SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 63
Downloaden Sie, um offline zu lesen
i
Pedoman Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Teori
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Bagi Sekolah Menengah Atas (SMA)
Penyusun
David Fernando Purba
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………..………………………………………………………………….i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………...ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………………..……iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Tujuan……………………..………………………………………………………………3
C. Ruang Lingkup…..……………………………………………………………………..…4
BAB II KONSEP MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS TEORI KECERDASAN
MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE)
A. Pengenalalan kecerdasan ………………………………………………………………..5
B. Kunci utama dalam kecerdasan majemuk………………………………………...……..7
C. Pendekatan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk ……………………………....8
D. Manajemen siswa berbasis kecerdasan majemuk……………………………………….11
BAB III CARA MENGGUNAKAN MODEL
A. Langkah-langkah pembelajaran………………………………………………………...13
B. Pengembangan dalam perumusan tujuan pembelajaran ekonomi……………………...14
C. Pengembangan materi ekonomi …………………………………………………….….17
iii
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………….…18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….…………………….…19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran Multiple Intelligence Scale….………………………………………...……20
2. Penjelasan Strategi-strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk…………….37
3. Contoh RPP berbasis kecerdasan majemuk……………………………………….…..47
iv
Kata Pengantar
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan kuasa-
Nya sehingga penulis dapat diberikan kesehatan dan kemudahan dalam membuat suatu buku
pedoman model pembelajaran ekonomi berbasis teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence)
yang akan menjadi buku pegangan guru ekonomi SMA.
Buku pedoman ini merupakan salah satu upaya menjunjung tinggi nilai kemajemukan
bangsa yang seharusnya menjadi elemen penting sebagai dasar dalam proses perancangan,
pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik
terbiasa sejak dini menghargai perbedaan suku, ras, agama, bahasa dan letak geografis, dan bahkan
perbedaan kecerdasan yang dimiliki masing-masing individu.
Disamping itu, karena guru mempuyai hubungan langsung dengan anak-anak, diharapkan
juga dapat memberikan pengaruh yang baik tentang kecerdasan yang mereka miliki. Dengan
kecerdasan yang mereka miliki tersebut akan membantu mereka untuk menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkhusus dalam proses pembelajaran di kelas.
Menyadari berbagai realitas seperti dikemukakan di atas memberi inspirasi kepada penulis
untuk menulis aktivitas pembelajaran berbasis kecerdasan jamak. Peningkatan kinerja guru
dipahami sebagai jalan terbaik menuju peningkatan mutu pendidikan di Indonesia demi
membangun kesadaran baru untuk mengintegrasikan nilai-nilai pluralitas dalam penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, saya sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak terkait,
khususnya segenap guru dan perangkat sekolah SMA Negeri 4 Jakarta Pusat yang telah membantu
v
saya dalam menyusun buku pedoman model pembelajaran ekonomi berbasis kecerdasan majemuk
(multiple intelligence) ini.
Semoga dapat memberikan manfaat.
Jakarta, Juli 2017
David Fernando Purba
8105133143
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena yang tidak diharapkan saat ini terjadi pada siswa-siswa saat ini.
Mereka lebih senang kalau berada di luar jam pelajaran. Mereka lebih senang lagi kalau
mendengar bunyi bell pulang sekolah, pembatalan ulangan, guru yang tidak hadir
karena sakit, dan sebagainya. Proses belajar-mengajar dianggap sebagai sesuatu yang
membosankan dan dijadikan beban ketika mereka datang ke sekolah.
Sistem pendidikan saat ini menjadikan UN sebagai tolak ukur dalam sukses
pendidikan. Dalam menghadapi UN para guru dan kepala sekolah menjadi ketakutan
kalau ada siswa yang tidak lulus yang mengakibatkan reputasi sekolah pasti akan turun.
Selain itu dinas pendidikan juga memiliki beban berat karena kelulusan UN dijadikan
indikator peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya. Pada dasarnya siswa yang
dibina di sekolah tidak hanya untuk mencari nilai, skor, prestasi dan sebagainya, namun
sarana untuk menghidupi kehidupan itu sendiri.
Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment) 2015
menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 69 dari 76 negara. Sementara itu hasil
studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study),
menggambarkan bahwa siswa Indonesia berada pada ranking 36 dari 49 negara dalam
2
hal melakukan prosedur ilmiah. Sarnapi mengambil kesimpulan bahwa kualitas
pendidikan saat ini masih rendah1
.
Kualitas pendidikan saat ini sangat memprihatinkan. Data UNESCO (2000)
menggambarkan peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia makin rendah. Total 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-
102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke -109(1999). Menurut survei yang
diadakan Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia2
.
Sejauh ini, pembelajaran ekonomi belum cukup efektif. Banyak peserta didik
yang kewalahan dalam memperlajarinya atau menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Mata pelajaran ekonomi dikenal sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan
sulit untuk dipelajari terkait rumus, angka dan kurva. Kondisi muncul bisa disebabkan
oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurang berkembangnya model-model
pembelajaran ekonomi yang efektif. Ketika potensi dan minat dari anak didik yang
beragam bisa di optimalkan dengan baik maka pembelajaran ekonomi akan lebih efektif
dan relevan.
Pada dasarnya semua manusia memiliki potensi-potensi yang unik. Orang yang
memiliki potensi dan mau berusaha untuk menggali dan mengembangkan potensinya
maka secara langsung potensi yang dimilikinya akan berkembang.Tidak semua
menyadari keberagaman karakter seseorang tersebut. Sistem pendidikan (atau sekolah)
1
Sarnapi, “Peringkat Pendidikan Indonesia Masih Rendah”, pikiran rakyat, diakses dari http://www.pikiran-
rakyat.com/pendidikan/2016/06/18/peringkat -pendidikan-indonesia-masih-rendah-372187, pada tanggal 28 Maret 2017
pukul 19.30
2
Ibid.
3
di Indonesia masih cenderung menyamaratakan standar kecerdasan (intelegensi) satu
siswa dengan siswa lainya dengan penilaian metode dan parameter yang sangat sempit,
yaitu aspek kognitif saja.
Berdasarkan hal tersebut, maka buku pedoman ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampillan guru dalam mestimulus
kecerdasan siswa untuk menyelesaikan permasalah mereka dalam proses pembelajaran
serta memberikan beberapa penjelasan tentang kecerdasan majemuk, kunci utama
dalam kecerdasan majemuk, pendekatan pembelajaran, manajemen siswa, langkah-
langkah pembelajaran, pengembangan dalam perumusan tujuan dan pengembangan
materi.
B. Tujuan
1. Memberdayakan guru dan pengelola pendidikan lainya agar mereka dapat membawa
(memfasilitasi) siswa untuk mengenali kecerdasan masing-masing individu.
2. Guru/fasilitator dapat membantu siswa dalam mengembangkan setiap kecerdasan
yang dimiliki siswa untuk memperlengkapi mereka dalam menyelesaikan
permasalahan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran.
3. Guru/fasilitator memiliki strategi untuk meramu dan mengolah berbagai topik
pelajaran secara menarik dalam rangka menstimulus kecerdasan siswa untuk
tercapainya kompetensi yang diharapkan
4
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model pembelajaran ekonomi berbasis teori kecerdasan majemuk
(Multiple Intelligence)
a. Pengenalan kecerdasan majemuk
b. Kunci utama dalam kecerdasan majemuk
c. Pendekatan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk
d. Manajemen siswa berbasis kecerdasan majemuk
e. Langkah-langkah pembelajaran
f. Pengembangan dalam perumusan tujuan pembelajaran dan pengembangan materi.
5
BAB II
KONSEP MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS TEORI
KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE)
A. Pengenalan Kecerdasan Multipel
Terjemahan
Word smart: Kecerdasan kata/linguistik Music smart: kecerdasan musikal
Logic smart: Kecerdasan logika/matematis-logis People smart: kecerdasan sosial
Picture smart: Kecerdasan gambar Self smart: Kecerdasan pribadi
Body smart: Kecerdasan tubuh Nature smart: Kecerdasan alam
Thomas Amstrong dalam bukunya “Kecerdasan Multipel” membuat istilah
sederhana dan beberapa pertanyaan untuk setiap kecerdasan meliputi:
 Linguistik-Word Smart: “Berapa banyak orang di sini yang bisa berbicara?”,
“Berapa banyak orang di sini yang bisa menulis?”
6
 Logis-matematis- Number Smart: “Berapa banyak dari anda yang dapat
mengerjakan matematika?” “Berapa banyak orang di sini yang telah melakukan
percobaan ilmiah?”
 Spasial-Picture Smart: “Berapa banyak dari Anda yang bisa menggambar ?”
“Berapa banyak dari kalian yang dapat melihat gambar di kepala, ketika mata
ditutup?”, “Berapa banyak orang di sini yang telah melakukan percobaan ilmiah?”
“Berapa banyak dari kalian menikmati menonton televisi dan film atau bermain
video game?”
 Kinestetik-tubuh- Body Smart, Sport Smart, atau Hand Smart: “Berapa banyak dari
kalian yang suka berolahraga?” “Berapa banyak dari kalian yang senang membuat
sesuatu dengan tangan sendiri?”
 Musikal-Music Smart: “Berapa banyak dari kalian yang menikmati musik?” “Berapa
banyak dari kalian yang pernah memainkan alat musik atau menyanyikan lagu?”
 Interpersonal- People Smart: “Berapa banyak dari kalian yang memiliki setidaknya
satu teman?” “Berapa banyak dari kalian yang menikmati kerja kelompok setidaknya
selama di sekolah?”
 Intrapersonal- Self Smart: “Berapa banyak dari kalian yang memiliki tempat rahasia
atau khusus, ketika Anda ingin pergi dari semua orang dan semuanya?” “Berapa
banyak dari kalian yang ingin menghabiskan setidaknya sebagaian waktunya bekerja
sendiri di sini di dalam kelas?”
 Naturalis-Nature Smart: “Berapa banyak dari kalian yang menikmati berada di
alam?” “Berapa banyak dari kalian pernah memiliki koleksi-koleksi kupu-kupu,
koleksi serangga, koleksi daun dari pohon di lingkunganmu, koleksi kerang, atau
beberapa jenis koleksi benda-benda alami lainya? “Berapa banyak dari kalian yang
memilki hewan piaraan atau menikmati menghabiskan waktu dengan hewan?”
7
B. Kunci Utama dalam kecerdasan majemuk
 Setiap orang memiliki semua delapan kecerdasan. Setiap orang memiliki
kemampuan dan kapasitas dalam delapan jenis kecerdasan. Bagi setiap orang
delapan kecerdasan ini berfungsi bersama-sama dengann cara yang unik.
 Banyak orang bisa mengembangkan masing-masing kecerdasan hingga ke tingkat
kompetensi yang memadai. Gardner menyatakan bahwa hampir semua orang
memiliki kapasitas untuk mengembangkan semua jenis delapan kecerdasan ke
tingkat kinerja yang cukup tinggi jika diberi dorongan, pengayaan, dan pengajaran
yang sesuai.
 Kecerdasan-kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dalam cara yang kompleks.
Kecerdasan selalu berinteraksi satu dengan yang lain. Untuk memasak makanan,
seseorang harus membaca resepnya (lingustik), mungkin menambah ukuran
resepnya hingga dua kali lipat (logis-matematis), mengembangkan menu yang
memuaskan anggota keluarga (interpersonal), dan juga menyesuaikan nafsu makan
diri sendiri (intrapersonal).
 Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori. Tidak ada set standar
atribut-atribut yang harus dimiliki seseorang, untuk dianggap sebagai cerdas dalam
suatu bidang tertentu. Kecerdasan majemuk menekankan keragaman cara-cara orang
menunjukkan bakat mereka dalam kecerdasan maupun di antara kecerdasan3
.
3
Thomas Amstrong, op.cit., p. 915-16
8
C. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Setiap anak mempunyai kecenderungan terhadap kecerdasan-kecerdasan
tertentu. Pada tabel berikut akan memberikan cuplikan singkat tentang kapasitas-
kapasitas anak-anak yang menampilkan kecenderungan pada kecerdasan tertentu.
Thomas Amstrong (2013) telah memberikan klasifikasi berdasarkan delapan cara
belajar.
9
Berbagai Macam Kecerdasan dan Pendekatan Pembelajaran
Anak-anak
yang
sangat…..
Berpikir….
.
Mencintai…..
Membutuhkan
…..
Metode
Pembelajaran…..
Lingustik
dalam kata-
kata
membaca, menulis,
bercerita, bermain
permainan-
permainan kata
buku-buku, kaset,
alat-alat tulis,
kertas, buku diari,
dialog, diskusi,
debat, cerita
Sumbang Pendapat,
Menulis Jurnal,
Membaca Biografi,
Berdiskusi, Debat,
Membuat rekaman,
Penerbitan
Logis-
Matematis
dengan
alasan/pemi
kiran/penala
ran
Eksperimen,
pertanyaan,
pemecahan
masalah, teka-teki
logis, berhitung
bahan untuk
bereksperimen,
ilmu material,
manipulatif,
perjalanan ke
planetarium dan
museum ilmu
pengetahuan
Berpikir kritis,
Bereksperimen,
Pertanyaan Socrates,
Penyelesaian Masalah,
Perhitungan dan
kuantifikasi,
klasifikasi dan
kategorisasi,
Spasial
dalam foto
dan gambar
Merangsang,
menggambar,
memvisualisasi,
menncoret-coret.
seni, lego, video,
film, slide,
permainan-
permainan
imajinasi, labirin,
teka-teki, buku
bergambar,
perjalanan ke
museum seni
Membuat Potongan
Kertas Berwarna-
warni,
Visualisasi, Membuat
sketsa Ide , simbol-
simbol gambar,
grafis, merancang
poster
Kinestetik-
Tubuh
melalui
sensasi
somatic
menari, berlari,
melompat,
membangun,
menyentuh,
mengisyaratkan
permainan peran,
drama, gerakan,
membangun
sesuatu, olahraga,
permainan fisik,
pengalaman taktil
Studi lapangan,
Bermain peran,
Berpikir berdasarkan
gerak tangan.
10
Musikal
melalui
irama dan
melodi
bernyanyi, bersiul,
bersenandung,
mengetuk-
ngetukkan kaki dan
tangan,
mendengarkan
bernyanyi
bersama
sepanjang waktu,
pergi menonton
konser, bermain
musik di rumah
dan sekolah, alat
musik
Diskografi, Musik
Instrumen,
Interperso
nal
dengan
memantulka
n ide dari
orang lain
Memimpin,
mengorganisasi,
menghubungkan,
memanipulasi,
memediasi,
berpesta
teman, kelompok
permainan,
pertemuan sosial,
acara komunitas,
klub,
mentor/magang
Melakukan aktivitas
Jigsaw, Mengajar
Teman Sebaya,
Teamwork,
Berbagi dalam
kelompok (peer
sharing), simulasi-
simulasi.
Intraperso
nal
dalam
kaitanya
dengan
kebutuhan
perasaan
dan tujuan
mereka
penetapan tujuan,
bermeditasi,
bermimpi,
merencanakan,
bercermin/
berefleksi
tempat rahasia,
waktu sendiri,
proyek-proyek
rahasia/mandiri,
pilihan-pilihan
Melakukan Tugas
Mandiri, Melakukan
Refleksi, Menetapkan
Tujuan, , hubungan-
hubungan pribadi,
pilihan waktu,
penciptaan suasana
sesuai dengan
perasaan.
Naturalis
melalui
alam dan
bentuk-
bentuk
alami
bermain dengan
hewan peliharaan,
berkebun, meneliti
alam, memelihara
hewan, merawat
planet bumi
akses ke alam,
kesempatan untuk
berinteraksi
dengan binatang,
alat untuk
meneliti alam
(misalnya, kaca
pembesar,
teropong)
Belajar melalui alam,
Jendela Belajar,
tanaman sebagai alat
peraga, studi
lingkungan.
11
D. Manajemen siswa berbasis kecerdasan majemuk
Menurut syaifurahman dan Tri Ujiati ada beberapa cara yang menarik dan
santun guna menarik perhatian para siswa melalui pendekatan kecerdasan majemuk.
Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan suasana kelas:
1. Strategi Linguistik: Menuliskan kalimat “Harap Tenang” di papan tulis.
2. Strategi Musik: Bertepuk tangan secara ritmis dan meminta siswa menirukanya.
3. Strategi Kinestetik-Jasmaniah: Meletakkan jari di bibir untik meminta siswa diam
sementa tangan yang lain diangkat lurus ke atas. Mintalah siswa untuk menirukan
gerakan anda.
4. Strategi spasial: Memasang gambar kelas yang tenang di papan tulis dan
menjadikan gambar sebagai acuan, dengan bantuan alat petunjuk.
5. Strategi Matematika-Logis: Menggunakan stopwatch atau jam dinding yang
terpasang di dalam kelas untuk mencatat waktu yang terbuang dan menuliskan di
papan tulis setiap detik yang hilang dalam interval 30 detik.
6. Strategi interpersonal: Membisikkan ke telinga salah satu siswa, “Saatnya sekarang
untuk mulai pelajaran-teruskan pesan ini” dan tunggulah sementara siswa
menyampaikan pesan tersebut secara berantai ke seluruh kelas.
7. Startegi Intrapersonal: Mulailah mengajar dan biarkan siswa bertanggung jawab
atas kelakuan mereka sendiri.
8. Strategi Naturalis: Putarlah kaset kicauan burung atau membawa binatang hidup
ke dalam kelas. Pada umumnya, setiap kali ada binatang di dalam kelas ke sanalah
perhatian akan tertuju.
12
BAB III
CARA MENGGUNAKAN MODEL
Model hipotetik pembelajaran ekonomi berbasis teori kecerdasan majemuk
(multiple intelligence)
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2017
Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Teori Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligence)
Analisis Kecerdasan
(Multiple Intelligence
Scale)
Rencana isi
1.Tujuan
pembelajaran
2. Materi
3. Metode
4. Alat/media
Implementasi
1.Proses
pembelajaran
dengan
memperhatikan
poin-poin kunci
teori kecerdasan
majemuk
Evaluasi
1. Penguasaan
siswa terhadap
materi
Komponen
model
Isi model
Sasaran Mengoptimalkan
perkembangan
Multiple
Intelligence
13
A. Langkah-langkah pembelajaran
TAHAP TINGKAH LAKU GURU
1. Identifikasi Kecerdasan
Siswa menggunakan
instrumen multiple
intelligence scale
Guru memberikan intumen identifikasi kecerdasan
majemuk kepada siswa yang akan diajar. Kegiatan
dilakukan untuk menganalisa kecerdasan siswa yanga ada
di kelas tersebut. Guru akan melihat kecerdasan dominan
yang ada di kelas tersebut. Dengan mengetahui kecerdasan
dominan yang ada, maka guru akan memilih beberapa
metode dalam mengajar materi ekonomi.
2. Perhatikan tabel macam
kecerdasan siswa dan
pendekatan pembelajaran
Dengan memperhatikan tabel kecerdasan siswa dan
pendekatan yang sesuai dengan kecerdasan si anak, maka
guru mulai menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan mengintegrasikan metode mengajar
terhadap materi pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan
dan Memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran ekonomi yang akan
dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan
pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi
siswa belajar.
4. Mengorganisasikan
siswa menurut metode
berbasis kecerdasan
majemuk
Guru menjelaskan kepada siswa metode-metode
kecerdasan majemuk yang akan dilaksanakan di dalam
kelas.
5. Membimbing siswa
bekerja dan belajar
Guru membimbing siswa-siswa untuk mengerti dan
memahami pelaksanaan pembelajaran.
6. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari.
14
B. Pengembangan dalam Perumusan Tujuan Pembelajaran Ekonomi
Salah satu cara untuk membuat rencana pelajaran atau unit-unit kurikulum
dengan menggunakan teori kecerdasan majemuk dapat mengikuti 7 langkah berikut ini:
1. Fokus pada tujuan tertentu atau topik. Tempatkan tujuan atau topik di tengah-tengah
pada selembar kertas.
2. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci tentang kecerdasan majemuk. Gambar yang
ada di Gambar IV.1.Dapat membantu terutama sebagai pemompa kreativitas untuk
langkah berikutnya.
3. Pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan. Manakah metode-metode dan bahan-
bahan yang tampak paling sesuai? Pertimbangkan juga kemungkinan lain yang
tidak tercantum.
4. Bertukar pikiran. Mulailah mencatat berbagai jenis pendekatan pengajaran
sebanyak mungkin untuk masing-masing kecerdasan. Bertukar pikiran dengan
rekan dapat membantu menstimulasi pemikiran anda4
.
4
Thomas Amstrong, op.cit., p. 70
15
Gambar IV.1
Prosedur membuat rencana pelajaran
Tujuan pembelajaran (instructional objectives) adalah perilaku hasil belajar yang
diharapkan terjadi, dimiliki atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu. Hal ini didasarkan berbagai pendapat tentang makna tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional. Magner (1963) mendefinisikan tujuan pembelajaran
OBJECTIVE :
terjemahan TUJUAN:
Spasial: Bagaimana
saya menggunakan alat
bantu visual, warna, seni
atau metafora pada
materi ekonomi ?
Logis Matematis:
Bagaimana saya dapat
memasukkan angka,
perhitungan, logika,
klasifikasi, atau
keterampilan berpikir
Kritis pada materi
ekonomi ?
Lingustik: Bagaimana
cara menggunakan kata
yang diucapkan atau
ditulis ?
Naturalis: Bagaimana
menggabungkan
makhluk hidup,
fenomena alam, atau
kesadaran ekologi pada
materi ekonomi ?
Intrapersonal:
Bagaimana
membangkitkan
perasaan pribadi atau
memberikan siswa
pilihan-pilihan pada
materi ekonomi ?
Interpersonal:
Bagaimana melibatkan
siswa berbagi dengan
teman, kooperatif atau
simulasi pada materi
ekonomi ?
Musikal: Bagaimana
saya dapat memasukkan
musik dalam susunan
berirama atau melodis
pada materi ekonomi ?
Kinestetik-Tubuh:
Bagaimana saya dapat
melibatkan seluruh tubuh
pada materi ekonomi ?
16
sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik
sesuai kompetensi.
No Unsur Kecerdasan Contoh rumusan tujuan Keterangan
1
Kecerdasan linguistic Peserta didik dapat menjelaskan
bagaimana penerapan fungsi
manajemen dalam pelaksanaan
tugas pengurus
Kemampuan untuk
berdiskusi dengan
teman kelompok
mengenai penerapan
fungsi manajemen
di dalam kelas
merupakan satu
indikator kecerdasan
linguistik.
2
Kecerdasan
matematis
3 Kecerdasan spasial
Peserta didik dapat menjelaskan
gambar-gambar yang
berhubungan dengan sarana
manaajemen
Kemampuan untuk
mendeskripsikan
gambar sarana
manajemen salah
satu indikator
kecerdasan spasial.
4 Kecerdasan kinestetik
5 Kecerdasan musikal
6
Kecerdasan
interpersonal
Peserta didik dapat
mengorganisasikan suatu
permasalahan dalam manajemen
untuk menju suatu tujuan yang
sama
Kemampuan untuk
mengorganisasikan
sekelompok orang
merupakan salah
satu indikator
kecerdasan
interpersonal
7
Kecerdasan
intrapersonal
Peserta didik dapat merencanakan
bagaimana manajemen di dalam
kelas bisa menerapkan prinsip
manajemen yang baik.
Kemampuan untuk
merencanakan
merupakan satu
indikator kecerdasan
intrapersonal
8 Naturalis
Peserta didik meneliti struktur
kepengurusan di dalam kelas.
Kemampuan untuk
meneliti merupakan
salah satu indikatir
dalam kecerdasan
naturalis
17
C. Pengembangan Materi Ekonomi
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum, agar pembelajara di dalam kelas dapat mencapai sasaran. Dalam teori
Multiple Intelligence, materi yang baik adalah materi yang mampu mengakomodasi
setiap kecerdasan siswa yang berbeda-beda.
Dalam proses pembelajaran ekonomi hendaknya materi yang diajarkan adalah
materi yang berkaitan dengan pengembangan ragam keverdasan yang dimiliki peserta
didik. Gambaran pengembangan materi pelajaran ekonomi dapat dilihat dalam tabel
berikut:
No Unsur Kecerdasan Contoh materi pelajaran
1 Kecerdasan Lingustik Konsep dasar ilmu ekonomi,
2 Kecerdasan Logika matematis Permintaan dan penawaran
3
Kecerdasan Spasial Konsep dasar ilmu ekonomi, Arus
lingkaran kegiatan ekonomi, Koperasi
4
Kecerdasan kinestetik
Pelaku kegiatan ekonomi, Pasar dan
terbentuknya harga pasar,
5 Kecerdasan musikal
6 Kecerdasan Interpersonal Konsep Ilmu ekonomi,
7
Kecerdasan Intrapersonal
Masalah ekonomi dan upaya
mengatasinya.
8
Kecerdasan naturalis Bank dan lembaga keuangan bukan
Bank, dan otoritas jasa keuangan.
18
BAB IV
PENUTUP
Buku pedoman ini disusun sebagai buku pegangan guru dalam mengajar ekonomi
di dalam kelas. Dimana dalam penerapanya diharapkan guru bisa mengenal macam-macam
kecerdasan siswa, mengembangkan komponen model dimana tujuan akhirnya adalah
mengoptimalkan kecerdasan siswa yang majemuk.
19
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Thomas. Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Jakarta: Indeks, 2013
Prasetyo, J.J.Reza dan Andriani, Yeni. Multiply Your Multtiple Intelligence.
Yogyakarta: ANDI, 2009
Sarnapi. Peringkat Pendidikan Indonesia Masih Rendah. 2016.
http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2016/06/18/peringkat-pendidikan-
indonesia-masih-rendah-372187. (Diakses tanggal 28 Maret 2017).
Syaifurahman dan Tri Ujiati. Manajemen Dalam Pembelajaran. Jakarta: Indeks, 2013
20
Lampiran 1 Multiple Intelligence Scale
Petunjuk:
Berikut ini terdapat delapan kelompok bagian. Pada masing-masing bagian terdapat tujuh
nomor yang masing-masing mengandung dua aktivitas/kegiatan.
Pilihlah satu aktivitas (A atau B) yang lebih disukai atau yang lebih disukai dengan menuliskan
nilai 1 pada lingkaran (O) yang terdapat pada masing-masing gambar.
Pada setiap akhir bagian, jumlahkan nilai jawaban A yang Anda pilih dan tuliskan pada baris
yang terdapat pada setiap akhir bagian.
Cukup jelas? Apabila sudah, silahkan mulai mengerjakan!
BAGIAN A
No. A B
1. Menulis catatan Menggunakan rumus
2. Membaca Melukis
21
3. Bercerita Senam
4. Bercakap-cakap Memainkan alat musik
5. Memahami kata-kata baru Memberikan saran kepada orang lain
6. Berpidato Berkhayal
22
7. Berdebat Merawat tanaman
Skor bagian A (Jumlahkan jawaban A):……..
BAGIAN B
No. A B
1. Menggunakan rumus Menulis catatan
2. Melakukan penelitian Merancang bangun
23
3. Berpikir Ilmiah Menari
4. Menggunakan diagram Menyanyi
5. Bermain catur Berdiskusi dengan teman
6. Menghitung angka Mengendalikan emosi
24
7. Memahami jalan cerita Memelihara binatang
Skor bagian B (Jumlahkan jawaban A):……..
BAGIAN C
No. A B
1. Melukis Membaca
2. Merancang bangun Melakukan penelitian
25
3. Memotret Berenang
4. Membangun sketsa Mendengarkan lagu
5. Bermain puzzle Berada di antara banyak
Orang
6. Mengamati gambar Meditasi
7. Mengenali bentuk Bertamasya ke pegunungan
26
Skor bagian C (Jumlahkan jawaban A):……..
BAGIAN D
No. A B
1. Senam Bercerita
2. Menari Berpikir ilmiah
3. Berenang Memotret
27
4. Berlatih bela diri Menciptakan lagu
5. Bermain drama Berkenalan dengan orang
Baru
6. Menirukan gerak Merencanakan agenda
Pribadi
7. Berolahraga Bertani
Skor bagian D (Jumlahkan jawaban A):……..
28
BAGIAN E
No. A B
1. Memainkan alat musik Bercakap-cakap
2. Menyanyi Menggunakan diagram
3. Mendengarkan lagu Membuat sketsa
4. Menciptakan lagu Berlatih bela diri
29
5. Memainkan irama lagu/DJ Memimpin orang lain
6. Bernyanyi bersama Mengikuti pengembangan
diri
7. Memainkan alat musik Berkebun
Skor bagian E (Jumlahkan jawaban A):……..
30
BAGIAN F
No. A B
1. Memberikan saran kepada
orang lain
Memahami kata-kata baru
2. Berdiskusi dengan teman Bermain catur
3. Berada di antara banyak orang Bermain puzzle
4. Berkenalan dengan orang
Baru
Bermain drama
31
5. Memimpin orang lain Memainkan irama lagu/DJ
6. Mengajar di depan banyak
orang
Mengekspresikan perasaan
7. Mendengarkran orang lain Berada di alam terbuka
Skor bagian F (Jumlahkan jawaban A):……..
32
BAGIAN G
No. A B
1. Berkhayal Berpidato
2. Mengendalikan emosi Menghitung angka
3. Meditasi Mengamati gambar
4. Merencakan agenda pribadi Menirukan gerak
33
5. Mengikuti pengembangan
diri
Bernyanyi bersama
6. Mengekspresikan perasaan Mengajar di depan banyak
Orang
7. Merenung Mengoleksi batu-batuan
Skor bagian G (Jumlahkan jawaban A):……..
34
BAGIAN H
No. A B
1. Merawat tanaman Berdebat
2. Memelihara binatang Memahami jalan cerita
3. Bertamasya ke pegunungan Mengenali bentuk
4. Bertani Berolahraga
35
5. Berkebun Memainkan alat musik
6. Berada di alam terbuka Mendengarkan orang lain
7. Mengoleksi batu-batuan Merenung
Skor bagian H (Jumlahkan jawaban A):……..
36
Cara menghitung tes kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) siswa
Macam
Kecerdasan
Skor Skala
A. Kecerdasan
Lingustik 0 1 2 3 4 5 6 7
B. Kecerdasan
Logika-Matematika
C. Kecerdasan
Visual-Spasial
D. Kecerdasan
Kinestetik-Tubuh
E. Kecerdasan
Musikal
F. Kecerdasan
Interpersonal
G. Kecerdasan
Intrapersonal
H. Kecerdasan
Naturalis
Berikutnya, tulisan urutan Multiple Intelligence Anda pada tabel berikut ini.
Urutan Jenis Kecerdasan Skor
1 Kecerdasan Lingustik
2 Kecerdasan Logika-Matematika
3 Kecerdasan Visual-Spasial
4 Kecerdasan Kinestetik-Tubuh
5 Kecerdasan Musikal
6 Kecerdasan Interpersonal
7 Kecerdasan Intrapersonal
8 Kecerdasan Naturalis
37
Lampiran 2 Penjelasan Strategi-Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Strategi Pembelajaran
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Sumbang Pendapat  Guru menentukan topik pembahasan yang memerlukan aktivitas
sumbang saran.
 Guru meminta setiap peserta didik mengemukakan pendapat yang
berhubungan dengan judul, subjudul, atau bagian-bagian lain yang
lebih kecil dari itu.
 Guru mencatat atau mengetik setiap kata atau kalimat yang
dipaparkan oleh masing-masing peserta didik.
 Guru membuat kategori, menggabungkan, atau memperbaiki
kemungkinan adanya kesalahan kata yang disampaikan peserta
didik.
2. Menulis Jurnal  Guru menentukan topik pembahasan untuk ditulis dalam bentuk
jurnal.
 Guru menentukan durasi waktu untuk penulisan (jika dilakukan di
ruang kelas atau di rumah)
 Peserta didik diminta untuk melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajar tentang suatu materi pelajaran yang telah
diperoleh termasuk pengetahuan, perasaan, dan kemampuan,
kemudian menuliskannya.
 Peserta didik mengaitkan apa yang dipelajari dengan pengetahuan
atau pengalaman sebelumya.
 Peserta didik mengontruksi pengetahuan baru dari hasil perpaduan
antara pengetahuan yang diperolehh dengan pengalaman
sebelumnya, kemudian menuliskanya.
3. Membaca
Biografi
 Guru menentukan jenis buku biografi atau memoir yang akan dibaca
oleh peserta didik (boleh juga peserta didik mencari sendiri)
 Guru menentukan jangka waktu untuk membaca dan melaporkan
hasilnya.
38
 Peserta didik mencari buku biografi yang diminati baik di
perpustakaan sekolah, maupun di perpustakaan daerah.
 Peserta didik membaca buku biografi tersebut dan menggarisbawahi
hal-hal yang menarik.
 Peserta didik mengintruksi makna yang diangkat dari sisi-sisi
penting dari kehidupan tokoh.
 Mengaitkan keunggulan-keunggulan para tokoh dengan situasi yang
terjadi di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
 Peserta didik menulis dan melaporkan hasil bacaanya tentang
biografi tokoh.
4. Membuat
Rekaman
 Peserta didik menyediakan Tape Recorder atau audio alat perekam
lainya, termasuk beberapa perangkat lunak.
 Siswa dapat menggunakan tape recorder untuk “meneriakkan”
suatu masalah yang sedang mereka pecahkan atau sebuah proyek
rencanakan untuk melakukanya.
5. Penerbitan  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerbitkan dan
mendistribusikan karya mereka, anda dapat membuat hal ini
menjadi sebuah cara yang positif.
 Siswa dapat mengirimka tulisan mereka ke koran kelas atau
sekolah, surat kabar kota, majalah anak-anak, atau beberapa
sumber penerbitan lain yang menerima hasil karya siswa.
 Setelah dipublikasikan, doronglah interaksi anatar penulis dan
pembaca.
6. Berpikir Kritis
 Guru memberikan peserta didik tugas atau bahan ajar yang akan
dikaji.
 Guru menyampaikan aturan main dalam mengkaji bahan ajar
tersebut (boleh dilakukan secara kelompok atau mandiri)
 Peserta didik (secara kelompok atau mandiri) mengidentifikasi
hakikat dari objek yang dikaji.
 Peserta didik menggunakan sudut pandang atau menentukan
pendekatan yang digunakan dalam menganalisis bahan ajar tersebut.
 Peserta didik mencari dan membuat alasan yang mendasari
temuanya.
 Peserta didik membuat berbagai asumsi yang mungkin terjadi (boleh
menggunakan pernyataan jika…., maka…..)
 Peserta didik merumuskan pandangannya dengan bahasa yang
sesuai.
 Peserta didik menyediakan bukti-bukti empiris berdasarkan data.
 Peserta didik membuat keputusan berdasarkan bukti empiris.
39
 Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan evaluasi terhadap
implikasi yang ditimbulkan dari hasil keputusan tersebut.
7. Bereksperimen  Guru menentukan topik atau tugas yang dilakukan dengan
menggunakan aktivitas berekperimen.
 Guru menjelaskan pola, strategi, dan teknik pelaksanaan perlakukan
(mandiri atau kelompok dari jumlah siswa).
 Peserta didik menentukan objek yang diselidiki atau diteliti
termasuk konsep yang diperoleh melalui buku atau pemahaman
umum (common sence) dari orang.
 Peserta didik merumuskan atau membuat catatan-catatan kecil
tentang aspek-aspek yang hendak diselidiki (boleh juga mengajukan
pertanyaan “apakah betul…..?” atau “Adakah perbedaan antara
a…….dengan b…..?”)
 Peserta didik melakukan pengamatan atau menyelidiki tentang objek
itu (jika anatomi hewan seperti katak, peserta didik melakukan
pembedahan virtual atau langsung jika mendapatkan ijin).
8. Pertanyaan
Socrates
 Guru merumuskan pertanyaan atau membuat daftar patokan
pertanyaan yang mencakup konsep, asumsi, alasan, perspektif,
implikasi, dan pertanyaan tentang pertanyaan.
 Guru menanyakan tentang konsep dari suatu objek yang mencakup
maksud, makna, hakikat, hubungan, dan contoh-contoh, kemudian
peserta didik menjawab pertanyaan tersebut.
 Guru mengembangkan pertanyaan tentang asumsi yang mendasari
alasan seputar subjek yang ditanyakan dan peserta didik
menjelaskan pertanyaan tersebut.
 Guru kemudian menanyakan tentang fakta-fakta secara rasional
memiliki hubungan langsung dengan asumsi yang dikemukakan
sebelumnya dan peserta didik mengemukakan dengan rasional.
 Guru mengajukan pertanyaan tentang cara pandang, posisi, atau
perspektif peserta didik dalam menjawab berbagai pertanyaan.
 Guru kemudian mengajukan lagi pertanyaan seputar konsekuensi
dan implikasi yang terjadi dan peserta didik menjawab pertanyaan
tersebut.
 Untuk merefleksi semua pertanyaan yang diajukan, guru
menanyakan tentang pertanyaan yang diajukan sebelumnya,
kemudian peserta didik menjawabnya.
40
9. Penyelesaian
Masalah
 Guru memberikan tugas yang berbasis masalah kepada peserta didik
dan meminta mereka untuk mengkaji dan menelaah masalah tersebut
(dapat dilakukan secara kelompok atau mandiri).
 Peserta didik (keelompok atau mandiri) mendefinisikan dan
mengidentifikasi jenis masalah yang diselesaikan.
 Peserta didik melibatkan kekuatan berpikir rasional dalam
menganalisis masalah (termasuk mengumpulkan informasi yang
relevan dengan masalah).
 Peserta didik memilih bentuk solusi terbaik dalam mengatasi
masalah (termasuk membandingkan beberapa solusi yang mungkin).
 Berdasarkan solusi yang dipilih, peserta didik mengevaluasi solusi
tersebut untuk mengetahui kecocokan.
 Peserta didik mengembangkann rencana tindakan yang akan
dilakukan dalam mengatasi persoalan.
 Setelah membuat rencana tindakan, peserta didik melaksanakan
tindakan dengan menggunakan monitoring, menilai
10. Membuat
Potongan Kertas
berwarna warni
 Menerima pesan-pesan pembelajaran dengan mudah, cepat dan
akurat.
 Terlibat langsung untuk mengalami proses pembelajaran.
 Mengontruksi pengetahuan berdasarkan ide-ide sederhana yang
dijabarkan dalam pembelajaran.
 Mengembangkan pengetahuan dengan mengaitkan yang dipelajari
dengan situasi riel yang ada.
11. Visualisasi  Melibatkan para siswa menutup mata dan melihat gambar-gambar
dari apa yang baru saja baca atau pelajari.
 Mereka dapat menggambar atau berbicara tentang pengalaman
mereka
 Guru dapat mengarahkan dan membimbing siswa melalui sesi-sesi
yang lebih formal
12. Membuat Sketsa
Ide
 Meminta siswa untuk menggambar titik kunci, ide utama, tema
utama, atau konsep inti yang diajarkan.
13. Simbol-simbol
gambar
 Mendukung pengajaranya dengan menggunakan gambar dan
simbol dan juga kata-kata.
14. Studi Lapangan  Guru menentukan tempat, jenis tugas yang perlu diobservasi, dan
waktu pelaksanaan aktivitas pembelajaran.
 Guru dan peserta didik mempersiapkan seluruh kebbutuhan yang
diperlukan.
41
 Guru dan peserta didik bersama-sama mengunjungi lokasi atau
tempat terselennggaranya aktivitas pembelajaran studi lapangan.
 Peserta didik melakukan pengamatan terhadap beberapa objek
sesuai petunjuk dan cara kerja yang ditugaskan (dilakukan secara
kelompok atau perorangan)
 Peserta didik mendiskusikan bersama dengan kelompok atau
pasanganya, kemudian merumuskan hasil observasinya.
 Peserta didik memeberikan laporan lengkap tentang hasil
pengamatan (dapat dilakukan setelah kembali dari tempat studi
lapangan).
 Guru meminta 1-3 peserta didik untuk menceritakan perjalanan dan
jenis dan hasil observasi yang telah dikumpulkan (dilakukan dalam
ruang kelas setelah kembali dari lokasi studi lapangan).
 Guru memberikan umpan balik dari hasil laporan studi lapangan
yang telah disetor oleh peserta didik.
15. Bermain Peran
 Menghayati dan menghafal sesuatu cenderung menekankan proses
asimilasi. Adapun, belajar memanjat pohon, berenang, atau
mengendarai sepeda menekankan proses akomodasi.
16. Berpikir
Berdasarkan
Gerakan Tangan
 Siswa dapat menggunakan pikiran praktis dengan memanipulasi
objek-objek atau membuat sesuatu dengan tangan mereka.
17. Diskografi  Guru menentukan topik pembahasan dan jenis lagu yang
dinyanyikan secara bersama-sama.
 Guru menjelaskan materi pembelajaran kemudian diikuti dengan
nyanyian yang diangkat sesuai dengan topik pembelajaran.
 Peserta didik dapat mengucapkan lafal-lafal kata tertentu disertai
dengan irama lagu yang dibarengi musik (jika diperlukan).
 Guru memminta peserta didik menyanyikan lagu yang terkait
dengan materi ajar tersebut untuk memberi penekanan dan dapat
dilakukan sendiri-sendiri.
 Guru dapat mengukur sejauh mana materi inti yang disajikan dapat
dituangkan melalui lagu.
18. Musik Instrumen
 Mendengarkan musik-musik instrument ketika melaksanakan
pembelajaran di samping menciptakan kenyamanan dalam belajar,
juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi serta menciptakan
situasi kelas yang mengundang
19. Melakukan
Aktivitas Zigsaw
 Guru membagi kelompok jigsaw ke dalam beberapa kelompok yang
terdiri atas 5 sampai 6 anggota (pembagian kelompok boleh
didasarkan atas kemampuan atau cara lain yang sesuai).
42
 Guru menunjuk salah seorang pada masing-masing kelompok
(sebaiknya seorang ketua lebih matang, mampu, dan dapat disetujui
bersama).
 Guru membagi materi pelajaran untuk masing-masing kelompok
dan setiap kelompok membagi submateri kepada setiap anggota.
 Guru memfasilitasi setiap individu dalam kelompok untuk
mempelajari masing-masing satu segmen atau subpokok bahasan
termasuk meyakinkan setiap individu mempunyai akses langsung
hanya pada bidang yang dikaji.
 Memberikan waktu yang cukup bagi setiap anggota untuk membaca
dan mengkaji lebih dalam tentang masing-masing tugas yang
diberikan. Masing-masing anggota tidak perlu menghafal yang
dibacanya, cukup hanya memahami saja.
 Guru membentuk kelompok ahli temporer yang anggotanya masing-
masing dari setiap kelompok jigsaw. Guru memberi waktu yang
cukup kepada kelompok ahli untuk mendiskusikan elemen penting
dari masing-masing segmen dan melatih beberapa saat tentang
elemen penting tersebut untuk dipresentasikan kepada kelompok
jigsaw.
 Guru meminta anggota kelompok ahli kembali kepada kelompok
jigsaw dan mempresentasikan segmen yang telah dibicarakan,
kemudian meminta anggota dalam kelompok mengajukan
pertanyaan untuk klarifikasi.
 Guru berkunjung dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain
untuk mengamati proses.
 Pada akhir sesi diskusi, guru memberikan kuis-kuis yang berkenaan
dengan materi yang didiskusikan sehingga peserta didik menyadari
bahwa seluruh rangkaian aktivitas yang dilakukan melalui jigsaw.
20. Mengajar Teman
Sebaya  Guru menentukan materi pelajaran dan membagi peserta didik ke
dalam beberapa kelompok (pembagian kelompok tergantung dari
jumlah peserta didik dan jenis materi).
 Guru bersama-sama dengan peserta didik menunjuk beberapa orang
yang menjadi tutor pada masing-masing kelompok (tutor dipilih dari
peserta didik yang lebih mampu atau peserta didik senior dari kelas
lain).
 Guru mengumpulkan para tutor untuk membicarakan materi dan
teknik pelaksanaan tutorial.
 Tutor memberikan bimbingan berupa penjelasan, praktik, atau
pemberian petunjuk-petunjuk teknik sehingga teman sebaya mampu
memahami dan melakukan tugas pembelajaran yang diberikan.
43
 Peserta didik bertanya atau meminta petunjuk kepada tutor tentang
berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi.
 Guru memonitori pelaksanaan sistem tutorial dan sekali-sekali
memberikan penekanan pada materi atau waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
 Tutor melaporkan hasil pembelajaran termasuk perkembangan dan
masalah yang mungkin dihadapi peserta didik.
21. Teamwork  Guru membentuk tim dan memprediksi tujuan yang hendak dicapai,
baik secara perorangan maupun yang dicapai dalam tim
(pembentukan tim dapat dilakukan pada hari sebelumnya, jika tugas
yang diberikan dijadikan kegiatan ekstrakulikuler
 Guru memberikan tugas yang hendak dilakukan secara tim disertai
dengan petunjuk-petunjuk teknis untuk menyelesaikannya.
 Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pentingnya bekerja
dalam tim, memiliki komitmen yang kuat, dan merasa bangga
tentang keberhasilan yang dibangun melalui tim.
 Peserta didik menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan kepada
tim dan berupaya untuk saling memberi dan menerima, mengajar
dan membangun kekompakan untuk memperkuat kerja tim.
 Peserta didik berpartisipasi aktif dalam menyimpulkan dan membuat
keputusan akhir tentang tugas yang dibebankan secara bersama-
sama.
22. Berbagi dalam
kelompok (peer
sharing)
 Berbaliklah ke orang dekat Anda dan bagilah….
 Rekan berbagi juga dapat berkembang menjadi tutor kelompok
atau tutor lintas usia.
23. Simulasi-
simulasi
 Sebuah simulasi melibatkan sekelompok orang untuk menciptakan
“seolah-olah”seperti lingkungan aslinya.
 Melalui percakapan dan interaksi-interaksi lainya, siswa mulai
mendapatkan pandangan dari dalam tentang topik yang mereka
pelajari.
24. Melakukan
Tugas Mandiri
 Guru menyediakan materi atau tugas-tugas pembelajaran, tujuan
yang hendak dicapai setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan
jenis penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian hasil
yang diperoleh peserta didik.
 Guru membacakan atau memperlihatkan di layar atau papan tulis
seluruh jenis tugas pembelajaran yang hendak diselesaikan dengan
peserta didik untuk memilih tugas tersebut.
 Guru menjelaskan kembali tujuan yang hendak dicapai untuk
masing-masing tugas dan batas waktu untuk menyelesaikanya.
44
 Peserta didik melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan ketentuan
yang telah disepakati.
 Peserta didik mengoreksi sendiri hasil pekerjaan tersebut sebelum
memperlihatkan kepada teman sebaya untuk mengetahui jika terjadi
kesalahan penulisan, penempatan, atau berbagai jenis kesalahan
lainya.
 Peserta didik meminta teman sebaya untuk mengedit atau
mengoreksi berbagai kesalahan yang telah dilakukan. Hasil koreksi
tersebut dicatat kemudian dilakukan revisi.
 Peserta didik menyerahkan tugas yang telah dilakukan untuk
mendapatkan penilaian dari guru.
 Guru memberikan koreksi, penilaian, dan mengembalikan pekerjaan
tersebut kepada peserta didik.
25. Melakukan
Refleksi
 Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan memberi penekanan
pada hal-hal yang dianggap penting.
 Peserta didik menyimak dengan penuh perhatian tentang berbagai
informasi yang disajikan dan mencatat poin penting berdasarkan
beberapa penekanan yang diberikan.
 Guru memberikan jedah sesaat (time-out) dan menciptakan situasi
yang hening (time out dapat juga diirigi dengan latar belakang
musik-musik klasik sehingga mengundang perasaan peserta didik
terfokus pada materi pelajaran.
 Peserta didik mengaitkan informasi yang baru diperoleh dengan
pengalaman sebelumnya dan mengontruksi pengetahuan baru
berdasarkan hasil analisis atau temuan.
 Guru melanjutkan presentasinya dengan menciptakan situasi yang
mengundang perhatian peserta didik (time out sebaiknya dilakukan
pada setiap akhir subpokok bahasan agar kandungan informasi yang
diperoleh dapat dikontruksi secara bertahap).
 Guru memberikan time-out kembali, mengaitkan informasi baru dan
pengetahuan sebelumnya, serta mengontruksi pengetahuan baru
(dapat dilakukan secara berulang-ulang dengan memerhatikan
motivasi dan minat belajar peserta didik).
26. Menetapkan
Tujuan
 Menentukan tujuan yang baik, sebaiknya memenuhi kriteria yang
sering kita dengar dengan istilah dalam akronim SMART, yang
maksudnya Specific (khusus), Mesurable (dapat diukur), Achievable
(dapat dicapai), Realistic (realistis), dan Time-bound (terikat waktu).
45
27. Hubungan-
hubungan
pribadi
 Pertanyaan besar yang menyertai para siswa yang sangat
intrapersonal sepanjang karier sekolah mereka adalah : “Apa
maksud semua ini harus dilakukan dengan hidup saya? “
28. Pilihan waktu
 Memberikan siswa banyak pilihan adalah sebuah prinsip dasar
mengajar yang baik karena merupakan sebuah startegi
pemmbelajaran intrapersonal khusus.
29. Penciptaan
Suasana Sesuai
Dengan Perasaan
 Menciptakan momen-momen yang penuh dengan warna mungkin
dengan menjadikan diri anda sendiri sebagai model ketika sedang
mengajar
 Membuat siswa merasa aman untuk mengungkapkan perasaaan-
perasaan di dalam kelas.
 Memberikan pengalaman (seperti menonton film, membaca buku,
dan memberikan ide-ide kontroversial)
30. Belajar melalui
alam
 Guru menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan hal-hal yang
perlu dipelajari dari perjalanan alam.
 Guru memberikan penjelasan khusus mengenai tugas yang hendak
dilakukan selama perjalanan (tugas-tugas tersebut misalnya
menyangkut tanaman dan tumbuh-tumbuhan, binatang serangga dan
lain-lain).
 Guru dan peserta didik membuat sejumlah pertanyaan sementara
sebagai panduan dasar dalam melakukan pengamatan dan
penyelidikan.
 Guru dan peserta didik berjalan atau menggunakan kendaraan lebih
dahulu, kemudian berjalan menuju ke daerah yang hendak dijadikan
perjalanan alam.
 Peserta didik melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang telah
disepakati.
 Peserta didik berkumpul di suatu tempat yang disepakati setelah
selesai melakukan penyelidikan.
 Peserta didik mempelajari, mengkaji kembali, kemudian
merumuskan semua hasil temuan yang diperoleh selama melakukan
penyelidikan dan belajar melalui alam.
 Peserta didik boleh mendiskusikan hasil hasil temuannya dengan
teman-teman lain baik yang berada di dalam kelompok, maupun
yang di luar kelompok.
 Peserta didik melaporkan hasil temuan.
 Guru memeriksa, membahas di dalam kelas, dan memberikan
penilaian terhadap hasil temuan yang diperoleh, kemudian
mengembalikanya kepada peserta didik.
46
31. Jendela Belajar
 Guru menentukan jenis materi pembelajaran yang dapat disajikan
dengan mengintegrasikan aktivitas jendela belajar.
 Guru memberikan tugas pengamatan kepada seluruh peserta didik.
 Peserta didik melakukan pengamatan melalui jendela belajar.
 Peserta didik kembali ke tempat duduk masing-masing dan
mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan.
 Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan diskusi atau
tugas mandiri dan memberikan arahan jika dibutuhkan.
 Peserta didik mengumpulkan hasil pengamatan dalam bentuk tulisan
atau ringkasan dan didiskusikan dalam ruang kelas jika memiliki
ketersediaan waktu.
47
Lampiran 3 Contoh RPP Berbasis Kecerdasan Majemuk
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 4 JAKARTA
Kelas/Semester : X/Genap
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi Pokok : Manajemen
AlokasiWaktu : 3 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perabadan terkait
penyebab penomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
2. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompentensi Dasar (KD)
1. Mendeskripsikan konsep manajemen
2. Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Pengertian Manajemen
2. Unsur-unsur Manajemen
3. Jenjang Manajemen
4. Prinsip-prinsip Manajemen
5. Fungsi Manajemen
6. Fungsi-fungsi Manajemen menurut para ahli
7. Bidang-Bidang Manajemen
8. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah.
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian Manajemen
2. Menjelaskan unsur-unsur Manajemen
3. Menjelaskan Jenjang Manajemen
4. Menjelaskan Prinsip-prinsip Manajemen
5. MenjelaskanFungsi Manajemen
48
6. Memahami Fungsi-fungsi Manajemen menurut para ahli
7. Memahami Bidang-Bidang Manajemen
8. Menghasilkan karya Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (scientific)
2. Metode Pembelajaran : Penggunaan musik suasana, bernyanyi,
bercerita,curah gagasaan, membuat rekaman, bermain menggunakan konsep
kinestetik, berbagi dalam kelompok (peer sharing), refleksi satu menit
3. Model Pembelajaran : Ekonomi berbasis kecerdasan majemuk
(Multiple Intelligence)
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Speaker portable, LCD, Power Point
2. Alat /Bahan : Buku, Spidol, papantulis, dsb
3. Sumber Pembelajaran : Buku Ajar Ekonomi terbitan cempaka putih
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3x45)
Kegiatan pembelajaran
Alokasi
Waktu
Kegiatan
awal
1. Apersepsi
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pelajaran
b. Memeriksa kehadiran peserta didik
c. Memberikan Ice Breaking kepada peserta didik
untuk memfokuskan perhatian mereka untuk
memulai pelajaran dan menciptakan suasana
positif. Ice breaking menggunakan musik
“Potong Bebek Angsa” menggunakan gerakan.
Ice Breaking ini juga digunakan untuk
menstimulus kecerdasan siswa di bidang musik
dan kinestetik.
20 menit
Kegiatan
inti
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyampaikan materi
3. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
masing-masing empat orang. Di dalam kelompok
mereka membagikan apa yang mereka dapat dari
materi hari ini (peer sharing) sekaligus bertukar
pikiran (Brainstorming) terkait tugas kelompok yang
diberikan.
4. Hasil diskusi akan di dokumentasikan dalam bentuk
video kelompok dimana tiap kelompok berbagi apa
yang dia ketahui/pahami terkait materi dan
mencurahkan gagasanya terkait topik diskusi yang
diberikan.
100 Menit
49
5. Ketika para peserta didik berdiskusi dalam kelompok
akan diputarkan musik untuk membuat pikiran
mereka rileks.
6. Setelah video selesai peserta didik akan diberikan
soal posttest
Penutup 1. Guru memberikan kesimpulan tentang pemaparan
yang telah dipresentasikan peserta didik
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran yang
dilakukan supaya peserta didik bisa menghubungkan
apa yang dipelajari dengan kehidupanya pribadi
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa, bahwa pertemuan kali ini berlangsung dengan
lancar.
15 Menit
Pilihan Ganda
1. Pak Untung menjabat sebagai manajer di perusahaan penerbitan. Ia bertugas mencari
sumber dana, mengelola dana, dan membuat laporan pertanggungjawaban secara
berkala. Dari deskripsi tersebut, kegiatan yang dilakukan Pak Untung termasuk
memanfaatkan sarana manajemen, yaitu….
a. man c. machine
b. money d. methods
c. materials
2. Yulia menjabat sebagai kepala bagian pada divisi marketing sebuah perusahaan swasta.
Ia bertugas memimpin dan mengawasi bawahan yang terlibat dalam divisinya. Dilihat
dari tingkatan manajemen, Yulia termasuk....
a. top manager d. middle manager
b. executive manager e. First-line manager
c. supervisor manager
3. Pak Mahmud sebagai manajer personalia membuat perencanaan untuk menerima
pegawai baru. Untuk mewujudkan rencana tersebut Pak Mahmud melakukan kegiatan
seperti menentukan panitia, menetapkan tugas, dan tanggung jawab anggota panitia,
dan mendelegasikan wewenang kepada bawahan. Kegiatan yang dilakukan Pak
Mahmud sesuai dengan fungsi manajemen, yaitu...
a. forecasting d. organizing
b. controlling e. actuating
c. planning
4. Karyawan PT Abadi Makmur mengadakan demo menuntut kenaikan gaji. Akibat demo,
aktivitas kerja di perseroan terhenti. Bidang manajemen yang bertanggung jawab untuk
mengatasi masalah tersebut adalah....
a. produksi d. Keuangan
b. personalia e. administrasi
c. pemasaran
5. Perhatikan keterangan berikut !
1) Pemberian balas jasa sesuai dengan aturan yang berlaku.
2) Besar balasa jasa mempertimbangkan KHL pekerja.
3) Pemberian balas jasa juga mempertimbangkan kemampuan perusahaan.
50
4) Pemberian insentif dimaksudkan untuk merangsang pekerja agar lebih
produktif.
Prinsip manajemen yang sesuai dengan keterangan di atas adalah...
a. keadilan d. kesatuan arah
b. penggajian e. kesatuan perintah
c. rantai skalar
6. Tokoh manajemen yang mengungkapkan manajemen adalah seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan melalui orang-orang, yaitu....
a. G. R.Terry d. Philip Khotler
b. S. P. Hasibuan e. Hermawan Kertajaya
c. James A. F. Stoner
7. Berikut bukan merupakan fungsi manajemen menurut G. R. Terry adalah...
a. planning d. controling
b. organizing e. evaluating
c. actuating
8. Berikut ini bidang-bidang manajemen kecuali....
a. manajemen produksi d. manajemen pemasaran
b. manajemen keuangan e. manajemen bisnis
c. manajemen sumber daya manusia
9. Bidang manajemen yang berhubungan dengan upaya memasarkan produk sebanyak-
banyaknya kepada konsumen adalah manajemen....
a. produksi d. akuntansi
b. pemasaran e. personalia
c. keuangan
10. Manajemen sebagai suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dan yang dilaksanakan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang sudah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi lainya merupakan
definisi manajemen yang dikemukakan oleh….
a. GR. Terry d. SP Siagian
b. Henry Fayol e. FW Taylor
c. James AF Stoner
11. Fungsi manajemen yang memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana, mencegah
adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam
melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan
memberikan jalan keluar atas suatu kesalahan disebut….
a. planning d. accounting
b. organizing e. financial
c. controlling
12. Sebagai seorang manajer yang baik harus dapat menempatkan karyawanya sesuai
dengan keahlianya. Hal ini sesuai dengan asas....
a. the right man in the right place
b. the right man in the fly over
c. the wrong man in the wrong place
d. the right man in the wrong place
e. the right women in the right place
13. Bidang manajemen yang mengurusi hal-hal terkait produksi yaitu bidang manajemen....
51
a. pemasaran d. SDM
b. personalia e. Produksi
c. keuangan
14. Sikap pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan disebut
pemimpin yang....
a. demookratis d. otoriter
b. bebas e. diplomatis
c. karismatik
15. Citra baik yang dimiliki oleh perusahaan timbul atas kepercayaan masyarakat
terhadap.....
a. hasil produksi d. pimpinan perusahaan
b. besar perusahaan e. laba yang diperoleh
c. besar modal usaha
A. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno, management, artinya
seni melaksanakan dan mengatur. G.R Terry mendefinisikan manajemen sebagai
suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dan yang dilaksanakan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang sudah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi lainya.
S.P Hasibuan mengungkapkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Unsur-unsur Manajemen
a. Man (manusia)
Manusia merupakan sarana manajemen yang paling menentukan. Ingat,
tanpa manusia tidak ada aktivita manajemen. Dalam aktivitas manajemen,
manusia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai subjek dan objek.
1) Manusia sebagai subjek, artinya manusia berperan melakukan tindakan atau
usaha. Selain itu, manusia sebagai penggerak, motivator, ataupun
dinamisator.
2) Manusia sebagai objek, artinya manusia diatur dan digerakkan seperti
sarana manajemen lain. Oleh karena memiliki jiwa dan perasaan, manusia
perlu dihargai secara layak.
Dalam aktivitas manajemen, manusia berperan menyusun
rencana dan tujuan tertentu. Manusia pula yang melakukan proses
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien diperlukan manusia yang
kompeten.
b. Money (uang)
52
Uang digunakan untuk membiayai tenaga kerja, membeli bahan
(material) dan mesin, membiayai kegiatan pemasaran, serta membiayai
penelitian metode kerja. Agar penggunaan uang efektif dan efisien, perlu
dikelola dan diatur oleh orang yang ahli di bidang manajemen keuangan.
c. Materials (materi/ bahan)
Bahan (materials) terdiri atas bahan mentah (raw materials), barang
setengah jadi, dan barang jadi. Dalam dunia usaha diperlukan bahan berkualitas
untuk memperoleh hasil terbaik. Bahan dapat diperoleh dari bumi Nusantara
yang kaya. Sungguh Tuhan Yang Maha Esa telah menganugrahkan sumber
daya bagi kita semua. Sudah sepantasnya kita menggunakan, menjaga, dan
melestarikan anugerah tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab.
d. Metode (Methods)
Metode kerja menggambarkan tata cara kerja yang teratur dan tersistem
dengan mempertimbangkan aspek sasaran, fasilitas yang tersedia, alokasi
waktu, uang, serta kegiatan usaha. Dengan metode kerja, tujuan yang telahh
ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengawasan dalam proses
produksi pun dapat dilakukan secara terstruktur.
e. Machine (mesin)
Pemakaian mesin berkaitan dengan penentuan teknik produksi berbasis
padat modal. Pemakaian mesin mempermmudah proses produksi, menciptakan
efisiensi kerja, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi.
f. Market (pasar)
Pasar juga berperan sebagai faktor yang mendorong peningkatan kualitas hasil
produksi. Dengan menganalisis pasar, perusahaan harus mampu
menerjemahkan selera dan mengetahui daya beli konsumen atas produk yang
dihasilkan.
3. Jenjang Manajemen
Pakar manajemen yang mengungkapkan tentang tingkat manajemen
diantaranya adalah S.P.Siagian menurutnya dalam setiap organisasi terdapat
tiga tingkatan menajemen sebagai berikut:
1. Top Manajemen (Manajemen Puncak)
Manajemen puncak (top management atau executive officer) berada
pada tingkatan tertinggi. Manajemen puncak terdiri atas para direktur atau
eksekutif. Manajemen puncak harus memiliki keterampilan konsep.
Manajemen puncak bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas suatu
organisasi.
2. Middle Manajemen (Manajemen Tengah)
Manajemen menengah terdiri atas beberapa tingkatan dalam
organisasi.kumpulan orang-orang yang berada pada tingkat manajemen
menengah harus saling bekerja sama, menggerakkan, serta memahami dan
memotivasi orang lain, baik secara individu maupun kelompok. Manajemen
menengah menjadi penghubung antara manajemen puncak dan manajemen lini
pertama.
3. Lower Manajemen (Manajemen Bawah)
53
Para karyawan yang berada dalam manajemen lini pertama harus
memiliki keterampilan teknis. Manajemen lini pertama bertanggung jawab
memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Manajemen lini pertama
berhubungan langsung dengan tenaga operasional atau karyawan.
4. Prinsip-prinsip Manajemen
1. Pembagian kerja
Pembagian atau spesialisasi kerja disesuaikan dengan kemampuan dan
keahlian tenaga kerja. Tujuan pembagian kerja adalah menciptakan proses kerja
yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, penempatan tenaga kerja dalam suatu
perusahaan sebaiknya menerapkan prinsip the right man in the right place.
Pembagian kerja harus bersifat objektif, bukan bersifat subjektif berdasarkan
faktor like and dislike.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Suatu organisasi akan dikelola dengan efektif jika ditunjang dengan
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dengan baik. Pendelegasian
wewenang merupakan faktor penting dalam manajemen. Pendelegasian
wewenang memiliki hubungan organisatoris formal antaranggota badan usaha,
memberi kekuasaan manajerial, serta mengembangkan bawahan dengan
memberikan izin untuk pengambilan keputusan dan menerapkan pengetahuan.
3. Kesatuan perintah
Setiap karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah. Karyawan
juga harus mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang dibebankan kepadanya. Prinsip kesatuan perintah dimaksudkan
agar karyawan tidak mengalami kebingungan atas perintah atasan.
4. Disiplin
Setiap karyawan harus memiliki sikap disiplin agar pendelegasian
wewenang berlangsung efektif. Sikap disiplin mendorong karyawan untuk
melaksanakan wewenang secara bertanggung jawab. Dengan demikian,
karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai rencana, peraturan, dan sasaran yang
telah ditetapkan.
5. Kepentingan bersama
Prinsip mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan
individu dapat terwujud, jika setiap karyawan merasa nyaman dan senang dalam
lingkungan kerja. Fakta ini menjadi syarat agar kegiatan dalam organisasi
berlangsung lancar. Akhirnya, tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
6. Kesatuan arah
Pengarahan harus diberikan kepada setiap anggota agar menjalankan
tugas dengan baik. Jika tugas dijalankan dengan baik, tujuan yang ditetapkan
dapat tercapai. Pengarahan diperlukan karyawan untuk memperoleh informasi
tentang jumlah, kualitas, dan target waktu dalam pelaksanaan proses kerja.
Partisipasi karyawan, komunikasi, dan kepemimpinan yang baik merupakan
dasar-dasar dalam pengarahan.
7. Sentralisasi
Sentralisasi merujuk pada pemusatan wewenang pada satu manajer
sehingga seluruh aktivitas manajemen dapat dikendalikan. Sentralisasi biasanya
diterapkan dalam organisasi berskala kecil. Tujuan sentralisasi wewenang
adalah menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pada
suatu organisasi berskala besar, pembagian wewenang dapat menerapkan
54
sistem desentralisasi. Desentralisasi merujuk pada pembagian wewenang
kepada beberapa manajer dalam bidang-bidang pekerjaan. Pembagian
wewenang ini dapat mencapai efisiensi dan efektivitas dalam proses kerja pada
suatu organisasi.
8. Pemberian upah
Pihak manajemen perlu mempertimbangkan faktor kenyamanan dan
motivasi karyawan. Sistem penggajian juga perlu memperhitungkan
kamampuan atau kondisi keuangan perusahaan.
9. Hirarki
Hirarki (susunan pangkat) diukur dari wewenang terbesar (manajer puncak) dan
seterusnya berurutan ke bawah. Dengan adanya hirarki, setiap karyawan akan
mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia akan
mendapat perintah.
10. Tata tertib
Tata tertib berkaitan dengan aturan yang harus dipatuhi oleh komponen
suatu organisasi dalam lingkungan kerja. Tata tertib mengharuskan karyawan
bekerja sesuai tugas dan wewenang. Penegakan tata tertib dalam lingkungan
kerja dapat terwujud, jika seluruh manajer dan karyawan memiliki disiplin
tinggi. Dengan adanya tata tertib memungkinkan lingkungan kerja menjadi
nyaman.
11. Keadilan dan Kejujuran
Prinsip keadilan dan kejujuran harus ditegakkan oleh setiap karyawan
mulai dari atasan yang memiliki wewenang yang paling besar sampai dengan
bawahan. Seorang manajer yang adil serta jujur akan senantiasa menggunakan
wewenangnya dengan baik untuk menegakkan keadilan dan kejujuran pada
bawahan.
12. Kestabilan staf
Stabilitas kondisi personel karyawan perlu dijaga dan diperhatikan
dalam setiap aktivitas manajemen. Tujuanya agar tugas dan pekerjaan yang
dibebankan kepada karyawan dilaksanakan dengan tanggung jawab. Kestabilan
dapat terwujud jika dalam lingkungan kerja berkembang sikap disiplin dalam
diri karyawan
13. Semangat Korps
Semangat kesatuan akan tercipta apabila setiap karyawan sadar bahwa setiap
karyawan sangat berarti bagi karyawan lainya. Manajer yang memiliki
kepemimpinan yang baik akan mampu menciptakan semangat kesatuan,
sedangkan manajer yang bertindak semena-mena akan melahirkan perpecahan
dalam kesatuan dan pada akhirnya akan membawa kepada kehancuran.
14. Inisiatif
Inisiatif timbul dalam diri seseorang pada saat menggunakan daya pikir.
Inisiatif merupakan salah satu sumber kekuatan organisasi. Oleh karena itu,
inisiatif yang timbul baik dari atasan maupun karyawan harus dihargai secara
layak. Penghargaan terhadap inisiatif tersebut akan meningkatkan kinerja
karyawan.
55
5. Fungsi Manajemen
a. Perencanaan (Planing)
Perencanaan merupakan langkah awal untuk menentukan tujuan. Pada
perencanaan juga ditentukan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode,
anggaran, dan standar yang diperlukan dalam mencapai tujuan tertentu.
Apa sajakah tujuan perencanaan dalam fungsi manajemen ?
1. Menciptakan standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dan
perencanaan
2. Mengetahui waktu pelaksanaan dan penyelesaian suatu pekerjaan.
3. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat baik kualifikasi maupun kuantitas.
4. Memperoleh kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan tidak produktif serta menghemat biaya, tenaga, dan
waktu.
6. Memberikan deskripsi secara menyeluruh tentang wewenang dan tugas.
7. Memudahkan dan menyerasikan koordinasi antarbagian organisasi.
8. Memonitoring dan mendeteksi hambatan yang akan ditemui.
9. Mendelegasikan wewenang dengan memperhatikan kompetensi.
10. Mengarahkan prosedur dan kebijakan untuk mencapai tujuan.
Agar planning yang dibuat berjalan efektif, maka dapat merumuskanya
hendaknya selalu memperhatikan formula 5W+1H sebagai berikut:
1. What, yaitu berhubungan dengan apa yang hendak dicapai, dalam hal ini
berhubungan dengan penetapan tujuan yang hendak dicapai.
2. Why, yaitu berhubungan dengan mengapa hal tersebut perlu dilakukan,
dalam hal ini berhubungan dengan penetapan alasan dilakukanya suatu
kegiatan yang menjadi bagian dari perencanaan.
3. Where, yaitu berhubungan dengan dimana hal tersebut akan dilakukan,
dengan hal ini berhubungan dengan penetapan tempat suatu kegiatan
dilakukan.
4. When, yaitu berhubungan dengan kapan suatu kegiatan dilakukan,
dalanm hal ini berhubungan dengan penentuan waktu atau penjadwalan
pelaksanaan suatu kegaitan.
5. Who, yaitu berhubungan dengan siapa yang akan melaksanakannya,
dalam hal ini berhubungan dengan penetapan orang-orang yang tepat
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
6. How, yaitu berhubungan dengan bagaimana cara melakukan suatu
kegiatan, dalam hal ini berhubungan dengan cara mencapai suatu tujuan
yang sudah ditetapkan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses pembagian tugas, wewenang dan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi
pengorganisasian sebagai alat memadukan dan mengatur keseluruhan aktivitas
berkaitan dengan personel, keuangan, material, dan tata cara mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
56
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara
efektif.
d. Pengawasan (Controlling) = Pengendalian
Pengendalian merupakan tindakan manajemen dalam menilai,
mengawasi, dan mengendalikan aktivitas yang mengarah pada pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi pengendalian bertujuan mencegah atau
memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, atau kegiatan lain
yang tidak sesuai dengan rencana. Selain itu, fungsi pengendalian dimaksudkan
untuk mengetahui efektivitas dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
6. Fungsi-fungsi Manajemen menurut para ahli
1. Henry Fayol: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Commanding (pemberian perintah), Controling (pengendalian).
2. George Terry: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Actuating (pelaksanaan), Controling (pengendalian).
3. Harold Koontz dan O’Donnel: Planning (Perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Staffing (penyusunan pekerja), Diirecting
(Pengarahan).
4. Willian Newman: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Assembling resources (pengumpulan sumber), Survesing (Pengendalian),
Controling (Pengawasan).
5. Sondang Siagian: Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing),
pemberian motivasi (motivating), pengawasan (controlling), penilaian
(evaluating).
7. Bidang-Bidang Manajemen
a. Manajemen Produksi
Bidang manajemen produksi yang mengatur dan mengordinasikan
penggunaan sumber daya. Bidang ini harus dapat menciptakan efisiensi dalam
proses produksi. Tidak hanya itu, bidang ini memuat tiga unsur, yaitu ada orang
lebih dari satu, ada tujuan yang ingin dicapai, dan ada pihak yang bertanggung
jawab terhadap tujuan tersebut. Penjabaran tersebut menggambarkan aktivitas
yang dilakukan bidang manajemen produksi (production management).
b. Manajemen Pemasaran
Pihak yang bertanggung jawab memasarkan produk adalah tenaga
pemasar (Marketing). Tenaga pemasar ditempatkan di bidang manajemen
pemasaran (marketing management).
Pada bidang manajemen pemasaran terdapat aspek-aspek yang perlu
diperhatikan meliputi produk (product), harga (price),promosi (promotion), dan
tempat/lokasi (place).
Manajemen pemasaran memiliki beberapa fungsi meliputi fungsi
penjualan, pembelian, pengangkutan, pembelanjaan, pertanggungan resiko,
standardisasi (grading), dan informasi pasar. Tidak hanya itu, bidang
57
manajemen pemasaran juga melakukan kegiatan berikut untuk mendukung
aktivitas pemasaran.
1. Melakukan riset pasar untuk mengetahui keinginan (selera) dan perilaku
konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
2. Melakukan segmentasi atau membagi pasar dalam kelompok-kelompok
konsumen yang akan dilayani perusahaan.
3. Melakukan promosi terpadu (promotional mix) melalui periklanan, promosi
penjualan, publisitas, penjualan secara personel, dan penjualan langsung.
c. Manajemen Keuangan
Bidang manajemen keuangan berkaitan dengan aktivitas merencanakan,
menganalisis, dan mengendalikan keuangan perusahaan. Aktivitas ini
membantu perusahaan dalam upaya memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Tidak hanya itu, manajemen keuangan juga memiliki beberapa fungsi
dalam aktivitas manajemen.
1) Fungsi mencari sumber dana (financing decision)
2) Fungsi mengalokasikan dana secara efektif dan efisien
3) Fungsi mengendalikan dana perusahaan.
Untuk menunjang fungsi tersebut, manajemen keuangan melakukan
berbagai kegiatan berikut.
1) Menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran serta kegiatan lain
untuk periode tertentu.
2) Menidaklanjuti perencanaan keuangan dengan menyusun perincian
penerimaan dan pengeluaran.
3) Menggunakan dana organisasi secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan organisasi.
4) Mencari dan mengalokasikan sumber daya untuk kegiatan operasional
organisasi.
5) Mengumpulkan dan menyimpan sumber dana untuk kegiatan
operasional.
6) Mengevaluasi dan memperbaiki sistem keuangan.
7) Mengaudit keuangan perusahaan secara berkala.
d. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia)
Manajemen personalia berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan
SDM.
Dalam kegiatan manajemen, manajemen personalia memiliki fungsi
penting. Fungsi penting manajemen personalia sebagai berikut.
1) Merekrut karyawan sesuai bidang pekerjaan.
2) Memilih karyawan sesuai kompetensi dengan posisi jabatan.
3) Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas karyawan.
4) Menciptakan lingkungan dan kondisi kerja yang menunjang pencapaian
produktivitas.
5) Menentukan dan menyusun struktur penggajian sesuai bidang kerja
karyawan.
6) Menyusun job description berdasarkan analisis jabatan tertentu.
7) Malakukan rotasi atau mutasi posisi jabatan.
58
8) Memotivasi karyawan berprestasi dengan memberikan penghargaan
(rewards).
9) Melakukan pemberhentian dan pensiun karyawan sesuai aturan yang
berlaku.
e. Manajemen Administrasi
Tugas manajemen administrasi berkaitan dengan penyusunan,
pengaturan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan, inventaris, informasi,
dan arsip suatu perusahaan.
Pada suatu perusahaan, manajemen administrasi bertujuan untuk
memberikan keterangan lengkap, baik kepada pihak internal maupun eksternal
perusahaan. ketatausahaan secara teratur juga diselenggarakan oleh manajemen
administrasi.
Perhatikan kegiatan yang dilakukan manajemen adminitrasi di suatu
perusahaan! Manajemen administrasi melakukan kegiatan sebagai berikut.
1) Mengadministrasi kegiatan perusahaan
2) Menginventariskan peralatan
3) Menyediakan informasi
4) Melakukan pengarsipan
8. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah.
Coba amatilah jenis-jenis kegiatan sekolah di sekolah anda ! Anda akan
menemukan jenis kegiatan sekolah berupa kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan
tersebut menjadi wadah bagi siswa sesuai minat, bakat, dan hobi di luar program
kulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler bertujuan mengembangkan saslah satu bidang
pelajaran yang diminati siswa, misalnya olahraga, seni budaya, keterampilan, dan
kepramukaan.
Untuka memudahkan pemahaman Anda tentang penerapan manajemen
dalam kegiatan di sekolah, perhatikan pertanyaan berikut.
1) Bagaimana penerapan manajemen dalam kegiatan di sekolah ?
2) Bagaimana ketercapaian penerapan manajemen dalam kegiatan di
sekolah Anda ?

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie KECERDASAN MAJEMUK

Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi Kurnia
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfIdaSyahraeni
 
Jawaban mid landasan dan problematika pendidikan henry
Jawaban mid landasan dan problematika pendidikan henryJawaban mid landasan dan problematika pendidikan henry
Jawaban mid landasan dan problematika pendidikan henryHenry Kurniawan
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdfsyahrial16
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxLaOdeSafiruddin
 
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxEstyRokhyani1
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxSupediSartono
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfAgus Saepulloh
 
95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdf95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdfFebriAna628644
 
Media big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
Media big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia DiniMedia big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
Media big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia DiniRahma Rahmawinasa
 
Proposal q
Proposal qProposal q
Proposal qsi7889
 
makalah media pembelajaran
makalah media pembelajaranmakalah media pembelajaran
makalah media pembelajaranmusliadi10
 
Aspirasi iTHINK 2015
Aspirasi iTHINK 2015Aspirasi iTHINK 2015
Aspirasi iTHINK 2015Mat Yus
 
Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA
Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINAAfi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA
Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINADr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)e pai
 

Ähnlich wie KECERDASAN MAJEMUK (20)

Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Jawaban mid landasan dan problematika pendidikan henry
Jawaban mid landasan dan problematika pendidikan henryJawaban mid landasan dan problematika pendidikan henry
Jawaban mid landasan dan problematika pendidikan henry
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
 
95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdf95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdf
 
i think maps
i think mapsi think maps
i think maps
 
Media big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
Media big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia DiniMedia big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
Media big book - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
 
Proposal q
Proposal qProposal q
Proposal q
 
makalah media pembelajaran
makalah media pembelajaranmakalah media pembelajaran
makalah media pembelajaran
 
Aspirasi iTHINK 2015
Aspirasi iTHINK 2015Aspirasi iTHINK 2015
Aspirasi iTHINK 2015
 
Lkt paudni materi
Lkt paudni materiLkt paudni materi
Lkt paudni materi
 
P
PP
P
 
Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA
Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINAAfi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA
Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
 

Kürzlich hochgeladen

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

KECERDASAN MAJEMUK

  • 1. i Pedoman Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) Penyusun David Fernando Purba
  • 2. ii DAFTAR ISI Halaman Judul………………..………………………………………………………………….i Daftar Isi………………………………………………………………………………………...ii Kata Pengantar……………………………………………………………………………..……iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1 B. Tujuan……………………..………………………………………………………………3 C. Ruang Lingkup…..……………………………………………………………………..…4 BAB II KONSEP MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS TEORI KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) A. Pengenalalan kecerdasan ………………………………………………………………..5 B. Kunci utama dalam kecerdasan majemuk………………………………………...……..7 C. Pendekatan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk ……………………………....8 D. Manajemen siswa berbasis kecerdasan majemuk……………………………………….11 BAB III CARA MENGGUNAKAN MODEL A. Langkah-langkah pembelajaran………………………………………………………...13 B. Pengembangan dalam perumusan tujuan pembelajaran ekonomi……………………...14 C. Pengembangan materi ekonomi …………………………………………………….….17
  • 3. iii BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………….…18 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….…………………….…19 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Lampiran Multiple Intelligence Scale….………………………………………...……20 2. Penjelasan Strategi-strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk…………….37 3. Contoh RPP berbasis kecerdasan majemuk……………………………………….…..47
  • 4. iv Kata Pengantar Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan kuasa- Nya sehingga penulis dapat diberikan kesehatan dan kemudahan dalam membuat suatu buku pedoman model pembelajaran ekonomi berbasis teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence) yang akan menjadi buku pegangan guru ekonomi SMA. Buku pedoman ini merupakan salah satu upaya menjunjung tinggi nilai kemajemukan bangsa yang seharusnya menjadi elemen penting sebagai dasar dalam proses perancangan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik terbiasa sejak dini menghargai perbedaan suku, ras, agama, bahasa dan letak geografis, dan bahkan perbedaan kecerdasan yang dimiliki masing-masing individu. Disamping itu, karena guru mempuyai hubungan langsung dengan anak-anak, diharapkan juga dapat memberikan pengaruh yang baik tentang kecerdasan yang mereka miliki. Dengan kecerdasan yang mereka miliki tersebut akan membantu mereka untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkhusus dalam proses pembelajaran di kelas. Menyadari berbagai realitas seperti dikemukakan di atas memberi inspirasi kepada penulis untuk menulis aktivitas pembelajaran berbasis kecerdasan jamak. Peningkatan kinerja guru dipahami sebagai jalan terbaik menuju peningkatan mutu pendidikan di Indonesia demi membangun kesadaran baru untuk mengintegrasikan nilai-nilai pluralitas dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Dalam kesempatan ini, saya sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak terkait, khususnya segenap guru dan perangkat sekolah SMA Negeri 4 Jakarta Pusat yang telah membantu
  • 5. v saya dalam menyusun buku pedoman model pembelajaran ekonomi berbasis kecerdasan majemuk (multiple intelligence) ini. Semoga dapat memberikan manfaat. Jakarta, Juli 2017 David Fernando Purba 8105133143
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang tidak diharapkan saat ini terjadi pada siswa-siswa saat ini. Mereka lebih senang kalau berada di luar jam pelajaran. Mereka lebih senang lagi kalau mendengar bunyi bell pulang sekolah, pembatalan ulangan, guru yang tidak hadir karena sakit, dan sebagainya. Proses belajar-mengajar dianggap sebagai sesuatu yang membosankan dan dijadikan beban ketika mereka datang ke sekolah. Sistem pendidikan saat ini menjadikan UN sebagai tolak ukur dalam sukses pendidikan. Dalam menghadapi UN para guru dan kepala sekolah menjadi ketakutan kalau ada siswa yang tidak lulus yang mengakibatkan reputasi sekolah pasti akan turun. Selain itu dinas pendidikan juga memiliki beban berat karena kelulusan UN dijadikan indikator peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya. Pada dasarnya siswa yang dibina di sekolah tidak hanya untuk mencari nilai, skor, prestasi dan sebagainya, namun sarana untuk menghidupi kehidupan itu sendiri. Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment) 2015 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 69 dari 76 negara. Sementara itu hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study), menggambarkan bahwa siswa Indonesia berada pada ranking 36 dari 49 negara dalam
  • 7. 2 hal melakukan prosedur ilmiah. Sarnapi mengambil kesimpulan bahwa kualitas pendidikan saat ini masih rendah1 . Kualitas pendidikan saat ini sangat memprihatinkan. Data UNESCO (2000) menggambarkan peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin rendah. Total 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke- 102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke -109(1999). Menurut survei yang diadakan Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia2 . Sejauh ini, pembelajaran ekonomi belum cukup efektif. Banyak peserta didik yang kewalahan dalam memperlajarinya atau menerapkan dalam kehidupan sehari- hari. Mata pelajaran ekonomi dikenal sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan sulit untuk dipelajari terkait rumus, angka dan kurva. Kondisi muncul bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurang berkembangnya model-model pembelajaran ekonomi yang efektif. Ketika potensi dan minat dari anak didik yang beragam bisa di optimalkan dengan baik maka pembelajaran ekonomi akan lebih efektif dan relevan. Pada dasarnya semua manusia memiliki potensi-potensi yang unik. Orang yang memiliki potensi dan mau berusaha untuk menggali dan mengembangkan potensinya maka secara langsung potensi yang dimilikinya akan berkembang.Tidak semua menyadari keberagaman karakter seseorang tersebut. Sistem pendidikan (atau sekolah) 1 Sarnapi, “Peringkat Pendidikan Indonesia Masih Rendah”, pikiran rakyat, diakses dari http://www.pikiran- rakyat.com/pendidikan/2016/06/18/peringkat -pendidikan-indonesia-masih-rendah-372187, pada tanggal 28 Maret 2017 pukul 19.30 2 Ibid.
  • 8. 3 di Indonesia masih cenderung menyamaratakan standar kecerdasan (intelegensi) satu siswa dengan siswa lainya dengan penilaian metode dan parameter yang sangat sempit, yaitu aspek kognitif saja. Berdasarkan hal tersebut, maka buku pedoman ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampillan guru dalam mestimulus kecerdasan siswa untuk menyelesaikan permasalah mereka dalam proses pembelajaran serta memberikan beberapa penjelasan tentang kecerdasan majemuk, kunci utama dalam kecerdasan majemuk, pendekatan pembelajaran, manajemen siswa, langkah- langkah pembelajaran, pengembangan dalam perumusan tujuan dan pengembangan materi. B. Tujuan 1. Memberdayakan guru dan pengelola pendidikan lainya agar mereka dapat membawa (memfasilitasi) siswa untuk mengenali kecerdasan masing-masing individu. 2. Guru/fasilitator dapat membantu siswa dalam mengembangkan setiap kecerdasan yang dimiliki siswa untuk memperlengkapi mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. 3. Guru/fasilitator memiliki strategi untuk meramu dan mengolah berbagai topik pelajaran secara menarik dalam rangka menstimulus kecerdasan siswa untuk tercapainya kompetensi yang diharapkan
  • 9. 4 C. Ruang Lingkup Ruang lingkup model pembelajaran ekonomi berbasis teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) a. Pengenalan kecerdasan majemuk b. Kunci utama dalam kecerdasan majemuk c. Pendekatan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk d. Manajemen siswa berbasis kecerdasan majemuk e. Langkah-langkah pembelajaran f. Pengembangan dalam perumusan tujuan pembelajaran dan pengembangan materi.
  • 10. 5 BAB II KONSEP MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS TEORI KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) A. Pengenalan Kecerdasan Multipel Terjemahan Word smart: Kecerdasan kata/linguistik Music smart: kecerdasan musikal Logic smart: Kecerdasan logika/matematis-logis People smart: kecerdasan sosial Picture smart: Kecerdasan gambar Self smart: Kecerdasan pribadi Body smart: Kecerdasan tubuh Nature smart: Kecerdasan alam Thomas Amstrong dalam bukunya “Kecerdasan Multipel” membuat istilah sederhana dan beberapa pertanyaan untuk setiap kecerdasan meliputi:  Linguistik-Word Smart: “Berapa banyak orang di sini yang bisa berbicara?”, “Berapa banyak orang di sini yang bisa menulis?”
  • 11. 6  Logis-matematis- Number Smart: “Berapa banyak dari anda yang dapat mengerjakan matematika?” “Berapa banyak orang di sini yang telah melakukan percobaan ilmiah?”  Spasial-Picture Smart: “Berapa banyak dari Anda yang bisa menggambar ?” “Berapa banyak dari kalian yang dapat melihat gambar di kepala, ketika mata ditutup?”, “Berapa banyak orang di sini yang telah melakukan percobaan ilmiah?” “Berapa banyak dari kalian menikmati menonton televisi dan film atau bermain video game?”  Kinestetik-tubuh- Body Smart, Sport Smart, atau Hand Smart: “Berapa banyak dari kalian yang suka berolahraga?” “Berapa banyak dari kalian yang senang membuat sesuatu dengan tangan sendiri?”  Musikal-Music Smart: “Berapa banyak dari kalian yang menikmati musik?” “Berapa banyak dari kalian yang pernah memainkan alat musik atau menyanyikan lagu?”  Interpersonal- People Smart: “Berapa banyak dari kalian yang memiliki setidaknya satu teman?” “Berapa banyak dari kalian yang menikmati kerja kelompok setidaknya selama di sekolah?”  Intrapersonal- Self Smart: “Berapa banyak dari kalian yang memiliki tempat rahasia atau khusus, ketika Anda ingin pergi dari semua orang dan semuanya?” “Berapa banyak dari kalian yang ingin menghabiskan setidaknya sebagaian waktunya bekerja sendiri di sini di dalam kelas?”  Naturalis-Nature Smart: “Berapa banyak dari kalian yang menikmati berada di alam?” “Berapa banyak dari kalian pernah memiliki koleksi-koleksi kupu-kupu, koleksi serangga, koleksi daun dari pohon di lingkunganmu, koleksi kerang, atau beberapa jenis koleksi benda-benda alami lainya? “Berapa banyak dari kalian yang memilki hewan piaraan atau menikmati menghabiskan waktu dengan hewan?”
  • 12. 7 B. Kunci Utama dalam kecerdasan majemuk  Setiap orang memiliki semua delapan kecerdasan. Setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam delapan jenis kecerdasan. Bagi setiap orang delapan kecerdasan ini berfungsi bersama-sama dengann cara yang unik.  Banyak orang bisa mengembangkan masing-masing kecerdasan hingga ke tingkat kompetensi yang memadai. Gardner menyatakan bahwa hampir semua orang memiliki kapasitas untuk mengembangkan semua jenis delapan kecerdasan ke tingkat kinerja yang cukup tinggi jika diberi dorongan, pengayaan, dan pengajaran yang sesuai.  Kecerdasan-kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dalam cara yang kompleks. Kecerdasan selalu berinteraksi satu dengan yang lain. Untuk memasak makanan, seseorang harus membaca resepnya (lingustik), mungkin menambah ukuran resepnya hingga dua kali lipat (logis-matematis), mengembangkan menu yang memuaskan anggota keluarga (interpersonal), dan juga menyesuaikan nafsu makan diri sendiri (intrapersonal).  Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori. Tidak ada set standar atribut-atribut yang harus dimiliki seseorang, untuk dianggap sebagai cerdas dalam suatu bidang tertentu. Kecerdasan majemuk menekankan keragaman cara-cara orang menunjukkan bakat mereka dalam kecerdasan maupun di antara kecerdasan3 . 3 Thomas Amstrong, op.cit., p. 915-16
  • 13. 8 C. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Setiap anak mempunyai kecenderungan terhadap kecerdasan-kecerdasan tertentu. Pada tabel berikut akan memberikan cuplikan singkat tentang kapasitas- kapasitas anak-anak yang menampilkan kecenderungan pada kecerdasan tertentu. Thomas Amstrong (2013) telah memberikan klasifikasi berdasarkan delapan cara belajar.
  • 14. 9 Berbagai Macam Kecerdasan dan Pendekatan Pembelajaran Anak-anak yang sangat….. Berpikir…. . Mencintai….. Membutuhkan ….. Metode Pembelajaran….. Lingustik dalam kata- kata membaca, menulis, bercerita, bermain permainan- permainan kata buku-buku, kaset, alat-alat tulis, kertas, buku diari, dialog, diskusi, debat, cerita Sumbang Pendapat, Menulis Jurnal, Membaca Biografi, Berdiskusi, Debat, Membuat rekaman, Penerbitan Logis- Matematis dengan alasan/pemi kiran/penala ran Eksperimen, pertanyaan, pemecahan masalah, teka-teki logis, berhitung bahan untuk bereksperimen, ilmu material, manipulatif, perjalanan ke planetarium dan museum ilmu pengetahuan Berpikir kritis, Bereksperimen, Pertanyaan Socrates, Penyelesaian Masalah, Perhitungan dan kuantifikasi, klasifikasi dan kategorisasi, Spasial dalam foto dan gambar Merangsang, menggambar, memvisualisasi, menncoret-coret. seni, lego, video, film, slide, permainan- permainan imajinasi, labirin, teka-teki, buku bergambar, perjalanan ke museum seni Membuat Potongan Kertas Berwarna- warni, Visualisasi, Membuat sketsa Ide , simbol- simbol gambar, grafis, merancang poster Kinestetik- Tubuh melalui sensasi somatic menari, berlari, melompat, membangun, menyentuh, mengisyaratkan permainan peran, drama, gerakan, membangun sesuatu, olahraga, permainan fisik, pengalaman taktil Studi lapangan, Bermain peran, Berpikir berdasarkan gerak tangan.
  • 15. 10 Musikal melalui irama dan melodi bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetuk- ngetukkan kaki dan tangan, mendengarkan bernyanyi bersama sepanjang waktu, pergi menonton konser, bermain musik di rumah dan sekolah, alat musik Diskografi, Musik Instrumen, Interperso nal dengan memantulka n ide dari orang lain Memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, memanipulasi, memediasi, berpesta teman, kelompok permainan, pertemuan sosial, acara komunitas, klub, mentor/magang Melakukan aktivitas Jigsaw, Mengajar Teman Sebaya, Teamwork, Berbagi dalam kelompok (peer sharing), simulasi- simulasi. Intraperso nal dalam kaitanya dengan kebutuhan perasaan dan tujuan mereka penetapan tujuan, bermeditasi, bermimpi, merencanakan, bercermin/ berefleksi tempat rahasia, waktu sendiri, proyek-proyek rahasia/mandiri, pilihan-pilihan Melakukan Tugas Mandiri, Melakukan Refleksi, Menetapkan Tujuan, , hubungan- hubungan pribadi, pilihan waktu, penciptaan suasana sesuai dengan perasaan. Naturalis melalui alam dan bentuk- bentuk alami bermain dengan hewan peliharaan, berkebun, meneliti alam, memelihara hewan, merawat planet bumi akses ke alam, kesempatan untuk berinteraksi dengan binatang, alat untuk meneliti alam (misalnya, kaca pembesar, teropong) Belajar melalui alam, Jendela Belajar, tanaman sebagai alat peraga, studi lingkungan.
  • 16. 11 D. Manajemen siswa berbasis kecerdasan majemuk Menurut syaifurahman dan Tri Ujiati ada beberapa cara yang menarik dan santun guna menarik perhatian para siswa melalui pendekatan kecerdasan majemuk. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan suasana kelas: 1. Strategi Linguistik: Menuliskan kalimat “Harap Tenang” di papan tulis. 2. Strategi Musik: Bertepuk tangan secara ritmis dan meminta siswa menirukanya. 3. Strategi Kinestetik-Jasmaniah: Meletakkan jari di bibir untik meminta siswa diam sementa tangan yang lain diangkat lurus ke atas. Mintalah siswa untuk menirukan gerakan anda. 4. Strategi spasial: Memasang gambar kelas yang tenang di papan tulis dan menjadikan gambar sebagai acuan, dengan bantuan alat petunjuk. 5. Strategi Matematika-Logis: Menggunakan stopwatch atau jam dinding yang terpasang di dalam kelas untuk mencatat waktu yang terbuang dan menuliskan di papan tulis setiap detik yang hilang dalam interval 30 detik. 6. Strategi interpersonal: Membisikkan ke telinga salah satu siswa, “Saatnya sekarang untuk mulai pelajaran-teruskan pesan ini” dan tunggulah sementara siswa menyampaikan pesan tersebut secara berantai ke seluruh kelas. 7. Startegi Intrapersonal: Mulailah mengajar dan biarkan siswa bertanggung jawab atas kelakuan mereka sendiri. 8. Strategi Naturalis: Putarlah kaset kicauan burung atau membawa binatang hidup ke dalam kelas. Pada umumnya, setiap kali ada binatang di dalam kelas ke sanalah perhatian akan tertuju.
  • 17. 12 BAB III CARA MENGGUNAKAN MODEL Model hipotetik pembelajaran ekonomi berbasis teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence) Sumber: Diolah oleh peneliti, 2017 Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Analisis Kecerdasan (Multiple Intelligence Scale) Rencana isi 1.Tujuan pembelajaran 2. Materi 3. Metode 4. Alat/media Implementasi 1.Proses pembelajaran dengan memperhatikan poin-poin kunci teori kecerdasan majemuk Evaluasi 1. Penguasaan siswa terhadap materi Komponen model Isi model Sasaran Mengoptimalkan perkembangan Multiple Intelligence
  • 18. 13 A. Langkah-langkah pembelajaran TAHAP TINGKAH LAKU GURU 1. Identifikasi Kecerdasan Siswa menggunakan instrumen multiple intelligence scale Guru memberikan intumen identifikasi kecerdasan majemuk kepada siswa yang akan diajar. Kegiatan dilakukan untuk menganalisa kecerdasan siswa yanga ada di kelas tersebut. Guru akan melihat kecerdasan dominan yang ada di kelas tersebut. Dengan mengetahui kecerdasan dominan yang ada, maka guru akan memilih beberapa metode dalam mengajar materi ekonomi. 2. Perhatikan tabel macam kecerdasan siswa dan pendekatan pembelajaran Dengan memperhatikan tabel kecerdasan siswa dan pendekatan yang sesuai dengan kecerdasan si anak, maka guru mulai menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengintegrasikan metode mengajar terhadap materi pembelajaran 3. Menyampaikan tujuan dan Memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pelajaran ekonomi yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar. 4. Mengorganisasikan siswa menurut metode berbasis kecerdasan majemuk Guru menjelaskan kepada siswa metode-metode kecerdasan majemuk yang akan dilaksanakan di dalam kelas. 5. Membimbing siswa bekerja dan belajar Guru membimbing siswa-siswa untuk mengerti dan memahami pelaksanaan pembelajaran. 6. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari.
  • 19. 14 B. Pengembangan dalam Perumusan Tujuan Pembelajaran Ekonomi Salah satu cara untuk membuat rencana pelajaran atau unit-unit kurikulum dengan menggunakan teori kecerdasan majemuk dapat mengikuti 7 langkah berikut ini: 1. Fokus pada tujuan tertentu atau topik. Tempatkan tujuan atau topik di tengah-tengah pada selembar kertas. 2. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci tentang kecerdasan majemuk. Gambar yang ada di Gambar IV.1.Dapat membantu terutama sebagai pemompa kreativitas untuk langkah berikutnya. 3. Pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan. Manakah metode-metode dan bahan- bahan yang tampak paling sesuai? Pertimbangkan juga kemungkinan lain yang tidak tercantum. 4. Bertukar pikiran. Mulailah mencatat berbagai jenis pendekatan pengajaran sebanyak mungkin untuk masing-masing kecerdasan. Bertukar pikiran dengan rekan dapat membantu menstimulasi pemikiran anda4 . 4 Thomas Amstrong, op.cit., p. 70
  • 20. 15 Gambar IV.1 Prosedur membuat rencana pelajaran Tujuan pembelajaran (instructional objectives) adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Hal ini didasarkan berbagai pendapat tentang makna tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Magner (1963) mendefinisikan tujuan pembelajaran OBJECTIVE : terjemahan TUJUAN: Spasial: Bagaimana saya menggunakan alat bantu visual, warna, seni atau metafora pada materi ekonomi ? Logis Matematis: Bagaimana saya dapat memasukkan angka, perhitungan, logika, klasifikasi, atau keterampilan berpikir Kritis pada materi ekonomi ? Lingustik: Bagaimana cara menggunakan kata yang diucapkan atau ditulis ? Naturalis: Bagaimana menggabungkan makhluk hidup, fenomena alam, atau kesadaran ekologi pada materi ekonomi ? Intrapersonal: Bagaimana membangkitkan perasaan pribadi atau memberikan siswa pilihan-pilihan pada materi ekonomi ? Interpersonal: Bagaimana melibatkan siswa berbagi dengan teman, kooperatif atau simulasi pada materi ekonomi ? Musikal: Bagaimana saya dapat memasukkan musik dalam susunan berirama atau melodis pada materi ekonomi ? Kinestetik-Tubuh: Bagaimana saya dapat melibatkan seluruh tubuh pada materi ekonomi ?
  • 21. 16 sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik sesuai kompetensi. No Unsur Kecerdasan Contoh rumusan tujuan Keterangan 1 Kecerdasan linguistic Peserta didik dapat menjelaskan bagaimana penerapan fungsi manajemen dalam pelaksanaan tugas pengurus Kemampuan untuk berdiskusi dengan teman kelompok mengenai penerapan fungsi manajemen di dalam kelas merupakan satu indikator kecerdasan linguistik. 2 Kecerdasan matematis 3 Kecerdasan spasial Peserta didik dapat menjelaskan gambar-gambar yang berhubungan dengan sarana manaajemen Kemampuan untuk mendeskripsikan gambar sarana manajemen salah satu indikator kecerdasan spasial. 4 Kecerdasan kinestetik 5 Kecerdasan musikal 6 Kecerdasan interpersonal Peserta didik dapat mengorganisasikan suatu permasalahan dalam manajemen untuk menju suatu tujuan yang sama Kemampuan untuk mengorganisasikan sekelompok orang merupakan salah satu indikator kecerdasan interpersonal 7 Kecerdasan intrapersonal Peserta didik dapat merencanakan bagaimana manajemen di dalam kelas bisa menerapkan prinsip manajemen yang baik. Kemampuan untuk merencanakan merupakan satu indikator kecerdasan intrapersonal 8 Naturalis Peserta didik meneliti struktur kepengurusan di dalam kelas. Kemampuan untuk meneliti merupakan salah satu indikatir dalam kecerdasan naturalis
  • 22. 17 C. Pengembangan Materi Ekonomi Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, agar pembelajara di dalam kelas dapat mencapai sasaran. Dalam teori Multiple Intelligence, materi yang baik adalah materi yang mampu mengakomodasi setiap kecerdasan siswa yang berbeda-beda. Dalam proses pembelajaran ekonomi hendaknya materi yang diajarkan adalah materi yang berkaitan dengan pengembangan ragam keverdasan yang dimiliki peserta didik. Gambaran pengembangan materi pelajaran ekonomi dapat dilihat dalam tabel berikut: No Unsur Kecerdasan Contoh materi pelajaran 1 Kecerdasan Lingustik Konsep dasar ilmu ekonomi, 2 Kecerdasan Logika matematis Permintaan dan penawaran 3 Kecerdasan Spasial Konsep dasar ilmu ekonomi, Arus lingkaran kegiatan ekonomi, Koperasi 4 Kecerdasan kinestetik Pelaku kegiatan ekonomi, Pasar dan terbentuknya harga pasar, 5 Kecerdasan musikal 6 Kecerdasan Interpersonal Konsep Ilmu ekonomi, 7 Kecerdasan Intrapersonal Masalah ekonomi dan upaya mengatasinya. 8 Kecerdasan naturalis Bank dan lembaga keuangan bukan Bank, dan otoritas jasa keuangan.
  • 23. 18 BAB IV PENUTUP Buku pedoman ini disusun sebagai buku pegangan guru dalam mengajar ekonomi di dalam kelas. Dimana dalam penerapanya diharapkan guru bisa mengenal macam-macam kecerdasan siswa, mengembangkan komponen model dimana tujuan akhirnya adalah mengoptimalkan kecerdasan siswa yang majemuk.
  • 24. 19 DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Thomas. Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Jakarta: Indeks, 2013 Prasetyo, J.J.Reza dan Andriani, Yeni. Multiply Your Multtiple Intelligence. Yogyakarta: ANDI, 2009 Sarnapi. Peringkat Pendidikan Indonesia Masih Rendah. 2016. http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2016/06/18/peringkat-pendidikan- indonesia-masih-rendah-372187. (Diakses tanggal 28 Maret 2017). Syaifurahman dan Tri Ujiati. Manajemen Dalam Pembelajaran. Jakarta: Indeks, 2013
  • 25. 20 Lampiran 1 Multiple Intelligence Scale Petunjuk: Berikut ini terdapat delapan kelompok bagian. Pada masing-masing bagian terdapat tujuh nomor yang masing-masing mengandung dua aktivitas/kegiatan. Pilihlah satu aktivitas (A atau B) yang lebih disukai atau yang lebih disukai dengan menuliskan nilai 1 pada lingkaran (O) yang terdapat pada masing-masing gambar. Pada setiap akhir bagian, jumlahkan nilai jawaban A yang Anda pilih dan tuliskan pada baris yang terdapat pada setiap akhir bagian. Cukup jelas? Apabila sudah, silahkan mulai mengerjakan! BAGIAN A No. A B 1. Menulis catatan Menggunakan rumus 2. Membaca Melukis
  • 26. 21 3. Bercerita Senam 4. Bercakap-cakap Memainkan alat musik 5. Memahami kata-kata baru Memberikan saran kepada orang lain 6. Berpidato Berkhayal
  • 27. 22 7. Berdebat Merawat tanaman Skor bagian A (Jumlahkan jawaban A):…….. BAGIAN B No. A B 1. Menggunakan rumus Menulis catatan 2. Melakukan penelitian Merancang bangun
  • 28. 23 3. Berpikir Ilmiah Menari 4. Menggunakan diagram Menyanyi 5. Bermain catur Berdiskusi dengan teman 6. Menghitung angka Mengendalikan emosi
  • 29. 24 7. Memahami jalan cerita Memelihara binatang Skor bagian B (Jumlahkan jawaban A):…….. BAGIAN C No. A B 1. Melukis Membaca 2. Merancang bangun Melakukan penelitian
  • 30. 25 3. Memotret Berenang 4. Membangun sketsa Mendengarkan lagu 5. Bermain puzzle Berada di antara banyak Orang 6. Mengamati gambar Meditasi 7. Mengenali bentuk Bertamasya ke pegunungan
  • 31. 26 Skor bagian C (Jumlahkan jawaban A):…….. BAGIAN D No. A B 1. Senam Bercerita 2. Menari Berpikir ilmiah 3. Berenang Memotret
  • 32. 27 4. Berlatih bela diri Menciptakan lagu 5. Bermain drama Berkenalan dengan orang Baru 6. Menirukan gerak Merencanakan agenda Pribadi 7. Berolahraga Bertani Skor bagian D (Jumlahkan jawaban A):……..
  • 33. 28 BAGIAN E No. A B 1. Memainkan alat musik Bercakap-cakap 2. Menyanyi Menggunakan diagram 3. Mendengarkan lagu Membuat sketsa 4. Menciptakan lagu Berlatih bela diri
  • 34. 29 5. Memainkan irama lagu/DJ Memimpin orang lain 6. Bernyanyi bersama Mengikuti pengembangan diri 7. Memainkan alat musik Berkebun Skor bagian E (Jumlahkan jawaban A):……..
  • 35. 30 BAGIAN F No. A B 1. Memberikan saran kepada orang lain Memahami kata-kata baru 2. Berdiskusi dengan teman Bermain catur 3. Berada di antara banyak orang Bermain puzzle 4. Berkenalan dengan orang Baru Bermain drama
  • 36. 31 5. Memimpin orang lain Memainkan irama lagu/DJ 6. Mengajar di depan banyak orang Mengekspresikan perasaan 7. Mendengarkran orang lain Berada di alam terbuka Skor bagian F (Jumlahkan jawaban A):……..
  • 37. 32 BAGIAN G No. A B 1. Berkhayal Berpidato 2. Mengendalikan emosi Menghitung angka 3. Meditasi Mengamati gambar 4. Merencakan agenda pribadi Menirukan gerak
  • 38. 33 5. Mengikuti pengembangan diri Bernyanyi bersama 6. Mengekspresikan perasaan Mengajar di depan banyak Orang 7. Merenung Mengoleksi batu-batuan Skor bagian G (Jumlahkan jawaban A):……..
  • 39. 34 BAGIAN H No. A B 1. Merawat tanaman Berdebat 2. Memelihara binatang Memahami jalan cerita 3. Bertamasya ke pegunungan Mengenali bentuk 4. Bertani Berolahraga
  • 40. 35 5. Berkebun Memainkan alat musik 6. Berada di alam terbuka Mendengarkan orang lain 7. Mengoleksi batu-batuan Merenung Skor bagian H (Jumlahkan jawaban A):……..
  • 41. 36 Cara menghitung tes kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) siswa Macam Kecerdasan Skor Skala A. Kecerdasan Lingustik 0 1 2 3 4 5 6 7 B. Kecerdasan Logika-Matematika C. Kecerdasan Visual-Spasial D. Kecerdasan Kinestetik-Tubuh E. Kecerdasan Musikal F. Kecerdasan Interpersonal G. Kecerdasan Intrapersonal H. Kecerdasan Naturalis Berikutnya, tulisan urutan Multiple Intelligence Anda pada tabel berikut ini. Urutan Jenis Kecerdasan Skor 1 Kecerdasan Lingustik 2 Kecerdasan Logika-Matematika 3 Kecerdasan Visual-Spasial 4 Kecerdasan Kinestetik-Tubuh 5 Kecerdasan Musikal 6 Kecerdasan Interpersonal 7 Kecerdasan Intrapersonal 8 Kecerdasan Naturalis
  • 42. 37 Lampiran 2 Penjelasan Strategi-Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk Strategi Pembelajaran Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Sumbang Pendapat  Guru menentukan topik pembahasan yang memerlukan aktivitas sumbang saran.  Guru meminta setiap peserta didik mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan judul, subjudul, atau bagian-bagian lain yang lebih kecil dari itu.  Guru mencatat atau mengetik setiap kata atau kalimat yang dipaparkan oleh masing-masing peserta didik.  Guru membuat kategori, menggabungkan, atau memperbaiki kemungkinan adanya kesalahan kata yang disampaikan peserta didik. 2. Menulis Jurnal  Guru menentukan topik pembahasan untuk ditulis dalam bentuk jurnal.  Guru menentukan durasi waktu untuk penulisan (jika dilakukan di ruang kelas atau di rumah)  Peserta didik diminta untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar tentang suatu materi pelajaran yang telah diperoleh termasuk pengetahuan, perasaan, dan kemampuan, kemudian menuliskannya.  Peserta didik mengaitkan apa yang dipelajari dengan pengetahuan atau pengalaman sebelumya.  Peserta didik mengontruksi pengetahuan baru dari hasil perpaduan antara pengetahuan yang diperolehh dengan pengalaman sebelumnya, kemudian menuliskanya. 3. Membaca Biografi  Guru menentukan jenis buku biografi atau memoir yang akan dibaca oleh peserta didik (boleh juga peserta didik mencari sendiri)  Guru menentukan jangka waktu untuk membaca dan melaporkan hasilnya.
  • 43. 38  Peserta didik mencari buku biografi yang diminati baik di perpustakaan sekolah, maupun di perpustakaan daerah.  Peserta didik membaca buku biografi tersebut dan menggarisbawahi hal-hal yang menarik.  Peserta didik mengintruksi makna yang diangkat dari sisi-sisi penting dari kehidupan tokoh.  Mengaitkan keunggulan-keunggulan para tokoh dengan situasi yang terjadi di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.  Peserta didik menulis dan melaporkan hasil bacaanya tentang biografi tokoh. 4. Membuat Rekaman  Peserta didik menyediakan Tape Recorder atau audio alat perekam lainya, termasuk beberapa perangkat lunak.  Siswa dapat menggunakan tape recorder untuk “meneriakkan” suatu masalah yang sedang mereka pecahkan atau sebuah proyek rencanakan untuk melakukanya. 5. Penerbitan  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerbitkan dan mendistribusikan karya mereka, anda dapat membuat hal ini menjadi sebuah cara yang positif.  Siswa dapat mengirimka tulisan mereka ke koran kelas atau sekolah, surat kabar kota, majalah anak-anak, atau beberapa sumber penerbitan lain yang menerima hasil karya siswa.  Setelah dipublikasikan, doronglah interaksi anatar penulis dan pembaca. 6. Berpikir Kritis  Guru memberikan peserta didik tugas atau bahan ajar yang akan dikaji.  Guru menyampaikan aturan main dalam mengkaji bahan ajar tersebut (boleh dilakukan secara kelompok atau mandiri)  Peserta didik (secara kelompok atau mandiri) mengidentifikasi hakikat dari objek yang dikaji.  Peserta didik menggunakan sudut pandang atau menentukan pendekatan yang digunakan dalam menganalisis bahan ajar tersebut.  Peserta didik mencari dan membuat alasan yang mendasari temuanya.  Peserta didik membuat berbagai asumsi yang mungkin terjadi (boleh menggunakan pernyataan jika…., maka…..)  Peserta didik merumuskan pandangannya dengan bahasa yang sesuai.  Peserta didik menyediakan bukti-bukti empiris berdasarkan data.  Peserta didik membuat keputusan berdasarkan bukti empiris.
  • 44. 39  Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan evaluasi terhadap implikasi yang ditimbulkan dari hasil keputusan tersebut. 7. Bereksperimen  Guru menentukan topik atau tugas yang dilakukan dengan menggunakan aktivitas berekperimen.  Guru menjelaskan pola, strategi, dan teknik pelaksanaan perlakukan (mandiri atau kelompok dari jumlah siswa).  Peserta didik menentukan objek yang diselidiki atau diteliti termasuk konsep yang diperoleh melalui buku atau pemahaman umum (common sence) dari orang.  Peserta didik merumuskan atau membuat catatan-catatan kecil tentang aspek-aspek yang hendak diselidiki (boleh juga mengajukan pertanyaan “apakah betul…..?” atau “Adakah perbedaan antara a…….dengan b…..?”)  Peserta didik melakukan pengamatan atau menyelidiki tentang objek itu (jika anatomi hewan seperti katak, peserta didik melakukan pembedahan virtual atau langsung jika mendapatkan ijin). 8. Pertanyaan Socrates  Guru merumuskan pertanyaan atau membuat daftar patokan pertanyaan yang mencakup konsep, asumsi, alasan, perspektif, implikasi, dan pertanyaan tentang pertanyaan.  Guru menanyakan tentang konsep dari suatu objek yang mencakup maksud, makna, hakikat, hubungan, dan contoh-contoh, kemudian peserta didik menjawab pertanyaan tersebut.  Guru mengembangkan pertanyaan tentang asumsi yang mendasari alasan seputar subjek yang ditanyakan dan peserta didik menjelaskan pertanyaan tersebut.  Guru kemudian menanyakan tentang fakta-fakta secara rasional memiliki hubungan langsung dengan asumsi yang dikemukakan sebelumnya dan peserta didik mengemukakan dengan rasional.  Guru mengajukan pertanyaan tentang cara pandang, posisi, atau perspektif peserta didik dalam menjawab berbagai pertanyaan.  Guru kemudian mengajukan lagi pertanyaan seputar konsekuensi dan implikasi yang terjadi dan peserta didik menjawab pertanyaan tersebut.  Untuk merefleksi semua pertanyaan yang diajukan, guru menanyakan tentang pertanyaan yang diajukan sebelumnya, kemudian peserta didik menjawabnya.
  • 45. 40 9. Penyelesaian Masalah  Guru memberikan tugas yang berbasis masalah kepada peserta didik dan meminta mereka untuk mengkaji dan menelaah masalah tersebut (dapat dilakukan secara kelompok atau mandiri).  Peserta didik (keelompok atau mandiri) mendefinisikan dan mengidentifikasi jenis masalah yang diselesaikan.  Peserta didik melibatkan kekuatan berpikir rasional dalam menganalisis masalah (termasuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah).  Peserta didik memilih bentuk solusi terbaik dalam mengatasi masalah (termasuk membandingkan beberapa solusi yang mungkin).  Berdasarkan solusi yang dipilih, peserta didik mengevaluasi solusi tersebut untuk mengetahui kecocokan.  Peserta didik mengembangkann rencana tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi persoalan.  Setelah membuat rencana tindakan, peserta didik melaksanakan tindakan dengan menggunakan monitoring, menilai 10. Membuat Potongan Kertas berwarna warni  Menerima pesan-pesan pembelajaran dengan mudah, cepat dan akurat.  Terlibat langsung untuk mengalami proses pembelajaran.  Mengontruksi pengetahuan berdasarkan ide-ide sederhana yang dijabarkan dalam pembelajaran.  Mengembangkan pengetahuan dengan mengaitkan yang dipelajari dengan situasi riel yang ada. 11. Visualisasi  Melibatkan para siswa menutup mata dan melihat gambar-gambar dari apa yang baru saja baca atau pelajari.  Mereka dapat menggambar atau berbicara tentang pengalaman mereka  Guru dapat mengarahkan dan membimbing siswa melalui sesi-sesi yang lebih formal 12. Membuat Sketsa Ide  Meminta siswa untuk menggambar titik kunci, ide utama, tema utama, atau konsep inti yang diajarkan. 13. Simbol-simbol gambar  Mendukung pengajaranya dengan menggunakan gambar dan simbol dan juga kata-kata. 14. Studi Lapangan  Guru menentukan tempat, jenis tugas yang perlu diobservasi, dan waktu pelaksanaan aktivitas pembelajaran.  Guru dan peserta didik mempersiapkan seluruh kebbutuhan yang diperlukan.
  • 46. 41  Guru dan peserta didik bersama-sama mengunjungi lokasi atau tempat terselennggaranya aktivitas pembelajaran studi lapangan.  Peserta didik melakukan pengamatan terhadap beberapa objek sesuai petunjuk dan cara kerja yang ditugaskan (dilakukan secara kelompok atau perorangan)  Peserta didik mendiskusikan bersama dengan kelompok atau pasanganya, kemudian merumuskan hasil observasinya.  Peserta didik memeberikan laporan lengkap tentang hasil pengamatan (dapat dilakukan setelah kembali dari tempat studi lapangan).  Guru meminta 1-3 peserta didik untuk menceritakan perjalanan dan jenis dan hasil observasi yang telah dikumpulkan (dilakukan dalam ruang kelas setelah kembali dari lokasi studi lapangan).  Guru memberikan umpan balik dari hasil laporan studi lapangan yang telah disetor oleh peserta didik. 15. Bermain Peran  Menghayati dan menghafal sesuatu cenderung menekankan proses asimilasi. Adapun, belajar memanjat pohon, berenang, atau mengendarai sepeda menekankan proses akomodasi. 16. Berpikir Berdasarkan Gerakan Tangan  Siswa dapat menggunakan pikiran praktis dengan memanipulasi objek-objek atau membuat sesuatu dengan tangan mereka. 17. Diskografi  Guru menentukan topik pembahasan dan jenis lagu yang dinyanyikan secara bersama-sama.  Guru menjelaskan materi pembelajaran kemudian diikuti dengan nyanyian yang diangkat sesuai dengan topik pembelajaran.  Peserta didik dapat mengucapkan lafal-lafal kata tertentu disertai dengan irama lagu yang dibarengi musik (jika diperlukan).  Guru memminta peserta didik menyanyikan lagu yang terkait dengan materi ajar tersebut untuk memberi penekanan dan dapat dilakukan sendiri-sendiri.  Guru dapat mengukur sejauh mana materi inti yang disajikan dapat dituangkan melalui lagu. 18. Musik Instrumen  Mendengarkan musik-musik instrument ketika melaksanakan pembelajaran di samping menciptakan kenyamanan dalam belajar, juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi serta menciptakan situasi kelas yang mengundang 19. Melakukan Aktivitas Zigsaw  Guru membagi kelompok jigsaw ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 anggota (pembagian kelompok boleh didasarkan atas kemampuan atau cara lain yang sesuai).
  • 47. 42  Guru menunjuk salah seorang pada masing-masing kelompok (sebaiknya seorang ketua lebih matang, mampu, dan dapat disetujui bersama).  Guru membagi materi pelajaran untuk masing-masing kelompok dan setiap kelompok membagi submateri kepada setiap anggota.  Guru memfasilitasi setiap individu dalam kelompok untuk mempelajari masing-masing satu segmen atau subpokok bahasan termasuk meyakinkan setiap individu mempunyai akses langsung hanya pada bidang yang dikaji.  Memberikan waktu yang cukup bagi setiap anggota untuk membaca dan mengkaji lebih dalam tentang masing-masing tugas yang diberikan. Masing-masing anggota tidak perlu menghafal yang dibacanya, cukup hanya memahami saja.  Guru membentuk kelompok ahli temporer yang anggotanya masing- masing dari setiap kelompok jigsaw. Guru memberi waktu yang cukup kepada kelompok ahli untuk mendiskusikan elemen penting dari masing-masing segmen dan melatih beberapa saat tentang elemen penting tersebut untuk dipresentasikan kepada kelompok jigsaw.  Guru meminta anggota kelompok ahli kembali kepada kelompok jigsaw dan mempresentasikan segmen yang telah dibicarakan, kemudian meminta anggota dalam kelompok mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi.  Guru berkunjung dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain untuk mengamati proses.  Pada akhir sesi diskusi, guru memberikan kuis-kuis yang berkenaan dengan materi yang didiskusikan sehingga peserta didik menyadari bahwa seluruh rangkaian aktivitas yang dilakukan melalui jigsaw. 20. Mengajar Teman Sebaya  Guru menentukan materi pelajaran dan membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok (pembagian kelompok tergantung dari jumlah peserta didik dan jenis materi).  Guru bersama-sama dengan peserta didik menunjuk beberapa orang yang menjadi tutor pada masing-masing kelompok (tutor dipilih dari peserta didik yang lebih mampu atau peserta didik senior dari kelas lain).  Guru mengumpulkan para tutor untuk membicarakan materi dan teknik pelaksanaan tutorial.  Tutor memberikan bimbingan berupa penjelasan, praktik, atau pemberian petunjuk-petunjuk teknik sehingga teman sebaya mampu memahami dan melakukan tugas pembelajaran yang diberikan.
  • 48. 43  Peserta didik bertanya atau meminta petunjuk kepada tutor tentang berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi.  Guru memonitori pelaksanaan sistem tutorial dan sekali-sekali memberikan penekanan pada materi atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.  Tutor melaporkan hasil pembelajaran termasuk perkembangan dan masalah yang mungkin dihadapi peserta didik. 21. Teamwork  Guru membentuk tim dan memprediksi tujuan yang hendak dicapai, baik secara perorangan maupun yang dicapai dalam tim (pembentukan tim dapat dilakukan pada hari sebelumnya, jika tugas yang diberikan dijadikan kegiatan ekstrakulikuler  Guru memberikan tugas yang hendak dilakukan secara tim disertai dengan petunjuk-petunjuk teknis untuk menyelesaikannya.  Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pentingnya bekerja dalam tim, memiliki komitmen yang kuat, dan merasa bangga tentang keberhasilan yang dibangun melalui tim.  Peserta didik menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan kepada tim dan berupaya untuk saling memberi dan menerima, mengajar dan membangun kekompakan untuk memperkuat kerja tim.  Peserta didik berpartisipasi aktif dalam menyimpulkan dan membuat keputusan akhir tentang tugas yang dibebankan secara bersama- sama. 22. Berbagi dalam kelompok (peer sharing)  Berbaliklah ke orang dekat Anda dan bagilah….  Rekan berbagi juga dapat berkembang menjadi tutor kelompok atau tutor lintas usia. 23. Simulasi- simulasi  Sebuah simulasi melibatkan sekelompok orang untuk menciptakan “seolah-olah”seperti lingkungan aslinya.  Melalui percakapan dan interaksi-interaksi lainya, siswa mulai mendapatkan pandangan dari dalam tentang topik yang mereka pelajari. 24. Melakukan Tugas Mandiri  Guru menyediakan materi atau tugas-tugas pembelajaran, tujuan yang hendak dicapai setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan jenis penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian hasil yang diperoleh peserta didik.  Guru membacakan atau memperlihatkan di layar atau papan tulis seluruh jenis tugas pembelajaran yang hendak diselesaikan dengan peserta didik untuk memilih tugas tersebut.  Guru menjelaskan kembali tujuan yang hendak dicapai untuk masing-masing tugas dan batas waktu untuk menyelesaikanya.
  • 49. 44  Peserta didik melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.  Peserta didik mengoreksi sendiri hasil pekerjaan tersebut sebelum memperlihatkan kepada teman sebaya untuk mengetahui jika terjadi kesalahan penulisan, penempatan, atau berbagai jenis kesalahan lainya.  Peserta didik meminta teman sebaya untuk mengedit atau mengoreksi berbagai kesalahan yang telah dilakukan. Hasil koreksi tersebut dicatat kemudian dilakukan revisi.  Peserta didik menyerahkan tugas yang telah dilakukan untuk mendapatkan penilaian dari guru.  Guru memberikan koreksi, penilaian, dan mengembalikan pekerjaan tersebut kepada peserta didik. 25. Melakukan Refleksi  Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan memberi penekanan pada hal-hal yang dianggap penting.  Peserta didik menyimak dengan penuh perhatian tentang berbagai informasi yang disajikan dan mencatat poin penting berdasarkan beberapa penekanan yang diberikan.  Guru memberikan jedah sesaat (time-out) dan menciptakan situasi yang hening (time out dapat juga diirigi dengan latar belakang musik-musik klasik sehingga mengundang perasaan peserta didik terfokus pada materi pelajaran.  Peserta didik mengaitkan informasi yang baru diperoleh dengan pengalaman sebelumnya dan mengontruksi pengetahuan baru berdasarkan hasil analisis atau temuan.  Guru melanjutkan presentasinya dengan menciptakan situasi yang mengundang perhatian peserta didik (time out sebaiknya dilakukan pada setiap akhir subpokok bahasan agar kandungan informasi yang diperoleh dapat dikontruksi secara bertahap).  Guru memberikan time-out kembali, mengaitkan informasi baru dan pengetahuan sebelumnya, serta mengontruksi pengetahuan baru (dapat dilakukan secara berulang-ulang dengan memerhatikan motivasi dan minat belajar peserta didik). 26. Menetapkan Tujuan  Menentukan tujuan yang baik, sebaiknya memenuhi kriteria yang sering kita dengar dengan istilah dalam akronim SMART, yang maksudnya Specific (khusus), Mesurable (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (realistis), dan Time-bound (terikat waktu).
  • 50. 45 27. Hubungan- hubungan pribadi  Pertanyaan besar yang menyertai para siswa yang sangat intrapersonal sepanjang karier sekolah mereka adalah : “Apa maksud semua ini harus dilakukan dengan hidup saya? “ 28. Pilihan waktu  Memberikan siswa banyak pilihan adalah sebuah prinsip dasar mengajar yang baik karena merupakan sebuah startegi pemmbelajaran intrapersonal khusus. 29. Penciptaan Suasana Sesuai Dengan Perasaan  Menciptakan momen-momen yang penuh dengan warna mungkin dengan menjadikan diri anda sendiri sebagai model ketika sedang mengajar  Membuat siswa merasa aman untuk mengungkapkan perasaaan- perasaan di dalam kelas.  Memberikan pengalaman (seperti menonton film, membaca buku, dan memberikan ide-ide kontroversial) 30. Belajar melalui alam  Guru menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan hal-hal yang perlu dipelajari dari perjalanan alam.  Guru memberikan penjelasan khusus mengenai tugas yang hendak dilakukan selama perjalanan (tugas-tugas tersebut misalnya menyangkut tanaman dan tumbuh-tumbuhan, binatang serangga dan lain-lain).  Guru dan peserta didik membuat sejumlah pertanyaan sementara sebagai panduan dasar dalam melakukan pengamatan dan penyelidikan.  Guru dan peserta didik berjalan atau menggunakan kendaraan lebih dahulu, kemudian berjalan menuju ke daerah yang hendak dijadikan perjalanan alam.  Peserta didik melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang telah disepakati.  Peserta didik berkumpul di suatu tempat yang disepakati setelah selesai melakukan penyelidikan.  Peserta didik mempelajari, mengkaji kembali, kemudian merumuskan semua hasil temuan yang diperoleh selama melakukan penyelidikan dan belajar melalui alam.  Peserta didik boleh mendiskusikan hasil hasil temuannya dengan teman-teman lain baik yang berada di dalam kelompok, maupun yang di luar kelompok.  Peserta didik melaporkan hasil temuan.  Guru memeriksa, membahas di dalam kelas, dan memberikan penilaian terhadap hasil temuan yang diperoleh, kemudian mengembalikanya kepada peserta didik.
  • 51. 46 31. Jendela Belajar  Guru menentukan jenis materi pembelajaran yang dapat disajikan dengan mengintegrasikan aktivitas jendela belajar.  Guru memberikan tugas pengamatan kepada seluruh peserta didik.  Peserta didik melakukan pengamatan melalui jendela belajar.  Peserta didik kembali ke tempat duduk masing-masing dan mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan.  Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan diskusi atau tugas mandiri dan memberikan arahan jika dibutuhkan.  Peserta didik mengumpulkan hasil pengamatan dalam bentuk tulisan atau ringkasan dan didiskusikan dalam ruang kelas jika memiliki ketersediaan waktu.
  • 52. 47 Lampiran 3 Contoh RPP Berbasis Kecerdasan Majemuk RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA NEGERI 4 JAKARTA Kelas/Semester : X/Genap Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Manajemen AlokasiWaktu : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) 1. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perabadan terkait penyebab penomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 2. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompentensi Dasar (KD) 1. Mendeskripsikan konsep manajemen 2. Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Pengertian Manajemen 2. Unsur-unsur Manajemen 3. Jenjang Manajemen 4. Prinsip-prinsip Manajemen 5. Fungsi Manajemen 6. Fungsi-fungsi Manajemen menurut para ahli 7. Bidang-Bidang Manajemen 8. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah. D. Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian Manajemen 2. Menjelaskan unsur-unsur Manajemen 3. Menjelaskan Jenjang Manajemen 4. Menjelaskan Prinsip-prinsip Manajemen 5. MenjelaskanFungsi Manajemen
  • 53. 48 6. Memahami Fungsi-fungsi Manajemen menurut para ahli 7. Memahami Bidang-Bidang Manajemen 8. Menghasilkan karya Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah. F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (scientific) 2. Metode Pembelajaran : Penggunaan musik suasana, bernyanyi, bercerita,curah gagasaan, membuat rekaman, bermain menggunakan konsep kinestetik, berbagi dalam kelompok (peer sharing), refleksi satu menit 3. Model Pembelajaran : Ekonomi berbasis kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Speaker portable, LCD, Power Point 2. Alat /Bahan : Buku, Spidol, papantulis, dsb 3. Sumber Pembelajaran : Buku Ajar Ekonomi terbitan cempaka putih H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (3x45) Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Kegiatan awal 1. Apersepsi a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran b. Memeriksa kehadiran peserta didik c. Memberikan Ice Breaking kepada peserta didik untuk memfokuskan perhatian mereka untuk memulai pelajaran dan menciptakan suasana positif. Ice breaking menggunakan musik “Potong Bebek Angsa” menggunakan gerakan. Ice Breaking ini juga digunakan untuk menstimulus kecerdasan siswa di bidang musik dan kinestetik. 20 menit Kegiatan inti 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyampaikan materi 3. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok masing-masing empat orang. Di dalam kelompok mereka membagikan apa yang mereka dapat dari materi hari ini (peer sharing) sekaligus bertukar pikiran (Brainstorming) terkait tugas kelompok yang diberikan. 4. Hasil diskusi akan di dokumentasikan dalam bentuk video kelompok dimana tiap kelompok berbagi apa yang dia ketahui/pahami terkait materi dan mencurahkan gagasanya terkait topik diskusi yang diberikan. 100 Menit
  • 54. 49 5. Ketika para peserta didik berdiskusi dalam kelompok akan diputarkan musik untuk membuat pikiran mereka rileks. 6. Setelah video selesai peserta didik akan diberikan soal posttest Penutup 1. Guru memberikan kesimpulan tentang pemaparan yang telah dipresentasikan peserta didik 2. Guru melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan supaya peserta didik bisa menghubungkan apa yang dipelajari dengan kehidupanya pribadi 3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, bahwa pertemuan kali ini berlangsung dengan lancar. 15 Menit Pilihan Ganda 1. Pak Untung menjabat sebagai manajer di perusahaan penerbitan. Ia bertugas mencari sumber dana, mengelola dana, dan membuat laporan pertanggungjawaban secara berkala. Dari deskripsi tersebut, kegiatan yang dilakukan Pak Untung termasuk memanfaatkan sarana manajemen, yaitu…. a. man c. machine b. money d. methods c. materials 2. Yulia menjabat sebagai kepala bagian pada divisi marketing sebuah perusahaan swasta. Ia bertugas memimpin dan mengawasi bawahan yang terlibat dalam divisinya. Dilihat dari tingkatan manajemen, Yulia termasuk.... a. top manager d. middle manager b. executive manager e. First-line manager c. supervisor manager 3. Pak Mahmud sebagai manajer personalia membuat perencanaan untuk menerima pegawai baru. Untuk mewujudkan rencana tersebut Pak Mahmud melakukan kegiatan seperti menentukan panitia, menetapkan tugas, dan tanggung jawab anggota panitia, dan mendelegasikan wewenang kepada bawahan. Kegiatan yang dilakukan Pak Mahmud sesuai dengan fungsi manajemen, yaitu... a. forecasting d. organizing b. controlling e. actuating c. planning 4. Karyawan PT Abadi Makmur mengadakan demo menuntut kenaikan gaji. Akibat demo, aktivitas kerja di perseroan terhenti. Bidang manajemen yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah tersebut adalah.... a. produksi d. Keuangan b. personalia e. administrasi c. pemasaran 5. Perhatikan keterangan berikut ! 1) Pemberian balas jasa sesuai dengan aturan yang berlaku. 2) Besar balasa jasa mempertimbangkan KHL pekerja. 3) Pemberian balas jasa juga mempertimbangkan kemampuan perusahaan.
  • 55. 50 4) Pemberian insentif dimaksudkan untuk merangsang pekerja agar lebih produktif. Prinsip manajemen yang sesuai dengan keterangan di atas adalah... a. keadilan d. kesatuan arah b. penggajian e. kesatuan perintah c. rantai skalar 6. Tokoh manajemen yang mengungkapkan manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang, yaitu.... a. G. R.Terry d. Philip Khotler b. S. P. Hasibuan e. Hermawan Kertajaya c. James A. F. Stoner 7. Berikut bukan merupakan fungsi manajemen menurut G. R. Terry adalah... a. planning d. controling b. organizing e. evaluating c. actuating 8. Berikut ini bidang-bidang manajemen kecuali.... a. manajemen produksi d. manajemen pemasaran b. manajemen keuangan e. manajemen bisnis c. manajemen sumber daya manusia 9. Bidang manajemen yang berhubungan dengan upaya memasarkan produk sebanyak- banyaknya kepada konsumen adalah manajemen.... a. produksi d. akuntansi b. pemasaran e. personalia c. keuangan 10. Manajemen sebagai suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang sudah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi lainya merupakan definisi manajemen yang dikemukakan oleh…. a. GR. Terry d. SP Siagian b. Henry Fayol e. FW Taylor c. James AF Stoner 11. Fungsi manajemen yang memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan memberikan jalan keluar atas suatu kesalahan disebut…. a. planning d. accounting b. organizing e. financial c. controlling 12. Sebagai seorang manajer yang baik harus dapat menempatkan karyawanya sesuai dengan keahlianya. Hal ini sesuai dengan asas.... a. the right man in the right place b. the right man in the fly over c. the wrong man in the wrong place d. the right man in the wrong place e. the right women in the right place 13. Bidang manajemen yang mengurusi hal-hal terkait produksi yaitu bidang manajemen....
  • 56. 51 a. pemasaran d. SDM b. personalia e. Produksi c. keuangan 14. Sikap pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan disebut pemimpin yang.... a. demookratis d. otoriter b. bebas e. diplomatis c. karismatik 15. Citra baik yang dimiliki oleh perusahaan timbul atas kepercayaan masyarakat terhadap..... a. hasil produksi d. pimpinan perusahaan b. besar perusahaan e. laba yang diperoleh c. besar modal usaha A. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno, management, artinya seni melaksanakan dan mengatur. G.R Terry mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang sudah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi lainya. S.P Hasibuan mengungkapkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Unsur-unsur Manajemen a. Man (manusia) Manusia merupakan sarana manajemen yang paling menentukan. Ingat, tanpa manusia tidak ada aktivita manajemen. Dalam aktivitas manajemen, manusia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai subjek dan objek. 1) Manusia sebagai subjek, artinya manusia berperan melakukan tindakan atau usaha. Selain itu, manusia sebagai penggerak, motivator, ataupun dinamisator. 2) Manusia sebagai objek, artinya manusia diatur dan digerakkan seperti sarana manajemen lain. Oleh karena memiliki jiwa dan perasaan, manusia perlu dihargai secara layak. Dalam aktivitas manajemen, manusia berperan menyusun rencana dan tujuan tertentu. Manusia pula yang melakukan proses manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien diperlukan manusia yang kompeten. b. Money (uang)
  • 57. 52 Uang digunakan untuk membiayai tenaga kerja, membeli bahan (material) dan mesin, membiayai kegiatan pemasaran, serta membiayai penelitian metode kerja. Agar penggunaan uang efektif dan efisien, perlu dikelola dan diatur oleh orang yang ahli di bidang manajemen keuangan. c. Materials (materi/ bahan) Bahan (materials) terdiri atas bahan mentah (raw materials), barang setengah jadi, dan barang jadi. Dalam dunia usaha diperlukan bahan berkualitas untuk memperoleh hasil terbaik. Bahan dapat diperoleh dari bumi Nusantara yang kaya. Sungguh Tuhan Yang Maha Esa telah menganugrahkan sumber daya bagi kita semua. Sudah sepantasnya kita menggunakan, menjaga, dan melestarikan anugerah tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab. d. Metode (Methods) Metode kerja menggambarkan tata cara kerja yang teratur dan tersistem dengan mempertimbangkan aspek sasaran, fasilitas yang tersedia, alokasi waktu, uang, serta kegiatan usaha. Dengan metode kerja, tujuan yang telahh ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengawasan dalam proses produksi pun dapat dilakukan secara terstruktur. e. Machine (mesin) Pemakaian mesin berkaitan dengan penentuan teknik produksi berbasis padat modal. Pemakaian mesin mempermmudah proses produksi, menciptakan efisiensi kerja, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi. f. Market (pasar) Pasar juga berperan sebagai faktor yang mendorong peningkatan kualitas hasil produksi. Dengan menganalisis pasar, perusahaan harus mampu menerjemahkan selera dan mengetahui daya beli konsumen atas produk yang dihasilkan. 3. Jenjang Manajemen Pakar manajemen yang mengungkapkan tentang tingkat manajemen diantaranya adalah S.P.Siagian menurutnya dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan menajemen sebagai berikut: 1. Top Manajemen (Manajemen Puncak) Manajemen puncak (top management atau executive officer) berada pada tingkatan tertinggi. Manajemen puncak terdiri atas para direktur atau eksekutif. Manajemen puncak harus memiliki keterampilan konsep. Manajemen puncak bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas suatu organisasi. 2. Middle Manajemen (Manajemen Tengah) Manajemen menengah terdiri atas beberapa tingkatan dalam organisasi.kumpulan orang-orang yang berada pada tingkat manajemen menengah harus saling bekerja sama, menggerakkan, serta memahami dan memotivasi orang lain, baik secara individu maupun kelompok. Manajemen menengah menjadi penghubung antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama. 3. Lower Manajemen (Manajemen Bawah)
  • 58. 53 Para karyawan yang berada dalam manajemen lini pertama harus memiliki keterampilan teknis. Manajemen lini pertama bertanggung jawab memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Manajemen lini pertama berhubungan langsung dengan tenaga operasional atau karyawan. 4. Prinsip-prinsip Manajemen 1. Pembagian kerja Pembagian atau spesialisasi kerja disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian tenaga kerja. Tujuan pembagian kerja adalah menciptakan proses kerja yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, penempatan tenaga kerja dalam suatu perusahaan sebaiknya menerapkan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus bersifat objektif, bukan bersifat subjektif berdasarkan faktor like and dislike. 2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility) Suatu organisasi akan dikelola dengan efektif jika ditunjang dengan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dengan baik. Pendelegasian wewenang merupakan faktor penting dalam manajemen. Pendelegasian wewenang memiliki hubungan organisatoris formal antaranggota badan usaha, memberi kekuasaan manajerial, serta mengembangkan bawahan dengan memberikan izin untuk pengambilan keputusan dan menerapkan pengetahuan. 3. Kesatuan perintah Setiap karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah. Karyawan juga harus mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang dibebankan kepadanya. Prinsip kesatuan perintah dimaksudkan agar karyawan tidak mengalami kebingungan atas perintah atasan. 4. Disiplin Setiap karyawan harus memiliki sikap disiplin agar pendelegasian wewenang berlangsung efektif. Sikap disiplin mendorong karyawan untuk melaksanakan wewenang secara bertanggung jawab. Dengan demikian, karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai rencana, peraturan, dan sasaran yang telah ditetapkan. 5. Kepentingan bersama Prinsip mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan individu dapat terwujud, jika setiap karyawan merasa nyaman dan senang dalam lingkungan kerja. Fakta ini menjadi syarat agar kegiatan dalam organisasi berlangsung lancar. Akhirnya, tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 6. Kesatuan arah Pengarahan harus diberikan kepada setiap anggota agar menjalankan tugas dengan baik. Jika tugas dijalankan dengan baik, tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Pengarahan diperlukan karyawan untuk memperoleh informasi tentang jumlah, kualitas, dan target waktu dalam pelaksanaan proses kerja. Partisipasi karyawan, komunikasi, dan kepemimpinan yang baik merupakan dasar-dasar dalam pengarahan. 7. Sentralisasi Sentralisasi merujuk pada pemusatan wewenang pada satu manajer sehingga seluruh aktivitas manajemen dapat dikendalikan. Sentralisasi biasanya diterapkan dalam organisasi berskala kecil. Tujuan sentralisasi wewenang adalah menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pada suatu organisasi berskala besar, pembagian wewenang dapat menerapkan
  • 59. 54 sistem desentralisasi. Desentralisasi merujuk pada pembagian wewenang kepada beberapa manajer dalam bidang-bidang pekerjaan. Pembagian wewenang ini dapat mencapai efisiensi dan efektivitas dalam proses kerja pada suatu organisasi. 8. Pemberian upah Pihak manajemen perlu mempertimbangkan faktor kenyamanan dan motivasi karyawan. Sistem penggajian juga perlu memperhitungkan kamampuan atau kondisi keuangan perusahaan. 9. Hirarki Hirarki (susunan pangkat) diukur dari wewenang terbesar (manajer puncak) dan seterusnya berurutan ke bawah. Dengan adanya hirarki, setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia akan mendapat perintah. 10. Tata tertib Tata tertib berkaitan dengan aturan yang harus dipatuhi oleh komponen suatu organisasi dalam lingkungan kerja. Tata tertib mengharuskan karyawan bekerja sesuai tugas dan wewenang. Penegakan tata tertib dalam lingkungan kerja dapat terwujud, jika seluruh manajer dan karyawan memiliki disiplin tinggi. Dengan adanya tata tertib memungkinkan lingkungan kerja menjadi nyaman. 11. Keadilan dan Kejujuran Prinsip keadilan dan kejujuran harus ditegakkan oleh setiap karyawan mulai dari atasan yang memiliki wewenang yang paling besar sampai dengan bawahan. Seorang manajer yang adil serta jujur akan senantiasa menggunakan wewenangnya dengan baik untuk menegakkan keadilan dan kejujuran pada bawahan. 12. Kestabilan staf Stabilitas kondisi personel karyawan perlu dijaga dan diperhatikan dalam setiap aktivitas manajemen. Tujuanya agar tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan dilaksanakan dengan tanggung jawab. Kestabilan dapat terwujud jika dalam lingkungan kerja berkembang sikap disiplin dalam diri karyawan 13. Semangat Korps Semangat kesatuan akan tercipta apabila setiap karyawan sadar bahwa setiap karyawan sangat berarti bagi karyawan lainya. Manajer yang memiliki kepemimpinan yang baik akan mampu menciptakan semangat kesatuan, sedangkan manajer yang bertindak semena-mena akan melahirkan perpecahan dalam kesatuan dan pada akhirnya akan membawa kepada kehancuran. 14. Inisiatif Inisiatif timbul dalam diri seseorang pada saat menggunakan daya pikir. Inisiatif merupakan salah satu sumber kekuatan organisasi. Oleh karena itu, inisiatif yang timbul baik dari atasan maupun karyawan harus dihargai secara layak. Penghargaan terhadap inisiatif tersebut akan meningkatkan kinerja karyawan.
  • 60. 55 5. Fungsi Manajemen a. Perencanaan (Planing) Perencanaan merupakan langkah awal untuk menentukan tujuan. Pada perencanaan juga ditentukan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, anggaran, dan standar yang diperlukan dalam mencapai tujuan tertentu. Apa sajakah tujuan perencanaan dalam fungsi manajemen ? 1. Menciptakan standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dan perencanaan 2. Mengetahui waktu pelaksanaan dan penyelesaian suatu pekerjaan. 3. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat baik kualifikasi maupun kuantitas. 4. Memperoleh kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 5. Meminimalkan kegiatan tidak produktif serta menghemat biaya, tenaga, dan waktu. 6. Memberikan deskripsi secara menyeluruh tentang wewenang dan tugas. 7. Memudahkan dan menyerasikan koordinasi antarbagian organisasi. 8. Memonitoring dan mendeteksi hambatan yang akan ditemui. 9. Mendelegasikan wewenang dengan memperhatikan kompetensi. 10. Mengarahkan prosedur dan kebijakan untuk mencapai tujuan. Agar planning yang dibuat berjalan efektif, maka dapat merumuskanya hendaknya selalu memperhatikan formula 5W+1H sebagai berikut: 1. What, yaitu berhubungan dengan apa yang hendak dicapai, dalam hal ini berhubungan dengan penetapan tujuan yang hendak dicapai. 2. Why, yaitu berhubungan dengan mengapa hal tersebut perlu dilakukan, dalam hal ini berhubungan dengan penetapan alasan dilakukanya suatu kegiatan yang menjadi bagian dari perencanaan. 3. Where, yaitu berhubungan dengan dimana hal tersebut akan dilakukan, dengan hal ini berhubungan dengan penetapan tempat suatu kegiatan dilakukan. 4. When, yaitu berhubungan dengan kapan suatu kegiatan dilakukan, dalanm hal ini berhubungan dengan penentuan waktu atau penjadwalan pelaksanaan suatu kegaitan. 5. Who, yaitu berhubungan dengan siapa yang akan melaksanakannya, dalam hal ini berhubungan dengan penetapan orang-orang yang tepat untuk melaksanakan suatu kegiatan. 6. How, yaitu berhubungan dengan bagaimana cara melakukan suatu kegiatan, dalam hal ini berhubungan dengan cara mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan. b. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah proses pembagian tugas, wewenang dan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi pengorganisasian sebagai alat memadukan dan mengatur keseluruhan aktivitas berkaitan dengan personel, keuangan, material, dan tata cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Pelaksanaan (Actuating) Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
  • 61. 56 perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. d. Pengawasan (Controlling) = Pengendalian Pengendalian merupakan tindakan manajemen dalam menilai, mengawasi, dan mengendalikan aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi pengendalian bertujuan mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, atau kegiatan lain yang tidak sesuai dengan rencana. Selain itu, fungsi pengendalian dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 6. Fungsi-fungsi Manajemen menurut para ahli 1. Henry Fayol: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (pemberian perintah), Controling (pengendalian). 2. George Terry: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan), Controling (pengendalian). 3. Harold Koontz dan O’Donnel: Planning (Perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (penyusunan pekerja), Diirecting (Pengarahan). 4. Willian Newman: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Assembling resources (pengumpulan sumber), Survesing (Pengendalian), Controling (Pengawasan). 5. Sondang Siagian: Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (motivating), pengawasan (controlling), penilaian (evaluating). 7. Bidang-Bidang Manajemen a. Manajemen Produksi Bidang manajemen produksi yang mengatur dan mengordinasikan penggunaan sumber daya. Bidang ini harus dapat menciptakan efisiensi dalam proses produksi. Tidak hanya itu, bidang ini memuat tiga unsur, yaitu ada orang lebih dari satu, ada tujuan yang ingin dicapai, dan ada pihak yang bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut. Penjabaran tersebut menggambarkan aktivitas yang dilakukan bidang manajemen produksi (production management). b. Manajemen Pemasaran Pihak yang bertanggung jawab memasarkan produk adalah tenaga pemasar (Marketing). Tenaga pemasar ditempatkan di bidang manajemen pemasaran (marketing management). Pada bidang manajemen pemasaran terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan meliputi produk (product), harga (price),promosi (promotion), dan tempat/lokasi (place). Manajemen pemasaran memiliki beberapa fungsi meliputi fungsi penjualan, pembelian, pengangkutan, pembelanjaan, pertanggungan resiko, standardisasi (grading), dan informasi pasar. Tidak hanya itu, bidang
  • 62. 57 manajemen pemasaran juga melakukan kegiatan berikut untuk mendukung aktivitas pemasaran. 1. Melakukan riset pasar untuk mengetahui keinginan (selera) dan perilaku konsumen terhadap produk yang dipasarkan. 2. Melakukan segmentasi atau membagi pasar dalam kelompok-kelompok konsumen yang akan dilayani perusahaan. 3. Melakukan promosi terpadu (promotional mix) melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan secara personel, dan penjualan langsung. c. Manajemen Keuangan Bidang manajemen keuangan berkaitan dengan aktivitas merencanakan, menganalisis, dan mengendalikan keuangan perusahaan. Aktivitas ini membantu perusahaan dalam upaya memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Tidak hanya itu, manajemen keuangan juga memiliki beberapa fungsi dalam aktivitas manajemen. 1) Fungsi mencari sumber dana (financing decision) 2) Fungsi mengalokasikan dana secara efektif dan efisien 3) Fungsi mengendalikan dana perusahaan. Untuk menunjang fungsi tersebut, manajemen keuangan melakukan berbagai kegiatan berikut. 1) Menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran serta kegiatan lain untuk periode tertentu. 2) Menidaklanjuti perencanaan keuangan dengan menyusun perincian penerimaan dan pengeluaran. 3) Menggunakan dana organisasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. 4) Mencari dan mengalokasikan sumber daya untuk kegiatan operasional organisasi. 5) Mengumpulkan dan menyimpan sumber dana untuk kegiatan operasional. 6) Mengevaluasi dan memperbaiki sistem keuangan. 7) Mengaudit keuangan perusahaan secara berkala. d. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia) Manajemen personalia berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan SDM. Dalam kegiatan manajemen, manajemen personalia memiliki fungsi penting. Fungsi penting manajemen personalia sebagai berikut. 1) Merekrut karyawan sesuai bidang pekerjaan. 2) Memilih karyawan sesuai kompetensi dengan posisi jabatan. 3) Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas karyawan. 4) Menciptakan lingkungan dan kondisi kerja yang menunjang pencapaian produktivitas. 5) Menentukan dan menyusun struktur penggajian sesuai bidang kerja karyawan. 6) Menyusun job description berdasarkan analisis jabatan tertentu. 7) Malakukan rotasi atau mutasi posisi jabatan.
  • 63. 58 8) Memotivasi karyawan berprestasi dengan memberikan penghargaan (rewards). 9) Melakukan pemberhentian dan pensiun karyawan sesuai aturan yang berlaku. e. Manajemen Administrasi Tugas manajemen administrasi berkaitan dengan penyusunan, pengaturan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan, inventaris, informasi, dan arsip suatu perusahaan. Pada suatu perusahaan, manajemen administrasi bertujuan untuk memberikan keterangan lengkap, baik kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. ketatausahaan secara teratur juga diselenggarakan oleh manajemen administrasi. Perhatikan kegiatan yang dilakukan manajemen adminitrasi di suatu perusahaan! Manajemen administrasi melakukan kegiatan sebagai berikut. 1) Mengadministrasi kegiatan perusahaan 2) Menginventariskan peralatan 3) Menyediakan informasi 4) Melakukan pengarsipan 8. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah. Coba amatilah jenis-jenis kegiatan sekolah di sekolah anda ! Anda akan menemukan jenis kegiatan sekolah berupa kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan tersebut menjadi wadah bagi siswa sesuai minat, bakat, dan hobi di luar program kulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler bertujuan mengembangkan saslah satu bidang pelajaran yang diminati siswa, misalnya olahraga, seni budaya, keterampilan, dan kepramukaan. Untuka memudahkan pemahaman Anda tentang penerapan manajemen dalam kegiatan di sekolah, perhatikan pertanyaan berikut. 1) Bagaimana penerapan manajemen dalam kegiatan di sekolah ? 2) Bagaimana ketercapaian penerapan manajemen dalam kegiatan di sekolah Anda ?