SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
PSIKOLOGIPSIKOLOGI
KESEHATANKESEHATAN
Tinjauan Lanjut:Tinjauan Lanjut:
 Promosi & PrevensiPromosi & Prevensi
KesehatanKesehatan
 Variabel Kepribadian yangVariabel Kepribadian yang
Mempengaruhi KesehatanMempengaruhi Kesehatan
Dedi Prasetiawan,Dedi Prasetiawan,
S.Psi, PsikologS.Psi, Psikolog
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
 Ottawa Charter, 1986:Ottawa Charter, 1986:
“Proses yang memungkinkan“Proses yang memungkinkan
orang untuk meningkatkanorang untuk meningkatkan
kendali atas kesehatannya dankendali atas kesehatannya dan
memperbaiki kualitasnya.memperbaiki kualitasnya.
Untuk mencapai suatuUntuk mencapai suatu
keadaan kesejahteraan fisik,keadaan kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial yangmental, dan sosial yang
menyeluruh, individu ataumenyeluruh, individu atau
kelompok haruslah mampukelompok haruslah mampu
mengenali dan menyatakanmengenali dan menyatakan
aspirasinya, untuk memuaskanaspirasinya, untuk memuaskan
kebutuhannya, dan mengubahkebutuhannya, dan mengubah
atau mengatasi lingkungannya.”atau mengatasi lingkungannya.”
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
 Australian HealthAustralian Health
Foundation:Foundation:
““Program kesehatanProgram kesehatan
yang dirancang untukyang dirancang untuk
menimbulkanmenimbulkan
perbaikan dalam diriperbaikan dalam diri
masyarakat,masyarakat,
organisasi, komunitas,organisasi, komunitas,
dan lingkungannyadan lingkungannya .”.”
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
 Visi:Visi:
““Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara danMeningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya secara fisik, mental, danmeningkatkan derajat kesehatannya secara fisik, mental, dan
sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.”sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.”
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
 Misi:Misi:
1.1. Advokasi:Advokasi:
Pendekatan terhadap pihak lain yangPendekatan terhadap pihak lain yang
dianggap memiliki pengaruh terhadapdianggap memiliki pengaruh terhadap
keberhasilan program atau kegatankeberhasilan program atau kegatan
yang dilakukan.yang dilakukan.
Tujuannya adalah mendorongTujuannya adalah mendorong
kebijakan publik yang suportif bagikebijakan publik yang suportif bagi
kesehatan.kesehatan.
Suatu kombinasi tindakan individual dan sosial yang dirancang untukSuatu kombinasi tindakan individual dan sosial yang dirancang untuk
meraih komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial danmeraih komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan
dukungan sistem untuk sasaran atau program kesehatan tertentu.dukungan sistem untuk sasaran atau program kesehatan tertentu.
Tindakan tersebut bisa diambil oleh &/ atas nama perorangan danTindakan tersebut bisa diambil oleh &/ atas nama perorangan dan
kelompok untuk menciptakan kondisi kehidupan yang kondusif bagikelompok untuk menciptakan kondisi kehidupan yang kondusif bagi
kesehatan dan pencapaian gaya hidup sehat. (WHO, 1989)kesehatan dan pencapaian gaya hidup sehat. (WHO, 1989)
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
 Misi:Misi:
2.2. Mediasi:Mediasi:
Menjembatani, menjadi jembatan, menjalin kemitraan denganMenjembatani, menjadi jembatan, menjalin kemitraan dengan
berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
 Misi:Misi:
3.3. Memberdayakan:Memberdayakan:
Membangkitkan kemampuanMembangkitkan kemampuan
atau keterampilan kepadaatau keterampilan kepada
masyarakat agar mampumasyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkanmemelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendirikesehatan mereka sendiri
secara mandiri.secara mandiri.
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
 Strategi:Strategi:
Advokasi:Advokasi:
Pembuat keputusan &Pembuat keputusan &
Penentu kebijakanPenentu kebijakan
Advokasi:Advokasi:
Pembuat keputusan &Pembuat keputusan &
Penentu kebijakanPenentu kebijakan
Dukungan Sosial:Dukungan Sosial:
Tokoh Masyarakat Formal &Tokoh Masyarakat Formal &
InformalInformal
Dukungan Sosial:Dukungan Sosial:
Tokoh Masyarakat Formal &Tokoh Masyarakat Formal &
InformalInformal
Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan MasyarakatPemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
Sasaran:Sasaran:
TersierTersier
SekunderSekunder
PrimerPrimer
Strategi Global WHO, 1984Strategi Global WHO, 1984
PROMOSIPROMOSI
KESEHATANKESEHATAN
Strategi Ottawa Charter, 1986Strategi Ottawa Charter, 1986
GerakanGerakan
MasyarakatMasyarakat
KeterampilanKeterampilan
IndividuIndividu
ReorientasiReorientasi
LayananLayanan
KesehatanKesehatan
LingkunganLingkungan
YangYang
SuportifSuportif
KebijakanKebijakan
BerwawasanBerwawasan
KesehatanKesehatan
StrategiStrategi
PromkesPromkes
PROMOSI KESEHATANPROMOSI KESEHATAN
RuangRuang
LingkupLingkup
BerdasarBerdasar
AspekAspek
BerdasarBerdasar
SettingSetting
Berdasar TingkatBerdasar Tingkat
PelayananPelayanan
PromotifPromotif KeluargaKeluarga
PreventifPreventif
Health PromotionHealth Promotion
Specific ProtectionSpecific Protection
Early Diagnosis &Early Diagnosis &
Prompt TreatmentPrompt Treatment
Tempat UmumTempat Umum
SekolahSekolah
DisabilityDisability
LimitationLimitation
RehabilitationRehabilitation
Tempat KerjaTempat Kerja
FasilitasFasilitas
KesehatanKesehatanPrimerPrimer
SekunderSekunder
TersierTersier
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
 Teori Atribusi:Teori Atribusi:
Orang termotivasi untuk memahami penyebabOrang termotivasi untuk memahami penyebab
suatu peristiwa sebagai cara untuk menjadikansuatu peristiwa sebagai cara untuk menjadikan
dunia tampak lebih terduga dan terkendalidunia tampak lebih terduga dan terkendali
(Heider, 1944)(Heider, 1944)
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
 Teori Atribusi:Teori Atribusi:
Stabil -Stabil -
LabilLabil
Global -Global -
SpesifiSpesifi
kk
InternalInternal
--
EksternaEksterna
ll
GayaGaya
AtribusiAtribusi
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
 Health locus ofHealth locus of
control:control:
Cara pandang individu atasCara pandang individu atas
peristiwa2 dalamperistiwa2 dalam
kehidupannya sebagaikehidupannya sebagai
konsekuensi darikonsekuensi dari
perbuatannya, apakahperbuatannya, apakah
dapat dikendalikan olehnyadapat dikendalikan olehnya
(internal) atau tidak(internal) atau tidak
berhubungan denganberhubungan dengan
perilakunya sehingga ada diperilakunya sehingga ada di
luar kendalinya (eksternal)luar kendalinya (eksternal)
(Walston & Walston, 1982)(Walston & Walston, 1982)
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
• Perceived control:Perceived control:
Sejauh mana orang berpikir bahwa ia dapatSejauh mana orang berpikir bahwa ia dapat
mempengaruhi arah, akhir, kemunculan, kekambuhan, danmempengaruhi arah, akhir, kemunculan, kekambuhan, dan
konsekuensi dari suatu kejadiankonsekuensi dari suatu kejadian
ControlControl
Perceived controlPerceived control Locus of ControlLocus of Control
EksternalEksternal InternalInternal
ChanceChance Powerful othersPowerful others
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
 Unrealistic optimism:Unrealistic optimism:
Perilaku tidak sehatPerilaku tidak sehat
dilakukan karenadilakukan karena
persepsi yang tidakpersepsi yang tidak
akurat atas resiko danakurat atas resiko dan
kerentanan (Weinstein,kerentanan (Weinstein,
1983, 1984). Ada 41983, 1984). Ada 4
faktor kognitif:faktor kognitif:
 Kurang pengalamanKurang pengalaman
 Keyakinan bahwaKeyakinan bahwa
masalah itu dapatmasalah itu dapat
dicegah oleh ybsdicegah oleh ybs
 Keyakinan bahwa jikaKeyakinan bahwa jika
masalah itu kini belummasalah itu kini belum
ada, kelak juga tidakada, kelak juga tidak
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
 Stages ofStages of
change:change:
Perilaku berubahPerilaku berubah
secara bertahapsecara bertahap
dan dinamis, bukandan dinamis, bukan
semata ada atausemata ada atau
tidak ada. Orangtidak ada. Orang
pada tahappada tahap
berbeda akanberbeda akan
berbeda dalamberbeda dalam
menimbang (lebihmenimbang (lebih
fokus ke cost /fokus ke cost /
benefit) (Prochaskabenefit) (Prochaska
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
Becker & Rosenstock’s Health BeliefBecker & Rosenstock’s Health Belief
ModelModel
Model KeyakinanModel Keyakinan
Kesehatan:Kesehatan:
Perilaku adalah hasil dariPerilaku adalah hasil dari
set keyakinan2 inti yangset keyakinan2 inti yang
dibentuk selamadibentuk selama
bertahun-tahun.bertahun-tahun.
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
Sarafino’s Health Belief ModelSarafino’s Health Belief Model
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
The Protection Motivation TheoryThe Protection Motivation Theory
•Motivasi Proteksi:Motivasi Proteksi:
Perilaku terkaitPerilaku terkait
kesehatan = produk (&kesehatan = produk (&
dapat diperkirakan)dapat diperkirakan)
dari 5 komponen, yaitu:dari 5 komponen, yaitu:
•KeparahanKeparahan
•KerentananKerentanan
•EfektivitasEfektivitas
tanggapantanggapan
•Efikasi diriEfikasi diri
•Ketakutan (Rogers,Ketakutan (Rogers,
1975)1975)
MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN
PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF
Ajzen & Maden Theory of PlannedAjzen & Maden Theory of Planned
•Perilaku Terencana:Perilaku Terencana:
Intensi adalah rencana2Intensi adalah rencana2
tindakan dalam mengejartindakan dalam mengejar
tujuan perilaku. Terdiritujuan perilaku. Terdiri
dari 3 komponendari 3 komponen
keyakinan:keyakinan:
•Sikap terhadapSikap terhadap
perilakuperilaku
•Norma subyektifNorma subyektif
•Kendali perilaku yangKendali perilaku yang
dipersepsikan (Ajzen,dipersepsikan (Ajzen,
1985)1985)
TIPE PERILAKU /TIPE PERILAKU /
KEPRIBADIANKEPRIBADIAN
AA ABAB BB DD
Psikologi kesehatan sesi 6 7

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
KANDA IZUL
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Pangestu S
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Pangestu S
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Sariana Csg
 

Was ist angesagt? (19)

[1] konsep penyakit kronis
[1] konsep penyakit kronis[1] konsep penyakit kronis
[1] konsep penyakit kronis
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Konsep sehat sakit
Konsep sehat sakitKonsep sehat sakit
Konsep sehat sakit
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
Konsep sehat sakit
Konsep sehat sakitKonsep sehat sakit
Konsep sehat sakit
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Bentuk perilaku sehat dan sakit
Bentuk perilaku sehat dan sakitBentuk perilaku sehat dan sakit
Bentuk perilaku sehat dan sakit
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.idikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilakuPendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakit
 
Konsep sehat – sakit jiwa
Konsep sehat – sakit jiwaKonsep sehat – sakit jiwa
Konsep sehat – sakit jiwa
 

Ähnlich wie Psikologi kesehatan sesi 6 7

Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
om_wiez
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
om_wiez
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
om_wiez
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
Dasuki Suke
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
Dasuki Suke
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
Dasuki Suke
 
Pengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdf
Pengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdfPengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdf
Pengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdf
githaandriani1
 

Ähnlich wie Psikologi kesehatan sesi 6 7 (20)

Sesi 1 konsep dan teori promkes.pptx
Sesi 1 konsep dan teori promkes.pptxSesi 1 konsep dan teori promkes.pptx
Sesi 1 konsep dan teori promkes.pptx
 
Pemberdyaan jafung ento clc up
Pemberdyaan  jafung ento   clc upPemberdyaan  jafung ento   clc up
Pemberdyaan jafung ento clc up
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
 
Dasar promosi kesehatan
Dasar promosi kesehatanDasar promosi kesehatan
Dasar promosi kesehatan
 
I pengantar ikm
I pengantar ikmI pengantar ikm
I pengantar ikm
 
Kompetensi_Petugas_Promkes.pptx
Kompetensi_Petugas_Promkes.pptxKompetensi_Petugas_Promkes.pptx
Kompetensi_Petugas_Promkes.pptx
 
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptxPert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
 
promkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.pptpromkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.ppt
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
Konsep dan prinsip promkes
Konsep dan prinsip promkesKonsep dan prinsip promkes
Konsep dan prinsip promkes
 
kebijakan Lansia.pptx
kebijakan Lansia.pptxkebijakan Lansia.pptx
kebijakan Lansia.pptx
 
Pengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdf
Pengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdfPengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdf
Pengantar Promosi Kesehatan dan konsep promosikesehatan .pdf
 
Konsep dasar promkes
Konsep dasar promkesKonsep dasar promkes
Konsep dasar promkes
 
PT 1.pptx
PT 1.pptxPT 1.pptx
PT 1.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 

Psikologi kesehatan sesi 6 7

  • 1. PSIKOLOGIPSIKOLOGI KESEHATANKESEHATAN Tinjauan Lanjut:Tinjauan Lanjut:  Promosi & PrevensiPromosi & Prevensi KesehatanKesehatan  Variabel Kepribadian yangVariabel Kepribadian yang Mempengaruhi KesehatanMempengaruhi Kesehatan Dedi Prasetiawan,Dedi Prasetiawan, S.Psi, PsikologS.Psi, Psikolog
  • 2. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN  Ottawa Charter, 1986:Ottawa Charter, 1986: “Proses yang memungkinkan“Proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkanorang untuk meningkatkan kendali atas kesehatannya dankendali atas kesehatannya dan memperbaiki kualitasnya.memperbaiki kualitasnya. Untuk mencapai suatuUntuk mencapai suatu keadaan kesejahteraan fisik,keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yangmental, dan sosial yang menyeluruh, individu ataumenyeluruh, individu atau kelompok haruslah mampukelompok haruslah mampu mengenali dan menyatakanmengenali dan menyatakan aspirasinya, untuk memuaskanaspirasinya, untuk memuaskan kebutuhannya, dan mengubahkebutuhannya, dan mengubah atau mengatasi lingkungannya.”atau mengatasi lingkungannya.”
  • 3. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN  Australian HealthAustralian Health Foundation:Foundation: ““Program kesehatanProgram kesehatan yang dirancang untukyang dirancang untuk menimbulkanmenimbulkan perbaikan dalam diriperbaikan dalam diri masyarakat,masyarakat, organisasi, komunitas,organisasi, komunitas, dan lingkungannyadan lingkungannya .”.”
  • 4. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN  Visi:Visi: ““Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara danMeningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya secara fisik, mental, danmeningkatkan derajat kesehatannya secara fisik, mental, dan sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.”sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.”
  • 5. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN  Misi:Misi: 1.1. Advokasi:Advokasi: Pendekatan terhadap pihak lain yangPendekatan terhadap pihak lain yang dianggap memiliki pengaruh terhadapdianggap memiliki pengaruh terhadap keberhasilan program atau kegatankeberhasilan program atau kegatan yang dilakukan.yang dilakukan. Tujuannya adalah mendorongTujuannya adalah mendorong kebijakan publik yang suportif bagikebijakan publik yang suportif bagi kesehatan.kesehatan. Suatu kombinasi tindakan individual dan sosial yang dirancang untukSuatu kombinasi tindakan individual dan sosial yang dirancang untuk meraih komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial danmeraih komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan dukungan sistem untuk sasaran atau program kesehatan tertentu.dukungan sistem untuk sasaran atau program kesehatan tertentu. Tindakan tersebut bisa diambil oleh &/ atas nama perorangan danTindakan tersebut bisa diambil oleh &/ atas nama perorangan dan kelompok untuk menciptakan kondisi kehidupan yang kondusif bagikelompok untuk menciptakan kondisi kehidupan yang kondusif bagi kesehatan dan pencapaian gaya hidup sehat. (WHO, 1989)kesehatan dan pencapaian gaya hidup sehat. (WHO, 1989)
  • 6. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN  Misi:Misi: 2.2. Mediasi:Mediasi: Menjembatani, menjadi jembatan, menjalin kemitraan denganMenjembatani, menjadi jembatan, menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
  • 7. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN  Misi:Misi: 3.3. Memberdayakan:Memberdayakan: Membangkitkan kemampuanMembangkitkan kemampuan atau keterampilan kepadaatau keterampilan kepada masyarakat agar mampumasyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkanmemelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendirikesehatan mereka sendiri secara mandiri.secara mandiri.
  • 8. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN  Strategi:Strategi: Advokasi:Advokasi: Pembuat keputusan &Pembuat keputusan & Penentu kebijakanPenentu kebijakan Advokasi:Advokasi: Pembuat keputusan &Pembuat keputusan & Penentu kebijakanPenentu kebijakan Dukungan Sosial:Dukungan Sosial: Tokoh Masyarakat Formal &Tokoh Masyarakat Formal & InformalInformal Dukungan Sosial:Dukungan Sosial: Tokoh Masyarakat Formal &Tokoh Masyarakat Formal & InformalInformal Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan MasyarakatPemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat Sasaran:Sasaran: TersierTersier SekunderSekunder PrimerPrimer Strategi Global WHO, 1984Strategi Global WHO, 1984
  • 9. PROMOSIPROMOSI KESEHATANKESEHATAN Strategi Ottawa Charter, 1986Strategi Ottawa Charter, 1986 GerakanGerakan MasyarakatMasyarakat KeterampilanKeterampilan IndividuIndividu ReorientasiReorientasi LayananLayanan KesehatanKesehatan LingkunganLingkungan YangYang SuportifSuportif KebijakanKebijakan BerwawasanBerwawasan KesehatanKesehatan StrategiStrategi PromkesPromkes
  • 10. PROMOSI KESEHATANPROMOSI KESEHATAN RuangRuang LingkupLingkup BerdasarBerdasar AspekAspek BerdasarBerdasar SettingSetting Berdasar TingkatBerdasar Tingkat PelayananPelayanan PromotifPromotif KeluargaKeluarga PreventifPreventif Health PromotionHealth Promotion Specific ProtectionSpecific Protection Early Diagnosis &Early Diagnosis & Prompt TreatmentPrompt Treatment Tempat UmumTempat Umum SekolahSekolah DisabilityDisability LimitationLimitation RehabilitationRehabilitation Tempat KerjaTempat Kerja FasilitasFasilitas KesehatanKesehatanPrimerPrimer SekunderSekunder TersierTersier
  • 11. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF  Teori Atribusi:Teori Atribusi: Orang termotivasi untuk memahami penyebabOrang termotivasi untuk memahami penyebab suatu peristiwa sebagai cara untuk menjadikansuatu peristiwa sebagai cara untuk menjadikan dunia tampak lebih terduga dan terkendalidunia tampak lebih terduga dan terkendali (Heider, 1944)(Heider, 1944)
  • 12. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF  Teori Atribusi:Teori Atribusi: Stabil -Stabil - LabilLabil Global -Global - SpesifiSpesifi kk InternalInternal -- EksternaEksterna ll GayaGaya AtribusiAtribusi
  • 13. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF  Health locus ofHealth locus of control:control: Cara pandang individu atasCara pandang individu atas peristiwa2 dalamperistiwa2 dalam kehidupannya sebagaikehidupannya sebagai konsekuensi darikonsekuensi dari perbuatannya, apakahperbuatannya, apakah dapat dikendalikan olehnyadapat dikendalikan olehnya (internal) atau tidak(internal) atau tidak berhubungan denganberhubungan dengan perilakunya sehingga ada diperilakunya sehingga ada di luar kendalinya (eksternal)luar kendalinya (eksternal) (Walston & Walston, 1982)(Walston & Walston, 1982)
  • 14. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF • Perceived control:Perceived control: Sejauh mana orang berpikir bahwa ia dapatSejauh mana orang berpikir bahwa ia dapat mempengaruhi arah, akhir, kemunculan, kekambuhan, danmempengaruhi arah, akhir, kemunculan, kekambuhan, dan konsekuensi dari suatu kejadiankonsekuensi dari suatu kejadian ControlControl Perceived controlPerceived control Locus of ControlLocus of Control EksternalEksternal InternalInternal ChanceChance Powerful othersPowerful others
  • 15. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF  Unrealistic optimism:Unrealistic optimism: Perilaku tidak sehatPerilaku tidak sehat dilakukan karenadilakukan karena persepsi yang tidakpersepsi yang tidak akurat atas resiko danakurat atas resiko dan kerentanan (Weinstein,kerentanan (Weinstein, 1983, 1984). Ada 41983, 1984). Ada 4 faktor kognitif:faktor kognitif:  Kurang pengalamanKurang pengalaman  Keyakinan bahwaKeyakinan bahwa masalah itu dapatmasalah itu dapat dicegah oleh ybsdicegah oleh ybs  Keyakinan bahwa jikaKeyakinan bahwa jika masalah itu kini belummasalah itu kini belum ada, kelak juga tidakada, kelak juga tidak
  • 16. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF  Stages ofStages of change:change: Perilaku berubahPerilaku berubah secara bertahapsecara bertahap dan dinamis, bukandan dinamis, bukan semata ada atausemata ada atau tidak ada. Orangtidak ada. Orang pada tahappada tahap berbeda akanberbeda akan berbeda dalamberbeda dalam menimbang (lebihmenimbang (lebih fokus ke cost /fokus ke cost / benefit) (Prochaskabenefit) (Prochaska
  • 17. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF Becker & Rosenstock’s Health BeliefBecker & Rosenstock’s Health Belief ModelModel Model KeyakinanModel Keyakinan Kesehatan:Kesehatan: Perilaku adalah hasil dariPerilaku adalah hasil dari set keyakinan2 inti yangset keyakinan2 inti yang dibentuk selamadibentuk selama bertahun-tahun.bertahun-tahun.
  • 18. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF Sarafino’s Health Belief ModelSarafino’s Health Belief Model
  • 19. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF The Protection Motivation TheoryThe Protection Motivation Theory •Motivasi Proteksi:Motivasi Proteksi: Perilaku terkaitPerilaku terkait kesehatan = produk (&kesehatan = produk (& dapat diperkirakan)dapat diperkirakan) dari 5 komponen, yaitu:dari 5 komponen, yaitu: •KeparahanKeparahan •KerentananKerentanan •EfektivitasEfektivitas tanggapantanggapan •Efikasi diriEfikasi diri •Ketakutan (Rogers,Ketakutan (Rogers, 1975)1975)
  • 20. MODEL-MODEL PEMRAKIRAANMODEL-MODEL PEMRAKIRAAN PERILAKU PREVENTIFPERILAKU PREVENTIF Ajzen & Maden Theory of PlannedAjzen & Maden Theory of Planned •Perilaku Terencana:Perilaku Terencana: Intensi adalah rencana2Intensi adalah rencana2 tindakan dalam mengejartindakan dalam mengejar tujuan perilaku. Terdiritujuan perilaku. Terdiri dari 3 komponendari 3 komponen keyakinan:keyakinan: •Sikap terhadapSikap terhadap perilakuperilaku •Norma subyektifNorma subyektif •Kendali perilaku yangKendali perilaku yang dipersepsikan (Ajzen,dipersepsikan (Ajzen, 1985)1985)
  • 21. TIPE PERILAKU /TIPE PERILAKU / KEPRIBADIANKEPRIBADIAN AA ABAB BB DD