Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
Teknik Presentase TV Efektif
1. Teknik Presentase TV Efektif
-Etika Jurnalistik
-Harmonisasi Gesture dan Body Languange
-Tips Menghidupkan Acara
-Workshop dan Praktik
Mudrikan Nacong
2. Etika Jurnalistik Televisi
Moral dan etika pada hakekatnya merupakan
prinsip dan nilai-nilai yang menurut
keyakinan seseorang atau masyarakat dapat
diterima dan dilaksanakan secara benar dan
layak. Dengan demikian, prinsip dan nilai-nilai
tersebut berkaitan dengan sikap yang
benar dan yang salah yang mereka yakini.
Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah
merupakan sistem dari prinsip-prinsip moral
termasuk aturan-aturan.
3. Etika Jurnalistik
& Jurnalisme Televisi
Kode Etik (code of conduct):
-Kode etik inilah yang menjadi pegangan bagi
wartawan dalam melaksanakan aktivitasnya
sebagai wartawan.
-Pekerjaan seorang jurnalis televisi juga tidak
terlepas dari Etika. Sehingga kerja-kerja
jurnalis harus berlandaskan Etika.
4. Etika Jurnalistik
& Jurnalisme Televisi
Kode Etik Jurnalistik Televisi:
- Pasal 1 dijelaskan bahwa Kode Etik
Jurnalis Televisi adalah penuntun perilaku
jurnalis televisi dalam melaksanakan
profesinya.
-Pasal 2, Jurnalis televisi Indonesia adalah
pribadi yang mandiri dan bebas dari
benturan kepentingan, baik yang nyata
maupun terselubung.
5. Etika Jurnalistik
& Jurnalisme Televisi
Kode Etik Jurnalistik Televisi:
- Pasal 1 dijelaskan bahwa Kode Etik
Jurnalis Televisi adalah penuntun perilaku
jurnalis televisi dalam melaksanakan
profesinya.
-Pasal 2, Jurnalis televisi Indonesia adalah
pribadi yang mandiri dan bebas dari
benturan kepentingan, baik yang nyata
maupun terselubung.
6. Di Indonesia terdapat banyak Kode Etik
Jurnalistik.[2] Hal tersebut dipengaruhi oleh
banyaknya organisasi wartawan di Indonesia,
untuk itu kode etik juga berbagai macam,
antara lain Kode Etik Jurnalistik Persatuan
Wartawan Indonesia (KEJ-PWI), Kode Etik
Wartawan Indonesia (KEWI), Kode Etik
Jurnalistik Aliansi Jurnalis Independen (KEJ-AJI),
Kode Etik Jurnalis Televisi Indonesia, dan
lainnya.
Etika Jurnalistik
& Jurnalisme Televisi
7. Etika Jurnalistik
& Jurnalisme Televisi
Kode Etik setidak-tidaknya memiliki lima
fungsi, yaitu:
A. Melindungi keberadaan seseorang
profesional dalam berkiprah di bidangnya;
B. Melindungi masyarakat dari malpraktek oleh
praktisi yang kurang profesional;
C. Mendorong persaingan sehat antarpraktisi;
D. Mencegah kecurangan antar rekan profesi;
F. Mencegah manipulasi informasi oleh
narasumber
8. Etika Jurnalistik
& Jurnalisme Televisi
-Dalam konteks etika, jurnalis televisi harus
berpegangan kepada Kode Etik Wartawan
Indonesia dan juga P3-SPS (Pedoman
Perilaku Penyiaran, dan Standar Program
Siaran) yang dikeluarkan KPI.
-Bagi seorang Jurnalis televisi yang bekerja
dalam sebuah lembaga penyiaran, haruslah
berdasarkan Etika Jurnalistik dan juga
ketentuan yang tertera dalam P3-SPS yang
mau tidak mau harus diikuti.
10. Jurnalistik TV Islami
~Jurnalistik Dakwah awalnya identik dengan Dakwah Bil
Qolam (Dakwah Bil Kitabah, Dakwah Bit Tadwin), yaitu
dakwah dengan tulisan, seperti lewat tulisan konvensional
jurnalistik" yang identik dengan media cetak --suratkabar,
tabloid, majalah, atau buletin.
~Namun, seiring perkembangan media, jurnalistik dakwah
tidak lagi terbatas di media cetak, tapi juga media elektronik
(Radio/Televisi) dan media siber (cybermedia, media online,
media internet).
Feature radio atau feature televisi, misalnya, jika
mengandung kebaikan, kebenaran, dan bernilai syi'ar Islam,
maka itu termasuk produk jurnalistik dakwah.
11. Jurnalistik TV Islami
~ Dalam buku Jurnalistik Dakwah: Visi dan Misi Dakwah
Bil Qolam (Rosdakarya, 2003), didefinisikan Jurnalistik
Dakwah atau Jurnalistik Islami sebagai suatu proses
meliput, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai peristiwa
dengan muatan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan
ajaran Islam, khususnya yang menyangkut agama dan umat
Islam.
~ Jurnalistik Dakwah masuk dalam jenis Crusade
Journalism, yaitu jurnalistik yang memperjuangkan nilai-nilai
tertentu, yakni nilai-nilai Islam. Jurnalistik Islami
mengemban misi ‘amar ma'ruf nahyi munkar (QS 3:104).
Jurnalistik Dakwah masuk kategori Jurnalisme Profetik
(Jurnalisme Nabawi), yaitu jurnalistik yang mengemban
misi kenabian --menegakkan tauhid dan syiar Islam.
12. Jurnalistik TV Islami
Landasan Jurnalistik Dakwah
"Dasar hukum" Jurnalistik Dakwah yaitu ayat Al-Quran yang
juga menjadi dasar aktivitas dakwah secara umum:
"Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada
kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar.
Merekalah orang-orang yang beruntung."
(QS Ali Imran:104).
13. Jurnalistik TV Islami
Ideologi Jurnalis Muslim:
~Jurnalistik Dakwah harus menjadi ideologi para jurnalis
Muslim. Ideologi ini akan mendorong munculnya ghirah,
semangat, membela kepentingan Islam dan umatnya, juga
menyosialisasikan nilai-nilai Islam, sekaligus meng-counter
dan mem-filter derasnya arus informasi jahili dari kaum anti-
Islam.
~ Ciri khas jurnalistik dakwah adalah menyebarluaskan
informasi tentang perintah dan larangan Allah SWT. Ia
berpesan (memberikan message) dan berusaha keras untuk
mempengaruhi komunikan/khalayak, agar berperilaku
sesuai dengan ajaran Islam.
14. Jurnalistik TV Islami
Etika Jurnalistik Islami/Dakwah:
Etika Jurnalistik Dakwah tentu saja menghindari
gambar-gambar ataupun ungkapan-ungkapan
pornografis, menjauh-kan promosi kemaksiatan, atau
hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti
fitnah, pemutarbalikkan fakta, berita bohong,
mendukung kemunkaran, dan sebagainya. Jurnalistik
Islami harus mampu mempengaruhi khalayak agar
menjauhi kemaksiatan, perilaku destruktif, dan
menawarkan solusi Islami atas setiap masalah.
15. Jurnalistik TV Islami
5 (Lima) Peran Jurnalis Dakwah:
1. Sebagai Pendidik (Muaddib).
Jurnalis Muslim atau Jurnalis Dakwah melaksanakan fungsi
edukasi yang Islami. Ia harus lebih menguasai ajaran Islam
dari rata-rata khalayak pembaca.
2. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid).
Ada 3 Hal:
- Informasi tentang ajaran dan umat Islam.
- Informasi tentang karya-karya atau prestasi umat Islam.
- Dituntut mampu menggali --melakukan investigative
reporting-- tentang kondisi umat Islam di berbagai penjuru
dunia.
16. Jurnalistik TV Islami
5 (Lima) Peran Jurnalis Dakwah:
3. Sebagai Pembaharu (Mujaddid)
Yakni penyebar paham pembaharuan akan pemahaman
dan pengamalan ajaran Islam (reformisme Islam). Jurnalis
Muslim hendaknya menjadi “jurubicara” para pembaharu,
yang menyerukan umat Islam memegang teguh Al-Quran
dan As-Sunnah, memurnikan pemahaman tentang Islam
dan pengamalannya (membersihkannya dari bid’ah,
khurafat, tahayul, dan isme-isme asing non-Islami), dan
menerapkannya dalam segala aspek kehidupan umat.
17. Jurnalistik TV Islami
5. (Lima) Peran Jurnalistik Dakwah
4. Sebagai Pemersatu (Muwahid)
Mempersatukan umat Islam. Oleh karena itu, kode etik
jurnalistik yang berupa impartiality (tidak memihak pada
golongan tertentu dan menyajikan dua sisi dari setiap
informasi atau both side information) harus ditegakkan.
5. Sebagai Pejuang (Mujahid)
Yaitu pejuang-pembela Islam. Melalui TV, jurnalis Muslim
membentuk pendapat umum yang mendorong penegakkan
nilai-nilai Islam, menyemarakkan syiar Islam,
mempromosikan citra Islam yang positif dan rahmatan
lil’alamin, serta menanamkan ruhul jihad di kalangan umat
18. Jurnalistik TV Islami
Yang Terabaikan:
Profesionalisme!
- Terkesan mengabaikan teknik/skill
- Kode etik jurnalistik
19. Jurnalistik TV Islami
-Kelemahan itu tampak dari kualitas berita --dari sisi
redaksional-- yang mereka tampilkan, terutama para
penulis atau wartawannya "tidak bisa menahan diri"
untuk beropini dalam menulis berita. Wartawan kadang
juga tampak tidak bisa mengendalikan emosinya dalam
menulis berita.
-Selain soal pencampuran fakta dan opini, wartawan
media Islam online juga tampak lemah dalam
penguasaan bahasa jurnalistik. Masih banyak
didapatkan berita-berita yang berisi kata mubazir dan
kata jenuh, mehingga mengurangi efektivitas kalimat
dan naskah berita secara keseluruhan.
20. Jurnalistik TV Islami
-Kelamahan media Islam secara umum adalah
"sektarian", dalam arti berpihak pada kelompok atau
organisasi tertentu. Sebuah media yang "sektarian"
akan merugikan media itu sendiri secara ideal dan
komersial (bisnis).
-Jurnalis Dakwah atau pengelola media Islam
hendaknya profesional, yakni menguasai ilmu, teori, dan
skill jurnalistik dengan baik.
21. Jurnalistik TV Islami
"Sesungguhnya Allah suka
kepada hamba yang berkarya dan
terampil (professional atau ahli).
Barangsiapa bersusah-payah
mencari nafkah untuk
keluarganya maka dia serupa
dengan seorang mujahid di jalan
Allah Azza wajalla" (HR. Ahmad).
23. Gesture & Body
Languange
Sikap dan
Bahasa Tubuh
Serta Suara
24. Gesture & Body
Languange
TUJUAN
• Memahami adanya bentuk lain dari bahasa selain
bentuk verbal
• Memahami karaktaristik bahasa tubuh dan intonasi.
• Memanfaatkan bahasa tubuh dan intonasi dalam
melakukan
25. Gesture & Body
Languange
Dua perspektif, yakni:
1. Bagaimana kita memperbaiki bahasa tubuh selaku
komunikator agar lebih persuasif dalam membawakan
memandu acara.
2. Bagaimana kita menggunakan pengetahuan
mengenai bahasa tubuh ini untuk bisa “membaca”
pikiran mitra bicara/narasumber melalui bahasa
tubuhnya.
26. Gesture & Body
Languange
Mengerti Body Language:
Body Language
• Komunikasi yang (umumnya) tidak disadari.
• Menunjukkan internal reality seseorang, yang ‘keluar’
mendahului bahasa
verbal.
• Sangat berpengaruh dan perlu dioptimalkan sesuai tujuan
komunikasi.
• Jika berlawanan dengan bahasa verbal, akan mengurangi
kekuatan komunikasi.
• Jika selaras dengan bahasa verbal, akan menambah
kekuatan komunikasi.
27. Gesture & Body
Languange
Manfaat Body Language
Mengamati body language lawan bicara, contoh:
• Mengerti apa yang tidak terkatakan, dan ada dipikiran
lawan bicara.
• Mengenali tanda kebohongan, tanda kebosanan, dan lain-lain.
Memperbaiki body language kita sendiri, contoh:
• Membangun hubungan dengan lebih cepat.
• Memperkuat pengaruh komunikasi.
• Menghindari kesalahpahaman dan misinformasi.
• Dan lain-lain.
28. Gesture & Body
Languange
Tidak universal sepenuhnya
• Tidak semua bangsa memiliki arti yang sama untuk
sebuah bahasa
nonverbal tertentu.
1.Orang India mengangguk artinya tidak setuju,
bergelengartinya setuju. Bangsa lain melakukan sebaliknya.
2. Tangan mengacung dengan jari telunjuk dan jempol
membentuk lingkaran, bagi orang Perancis artinya nol, bagi
orang Yunani artinya Penghinaan, bagi orang Amerika
artinya bagus.
30. Gesture & Body
Languange
Bahasa Tubuh
1.Personal Space / Jarak Antara 2 Orang
Menandakan:
• Wilayah geografis yang dipersepsikan sebagai teritori
pribadi.
• Jarak yang menunjukkan jauh dekatnya suatu hubungan
antara 2 orang.
Manfaat:
• Untuk memacu keakraban, dengan sengaja perdekat jarak
secara gradual
saat berkenalan atau melobby seseorang.
31. Gesture & Body
Languange
2. Senyum
Menandakan:
• Perasaan orang sedang senang hati, nyaman, setuju.
Manfaat:
• Tersenyum lebih dahulu, untuk merangsang orang match
dengan Anda.
• Gabungkan senyuman Anda dengan anggukan.
32. Gesture & Body
Languange
3. Ekspresi muka
Menandakan:
• Kondisi pikiran seseorang.
Manfaat:
• Berdampak sangat besar pada pembentukan persepsi.
• Ada orang yang ekspresi mukanya selalu nampak
mismacth (bawaan lahir)
maupun habituasi (controlled face, poker face, wall face).
33. Gesture & Body
Languange
4. Open Posture
Menandakan:
• Seseorang merasa terbuka, percaya diri.
Manfaat:
• Membuat orang lain merasa Anda yakini.
Hindari:
• Menyilangkan tangan.
• Memasukkan tangan ke dalam saku/di belakang.
• Memeluk barang secara defensif (tas wanita, dompet, dll)
34. Gesture & Body
Languange
5. Forward Lean (Tubuh condong ke depan ke arah
lawan bicara)
Menandakan:
• Lawan bicara tertarik pada pembicaraan kita.
Manfaat:
• Membuat lawan bicara merasa nyaman, condongkan
tubuh Anda, posisikan
menghadap lawan bicara.
• Bila posisi Anda di sampingnya, lakukan dengan agak
miring.
35. Gesture & Body
Languange
6. Touch / Sentuhan
Menandakan:
• Orang merasa mulai akrab.
Manfaat:
• Mempercepat keakraban, misalnya memberikan sentuhan
berupa jabat
tangan di awal pertemuan.
• Lakukan sentuhan sepanjang dilakukan dengan sopan dan
memungkinkan.
• Sentuhan dianggap "netral" di punggung tangan. Lakukan
sealami mungkin,
tidak kelihatan nafsu atau menyengaja.
36. Gesture & Body
Languange
7. Eye Contact (soft and warm)
Menandakan:
• Keterbukaan, apa adanya, terus terang.
Manfaat:
• Meningkatkan kepercayaan lawan bicara pada kita dengan
cara selalu
bertatapan dengan mata lawan bicara secara hangat
(senyum).
• Tatapan di daerah sekitar area mata dan hidung.
• Jangan main mata/piknik ke da erah erogen.
37. Gesture & Body
Languange
8. Anggukan kepala
Menandakan:
• Persetujuan, afirmasi, akrab, suka.
• Terkecuali orang India.
Manfaat:
• Pada saat mendengarkan lawan bicara, anggukan kepala
dengan halus dan sinkron. Saat terbaik adalah di setiap jeda
kata lawan bicara, atau saat
kalimat mereka memerlukan persetujuan.
• Saat mengucapkan kalimat untuk mendapatkan
persetujuan (termasuk kalimat perintah), maka anggukkan
kepala Anda sendiri.
38. Gesture & Body
Languange
9. Meletakkan tangan seperti bertopang dagu/menelpon
dengan kepala dan badan tegak
Menandakan:
• Kondisi seseorang sedang menganalisa/menimbang
pembicaraan orang lain.
Manfaat:
• Hindari meletakkan tangan seperti itu saat mendengarkan
lawan bicara.
39. Gesture & Body
Languange
10. Mengangkat satu kaki dan kedua tangan di belakang
kepala
Menunjukkan:
• Seseorang tengah merasa dominan, menantang,
berkuasa.
Manfaat:
• Hindari bersifat seperti ini.
40. Gesture & Body
Languange
11. Menggaruk belakang kepala/leher
Menandakan:
• Kesan bohong/ragu.
• Kesan lebih kuat jika muka dialihkan dari lawan bicara.
Manfaat:
• Hindari melakukan seperti itu.
41. Gesture & Body
Languange
12. Menjulurkan tangan kepada lawan bicara dengan
telapak tangan di atas
Menandakan:
• Kesan jujur, terus terang.
Manfaat:
• Saat mengatakan suatu fakta atau menanggapi tuduhan
yang tidak benar,
lakukan hal ini dengan disertai senyum datar.
42. Gesture & Body
Languange
13. Memukul tubuh sendiri (kepala, dahi atau paha)
Menandakan:
• Sedang kelupaan atau menyalahkan diri sendiri.
Manfaat:
• Jika lawan bicara melakukan itu, terima saja, jangan
disalahkan lagi,
gunakan sebagai face saving.
43. Gesture & Body
Languange
14. Tangan membentuk Piramid
Menandakan:
• Sikap percaya diri, punya pendapat yang diyakini.
Manfaat:
• Lakukan saat diperlukan.
44. Gesture & Body
Languange
15. Menguasai Gerakan Tangan (menggambarkan
sesuai dengan perkataan)
Menandakan:
• Pembicara adalah orang yang berpikir secara visual.
Manfaat:
• Untuk meningkatkan impresi kata-kata, gerakkanlah
tangan mengikuti kata
yang Anda jelaskan.
• Akan lebih mudah diingat.
45. Gesture & Body
Languange & Intonation
Intonasi Suara
(Aspek Vocal)
46. Intonasi
Gesture & Body
Languange & Intonation
• Untuk membuat pembicaraan jadi menarik.
• Berbicara tanpa intonasi akan mengesankan bahwa
pembicara sendiri tidak tertarik.
47. 1. Nada
• Untuk mendapatkan perhatian dengan cara nada
diturunkan
• Untuk menekankan kata penting dengan cara nada
diturunkan
• Contoh: Aspek berikut ini penting yakni adanya sistem
perundangan yang berlaku di
daerah (PERDA)
Gesture & Body
Languange & Intonation
48. Gesture & Body
Languange & Intonation
2. Tempo
• Untuk menekankan suatu kata yang kita harapkan masuk
ke bawah sadar.
• Lakukan dengan tempo yang cukup p.e.l.a.n
• Contoh: Jaman modern ini anak lebih banyak mengalami
tantangan jadi perlu sekali adanya u.p.a.y.a…
p.e.r.l.i.n.d.u.n.g.a.n.
49. Gesture & Body
Languange & Intonation
3. Timbre
• Untuk membuat kata terkesan lebih mantap perberat
tekanan kata.
Contoh: Jika riset sudah dilakukan, kita pasti aman.
• Untuk membuat kata terkesan lebih enteng ringankan
tekanan kata.
Contoh: Munculnya perbedaan adalah hal yang biasa.
50. Gesture & Body
Languange & Intonation
4. Jeda
• Untuk memancing munculnya rasa ingin tahu.
• Untuk menimbulkan harapan (expectation).
• Gunakan jeda tepat sebelum kata yang ingin dipicu rasa
ingin tahu.
• Contoh: “Hal terpenting dalam komunikasi adalah
mempengaruhi………
state of mind”.
Contoh:
. Susi…, menggigit anjing mati
• Susi menggigit…., anjing mati
• Susi menggigit anjing…, mati
• Susi menggigit anjing! Mati?
52. Menghidupkan
Acara Televisi
Menarik dan hidupnya sebuah program televisi dipengaruhi
terutama oleh strategi program :
Strategi program yang ditinjau dari dari aspek manajemen
atau sering juga disebut dengan manajemen strategis
(management strategic) program siaran yang terdiri dari :
1. Perencanaan program
2. Produksi dan pembelian program
3. Eksekusi program
4. Pengawasan dan evaluasi program
53. Menghidupkan
Acara Televisi
Produksi Program (Poin ke 3)
Terutama terletak di Talent:
1) Manajer Produksi
2) Produser
3) Penulis Script
4) Sutradara
5) Asisten Sutradara
6) Director of Photography
7) Pengarah Program
8) Pemandu Gambar
9) Penata Cahaya
10) Penata Seni
54. Menghidupkan
Acara Televisi
11) Audio Mixer
12) Teknisi Video
13) Operator Film dan Video
14) Produser Eksekutif
15) Produser
16) Produser Acara
17) Produser Lapangan
18) Asisten Produser
19) Presenter
Presenter, ibarat sebuah peramu saji. Jadi, iyalah yang
akan menyajikan makanan ke pelanggan. Sebagai ujung
tombak, hasil akhirnya ada di presenter.
55. Menghidupkan
Acara Televisi
Mengenal Presenter
Dalam bidang penyiaran, yakni radio di televisi, dikenal
istilah presenter atau yang bila diartikan secara harafiah
disebut sebagai penyaji/penyampai/pembawa/yang
mempersembahkan. Di kamus umum bahasa indonesia,
definisi presenter adalah orang yang membawakan suatu
kegiatan yang dipertunjukkan oleh suatu program di televisi
atau radio.
Terdapat 4 jenis presenter:
1. Continuity Presenter 2. Host
3. Anchor/News Caster 4. Reporter
56. Menghidupkan
Acara Televisi
Tips menghidupkan acara;
Seorang pembawa acara talk show harus memiliki karakter
yang menjadi daya tarik sebuah acara.
Seorang presenter talk show harus mampu melakukan
beberapa tindakan yang meliputi:
(1)mengambil keputusan,
(2)menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat,
(3)memotong pembicaraan narasumber yang melenceng,
(4)kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan
narasumber
(5) memadukan kemasan program secara interaktif.
57. Menghidupkan
Acara Televisi
Menjadi presenter tv yang baik, yakni:
•Penampilan yang baik dan perlu didukung oleh watak
dan pengalaman.
•Kecerdasan pikiran yang meliputi pengetahuan umum,
penguasaan bahasa, daya penyesuaian, dan daya
ingatan yang kuat.
•Keramahan yang tidak berlebihan.
•Jenis suara yang tepat dengan warna suara yang enak,
menyenangkan untuk didengar.
. Memiliki wibawa yang cukup mantap
58. 1.Kenali diri ((kknnooww yyoouurr sseellff))..
Menghidupkan
Acara Televisi
Aspek penting yang harus diperhatikan oleh seorang
presenter:
1.Kenali Diri Anda (Know and Be Your Self)
2.Kepribadian (Image Personality)
3.Karakter Yang Baik (Great Characher)
4.Pengaturan waktu (Great Management)
59. 1.Penggunaan humor
Menghidupkan
Acara Televisi
Hal-hal yang harus diperhatikan Presenter:
1.Pengunaan Humor
2.Bahasa tubuh
a. Pakaian b. Bahasa c. Kontak Mata
d. Gerakan Tangan e. Ekpresi
3.Kontrol Suara
a. Pernapasan
b. Ekpresi
1. Pitch (tinggi rendah suara)
2. Pace (kecepatan berbicara)
3. Prashing (pemenggalan kalimat)
61. PPuunncchhiinngg LLiinnee
Menghidupkan
Acara Televisi
Tips melalui Format Acara:
1.Punch Line : kejutan-kejutan dalam dialog. Dapat berupa
komedi, pantun, pertanyaan atau celetukan.
2.Gimmick dan Funfare: trik-trik untuk menarik perhatian
penonton. Bisa suaran, efek suara, mimik, tekni editing atau
gerakan kamera
3.Clip Hanger: Shot yang diambangkan, karena jeda iklan
dan sebagainya.
4.Tune/Bumper: Video pembuka acara
62. "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar. Merekalah
orang-orang yang beruntung." (QS Ali Imran:104).
Wassalamualaikum dan
Terima Kasih