- Model pembelajaran CLIS adalah pendekatan konstruktivis yang berpusat pada siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar melalui pengalaman langsung dan berkelompok menggunakan LKS.
- CLIS terdiri atas beberapa tahapan untuk membangun pengetahuan siswa secara bertahap serta mempertimbangkan pengetahuan awal siswa.
- Model ini memiliki kelebihan seperti memfasilitasi
4. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian model belajar CLIS?
2.Apa faktor yang memengaruhi CLIS?
3.Bagaimana penerapan CLIS dalam
pembelajaran?
4.Apa kelemahan dan kelebihan model
belajar CLIS dalam belajar mengajar?
5. • Model pembelajaran CLIS adalah kerangka berpikir
untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan
terjadinya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan
siswa dalam kegiataan pengamatan dan percobaan
dengan menggunakan LKS.
• Model pembelajaran CLIS bertujuan membentuk
pengetahuan (konsep) ke dalam memori siswa agar
konsep tersebut dapat bertahan lama, karena
menggunakan sederet tahapan kegiatan siswa dalam
mempelajari konsep yang diajarkan.
6. CLIS MENURUT PARA AHLI
1. Rosalind Driver
Mengatakan bahwa model
pembelajaran CLIS adalah
model mengajar yang sudah
ditentukan dan terdiri dari
beberapa tahap:
• Orientasi
• Pemunculan gagasan
• Penyusunan ulang gagasan
• Penerapan gagasan
• Mengkaji ulang perubahan
gagasan
Berdasarkan tahapan tersebut
maka dapat dikemukakan
karakteristik model
pembelajaran CLIS antara lain:
• Dilandasi oleh pandangan
konstruktifisme
• Pembelajaran berpusat pada
siswa
• Melakukan aktifitas hands on/
minds on
• Menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar
7.
8. Alfiati Syafrina (2000: 20)
“Mengemukakan bahwa model belajar CLIS adalah model
pembelajan yang memiliki tahap-tahap untuk
membangkitkan pemahaman konseptual siswa yang
dilandasi pandangan konstruktivisme yang
memperhatikan pengalaman dan konsep awal siswa,
pembelajaran berpusat pada siswa melalui aktivitas hands
on/ minds on dan menghadapi lingkungan sebagai
bahan belajar.”
9. KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN
CLIS1. Gagasan anak lebih mudah dimunculkan
2. Empat syarat perubahan konsepsi yang dikemukakan oleh
posner et al terpenuhi
3. Membiasakan siswa belajar mandiri dalam memecahkan suatu
masalah
4. Menciptakan kreativitas siswa untuk belajar sehingga tercipta
suasana kelas yang lebih nyaman dan kreatif, terjalinnya
kerja sama sesama siswa dan siswa terlibat secara
langsung dalam melakukan kegiatan.
11. Menciptakan situasi belajar terbuka dan kebebasan
mengemukaan gagasan
Memberikan kesempatan untuk bertanya. Kemudian
pada akhir kegiatan pembelajaran, guru menjelaskan
konsep dan contohnya
Memberikan tugas peorangan
12. • Dalam Yuyu Rahayu (2001 : 29) Russefendi (1983 : 30)
menyatakan perlu memerhatikan beberapa faktor yang dapat
memengaruhi hasil belajar, M. Surya menemukakan aspek-aspek
tergolong kedalam faktor internal, yaitu :
1. Faktor fisiologis
2. Faktor psikologis
3. Faktor kematangan
13. FAKTOR FISIOLOGIS
Fakor psikologis, baik bersifat
bawaan maupun yang
diperoleh siswa
• Faktor potensial : intelengensi
dan bakat
• Faktor aktual : achievment
atau prestasi
• Faktor non-intelektif : minat,
kebiasaan, motivasi, konsep
diri, dan emosional.
Faktor fisiologis atau jasmaniah
siswa, baik bersifat bawaan
maupun yang diperoleh siswa,
misal : pendengaran,
penglihatan, struktur, dan cacat
tubuh
FAKTOR PSIKOLOGIS
FAKTOR KEMATANGAN
baik fisik maupun psikis
14.
15. No
.
Perbedaan CLIS Konvensional
1. Kegiatan awal • Guru mengecek kehadiran siswa.
Fase 1 : Orientasi
• Guru melakukan apersepsi dan
menghadapkan siswa pada
fenomena alam yang sering
dijumpai. Fase 2 : Pemunculan
gagasan awal
• Guru menggali konsepsi awal
siswa
• Mengondisikan siswa
• Menyampaikan tujuan
pembelajaran
16. No. Perbedaan CLIS Konvensional
2 Kegiatan
Inti
Fase 3 :
Penyusunan gagasan
a. Siswa menggunakan teori untuk
berhipotesis.
b. Guru mengajak siswa berkelompok
untuk melakukan eksperimen
c. Siswa melakukan eksperimen
membuktikan hipotesisnya
d. Siswa diminta menghubungkan
hasil eksperimen dengan hipotesis
Fase 4 :
a. Siswa diminta menjawab
pertanyaan-pertanyaan di LKS
b. Dengan bimbingan guru, siswa
mendiskusikan hasil eksperimen
a. Guru menerangkan suatu
konsep
b. Siswa bertanya hal-hal yang
tidak dimengerti
c. Guru memberikan contoh soal
aplikasi konsep
d. Guru meminta isswa untuk
mngerjakan latihan soal dari
buku paket
e. Siswa mencatat materi yang
diterangkan dan diberi soal-
pekerjaan rumah
17. No. Perbedaan CLIS Konvensional
3. Kegiatan
penutup
Fase 5 :
Kaji ulang perubahan
gagasan
a. Guru memberikan
pertanyaan lisan atau kuis
untuk mengevaluai apa
yang telah diperoleh
selama proses
pembelajaran
a. Mengecek
dan memberikan
umpan balik
18. Pokok Materi Pelajaran
Dilakukan tahap analisis kebutuhan pokok bahasan yang akan
dijadikan materi pelajaran yang disesuaikan dalam silabus
pembelajaran dan buku sumber pelajaran siswa.
Silabus pembelajaran disesuaikan dengan
- SK : memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan
teknologi informasi dan komunikasi
- KD : menjelaskan fungsi dan cara kerja jaringan telekomunikasi
(wireline, wirelesss, modem, satelit)
19.
20. Tipe ini juga didesain untuk mengakomodasi rentang tingkat
kemampuan siswa dalam suatu kelas dengan menggunakan
teknik pengelompokan siswa sehingga terjadi proses interaksi
antar siswa yang berimplikasi pada peningkatan pemahaman
siswa tersebut.
21. 1. Fase orientasi
2. Fase pemunculan gagasan awal
3. Fase pengungkapan dan pertemuan awal
4. Pembuktian situasi dan konflik
5. Kontruksi gagasan baru dan evaluasi
6. Penerapan gagasan
7. Mengkaji ulang penerapan gagasan
22. • Children Learning In Science (CLIS) merupakan model
pembelajaran yang dilandasi paradigma konstruktivisme dengan
memperhatikan pengetahuan awal siswa menggunakan LKS.
Pembelajaran berpusat pada siswa melalui aktivitas hands on /
minds on.
• Pembelajaran ini umum untuk semua mata pelajaran. Sehingga
dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan materi.
• CLIS memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan seperti
halnya model belajar lain.