1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa
yang merupakan dua hal berbeda namun membentuk satu kesatuan. Jika
diartikan satu persatu belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Secara lebih terperinci Slameto (2003:2) mengatakan belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan mengajar
merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh guru.
Kaitannya dengan pembelajaran di sekolah, sekolah dasar merupakan
jenjang pendidikan yang paling penting keberadaannya karena proses
dimulainya seseorang dalam menempuh dunia pendidikan diawali dari
jenjang sekolah dasar. Mengingat sangat pentingnya pendidikan sekolah
dasar maka diperlukan sistem pembelajaran, kualifikasi dan sertifikasi guru
yang sesuai dengan Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dalam proses pembelajaran siswa. Ini erat
kaitannya dengan hasil belajar siswa yang dapat diukur dari pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran teori ataupun praktek yang telah
diberikan oleh guru.
Untuk menciptakan proses belajar yang efektif, hal yang harus
dipahami guru adalah fungsi dan peranannya dalam kegiatan belajar
2. 2
mengajar. Proses belajar yang terjadi tergantung pada pandangan guru
terhadap makna belajar yang akan mempengaruhi aktivitas siswa-siswanya.
Dengan demikian, proses belajar perlu disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan pemahaman
para guru mengenai karakteristik siswa dan proses pembelajarannya,
khususnya di sekolah dasar.
Pembelajaran di sekolah dasar dilaksanakan berdasarkan rencana
pelajaran yang telah dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran harus
dirancang guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar, dan
sistem penilaian sesuai dengan tahapan perkembangan siswa. Hal lain yang
harus dipahami, yaitu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif.
Kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri yaitu
konkrit, integratif, dan hierarkis. Untuk itu guru harus bisa menciptakan
proses belajar yang menarik dan efektif sesuai dengan karakteristik belajar
siswa sekolah dasar. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan
efektif membutuhkan suatu usaha yang memerlukan pengorganisasian yang
matang dan semua komponen dalam situasi mengajar. Komponen itu antara
lain pemilihan metode, materi, tujuan, media, evaluasi dan model
pembelajaran. Dari komponen-komponen pembelajaran tersebut, media
merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan oleh guru karena memilih
media pembelajaran yang tepat dapat menciptakan hasil belajar yang
maksimal.
3. 3
Berdasarkan pengamatan penulis pada saat observasi di kelas V SDN 2
Dasan Tapen, kegiatan belajar mengajar di kelas masih berpusat pada guru
dan buku paket saja. Dalam mengajarkan mata pelajaran matematika yang
berisi tentang teori-teori, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya
jawab dan penugasan saja. Dan media yang digunakan adalah papan tulis dan
alat yang digunakan adalah spidol dan kapur. Hal ini menyebabkan rendahnya
motivasi belajar siswa, kebosanan hingga berdampak pada rendahnya hasil
belajar siswa. Sementara dalam sekolah tersebut telah tersedia sarana dan
prasarana yang dapat mendukung penggunaan media elektronik, yakni
penggunaan komputer atau laptop serta LCD Projektor yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran. Namun, guru tidak menggunakan media
tersebut dengan alasan, mereka belum terlalu memahami bagaimana cara
penggunaan media elektronik tersebut sehingga, mereka hanya menggunakan
media papan tulis saja, padahal memanfaatkan komputer sebagai media yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu guru dalam
mengefektivitaskan pembelajaran.
Salah satu software dalam komputer yang dapat digunakan dalam
pengembangan media pembelajaran ini adalah Microsoft PowerPoint.
PowerPoint merupakan salah satu program aplikasi presentasi yang
menyajikan teks, gambar, suara dan video secara jelas kepada siswa dan
materi yang bersifat abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada
siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat merangsang minat belajar
4. 4
siswa sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran
matematika.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media
Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran
Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran
2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah ada Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint
2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Matematika
di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah:Ingin mengetahui efektivitas penggunaan
media Powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung Tahun
Pelajaran 2015/2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang
berharga dan memperkaya khazanah pengetahuan pada umumnya,
khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media PowerPoint.
5. 5
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dan dijadikan
sebagai inspirasi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut tentang hal-
hal yang belum terungkap dalam penelitian ini sebagai bahan
perbandingan.
c. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi peneliti
lain dalam mengadakan penelitian yang lebih lanjut dan secara
mendalam tentang penggunaan media PowerPoint yang belum
dijangkau dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini, memberikan masukan dalam
pergeseran praktik pembelajaran konvensional menuju pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi .
b. Bagi guru
Membuka cakrawala berfikir guru-guru dalam usaha meningkatkan
kemampuan anak didik dalam penguasaan materi pelajaran dengan
menggunakan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi
sehingga pembelajaran mata pelajaran Matematika tidak ketinggalan
zaman.
c. Bagi siswa
Siswa diharapkan semakin menyukai mata pelajaran Matematika,
sehingga hasil belajar siswa semakin baik.
6. 6
E. Asumsi Penelitian
Dalam buku pedoman penulisan skripsi dijelaskan bahwa “Asumsi
adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir
dalam melaksanakan penelitian” (Tim, 2011: 13). Sedangkan Winarno
Surakhmad mengatakan bahwa “asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran
yang kebenarannya diterima oleh penyelidik” (Arikunto, 2010 : 104).
Berdasarkan pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan asumsi
adalah anggapan dasar yang sudah diyakini kebenarannya tanpa memerlukan
pembuktian lagi. Sehubungan dengan penelitian ini, maka asumsi yang
diajukan adalah menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
1. Asumsi Teoritis
a. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kemampuan
siswa yang satu dengan lainnya tidak sama.
b. Setiap guru kelas memiliki kemampuan dalam menggunakan media
powerpoint dalam proses belajar mengajar.
c. Penggunaan media powerpoint dalam mata pelajaran Matematika
dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran.
2. Asumsi Metodik
Penelitian ini akan dapat terlaksana dengan baik karena didukung
oleh metode yang digunakan yaitu :
a. Metode penentuan subyek penelitian adalah dengan metode
populasi.
7. 7
b. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes
sebagai metode pokok sedangkan metode dokumentasi sebagai
metode pelengkap.
3. Asumsi Pelaksanaan
Penelitian ini berhasil karena ditunjang oleh :
a. Tersedianya literatur (sumber buku dan lain sebagainya) yang
dapat menunjang penelitian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Lokasi penelitian yang dapat dijangkau oleh peneliti.
c. Tersedianya dana, waktu dan tenaga yang cukup bagi peneliti.
d. Adanya dosen pembimbing yang memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan penelitian.
F. Lingkup Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih terarah, maka perlu membatasi ruang
lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut :
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V di SDN 2 Dasan Tapen
Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian terbatas pada Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint
2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran
Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran
2015/2016.
8. 8
G. Definisi Operasional
1. Definisi PowerPoint 2013
Menurut Daryanto (2010: 163) Microsoft PowerPoint merupakan
sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan
Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media.
Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam
program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan.
PowerPoint 2013 merupakan versi 15 dari program PowerPoint
sebelumnya yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office 2013
(https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21
Februari 2016 pukul 14.35 WITA).
2. Definisi Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya
Warsito dalam Depdiknas (2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari
kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah
positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan
dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan
bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia
mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya.
9. 9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian PowerPoint 2013
Menurut Daryanto (2010: 163) Microsoft PowerPoint merupakan
sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan
Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media.
Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam
program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur
menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang
menarik.
Microsoft Office PowerPoint adalah salah satu jenis program
aplikasi yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia.
Program power point merupakan salah satu software yang dirancang
khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik,
mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah,
karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data
(http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media-
pembelajaran-berbasis-powerpoint, Diakses tanggal 22 Februari 2016
pukul 12.29 WITA).
10. 10
Berdasarkan pengertian Microsoft powerpoint yang telah
dipaparkan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa Microsoft
Office PowerPoint merupakan perangkat lunak (sofware) yang mampu
menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan dan penggunaannya relatif murah. Microsoft Office Power
Point memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media,
seperti pengolahan teks, warna, gambar, dan grafik, serta animasi.
PowerPoint 2013 merupakan versi 15 dari Microsoft PowerPoint
yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office 2013
(https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21
Februari 2016 pukul 14.35 WITA). Dalam PowerPoint 2013 terdapat
beberapa pembaharuan dan penambahan fitur-fitur baru dari program
powerpoint sebelumnya seperti desain slide, animasi, dan transisi yang
baru. Beberapa contoh fitur PowerPoint 2013 yang baru yaitu sebagai
berikut :
a. Lebih banyak pilihan untuk memulai
b. Alat penyaji yang baru dan disempurnakan seperti : membuat dan
berbagi presentasi interaktif secara online, mudah digunakan di layar
lebar,
c. Alat desain yang lebih baik yaitu variasi tema, menyusun dan
mengatur jarak objek secara merata, penyempurnaan jalur gerakan,
menggabungkan bentuk-bentuk umum, dukungan video dan audio
yang disempurnakan.
11. 11
d. Dapat dioperasikan dengan layar sentuh
(https://support.office.com/id-id/article/Apa-yang-baru-dalam-
PowerPoint-2013-1c38822e-0284-4acb-8099-23dc6f3207c5 , diakses
pada hari Minggu, 28 Februari 2016, pukul 15.10 WITA)
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan
sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,
wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai
kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa
unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya.
Prosedur pengembangan materi ajar menggunakan Microsoft
Office PowerPoint dilakukan melalui empat tahap yaitu identifikasi
program, pengumpulan bahan pendukung, proses pembuatan di Microsoft
Office PowerPoint dan penggunaan program tersebut yang sebelumnya
dilakukan oleh review program (Riyana, 2008:102). Identifikasi program
dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat
dengan materi, sasaran, dan sumber pendukung, seperti animasi,
gambar,video, dan sebagainya. Mengumpulkan bahan pendukung dapat
dilakukan dengan mencari bahan-bahan yang diperlukan, dan dapat
dilakukan secara browsing. Setelah bahan terkumpul, selanjutnya proses
pengerjaan di Microsoft Office PowerPoint sampai selesai. Setelah selesai
dibuat, selanjutnya dilakukan review terlebih dahulu sebelum digunakan.
Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
12. 12
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan
animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi
tentang bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang
sedang disajikan.
e. Dapat menjangkau kelompok banyak
f. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara
berulang-ulang.
g. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD/
Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana- mana.
(Kang Sri, Pemanfaatan Microsoft PowerPoint Untuk Media
Pembelajaran, dalam
http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-
microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/ , diakses pada hari
Rabu, 2 Maret 2016, pukul 14.15 WITA)
Sedangkan kekurangan media PowerPoint ini yaitu :
a. Media pendukungnya harganya relatif mahal karena harus ada
Komputer dan LCD
b. Harus ada persiapan waktu dan tenaga dalam mendesain materi pada
Microsoft Office PowerPoint.
13. 13
c. Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka para
pendidik harus direpotkan oleh pengangkutan dan penyimpanan PC
tersebut.
d. Para pendidik harus memiliki cukup kemampuan untuk
mengoperasikan program ini, agar jalannya presentasi tidak banyak
hambatan Guru harus menyiapkan PC untuk presentasi didepan kelas.
e. Guru harus mengetahui ruangan yang akan digunakan agar pada saat
menyampaikan proses pembelajaran dengan media PowerPoint tidak
terjadi hambatan seperti font yang tidak terbaca karena ruangan terlalu
terang.
Menurut Kenthut dan Aristo Rahadi (2008) dalam Pelatihan
Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008, ada
beberapa aturan dalam penyusunan presentasi PowerPoint, agar presentasi
menjadi efektif. Aturan tersebut antara lain:
a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya
Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-
20 untuk isi teks, sedang untuk sub judul 24 dan untuk judul 26.
b. Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi
warna, gambar,foto, animasi atau video.
c. Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm
d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris
teks.
14. 14
e. Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topik atau sub topik
pembahasan
f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan
g. Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak),
keharmonisan, dan kekontrasan pada setiap tampilan sangat penting
untuk media presentasi.
h. Variasi warna memang diperlukan, tetapi harus juga diperhatikan
prinsip kesederhanaan. Artinya dalam membuat media presentasi
jangan membuat tampilan yang terlalu rumit, rame dan penuh warna-
warni, karena hal itu justru akan mengganggu pesan utama yang akan
disajikan.
i. Hati-hati bermain dengan animasi. Terlalu ramai animasi selain bisa
memberatkan saat loading, juga bisa membuat tidak fokus. Hal ini
juga perlu diterapkan saat memilih transisi slide.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha
sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang
positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses
belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di
kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar
tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi
15. 15
hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono,
2009: 3).
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam
taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu
domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan
domain psikomotor atau keterampilan.
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat
rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari
lima aspek. Kelima aspek dimulai dari tingkat dasar atau sederhana
sampai tingkat yang kompleks sebagai berikut.
1) Reciving/ attending (penerimaan)
16. 16
2) Responding (jawaban)
3) Valuing (penilaian)
4) Organisasi
5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai
c. Ranah Psikomotor
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan
keterampilan, yakni:
1) gerakan refleks yaitu keterampilan pada gerakan yang tidak sadar;
2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
3) kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain;
4) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan;
5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keterampilan yang kompleks;
6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Sehubungan dengan itu, Gagne dalam Sudjana (2010:22)
mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara
lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan
berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan
17. 17
memecahkan masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah
intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari
kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; (4)
informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5)
keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan
hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat
sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil
belajar. Menurut Wahidmurni, dkk. (2010: 28), instrumen dibagi menjadi
dua bagian besar, yakni tes dan non tes. Selanjutnya, menurut Hamalik
(2006: 155), memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh
dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar
dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui
perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya.
Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan
yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang
berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi
verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan
18. 18
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebelum adanya penelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan
Media Powerpoint 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata
Pelajaran Matematika di SDN 2 Dasan Tapen Kecamatan Gerung Tahun
Pelajaran 2015/2016, sudah ada beberapa penelitian yang telah dilakukan
oleh beberapa peneliti yang membahas tentang penggunaan media
powerpoint di sekolah:
1. Hasil penelitian Ahmad Sayuti dengan judul peran media power point
terhadap peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran TIK pada siswa
kelas X di SMA NW Pengadang tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan
hasil analisis data, diperoleh hasil yaitu “t” hitung lebih besar dari “t”
tabel pada taraf signifikasi 5% yaitu (9,05>2,05) sehingga penelitian
dinyatakan “signifikan” dengan demikian kesimpulan diperoleh: “Ada
peran media power point terhadap peningkatan hasil belajar siswa mata
pelajaran TIK pada siswa kelas X di SMA NW Pengadang tahun
pelajaran 2010/2011”
2. Hasil penelitian Azwar Anas dengan judul korelasi kemampuan guru
dalam mengoperasikan media power point terhadap hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran TIK di SMAN 2 Mataram tahun ajaran
2011/2012. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil yaitu “t”
hitung lebih besar dari “t” tabel pada taraf signifikasi 5% yaitu
19. 19
(0,412>0,25) sehingga penelitian dinyatakan “signifikan” dengan
demikian kesimpulan diperoleh : “ada korelasi kemampuan guru dalam
mengoperasikan media power point terhadap hasil belajar siswa kelas XI
pada mata pelajaran TIK di SMAN 2 Mataram tahun ajaran 2011/2012”.
3. Hasil penelitian Mayadi dengan judul pengaruh penggunaan media
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas atas di SDN Langko
Kecamatan Lingsar Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil
analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan derajat
kebebasan 19 (dk = 19) taraf signifikansi 5% adalah diatas nilai tabel atau
dengan kata lain t hitung > t tabel (5,483 > 2,093) yang berarti hasil
penelitian ini adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi
belajar siswa.
Maka dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, dari analisis
penulis dapat simpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan media powerpoint dengan yang tidak menggunakan media
powerpoint.
C. Kerangka Berfikir
Dalam suatu proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang amat
penting demi tercapainya proses pembelajaran yang maksimal yaitu metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek tersebut saling berinteraksi
antara satu dengan yang lainnya, pemilihan metode mengajar akan
20. 20
mempengaruhi pada jenis media yang sesuai dengan metode pembelajaran
yang digunakan.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, membangkitkan keinginan dan minat
baru siswa dalam belajar, dan dapat membangkitkan ransangan terhadap
kegiatan belajar siswa dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
siswa. Penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar akan
sangat membantu efektifitas dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, dapat menyajikan
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan
memadatkan informasi.
Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa media
powerpoint sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar yang
didalamnya melibatkan beberapa unsur-unsur diantaranya adalah guru, dan
keefektifan proses belajar mengajar ditentukan oleh media yang digunakan
oleh seorang guru sehingga siswa tidak cepat merasa jenuh dalam mengikuti
proses belajar mengajar.
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, penulis terdorong untuk
mengkaji lebih jauh tentang efektivitas penggunaan media powerpoint 2013
terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN
2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Semoga
dengan penggunaan media powerpoint 2013 dalam proses belajar mengajar
21. 21
diharapkan siswa semakin aktif sehingga berdampak terhadap prestasi belajar
siswa
D. Hipotesis Penelitian
Dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik dijelaskan
bahwa Hipotesis berasal dari dua kata yaitu “Hypo” yang artinya dibawah dan
“Thesa” yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah jawaban yang bersifat
sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Suharsimi, 2013: 110). Ahli
lain juga berpendapat hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Sugiyono, 2013: 64).
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan hipotesis
dalam penelitian ini adalah dugaan sementara terhadap masalah dalam
penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui kegiatan penelitian.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Hipotesis
alternatif (Ha) yang berbunyi: Bahwa ada efektivitas penggunaan media
powerpoint 2013 terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
matematika di SDN 2 Dasan Tapen kecamatan Gerung tahun pelajaran
2015/2016.
22. 22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu pendekatan yang digunakan
dalam suatu penelitian. Dalam buku metode penelitian dijelaskan bahwa,
“Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar
penelitian, baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap
penelitian, dan bertujuan memberikan jawaban terhadap langkah-langkah
yang diambil” (Margono, 2003 : 100).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-eksperimental designs
dengan metode one group pre-test-post-test design (Sugiyono, 2009: 74),
alasan peneliti memilih penelitian eksperimen karena peneliti ingin
mengetahui efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen
kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan, alasan pemilihan
metode one group pre-test-post-test design karena jumlah populasi yang
terdapat pada kelas V SDN 2 Dasan Tapen terbatas, sehingga tidak
memungkinkan membagi antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subyek, pertama-
tama dilakukan pengukuran (pre-test), lalu dilakukan perlakuan (treatment),
kemudian dilakukan pengukuran kembali (post-test). Dengan demikian hasil
23. 23
perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Dalam penelitian ini sampel pertama-tama kelas diberikan pre-test
terlebih dahulu, lalu diberi perlakuan dengan menggunakan media powerpoint
dan setelah itu diberikan post-test. Kemudian dianalisis apakah ada efektivitas
penggunaan media powerpoint dibandingkan menggunakan media
konvensional. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1.Desain penelitian One Group Pretest-Posttest
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Keterangan:
O1 = tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan
X = Treatment atau perlakuan
O2 = tes akhir (postes) setelah perlakuan diberikan
(Sugiono, 2008:111)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Dalam buku metodologi penelitian dijelaskan bahwa, populasi
adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117).
Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa, populasi adalah semua individu
24. 24
baik subyek maupun obyek yang dikenakan perlakuan dalam penelitian
(Mardalis, 2001:53).
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan
“populasi adalah sekelompok individu baik yang subyek maupun obyek
yang dikenakan perlakuan dalam penelitian”.
Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SDN 2 Dasan Tapen tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah
28 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi, Arikunto, 2010:174). Pendapat lain juga mengatakan bahwa
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Berdasarkan pendapat tersebut,
yang dimaksud dengan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari
subyek yang dikenakan penelitian.
Menurut Suharsimi (2010: 174) Penelitian Populasi hanya dapat
dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak.
Maka dalam penelitian ini tidak ditarik sampel, karena jumlah populasi
tidak terlalu banyak yaitu 28 orang pada siswa kelas V SDN 2 Dasan
Tapen tahun pelajaran 2015/2016. Dengan demikian penelitian ini tidak
menggunakan metode sampling, sehingga penelitian ini disebut dengan
penelitian populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat sesuai dengan
pendapat Suharsimi Arikunto diatas.
25. 25
C. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 148), instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati,
secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen
dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data
tentang efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 terhadap hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Dasan Tapen
kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes.
Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis dalam
bentuk pilihan ganda, bentuk tes tersebut dipilih karena ingin mengetahui
hasil kognitif siswa kelas V terkait dengan penggunaan media powerpoint
2013 pada mata pelajaran matematika. Menurut Sudjana (2013: 48) penilaian
dalam tes pilihan ganda adalah apabila benar skornya 1 dan bila salah skornya
0. Jumlah soal yang akan diujikan pada siswa yaitu sebanyak 20 butir soal,
dengan nilai maksimal 100. Sistem penskorannya sebagai berikut :
𝑠𝑘𝑜𝑟 =
𝐵
𝑁
× 100
B = banyaknya butir soal yang dijawab benar
N = banyaknya butir soal
26. 26
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada peneltian ini
tujuannya untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel. Oleh karena itu,
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan tes dan dokumentasi. Dalam buku metode penelitian dijelaskan
bahwa, Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data (Sugiyono, 2012:22).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah dengan menggunakan metode tes sebagai metode pokok dan
metode dokumentasi sebagai metode bantu.
1. Metode Tes
Dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik yang
dikemukakan oleh Suharsimi (2013: 193) bahwa “Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”. Sedangkan Sukmadinata (2011:
223) mengatakan bahwa “Tes umumnya bersifat mengukur, walaupun
beberapa bentuk tes psikologis terutama tes kepribadian banyak yang
bersifat deskriptif, tetapi deskripsinya mengarah kepada karekteristik
atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil
pengukuran”.
27. 27
Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tes
merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi individu ataupun
kelompok yang mempunyai standar objektif untuk mengamati satu atau
lebih karakteristik seseorang yang hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode tes sebagai
metode pokok untuk mengukur hasil belajar siswa sesudah menggunakan
media powerpoint pada siswa dan siswi kelas V di SDN 2 Dasan Tapen
Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2015/2016. Adapun jenis instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah berbentuk objektif tes pilihan
ganda yang tiap butirnya dilengkapi dengan 4 option atau pilihan.
Menurut Sudjana (2013:48) soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang
mempunyai satu jawaban yang paling benar atau paling tepat. Dalam
penelitian ini, metode tes yang dilakukan berupa tes awal (pretest) dan
tes akhir (posttest).
a. Pre-test
Pre-test atau tes awal dalam penelitian ini merupakan tes
yang dilakukan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan
(treatment) dengan menggunakan media powerpoint. Hasil pretest
digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa dan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang
akan diberikan. Hasil dari pre-test ini dapat dijadikan acuan dalam
mengambil tindakan selanjutnya.
28. 28
b. Post-test
Post-test atau tes akhir dalam penelitian ini merupakan tes
yang dilakukan kepada siswa setelah diberikan perlakuan (treatment)
dengan menggunakan media powerpoint. Hasil post-test ini
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan media powerpoint 2013 serta untuk mengetahui ada
tidaknya efektivitas penggunaan media powerpoint 2013 dalam
pembelajaran matematika.
Pada teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes ini,
langkah-langkah yang dilakukan yaitu membuat indikator-indikator yang
ingin dicapai mengenai keterkaitan teori yang didapatkan dikelas dengan
fakta lapangan (praktikum). Selanjutnya dari indikator tersebut dibuat
kisi- kisi soal, lalu dibuat butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang
berbentuk pilihan ganda.
2. Metode dokumentasi
Teknik pengumpulan data lain yang digunakan adalah
dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 201) dokumentasi, dari
asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dimana
melaksanakan dokumentasi, penelitian penyelidikan benda-benda tertulis
sepeti buku- buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat,
catatan harian, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan
data yang diperlukan penelitian seperti catatan, arsip sekolah,
perencanaan pembelajaran. Peneliti menggunakan teknik ini untuk
29. 29
mendapatkan data yang terkait dengan masalah yang diteliti seperti raport,
daftar nilai siswa, data siswa, dan dokumen-dokumen lainnya.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik (Sugiyono, 2012 : 207).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
statistik. Karena data yang penulis peroleh merupakan data ordinal dan data
interval. Data ordinalnya adalah efektivitas Penggunaan Media PowerPoint
sedangkan hasil belajar siswa digolongkan kedalam data interval.
Data yang diperoleh adalah data mentah yang perlu diolah atau
dianalisis dengan analisis data statistik, maka seorang ahli mengatakan bahwa
“statistik adalah cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka
mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan
memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa
angka sedemikian rupa sehingga kumpulan bahan bahan keterangan yang
berupa angka itu “dapat berbicara” atau dapat memberikan pengertian dan
makna tertentu (Sudijono, 2010:3).
30. 30
Untuk menganalisis data hasil eksperimen yang menggunakan data
pre test dan post test one group design, maka menggunakan rumus t-test
(Arikunto, 2006:307), maka rumus yang digunakan adalah t-test dengan
rumus sebagai berikut :
𝑡 =
𝑀𝑑
(𝑋𝑑)2
𝑁 (𝑁 − 1)
t : nilai t
Md : mean dari devisi (d) antara post test dan pre test
Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi
N : Jumlah subjek yang diteliti
langkah-langkah yang akan ditempuh, selanjutnya dalam menganalisis data
pada penelitian ini adalah :
1. Merumuskan hipotesis (Ho)
2. Membuat tabel kerja
3. Memasukkan data kedalam rumus
4. Menguji data dalam rumus
5. Menarik kesimpulan.
31. 31
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Azhar, Arsyad. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Azhar, Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Azhar, Arsyad. 2006. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cangara, Hafied H. 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gave Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Djamarah, Bahri. S. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Elsyajjaa. Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint.
http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media-
pembelajaran-berbasis-powerpoint, Diakses tanggal 22 Februari 2016
pukul 12.29 WITA.
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung : PT. Mandar
Maju.
Fajri, Em Zul. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publiser
32. 32
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Nana, S., dan Rivai, A. 2005. Media Pengajaran. Bandung:Sinar Baru
Algensindo
Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan.Alumni/1982/Bandung.Bandung.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Cipta Aditya Bakti.
Handriyo. Modul PPT. http://handriyo-tvf.dosen.isi-
ska.ac.id/files/2011/11/Modul-PPT.pdf , Diunduh pada hari Selasa
tanggal 8 Maret 2016, pukul 14.53 WITA.
Ibrahim, 1982. Media Instruksional. Malang : FIP IKIP Malang
Kenthut, Aristo Rahadi. 2008. Pembuatan Media Presentasi. Pelatihan
Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional.
http://www.scribd.com/doc/3608157/Pembuatan-Media-Presentasi.
Microsoft. Apa yang baru dalam Powerpoint 2013. https://support.office.com/id-
id/article/Apa-yang-baru-dalam-PowerPoint-2013-1c38822e-0284-4acb-
8099-23dc6f3207c , Diakses pada hari Minggu tanggal 28 Februari 2016,
pukul 15.10 WITA.
Prihandoko , Antonius Cahya. 2006. Memahami Konsep Matematika Secara
Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka
Purwanto, M. Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
33. 33
Sadiman, Arif S., dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sanaky, Hujair AH.. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria
InsaniaPress.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Subarinah , Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika SD.Jakarta: Depdiknas.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Surahmad, Winarno. 1997. Hasil Belajar. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Susanto, Astrid S. 1975. Pendapat Umum. Bandung:Bina Cipta.
Tim IKIP Mataram. 2011. Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Karya Ilmiah.
Mataram: IKIP Mataram.
Tirtonegoro, Suratinah. 2001. Anak supernormal dan program pendidikannya, ,
Yogyakarta: PT. Bumi Aksara
Tohirin, 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta :
PT.Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wikipedia. Microsoft PowerPoint (online).
https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, Diakses tanggal 21
Februari 2016 pukul 14.35 WITA.