Dokumen tersebut membahas tentang konsep demografi, sejarah perkembangan ilmu demografi, teori-teori penduduk, dan pembagian ilmu demografi. John Graunt dikenal sebagai bapak demografi karena telah melakukan analisis kematian dan kelahiran menggunakan data catatan kematian. Beberapa teori penduduk yang dijelaskan adalah teori Malthusian, Neo-Malthusian, Marxist, dan Fisiologi. Demografi dibagi men
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
1. Kependudukan dan
Lingkungan Hidup
Kelompok 3
•Uchti Aprilina
•Okta Rabiana Risma
•Rauzatul Jannah
•Dicky Aulia
•Cut Endang Kurniasih
•Muhammad Ichwan
•Nadia Novara
•Iqbal Fahmi
•Maisarah
2. Pokok Bahasan :
• Konsep Demografi : Definisi, Definisi
Menurut Para Ahli dan Manfaat
• Sejarah Perkembangan Demografi
• Pembagian Ilmu Demografi
• Dinamika Penduduk
• Teori Penduduk : Teori Malthusian,
Neo Malthusian, Marxist dan
Fisiologi
• Teori Transisi Demografi
• Persamaan dan Perbedaan Teori
Penduduk
• Kelebihan dan Kekurangan Teori
• Penerapan Teori Penduduk di
Beberapa Negara
4. Definisi Demografi
• Demografi merupakan istilah yang berasal
dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu
“demos” yang berarti rakyat atau penduduk
dan “graphein” yang berarti menggambar
atau menulis.
• Oleh karena itu, demografi dapat diartikan
sebagai tulisan atau gambaran tentang
penduduk.
5. Menurut Para Ahli…
• Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar ,1994)
“demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum
tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
pada umat manusia yang terlibat dari
jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya”
• Achille Guillard (1855) “demografi sebagai ilmu yang
mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap
manusia yang dapat diukur, yaitu meliputi perubahan
secara umum, fisiknya, peradabannya,
intelektualitasnya, dan kondisi moralnya”
• David v. Glass (1953) “demografi terbatas pada studi
penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses
demografi yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi”
6. • United Nations (1958) dan International Union
for the Scientific Study of Population/IUSSP
(1982) “demografi sebagai studi ilmiah masalah
penduduk yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, serta pertumbuhannya”.
• Philip M. Hauser dan Otis Dudley Duncan (1959)
“demografi merupakan ilmu yang mempelajari
jumlah, persebaran teritorial, komposisi
penduduk, serta perubahannya dan sebab-sebab
perubahan tersebut”.
• George W. Brclay (1970) “demografi sebagai
ilmu yang memberikan gambaran secara statistik
tentang penduduk secara menyeluruh bukan
perorangan”
7. Manfaat Ilmu Demografi
• Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi
penduduk dalam suatu daerah tertentu serta
perubahan-perubahannya.
• Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan
mengestimasi pertumbuhan penduduk pada masa
mendatang
• Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dan bermacam-macam
aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya,
politik, lingkungan, dan keamanan.
• Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
konsekuensi pertumbuhan penduduk
pada masa mendatang.
9. Bapak Demografi
• John Graunt (1620-
1674)
• Natural and Political
Observations Mentioned
in a Following Index and
Made Upon the Bills of
Mortality.
• Sebagian besar berisi
analisis kematian dengan
bersumber pada The
Bills of Mortality.
10. • Sejarah perkembangan demografi dimulai
dari John Graunt (1620-1674), warga
negara Inggris yang dikenal sebagai pelopor
dalam bidang pencatatan statistik penduduk.
• Bukunya berisi tentang analisis mortalitas,
fertilitas, migrasi, perumahan, data keluarga,
perbedaan antara kota dan negara,
perbedaan jumlah penduduk laki-laki yang
berada pada kelompok umur militer.
• Menyarankan penelitian di bidang
kependudukan bisa menekankan aspek
komposisi penduduk menurut jenis kelamin,
negara, umur, agama, dsb.
11. • Graunt melakukan analisis kematian dan kelahiran
dengan menggunakan data dari catatan kematian
yang diterbitkan oleh gereja setiap minggu.
• Dalam melakukan penelitiannya Graunt sangat
berhati-hati dalam pengumpulan data. Graunt
mengambil sampel untuk melakukan estimasi.
• Dengan sikap kehati-hatiannya dalam meneliti serta
didukung oleh topik-topik yang menarik membuat
ilmu demografi lahir pada saat itu. Dan Graunt mulai
dikenal sebagai Bapak Demografi.
• Dibantu oleh William Petty, yang selanjutnya
menyarakan agar didirikan Central Statistical Office
12. • Setelah era Graunt, perhatian publik terhadap
masalah kependudukan baik mengenai
pencatatan statistik maupun pertumbuhannya
terus meningkat.
• Kemudian timbul masalah mengenai pembagian
cabang ilmu ini. Namun beberapa pengamat
membedakan masalah penduduk menjadi dua :
1. Bersifat Kuantitatif, yaitu membahas tentang
jumlah, persebaran, serta komposisi penduduk.
2. Bersifat kualitatif, yaitu membahas masalah
penduduk dari segi genetis dan biologi.
14. Ada 4 yaitu :
• Demografi murni (pure demography) = demografi
formal
Dimana menggunakan teknik perhitungan rumus
statistik dan matematik untuk memperoleh gambaran
penduduk dan variabel demografi. Namun belum bisa
menjawab pertanyaan “why”. Contoh : hubungan
antara naik turunnya tingkat fertilitas dengan struktur
demografi di suatu daerah.
• Demografi sosiologi (sociological demography)
Sosiologi demografi memberikan pengertian terhadap
pertanyaan ilmiah dalam bidang sosial yang ada
hubungannya dengan sebab-musahab dari pola-pola
penduduk dan proses kependudukan.
15. • Studi kependudukan (population studies)
Maksudnya kependudukan sebagai studi yang bisa
memberikan informasi yang lebih komperhensif
mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan
masalah dari munculnya fenomena demografi.
Sehingga studi kependudukan membutuhkan
disiplin ilmu lain seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi,
ekonomi, geografi. (ilmu interdisipliner)
• Demografi sosial (social demography)
Demografi sosial yang analisisnya berdasarkan
kualitatif melalui aspek sosiologis, misalnya lembaga
sosial seperti keluarga, ekonomi, dan agama
mempengaruhi fertilitas, mortalitas, dan migrasi,
serta interaksi pada suatu karakteristik sosial
seperti distribusi usia.
17. • Pertumbuhan Penduduk = keseimbangan
dinamis antara kekuatan yang menambah
dan mengurangi jumlah penduduk.
• Pertumbuhan jumlah penduduk dipengaruhi:
1. Pertumbuhan penduduk alamiah, yang
disebabkan oleh fertilitas dan mortalitas.
2. Pertumbuhan penduduk karena migrasi
baik migrasi masuk atau migrasi keluar.
18. • Estimasi Jumlah Penduduk
Pt = P0 + (B – D) + (Mi – M0)
Ra = B – D dan Mn = Mi – M0
Pt - P0 = Ra – Mn
The Balancing Equation
19. • Penduduk tertutup (closed population) adalah
kondisi dimana tidak ada perubahan penduduk
(migrasi neto = 0) dan hanya ditentukan oleh
pertumbuhan alamiah (fertilitas dan mortalitas).
• Sedangkan penduduk terbuka (open population)
adalah kondisi dimana ada migrasi neto sehingga
mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
21. Teori Penduduk
1. Teori Malthusian
2. Teori Neo Malthusian
3. Teori Marxist
4. Teori Fisiologi
5. Teori Teknologi
22. Para ahli dikelompokkan
menjadi tiga kelompok :
1. Kelompok Pertama : Penganut aliran
Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert
Malthus, Penganut aliran Neo Malthusian
dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul
Ehrlich
2. Kelompok Kedua : Penganut aliran Marxist
dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich
Engels
3. Kelompok Ketiga : John Stuart Mill,
Arsene Dumont dan Emile Durkheim
23. #1 Aliran Malthusian
• Dipelopori oleh Thomas Robert Malthus
• Malthus mengemukakan beberapa pendapat
tentang kependudukan :
1. Penduduk apabila tidak ada pembatasan akan
berkembang biak dengan sangat cepat &
memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari
permukaan bumi ini.
2. Manusia untuk hidup memerlukan bahan
makanan, sedangkan laju pertumbuhan
makanan jauh lebih lambat dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk.
24. • Untuk keluar dari permasalahan kekurangan
pangan tersebut, pertumbuhan penduduk harus
dibatasi.
• Pembatasan pertumbuhan penduduk dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu preventive
checks & positive checks.
1. Preventive checks : yaitu pengurangan
penduduk melalui penekanan kelahiran.
25. • Preventive checks dibagi menjadi 2, yaitu :
• a) Moral restraint/pengekangan diri : yaitu
segala usaha untuk mengekang nafsu seksuil.
• b) Vice/pengurangan kelahiran : seperti
aborsi, penggunaan alat-alat kontrasepsi,
homoseksuil, promiscuity, adultery.
26. • 2. Positive Checks : yaitu pengurangan
penduduk melalui proses kematian.
• Positive checks dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Vice/kejahatan : yaitu segala jenis
pencabutan nyawa sesama manusia seperti
pembunuhan anak-anak, pembunuhan
orang-orang cacat, & orang-orang tua.
b) Misery/kemelaratan : yaitu segala keadaan
yang menyebabkan kematian seperti
berbagai jenis penyakit & epidemi,
bencana alam, kelaparan, kekurangan
pangan & peperangan.
27. Kritik Terhadap Malthus
• Beberapa kritik terhadap teori Malthus
adalah Malthus tidak memperhitungkan hal-hal
sbb :
a) Kemajuan bidang transportasi
b) Kemajuan bidang teknologi
c) Usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan
yang sudah menikah
d) Fertilitas akan menurun apabila perbaikan
ekonomi & standar penduduk dinaikkan
28. #2 Aliran Neo-Maltusians
• Aliran ini dipelopori oleh Garret Hardin
dan Paul Ehrlich.
• Menurut Malthus, cara mengurangi
penduduk cukup dengan moral restraint
saja.
• Namun aliran Neo Malthusian
menganjurkan menggunakan semua
cara-cara preventive check, dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi dan
pengguguran kandungan (aborsi).
29. • Paul Ehrlich dalam bukunya “The Population
Bomb” pada tahun 1971 menggambarkan
penduduk dan lingkungan yang ada di dunia
dewasa ini sebagai berikut :
1. Dunia ini sudah terlalu banyak manusia.
2. Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
3. Karena terlalu banyak manusia didunia ini,
lingkungan sudah banyak yang rusak dan
tercemar.
Jadi dengan berbagi kondisi diatas membuat
kerusakan lingkungan pun tak dapat dihindari.
30. #3 Aliran Marxist
• Pelopor aliran ini adalah Karl Marx dan
Friedrich Engels.
• Sebelumnya Malthus menyatakan
bahwa ketika terjadi pertumbuhan
penduduk, maka manusia akan
kekurangan bahan pangan.
• Namun menurut Marx bukan
kekurangan bahan pangan melainkan
kekurangan kesempatan kerja.
31. • Kemelaratan terjadi bukan disebabkan
karena pertumbuhan penduduk yang
terlalu cepat, tetapi karena kesalahan
masyarakat itu sendiri terutama kaum
kapitalis yang sering mengambil
pendapatan buruh sehingga buruh
melarat.
• Selain itu sistem kapitalis juga terlalu
menguasai alat-alat produksi
dibandingkan dalam menggunakan tenaga
buruh.
32. • Untuk mengatasi masalah ini, maka struktur
masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis
menjadi sistem sosialis dimana buruh bisa
menguasai alat produksi supaya gaji buruh tidak
terpotong dan kemelaratan dapat dihapuskan.
• Kemudian menurut Marx dan Engels juga
mengatakan bahwa jika semakin banyak jumlah
penduduk, akan meningkatkan jumlah produk
yang dihasilkan.
• Hal ini mendorong mereka tidak perlu adanya
pembatasan pertumbuhan penduduk melalui
moral restraint, seperti yang disarankan oleh
Malthus.
33. #4 Teori Fisiologi dan Sosial
Ekonomi
• Jhon Stuart Mill
• Ia berpendapat bahwa pada situasi
tertentu manusia dapat mempengaruhi
perilaku demografinya.
• Apabila produktivitas seseorang tinggi ia
cenderung ingin mempunyai keluarga
yang kecil. Dalam situasi seperti ini
fertilitas akan rendah. Jadi standar hidup
merupakan determinan dari fertilitas.
34. • Arsene Dumont
• Teori nya adalah kapilaritas sosial (theory
for social capilarity). Konsep ini dibuat
berdasarkan atas analogi bahwa cairan
akan naik pada sebuah pipa kapiler.
• Kapilaritas sosial mengacu kepada
keinginan seseorang untuk mencapai
kedudukan yang tinggi di masyarakat.
Untuk mencapai kedudukan yang tinggi,
keluarga yang besar merupakan beban
yang berat dan perintang.
35. • Emile Durkheim
• Durkheim mengatakan pada suatu
wilayah di mana angka kepadatan
penduduknya tinggi akibat dari tingginya
laju pertumbuhan penduduk, akan
timbul persaingan diantara penduduk
untuk dapat mempertahankan hidup.
• Orang berusaha untuk meningkatkan
pendidikan dan keterampilan, dan
mengambil spesialisasi tertentu.
• Contoh : masyarakat di perkotaan
36. • Michael Thomas Sadler dan Doubleday
• Sadler : Daya reproduksi manusia dibatasi oleh
jumlah penduduk yang ada di suatu negara.
Sehingga daya reproduksi penduduk berbanding
terbalik dengan kepadatan penduduk. Jika
kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi
manusia akan menurun, sebaliknya jika
kepadatan penduduk rendah, daya reproduksi
manusia akan meningkat.
• Doubleday : Daya reproduksi penduduk
berbanding terbalik dengan bahan makanan
yang tersedia. Jadi kenaikan kemakmuran
menyebabkan turunnya daya reproduksi
manusia.
37. #5 Penganut Kelompok Teknologi
Yang Optimis
Pandangan yang suram dan pesimis dari
Malthus beserta penganut-penganutnya
ditentang keras oleh kelompok teknologi.
• Penganut ini menyatakan bahwa manusia
dengan ilmu pengetahuannya mampu
melipatgandakan produksi pertanian, mampu
mengubah kembali (recycling) barang-barang
yang sudah dipakai, sampai akhirnya dunia
ketiga mengakhiri masa transisi demografinya.
• Herman Khan (1976) mengatakan bahwa
negara-negara kaya akan membantu negara-negara
miskin, dan akhirnya kekayaan itu juga
akan jatuh kepada orang-orang miskin.
39. #5 Teori Transisi Demografi
• Transisi demografi menyatakan perubahan
yang terjadi terhadap tiga komponen utama
pertumbuhan penduduk, yaitu:
1. Kelahiran (fertilitas)
2. Kematian ( Mortalitas)
3. Perpindahan Penduduk ( Mobilitas/
Migrasi)
• Konsep umum : hanya pada perubahan
penduduk secara alamiah, yaitu kelahiran
dan kematian.
40. 4 tahapan dalam transisi
demografi
• Tahap I (Pre- Industrial)
• Tahap II (Early Industrial)
• Tahap III (Industrial)
• Tahap IV (Mature Industrial)
41. Tahap I (Pre- Industrial)
• Tahap ini di tandai dengan jumlah kelahiran
dan kematian yang sangat tinggi, daya tahan
tubuh lemah, adanya wabah penyakit menular,
panen gagal danharga barang mahal sehingga
menyebabkan kelaparan.
Tahap II (Early Industrial)
• Pada tahap ini mulai terlihat adanya sedikit
kemajuan.
• Mortalitas turun karena kemajuan teknologi
dan mulai ditemukan obat, terutama antibiotik
dan penisilin, namun kelahiran masih tinggi
sehingga jumlah penduduk sangat tinggi.
42. Tahap III (Industrial)
• Pada tahap III ini, angka kematian terus menurun
dengan lambat. Sedangkan angka kelahiran mulai
menurun dengan cepat, akibat adanya perubahan
prilaku (behavior) melahirkan dan adanya alat
kontrasepsi serta adanya peningkatan pendidikan,
dan kesehatan masyarakat.
• Di Negara berkembang, perubahan perilaku
melahirkan ini di dukung oleh program keluarga
berencana ( KB) pemerintah membantu menurunkan
tingkat fertilitas.
Tahap IV (Mature Industrial)
• Angka kelahiran dan kematian pada tahap ini sama-sama
mencapai angka rendah sehingga angka
pertumbuhan penduduk juga rendah. Akibat dari
kondisi social dan ekonomi masyarakat yang maju.
43. Kritik Terhadap Teori Transisi
Demografi
• Banyak Negara yang dapat menurunkan angka
kelahiran meskipun proses industrialisasi masih
dalam tahap awal (early industry)
• Teori transisi demografi tersebut belum tersedia
bukti-bukti empiris yang dapat mendukung
hipotesis yang diungkapkan dalam teori tersebut
• Teori transisi demografi tidak dapat berlaku secara
umum
• Teori Transisi demografi mungkin tidak dapat
menjelaskan secara mikro mengenai apa yang
sebenarnya terjadi di sebuah negara terutama
mengenai prilaku reproduksi pasangan suami istri.
44. Persamaan dan Perbedaan
Malthus
Thomas Malthus
Neo Malthusian
Garreth Hardin & Paul Ehrlich
Marxist
Karl Marx
• Berdasarkan Prinsip
Kependudukan (The
Principle of Population) ,
dimana pertumbuhan
penduduk yang cepat
membuat manusia
mengalami kekurangan
bahan makanan yang
menjadi sumber
kemelaratan.
Menurut Malthus
pembatasan penduduk
dapat dilaksanakan melalui
dua cara yaitu Preventive
Checks (menekan
kelahiran) dan Positive
Checks (melalui proses
kematian)
• Paul menghubungkan
penduduk dengan
lingkungan. Ia menyatakan
didunia sudah terlampau
banyak penduduk,
sedangkan bahan pangan
sudah sangat terbatas,
karena populasi manusia
semakin meningkat, hal ini
menyebabkan kerusakan
lingkungan pun tak dapat
dihindari.
Menurut aliran Neo
Malthus mengurangi
jumlah penduduk tidak
hanya dengan moral
restrain saja, tapi lebih
ditekankan pada Preventive
check (penggunaan alat
kontrasepsi dan aborsi).
• Sumber kemelaratan adalah
bukanlah berasal dari
tekanan penduduk terhadap
bahan makanan, tetapi
tekanan terhadap
kesempatan kerja dan dari
kesalahan masyarakat itu
sendiri misalnya di negara
kapitalis.
• Menurut Marxist, tidak
perlu diadakan moral
restraint seperti Malthus
karena semakin banyak
jumlah manusia semakin
tinggi produksi yang
dihasilkan.
45. Persamaan dan Perbedaan
Teori Fisiologis Teori Sosial Ekonomi
• Menurut J.S Mill tidak benar kemelaratan
itu disebabkan karena sistem kapitalis. Dan
menurutnya cara untuk mengurangi tingkat
kelahiran dengan cara memperhatikan
tingkat pendidikan penduduk agar
mempertimbangkan menambah anak atau
tidak sesuai usaha.
• Menurut teori Michael Thomas Sadler dan
Doubleday. Dimana Sadler mengemukakan
bahwa daya reproduksi manusia dibatasi
oleh jumlah penduduk yang ada disuatu
negara atau wilayah. Sehingga daya
reproduksi penduduk berbanding terbalik
dengan kepadatan penduduk.
• Sedangkan Doubley mengatakan bahwa
daya reproduksi penduduk berbanding
terbalik dengan bahan makanan yang
tersedia.
Emile Durkheim mengatakan di suatu
wilayah yang angka kepadatan penduduk
tinggi akibat dari tingginya laju pertum
buhan penduduk, maka tiap-tiap orang
berusaha untuk meningkatkan pendidikan
dan ketrampilan serta mengambil
spesialisasi untuk dapat mempertahankan
hidup.
Menurut Arsene Duomont dalam Teori
Kapitalitas Sosial mengacu kepada
keinginan seseorang untuk mencapai
kedudukan yang tinggi di masyarakat.
46. Nama Teori Kelebihan Kekurangan
Teori Malthusian 1. Pendapat Maltus masih
relevan untuk memahami
perilaku populasi di Negara
China, India dan Ethiophia
yang sangat vital dalam
keseimbangan jumlah
penduduk dan ketersediaan
pangan.
1. Pandangan Maltus terlalu
sederhana.
2. Maltus tidak
memperhatikan keajaiban
teknologi yang dicetuskan
oleh revolusi industri.
3. Malthus juga tidak
mempertimbangkan
kontrol fertilitas setelah
perkawinan.
4. Teori tidak melihat
perilaku fertilitas
penduduk yaitu fertilitas
penduduk akan menurun
seiring dengan tingkat
kesejahteraan yang
meningkat.
47. Nama Teori Kelebihan Kekurangan
Teori Neo Malthusian 1. Menyadarkan manusia
dengan menggunakan fakta-fakta
tentang jumlah penduduk
dunia yang terus bertambah
serta mengungkapkan proyeksi
jumlah penduduk dunia di
masa mendatang dengan
akibat yang ditimbulkan
1. Kritikan terhadap Meadow
umumnya dilakukan oleh
sosiolog yang menyindir
Meadow karena tidak
mencantumkan variabel sosial-budaya
dalam penelitiannya
Teori Marxist 1. Teori ini hanya berlaku
pada negara-negara
berpaham kapitalis..
Namun, untuk negara-negara
yang menganut
aliran selain itu, masalah
seperti itu masih bisa
diatasi, diantaranya dengan
menciptakan lapangan
kerja baru yang berbasis
masyarakat,
2. Percaya bahwa tidak ada
kaitan antara pertumbuhan
penduduk dan
48. Nama Teori Kelebihan Kekurangan
Teori Fisiologis • Tidak benar bahwa
kemiskinan tidak dapat
dihindarkan (Malthus)
• Kemiskinan disebabkan
karena sistem kapitalis
(Marx)
• dan kekurangan bahan
pangan bersifat sementara.
Teori Teknologi Manusia dengan ilmu
pengetahuannya mampu:
• Melipatgandakan produksi
pertanian
• Mengolah bahan-bahan
habis pakai dengan
teknologi
• Dunia dapat menampung
15 miliun orang
• Dunia tidak akan kehabisan
sumber daya alam
• Tidak memperhatikan
organisasi social dimana
distribusi pendapatan tidak
merata sehingga
menimbulkan penduduk
Tetap ada yang miskin
49. Negara Pendukung
Malthus Marxist
• Umumnya negara
berekonomi kapitalis
seperti :
1. USA
2. Inggris
3. Prancis
4. Australia
5. Canada, dll
• Umumnya negara
berekonomi Sosialist
seperti :
1. Eropa Timur
2. RRC
3. Korea
4. Rusia
5. Vietnam
50. Contoh Artikel tentang Penerapan
Teori Penduduk di Negara
• Indonesia
Teori Malthus mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti
deret ukur sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti
deret hitung. Sedangkan menurut Marx mengatakan bahwa akan ada
sains dan teknologi mampu meningkatkan produksi bahan makanan.
Sehingga untuk kasus Indonesia pernah menganut teori Malthus dan
Marxist dimana dahulu Indonesia berhasil menciptakan swasembada
beras selama 2 tahun namun belum bisa untuk jangka panjang. Salah
satu solusi dalam peningkatan produksi pangan adalah peningkatan
areal dan produktifitas. Selama 5 tahun terakhir (2004-2008), areal
panen padi hanya meningkat 0,47 juta ha dengan komposisi 11,92 juta
ha tahun 2004 menjadi 12,39 juta ha tahun 2008. Dari segi
produktifitas mengalami peningkatan 0,32 ton/ha dengan komposisi
4,54 ton/ha tahun 2004 dan 4,86 ton/ha tahun 2008.
Ternyata hal itu dirasakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat Indonesia seiring semakin meningkatnya
pertumbuhan penduduk setiap tahun. Sehingga perangkap Malthus tetap
terus ada.
51. Selain itu Indonesia juga menerapkan teori Neo
Malthusian yang menganjurkan untuk mengurangi
jumlah penduduk dengan menggunakan “Preventif
Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi seperti
Pemerintah menggalakkan kembali program
Keluarga Berencana yang sempat terhenti dan
mulai dilaksanakan lagi pada tahun 2007.
(Sumber : Artikel Kompasiana “Pertumbuhan
Penduduk dan Ketahanan Pangan” .2012.
http://birokrasi.kompasiana.com/2012/10/24/per
tumbuhan-penduduk-dan-ketahanan-pangan-
503892.html )
52. • Aliran neo Malthus lebih cocok untuk negara
berkembang dibandingkan Negara maju.
• Sebab dinegara berkembang jumlah
penduduknya masih belum bisa dikendalikan
sedangkan dinegara maju jumlah penduduk
sedikit. Dinegara berkembang penduduk untuk
memenuhi kebutuhannya masih bergantung
pada alam. Jadi untuk mengatasi masalah
penduduk ini alirn Neo-Malthus lebih condong
ke Negara berkembang.
(Sumber :
http://zakiatisilvia.blogspot.com/2013/10/teori
-kependudukan-neo-malthusian.html )
53. • China
Pertumbuhan penduduk China yang cepat memaksa
mengambil kebijakan kependudukan sperti halnya China.
dengan jumlah penduduk mencapai 1.500.000.000
jiwa.
Pemerintah mengambil kebijakan kependudukan dengan
anti natalitas, sebuah kebijakan kependudukan yang
mestinya tidak dikenal dalam konsep negara-negara
sosialis. Kebijakan kependudukan pemerintah China
adalah memberikan denda/pajak kepada penduduk yang
memiliki anak lebih dari satu orang.
(Sumber :
http://setazone.files.wordpress.com/2012/05/bab-viii-b-
teori.doc)