SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 119
File Presentasi ini bisa didownload di
http://www.ziddu.com/download/4484847/2009_016_Bontang_LP3E.pdf.html
www.dadangsolihin.com 2
www.dadangsolihin.com 3
MateriMateri
• Apa Tujuan Pembangunan?
• Pembangunan Daerah
• Pergeseran Paradigma: From Government to Governance
• Permasalahan Pembangunan Daerah
• Perencanaan Pembangunan Daerah
• Kegagalan Perencanaan
• Bias-bias dalam Perencanaan
• Sistem Perencanaan yang Berhasil
• Perencanaan yang Ideal
• Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi
• Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
• Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
www.dadangsolihin.com 4
Apa Tujuan Pembangunan?Apa Tujuan Pembangunan?
(Todaro: the three objectives of development)
1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap orang, baik
pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan,
pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.
2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya
rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang.
3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap orang.
www.dadangsolihin.com 6
How?How?
1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
 antar daerah
 antar sub daerah
 antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
1. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
2. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.
4. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam
agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa
datang (berkelanjutan).
www.dadangsolihin.com 7
Pembangunan Daerah (1)Pembangunan Daerah (1)
 Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana
untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga
tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam:
• memberikan pelayanan kepada masyarakat,
• mengelola sumber daya ekonomi daerah.
www.dadangsolihin.com 8
Pembangunan Daerah (2)Pembangunan Daerah (2)
 Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk
memberdayakan masyarakat di seluruh daerah sehingga:
• tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat
untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan
tenteram,
• memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi
peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.
www.dadangsolihin.com 9
Pembangunan Daerah (3)Pembangunan Daerah (3)
• Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi
daerah dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada
terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance).
• Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat
dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar, yaitu:
pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat.
www.dadangsolihin.com 10
Pembangunan Daerah (4)Pembangunan Daerah (4)
• Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran
yang menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum
yang kondusif bagi unsur-unsur lain.
• Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan
lapangan kerja dan pendapatan.
• Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi
dan politik.
www.dadangsolihin.com 11
Pergeseran Paradigma:Pergeseran Paradigma:
FFrom Government to Governancerom Government to Governance
Government Governance
 Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal
publik,
 Aktor di luarnya hanya dapat
disertakan sejauh negara
mengijinkannya.
 Persoalan-persoalan publik
adalah urusan bersama
pemerintah, civil society dan
dunia usaha sebagai tiga aktor
utama.
www.dadangsolihin.com 12
Pelaku Pembangunan: ParadigmaPelaku Pembangunan: Paradigma
GovernanceGovernance
 Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
www.dadangsolihin.com 13
 Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan
Good.
Dunia Usaha
Swasta
Pemerintah Masyarakat
Nilai
Pertumbuhan
Redistibusi
Melalui Pelayanan
Pasar
Kontrol Kontrol
Tenaga Kerja
Pelaku Pembangunan: StakeholdersPelaku Pembangunan: Stakeholders
www.dadangsolihin.com 14
Executive
Judiciary
Legislature
Public service
Military
Police
organized into:
Community-based organizations
Non-governmental organizations
Professional Associations
Religious groups
Women’s groups
Media
Small / medium / large enterprises
Multinational Corporations
Financial institutions
Stock exchange
BUSINESS
STATE CITIZENS
TroikaTroika
www.dadangsolihin.com 15
Troika: Pola HubunganTroika: Pola Hubungan aantara Pemerintah,ntara Pemerintah,
Dunia Usaha Swasta,Dunia Usaha Swasta, ddan Masyarakatan Masyarakat
www.dadangsolihin.com 16
VISI
Masyarakat,
Bangsa, dan
Negara
PemerintahPemerintah
MasyarakatMasyarakat
Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance
TernyataTernyata
Pemerintah Masih DiperlukanPemerintah Masih Diperlukan
www.dadangsolihin.com 17
Permasalahan Pembangunan Daerah (1)Permasalahan Pembangunan Daerah (1)
1.1. Pembangunan EkonomiPembangunan Ekonomi
 Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
 Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk
mengembangkan sektor riil
 Pola persebaran investasi untuk PMA dan PMDN secara
nasional belum merata dan menunjukkan ketimpangan yang
cukup tinggi antarwilayah
2.2. Pembangunan SosialPembangunan Sosial
 Menurunnya kemampuan pemerintah dalam pelayanan-
pelayanan sosial dasar (pendidikan, kesehatan dan gizi).
www.dadangsolihin.com 18
Permasalahan Pembangunan Daerah (2)Permasalahan Pembangunan Daerah (2)
3.3. Pembangunan Prasarana WilayahPembangunan Prasarana Wilayah
 Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi antar dan
intra wilayah.
 Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam pengaturan
dan pengelolaan infrastruktur.
 Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya tenaga
listrik.
 Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air minum.
 Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan infrastruktur.
www.dadangsolihin.com 19
Permasalahan Pembangunan Daerah (3)Permasalahan Pembangunan Daerah (3)
4.4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan HidupPembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
 Menurunnya kualitas permukiman (kemacetan, kawasan kumuh,
pencemaran lingkungan (air, udara, suara, sampah).
 Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di
wilayah perkotaan.
 Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan permukiman
secara signifikan.
www.dadangsolihin.com 20
Permasalahan Pembangunan Daerah (4)Permasalahan Pembangunan Daerah (4)
5.5. Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)
 Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan.
 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum sepenuhnya menjadi
acuan dalam pemanfaatan ruang dan fokus hanya pada
Perencanaan.
 Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan resapan air,
serta meningkatnya DAS kritis.
 Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang
frekuensinya meningkat dan dampaknya semakin meluas,
terutama pada kawasan yang berfungsi lindung.
www.dadangsolihin.com 21
Permasalahan Pembangunan Daerah (5)Permasalahan Pembangunan Daerah (5)
6.6. Permasalahan KhususPermasalahan Khusus
 Lemahnya daya saing investasi
 Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara terpadu
antar sektor dan antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha
 Pemekaran daerah yang belum mampu menyejahterakan
masyarakat
 Rendahnya proses pembangunan dan penguatan stabilitas
keamanan di daerah perbatasan negara.
www.dadangsolihin.com 22
Definisi PerencanaanDefinisi Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian
pilihan-pilihan.
 Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan).
 Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan
 Tepat : Dikaitkan dengan tindakan
 Pilihan-pilihan :
1. Pemilihan tujuan dan kriteria
2. Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi
dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan
3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan
www.dadangsolihin.com 24
Syarat PerencanaanSyarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
www.dadangsolihin.com 25
Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan
• Sebagai penuntun arah
• Minimalisasi ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi sumberdaya
• Penetapan standar dan pengawasan kualitas
www.dadangsolihin.com 26
Kegagalan Perencanaan (1)Kegagalan Perencanaan (1)
1. Penyusunan perencanaan
tidak tepat, mungkin karena:
www.dadangsolihin.com 28
 informasinya kurang
lengkap,
 metodologinya belum
dikuasai,
 perencanaannya tidak
realistis sehingga tidak
mungkin pernah bisa
terlaksana
 pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan-
pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
Kegagalan Perencanaan (2)Kegagalan Perencanaan (2)
2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak
seperti seharusnya.
 kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan
pelaksanaannya.
 aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,
 masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga
tidak mendukungnya.
www.dadangsolihin.com 29
Kegagalan Perencanaan (3)Kegagalan Perencanaan (3)
3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak
sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak
dapat mengatasi masalah mendasar negara
berkembang.
www.dadangsolihin.com 30
 Misalnya, orientasi
semata-mata pada
pertumbuhan yang
menyebabkan makin
melebarnya kesenjangan.
 Dengan demikian, yang
keliru bukan semata-mata
perencanaannya, tetapi
falsafah atau konsep di
balik perencanaan itu.
Kegagalan Perencanaan (4)Kegagalan Perencanaan (4)
4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total
kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.
 Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan
berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan
kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.
 Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan
permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
 Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem
perencanaan terpusat (centrally planned system).
www.dadangsolihin.com 31
32www.dadangsolihin.com
33
Bias (1): Rasional vs MoralBias (1): Rasional vs Moral
 Adanya kecenderungan berpikir bahwa:
– dimensi rasional dari pembangunan lebih penting dari
dimensi moralnya,
– dimensi material lebih penting daripada dimensi
kelembagaannya, dan
– dimensi ekonomi lebih penting dari dimensi sosialnya.
 Akibat dari anggapan itu ialah alokasi sumber daya
pembangunan diprioritaskan menurut jalan pikiran yang
demikian.
www.dadangsolihin.com
34
Bias (2): Top Down vs AspiratifBias (2): Top Down vs Aspiratif
www.dadangsolihin.com
 Pendekatan pembangunan yang berasal dari atas lebih
sempurna daripada pengalaman dan aspirasi pembangunan
di tingkat bawah (grass-root).
 Akibatnya kebijakan pembangunan menjadi kurang efektif
karena kurang mempertimbangkan kondisi yang nyata dan
hidup di masyarakat.
35
Bias (3): Bantuan Material vs KeterampilanBias (3): Bantuan Material vs Keterampilan
www.dadangsolihin.com
 Pembangunan masyarakat di tingkat bawah lebih
memerlukan bantuan material daripada keterampilan teknis
dan manajerial.
 Anggapan ini sering mengakibatkan pemborosan sumber
daya dan dana, karena:
– kurang mempersiapkan keterampilan teknis dan
manajerial dalam pengembangan sumber daya manusia,
dan
– mengakibatkan makin tertinggalnya masyarakat di
lapisan bawah.
36
Bias (4) :Teknologi MasyarakatBias (4) :Teknologi Masyarakat
www.dadangsolihin.com
 Teknologi yang diperkenalkan dari atas selalu jauh lebih ampuh
daripada teknologi yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
 Anggapan demikian dapat menyebabkan pendekatan
pembangunan yang:
 terlalu memaksa dan menyamaratakan teknologi tertentu
untuk seluruh kawasan pembangunan di tanah air yang
sangat luas dan beragam tahap perkembangannya ini.
 pendekatan pembangunan terlalu mengabaikan potensi
teknologi tradisional yang dengan sedikit penyempurnaan
dan pembaharuan mungkin lebih efisien dan lebih efektif
untuk dimanfaatkan dibandingkan dengan teknologi impor.
37
Bias (5): Lembaga MasyarakatBias (5): Lembaga Masyarakat
www.dadangsolihin.com
 Lembaga-lembaga yang telah berkembang di kalangan rakyat
cenderung tidak efisien dan kurang efektif bahkan menghambat
proses pembangunan.
 Anggapan ini membuat lembaga-lembaga masyarakat di lapisan
bawah kurang dimanfaatkan dan kurang ada ikhtiar untuk
memperbaharui, memperkuat serta memberdayakannya.
 Bahkan justru terdapat kecenderungan untuk memperkenalkan
lembaga-lembaga baru yang asing dan tidak selalu sejalan
dengan nilai dan norma masyarakat.
38
Bias (6): Keterlibatan MasyarakatBias (6): Keterlibatan Masyarakat
www.dadangsolihin.com
 Masyarakat di lapisan bawah tidak tahu apa yang diperlukannya
atau bagaimana memperbaiki nasibnya.
 Oleh karena itu, mereka harus dituntun dan diberi petunjuk dan
tidak perlu dilibatkan dalam perencanaan meskipun yang
menyangkut dirinya sendiri.
 Akibat dari anggapan ini banyak proyek-proyek pembangunan
yang ditujukan untuk rakyat, tetapi salah alamat, tidak
memecahkan masalah, dan bahkan merugikan rakyat.
 Bias ini melihat masyarakat sebagai objek dan bukan subjek
pembangunan.
39
Bias (7): Miskin karena Bodoh dan MalasBias (7): Miskin karena Bodoh dan Malas
www.dadangsolihin.com
 Orang miskin adalah miskin karena bodoh dan malas.
Dengan demikian, cara menanganinya haruslah bersifat
paternalistik seperti memperlakukan orang bodoh dan malas,
dan bukan dengan memberi kepercayaan.
 Dengan anggapan demikian masalah kemiskinan dipandang
lebih sebagai usaha sosial (charity) dan bukan usaha
penguatan ekonomi.
40
Bias (8): Investasi untuk PertumbuhanBias (8): Investasi untuk Pertumbuhan
www.dadangsolihin.com
 Investasi harus selalu diarahkan pada yang segera
menghasilkan bagi pertumbuhan. Misalnya penggunaan ICOR.
 Padahal upaya pemberdayaan masyarakat akan menghasilkan
pertumbuhan yang lebih lestari (sustainable), tetapi umumnya
dalam kerangka waktu (time frame) yang lebih panjang.
 Anggapan yang demikian beranjak dari konsep pembangunan
yang sangat bersifat teknis dan tidak memahami sisi-sisi sosial
budaya dari pembangunan dan potensi yang ada pada rakyat
sebagai kekuatan pembangunan.
41
Bias (9): Sektor Pertanian Kurang ProduktifBias (9): Sektor Pertanian Kurang Produktif
www.dadangsolihin.com
• Sektor pertanian dan perdesaan adalah sektor tradisional, kurang
produktif, dan memiliki masa investasi yang panjang, karena itu
kurang menarik untuk melakukan investasi modal besar-besaran
di sektor itu.
• Oleh karenanya, bermitra dengan petani dan usaha kecil di sektor
pertanian dan perdesaan dipandang tidak menguntungkan dan
memiliki risiko tinggi.
• Anggapan ini juga telah mengakibatkan upaya untuk membangun
usaha pertanian dan usaha kecil di perdesaan menjadi terhambat.
42
Bias (10): Investasi di PerkotaanBias (10): Investasi di Perkotaan
www.dadangsolihin.com
 Kegiatan investasi sebaiknya dipusatkan di perkotaan, yaitu
di sektor industri.
 Akibatnya mendorong urbanisasi dan berbagai
permasalahan lainnya.
 Pengalaman Taiwan dan Jepang menunjukkan bahwa
investasi di wilayah perdesaan dapat meningkatkan
pertumbuhan dan sekaligus pemerataan yang menyebabkan
ekonominya menjadi kukuh.
Sistem Perencanaan yang BerhasilSistem Perencanaan yang Berhasil
• Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya
mekanisme pasar dan peran serta masyarakat.
• Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan
menentukan sasaran-sasaran secara garis besar, baik di
bidang sosial maupun ekonomi, dan pelaku utamanya
adalah masyarakat dan usaha swasta.
www.dadangsolihin.com 43
Perencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal
www.dadangsolihin.com 44
• Prinsip partisipatif: Masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: Perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
• Prinsip holistik: Masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
www.dadangsolihin.com 46
Tahapan Perencanaan (1)Tahapan Perencanaan (1)
1. Penyusunan Rencana
 Rancangan Rencana Pembangunan Nasional /
Daerah
 Rancangan Rencana Kerja Dep/Lembaga/
SKPD
 Musyawarah Perencanaan Pembangunan
 Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
2. Penetapan Rencana
 RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn
Perda
 RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala
Daerah
 RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden /
Kepala Daerah
www.dadangsolihin.com 47
Tahapan Perencanaan (2)Tahapan Perencanaan (2)
3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
 Dilakukan oleh masing-masing pimpinan
SKPD.
 Kepala Bappeda menghimpun dan
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan
rencana pembangunan dari masing-masing
pimpinan SKPD sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
4. Evaluasi Pelaksanaan Rencana
 Kepala SKPD melakukan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan SKPD periode
sebelumnya.
 Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana
pembangunan berdasarkan hasil evaluasi
pimpinan SKPD.
 Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan
rencana pembangunan daerah untuk periode
berikutnya.
Sumber: UU25/2004
www.dadangsolihin.com 48
 Pengendalian
Serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk
menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan.
 Pemantauan/Monitoring
Kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat
diambil tindakan sedini mungkin.
 Evaluasi
Rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan
standar.
PengertianPengertian
Sumber: PP39/2006
www.dadangsolihin.com 49
EvaluasiEvaluasi
Tahap Perencanaan
(ex ante‑ )
Tahap Pelaksanaan
(on going‑ )
Tahap Pasca Pelaksanaan‑
(ex post‑ )
• dilakukan sebelum
ditetapkannya
rencana
pembangunan
• untuk memilih dan
menentukan skala
prioritas dari
berbagai alternatif
dan kemungkinan
cara mencapai tujuan
yang telah
dirumuskan
sebelumnya
• dilakukan pada saat
pelaksanaan rencana
pembangunan
• untuk menentukan
tingkat kemajuan
pelaksanaan rencana
dibandingkan dengan
rencana yang telah
ditentukan
sebelumnya
• Dilaksanakan setelah
pelaksanaan rencana
berakhir
• untuk melihat apakah
pencapaian (keluaran/ hasil/
dampak) program mampu
mengatasi masalah
pembangunan yang ingin
dipecahkan
• untuk menilai efisiensi
(keluaran dan hasil
dibandingkan masukan),
efektivitas (hasil dan dampak
terhadap sasaran), ataupun
manfaat (dampak terhadap
kebutuhan) dari suatu
program.
Evaluasi menurut Waktu PelaksanaanEvaluasi menurut Waktu Pelaksanaan
1. Evaluasi Formatif:
 Dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program
 Bertujuan memperbaiki pelaksanaan program
 Temuan utama berupa masalah-masalah dalam pelaksanaan
program.
1. Evaluasi Summatif:
 Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai
 Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program
 Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan
program.
www.dadangsolihin.com 50
www.dadangsolihin.com 51
Kegunaan EvaluasiKegunaan Evaluasi
• Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan
kegiatan
• Menjadikan kebijakan, program dan kegiatan mampu
mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik
• Mambantu stakeholders belajar lebih banyak mengenai kebijakan,
program dan kegiatan
www.dadangsolihin.com 52
Evaluasi Memberikan InformasiEvaluasi Memberikan Informasi
mengenai:mengenai:
 Strategi
Apakah yang dilakukan sudah benar?
 Operasi
Apakah cara yang ditempuh sudah benar?
 Pembelajaran
Apakah ada cara yang lebih baik?
www.dadangsolihin.com 53
Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan Evaluasi
• Monitoring
– Kegiatan rutin, sedang berjalan dan internal
– Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi terhadap
keluaran, hasil dan indikator yang dipergunakan untuk
mengukur kinerja program
• Evaluasi
– Periodik dan berkala
– Dapat bersifat internal, eksternal atau partisipatif
– Umpan balik periodik kepada pemangku kepentingan utama
Perbedaan antara Monitoring dan EvaluasiPerbedaan antara Monitoring dan Evaluasi
www.dadangsolihin.com 54
Aspek Monitoring Evaluasi
1. Tujuan Menilai kemajuan dalam
pelaksanaan program yang
sedang berjalan
Memberikan gambaran pada
suatu waktu tertentu mengenai
suatu program
2. Fokus  Akuntabilitas penyampaian
input program
 Dasar untuk aksi perbaikan
 Penilaian keberlanjutan
program
 Akuntabilitas penggunaan
sumberdaya
 Pembelajaran tentang hal-hal
yang dapat dilakukan lebih
baik di masa yang akan datang
3. Cakupan  Apakah pelaksanaan sesuai
dengan rencana?
 Apakah terdapat
penyimpangan?
 Apakah penyimpangan
tersebut dapat dibenarkan?
 Relevansi
 Keberhasilan
 Keefekifan biaya
 Pembelajaran
4. Waktu
pelaksanaan
 Dilaksanakan terus-menerus
 Dilaksanakan secara berkala
selama program berjalan
Umumnya dilaksanakan pada
pertengahan dan akhir program
Kriteria EvaluasiKriteria Evaluasi
1. Relevansi
2. Efektifitas
3. Efisiensi
4. Dampak
5. Keberlanjutan
www.dadangsolihin.com 55
56
Kriteria Evaluasi danKriteria Evaluasi dan Logic ModelLogic Model
Output
EffectivenessEffectiveness
ImpactImpact
EfficiencyEfficiency
Relevance
SustainabilitySustainability
Input
Project Purpose
(Outcome)
Overall Goal
(Impact)
Policy
Program
Project
 
www.dadangsolihin.com
57
RelevansiRelevansi
 Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan
www.dadangsolihin.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Relevance
Overall Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
58
EfektivitasEfektivitas
 Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan
www.dadangsolihin.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Effectiveness
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
IRR
Use of
Outputs
59
EfisiensiEfisiensi
 Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan
dengan masukan.
www.dadangsolihin.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Efficiency
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
Project Period
Project Cost
60
DampakDampak
 Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah
intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja
maupun tidak
www.dadangsolihin.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Impacts
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
Changes in
Economic, Social,
and Environmental
Conditions
61
KeberlanjutanKeberlanjutan
 Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati
setelah anggaran tidak diberikan lagi (dalam jangka menengah dan
jangka panjang)
www.dadangsolihin.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Sustainability
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
Operation &
Maintenance
62
Penilaian EvaluasiPenilaian Evaluasi
(1) Relevance
     
a
b
c
(2) Effectiveness
(3) Efficiency
(4) Sustainability
(4) Sustainability
(4) Sustainability
A
Highly
Satisfactory
B
Satisfactory
C
Moderately
Satisfactory
D
Unsatisfactory
(2) Effectiveness
(3) Efficiency
(4) Sustainability
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
www.dadangsolihin.com
Apa Output Sistem M&E?Apa Output Sistem M&E?
• Informasi unik tentang kinerja kebijakan, program serta
kegiatan pemerintah.
– Informasi ttg hasil-hasil idenfitikasi: apa yang berfungsi, apa
yang tidak berjalan, & mengapa demikian;
– Informasi ttg kinerja ”aktor”, seperti: pemerintah, kementerian,
badan pemerintah, manajer dan staf, serta lembaga donor.
63www.dadangsolihin.com
Apa implikasi jika tidak ada M&E?Apa implikasi jika tidak ada M&E?
• Berbahaya, karena:
– penilaian kinerja pembangunan dan pengambilan keputusan
terbatas pada ketersedian informasi parsial,
– mekanisme cross-check dan balance (dari masyarakat) tidak
optimal
• Ide dasar sistem M&E tidak semata-mata berangkat dari tindakan
melakukan atau menyediakan informasi M&E, NAMUN lebih
difokuskan pada bagaimana penggunaan informasi M&E.
64www.dadangsolihin.com
Kenapa M&E diperlukan?Kenapa M&E diperlukan?
1. Mendukung pembuatan kebijakan (khususnya keputusan anggaran)
yaitu penyusunan anggaran berbasis kinerja & perencanaan
nasional.
2. Membantu pemerintah dalam:
 pengembangan & analisis kebijakan serta dalam pengembangan
program;
 mengelola berbagai kegiatan pada tingkat sektor, program &
kegiatan;
1. Meningkatkan transparansi & akuntabilitas  apakah telah
mencapai sasaran.
65www.dadangsolihin.com
 Sederhana dan mudah dikontrol
 Kapasitas evaluasi yang kuat
 Informasi yang terbuka dan dapat dievaluasi
 Adanya penghargaan terhadap kinerja
 Kejelasan status hasil evaluasi
Prinsip – Prinsip DasarPrinsip – Prinsip Dasar
Pengembangan Sistem EvaluasiPengembangan Sistem Evaluasi
Prinsip – Prinsip DasarPrinsip – Prinsip Dasar
Pengembangan Sistem EvaluasiPengembangan Sistem Evaluasi
67www.dadangsolihin.com
Gambaran Sistem M$E
(Sekarang dan Akan Datang)
www.dadangsolihin.com 68
SekarangSekarang Akan DatangAkan Datang
 Adanya berbagai macam peraturan yang
mengamanatkan agar sektor (K/L) dan
daerah menyusun laporan evaluasi kinerja
pembangunan
 Depdagri
 LAN
 Menpan
 Departemen Keuangan
 Bappenas
 Setneg
 K/L terkait
 Tidak adanya implikasi/dampak dari
pelaksanaan kegiatan evaluasi
 Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)
 Evaluasi top-down
 Evaluasi fragmentasi 1 waktu
 Evaluasi pasif
 Kurangnya penghargaan terhadap hasil
evaluasi
 Satu laporan dapat diakses oleh seluruh
institusi (K/L) dan daerah
 Evaluasi dapat dilakukan secara
komprehensif
 Sistem evaluasi yang baru diharapkan
mewujudkan integrasi dan saling
keterkaitan yang bersinergi dan
mempengaruhi antara hasil evaluasi yang
satu dengan yang lainnya
 Lebih efisien dan biaya rendah
 Memperkenalkan evaluasi yang
terintegrasi, sistem top-down dan bottom-
up
 Evaluasi yang kontinu untuk proses
pembelajaran institusi
 Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal)
 Menciptakan sistem insentif-disinsentif dari
hasil evaluasi
 Adanya komunitas evaluator
www.dadangsolihin.com 69
Who does what?
++ 30 Laws30 Laws
and Regulationsand Regulations
regarding M&Eregarding M&E
Picture from John Mancini, ECM in State and Local
Pengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator Kinerja
 Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan
menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang
mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan
yang telah disepakati dan ditetapkan
KEGUNAAN
 dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan
(ex-ante), pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya
(ex-post)
 petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau
sasaran
www.dadangsolihin.com 70
Pengertian KinerjaPengertian Kinerja
 Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)
 Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan
tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan
pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan
ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)
 Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena
itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi
dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi
tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995).
www.dadangsolihin.com 71
Fungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator Kinerja
• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu
kegiatan dilaksanakan
• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh
stakeholders
• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi
kinerja program pembangunan
www.dadangsolihin.com 72
Kedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator Kinerja
www.dadangsolihin.com 73
Perencanaan Pelaksanaan
Pemantauan
dan Evaluasi
Indikator
Kinerja
KuantitatifKualitatif
Sasaran dan Tujuan
Logic Model Theory
www.dadangsolihin.com 74
Hasil pembangunan yang
diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin
diubahDAMPAK
Manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output
Apa yang ingin
dicapai
OUTCOME
Produk/barang/jasa akhir
yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan
(barang) atau
dilayani (jasa)
OUTPUT
Proses/kegiatan
menggunakan input
menghasilkan output yang
diinginkan
Apa yang
dikerjakan
KEGIATAN
Sumberdaya yang
memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang
digunakan dalam
bekerja
INPUT
Metode
Pelaksanaan
MetodePenyusunan
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
Indikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUT
• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),
SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan
untuk melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah
alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana
stratejik yang ditetapkan
Contoh:
• Jumlah dana yang dibutuhkan
• Tenaga yang terlibat
• Peralatan yang digunakan
• Jumlah bahan yang digunakan
www.dadangsolihin.com 75
Indikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUT
• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang
terdefinisi dengan baik dan terukur.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan
instansi.
Contoh:
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi
– Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah pelatihan / peserta pelatihan
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
– Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung /jembatan yg dibangun
– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
www.dadangsolihin.com 76
Indikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOME
• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan
pengukuran indikator Keluaran.
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output.
Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik,
belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil
lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan
banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui
apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output
memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.
www.dadangsolihin.com 77
Contoh:Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome
Contoh:Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome
• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan
– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
• Peningkatan langsung hal-hal yg positif
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa
• Penurunan langsung hal-hal yang negatif
– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
www.dadangsolihin.com 78
Indikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACT
• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari
manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator
manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka
waktu menengah dan panjang. Indikator dampak menunjukkan
dasar pemikiran mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan
aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara
sektoral, regional dan nasional.
Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
– Peningkatan cadangan pangan
– Peningkatan PDRB sektor tertentu
• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kematian
www.dadangsolihin.com 79
Persyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMARTPersyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMART
• SPESIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
• MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured
gets managed”)
• ATTAINABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and
appropriate collection method)
• RELEVANT (information needs of the people who will
use the data)
• TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right
time to influence many manage decision)
www.dadangsolihin.com 80
Sumber Pembuktian
(Means of Verification)
Sumber Pembuktian
(Means of Verification)
• How should the information be collected, eg. sample
survey
• What source is most appropriate?
• Who should do it?
• When and How often should the information be
collected, analyzed & reported
• What formats are required to record the data being
collected?
www.dadangsolihin.com 81
Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)
1. Indikator outcome mencerminkan indikator output
terpenting
www.dadangsolihin.com 82
Indikator outcome :
1. Indikator output 1a
2. Indikator output 2b, 2c
3. Indikator output 3b
4. Indikator output 4a
OUTPUT 2
Indikator 2a
Indikator 2b
Indikator 2c
OUTPUT 2
Indikator 2a
Indikator 2b
Indikator 2c
OUTPUT 1
Indikator 1a
Indikator 1b
Indikator 1c
OUTPUT 1
Indikator 1a
Indikator 1b
Indikator 1c
OUTPUT 3
Indikator 3a
Indikator 3b
Indikator 3c
OUTPUT 3
Indikator 3a
Indikator 3b
Indikator 3c
OUTPUT 4
Indikator 4a
Indikator 4b
Indikator 4c
OUTPUT 4
Indikator 4a
Indikator 4b
Indikator 4c
OUTCOMEOUTCOME
Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)
2. Indikator outcome merupakan composite index dari
indikator output
– Indeks gabungan (composite indexes) diperoleh
dengan membobot output
www.dadangsolihin.com 83
OUTPUT 2
Indikator :
(Ptb)
OUTPUT 2
Indikator :
(Ptb)
OUTPUT 1
Indikator : (Pta)
OUTPUT 1
Indikator : (Pta)
OUTPUT 3
Indikator :
(Ptc)
OUTPUT 3
Indikator :
(Ptc)
OUTCOME
Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)
OUTCOME
Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)
Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)
3. Indikator outcome merupakan hasil Survei
– Indikator output harus mendukung pencapaian
outcome, meskipun tidak terkait langsung dalam
penyusunan indikator outcome
www.dadangsolihin.com 84
OUTCOME
(mis : IHSG, IPM, APK)
OUTCOME
(mis : IHSG, IPM, APK)
OUTPUT 3
Indikator output
OUTPUT 3
Indikator output
OUTPUT 2
Indikator output
OUTPUT 2
Indikator output
OUTPUT 1
Indikator output
OUTPUT 1
Indikator output
Penyusunan Indikator (1)Penyusunan Indikator (1)
1. Indikator masukan (input)
 Cantumkan jumlah dana untuk setiap jenis masukan
 Tentukan unit kegiatan (investasi) yang dilakukan dalam satu
ruang lingkup kegiatan yang rinci.
 Identifikasikan jumlah sumber daya manusia yang diperlukan
dalam pelaksanaan kegiatan.
 Tentukan jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan.
1. Indikator keluaran (output)
 Tentukan jenis dan jumlah keluaran fisik dalam satuan fisiknya
seperti kilometer jalan, hektar tanah, ton pupuk, jumlah orang
yang dilatih dan lainnya.
86www.dadangsolihin.com
Penyusunan Indikator (2)Penyusunan Indikator (2)
3. Indikator hasil (outcome)
 Tentukan ukuran kuantitatif yang menunjukkan fungsi langsung
keluaran setelah kegiatan selesai, misalnya pembangunan jalan
sepanjang 15 Km, Pelatihan tenaga pelaksana perencanaan 50
orang.
 Tentukan ukuran kualitatif yang menunjukkan langsung
keluaran, misalnya : biaya yang dikeluarkan 80 % dibawah pagu.
 Uraikan dengan singkat fungsi dan manfaat langsung yang
diharapkan dari keluaran
87www.dadangsolihin.com
Penyusunan Indikator (3)Penyusunan Indikator (3)
3. Indikator Impact
 Tentukan hasil positif/negatif kegiatan yang sesuai dengan
sasaran regional/nasional
 Misalnya peningkatan pendapatan masyarakat dari sektor
transportasi yang lancar, yang memudahkan arus barang dari
satu tempat ketempat lain (diperlukan analisis dan rentang
waktu).
88www.dadangsolihin.com
Proses Penggunaan IndikatorProses Penggunaan Indikator
1. Tentukan Indikator Kuantitatif (sumber daya yang digunakan),
 Bandingkan estimasi pengerahan sumber daya dengan sumber
daya yang digunakan untuk mendapatkan hasil.
 Misalnya: Estimasi pengerahan sumber daya (100% ) : sumber
daya yg digunakan (80%), maka terjadi effisiensi penggunaan
sumber daya 20 %
2. Tentukan Indikator Kualitatif ( hasil fisik dan Non fisik)
 Bandingkan rencana yang diharapkan dengan hasil setelah
pelaksanaan kegiatan selesai (apakah sesuai dengan spesifikasi,
standar )
 Bagaimana dampaknya, apakah berdampak positif/negatif
 Bagaimana manfaatnya, apakah positif/negatif ?
89www.dadangsolihin.com
Framework Evaluasi (1)Framework Evaluasi (1)
www.dadangsolihin.com 90
 Jenis M/E Evaluator  Tujuan Kegunaan Waktu
Metode
M/E
1 Monitoring
Triwulanan
SKPD Memonitor
tingkat input
dan output
- Usulan Revisi
DIPA/ Dokumen
Keuangan
April/
September
Monitoring
(on going
evaluation)
- Bahan Evaluasi
Midterm Renja
SKPD/RKPD
Juni
- Bahan Evaluasi
Akhir Renja
SKPD/RKPD
Januari
Framework Evaluasi (2)Framework Evaluasi (2)
www.dadangsolihin.com 91
 Jenis M/E  Evaluator  Tujuan  Kegunaan  Waktu
 Metod
e M/E
2 Evaluasi
Tengah
Tahun
RKPD
Bappeda Menilai
kemajuan
capaian
RKPD
- Masukan untuk
penyempurnaan
Renja SKPD dan
RKPD tahun
berikutnya
Juli -
Agustus
Evaluasi
Formatif
Evaluasi
Tengah
Tahun
Renja SKPD
SKPD Menilai
kemajuan
capaian Renja
SKPD
- Masukan untuk
penyempurnaan
Renja SKPD tahun
yang sedang berjalan
dan APBD-P
Framework Evaluasi (3)Framework Evaluasi (3)
www.dadangsolihin.com 92
 Jenis M/E Evaluator  Tujuan  Kegunaan  Waktu
Metode
M/E
3 Evaluasi
Hasil RKPD
Bappeda Menilai Hasil
RKPD dan
kemajuan
capaian
RPJMD
- Bahan Awal
Penyusunan RKPD
(n+2)
Januari-
Februari
Setiap
Tahun
Evaluasi
Sumatif
Evaluasi
Hasil Renja
SKPD
SKPD Menilai Hasil
Renja SKPD
dan kemajuan
capaian
Renstra SKPD
- Bahan Awal
Penyusunan Renstra
SKPD(n+2)
- Bahan Evaluasi Mid
Term RPJMD
Tahun ke 4
- Bahan Evaluasi Akhir
RPJMD
Tahun ke 5
- Bahan Penyempurnaan
Evaluasi Akhir RPJMD
Framework Evaluasi (4)Framework Evaluasi (4)
www.dadangsolihin.com 93
Jenis M/E  Evaluator  Tujuan  Kegunaan Waktu
 Metod
e M/E
4 Evaluasi
Tengah
Tahun
RPJMD
Bappeda Menilai
kemajuan
capaian
RPJMD
- Bahan penyususunan
RPJMD berikutnya
Semester I
tahun
RPJMD ke
4
Evaluasi
Formatif
Evaluasi
Tengah
Tahun
Rensta
SKPD
SKPD Menilai
kemajuan
capaian
Renstra K/L
- Bahan penyususunan
Renstra K/L
berikutnya
- Bahan pidato
pertanggungjawaban
Presiden
Framework Evaluasi (5)Framework Evaluasi (5)
www.dadangsolihin.com 94
 Jenis M/E  Evaluator  Tujuan Kegunaan  Waktu
 Metode
M/E
5 Evaluasi
Hasil
RPJMD
Bappeda Menilai Hasil
akhir capaian
RPJMD
- Penyempurnaan
RPJMD
Semester II
tahun
RPJMD ke
5
Evaluasi
Sumatif
Evaluasi
Hasil
Renstra
SKPD
SKPD Menilai Hasil
Akhir Renstra
SKPD
- Penyempurnaan
Renstra SKPD
Target KinerjaTarget Kinerja
• Merupakan jumlah indikator kinerja yang direncanakan akan
dicapai.
• Target Kinerja harus:
1. Berupa angka numerik
2. Dapat diperbandingkan
3. Cukup spesifik.
• Contoh:
Sasaran dan Indikator Kinerja Pencapaian Visi Bontang 2005-2025
95www.dadangsolihin.com
Aspek Sasaran Parameter Indikator Target
2025
SDM Terwujudnya
masyarakat
yang ...
Peningkatan
kualitas
manusia
IPM ?
Realisasi/Capaian KinerjaRealisasi/Capaian Kinerja
• Merupakan informasi mengenai ukuran kinerja yang
dicapai setelah dilaksanakannya suatu kegiatan/
program tertentu.
• Realisasi/capaian kinerja harus:
1. Berupa angka numerik
2. berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan
kebenarannya
96www.dadangsolihin.com
Langkah-LangkahLangkah-Langkah
Menyusun Indikator KinerjaMenyusun Indikator Kinerja
1. Susun dan tetapkan rencana strategis: visi, misi, tujuan,sasaran
dan cara mencapai tujuan/sasaran (kebijakan, program dan
kegiatan)
2. Identifikasi data/informasi yang dapat dikembangkan menjadi
indikator kinerja.
– Dalam hal ini data hendaknya relevan, akurat,lengkap dan
kemapuan pengetahuan tentang bidang yang akan dibahas
akan banyak menolong untuk menyusun dan menetapkan
indikator kinerja yang tepat dan relevan.
1. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan
berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan
kebijaksanaan/program/kegiatan.
97www.dadangsolihin.com
Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009
VISI
MISI
AGENDA
STRATEGI POKOK
SASARAN
PRIORITAS
SASARAN PRIORITAS
Fokuspadatujuanpembangunan
Indikator Kinerja Pencapaian Pembangunan
98www.dadangsolihin.com
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM PEMBANGUNAN
Visi Pembangunan NasionalVisi Pembangunan Nasional
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang
aman, bersatu, rukun, dan damai;
2. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia;
serta
3. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang
mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang
layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan
yang berkelanjutan
www.dadangsolihin.com 99
Strategi PokokStrategi Pokok
1. STRATEGI PENATAAN KEMBALI INDONESIA
 Menyelamatkan sistem ketatanegaraan RI berdasarkan
semangat ,jiwa, dan konsensus dasar;
 Tetap tegaknya NKRI;
 Tetap berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan
prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
1. STRATEGI PEMBANGUNAN INDONESIA
 Diarahkan untuk membangun di segala bidang merupakan
perwujudan amanat Pembukaan UUD NRI 1945 terutama
dalam pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan
pembangunan yang kokoh.
www.dadangsolihin.com 100
Misi Pembangunan NasionalMisi Pembangunan Nasional
1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai;
2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis;
3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera.
101www.dadangsolihin.com
Agenda Pembangunan NasionalAgenda Pembangunan Nasional
1. Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai
2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis
3. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia
102www.dadangsolihin.com
Agenda Aman dan DamaiAgenda Aman dan Damai
103www.dadangsolihin.com
Sasaran RPJM Nasional 2004-2009
Indikator Kinerja yang
Berhubungan dengan Daerah
1. Menurunnya konflik
2. Menurunnya kriminalitas
3. Menurunnya kejahatan di lautan
dan lintas batas
4. Tertanganinya separatisme
5. Tertanganinya terorisme
6. Berperannya Indonesia dalam
menciptakan perdamaian dunia
7. Terjaganya kedaulatan NKRI
1. Jumlah konflik etnis dan sosial
2. HDI dan HPI wilayah konflik
3. Indeks kriminalitas dan rasio
penyelesaian kasus kriminalitas
4. Jumlah pecandu narkoba
5. Angka illegal logging dan illegal
trading
Agenda Adil dan DemokratisAgenda Adil dan Demokratis
104www.dadangsolihin.com
Sasaran RPJM Nasional 2004-2009
Indikator Kinerja yang Berhubungan dengan
Daerah
1. Meningkatnya keadilan hukum dan
penegakan hukum
2. Terciptanya sistem hukum yang
konsekuen dan tidak diskriminatif serta
yang memberikan perlindungan dan
penghormatan terhadap hak asasi
manusia
3. Meningkatnya pelayanan masyarakat
4. Meningkatnya penyelenggaraan otonomi
daerah
5. Terpeliharanya konsolidasi demokrasi
1. Peraturan daerah yang spesifik mengenai
mekanisme dan koordinasi dana dekonsentrasi
2. Perbaikan proses penyelenggaraan Musrenbang
3. Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat dalam
Pilkada
4. Angka Gender-related Development Index (GDI);
dan
5. Angka Gender Empowerment Measurement
(GEM)
Kesejahteraan anak
1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
2. Status gizi balita buruk
3. Persalinan bayi oleh tenaga kesehatan
Perlindungan anak
4. Pekerja anak (%)
5. Jumlah anak yang memiliki akte Kelahiran
Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan
Kesejahteraan Rakyat Indonesia (1)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (1)
105www.dadangsolihin.com
Sasaran RPJM Nasional 2004-2009
Indikator Kinerja yang Berhubungan
dengan Daerah
1. Menurunnya jumlah penduduk miskin
menjadi 8,2% pada tahun 2009
2. Terciptanya lapangan kerja untuk
mengurangi pengangguran terbuka
menjadi 5,1 persen pada tahun 2009
3. Angka pertumbuhan rata-rata 6,6 persen
pertahun
4. Berkurangnya kesenjangan pendapatan
dan kesenjangan daerah
5. Meningkatnya kualitas manusia dengan
terpenuhinya hak sosial rakyat
6. Membaiknya mutu lingkungan hidup
7. Meningkatnya dukungan infrastruktur.
Ekonomi
1.Pertumbuhan PDRB
2.Struktur PBRB dan PDRB per kapita
3.Kesempatan Kerja dan Tingkat
Pengangguran Terbuka
4.Jumlah penduduk miskin
5.Investasi dan aktivitas ekspor impor
6.Peningkatan peran UKM
Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan
Kesejahteraan Rakyat Indonesia (2)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (2)
106www.dadangsolihin.com
Sasaran RPJM Nasional
2004-2009
Indikator Kinerja yang Berhubungan
dengan Daerah
Pendidikan
1.Angka Buta Aksara penduduk usia 15 tahun ke atas
2.Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk setiap jenjang
pendidikan
3.Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk setiap kelompok
usia sekolah
4.Angka Melanjutkan Sekolah
5.Angka Putus Sekolah
6.Angka Mengulang Kelas
7.Rata-rata Lama Penyelesaian Pendidikan
Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan
Kesejahteraan Rakyat Indonesia (3)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (3)
107www.dadangsolihin.com
Sasaran RPJM Nasional
2004-2009
Indikator Kinerja yang Berhubungan
dengan Daerah
Kesehatan
1.Umur Harapan Hidup (UHH)
2.Angka Kematian Bayi (AKB)
3.Angka Kematian Ibu (AKI)
4.Prevalensi Gizi Kurang
Kependudukan dan KB
1.Laju pertumbuhan penduduk (%)
2.Unmet need KB (%)
3.Total Fertility Rate/TFR (per perempuan)
4.Partisipasi laki-laki dalam ber-KB (%)
5.Contraceptive Prevalence Rate/CPR (%)
Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan
Kesejahteraan Rakyat Indonesia (4)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (4)
108www.dadangsolihin.com
Sasaran RPJM Nasional
2004-2009
Indikator Kinerja yang Berhubungan
dengan Daerah
Lingkungan Hidup
1.Kualitas air permukaan dan air tanah
2.Tingkat Pencemaran Pesisir dan Laut
3.Angka Illegal Logging
4.Luas lahan kritis
Prasarana dan Sarana
1.Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan berbagai
prasarana dan sarana
Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan DamaiAgenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai
www.dadangsolihin.com 109
Sasaran Prioritas
1. Meningkatnya rasa
aman dan damai
1. Peningkatan rasa saling percaya dan
harmonisasi antar kelompok;
2. Pengembangan budaya yang
berlandaskan pada nilai-nilai luhur;
3. Peningkatan keamanan ketertiban, dan
penanggulangan kriminalitas
2. Semakin kokohnya
NKRI
1. Pencegahan dan penanggulangan
separatisme;
2. Pencegahan dan penanggulangan
terorisme;
3. Peningkatan kemampuan pertahanan
negara.
Agenda Mewujudkan Indonesia yang Adil danAgenda Mewujudkan Indonesia yang Adil dan
DemokratisDemokratis
www.dadangsolihin.com 110
Sasaran Prioritas
1. Meningkatnya keadilan dan
penegakan hukum
1. Pembenahan sistem hukum
nasional dan politik hukum;
2. Penghapusan diskriminasi dalam
segala bentuk;
3. Penghormatan, pemenuhan, dan
penegakan atas hukum dan
pengakuan atas hak asasi manusia
2. Keadilan gender 1. Peningkatan kualitas kehidupan dan
peran perempuan serta
kesejahteraan dan perlindungan
anak
3. Otonomi Daerah 1. Revitalisasi proses desentralisasi
dan otonomi daerah
4. Meningkatnya pelayanan birokrasi 1. Penciptaan tata pemerintahan yang
bersih dan berwibawa
5. Terlaksananya pemilu 2009
secara demokratis, jujur, dan adil
1. Perwujudan lembaga demokrasi
yang makin kokoh
Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat IndonesiaAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia
www.dadangsolihin.com 111
Sasaran Prioritas
1. Penurunan
• jumlah penduduk miskin
dari 16,6% menjadi 8,2%,
• pengangguran terbuka
dari 9,5% menjadi 5,1%.
1. Penanggulangan kemiskinan;
2. Peningkatan investasi dan ekspor non
migas
3. Peningkatan daya saing industri
manufaktur
4. Revitalisasi pertanian;
5. Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro,
kecil, dan menenngah;
6. Peningkatan pengelolaan BUMN
7. Peningkatan kemampuan Iptek
8. Perbaikan iklim keytenaga-kerjaan
9. Pemantapan stabilitas ekonomi makro
2. Pengurangan kesenjangan
antar wilayah
1. Pembangunan perdesaan
2. Pengurangan ketimpangan pembangunan
antar wilayah
Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat IndonesiaAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia
www.dadangsolihin.com 112
Sasaran Prioritas
3. Meningkatnya kualitas
manusia Indonesia
1. Peningkatan akses masyarakat terhadap
pendidikan yang berkualitas
2. Peningkatan akses masyarakat terhadap
layanan kesehatan yang lebih berkualitas
3. Peningkatan perlindungan dan
kesejahteraan sosial
4. Pembangunan kependudukan, dan
keluarga kecil berkualitas serta pemuda
dan olah raga;
5. Peningkatan kualitas kehidupan beragama
4. Membaiknya mutu LH 1. Perbaikan pengelolaan SDA dan
pelestarian mutu lingkungan hidup
5. Membaiknya Infrastruktur 1. Percepatan pembangunan infrastruktur
Kebutuhan akan Indikator PembangunanKebutuhan akan Indikator Pembangunan
www.dadangsolihin.com 113
Sasaran Prioritas Indikator??
1. Menurunnya ketegangan dan ancaman
konflik antarkelompok masyarakat atau
antargolongan di daerah-daerah rawan
konflik;
2. Terpeliharanya situasi aman dan damai;
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan
kebijakan publik dan penyelesaian
persoalan sosial kemasyarakatan.
 Indeks Kriminalitas di wilayah
konflik
Contoh:
Prioritas Peningkatan Keamanan, Ketertiban, dan Penanggulangan
Kriminalitas
Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009
Ekonomi Makro (1)Ekonomi Makro (1)
IndikatorIndikator
SasaranSasaran
20052005 20062006 20072007 20082008 20092009
Penggangguran terbuka
 Jumlah (juta orang)
 % terhadap angkatan kerja
9,9
9,5
9,4
8,9
8,5
7,9
7,3
6,6
5,7
5,1
Penduduk miskin
Jumlah (juta orang)
% terhadap penduduk
-
-
-
-
-
-
-
-
18,8
8,2
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan PDB (%)
PDB per kapita (ribu Rp.)
5,5
7.946
6,1
8.333
6,7
8.791
7,2
9.317
7,6
9.914
Laju inflasi, Ind Harga Kons (%) 7,0 5,5 5,0 4,0 3,0
Neraca Pembayaran
Transaksi Berjalan/PDB (%)
Cadangan devisa (US$ miliar)
1,6
36,8
0,5
36,0
0,1
35,6
-0,2
35,2
-0,6
35,9
Keuangan Negara
Keseimbangan Primer APBN/PDB (%)
Surplus/Defisit APBN/PDB (%)
1,8
-0,7
1,7
-0,6
1,9
-0.3
1,9
-0,0
2,0
0,3
114www.dadangsolihin.com
Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009
Ekonomi Makro (2)Ekonomi Makro (2)
IndikatorIndikator
SasaranSasaran
20052005 20062006 20072007 20082008 20092009
Pertumbuhan PDB sisi pengeluaran
(%)
Konsumsi
Investasi
Ekspor
Impor
4,1
14,6
5,7
10,3
5,2
17,8
6,0
8,6
5,0
16,3
6,4
10,2
5,8
14,3
7,4
10,8
6,3
12,8
10,1
11,0
Pertumbuhan PDB sisi produksi (%)
Pertanian
Industri Pengolahan
Industri Pengolahan Non-migas
Lainnya
3,2
6,1
6,8
5,8
3,4
6,9
7,7
6,3
3,6
7,8
8,7
6,9
3,6
8,6
9,4
7,4
3,8
9,5
10,2
7,6
Tenaga Kerja
Kesempatan Kerja (juta orang)
Pertanian
distribusi (%)
Industri Pengolahan
distribusi (%)
Lainnya
distribusi (%)
94,2
43,8
46,5
11,1
11,8
39,3
41,7
96,7
44,4
45,9
11,5
11,9
40,8
42,2
99,7
44,9
45,1
12,0
12,0
42,7
42,9
103,0
45,4
44,1
12,7
12,3
44,9
43,6
106,6
45,7
42,9
13,4
12,6
47,4
44,5
115www.dadangsolihin.com
Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009
Sektor Utama LainnyaSektor Utama Lainnya
SektorSektor SasaranSasaran
Pendidikan 1. Meningkatnya secara nyata persentase penduduk yang
dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun
2. Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang
mengikuti pendidikan menengah
3. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan
anak usia dini
4. Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun
keatas menjadi 5 persen
Kesehatan 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi
70,6 tahun;
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 26 per
1000 kelahiran hidup;
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307
menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup; dan
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari
25,8 persen menjadi 20,0 persen.
116www.dadangsolihin.com
Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009
Sektor Utama LainnyaSektor Utama Lainnya
SektorSektor SasaranSasaran
Lingkungan
Hidup
1. Meningkatnya kualitas air permukaan (sungai, danau
dan situ) dan kualitas air tanah disertai pengendalian
dan pemantauan terpadu antar sektor
2. Terkendalinya pencemaran pesisir dan laut
Prasarana dan
Sarana
1. Meningkatnya kondisi dan kualitas pelayanan berbagai
prasarana dan sarana dengan menurunkan tingkat
backlog pemeliharaan.
2. Meningkatnya aksesibilitas setiap golongan masyarakat
dan setiap daerah terhadap layanan prasarana dan
sarana yang berkualitas.
3. Revitalisasi pengelolaan kelembagaan prasarana dan
sarana
4. Peningkatan kapasitas penyediaan prasarana dan
sarana bagi pemerintah daerah
117www.dadangsolihin.com
Terima KasihTerima Kasih
Tentang NarasumberTentang Narasumber
www.dadangsolihin.com 119

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan DaerahPengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Manajemen Pembangunan
Manajemen  PembangunanManajemen  Pembangunan
Manajemen Pembangunan
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan DaerahEvaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi MasyarakatPerencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku PembangunanPerencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
 
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahReview Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfTatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (9)

Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDPenyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Tatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakipTatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakip
 
LAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRALAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRA
 
Cara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakipCara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakip
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
 

Ähnlich wie Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

Ähnlich wie Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah (20)

Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiPedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
 
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis SistemStrategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan EvaluasiProses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahSistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 

Mehr von Dadang Solihin

Mehr von Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Kürzlich hochgeladen

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

  • 1.
  • 2. File Presentasi ini bisa didownload di http://www.ziddu.com/download/4484847/2009_016_Bontang_LP3E.pdf.html www.dadangsolihin.com 2
  • 4. MateriMateri • Apa Tujuan Pembangunan? • Pembangunan Daerah • Pergeseran Paradigma: From Government to Governance • Permasalahan Pembangunan Daerah • Perencanaan Pembangunan Daerah • Kegagalan Perencanaan • Bias-bias dalam Perencanaan • Sistem Perencanaan yang Berhasil • Perencanaan yang Ideal • Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi • Indikator Kinerja Pembangunan Daerah • Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah www.dadangsolihin.com 4
  • 5.
  • 6. Apa Tujuan Pembangunan?Apa Tujuan Pembangunan? (Todaro: the three objectives of development) 1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll. 2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang. 3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap orang. www.dadangsolihin.com 6
  • 7. How?How? 1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan  antar daerah  antar sub daerah  antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan). 1. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. 2. Menciptakan atau menambah lapangan kerja. 3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah. 4. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan). www.dadangsolihin.com 7
  • 8. Pembangunan Daerah (1)Pembangunan Daerah (1)  Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam: • memberikan pelayanan kepada masyarakat, • mengelola sumber daya ekonomi daerah. www.dadangsolihin.com 8
  • 9. Pembangunan Daerah (2)Pembangunan Daerah (2)  Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah sehingga: • tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram, • memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri. www.dadangsolihin.com 9
  • 10. Pembangunan Daerah (3)Pembangunan Daerah (3) • Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance). • Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar, yaitu: pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. www.dadangsolihin.com 10
  • 11. Pembangunan Daerah (4)Pembangunan Daerah (4) • Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran yang menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur lain. • Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan. • Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan politik. www.dadangsolihin.com 11
  • 12. Pergeseran Paradigma:Pergeseran Paradigma: FFrom Government to Governancerom Government to Governance Government Governance  Memberikan hak ekslusif bagi negara untuk mengatur hal-hal publik,  Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.  Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama. www.dadangsolihin.com 12
  • 13. Pelaku Pembangunan: ParadigmaPelaku Pembangunan: Paradigma GovernanceGovernance  Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb. www.dadangsolihin.com 13  Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good. Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat Nilai Pertumbuhan Redistibusi Melalui Pelayanan Pasar Kontrol Kontrol Tenaga Kerja
  • 14. Pelaku Pembangunan: StakeholdersPelaku Pembangunan: Stakeholders www.dadangsolihin.com 14 Executive Judiciary Legislature Public service Military Police organized into: Community-based organizations Non-governmental organizations Professional Associations Religious groups Women’s groups Media Small / medium / large enterprises Multinational Corporations Financial institutions Stock exchange BUSINESS STATE CITIZENS
  • 16. Troika: Pola HubunganTroika: Pola Hubungan aantara Pemerintah,ntara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta,Dunia Usaha Swasta, ddan Masyarakatan Masyarakat www.dadangsolihin.com 16 VISI Masyarakat, Bangsa, dan Negara PemerintahPemerintah MasyarakatMasyarakat Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance
  • 17. TernyataTernyata Pemerintah Masih DiperlukanPemerintah Masih Diperlukan www.dadangsolihin.com 17
  • 18. Permasalahan Pembangunan Daerah (1)Permasalahan Pembangunan Daerah (1) 1.1. Pembangunan EkonomiPembangunan Ekonomi  Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan  Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk mengembangkan sektor riil  Pola persebaran investasi untuk PMA dan PMDN secara nasional belum merata dan menunjukkan ketimpangan yang cukup tinggi antarwilayah 2.2. Pembangunan SosialPembangunan Sosial  Menurunnya kemampuan pemerintah dalam pelayanan- pelayanan sosial dasar (pendidikan, kesehatan dan gizi). www.dadangsolihin.com 18
  • 19. Permasalahan Pembangunan Daerah (2)Permasalahan Pembangunan Daerah (2) 3.3. Pembangunan Prasarana WilayahPembangunan Prasarana Wilayah  Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi antar dan intra wilayah.  Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam pengaturan dan pengelolaan infrastruktur.  Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya tenaga listrik.  Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air minum.  Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan infrastruktur. www.dadangsolihin.com 19
  • 20. Permasalahan Pembangunan Daerah (3)Permasalahan Pembangunan Daerah (3) 4.4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan HidupPembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup  Menurunnya kualitas permukiman (kemacetan, kawasan kumuh, pencemaran lingkungan (air, udara, suara, sampah).  Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah perkotaan.  Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan permukiman secara signifikan. www.dadangsolihin.com 20
  • 21. Permasalahan Pembangunan Daerah (4)Permasalahan Pembangunan Daerah (4) 5.5. Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)  Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan.  Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang dan fokus hanya pada Perencanaan.  Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan resapan air, serta meningkatnya DAS kritis.  Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang frekuensinya meningkat dan dampaknya semakin meluas, terutama pada kawasan yang berfungsi lindung. www.dadangsolihin.com 21
  • 22. Permasalahan Pembangunan Daerah (5)Permasalahan Pembangunan Daerah (5) 6.6. Permasalahan KhususPermasalahan Khusus  Lemahnya daya saing investasi  Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara terpadu antar sektor dan antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha  Pemekaran daerah yang belum mampu menyejahterakan masyarakat  Rendahnya proses pembangunan dan penguatan stabilitas keamanan di daerah perbatasan negara. www.dadangsolihin.com 22
  • 23.
  • 24. Definisi PerencanaanDefinisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan.  Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan).  Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan  Tepat : Dikaitkan dengan tindakan  Pilihan-pilihan : 1. Pemilihan tujuan dan kriteria 2. Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan 3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan www.dadangsolihin.com 24
  • 25. Syarat PerencanaanSyarat Perencanaan Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan: 1. Tujuan akhir yang dikehendaki. 2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif). 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Masalah-masalah yang dihadapi. 5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya. 6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya. 7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya. 8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. www.dadangsolihin.com 25
  • 26. Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan • Sebagai penuntun arah • Minimalisasi ketidakpastian • Minimalisasi inefisiensi sumberdaya • Penetapan standar dan pengawasan kualitas www.dadangsolihin.com 26
  • 27.
  • 28. Kegagalan Perencanaan (1)Kegagalan Perencanaan (1) 1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena: www.dadangsolihin.com 28  informasinya kurang lengkap,  metodologinya belum dikuasai,  perencanaannya tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana  pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan- pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
  • 29. Kegagalan Perencanaan (2)Kegagalan Perencanaan (2) 2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.  kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya.  aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,  masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya. www.dadangsolihin.com 29
  • 30. Kegagalan Perencanaan (3)Kegagalan Perencanaan (3) 3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang. www.dadangsolihin.com 30  Misalnya, orientasi semata-mata pada pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan.  Dengan demikian, yang keliru bukan semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu.
  • 31. Kegagalan Perencanaan (4)Kegagalan Perencanaan (4) 4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.  Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.  Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.  Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system). www.dadangsolihin.com 31
  • 33. 33 Bias (1): Rasional vs MoralBias (1): Rasional vs Moral  Adanya kecenderungan berpikir bahwa: – dimensi rasional dari pembangunan lebih penting dari dimensi moralnya, – dimensi material lebih penting daripada dimensi kelembagaannya, dan – dimensi ekonomi lebih penting dari dimensi sosialnya.  Akibat dari anggapan itu ialah alokasi sumber daya pembangunan diprioritaskan menurut jalan pikiran yang demikian. www.dadangsolihin.com
  • 34. 34 Bias (2): Top Down vs AspiratifBias (2): Top Down vs Aspiratif www.dadangsolihin.com  Pendekatan pembangunan yang berasal dari atas lebih sempurna daripada pengalaman dan aspirasi pembangunan di tingkat bawah (grass-root).  Akibatnya kebijakan pembangunan menjadi kurang efektif karena kurang mempertimbangkan kondisi yang nyata dan hidup di masyarakat.
  • 35. 35 Bias (3): Bantuan Material vs KeterampilanBias (3): Bantuan Material vs Keterampilan www.dadangsolihin.com  Pembangunan masyarakat di tingkat bawah lebih memerlukan bantuan material daripada keterampilan teknis dan manajerial.  Anggapan ini sering mengakibatkan pemborosan sumber daya dan dana, karena: – kurang mempersiapkan keterampilan teknis dan manajerial dalam pengembangan sumber daya manusia, dan – mengakibatkan makin tertinggalnya masyarakat di lapisan bawah.
  • 36. 36 Bias (4) :Teknologi MasyarakatBias (4) :Teknologi Masyarakat www.dadangsolihin.com  Teknologi yang diperkenalkan dari atas selalu jauh lebih ampuh daripada teknologi yang berasal dari masyarakat itu sendiri.  Anggapan demikian dapat menyebabkan pendekatan pembangunan yang:  terlalu memaksa dan menyamaratakan teknologi tertentu untuk seluruh kawasan pembangunan di tanah air yang sangat luas dan beragam tahap perkembangannya ini.  pendekatan pembangunan terlalu mengabaikan potensi teknologi tradisional yang dengan sedikit penyempurnaan dan pembaharuan mungkin lebih efisien dan lebih efektif untuk dimanfaatkan dibandingkan dengan teknologi impor.
  • 37. 37 Bias (5): Lembaga MasyarakatBias (5): Lembaga Masyarakat www.dadangsolihin.com  Lembaga-lembaga yang telah berkembang di kalangan rakyat cenderung tidak efisien dan kurang efektif bahkan menghambat proses pembangunan.  Anggapan ini membuat lembaga-lembaga masyarakat di lapisan bawah kurang dimanfaatkan dan kurang ada ikhtiar untuk memperbaharui, memperkuat serta memberdayakannya.  Bahkan justru terdapat kecenderungan untuk memperkenalkan lembaga-lembaga baru yang asing dan tidak selalu sejalan dengan nilai dan norma masyarakat.
  • 38. 38 Bias (6): Keterlibatan MasyarakatBias (6): Keterlibatan Masyarakat www.dadangsolihin.com  Masyarakat di lapisan bawah tidak tahu apa yang diperlukannya atau bagaimana memperbaiki nasibnya.  Oleh karena itu, mereka harus dituntun dan diberi petunjuk dan tidak perlu dilibatkan dalam perencanaan meskipun yang menyangkut dirinya sendiri.  Akibat dari anggapan ini banyak proyek-proyek pembangunan yang ditujukan untuk rakyat, tetapi salah alamat, tidak memecahkan masalah, dan bahkan merugikan rakyat.  Bias ini melihat masyarakat sebagai objek dan bukan subjek pembangunan.
  • 39. 39 Bias (7): Miskin karena Bodoh dan MalasBias (7): Miskin karena Bodoh dan Malas www.dadangsolihin.com  Orang miskin adalah miskin karena bodoh dan malas. Dengan demikian, cara menanganinya haruslah bersifat paternalistik seperti memperlakukan orang bodoh dan malas, dan bukan dengan memberi kepercayaan.  Dengan anggapan demikian masalah kemiskinan dipandang lebih sebagai usaha sosial (charity) dan bukan usaha penguatan ekonomi.
  • 40. 40 Bias (8): Investasi untuk PertumbuhanBias (8): Investasi untuk Pertumbuhan www.dadangsolihin.com  Investasi harus selalu diarahkan pada yang segera menghasilkan bagi pertumbuhan. Misalnya penggunaan ICOR.  Padahal upaya pemberdayaan masyarakat akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih lestari (sustainable), tetapi umumnya dalam kerangka waktu (time frame) yang lebih panjang.  Anggapan yang demikian beranjak dari konsep pembangunan yang sangat bersifat teknis dan tidak memahami sisi-sisi sosial budaya dari pembangunan dan potensi yang ada pada rakyat sebagai kekuatan pembangunan.
  • 41. 41 Bias (9): Sektor Pertanian Kurang ProduktifBias (9): Sektor Pertanian Kurang Produktif www.dadangsolihin.com • Sektor pertanian dan perdesaan adalah sektor tradisional, kurang produktif, dan memiliki masa investasi yang panjang, karena itu kurang menarik untuk melakukan investasi modal besar-besaran di sektor itu. • Oleh karenanya, bermitra dengan petani dan usaha kecil di sektor pertanian dan perdesaan dipandang tidak menguntungkan dan memiliki risiko tinggi. • Anggapan ini juga telah mengakibatkan upaya untuk membangun usaha pertanian dan usaha kecil di perdesaan menjadi terhambat.
  • 42. 42 Bias (10): Investasi di PerkotaanBias (10): Investasi di Perkotaan www.dadangsolihin.com  Kegiatan investasi sebaiknya dipusatkan di perkotaan, yaitu di sektor industri.  Akibatnya mendorong urbanisasi dan berbagai permasalahan lainnya.  Pengalaman Taiwan dan Jepang menunjukkan bahwa investasi di wilayah perdesaan dapat meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus pemerataan yang menyebabkan ekonominya menjadi kukuh.
  • 43. Sistem Perencanaan yang BerhasilSistem Perencanaan yang Berhasil • Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat. • Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukan sasaran-sasaran secara garis besar, baik di bidang sosial maupun ekonomi, dan pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta. www.dadangsolihin.com 43
  • 44. Perencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal www.dadangsolihin.com 44 • Prinsip partisipatif: Masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: Perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. • Prinsip holistik: Masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. • Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system). • Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
  • 45.
  • 46. www.dadangsolihin.com 46 Tahapan Perencanaan (1)Tahapan Perencanaan (1) 1. Penyusunan Rencana  Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah  Rancangan Rencana Kerja Dep/Lembaga/ SKPD  Musyawarah Perencanaan Pembangunan  Rancangan Akhir Rencana Pembangunan 2. Penetapan Rencana  RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda  RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah  RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
  • 47. www.dadangsolihin.com 47 Tahapan Perencanaan (2)Tahapan Perencanaan (2) 3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana  Dilakukan oleh masing-masing pimpinan SKPD.  Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya. 4. Evaluasi Pelaksanaan Rencana  Kepala SKPD melakukan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan SKPD periode sebelumnya.  Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan SKPD.  Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. Sumber: UU25/2004
  • 48. www.dadangsolihin.com 48  Pengendalian Serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.  Pemantauan/Monitoring Kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.  Evaluasi Rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. PengertianPengertian Sumber: PP39/2006
  • 49. www.dadangsolihin.com 49 EvaluasiEvaluasi Tahap Perencanaan (ex ante‑ ) Tahap Pelaksanaan (on going‑ ) Tahap Pasca Pelaksanaan‑ (ex post‑ ) • dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan • untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya • dilakukan pada saat pelaksanaan rencana pembangunan • untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya • Dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir • untuk melihat apakah pencapaian (keluaran/ hasil/ dampak) program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan • untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
  • 50. Evaluasi menurut Waktu PelaksanaanEvaluasi menurut Waktu Pelaksanaan 1. Evaluasi Formatif:  Dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program  Bertujuan memperbaiki pelaksanaan program  Temuan utama berupa masalah-masalah dalam pelaksanaan program. 1. Evaluasi Summatif:  Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai  Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program  Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program. www.dadangsolihin.com 50
  • 51. www.dadangsolihin.com 51 Kegunaan EvaluasiKegunaan Evaluasi • Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan kegiatan • Menjadikan kebijakan, program dan kegiatan mampu mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik • Mambantu stakeholders belajar lebih banyak mengenai kebijakan, program dan kegiatan
  • 52. www.dadangsolihin.com 52 Evaluasi Memberikan InformasiEvaluasi Memberikan Informasi mengenai:mengenai:  Strategi Apakah yang dilakukan sudah benar?  Operasi Apakah cara yang ditempuh sudah benar?  Pembelajaran Apakah ada cara yang lebih baik?
  • 53. www.dadangsolihin.com 53 Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan Evaluasi • Monitoring – Kegiatan rutin, sedang berjalan dan internal – Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi terhadap keluaran, hasil dan indikator yang dipergunakan untuk mengukur kinerja program • Evaluasi – Periodik dan berkala – Dapat bersifat internal, eksternal atau partisipatif – Umpan balik periodik kepada pemangku kepentingan utama
  • 54. Perbedaan antara Monitoring dan EvaluasiPerbedaan antara Monitoring dan Evaluasi www.dadangsolihin.com 54 Aspek Monitoring Evaluasi 1. Tujuan Menilai kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan Memberikan gambaran pada suatu waktu tertentu mengenai suatu program 2. Fokus  Akuntabilitas penyampaian input program  Dasar untuk aksi perbaikan  Penilaian keberlanjutan program  Akuntabilitas penggunaan sumberdaya  Pembelajaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik di masa yang akan datang 3. Cakupan  Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana?  Apakah terdapat penyimpangan?  Apakah penyimpangan tersebut dapat dibenarkan?  Relevansi  Keberhasilan  Keefekifan biaya  Pembelajaran 4. Waktu pelaksanaan  Dilaksanakan terus-menerus  Dilaksanakan secara berkala selama program berjalan Umumnya dilaksanakan pada pertengahan dan akhir program
  • 55. Kriteria EvaluasiKriteria Evaluasi 1. Relevansi 2. Efektifitas 3. Efisiensi 4. Dampak 5. Keberlanjutan www.dadangsolihin.com 55
  • 56. 56 Kriteria Evaluasi danKriteria Evaluasi dan Logic ModelLogic Model Output EffectivenessEffectiveness ImpactImpact EfficiencyEfficiency Relevance SustainabilitySustainability Input Project Purpose (Outcome) Overall Goal (Impact) Policy Program Project   www.dadangsolihin.com
  • 57. 57 RelevansiRelevansi  Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan www.dadangsolihin.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Relevance Overall Purpose (Outcome) Ouputs Inputs
  • 58. 58 EfektivitasEfektivitas  Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan www.dadangsolihin.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Effectiveness Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs IRR Use of Outputs
  • 59. 59 EfisiensiEfisiensi  Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan. www.dadangsolihin.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Efficiency Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs Project Period Project Cost
  • 60. 60 DampakDampak  Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak www.dadangsolihin.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Impacts Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs Changes in Economic, Social, and Environmental Conditions
  • 61. 61 KeberlanjutanKeberlanjutan  Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi (dalam jangka menengah dan jangka panjang) www.dadangsolihin.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Sustainability Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs Operation & Maintenance
  • 62. 62 Penilaian EvaluasiPenilaian Evaluasi (1) Relevance       a b c (2) Effectiveness (3) Efficiency (4) Sustainability (4) Sustainability (4) Sustainability A Highly Satisfactory B Satisfactory C Moderately Satisfactory D Unsatisfactory (2) Effectiveness (3) Efficiency (4) Sustainability a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c www.dadangsolihin.com
  • 63. Apa Output Sistem M&E?Apa Output Sistem M&E? • Informasi unik tentang kinerja kebijakan, program serta kegiatan pemerintah. – Informasi ttg hasil-hasil idenfitikasi: apa yang berfungsi, apa yang tidak berjalan, & mengapa demikian; – Informasi ttg kinerja ”aktor”, seperti: pemerintah, kementerian, badan pemerintah, manajer dan staf, serta lembaga donor. 63www.dadangsolihin.com
  • 64. Apa implikasi jika tidak ada M&E?Apa implikasi jika tidak ada M&E? • Berbahaya, karena: – penilaian kinerja pembangunan dan pengambilan keputusan terbatas pada ketersedian informasi parsial, – mekanisme cross-check dan balance (dari masyarakat) tidak optimal • Ide dasar sistem M&E tidak semata-mata berangkat dari tindakan melakukan atau menyediakan informasi M&E, NAMUN lebih difokuskan pada bagaimana penggunaan informasi M&E. 64www.dadangsolihin.com
  • 65. Kenapa M&E diperlukan?Kenapa M&E diperlukan? 1. Mendukung pembuatan kebijakan (khususnya keputusan anggaran) yaitu penyusunan anggaran berbasis kinerja & perencanaan nasional. 2. Membantu pemerintah dalam:  pengembangan & analisis kebijakan serta dalam pengembangan program;  mengelola berbagai kegiatan pada tingkat sektor, program & kegiatan; 1. Meningkatkan transparansi & akuntabilitas  apakah telah mencapai sasaran. 65www.dadangsolihin.com
  • 66.
  • 67.  Sederhana dan mudah dikontrol  Kapasitas evaluasi yang kuat  Informasi yang terbuka dan dapat dievaluasi  Adanya penghargaan terhadap kinerja  Kejelasan status hasil evaluasi Prinsip – Prinsip DasarPrinsip – Prinsip Dasar Pengembangan Sistem EvaluasiPengembangan Sistem Evaluasi Prinsip – Prinsip DasarPrinsip – Prinsip Dasar Pengembangan Sistem EvaluasiPengembangan Sistem Evaluasi 67www.dadangsolihin.com
  • 68. Gambaran Sistem M$E (Sekarang dan Akan Datang) www.dadangsolihin.com 68 SekarangSekarang Akan DatangAkan Datang  Adanya berbagai macam peraturan yang mengamanatkan agar sektor (K/L) dan daerah menyusun laporan evaluasi kinerja pembangunan  Depdagri  LAN  Menpan  Departemen Keuangan  Bappenas  Setneg  K/L terkait  Tidak adanya implikasi/dampak dari pelaksanaan kegiatan evaluasi  Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)  Evaluasi top-down  Evaluasi fragmentasi 1 waktu  Evaluasi pasif  Kurangnya penghargaan terhadap hasil evaluasi  Satu laporan dapat diakses oleh seluruh institusi (K/L) dan daerah  Evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif  Sistem evaluasi yang baru diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya  Lebih efisien dan biaya rendah  Memperkenalkan evaluasi yang terintegrasi, sistem top-down dan bottom- up  Evaluasi yang kontinu untuk proses pembelajaran institusi  Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal)  Menciptakan sistem insentif-disinsentif dari hasil evaluasi  Adanya komunitas evaluator
  • 69. www.dadangsolihin.com 69 Who does what? ++ 30 Laws30 Laws and Regulationsand Regulations regarding M&Eregarding M&E Picture from John Mancini, ECM in State and Local
  • 70. Pengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator Kinerja  Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan KEGUNAAN  dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)  petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran www.dadangsolihin.com 70
  • 71. Pengertian KinerjaPengertian Kinerja  Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)  Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)  Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995). www.dadangsolihin.com 71
  • 72. Fungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator Kinerja • Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan dilaksanakan • Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders • Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja program pembangunan www.dadangsolihin.com 72
  • 73. Kedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator Kinerja www.dadangsolihin.com 73 Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Indikator Kinerja KuantitatifKualitatif Sasaran dan Tujuan
  • 74. Logic Model Theory www.dadangsolihin.com 74 Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Apa yang ingin diubahDAMPAK Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output Apa yang ingin dicapai OUTCOME Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa) OUTPUT Proses/kegiatan menggunakan input menghasilkan output yang diinginkan Apa yang dikerjakan KEGIATAN Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan output Apa yang digunakan dalam bekerja INPUT Metode Pelaksanaan MetodePenyusunan Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
  • 75. Indikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUT • Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. • Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan Contoh: • Jumlah dana yang dibutuhkan • Tenaga yang terlibat • Peralatan yang digunakan • Jumlah bahan yang digunakan www.dadangsolihin.com 75
  • 76. Indikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUT • Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. • Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi. Contoh: • Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan – Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi – Jumlah permohonan yang diselesaikan – Jumlah pelatihan / peserta pelatihan – Jumlah jam latihan dalam sebulan • Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan – Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli – Jumlah komputer yang dibeli – Jumlah gedung /jembatan yg dibangun – meter panjang jalanyang dibangun/rehab www.dadangsolihin.com 76
  • 77. Indikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOME • Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran indikator Keluaran. • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai. • Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. • Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat. www.dadangsolihin.com 77
  • 78. Contoh:Contoh: Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome Contoh:Contoh: Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome • Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan – Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer) – kemenangan tim dlm setiap pertandingan • Peningkatan langsung hal-hal yg positif – kenaikan prestasi kelulusan siswa – peningkatan daya tahan bangunan – Penambahan daya tampung siswa • Penurunan langsung hal-hal yang negatif – Penurunan Tingkat Kemacetan – Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas www.dadangsolihin.com 78
  • 79. Indikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACT • Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional. Contoh: • Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang – % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat – Peningkatan cadangan pangan – Peningkatan PDRB sektor tertentu • Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang – Penurunan Tingkat kemiskinan – Penurunan Tingkat Kematian www.dadangsolihin.com 79
  • 80. Persyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMARTPersyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMART • SPESIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi • MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets managed”) • ATTAINABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method) • RELEVANT (information needs of the people who will use the data) • TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision) www.dadangsolihin.com 80
  • 81. Sumber Pembuktian (Means of Verification) Sumber Pembuktian (Means of Verification) • How should the information be collected, eg. sample survey • What source is most appropriate? • Who should do it? • When and How often should the information be collected, analyzed & reported • What formats are required to record the data being collected? www.dadangsolihin.com 81
  • 82. Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1) 1. Indikator outcome mencerminkan indikator output terpenting www.dadangsolihin.com 82 Indikator outcome : 1. Indikator output 1a 2. Indikator output 2b, 2c 3. Indikator output 3b 4. Indikator output 4a OUTPUT 2 Indikator 2a Indikator 2b Indikator 2c OUTPUT 2 Indikator 2a Indikator 2b Indikator 2c OUTPUT 1 Indikator 1a Indikator 1b Indikator 1c OUTPUT 1 Indikator 1a Indikator 1b Indikator 1c OUTPUT 3 Indikator 3a Indikator 3b Indikator 3c OUTPUT 3 Indikator 3a Indikator 3b Indikator 3c OUTPUT 4 Indikator 4a Indikator 4b Indikator 4c OUTPUT 4 Indikator 4a Indikator 4b Indikator 4c OUTCOMEOUTCOME
  • 83. Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2) 2. Indikator outcome merupakan composite index dari indikator output – Indeks gabungan (composite indexes) diperoleh dengan membobot output www.dadangsolihin.com 83 OUTPUT 2 Indikator : (Ptb) OUTPUT 2 Indikator : (Ptb) OUTPUT 1 Indikator : (Pta) OUTPUT 1 Indikator : (Pta) OUTPUT 3 Indikator : (Ptc) OUTPUT 3 Indikator : (Ptc) OUTCOME Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100) OUTCOME Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)
  • 84. Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3) 3. Indikator outcome merupakan hasil Survei – Indikator output harus mendukung pencapaian outcome, meskipun tidak terkait langsung dalam penyusunan indikator outcome www.dadangsolihin.com 84 OUTCOME (mis : IHSG, IPM, APK) OUTCOME (mis : IHSG, IPM, APK) OUTPUT 3 Indikator output OUTPUT 3 Indikator output OUTPUT 2 Indikator output OUTPUT 2 Indikator output OUTPUT 1 Indikator output OUTPUT 1 Indikator output
  • 85.
  • 86. Penyusunan Indikator (1)Penyusunan Indikator (1) 1. Indikator masukan (input)  Cantumkan jumlah dana untuk setiap jenis masukan  Tentukan unit kegiatan (investasi) yang dilakukan dalam satu ruang lingkup kegiatan yang rinci.  Identifikasikan jumlah sumber daya manusia yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan.  Tentukan jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. 1. Indikator keluaran (output)  Tentukan jenis dan jumlah keluaran fisik dalam satuan fisiknya seperti kilometer jalan, hektar tanah, ton pupuk, jumlah orang yang dilatih dan lainnya. 86www.dadangsolihin.com
  • 87. Penyusunan Indikator (2)Penyusunan Indikator (2) 3. Indikator hasil (outcome)  Tentukan ukuran kuantitatif yang menunjukkan fungsi langsung keluaran setelah kegiatan selesai, misalnya pembangunan jalan sepanjang 15 Km, Pelatihan tenaga pelaksana perencanaan 50 orang.  Tentukan ukuran kualitatif yang menunjukkan langsung keluaran, misalnya : biaya yang dikeluarkan 80 % dibawah pagu.  Uraikan dengan singkat fungsi dan manfaat langsung yang diharapkan dari keluaran 87www.dadangsolihin.com
  • 88. Penyusunan Indikator (3)Penyusunan Indikator (3) 3. Indikator Impact  Tentukan hasil positif/negatif kegiatan yang sesuai dengan sasaran regional/nasional  Misalnya peningkatan pendapatan masyarakat dari sektor transportasi yang lancar, yang memudahkan arus barang dari satu tempat ketempat lain (diperlukan analisis dan rentang waktu). 88www.dadangsolihin.com
  • 89. Proses Penggunaan IndikatorProses Penggunaan Indikator 1. Tentukan Indikator Kuantitatif (sumber daya yang digunakan),  Bandingkan estimasi pengerahan sumber daya dengan sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan hasil.  Misalnya: Estimasi pengerahan sumber daya (100% ) : sumber daya yg digunakan (80%), maka terjadi effisiensi penggunaan sumber daya 20 % 2. Tentukan Indikator Kualitatif ( hasil fisik dan Non fisik)  Bandingkan rencana yang diharapkan dengan hasil setelah pelaksanaan kegiatan selesai (apakah sesuai dengan spesifikasi, standar )  Bagaimana dampaknya, apakah berdampak positif/negatif  Bagaimana manfaatnya, apakah positif/negatif ? 89www.dadangsolihin.com
  • 90. Framework Evaluasi (1)Framework Evaluasi (1) www.dadangsolihin.com 90  Jenis M/E Evaluator  Tujuan Kegunaan Waktu Metode M/E 1 Monitoring Triwulanan SKPD Memonitor tingkat input dan output - Usulan Revisi DIPA/ Dokumen Keuangan April/ September Monitoring (on going evaluation) - Bahan Evaluasi Midterm Renja SKPD/RKPD Juni - Bahan Evaluasi Akhir Renja SKPD/RKPD Januari
  • 91. Framework Evaluasi (2)Framework Evaluasi (2) www.dadangsolihin.com 91  Jenis M/E  Evaluator  Tujuan  Kegunaan  Waktu  Metod e M/E 2 Evaluasi Tengah Tahun RKPD Bappeda Menilai kemajuan capaian RKPD - Masukan untuk penyempurnaan Renja SKPD dan RKPD tahun berikutnya Juli - Agustus Evaluasi Formatif Evaluasi Tengah Tahun Renja SKPD SKPD Menilai kemajuan capaian Renja SKPD - Masukan untuk penyempurnaan Renja SKPD tahun yang sedang berjalan dan APBD-P
  • 92. Framework Evaluasi (3)Framework Evaluasi (3) www.dadangsolihin.com 92  Jenis M/E Evaluator  Tujuan  Kegunaan  Waktu Metode M/E 3 Evaluasi Hasil RKPD Bappeda Menilai Hasil RKPD dan kemajuan capaian RPJMD - Bahan Awal Penyusunan RKPD (n+2) Januari- Februari Setiap Tahun Evaluasi Sumatif Evaluasi Hasil Renja SKPD SKPD Menilai Hasil Renja SKPD dan kemajuan capaian Renstra SKPD - Bahan Awal Penyusunan Renstra SKPD(n+2) - Bahan Evaluasi Mid Term RPJMD Tahun ke 4 - Bahan Evaluasi Akhir RPJMD Tahun ke 5 - Bahan Penyempurnaan Evaluasi Akhir RPJMD
  • 93. Framework Evaluasi (4)Framework Evaluasi (4) www.dadangsolihin.com 93 Jenis M/E  Evaluator  Tujuan  Kegunaan Waktu  Metod e M/E 4 Evaluasi Tengah Tahun RPJMD Bappeda Menilai kemajuan capaian RPJMD - Bahan penyususunan RPJMD berikutnya Semester I tahun RPJMD ke 4 Evaluasi Formatif Evaluasi Tengah Tahun Rensta SKPD SKPD Menilai kemajuan capaian Renstra K/L - Bahan penyususunan Renstra K/L berikutnya - Bahan pidato pertanggungjawaban Presiden
  • 94. Framework Evaluasi (5)Framework Evaluasi (5) www.dadangsolihin.com 94  Jenis M/E  Evaluator  Tujuan Kegunaan  Waktu  Metode M/E 5 Evaluasi Hasil RPJMD Bappeda Menilai Hasil akhir capaian RPJMD - Penyempurnaan RPJMD Semester II tahun RPJMD ke 5 Evaluasi Sumatif Evaluasi Hasil Renstra SKPD SKPD Menilai Hasil Akhir Renstra SKPD - Penyempurnaan Renstra SKPD
  • 95. Target KinerjaTarget Kinerja • Merupakan jumlah indikator kinerja yang direncanakan akan dicapai. • Target Kinerja harus: 1. Berupa angka numerik 2. Dapat diperbandingkan 3. Cukup spesifik. • Contoh: Sasaran dan Indikator Kinerja Pencapaian Visi Bontang 2005-2025 95www.dadangsolihin.com Aspek Sasaran Parameter Indikator Target 2025 SDM Terwujudnya masyarakat yang ... Peningkatan kualitas manusia IPM ?
  • 96. Realisasi/Capaian KinerjaRealisasi/Capaian Kinerja • Merupakan informasi mengenai ukuran kinerja yang dicapai setelah dilaksanakannya suatu kegiatan/ program tertentu. • Realisasi/capaian kinerja harus: 1. Berupa angka numerik 2. berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya 96www.dadangsolihin.com
  • 97. Langkah-LangkahLangkah-Langkah Menyusun Indikator KinerjaMenyusun Indikator Kinerja 1. Susun dan tetapkan rencana strategis: visi, misi, tujuan,sasaran dan cara mencapai tujuan/sasaran (kebijakan, program dan kegiatan) 2. Identifikasi data/informasi yang dapat dikembangkan menjadi indikator kinerja. – Dalam hal ini data hendaknya relevan, akurat,lengkap dan kemapuan pengetahuan tentang bidang yang akan dibahas akan banyak menolong untuk menyusun dan menetapkan indikator kinerja yang tepat dan relevan. 1. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan/program/kegiatan. 97www.dadangsolihin.com
  • 98. Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009 VISI MISI AGENDA STRATEGI POKOK SASARAN PRIORITAS SASARAN PRIORITAS Fokuspadatujuanpembangunan Indikator Kinerja Pencapaian Pembangunan 98www.dadangsolihin.com ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN
  • 99. Visi Pembangunan NasionalVisi Pembangunan Nasional 1. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai; 2. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta 3. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan www.dadangsolihin.com 99
  • 100. Strategi PokokStrategi Pokok 1. STRATEGI PENATAAN KEMBALI INDONESIA  Menyelamatkan sistem ketatanegaraan RI berdasarkan semangat ,jiwa, dan konsensus dasar;  Tetap tegaknya NKRI;  Tetap berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. 1. STRATEGI PEMBANGUNAN INDONESIA  Diarahkan untuk membangun di segala bidang merupakan perwujudan amanat Pembukaan UUD NRI 1945 terutama dalam pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh. www.dadangsolihin.com 100
  • 101. Misi Pembangunan NasionalMisi Pembangunan Nasional 1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai; 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis; 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera. 101www.dadangsolihin.com
  • 102. Agenda Pembangunan NasionalAgenda Pembangunan Nasional 1. Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 3. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia 102www.dadangsolihin.com
  • 103. Agenda Aman dan DamaiAgenda Aman dan Damai 103www.dadangsolihin.com Sasaran RPJM Nasional 2004-2009 Indikator Kinerja yang Berhubungan dengan Daerah 1. Menurunnya konflik 2. Menurunnya kriminalitas 3. Menurunnya kejahatan di lautan dan lintas batas 4. Tertanganinya separatisme 5. Tertanganinya terorisme 6. Berperannya Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia 7. Terjaganya kedaulatan NKRI 1. Jumlah konflik etnis dan sosial 2. HDI dan HPI wilayah konflik 3. Indeks kriminalitas dan rasio penyelesaian kasus kriminalitas 4. Jumlah pecandu narkoba 5. Angka illegal logging dan illegal trading
  • 104. Agenda Adil dan DemokratisAgenda Adil dan Demokratis 104www.dadangsolihin.com Sasaran RPJM Nasional 2004-2009 Indikator Kinerja yang Berhubungan dengan Daerah 1. Meningkatnya keadilan hukum dan penegakan hukum 2. Terciptanya sistem hukum yang konsekuen dan tidak diskriminatif serta yang memberikan perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia 3. Meningkatnya pelayanan masyarakat 4. Meningkatnya penyelenggaraan otonomi daerah 5. Terpeliharanya konsolidasi demokrasi 1. Peraturan daerah yang spesifik mengenai mekanisme dan koordinasi dana dekonsentrasi 2. Perbaikan proses penyelenggaraan Musrenbang 3. Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pilkada 4. Angka Gender-related Development Index (GDI); dan 5. Angka Gender Empowerment Measurement (GEM) Kesejahteraan anak 1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 2. Status gizi balita buruk 3. Persalinan bayi oleh tenaga kesehatan Perlindungan anak 4. Pekerja anak (%) 5. Jumlah anak yang memiliki akte Kelahiran
  • 105. Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia (1)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (1) 105www.dadangsolihin.com Sasaran RPJM Nasional 2004-2009 Indikator Kinerja yang Berhubungan dengan Daerah 1. Menurunnya jumlah penduduk miskin menjadi 8,2% pada tahun 2009 2. Terciptanya lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran terbuka menjadi 5,1 persen pada tahun 2009 3. Angka pertumbuhan rata-rata 6,6 persen pertahun 4. Berkurangnya kesenjangan pendapatan dan kesenjangan daerah 5. Meningkatnya kualitas manusia dengan terpenuhinya hak sosial rakyat 6. Membaiknya mutu lingkungan hidup 7. Meningkatnya dukungan infrastruktur. Ekonomi 1.Pertumbuhan PDRB 2.Struktur PBRB dan PDRB per kapita 3.Kesempatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka 4.Jumlah penduduk miskin 5.Investasi dan aktivitas ekspor impor 6.Peningkatan peran UKM
  • 106. Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia (2)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (2) 106www.dadangsolihin.com Sasaran RPJM Nasional 2004-2009 Indikator Kinerja yang Berhubungan dengan Daerah Pendidikan 1.Angka Buta Aksara penduduk usia 15 tahun ke atas 2.Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk setiap jenjang pendidikan 3.Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk setiap kelompok usia sekolah 4.Angka Melanjutkan Sekolah 5.Angka Putus Sekolah 6.Angka Mengulang Kelas 7.Rata-rata Lama Penyelesaian Pendidikan
  • 107. Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia (3)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (3) 107www.dadangsolihin.com Sasaran RPJM Nasional 2004-2009 Indikator Kinerja yang Berhubungan dengan Daerah Kesehatan 1.Umur Harapan Hidup (UHH) 2.Angka Kematian Bayi (AKB) 3.Angka Kematian Ibu (AKI) 4.Prevalensi Gizi Kurang Kependudukan dan KB 1.Laju pertumbuhan penduduk (%) 2.Unmet need KB (%) 3.Total Fertility Rate/TFR (per perempuan) 4.Partisipasi laki-laki dalam ber-KB (%) 5.Contraceptive Prevalence Rate/CPR (%)
  • 108. Agenda MeningkatkanAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia (4)Kesejahteraan Rakyat Indonesia (4) 108www.dadangsolihin.com Sasaran RPJM Nasional 2004-2009 Indikator Kinerja yang Berhubungan dengan Daerah Lingkungan Hidup 1.Kualitas air permukaan dan air tanah 2.Tingkat Pencemaran Pesisir dan Laut 3.Angka Illegal Logging 4.Luas lahan kritis Prasarana dan Sarana 1.Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan berbagai prasarana dan sarana
  • 109. Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan DamaiAgenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai www.dadangsolihin.com 109 Sasaran Prioritas 1. Meningkatnya rasa aman dan damai 1. Peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok; 2. Pengembangan budaya yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur; 3. Peningkatan keamanan ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas 2. Semakin kokohnya NKRI 1. Pencegahan dan penanggulangan separatisme; 2. Pencegahan dan penanggulangan terorisme; 3. Peningkatan kemampuan pertahanan negara.
  • 110. Agenda Mewujudkan Indonesia yang Adil danAgenda Mewujudkan Indonesia yang Adil dan DemokratisDemokratis www.dadangsolihin.com 110 Sasaran Prioritas 1. Meningkatnya keadilan dan penegakan hukum 1. Pembenahan sistem hukum nasional dan politik hukum; 2. Penghapusan diskriminasi dalam segala bentuk; 3. Penghormatan, pemenuhan, dan penegakan atas hukum dan pengakuan atas hak asasi manusia 2. Keadilan gender 1. Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak 3. Otonomi Daerah 1. Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah 4. Meningkatnya pelayanan birokrasi 1. Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa 5. Terlaksananya pemilu 2009 secara demokratis, jujur, dan adil 1. Perwujudan lembaga demokrasi yang makin kokoh
  • 111. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat IndonesiaAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia www.dadangsolihin.com 111 Sasaran Prioritas 1. Penurunan • jumlah penduduk miskin dari 16,6% menjadi 8,2%, • pengangguran terbuka dari 9,5% menjadi 5,1%. 1. Penanggulangan kemiskinan; 2. Peningkatan investasi dan ekspor non migas 3. Peningkatan daya saing industri manufaktur 4. Revitalisasi pertanian; 5. Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menenngah; 6. Peningkatan pengelolaan BUMN 7. Peningkatan kemampuan Iptek 8. Perbaikan iklim keytenaga-kerjaan 9. Pemantapan stabilitas ekonomi makro 2. Pengurangan kesenjangan antar wilayah 1. Pembangunan perdesaan 2. Pengurangan ketimpangan pembangunan antar wilayah
  • 112. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat IndonesiaAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia www.dadangsolihin.com 112 Sasaran Prioritas 3. Meningkatnya kualitas manusia Indonesia 1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas 2. Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih berkualitas 3. Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial 4. Pembangunan kependudukan, dan keluarga kecil berkualitas serta pemuda dan olah raga; 5. Peningkatan kualitas kehidupan beragama 4. Membaiknya mutu LH 1. Perbaikan pengelolaan SDA dan pelestarian mutu lingkungan hidup 5. Membaiknya Infrastruktur 1. Percepatan pembangunan infrastruktur
  • 113. Kebutuhan akan Indikator PembangunanKebutuhan akan Indikator Pembangunan www.dadangsolihin.com 113 Sasaran Prioritas Indikator?? 1. Menurunnya ketegangan dan ancaman konflik antarkelompok masyarakat atau antargolongan di daerah-daerah rawan konflik; 2. Terpeliharanya situasi aman dan damai; 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik dan penyelesaian persoalan sosial kemasyarakatan.  Indeks Kriminalitas di wilayah konflik Contoh: Prioritas Peningkatan Keamanan, Ketertiban, dan Penanggulangan Kriminalitas
  • 114. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Ekonomi Makro (1)Ekonomi Makro (1) IndikatorIndikator SasaranSasaran 20052005 20062006 20072007 20082008 20092009 Penggangguran terbuka  Jumlah (juta orang)  % terhadap angkatan kerja 9,9 9,5 9,4 8,9 8,5 7,9 7,3 6,6 5,7 5,1 Penduduk miskin Jumlah (juta orang) % terhadap penduduk - - - - - - - - 18,8 8,2 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan PDB (%) PDB per kapita (ribu Rp.) 5,5 7.946 6,1 8.333 6,7 8.791 7,2 9.317 7,6 9.914 Laju inflasi, Ind Harga Kons (%) 7,0 5,5 5,0 4,0 3,0 Neraca Pembayaran Transaksi Berjalan/PDB (%) Cadangan devisa (US$ miliar) 1,6 36,8 0,5 36,0 0,1 35,6 -0,2 35,2 -0,6 35,9 Keuangan Negara Keseimbangan Primer APBN/PDB (%) Surplus/Defisit APBN/PDB (%) 1,8 -0,7 1,7 -0,6 1,9 -0.3 1,9 -0,0 2,0 0,3 114www.dadangsolihin.com
  • 115. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Ekonomi Makro (2)Ekonomi Makro (2) IndikatorIndikator SasaranSasaran 20052005 20062006 20072007 20082008 20092009 Pertumbuhan PDB sisi pengeluaran (%) Konsumsi Investasi Ekspor Impor 4,1 14,6 5,7 10,3 5,2 17,8 6,0 8,6 5,0 16,3 6,4 10,2 5,8 14,3 7,4 10,8 6,3 12,8 10,1 11,0 Pertumbuhan PDB sisi produksi (%) Pertanian Industri Pengolahan Industri Pengolahan Non-migas Lainnya 3,2 6,1 6,8 5,8 3,4 6,9 7,7 6,3 3,6 7,8 8,7 6,9 3,6 8,6 9,4 7,4 3,8 9,5 10,2 7,6 Tenaga Kerja Kesempatan Kerja (juta orang) Pertanian distribusi (%) Industri Pengolahan distribusi (%) Lainnya distribusi (%) 94,2 43,8 46,5 11,1 11,8 39,3 41,7 96,7 44,4 45,9 11,5 11,9 40,8 42,2 99,7 44,9 45,1 12,0 12,0 42,7 42,9 103,0 45,4 44,1 12,7 12,3 44,9 43,6 106,6 45,7 42,9 13,4 12,6 47,4 44,5 115www.dadangsolihin.com
  • 116. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Sektor Utama LainnyaSektor Utama Lainnya SektorSektor SasaranSasaran Pendidikan 1. Meningkatnya secara nyata persentase penduduk yang dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 2. Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan menengah 3. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini 4. Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun keatas menjadi 5 persen Kesehatan 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun; 2. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup; 3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup; dan 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 25,8 persen menjadi 20,0 persen. 116www.dadangsolihin.com
  • 117. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Sektor Utama LainnyaSektor Utama Lainnya SektorSektor SasaranSasaran Lingkungan Hidup 1. Meningkatnya kualitas air permukaan (sungai, danau dan situ) dan kualitas air tanah disertai pengendalian dan pemantauan terpadu antar sektor 2. Terkendalinya pencemaran pesisir dan laut Prasarana dan Sarana 1. Meningkatnya kondisi dan kualitas pelayanan berbagai prasarana dan sarana dengan menurunkan tingkat backlog pemeliharaan. 2. Meningkatnya aksesibilitas setiap golongan masyarakat dan setiap daerah terhadap layanan prasarana dan sarana yang berkualitas. 3. Revitalisasi pengelolaan kelembagaan prasarana dan sarana 4. Peningkatan kapasitas penyediaan prasarana dan sarana bagi pemerintah daerah 117www.dadangsolihin.com

Hinweis der Redaktion

  1. In summary, managers can use information from evaluation to focus on:          the broad political strategy and design issues (“are we doing the right things?”          operational and implementation issues (“are we doing things right?”)          whether there are better ways of approaching the problem (“what are we learning?”).
  2. 