Dokumen tersebut membahas dua pendekatan dalam memahami perilaku manusia, yaitu pendekatan biologi dan psikoanalisis. Pendekatan biologi menjelaskan perilaku berdasarkan aktivitas otak dan sistem saraf, sedangkan psikoanalisis membedakan struktur kepribadian antara id, ego, dan super ego. Kedua pendekatan ini berupaya menjelaskan aspek-aspek sadar dan tidak sadar dalam diri manusia.
2. PENDEKATAN BIOLOGI
Tindakan/perilaku berhubungan dengan kejadian yang
berlangsung di dalam tubuh manusia, terutama dalam otak
dan susunan syaraf.
Perilaku yg dapat diamati dan kejadian-kejadian mental (spt
pikiran dan emosi) merupakan proses biologis
Penemuan penelitian menunjukkan ada hubungan yg erat
antara aktivitas otak dengan perilaku dan dengan
pengalaman. Misalnya reaksi emosi pada manusia dan hewan
dapat dirangsang dengan listrik
3. Dalam pendekatan biologis menjelaskan bahwa setiap
perilaku seseorang mendapatkan pengaruh biologis.
Seperti halnya pengaruh hormonal dalam tubuh dan sistem
syaraf dipandang memiliki pengaruh signifikan terhadap
perilaku seseorang.
Pendekatan biologis menjelaskan perilaku dalam hal
neurologis, yaitu fisiologi dan struktur otak dan bagaimana
ini mempengaruhi perilaku.
PENDEKATAN BIOLOGI
4. PENDEKATAN
BIOLOGI
OTAK KIRI
(memori jangka pendek). Pusat
perkembangan logika dan rasio
(seperti matematika).
Berpikir secara sistematis.
Bahasa verbal. Berpikir linear dan
terstruktur. Berpikir analisis dan
bertahap.
Cara berpikirnya short term
memory.
5. OTAK KANAN
Perkembangan emosi (emotional
quotient, EQ). Hubungan antar
manusia (sosialisasi).
Perkembangan intuitif seni (menari,
melukis, menyanyi dan lain-lain).
Pusat khayalan dan kreativitas.
Berpikir lateral dan tidak terstruktur.
Tidak memikirkan hal-hal secara
detail
Daya ingat panjang (long term
memory)
PENDEKATAN
BIOLOGI
6. Kehidupan jiwa memiliki tiga
tingkatan kesadaran, yakni
- sadar (conscious),
- prasadar (preconscious),
- tak-sadar (unconscious)
Perilaku manusia ditentukan oleh
insting bawaan yang sebagian besar
tidak disadari.
conscious
preconscious
unconscious
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
7. Insting
Perwujudan psikologis dari suatu sumber perangsang somatis (jasmani) dalam
yang dibawa sejak lahir
Keinginan : perangsang psikologis
Kebutuhan : perangsang jasmani
Sifat instink :
Sumber : kondisi jasmani jadi kebutuhan
Tujuan : menghilangkan rangsangan jasmaniah
Obyek : segala aktifitas yang mengantarai keinginan dan
terpenuhinya keinginan itu
Pendorong/penggerak kekuatan instink itu, yang tergantung pada
intensitas kebutuhan
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
8. Macam Insting :
Instink hidup : melayani maksud individu untuk tetap
hidup dan memperpanjang ras
Bentuk energi yang dipakai untuk menjalankan
tugasnya disebut “Libido”
Instink mati : dorongan ke arah destruktif, salah satu
derivatifnya adalah agresif.
Derivatif : mencirikan tingkah laku yang
tersamar/tersembunyi
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
9. PENDEKATAN PSIKOANALISIS
Id, adalah bagian kepribadian yang menyimpan
dorongan – dorongan biologis manusia – pusat insting. Id
bergerak berdasarkan prinsip kesenangan/kenikmatan
dan ingin segera memenuhi kebutuhannya. Bersifat
egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu kenyataan.
Ego adalah mediator antara dorongan–dorongan
biologis/instinktif dengan tuntutan rasional dan
realistik. Ego bergerak berdasarkan prinsip realitas.
Super ego adalah aspek moral kepribadian. Super ego
adalah sistem nilai yang merupakan internalisasi dari
norma-norma sosial dan kultural masyarakat. Super ego
memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak
diterima oleh lingkungan ke alam bawah sadar manusia
Super Ego
Ego
Id
11. KESADARAN
Dua komponen pokok
1. Fungsi Jiwa, diartikan sebagai suatu bentuk aktifitas kejiwaan
yang secara teori tiada berubah dalam lingkungan yang
berbeda.
Fungsi jiwa dibedakan menjadi empat fungsi pokok,
yang bersifat rasional
Pikiran
Perasaan
bersifat irrasional
Pendriaan
Intuisi
PENDEKATAN PSIKOANALITIK JUNG
12. KESADARAN
Pikiran dan perasaan bekerja dengan penilaian
Pikiran menilai atas dasar benar - salah
perasaan menilai atas dasar menyenangkan - tidak
menyenangkan.
Pendriaan dan intuisi bekerja hanya semata-mata
mendapat pengamatan.
Pendriaan mendapat pengamatan dengan sadar-indriah
intuisi mendapat pengamatan secara tak-sadar-naluriah.
PENDEKATAN PSIKOANALITIK JUNG
13. KESADARAN
2. Sikap Jiwa, diartikan sebagai arah energi psikis
umum atau libido yang menjelma dalam bentuk
orientasi manusia terhadap dunianya.
Orientasi ini dibedakan menjadi dua,
• ekstraversi yang berorientasi keluar
• introversi yang berorientasi ke dalam.
PENDEKATAN PSIKOANALITIK JUNG
14. KETIDAKSADARAN
Ketidaksadaran pribadi
Berisikan hal-hal yang terdesak, terlupakan,
teramati, terfikir dan terasa di bawah ambang
kesadaran.
Ketidaksadaran pribadi memiliki dua wilayah
alam prasadar yang merupakan daerah perbatasan antara
ketidaksadaran pribadi dan kesadaran, yang berisi hal-hal
yang siap masuk ke dalam kesadaran,
alam bawah sadar yang berisi kejadian-kejadian psikis yang
terletak pada daerah perbatasan antara ketidaksadaran
pribadi dan kolektif.
PENDEKATAN PSIKOANALITIK JUNG
15. KETIDAKSADARAN
Ketidaksadaran kolektif
Merupakan suatu warisan kejiwaan yang besar
dari perkembangan kemanusiaan, yang terlahir
kembali dalam struktur tiap-tiap individu.
Ketidaksadaran kolektif mengandung isi-isi yang
diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruhnya
(pertumbuhan jiwa seluruh jenis manusia)
PENDEKATAN PSIKOANALITIK JUNG