ITIL atau Information Technology Infrastructure Library merupakan kerangka kerja manajemen layanan teknologi informasi yang terdiri dari 3 versi, memberikan panduan praktik terbaik dalam pengelolaan infrastruktur, pengembangan, dan operasi teknologi informasi serta bagaimana memberikan layanan yang terbaik dan merespon masalah pelayanan.
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
1. ITIL
Information Technology Infrastructure Library
Etika dan Profesionalisme TSI
Kelompok 1:
Ais Fajar Dhiaul Haq (1B118026)
Dede Sumarni (1B118010)
Dwi Anggraini Sufianti (1B118043)
Ekky Pratama (1B118025)
2. ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian deng
an konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi tekn
ologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masin
g membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library m
erupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Brita
nia Raya.
ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI) penting dengan daftar
cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala
jenis organisasi (TI).
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas
pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling
dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Mana
gement), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan La
yanan).
3. Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan
layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal seba
gai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkes
inambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL
1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal mu
sim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini ter
diri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
4. Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy diguna
kan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat
(roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meni
ngkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
2. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI ter
sebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service
Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best
practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri.
Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tuj
uan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta
aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
5. Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru,
namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontiny
uitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management
6. Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga
ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada penge
lolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian
tersebut adalah:
1. Service Strategy
Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaima
na memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dal
am memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebua
h aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar d
ari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan
tahapan ITIL Service Lifecycle.
7. Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar
untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupu
n eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi
keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Stra
tegy, di samping topik-topik di atas adalah:
• Service Portfolio Management
• Financial Management
• Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy dig
unakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kin
erja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta mempr
ioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam
organisasi TI.
8. 3. Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengemba
ngkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru mau
pun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tah
apan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisi
kan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutn
ya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
9. 4. Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasi
onal harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan
pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat
kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini
mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perub
ahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
10. Tujuan ITIL
Tujuan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah untuk me
nyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknol
ogi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi ole
h organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan
dari penyedia layanan.
1. Meningkatkan kepuasan pengguna dan pelanggan terhadap layanan IT
2. Memperbaiki ketersediaan layanan, yang berpengaruh secara langsung
dalam meningkatkan keuntungan dan pendapatan bisnis.
3. Menghemat keuangan, dari pengurangan kerja, kehilangan waktu
4. Memperbaiki manajemen sumber daya dan keguanaan
5. Memperbaiki pembuatan keputusan dan mengoptimalkan resiko
6. Memperbaiki waktu terhadap pasar untuk produk baru dan layanan
11. Kelebihan & kelemahan ITIL atau ITSM lain :
ITIL (Information Techonology Infrastructure Library) merupakan salah sa
tu kerangka kerja atau framework dalam penerapan ITSM (Information Technology
Service Management). ITIL memberikan layanan untuk mengelola layanan TI. Dala
m pengimplementasian ITSM dalam perusahaan, ITIL memiliki beberapa keuntung
an atau kelebihan, yaitu:
1. Pelayanan ITIL yang sudah terbukti dan digunakan secara globalITIL memberika
n konsep umum dan istilah dalam serangkaian best practice terintegrasi yang b
erkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam siklusnya secara berkela
njutan. Organisasi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa mereka dapat b
eradptasi dan menyesuaikan ITIL sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
12. 2. Peningkatan kepuasan dan hubungan pelanggan dengan perusahaanITIL dirancang
untuk membantu setiap orang untuk memusatkan perhatian mereka pada kebutuhan
pelanggan dan pengalaman user daripada terlalu berfokus kepada masalah teknologi.
3. Kualitas layanan yang lebih baik. Dengan mengadopsi konsep yang sudah terbukti,
penyedia layanan dapat dengan mudah memberikan layanan secara konsesten denga
tingkatan layanan yang sudah disepakati, efisien dan efektif. Tim support dapat mem
berikan layanan dengan cepat, mengurangi downtime dan gangguan.
13. 4. Optimalisasi penyediaan layanan di seluruh supply chain. ITIL menawarkan peluang
yang signifikan untuk penyederhanaan dan stadarisasi di seluruh partner dagang. ITIL
menyediakan proses dan model untuk membantu penyedia layanan untuk bekerja den
gan bisnis mereka, pelanggan, user dan pemasok untuk membuat keputusan bisnis me
ngenai peluang investasi, optimalisasi baya, manajemen resiko, dan prioritas untuk per
baikan. Manfaat dari penerapan best practice dari ITIL adalah:
– Berkurangnya biaya support sebesar 30%
– Meningkatkan penanggulangan insiden dengan cepat sebesar 20%
– Peningkatan nilai dari portofolio layanan dengan pengurangan biaya dan resiko.
– Keunggulan kompetitif melalui value creation dan agile change
14. 5. Dengan mengadopsi lifecycle layanan ITIL, organisasi atau perusahaan dapat berfokus
pada pemberian nilai kepada pelanggan dengan cepat dapat menyesuaikan perubahan bis
nis dan TI. Manfaatnya meliputi:
– Pengurangan cycle time untuk proyek dengan perubahan sebesar 30% menjadi 50%
– Meningkatnya tingkat keberhasilan terhadap perubahan
– Pengurangan resiko dari perubahan tidak terduga
6. Produktifitas yang lebih baik bagi perusahaan
7. Peningkatan quality control
8. Pemanfaatan skill dan pengalaman dari karyawan dengan lebih maksimal
9. Pemanfaatan standar industri untuk penyediaan layanan TI berkualitas tinggi sesuai
10. Dengan implentasi perusahaan berskala kecil maupun berskala besar
15. Terlepas dari keuntungan dari pengimplementasian ITSM dengan menggunakan
konsep atau framework ITIL, ITIL memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1. Konsep dari ITIL yang komprehensif dalam sifatnya dan penggunaan yang luas
dapat menyebabkan biaya yang cukup besar.
2. Versi 3 dari ITIL mencakup keseluruhan lifecycle sehingga tidak mudah dimenge
rti, dimana versi 2 dari ITIL hanya berfokus pada produksi dan support untuk proses
sederhana sehingga lebih mudah untuk dimengerti.
3. Buku-buku ITIL terlalu mahal sehingga tidak terjangkau bagi pengguna non-kom
ersial.
16. 4. Implementasi dan credentialing dari ITIL membutuhkan pelatihan khususITIL mendapat
kritikan dari beberapa profesional ICT mengenai sifatnya yang subjektif dan emotional deg
radation yang berkaitan dengan perubahan work practice
5. ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI
6. ITIL mendapat kritikan dari beberapa profesional ICT mengenai sifatnya yang subjektif
dan emotional degradation yang berkaitan dengan perubahan work practice
7. Biaya sertifikasi ITIL terlalu tinggi (Zahid, 2009)
17. Kesimpulan I.T.I.L. (IT Infrastructure Library)
adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrast
ruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi yan
g diterbitkan salam suatu rangkaian buku yang masing-masin
g membahas suatu topik pengelolaan teknologi informasi. IT
Infrastructure library terdiri dari 3 versi yaitu v1., v2., v3. I.T.I.L.
Menunjukan bagaimana cara memberikan layanan yang terbai
k dan bagaimana merespon masalah yang terdapat dalam pel
ayanan service delivery dan service desk. Selain itu memungki
nkan adanya tanggapan yang cepat dalam penanganan masal
ah dan solusi yang sekiranya bisa diambil sebagai jalan keluar.