberapa penelitian yang telah dilakukan
oleh beberapa peneliti yang membahas tentang penggunaan media
powerpoint di sekolah:
1. Hasil penelitian Ahmad Sayuti dengan judul peran media power point
terhadap peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK pada siswa
kelas X di SMA NW Pengadang tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan
hasil analisis data, diperoleh hasil yaitu “t” hitung lebih besar dari “t”
tabel pada taraf signifikasi 5% yaitu (9,05>2,05) sehingga penelitian
dinyatakan “signifikan” dengan demikian kesimpulan diperoleh: “Ada
peran media power point terhadap peningkatan hasil belajar siswa mata
pelajaran TIK pada siswa kelas X di SMA NW Pengadang tahun
pelajaran 2010/2011”
2. Hasil penelitian Azwar Anas dengan judul korelasi kemampuan guru
dalam mengoperasikan media power point terhadap hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran TIK di SMAN 2 Mataram tahun ajaran
2011/2012. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil yaitu “t”
hitung lebih besar dari “t” tabel pada taraf signifikasi 5% yaitu
19
(0,412>0,25) sehingga penelitian dinyatakan “signifikan” dengan
demikian kesimpulan diperoleh : “ada korelasi kemampuan guru dalam
mengoperasikan media power point terhadap hasil belajar siswa kelas XI
pada mata pelajaran TIK di SMAN 2 Mataram tahun ajaran 2011/2012”.
3. Hasil penelitian Mayadi dengan judul pengaruh penggunaan media
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas atas di SDN Langko
Kecamatan Lingsar Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil
analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan derajat
kebebasan 19 (dk = 19) taraf signifikansi 5% adalah diatas nilai tabel atau
dengan kata lain t hitung > t tabel (5,483 > 2,093) yang berarti hasil
penelitian ini adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi
belajar siswa.
Maka dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, dari analisis
penulis dapat simpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan media powerpoint dengan yang tidak menggunakan media
powerpoint.
C. Kerangka Berfikir
Dalam suatu proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang amat
penting demi tercapainya proses pembelajaran yang maksimal yaitu metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek tersebut saling berinteraksi
antara satu dengan yang lainnya, pemilihan metode mengajar akan
20
mempengaruhi pada jenis media yang sesuai dengan metode pembelajaran
yang digunakan.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, membangkitkan keinginan dan minat
baru siswa dalam belajar, dan dapat membangkitkan ransangan terhadap
kegiatan belajar siswa dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
siswa. Penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar akan
sangat membantu efektifitas dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, dapat menyajikan
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan
memadatkan informasi.
Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa media
powerpoint sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar yang
didalamnya melibatkan beberapa unsur-unsur diantaranya adalah guru, dan
keefektifan proses belajar mengajar ditentukan oleh media yang digunakan
oleh seorang guru sehingga siswa tidak cepat merasa jenuh dalam mengikuti
proses belajar mengajar.
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, penulis terdorong untuk
mengkaji lebih jauh tentang efektivitas penggunaan media powerpoint 2013
terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN
2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Semoga
dengan penggunaan media powerpoint 2013 dalam proses belajar mengajar
21
diharapkan siswa semakin aktif sehingga berdampak terhadap prestasi belajar
siswa
D. Hipotesis Penelitian
Dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik dijelaskan
bahwa Hipotesis berasal dari dua kata yaitu “Hypo” yang artinya dibawah dan
“Thesa” yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah jawaban yang bersifat
sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Suharsimi, 2013: 110). Ahli
lain juga berpendapat hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Sugiyono, 2013: 64).
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan hipotesis
dalam penelitian ini adalah dugaan sementara terhadap masalah dalam
penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui kegiatan penelitian.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Hipotesis
alternatif (Ha) yang berbunyi: Bahwa ada efektivitas penggunaan media
powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran
2015/2016.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu pendekatan yang digunakan
dalam suatu penelitian. Dalam buku metode penelitian dijelaskan bahwa,
“Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar
penelitian, baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap
penelitian, dan bertujuan memberikan jawaban terhadap langkah-langkah
yang diambil” (Margono, 2003 : 100).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-eksperimental designs
dengan metode one group pre-test-post-test design (Sugiyono, 2009: 74),
alasan peneliti memilih penelitian eksperimen karena peneliti ingin
mengetahui efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen
kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan, alasan pemilihan
metode one group pre-test-post-test design karena jumlah populasi yang
terdapat pada kelas V SDN 2 Dasan Tapen terbatas, sehingga tidak
memungkinkan membagi antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subyek, pertama-
tama dilakukan pengukuran (pre-test), lalu dilakukan perlakuan (treatment),
kemudian dilakukan pengukuran kembali (post-test). Dengan demikian hasil
23
perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Dalam penelitian ini sampel pertama-tama kelas diberikan pre-test
terlebih dahulu, lalu diberi perlakuan dengan menggunakan media powerpoint
dan setelah itu diberikan post-test. Kemudian dianalisis apakah ada efektivitas
penggunaan media powerpoint dibandingkan menggunakan media
konvensional. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1.Desain penelitian One Group Pretest-Posttest
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Keterangan:
O1 = tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan
X = Treatment atau perlakuan
O2 = tes akhir (postes) setelah perlakuan diberikan
(Sugiono, 2008:111)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Dalam buku metodologi penelitian dijelaskan bahwa, populasi
adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117).
Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa, populasi adalah semua individu
24
baik subyek maupun obyek yang dikenakan perlakuan dalam penelitian
(Mardalis, 2001:53).
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan
“populasi adalah sekelompok individu baik yang subyek maupun obyek
yang dikenakan perlakuan dalam penelitian”.
Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SDN 2 Dasan Tapen tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah
28 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi, Arikunto, 2010:174). Pendapat lain juga mengatakan bahwa
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Berdasarkan pendapat tersebut,
yang dimaksud dengan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari
subyek yang dikenakan penelitian.
Menurut Suharsimi (2010: 174) Penelitian Populasi hanya dapat
dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak.
Maka dalam penelitian ini tidak ditarik sampel, karena jumlah populasi
tidak terlalu banyak yaitu 28 orang pada siswa kelas V SDN 2 Dasan
Tapen tahun pelajaran 2015/2016. Dengan demikian penelitian ini tidak
menggunakan metode sampling, sehingga penelitian ini disebut dengan
penelitian populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat sesuai dengan
pendapat Suharsimi Arikunto diatas.
25
C. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 148), instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati,
secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen
dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data
tentang efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen
kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes.
Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis dalam
bentuk pilihan ganda, bentuk tes tersebut dipilih karena ingin mengetahui
hasil kognitif siswa kelas V terkait dengan penggunaan media powerpoint
2013 pada mata pelajaran matematika. Menurut Sudjana (2013: 48) penilaian
dalam tes pilihan ganda adalah apabila benar skornya 1 dan bila salah skornya
0. Jumlah soal yang akan diujikan pada siswa yaitu sebanyak 20 butir soal,
dengan nilai maksimal 100. Sistem penskorannya sebagai berikut :
𝑠𝑘𝑜𝑟 =
𝐵
𝑁
× 100
B = banyaknya butir soal yang dijawab benar
N = banyaknya butir soal
26
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada peneltian ini
tujuannya untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel. Oleh karena itu,
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan tes dan dokumentasi. Dalam buku metode penelitian dijelaskan
bahwa, Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data (Sugiyono, 2012:22).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah dengan menggunakan metode tes sebagai metode pokok dan
metode dokumentasi sebagai metode bantu.
1. Metode Tes
Dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik yang
dikemukakan oleh Suharsimi (2013: 193) bahwa “Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”. Sedangkan Sukmadinata (2011:
223) mengatakan bahwa “Tes umumnya bersifat mengukur, walaupun
beberapa bentuk tes psikologis terutama tes kepribadian banyak yang
bersifat deskriptif, tetapi deskripsinya mengarah kepada karekteristik
atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil
pengukuran”.
27
Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tes
merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi individu ataupun
kelompok yang mempunyai standar objektif untuk mengamati satu atau
lebih karakteristik seseorang yang hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode tes sebagai
metode pokok untuk mengukur hasil belajar siswa sesudah menggunakan
media powerpoint pada siswa dan siswi kelas V di SDN 2 Dasan Tapen
Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Adapun jenis instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah berbentuk objektif tes pilihan
ganda yang tiap butirnya dilengkapi dengan 4 option atau pilihan.
Menurut Sudjana (2013:48) soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang
mempunyai satu jawaban yang paling benar atau paling tepat. Dalam
penelitian ini, metode tes yang dilakukan berupa tes awal (pretest) dan
tes akhir (posttest).
a. Pre-test
Pre-test atau tes awal dalam penelitian ini merupakan tes
yang dilakukan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan
(treatment) dengan menggunakan media powerpoint. Hasil pretest
digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa dan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang
akan diberikan. Hasil dari pre-test ini dapat dijadikan acuan dalam
mengambil tindakan selanjutnya.
28
b. Post-test
Post-test atau tes akhir dalam penelitian ini merupakan tes
yang dilakukan kepada siswa setelah diberikan perlakuan (treatment)
dengan menggunakan media powerpoint. Hasil post-test ini
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan media powerpoint 2013 serta untuk mengetahui ada
tidaknya efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 dalam
pembelajaran matematika.
Pada teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes ini,
langkah-langkah yang dilakukan yaitu membuat indikator-indikator yang
ingin dicapai mengenai keterkaitan teori yang didapatkan dikelas dengan
fakta lapangan (praktikum). Selanjutnya dari indikator tersebut dibuat
kisi- kisi soal, lalu dibuat butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang
berbentuk pilihan ganda.
2. Metode dokumentasi
Teknik pengumpulan data lain yang digunakan adalah
dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 201) dokumentasi, dari
asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dimana
melaksanakan dokumentasi, penelitian penyelidikan benda-benda tertulis
sepeti buku- buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat,
catatan harian, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan
data yang diperlukan penelitian seperti catatan, arsip sekolah,
perencanaan pembelajaran. Peneliti menggunakan teknik ini untuk
29
mendapatkan data yang terkait dengan masalah yang diteliti seperti raport,
daftar nilai siswa, data siswa, dan dokumen-dokumen lainnya.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik (Sugiyono, 2012 : 207).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
statistik. Karena data yang penulis peroleh merupakan data ordinal dan data
interval. Data ordinalnya adalah efektivitas Penggunaan Media PowerPoint
sedangkan hasil belajar siswa digolongkan kedalam data interval.
Data yang diperoleh adalah data mentah yang perlu diolah atau
dianalisis dengan analisis data statistik, maka seorang ahli mengatakan bahwa
“statistik adalah cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka
mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan
memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa
angka sedemikian rupa sehingga kumpulan bahan bahan keterangan yang
berupa angka itu “dapat berbicara” atau dapat memberikan pengertian dan
makna tertentu (Sudijono, 2010:3).
30
Untuk menganalisis data hasil eksperimen yang menggunakan data
pre test dan post test one group design, maka menggunakan rumus t-test
(Arikunto, 2006:307), maka rumus yang digunakan adalah t-test dengan
rumus sebagai berikut :
𝑡 =
𝑀𝑑
(𝑋𝑑)2
𝑁 (𝑁 − 1)
t : nilai t
Md : mean dari devisi (d) antara post test dan pre test
Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi
N : Jumlah subjek yang diteliti
langkah-langkah yang akan ditempuh, selanjutnya dalam menganalisis data
pada penelitian ini adalah :
1. Merumuskan hipotesis (Ho)
2. Membuat tabel kerja
3. Memasukkan data kedalam rumus
4. Menguji data dalam rumus
5. Menarik kesimpulan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Azhar, Arsyad. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Azhar, Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Azhar, Arsyad. 2006. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cangara, Hafied H. 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gave Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Djamarah, Bahri. S. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Elsyajjaa. Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint.
http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media-
pembelajaran-berbasis-powerpoint, Diakses tanggal 22 Februari 2016
pukul 12.29 WITA.
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung : PT. Mandar
Maju.
Fajri, Em Zul. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publiser
32
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Nana, S., dan Rivai, A. 2005. Media Pengajaran. Bandung:Sinar Baru
Algensindo
Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan.Alumni/1982/Bandung.Bandung.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Cipta Aditya Bakti.
Handriyo. Modul PPT. http://handriyo-tvf.dosen.isi-
ska.ac.id/files/2011/11/Modul-PPT.pdf , Diunduh pada hari Selasa
tanggal 8 Maret 2016, pukul 14.53 WITA.
Ibrahim, 1982. Media Instruksional. Malang : FIP IKIP Malang
Kenthut, Aristo Rahadi. 2008. Pembuatan Media Presentasi. Pelatihan
Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional.
http://www.scribd.com/doc/3608157/Pembuatan-Media-Presentasi.
Microsoft. Apa yang baru dalam Powerpoint 2013. https://support.office.com/id-
id/article/Apa-yang-baru-dalam-PowerPoint-2013-1c38822e-0284-4acb-
8099-23dc6f3207c , Diakses pada hari Minggu tanggal 28 Februari 2016,
pukul 15.10 WITA.
Prihandoko , Antonius Cahya. 2006. Memahami Konsep Matematika Secara
Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka
Purwanto, M. Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
33
Sadiman, Arif S., dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sanaky, Hujair AH.. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria
InsaniaPress.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Subarinah , Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika SD.Jakarta: Depdiknas.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Surahmad, Winarno. 1997. Hasil Belajar. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Susanto, Astrid S. 1975. Pendapat Umum. Bandung:Bina Cipta.
Tim IKIP Mataram. 2011. Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Karya Ilmiah.
Mataram: IKIP Mataram.
Tirtonegoro, Suratinah. 2001. Anak supernormal dan program pendidikannya, ,
Yogyakarta: PT. Bumi Aksara
Tohirin, 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta :
PT.Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wikipedia. Microsoft PowerPoint (online).
https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21
Februari 2016 pukul 14.35 WITA.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Nastiti Rahajeng
 
1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learning1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learning
SMA N
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
candrajelek
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
Hanapi Hasan
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rpp
Arman Dinata
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Ersa Nabela
 
Proposal ujian praktek tata busana
Proposal ujian praktek tata busanaProposal ujian praktek tata busana
Proposal ujian praktek tata busana
Sda Sary
 

Was ist angesagt? (20)

PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptxPPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
 
MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3
 
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi PembelajaranKlasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
 
Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku Guru
Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku GuruPeduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku Guru
Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku Guru
 
Modul media pembelajaran di sd perkembangbiakan tumbuhan
Modul media pembelajaran di sd perkembangbiakan tumbuhanModul media pembelajaran di sd perkembangbiakan tumbuhan
Modul media pembelajaran di sd perkembangbiakan tumbuhan
 
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
 
Refleksi seminar
Refleksi seminarRefleksi seminar
Refleksi seminar
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learning1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learning
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulan
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rpp
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
 
Proposal ujian praktek tata busana
Proposal ujian praktek tata busanaProposal ujian praktek tata busana
Proposal ujian praktek tata busana
 

Ähnlich wie Proposal skripsi amir IKIP Mataram 2016

Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdf
AbdulAziz641391
 

Ähnlich wie Proposal skripsi amir IKIP Mataram 2016 (20)

Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Tes skripsi lia
Tes skripsi liaTes skripsi lia
Tes skripsi lia
 
Proposal baru
Proposal baruProposal baru
Proposal baru
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Abdul Aziz.pdf
 
ptk 2.pdf
ptk 2.pdfptk 2.pdf
ptk 2.pdf
 
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
 
Peran internet dalam proses pembelajaran
Peran internet dalam proses pembelajaranPeran internet dalam proses pembelajaran
Peran internet dalam proses pembelajaran
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...
 
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATERI JARING-JAR...
 

Mehr von Amir Net

Mehr von Amir Net (20)

Undangan Nikah Cantik Versi PDF
Undangan Nikah Cantik Versi PDFUndangan Nikah Cantik Versi PDF
Undangan Nikah Cantik Versi PDF
 
Undangan Nikah Cantik Versi Ms. Word
Undangan Nikah Cantik Versi Ms. WordUndangan Nikah Cantik Versi Ms. Word
Undangan Nikah Cantik Versi Ms. Word
 
Undangan khitanan 2020
Undangan khitanan 2020Undangan khitanan 2020
Undangan khitanan 2020
 
KHUTBAH NIKAH DAN DOA SETELAH AKAD
KHUTBAH NIKAH DAN DOA SETELAH AKADKHUTBAH NIKAH DAN DOA SETELAH AKAD
KHUTBAH NIKAH DAN DOA SETELAH AKAD
 
Undangan Khitan #1
Undangan Khitan #1Undangan Khitan #1
Undangan Khitan #1
 
Undangan Khitan Ms. Word
Undangan Khitan Ms. WordUndangan Khitan Ms. Word
Undangan Khitan Ms. Word
 
Undangan Khitan Cantik
Undangan Khitan CantikUndangan Khitan Cantik
Undangan Khitan Cantik
 
STRUKTUR ORGANISASI BPD DESA JEMBATAN KEMBAR 2018
STRUKTUR ORGANISASI BPD DESA JEMBATAN KEMBAR 2018STRUKTUR ORGANISASI BPD DESA JEMBATAN KEMBAR 2018
STRUKTUR ORGANISASI BPD DESA JEMBATAN KEMBAR 2018
 
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTASK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
 
Struktur organsasi pemuda barimta
Struktur organsasi pemuda barimtaStruktur organsasi pemuda barimta
Struktur organsasi pemuda barimta
 
77 tanya-jawab-shalat
77 tanya-jawab-shalat77 tanya-jawab-shalat
77 tanya-jawab-shalat
 
37 masalah-populer
37 masalah-populer37 masalah-populer
37 masalah-populer
 
Presentasi TEKNIK MENDESAIN DAN CONTOH MEMBUAT MACROMEDIA FLASH..
Presentasi TEKNIK MENDESAIN DAN CONTOH MEMBUAT MACROMEDIA FLASH..Presentasi TEKNIK MENDESAIN DAN CONTOH MEMBUAT MACROMEDIA FLASH..
Presentasi TEKNIK MENDESAIN DAN CONTOH MEMBUAT MACROMEDIA FLASH..
 
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSIPOWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
 
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpk
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpkMateri mtk kelas 5 sd fpb kpk
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpk
 
Bacaan Bilal untuk shalat jumat
Bacaan Bilal untuk shalat jumatBacaan Bilal untuk shalat jumat
Bacaan Bilal untuk shalat jumat
 
CONTOH UNDANGAN PERNIKAHAN DENGAN MS. WORD
CONTOH UNDANGAN PERNIKAHAN DENGAN MS. WORDCONTOH UNDANGAN PERNIKAHAN DENGAN MS. WORD
CONTOH UNDANGAN PERNIKAHAN DENGAN MS. WORD
 
Kenapa belum menikah juga?
Kenapa belum menikah juga?Kenapa belum menikah juga?
Kenapa belum menikah juga?
 
BUKU Yā sīn
BUKU Yā sīnBUKU Yā sīn
BUKU Yā sīn
 
Struktur organisasi osis
Struktur organisasi osisStruktur organisasi osis
Struktur organisasi osis
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Kürzlich hochgeladen (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Proposal skripsi amir IKIP Mataram 2016

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa yang merupakan dua hal berbeda namun membentuk satu kesatuan. Jika diartikan satu persatu belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Secara lebih terperinci Slameto (2003:2) mengatakan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan mengajar merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh guru. Kaitannya dengan pembelajaran di sekolah, sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling penting keberadaannya karena proses dimulainya seseorang dalam menempuh dunia pendidikan diawali dari jenjang sekolah dasar. Mengingat sangat pentingnya pendidikan sekolah dasar maka diperlukan sistem pembelajaran, kualifikasi dan sertifikasi guru yang sesuai dengan Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dalam proses pembelajaran siswa. Ini erat kaitannya dengan hasil belajar siswa yang dapat diukur dari pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran teori ataupun praktek yang telah diberikan oleh guru. Untuk menciptakan proses belajar yang efektif, hal yang harus dipahami guru adalah fungsi dan peranannya dalam kegiatan belajar
  • 2. 2 mengajar. Proses belajar yang terjadi tergantung pada pandangan guru terhadap makna belajar yang akan mempengaruhi aktivitas siswa-siswanya. Dengan demikian, proses belajar perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan pemahaman para guru mengenai karakteristik siswa dan proses pembelajarannya, khususnya di sekolah dasar. Pembelajaran di sekolah dasar dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran yang telah dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran harus dirancang guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan tahapan perkembangan siswa. Hal lain yang harus dipahami, yaitu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif. Kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri yaitu konkrit, integratif, dan hierarkis. Untuk itu guru harus bisa menciptakan proses belajar yang menarik dan efektif sesuai dengan karakteristik belajar siswa sekolah dasar. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan efektif membutuhkan suatu usaha yang memerlukan pengorganisasian yang matang dan semua komponen dalam situasi mengajar. Komponen itu antara lain pemilihan metode, materi, tujuan, media, evaluasi dan model pembelajaran. Dari komponen-komponen pembelajaran tersebut, media merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan oleh guru karena memilih media pembelajaran yang tepat dapat menciptakan hasil belajar yang maksimal.
  • 3. 3 Berdasarkan pengamatan penulis pada saat observasi di kelas V SDN 2 Dasan Tapen, kegiatan belajar mengajar di kelas masih berpusat pada guru dan buku paket saja. Dalam mengajarkan mata pelajaran matematika yang berisi tentang teori-teori, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan saja. Dan media yang digunakan adalah papan tulis dan alat yang digunakan adalah spidol dan kapur. Hal ini menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa, kebosanan hingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Sementara dalam sekolah tersebut telah tersedia sarana dan prasarana yang dapat mendukung penggunaan media elektronik, yakni penggunaan komputer atau laptop serta LCD Projektor yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Namun, guru tidak menggunakan media tersebut dengan alasan, mereka belum terlalu memahami bagaimana cara penggunaan media elektronik tersebut sehingga, mereka hanya menggunakan media papan tulis saja, padahal memanfaatkan komputer sebagai media yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu guru dalam mengefektivitaskan pembelajaran. Salah satu software dalam komputer yang dapat digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah Microsoft PowerPoint. PowerPoint merupakan salah satu program aplikasi presentasi yang menyajikan teks, gambar, suara dan video secara jelas kepada siswa dan materi yang bersifat abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat merangsang minat belajar
  • 4. 4 siswa sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:Ingin mengetahui efektivitas penggunaan media Powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang berharga dan memperkaya khazanah pengetahuan pada umumnya, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media PowerPoint.
  • 5. 5 b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dan dijadikan sebagai inspirasi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut tentang hal- hal yang belum terungkap dalam penelitian ini sebagai bahan perbandingan. c. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi peneliti lain dalam mengadakan penelitian yang lebih lanjut dan secara mendalam tentang penggunaan media PowerPoint yang belum dijangkau dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Dengan adanya penelitian ini, memberikan masukan dalam pergeseran praktik pembelajaran konvensional menuju pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi . b. Bagi guru Membuka cakrawala berfikir guru-guru dalam usaha meningkatkan kemampuan anak didik dalam penguasaan materi pelajaran dengan menggunakan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi sehingga pembelajaran mata pelajaran Matematika tidak ketinggalan zaman. c. Bagi siswa Siswa diharapkan semakin menyukai mata pelajaran Matematika, sehingga hasil belajar siswa semakin baik.
  • 6. 6 E. Asumsi Penelitian Dalam buku pedoman penulisan skripsi dijelaskan bahwa “Asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dalam melaksanakan penelitian” (Tim, 2011: 13). Sedangkan Winarno Surakhmad mengatakan bahwa “asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik” (Arikunto, 2010 : 104). Berdasarkan pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan asumsi adalah anggapan dasar yang sudah diyakini kebenarannya tanpa memerlukan pembuktian lagi. Sehubungan dengan penelitian ini, maka asumsi yang diajukan adalah menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 1. Asumsi Teoritis a. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kemampuan siswa yang satu dengan lainnya tidak sama. b. Setiap guru kelas memiliki kemampuan dalam menggunakan media powerpoint dalam proses belajar mengajar. c. Penggunaan media powerpoint dalam mata pelajaran Matematika dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran. 2. Asumsi Metodik Penelitian ini akan dapat terlaksana dengan baik karena didukung oleh metode yang digunakan yaitu : a. Metode penentuan subyek penelitian adalah dengan metode populasi.
  • 7. 7 b. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes sebagai metode pokok sedangkan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap. 3. Asumsi Pelaksanaan Penelitian ini berhasil karena ditunjang oleh : a. Tersedianya literatur (sumber buku dan lain sebagainya) yang dapat menunjang penelitian yang sesuai dengan yang dibutuhkan. b. Lokasi penelitian yang dapat dijangkau oleh peneliti. c. Tersedianya dana, waktu dan tenaga yang cukup bagi peneliti. d. Adanya dosen pembimbing yang memberikan bimbingan dalam pelaksanaan penelitian. F. Lingkup Penelitian Agar penelitian menjadi lebih terarah, maka perlu membatasi ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut : 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas V di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian terbatas pada Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016.
  • 8. 8 G. Definisi Operasional 1. Definisi PowerPoint 2013 Menurut Daryanto (2010: 163) Microsoft PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan. PowerPoint 2013 merupakan versi 15 dari program PowerPoint sebelumnya yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office 2013 (https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21 Februari 2016 pukul 14.35 WITA). 2. Definisi Hasil Belajar Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito dalam Depdiknas (2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya.
  • 9. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian PowerPoint 2013 Menurut Daryanto (2010: 163) Microsoft PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Microsoft Office PowerPoint adalah salah satu jenis program aplikasi yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia. Program power point merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data (http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media- pembelajaran-berbasis-powerpoint, Diakses tanggal 22 Februari 2016 pukul 12.29 WITA).
  • 10. 10 Berdasarkan pengertian Microsoft powerpoint yang telah dipaparkan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa Microsoft Office PowerPoint merupakan perangkat lunak (sofware) yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan dan penggunaannya relatif murah. Microsoft Office Power Point memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media, seperti pengolahan teks, warna, gambar, dan grafik, serta animasi. PowerPoint 2013 merupakan versi 15 dari Microsoft PowerPoint yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office 2013 (https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21 Februari 2016 pukul 14.35 WITA). Dalam PowerPoint 2013 terdapat beberapa pembaharuan dan penambahan fitur-fitur baru dari program powerpoint sebelumnya seperti desain slide, animasi, dan transisi yang baru. Beberapa contoh fitur PowerPoint 2013 yang baru yaitu sebagai berikut : a. Lebih banyak pilihan untuk memulai b. Alat penyaji yang baru dan disempurnakan seperti : membuat dan berbagi presentasi interaktif secara online, mudah digunakan di layar lebar, c. Alat desain yang lebih baik yaitu variasi tema, menyusun dan mengatur jarak objek secara merata, penyempurnaan jalur gerakan, menggabungkan bentuk-bentuk umum, dukungan video dan audio yang disempurnakan.
  • 11. 11 d. Dapat dioperasikan dengan layar sentuh (https://support.office.com/id-id/article/Apa-yang-baru-dalam- PowerPoint-2013-1c38822e-0284-4acb-8099-23dc6f3207c5 , diakses pada hari Minggu, 28 Februari 2016, pukul 15.10 WITA) Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Prosedur pengembangan materi ajar menggunakan Microsoft Office PowerPoint dilakukan melalui empat tahap yaitu identifikasi program, pengumpulan bahan pendukung, proses pembuatan di Microsoft Office PowerPoint dan penggunaan program tersebut yang sebelumnya dilakukan oleh review program (Riyana, 2008:102). Identifikasi program dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi, sasaran, dan sumber pendukung, seperti animasi, gambar,video, dan sebagainya. Mengumpulkan bahan pendukung dapat dilakukan dengan mencari bahan-bahan yang diperlukan, dan dapat dilakukan secara browsing. Setelah bahan terkumpul, selanjutnya proses pengerjaan di Microsoft Office PowerPoint sampai selesai. Setelah selesai dibuat, selanjutnya dilakukan review terlebih dahulu sebelum digunakan. Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
  • 12. 12 a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto. b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji. c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik. d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan. e. Dapat menjangkau kelompok banyak f. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang. g. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD/ Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana- mana. (Kang Sri, Pemanfaatan Microsoft PowerPoint Untuk Media Pembelajaran, dalam http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan- microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/ , diakses pada hari Rabu, 2 Maret 2016, pukul 14.15 WITA) Sedangkan kekurangan media PowerPoint ini yaitu : a. Media pendukungnya harganya relatif mahal karena harus ada Komputer dan LCD b. Harus ada persiapan waktu dan tenaga dalam mendesain materi pada Microsoft Office PowerPoint.
  • 13. 13 c. Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka para pendidik harus direpotkan oleh pengangkutan dan penyimpanan PC tersebut. d. Para pendidik harus memiliki cukup kemampuan untuk mengoperasikan program ini, agar jalannya presentasi tidak banyak hambatan Guru harus menyiapkan PC untuk presentasi didepan kelas. e. Guru harus mengetahui ruangan yang akan digunakan agar pada saat menyampaikan proses pembelajaran dengan media PowerPoint tidak terjadi hambatan seperti font yang tidak terbaca karena ruangan terlalu terang. Menurut Kenthut dan Aristo Rahadi (2008) dalam Pelatihan Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008, ada beberapa aturan dalam penyusunan presentasi PowerPoint, agar presentasi menjadi efektif. Aturan tersebut antara lain: a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17- 20 untuk isi teks, sedang untuk sub judul 24 dan untuk judul 26. b. Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi warna, gambar,foto, animasi atau video. c. Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks.
  • 14. 14 e. Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topik atau sub topik pembahasan f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan g. Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak), keharmonisan, dan kekontrasan pada setiap tampilan sangat penting untuk media presentasi. h. Variasi warna memang diperlukan, tetapi harus juga diperhatikan prinsip kesederhanaan. Artinya dalam membuat media presentasi jangan membuat tampilan yang terlalu rumit, rame dan penuh warna- warni, karena hal itu justru akan mengganggu pesan utama yang akan disajikan. i. Hati-hati bermain dengan animasi. Terlalu ramai animasi selain bisa memberatkan saat loading, juga bisa membuat tidak fokus. Hal ini juga perlu diterapkan saat memilih transisi slide. 2. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi
  • 15. 15 hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3). Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain psikomotor atau keterampilan. a. Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah: 1) Pengetahuan 2) Pemahaman 3) Aplikasi 4) Analisis 5) Sintesis 6) Evaluasi b. Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek. Kelima aspek dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks sebagai berikut. 1) Reciving/ attending (penerimaan)
  • 16. 16 2) Responding (jawaban) 3) Valuing (penilaian) 4) Organisasi 5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai c. Ranah Psikomotor Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni: 1) gerakan refleks yaitu keterampilan pada gerakan yang tidak sadar; 2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; 3) kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain; 4) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan; 5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks; 6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Sehubungan dengan itu, Gagne dalam Sudjana (2010:22) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan
  • 17. 17 memecahkan masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambang. Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Menurut Wahidmurni, dkk. (2010: 28), instrumen dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non tes. Selanjutnya, menurut Hamalik (2006: 155), memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan
  • 18. 18 terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. B. Hasil Penelitian Yang Relevan Sebelum adanya penelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016, sudah ada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang membahas tentang penggunaan media powerpoint di sekolah: 1. Hasil penelitian Ahmad Sayuti dengan judul peran media power point terhadap peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK pada siswa kelas X di SMA NW Pengadang tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil yaitu “t” hitung lebih besar dari “t” tabel pada taraf signifikasi 5% yaitu (9,05>2,05) sehingga penelitian dinyatakan “signifikan” dengan demikian kesimpulan diperoleh: “Ada peran media power point terhadap peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK pada siswa kelas X di SMA NW Pengadang tahun pelajaran 2010/2011” 2. Hasil penelitian Azwar Anas dengan judul korelasi kemampuan guru dalam mengoperasikan media power point terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran TIK di SMAN 2 Mataram tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil yaitu “t” hitung lebih besar dari “t” tabel pada taraf signifikasi 5% yaitu
  • 19. 19 (0,412>0,25) sehingga penelitian dinyatakan “signifikan” dengan demikian kesimpulan diperoleh : “ada korelasi kemampuan guru dalam mengoperasikan media power point terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran TIK di SMAN 2 Mataram tahun ajaran 2011/2012”. 3. Hasil penelitian Mayadi dengan judul pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas atas di SDN Langko Kecamatan Lingsar Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan derajat kebebasan 19 (dk = 19) taraf signifikansi 5% adalah diatas nilai tabel atau dengan kata lain t hitung > t tabel (5,483 > 2,093) yang berarti hasil penelitian ini adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa. Maka dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, dari analisis penulis dapat simpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media powerpoint dengan yang tidak menggunakan media powerpoint. C. Kerangka Berfikir Dalam suatu proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang amat penting demi tercapainya proses pembelajaran yang maksimal yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek tersebut saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, pemilihan metode mengajar akan
  • 20. 20 mempengaruhi pada jenis media yang sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan. Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, membangkitkan keinginan dan minat baru siswa dalam belajar, dan dapat membangkitkan ransangan terhadap kegiatan belajar siswa dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis siswa. Penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar akan sangat membantu efektifitas dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, dapat menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa media powerpoint sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar yang didalamnya melibatkan beberapa unsur-unsur diantaranya adalah guru, dan keefektifan proses belajar mengajar ditentukan oleh media yang digunakan oleh seorang guru sehingga siswa tidak cepat merasa jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan kerangka berfikir diatas, penulis terdorong untuk mengkaji lebih jauh tentang efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Semoga dengan penggunaan media powerpoint 2013 dalam proses belajar mengajar
  • 21. 21 diharapkan siswa semakin aktif sehingga berdampak terhadap prestasi belajar siswa D. Hipotesis Penelitian Dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik dijelaskan bahwa Hipotesis berasal dari dua kata yaitu “Hypo” yang artinya dibawah dan “Thesa” yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Suharsimi, 2013: 110). Ahli lain juga berpendapat hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap rumusan masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Sugiyono, 2013: 64). Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan hipotesis dalam penelitian ini adalah dugaan sementara terhadap masalah dalam penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui kegiatan penelitian. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: Bahwa ada efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016.
  • 22. 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam buku metode penelitian dijelaskan bahwa, “Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar penelitian, baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap penelitian, dan bertujuan memberikan jawaban terhadap langkah-langkah yang diambil” (Margono, 2003 : 100). Penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-eksperimental designs dengan metode one group pre-test-post-test design (Sugiyono, 2009: 74), alasan peneliti memilih penelitian eksperimen karena peneliti ingin mengetahui efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan, alasan pemilihan metode one group pre-test-post-test design karena jumlah populasi yang terdapat pada kelas V SDN 2 Dasan Tapen terbatas, sehingga tidak memungkinkan membagi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subyek, pertama- tama dilakukan pengukuran (pre-test), lalu dilakukan perlakuan (treatment), kemudian dilakukan pengukuran kembali (post-test). Dengan demikian hasil
  • 23. 23 perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Dalam penelitian ini sampel pertama-tama kelas diberikan pre-test terlebih dahulu, lalu diberi perlakuan dengan menggunakan media powerpoint dan setelah itu diberikan post-test. Kemudian dianalisis apakah ada efektivitas penggunaan media powerpoint dibandingkan menggunakan media konvensional. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1.Desain penelitian One Group Pretest-Posttest Pretest Treatment Posttest O1 X O2 Keterangan: O1 = tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan X = Treatment atau perlakuan O2 = tes akhir (postes) setelah perlakuan diberikan (Sugiono, 2008:111) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Dalam buku metodologi penelitian dijelaskan bahwa, populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117). Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa, populasi adalah semua individu
  • 24. 24 baik subyek maupun obyek yang dikenakan perlakuan dalam penelitian (Mardalis, 2001:53). Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan “populasi adalah sekelompok individu baik yang subyek maupun obyek yang dikenakan perlakuan dalam penelitian”. Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Dasan Tapen tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, Arikunto, 2010:174). Pendapat lain juga mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Berdasarkan pendapat tersebut, yang dimaksud dengan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari subyek yang dikenakan penelitian. Menurut Suharsimi (2010: 174) Penelitian Populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak. Maka dalam penelitian ini tidak ditarik sampel, karena jumlah populasi tidak terlalu banyak yaitu 28 orang pada siswa kelas V SDN 2 Dasan Tapen tahun pelajaran 2015/2016. Dengan demikian penelitian ini tidak menggunakan metode sampling, sehingga penelitian ini disebut dengan penelitian populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto diatas.
  • 25. 25 C. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data tentang efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis dalam bentuk pilihan ganda, bentuk tes tersebut dipilih karena ingin mengetahui hasil kognitif siswa kelas V terkait dengan penggunaan media powerpoint 2013 pada mata pelajaran matematika. Menurut Sudjana (2013: 48) penilaian dalam tes pilihan ganda adalah apabila benar skornya 1 dan bila salah skornya 0. Jumlah soal yang akan diujikan pada siswa yaitu sebanyak 20 butir soal, dengan nilai maksimal 100. Sistem penskorannya sebagai berikut : 𝑠𝑘𝑜𝑟 = 𝐵 𝑁 × 100 B = banyaknya butir soal yang dijawab benar N = banyaknya butir soal
  • 26. 26 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada peneltian ini tujuannya untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes dan dokumentasi. Dalam buku metode penelitian dijelaskan bahwa, Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012:22). Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan metode tes sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai metode bantu. 1. Metode Tes Dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik yang dikemukakan oleh Suharsimi (2013: 193) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Sedangkan Sukmadinata (2011: 223) mengatakan bahwa “Tes umumnya bersifat mengukur, walaupun beberapa bentuk tes psikologis terutama tes kepribadian banyak yang bersifat deskriptif, tetapi deskripsinya mengarah kepada karekteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil pengukuran”.
  • 27. 27 Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi individu ataupun kelompok yang mempunyai standar objektif untuk mengamati satu atau lebih karakteristik seseorang yang hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode tes sebagai metode pokok untuk mengukur hasil belajar siswa sesudah menggunakan media powerpoint pada siswa dan siswi kelas V di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Adapun jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berbentuk objektif tes pilihan ganda yang tiap butirnya dilengkapi dengan 4 option atau pilihan. Menurut Sudjana (2013:48) soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang paling benar atau paling tepat. Dalam penelitian ini, metode tes yang dilakukan berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). a. Pre-test Pre-test atau tes awal dalam penelitian ini merupakan tes yang dilakukan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media powerpoint. Hasil pretest digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang akan diberikan. Hasil dari pre-test ini dapat dijadikan acuan dalam mengambil tindakan selanjutnya.
  • 28. 28 b. Post-test Post-test atau tes akhir dalam penelitian ini merupakan tes yang dilakukan kepada siswa setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media powerpoint. Hasil post-test ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media powerpoint 2013 serta untuk mengetahui ada tidaknya efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 dalam pembelajaran matematika. Pada teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes ini, langkah-langkah yang dilakukan yaitu membuat indikator-indikator yang ingin dicapai mengenai keterkaitan teori yang didapatkan dikelas dengan fakta lapangan (praktikum). Selanjutnya dari indikator tersebut dibuat kisi- kisi soal, lalu dibuat butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang berbentuk pilihan ganda. 2. Metode dokumentasi Teknik pengumpulan data lain yang digunakan adalah dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 201) dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dimana melaksanakan dokumentasi, penelitian penyelidikan benda-benda tertulis sepeti buku- buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan penelitian seperti catatan, arsip sekolah, perencanaan pembelajaran. Peneliti menggunakan teknik ini untuk
  • 29. 29 mendapatkan data yang terkait dengan masalah yang diteliti seperti raport, daftar nilai siswa, data siswa, dan dokumen-dokumen lainnya. E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik (Sugiyono, 2012 : 207). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data statistik. Karena data yang penulis peroleh merupakan data ordinal dan data interval. Data ordinalnya adalah efektivitas Penggunaan Media PowerPoint sedangkan hasil belajar siswa digolongkan kedalam data interval. Data yang diperoleh adalah data mentah yang perlu diolah atau dianalisis dengan analisis data statistik, maka seorang ahli mengatakan bahwa “statistik adalah cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka sedemikian rupa sehingga kumpulan bahan bahan keterangan yang berupa angka itu “dapat berbicara” atau dapat memberikan pengertian dan makna tertentu (Sudijono, 2010:3).
  • 30. 30 Untuk menganalisis data hasil eksperimen yang menggunakan data pre test dan post test one group design, maka menggunakan rumus t-test (Arikunto, 2006:307), maka rumus yang digunakan adalah t-test dengan rumus sebagai berikut : 𝑡 = 𝑀𝑑 (𝑋𝑑)2 𝑁 (𝑁 − 1) t : nilai t Md : mean dari devisi (d) antara post test dan pre test Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi N : Jumlah subjek yang diteliti langkah-langkah yang akan ditempuh, selanjutnya dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah : 1. Merumuskan hipotesis (Ho) 2. Membuat tabel kerja 3. Memasukkan data kedalam rumus 4. Menguji data dalam rumus 5. Menarik kesimpulan.
  • 31. 31 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Azhar, Arsyad. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Azhar, Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Azhar, Arsyad. 2006. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cangara, Hafied H. 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gave Media. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Djamarah, Bahri. S. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Elsyajjaa. Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint. http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media- pembelajaran-berbasis-powerpoint, Diakses tanggal 22 Februari 2016 pukul 12.29 WITA. Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung : PT. Mandar Maju. Fajri, Em Zul. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publiser
  • 32. 32 Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Nana, S., dan Rivai, A. 2005. Media Pengajaran. Bandung:Sinar Baru Algensindo Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan.Alumni/1982/Bandung.Bandung. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Cipta Aditya Bakti. Handriyo. Modul PPT. http://handriyo-tvf.dosen.isi- ska.ac.id/files/2011/11/Modul-PPT.pdf , Diunduh pada hari Selasa tanggal 8 Maret 2016, pukul 14.53 WITA. Ibrahim, 1982. Media Instruksional. Malang : FIP IKIP Malang Kenthut, Aristo Rahadi. 2008. Pembuatan Media Presentasi. Pelatihan Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional. http://www.scribd.com/doc/3608157/Pembuatan-Media-Presentasi. Microsoft. Apa yang baru dalam Powerpoint 2013. https://support.office.com/id- id/article/Apa-yang-baru-dalam-PowerPoint-2013-1c38822e-0284-4acb- 8099-23dc6f3207c , Diakses pada hari Minggu tanggal 28 Februari 2016, pukul 15.10 WITA. Prihandoko , Antonius Cahya. 2006. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas. Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka Purwanto, M. Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  • 33. 33 Sadiman, Arif S., dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sanaky, Hujair AH.. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria InsaniaPress. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Subarinah , Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika SD.Jakarta: Depdiknas. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Surahmad, Winarno. 1997. Hasil Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Susanto, Astrid S. 1975. Pendapat Umum. Bandung:Bina Cipta. Tim IKIP Mataram. 2011. Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Karya Ilmiah. Mataram: IKIP Mataram. Tirtonegoro, Suratinah. 2001. Anak supernormal dan program pendidikannya, , Yogyakarta: PT. Bumi Aksara Tohirin, 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Wikipedia. Microsoft PowerPoint (online). https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21 Februari 2016 pukul 14.35 WITA.