Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
1. PENDAHULUAN
Oleh : Darussalam
Pendidikan adalah suatu yang essensial bagi manusia. Dengan pendidikan,
manusia bisa belajar menghadapi alam semesta demi mempertahankan
kehidupannya. Karena pentingnya pendidikan, Islam menempatkan pendidikan
pada kedudukan yang penting dan tinggi dalam dkotrin Islam. Hal tersebut di
buktikan dalam al-Qur’an dan al-Hadits yang banyak menjelaskan tentang arti
pendidikan bagi kehidupan umat Islam sebagai hamba Allah.1
Menurut para ahli, Muhammad al-athiyah al-abrasy Pendidikan Islam
adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia,
mencintai tanah air, tegap jasmaninya,baik budi pekertinya, pola pikirnya teratur
dengan rapi, perasannya halus, frofesional dalam bekerja dan manis tutur sapanya.
Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa,
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum
Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam.
Sedangkan menurut Syed Muhammad Naqib Al-Attas, pendidikan adalah
suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode
dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan
kandungan pendidikan tersebut. 1 (satu) Dari definisi dan pengertian itu ada tiga
unsur yang membentuk pendidikan yaitu adanya proses, kandungan, dan
penerima. Kemudian disimpulkan lebih lanjut yaitu ” sesuatu yang secara
bertahap ditanamkan ke dalam diri manusia”. Jadi definisi pendidikan Islam
adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke
dalam diri manusia, tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam
tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan
tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.
Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pendidikan
Islam adalah suatu cara atau sistem pembinaan manusia kearah yang lebih baik,
1 Hanum Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. 1 – (Jakarta: Logos, 1999),
1
hlm. 2.
2. dan menjadikan manusia tersebut sebagai insan kamil, dengan pendidikan Islam
yang baik tingkat jasmani dan rohaninya tentram dan bahagia. Karena tujuan
utama dari pendidikan Islam itu tersendiri yakni pembinaan dan bimbingan
manusia menuju kepada kebaikan dan kesempurnaan diri manusia.
2
3. PEMBAHASAN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN
Masa klasik umat Islam telah mencapai masa keemasan dalam
peradabannya, baik di bidang politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Semua ini
dialami oleh umat Islam karena ilmu mengandung ajaran tentang pendidikan.
Pendidikan pada masa Rasulullh telah memberi contoh terhadap umat ke depanya,
baik dari segi sosial, tanggung jawab, serta kepemimpinan beliau sebagai panutan
umat dalam mendidikan kaumnya ke arah yang lebih baik.
Terlepas dari itu, pemakalah mencoba akan mengagas pola pendidikan
Islam pada masa Khulafaurrasyidin, karena pendidikan setelah Rasul wafat,
sangat banyak pembaruan yang terjadi tentang kemajuan pada masanya masing-masing.
a. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Abu Bakar As-Siddiq ( 632-634 M)
Peradaban pendidikan Islam pada masa Abu Bakar telah membawa
dampak yang sangat singnifikan, baik dari segi ekonomi, politik, hukum, dan
syiar agama Islam. Sehingga, peradaban pendidikan tersebut membawa perubahan
yang sangat luar biasa. Pendidikan Islam yang berkembang pada masa Abu Bakar
as-Siddiq, pada dasarnya masih mengadopsi pendidikan Islam yang
dikembangkan pada Rasulullah (Nabi), karena setelah wafatnya Rasulullah, Abu
Bakar adalah orang yang pertama sekali ditunjuk sebagai khalifah pertama.
Sehingga tugas-tugas Rasul harus dilakukan oleh Abu Bakar.
Khalifah adalah pemimpin yang diangkat setelah Nabi wafat untuk
menggantikan Nabi dan melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan
pemerintah.2 Sebagai khalifah, pertama sekali ujian yang dihadapi oleh Abu Bakar
sendiri adalah pemberontakan oleh orang murtad, orang-orang yang mengaku
sebagai Nabi serta orang enggan membayar zakar. Adapun pola pendidikan Islam
2 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 44.
3
4. yang dilakukan oleh Abu Bakar, masih sama seperti pola pendidikan yang
dilakukan oleh Nabi, baik dari segi materi maupun lembaga pendidikannya.
Dilihat dari segi materi pendidikan Islam, yang dilakukan oleh Abu Bakar
berupa pendidikan Tauhid (keimanan), Akhlak, Ibadah, Kesehatan.3 Serta
kehidupan sosial-kemasyarakatan, keagamaan dan bahkan kehidupan bernegara.4
Sebenaranya pada masa Abu bakar pendidikan yang di lakukan olehnya,
mengenai penguatan keimanan, disebabkan karena pengaruh-pengaruh yang
dilakukan orang murtad, sehingga Abu Bakar khawair terhadap masyarakat
muslim yang masih lemah imannya. Sehingga pengalaman-pengalam
pemberontak dan enggan membayar zakat, merupakan pengajaran atau pendidikan
Islam untuk memperkokoh nilai-nilai Islam di kalangan kaum muslimin.
b. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Umar Bin Khattab (634-644 M)
Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setalah Abu Bakar, keadaan
politik pun telah stabil. Namun, untuk meneruskan perjuagan Abu Bakar, Umar
bin Khattab mengirim pasukan untuk memperluas wilayah Islam. Ekspansi Islam
di masa Umar bin Khattab juga mencapai hasil yang sangat gemilang, karena
dapat menguasai semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak, Persia dan Mesir.
Dengan meluasnya wilayah kekuasaan yang ditaklukkan oleh pasukan
Umar bin Khattab, sehingga pendidikan Islam juga telah berpengaruh besar
terhadap syiar agama Islam terhadap kaum muslimin pada kala itu. Dengan
keberhasilan para panglima-panglima yang telah diutus ole Umar, maka mereka
yang menaklukkan wilayah tersebut diperkenankan oleh Umar bin Khattab
mengembangkan pendidikan Islam di wilayah yang ditaklukkan.
Pada masa Khalifah Umar, para sahabat-sahabat yang dekat dengan
Rasulullah, tidak diberi izin oleh Umar untuk keluar dari daerahnya (Madinah).
Sehingga penyebaaran ilmu para sahabat besar berpusat di Madinah sehingga kota
tersebut menjadi pusat keilmuan agama. Pada masa Umar lahirlah pembidangan
3 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakkarta: Hidaya Karya Agung
4
,1989), hlm. 18.
4 Harun Asrahah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet – I, (Jakarta: Logos, 1999), hlm.
15.
5. disiplin ilmu pengetahuan agama, di antaranya, ilmu tafsir, hadits, fiqih, dan
sebagainya.5 Pada masa Umar pembidang ilmu tersebut mulai berkembang,
sehingga orang yang baru masuk Islam dari daerah-daerah yang ditaklukkan,
harus belajar bahasa Arab jika mereka ingin belajar mendalami ilmu pengetahuan.
Dapat dikatakan bahwa, pendidikan yang berkembang pada masa Umar
telah memberikan nuansa baru terhadap perkembanga pendidikan Islam bagi umat
Islam, sebab selama Umar menjabat memerintah Negara dalam keadan stabil dan
aman, masjid dibangun sebagai pusat pendidikan, begitu juga setiap kota yang
ditaklukkan pusat pendidikan di fokuskan di masjid.
c. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Usman Bin Affan (644-656 M)
Usman ibn Abil Ash ibn Umaiyah, belaiu masuk Islam berkar seruan atau
ajakan Khalifah pertama yaitu Abu Bakar. Usman adalah saudagar yang kaya
rasa, harta atau harta yang beliau miliki dinafkahkan demi kepentingan umat
Islam. Pada masa Usman pelaksanaan pendidikan Islam tidak berbeda dangan
masa sebelumnya. Pendidikan di masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada.
Namun, hanya sedikit perbedaan dari khalifah sebelumnya yaitu pada masa Umar,
bahwa para sahabat yang berpengaruh dan dekat dengan Rasulullah tidak
diperkenankan keluar dari kota Madinah. Akan tetapi pada masa Usman para
sahabat tersebut justeru diizinkan dan keluar dari kota Madinah untuk
menyebarkan agama Islam ke wilayah yang dikuasai.
Proses pelaksanaan pola pendidikan Islam pada masa Usman ini lebih
ringan ketimbang Khalifah sebelumnya. Karena para peserta didik agama Islam
tidak lagi menempuh jarak yang jauh, seperti yang dilakukan Umar bin Khattab
yang menganjurkan peserta didik datang ke Madinah. Berkat inisiatif yang
dilakukan oleh Usman para sahabat dapat memilih untuk memberikan pendidikan
kepada masyarakat.6
Ada suatu usaha yang berbeda dengan khalifah sebelumnya, dalam
pendidikan Islam tentang usaha pengumpulan mushaf , disebabkan karena terjadi
perselisihan dalam bacaan al-Qur’an, sehingga Usman mengintruksikan kepada
5
5 Ibid, hlm. 18.
6 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 49.
6. tim penyusunan mushaf tersebut, di antaranya Zaid bin Tsabit, Abdullah bin
Zubair, Zaid bin Ash, dan Abdurrahman bin Harist.
Saat Usman bin Affan sebagai khalifah, beliau tidak mengangkat guru-guru
untuk mengajarkan agama Islam. Tetapi guru-guru (para pendidikan) sendiri
yang melaksankan tugasnya dengan harapan mendapat keridhaan Allah SWT
semata.
d. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Ali bin Abi Thalib (656-661 M)
Pada masa Ali Bin Abi Thalib, sangat di sayangkan karena pada masanay
terjadi pemberontakan dan perpecahan umat Islam, sehingga masalah pendidikan
Islam ditinggalkan karena sibuk perebutan kekuasaan serta jabata. Pada masa
pemerintahannya sudah diguncang dengan peperangan dengan Aisyah (istri Nabi)
beserta Talhah dan Abdurrahma bin Zubair, karena kesalahpahaman dalam
menyikapi pembunuhan terhadap Usman.
Berdalih dari masalah itu, terjadi lagi perselihan antara Ali dengan
Muawiyah, yang disebut dengan perang shiffin. Muawiyah adalah gubernur di
Damaskus, memberontak untuk mengulingkan Ali. Ali bin Abi Thalib juga tidak
tinggal diam dan bersikeras menghadapi Muawiyah. Sebenarnya saat peperangan
itu berlangsung pihak Ali sudah pasti memenangkan peperangan tesebut.
Muawiyah mengambil siasat untuk mengadakan tahkim. Tetapi, semula Ali
menolak dengan tawaran tersebut, akhirnya karena sebagian tentara Ali mendesak
untuk melakukan tahkim, akhirnya Ali pun menerimanya. Namun, tahkim tersebut
bukan malah memperbaiki keadaan tetapi memperburuk keadaan, sehingga
tentara-tentara Ali pun berpencar dan terpecah belah, yang di sebut dengan
khawarij.7
Jadi boleh dikatakan bahwa pada masa Ali bin Abi Thalib, pendidikan
Islam tidak berjalan dengan baik dan berkembang seperti pendidikan Islam yang
dilakukan oleh khalifah sesudahnya (Ali bin Abi Thalib), karena pada masa Ali
bin Abi Thalib banyak sekali timbul masalah-masalah yang sanat luar biasa antara
kaum muslimin itu sendiri. Sehingga pengaruh permasalahan tersebut membuat
kegiatan penyebaran pendidikan Islam diabaikan.
7 Rosihon Anwar, Abdul Rozak, Ilmu Kalam, Cet – I (Bandung: Pustaka Setia,
6
2001), hlm. 49-50.
7. B. Pusat-Pusat Pendidikan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Khulafaurrasyidin adalah penganti Nabi yang menjabat sebagai kepala
Negara dalam pemerintahan, di antaranya; Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.
Sebagai kepala negara tentunya kemajuan pendidikan Islam itu tidak terlepas dari
pusat-pusat perkembangan pengetahuan agama Islam pada saat itu, dalam
makalah ini akan mencoba memaparkan pusat-pusat pendidikan Islam secara
umum pada masa khulfaurrasyidin.
Adapun pusat-pusat pendidikan Islam pada masa Khulfaurrasyidin di
7
antaranya :
1. Mekkah. Guru pertama di Mekkah adalah Muaz bin Jabal yang
mengajarkan al-Qur’an dan fiqih.
2. Madinah. Sahabat yang terkenal antara lain: Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, serta sahabat-sahabat
yang lainnya.
3. Basrah. Sahabat yang termasyhur antara lain: Abu Musa al-Asy’ary,
dia adalah seorang ahli fiqih dan hadits.
4. Kuffah. Sahabat-sahabat yang termasyhur di antaranya: Ali bin Abi
Thalib dan Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud mengajarkan
al-Qur’an, ia ahli tafsir, fiqih dan hadits.
5. Damsyik (Syam). Setelah Syam (Syiria) menjadi bagian negara Islam
dan penduduknya banyak keragaman Islam. Maka khalifah Umar
mengirim tiga orang guru ke negera itu, di antaranya: Mu’az bin Jabal,
Ubaidah, dan Abu Darda’. Ketiga sahabat ini mengajar di Syam pada
tempat yang betbeda. Abu Darda’ di Damsyik, Mu’az di Palestina, dan
Ubaidah di Hims.
6. Mesir. Sahabat yang mula-mula mendirikan madarah dan menjadi guru
di Mesir adalah Amru bin Ash, ia adalah seorang ahli hadits.8
C. Khazanah Pendidikan Islam Pada Masa Khafaurrasyidin
Khazanah adalah suatu kekayaan yang dapat di ambil dari pola pendidikan
Islam yang dilakukan oleh para khalifah, karena khalifah merupakan guru-guru
8 Ibid, hlm. 51.
8. besar dalam pembaharuan Islam yang sangat termashur. Oleh karena itu pola-pola
pendidikan tersebut merupakan cerminan terhadap perkembangan pendidika masa
kini (zaman modern).
Menurut analisa pemakalah, bahwa khazanah yang dapat dipetik dari pola
pendidikan Islam pada masa khulafaur rasyidin, seluruh aktivitas yang dilakukan
memjadi pembelajaran yang sangat berharga, seperti pendidikan tentang tata cara
berpolitik, beragama, bermasyarakat, bersosial dan sebagainya. Jadi khazanah itu
terletak pada nilai-nilai positif yang dapat diambil dari semua kejadian pada masa
khulafaurrasyidin.
8
D. Penutup
1. Pola pendidikan Islam pada masa Khulafaurrasidin tidak jauh berbeda
dengan masa nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran
ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan Hadist Nabi.
2. Pola pendidikan Islam pada masa khalifah Umar Bin Khattab sedikit lebih
meningkat, para pengajar sudah digaji yang diambilkan dari baitulmal dan
banyak daerah yang ditaklukkan.
3. Poal pendidikan Islam pada masa Utsman Bin Affan pendidikan tidak
terpacu di Madinah saja, sebab para pengajar sudah diperbolehkan memilih
tempat yang disukai kemudian mengembangkan keilmuannya di daerah
tersebut.
4. Pola pendidikan Islam pada masa khalifah Ali Bin Abi Thalib tidak
mengalami perubahan sebab pada masa ini banyak terjadi pemberontakan,
sehingga kholifah Ali tidak sempat memikirkan pendidikan di negaranya.
5. Di antara pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafaur rasidin adalah
Mekkah, Madinah, Mesir, Kuffah, dan Basrah.
9. Daftar Pustaka
Hanum Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. 1, Jakarta: Logos, 1999.
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2007.
Rosihon Anwar, Abdul Rozak, Ilmu Kalam, Cet – I, Bandung: Pustaka Setia, 2001.
Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: Hidayakarya Agung ,1989.
Syalaby, Ahmad, Sejarah Kebudayaan Islam, Al-husna zikra Jakarta, 2000.
9
10. Riwayat Hidup
Nama : Darussalam
Tempat /Tgl Lahir : Lokop, 06-05-1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
NIM : 25013012-2
Jenjag Pendidikan :
- SD Negeri Sekualan 2002
- Madrasah Tsanawiyah Ulumul Qur’an Langsa 2005
- Madrah Aliyah Ulumul Qur’an Langsa 2008
- UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2013
- Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh (sedang berjalan).
Alamat Lengkap : Dusun U. Sunti Lokop Gampong Sunti
Kecamatan Serbajadi Kab. Aceh Timur
10