1. STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Disusun oleh:
Kelompok 7
DIANA LESTARI 13030076
EKANURDIANA. A 13030077
EVA NURHIDAYAH 13030061
NURUL ALFIATI 13030062
2. Pengertian Struktur pengendalian intern dalam arti
sempit diartikan sama dengan “ internal check” yang
artinya: suatu sistem dan prosedur yang secara
otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa
data akuntansi yang dihasilkan oleh suatu bagian atau
fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh bagian
atau fungsi lain dalam suatu organisasi atau satuan
Pengertian pengendalian intern
3. Keterbatasan pengendalian intern
1. Kesalahan dalam pertimbangan,
2. Gangguan,
3. Kolusi,
4. Pengabaian oleh manajemen,
5. Pertimbangan biaya dan manfaat.
4. Unsur pengendalian intern ada 5 :
1. Lingkungan pengendalian
Faktor- faktor yang membentuk lingkungan pengendalian suatu entitas
adalah sebagai berikut:
a) Integritas dan nilai etika
b) Komitmen terhadap kompetensi.
c) Partisipasi dewan komisaris dan komite audit.
d) Filosofi dan gaya operasi manajemen.
e) Struktur organisasi
f) Penetapan wewenang dan tanggung jawab
5. 2. Penilaian risiko
Tujuan manajemen adalah untuk:
Identifikasi risiko
Menerapkan kontrol internal yang efektif dalam
operasi untuk mengendalikan risiko tersebut.
6. 3. Informasi dan komunikasi
Sistem akuntansi didesain untuk mengidentifikasi, merakit,
menggolongkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan
transaksi suatu entitas dan menyelenggarakan
pertanggungjawaban kekayaan dan kewajiban entitas
tersebut.
Sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan
memadai bahwa transaksi yang terjadi adalah:
1. Sah,
2. Telah diotorisasi,
3. Telah dicatat,
4. Telah dinilai,
5. Telah digolongkan secara wajar,
6. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya
7. Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua
personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang
bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan
orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar entitas.
Komunikasi termasuk penyampaian sistem pelaporan, dan
laporan penyimpangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
8. 4.Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
didesain untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang
dibuat manajemen dilaksanakan.
Beberapa aktivitas pengendalian, yaitu:
1. Pengendalian pengolahan informasi,
a. Pengendalian umum
b. Pengendalian aplikasi (otorisasi, disain dan
penggunaan dokumen dan catatan yang
memadai, pengecekan secara independen)
2. Pemisahan fungsi yang memadai,
3. Pengendalian fisik atas aset dan catatan,
4. Review atas kinerja.
9. 5.Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas pengendalian intern
sepanjang waktu.
Pemantauan dilakukan oleh personal yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut.
Pemantauan pada umumnya dilakukan oleh Internal Auditor.
10. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Prosedur pemahaman pengenalian intern dalam arti penilaian secara
kritis terhadap kelemahan dan kebijakan struktur pengendalian
intern yang berlaku dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai
berikut:
1. Melakukan riview Pendahuluan.
2. Dokumentasi pemahaman
11. Beberapa alasan pentingnya pemahaman pengendalian intern
1. Dapat tidaknya audit dilakukan,
2. Menentukan salah saji material yang berpotensi terjadi,
3. Menentukan risiko deteksi,
4. Mendesain pengujian audit.
12. Hasil pemahaman dan pengujian pengendalian intern
Hasilnya dapat menentukan : sifat, saat dan luasnya audit yang
akan dilaksanakan.
Sifat: Pemilihan prosedur audit yang akan digunakan,
Saat: Pemilihan waktu pengujian audit yang akan
dilakukan,
luas : Penentuan jumlah pengujian yang diperlukan
untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
13. Tiga jenis prosedur audit dalam pemahaman pengendalian
intern:
1. Wawancara dengan personal yang kompeten,
2. Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan,
3. Melakukan pengamatan atas kegiatan entitas.
14. SUMBER INFORMASI PENGENDALIAN INTER
Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit
terhadap pengendalian intern adalah:
1. Bagan organisasi dan deskripsi jabatan
2. Buku pedoman akun
3. Buku pedoman system akuntansi
4. Permintaan keterangan kepada karyawan inti
5. Permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana
6. Laporan, kertas kerja, dan program audit auditor intern
7. Pemeriksaan terhadap catatan akuntansi, dokumen, peralatan mekanis,
dan media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi
8. Laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern dan
laporan auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.
15. PENILAIAN, RISIKO DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN
INTERN
Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko entitas yang
berhubungan dengan penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penaksiran risiko manajemen harus mencakup pertimbangan
khusus terhadap risiko yang dapat timbul dari perubahan
keadaan, seperti:
1. Transaksi dan bidang baru bisnis,
2. Perubahan standar akuntansi,
3. Hukum dan peraturan baru,
4. Perubahan teknologi yang digunakan,
5. Pertumbuhan yang pesat dari suatu entitas,
6. Personalia baru.
16. Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian yaitu pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui efektivitas pengendalian intern
Pengujian pengendalian dengan pengujian kepatuhan atau pengujian
pengendalian
Pengujian adanya kepatuhan, dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan
transaksi tertentu,
2. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang
telah dicatat.
Pengujian tingkat kepatuhan, yaitu menguji eksistensi unsur-unsur
dan kepatuhan terhadap pengendalian intern
17. Prosedur pengujian pengendalian:
1. Melakukan tanya jawab dengan personal klien,
2. Memeriksa dokumen, catatan dan laporan,
3. Melakukan observasi aktivitas pengendalian,
4. Melakukan pengujian ulang prosedur-prosedur klien.