SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
USAHA, TENAGA/Energi & DAYA


Usaha : Hasil kali titik (dot product) vektor F dan Δr.
        Usaha merupakan besaran skalar.
Jika dilihat dari dimensinya, dimensi usaha = dimensi torka.
Dimensi usaha : [panjang][gaya] = [torka]
Usaha :
                          torka:   
          W = F • ∆r = ∆r • F             τ = r ×F

Tetapi torka adalah besaran vektor, usaha
 besaran skalar, jadi mereka tidak sama.
USAHA


Jika benda bergeser dari x1 menuju x2 dengan gaya yang bekerja pada
   benda tersebut merupakan fungsi jarak F(x) maka usaha total yang
   dilakukan oleh gaya F adalah :
                                                          N
 Wtotal ≈ 1∆ + 2 ∆ + + N ∆N ≈
         F x1 F   x2 ... F x ∑∆i
                              Fi x
                                                         i=
                                                          1


  untuk 1-D:     Wtotal ≈ ∫ Fdx          untuk 2D&3D: W ≈ Fdr
                                                       total ∫
F(x)                         Kurva fungsi F(x)

                                                          N
                                                 Wtotal ≈ ∑ Fi ∆xi
                                                         i =1

         x1             x2        x
Usaha (1D)
• Gaya fungsi jarak F(x)             Area = Fx ∆x
                                     atau dW = F dx

 Fx                                                                       N
                                 Wtotal ≈ F1∆x1 + F2 ∆x2 + ... + FN ∆xN ≈ ∑ Fi ∆xi
                                                                         i =1

                                                  xf
                                             W = ∫ F ( x) dx
            ∆x               x                    xi




            Start                    Finish
      F                  F
                                                         θ = 0°

                    ∆x
Usaha (1D)

Usaha : Hasil kali titik (dot product) vektor F dan Δr.




                                              Di sini : W = Fx Δx
                                                       W = F Δx cos θ
                                F
               Start                       Finish
                        θ       F cos θ




                       ∆x
contoh
         Di sini, usaha W = F. r = Fx . r
         Dimana : s2 = h2 + r2
         Di sini, usaha W = F. h = Fy . h

Finish



                          F
          s
  h

           r                  θ             Start

                                    mg
Usaha (2D)

 Berapakah usaha W untuk memindahkan benda dari posisi start – finish ?


h2                                                       Finish


                                   ∆r
                                                  ∆ y= h2 – h1 = Δh
               Start

h1
                       θ
                              ∆x                    ∆ r = ( Δx + Δ y )1/2

                                                    ∆ x = Δr cos θ
                mg                                  ∆ y = Δr sin θ
h0
Usaha 2D lanjutan
Ada 2 kemungkinan lintasan :
• Lintasan Δr .
• Lintasan Δx & Δy
Lintasan Δr : Wtotal = mg Δr cos (900 + θ)
                       = mg Δr (-sin θ) = - mg Δy = - mg Δh

Lintasan Δx & Δy : Wtotal = WΔx + Wδy
                           = mg Δx cos (900 ) + mg Δy cos (1800 )
                           = 0 + mg Δy (-1)
                           = - mg Δy = - mg Δh.
Kesimpulan : besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya berat (gaya
               gravitasi) tidak bergantung pada lintasan yang
               ditempuh, hanya bergantung pada perbedaan tinggi
Gaya konservatif : gaya yang usahanya tidak bergantung
pada lintasan tetapi hanya bergantung pada letak awal &
                          akhir




                F                          F
                             Δh
  Δh




                    θ
       (a)                        (b)


         W(a) = W(b) = mg Δh
Satuan Usaha
• SI : meter newton = Nm = joule = J
• Cgs : cm dyne : erg

1 J = 1mN = (102 cm)(105 dyne)
          = 107 cm dyne

Atau 1 J = 107 erg
Tenaga (Energi)

Tenaga = kapasitas/kemampuan melakukan
  usaha.
Jenis2 energi :
- mekanis (berkenaan dg posisi, struktur internal,
  gerak)
- Kimiawi
- Listrik
- Termal
- Nuklir
Energi Potensial

E. Potensial : berkaitan dg struktur internal, posisi.
Contoh : pegas yang ditekan                 berkaitan dg
  struktur internal, dpt mlakukan usaha                        mmpunyai
  tenaga potensial.

              to
                       m
                           spring at an equilibrium position
                                  ∆x


                   t             m
                                        spring compressed
Energi Potensial (lanjutan)
      Contoh : benda pada suatu ketinggian.
      (terkait dg posisi) dpt mlakukan usaha,
        mempunyai tenaga potensial gravitasi.
                          Beda tenaga potensial gravitasi dari suatu
                          benda antara titik A dg titik A’ samadengan
             m     UA’    negatif dari usaha yang dilakukan oleh gaya
                          gravitasi untuk memindahkan benda tersebut
                          dari A ke A’.




                          UA : berpotensi minimum/kecil
             m      UA    UA’ : berpotensi besar
h=0
Energi Potensial (lanjutan)
ΔUA’A = UA’ – UA = - WAA’
WAA’ = usaha yg dilakukan oleh gaya gravitasi bila benda
   berpindah dari A ke A’.
       = - mgΔh
Sehingga :
         ΔUA’A = UA’ – UA = mgΔh.
Perjanjian : kasus di atas berlaku karena permukaan bumi/tanah
                      dianggap memiliki U = 0. Dapat pula dikatakan
   tenaga             potensial suatu benda yg berada pada ktinggian h
   dari      permukaan bumi adalah :
              Uh = mgh.
Uh hanya bergantung pd lokasi benda, tdk bergantung pd
   jalan / lintasan yg digunakan utk membawa benda tsb
   hingga berada di ktinggian h.
Jadi, gaya gravitasi         gaya konservatif
Tenaga Gerak / energi Kinetik
Bila gaya konstan F bekerja pada suatu massa m sehingga benda
   tersebut bergeser sejauh Δx pada arah gaya tsb maka timbul
   percepatan a =F/m yg akan mengubah kecepatan benda dari v0
   menjadi va. Berlaku :
   va2 = v0 2 + 2a Δx
      = v0 2 + 2(F/m) Δx
Atau
   FΔx = ½ m va2 - ½ m v02
FΔx      : usaha yg telah dilakukan oleh gaya F untuk menggeser
           benda sejauh Δx .
½ m va2 - ½ m v02 : perubahan besaran ½ mv2
Tenaga Gerak / energi Kinetik (lanjutan)

Jadi besaran K = ½ mv2
Dinamakan tenaga kinetik atau tenaga gerak dari massa m.
Jadi, W = Δ K (teorema usaha-tenaga kinetik)
artinya : usaha yg telah dilakukan atas massa m sama
          dengan besarnya perubahan tenaga kinetik massa
          tsb.
Ada 2 keadaan istimewa :
1. Bila W > 0 ( F searah dg arah pergeseran Δ x) maka Δ K
     > 0, artinya ada kenaikan tenaga kinetiknya (va > v0 ).
2.   Bia W < 0 ( F berlawanan arah dg arah pergeseran Δ x)
     maka Δ K < 0, artinya ada penurunan tenaga kinetiknya
     (va < v0 ).
Prinsip kekekalan Tenaga
                    v A’
                                             Benda massa m berpindah dari A
                                             ke A’.
       UA m                UA’ , K A’        di A : tenaga potensial = UA
                                                    tenaga kinetik = KA
h A’                                         di A’ : tenaga potensial = UA’
                   vA                               tenaga kinetik = KA’

               m
                             UA, KA          Usaha yg dilakukan :
       hA                                    WA    A’ = KA’ – KA = ΔK
                                  U=0        (teorema usaha-tenaga kinetik)


       Dari definisi tenaga potensial :
       ΔU = UA’ – UA = - W A     A’ = - ΔK
       Sehingga, ΔK + ΔU =0 atau KA’ + UA’ = KA + UA
Prinsip kekekalan Tenaga(lanjutan)

Artinya :
            (K+U)akhir = (K+U)awal
K+U : tenaga mekanis = Em


Ksimpulan :
 untuk gaya-gaya konservatif berlaku
 prinsip kekekalan tenaga mekanis
 Em = K + U
Apakah prinsip kekealan Em terpengaruh oleh
           pemilihan / penetapan tempat U =0 ?
    Contoh : benda bermassa m dilempar ke atas dan berhenti pada
             ketinggian h dari permukan tanah.



               v= 0                                    v= 0
                 U = mgh                                U=0
h                                     h

            vA                                    vb
         m                                     m
                 U=0                                    U = -mgh
         (a)                                       (b)
Kalau pemilihan U = 0 tidak mempengaruhi prinsip
 kekekalan tenaga mekanis maka harus dapat dibuktikan
                    bahwa va = vb !
Menurut gambar (a) :
(K+U)awal = ½ mva2 ; (K+U)akhir = mgh
         (K+U)akhir = (K+U)awal
            ½ mva2 = mgh
                   Va = 2 gh


Menurut gambar (b) :
(K+U)awal = ½ mvb2 - mgh          ; (K+U)akhir = 0
         (K+U)awal = (K+U)akhir
   ½ mvb2 - mgh = 0
                    Vb = 2 gh
Tinjauan secara umum
                                 (K+U)awal = ½ mvc2 – mgh1
                                 (K+U)akhir = 0 + mgh2
                     U = mgh2
                                 (K+U)awal = (K+U)akhir
              v= 0
                                 ½ mvc2 – mgh1 = mgh2
    h2

                 U=0             Vc = 2 g (h1 + h2 )
h

                                     Vc = 2 gh
    h1
         vc
    m                U = -mgh1

              (c)
Daya
• Daya sesaat adalah            dW
                             P=
                                 dt
• Satuan Daya P = satuan tenaga/satuan waktu
               Watt = joule / sekon
   1 kWh = 1 kilowattjam = 103 watt (3600 sekon) = 3,6 x 106 Ws
                                                 = 3,6 x 106 J
Untuk gaya konstan W = F ∆x = F (v0 t + ½ at2)
Sehingga P = dW/dt = F (v0 + at)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (19)

Usaha n enerhi (gaya konservatif)
Usaha n enerhi (gaya konservatif)Usaha n enerhi (gaya konservatif)
Usaha n enerhi (gaya konservatif)
 
Kalkulus%xii (1)
Kalkulus%xii (1)Kalkulus%xii (1)
Kalkulus%xii (1)
 
Metode cakram
Metode cakramMetode cakram
Metode cakram
 
Evaluasi tampilan
Evaluasi tampilanEvaluasi tampilan
Evaluasi tampilan
 
Kalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 dKalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 d
 
Materi selesai
Materi selesaiMateri selesai
Materi selesai
 
Metode cincin
Metode cincinMetode cincin
Metode cincin
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
 
Design Filter IIR
Design Filter IIRDesign Filter IIR
Design Filter IIR
 
Metode kulit tabung
Metode kulit tabungMetode kulit tabung
Metode kulit tabung
 
Jaringan hebb
Jaringan hebbJaringan hebb
Jaringan hebb
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
 
Bab 1 integral
Bab 1 integralBab 1 integral
Bab 1 integral
 
Mekanika4
Mekanika4Mekanika4
Mekanika4
 
Jaringan perceptron
Jaringan perceptronJaringan perceptron
Jaringan perceptron
 
Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Fisika kelas X: Usaha dan Energi
Fisika kelas X: Usaha dan EnergiFisika kelas X: Usaha dan Energi
Fisika kelas X: Usaha dan Energi
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
 
Usaha dan-energi
Usaha dan-energiUsaha dan-energi
Usaha dan-energi
 

Ähnlich wie Materi5

Ähnlich wie Materi5 (20)

usaha dan energi
usaha dan energiusaha dan energi
usaha dan energi
 
221829084 bag-1-metode-energi
221829084 bag-1-metode-energi221829084 bag-1-metode-energi
221829084 bag-1-metode-energi
 
K026228266
K026228266K026228266
K026228266
 
Bab 3 usaha, energi, dan daya
Bab 3 usaha, energi, dan dayaBab 3 usaha, energi, dan daya
Bab 3 usaha, energi, dan daya
 
PPT USAHA DAN ENERGI.ppt
PPT USAHA DAN ENERGI.pptPPT USAHA DAN ENERGI.ppt
PPT USAHA DAN ENERGI.ppt
 
materi kuliah fisika teknik I : usaha
materi kuliah fisika teknik I : usahamateri kuliah fisika teknik I : usaha
materi kuliah fisika teknik I : usaha
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Kuliah-04(a) Usaha & Energi.pptchxhdufufkchvickch jfu
Kuliah-04(a) Usaha & Energi.pptchxhdufufkchvickch jfuKuliah-04(a) Usaha & Energi.pptchxhdufufkchvickch jfu
Kuliah-04(a) Usaha & Energi.pptchxhdufufkchvickch jfu
 
Fourier
FourierFourier
Fourier
 
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerBab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
 
6. Derivatif.pptx
6. Derivatif.pptx6. Derivatif.pptx
6. Derivatif.pptx
 
Usaha dan Energi
Usaha dan Energi Usaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Usaha dan-energi
Usaha dan-energiUsaha dan-energi
Usaha dan-energi
 
Vektor dayakerjakuasa
Vektor dayakerjakuasaVektor dayakerjakuasa
Vektor dayakerjakuasa
 
Bab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatBab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zat
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Pers diff
Pers diffPers diff
Pers diff
 

Mehr von Soim Ahmad

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatihSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Soim Ahmad
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing planSoim Ahmad
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasiSoim Ahmad
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstSoim Ahmad
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuSoim Ahmad
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapSoim Ahmad
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahSoim Ahmad
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industriSoim Ahmad
 

Mehr von Soim Ahmad (20)

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatih
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing plan
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasi
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensi
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
 
Peta kerja
Peta kerjaPeta kerja
Peta kerja
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 

Materi5

  • 1. USAHA, TENAGA/Energi & DAYA Usaha : Hasil kali titik (dot product) vektor F dan Δr. Usaha merupakan besaran skalar. Jika dilihat dari dimensinya, dimensi usaha = dimensi torka. Dimensi usaha : [panjang][gaya] = [torka] Usaha :     torka:    W = F • ∆r = ∆r • F τ = r ×F Tetapi torka adalah besaran vektor, usaha besaran skalar, jadi mereka tidak sama.
  • 2. USAHA Jika benda bergeser dari x1 menuju x2 dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut merupakan fungsi jarak F(x) maka usaha total yang dilakukan oleh gaya F adalah : N Wtotal ≈ 1∆ + 2 ∆ + + N ∆N ≈ F x1 F x2 ... F x ∑∆i Fi x i= 1 untuk 1-D: Wtotal ≈ ∫ Fdx untuk 2D&3D: W ≈ Fdr total ∫ F(x) Kurva fungsi F(x) N Wtotal ≈ ∑ Fi ∆xi i =1 x1 x2 x
  • 3. Usaha (1D) • Gaya fungsi jarak F(x) Area = Fx ∆x atau dW = F dx Fx N Wtotal ≈ F1∆x1 + F2 ∆x2 + ... + FN ∆xN ≈ ∑ Fi ∆xi i =1 xf W = ∫ F ( x) dx ∆x x xi Start Finish F F θ = 0° ∆x
  • 4. Usaha (1D) Usaha : Hasil kali titik (dot product) vektor F dan Δr. Di sini : W = Fx Δx W = F Δx cos θ F Start Finish θ F cos θ ∆x
  • 5. contoh Di sini, usaha W = F. r = Fx . r Dimana : s2 = h2 + r2 Di sini, usaha W = F. h = Fy . h Finish F s h r θ Start mg
  • 6. Usaha (2D) Berapakah usaha W untuk memindahkan benda dari posisi start – finish ? h2 Finish ∆r ∆ y= h2 – h1 = Δh Start h1 θ ∆x ∆ r = ( Δx + Δ y )1/2 ∆ x = Δr cos θ mg ∆ y = Δr sin θ h0
  • 7. Usaha 2D lanjutan Ada 2 kemungkinan lintasan : • Lintasan Δr . • Lintasan Δx & Δy Lintasan Δr : Wtotal = mg Δr cos (900 + θ) = mg Δr (-sin θ) = - mg Δy = - mg Δh Lintasan Δx & Δy : Wtotal = WΔx + Wδy = mg Δx cos (900 ) + mg Δy cos (1800 ) = 0 + mg Δy (-1) = - mg Δy = - mg Δh. Kesimpulan : besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya berat (gaya gravitasi) tidak bergantung pada lintasan yang ditempuh, hanya bergantung pada perbedaan tinggi
  • 8. Gaya konservatif : gaya yang usahanya tidak bergantung pada lintasan tetapi hanya bergantung pada letak awal & akhir F F Δh Δh θ (a) (b) W(a) = W(b) = mg Δh
  • 9. Satuan Usaha • SI : meter newton = Nm = joule = J • Cgs : cm dyne : erg 1 J = 1mN = (102 cm)(105 dyne) = 107 cm dyne Atau 1 J = 107 erg
  • 10. Tenaga (Energi) Tenaga = kapasitas/kemampuan melakukan usaha. Jenis2 energi : - mekanis (berkenaan dg posisi, struktur internal, gerak) - Kimiawi - Listrik - Termal - Nuklir
  • 11. Energi Potensial E. Potensial : berkaitan dg struktur internal, posisi. Contoh : pegas yang ditekan berkaitan dg struktur internal, dpt mlakukan usaha mmpunyai tenaga potensial. to m spring at an equilibrium position ∆x t m spring compressed
  • 12. Energi Potensial (lanjutan) Contoh : benda pada suatu ketinggian. (terkait dg posisi) dpt mlakukan usaha, mempunyai tenaga potensial gravitasi. Beda tenaga potensial gravitasi dari suatu benda antara titik A dg titik A’ samadengan m UA’ negatif dari usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi untuk memindahkan benda tersebut dari A ke A’. UA : berpotensi minimum/kecil m UA UA’ : berpotensi besar h=0
  • 13. Energi Potensial (lanjutan) ΔUA’A = UA’ – UA = - WAA’ WAA’ = usaha yg dilakukan oleh gaya gravitasi bila benda berpindah dari A ke A’. = - mgΔh Sehingga : ΔUA’A = UA’ – UA = mgΔh. Perjanjian : kasus di atas berlaku karena permukaan bumi/tanah dianggap memiliki U = 0. Dapat pula dikatakan tenaga potensial suatu benda yg berada pada ktinggian h dari permukaan bumi adalah : Uh = mgh. Uh hanya bergantung pd lokasi benda, tdk bergantung pd jalan / lintasan yg digunakan utk membawa benda tsb hingga berada di ktinggian h. Jadi, gaya gravitasi gaya konservatif
  • 14. Tenaga Gerak / energi Kinetik Bila gaya konstan F bekerja pada suatu massa m sehingga benda tersebut bergeser sejauh Δx pada arah gaya tsb maka timbul percepatan a =F/m yg akan mengubah kecepatan benda dari v0 menjadi va. Berlaku : va2 = v0 2 + 2a Δx = v0 2 + 2(F/m) Δx Atau FΔx = ½ m va2 - ½ m v02 FΔx : usaha yg telah dilakukan oleh gaya F untuk menggeser benda sejauh Δx . ½ m va2 - ½ m v02 : perubahan besaran ½ mv2
  • 15. Tenaga Gerak / energi Kinetik (lanjutan) Jadi besaran K = ½ mv2 Dinamakan tenaga kinetik atau tenaga gerak dari massa m. Jadi, W = Δ K (teorema usaha-tenaga kinetik) artinya : usaha yg telah dilakukan atas massa m sama dengan besarnya perubahan tenaga kinetik massa tsb. Ada 2 keadaan istimewa : 1. Bila W > 0 ( F searah dg arah pergeseran Δ x) maka Δ K > 0, artinya ada kenaikan tenaga kinetiknya (va > v0 ). 2. Bia W < 0 ( F berlawanan arah dg arah pergeseran Δ x) maka Δ K < 0, artinya ada penurunan tenaga kinetiknya (va < v0 ).
  • 16. Prinsip kekekalan Tenaga v A’ Benda massa m berpindah dari A ke A’. UA m UA’ , K A’ di A : tenaga potensial = UA tenaga kinetik = KA h A’ di A’ : tenaga potensial = UA’ vA tenaga kinetik = KA’ m UA, KA Usaha yg dilakukan : hA WA A’ = KA’ – KA = ΔK U=0 (teorema usaha-tenaga kinetik) Dari definisi tenaga potensial : ΔU = UA’ – UA = - W A A’ = - ΔK Sehingga, ΔK + ΔU =0 atau KA’ + UA’ = KA + UA
  • 17. Prinsip kekekalan Tenaga(lanjutan) Artinya : (K+U)akhir = (K+U)awal K+U : tenaga mekanis = Em Ksimpulan : untuk gaya-gaya konservatif berlaku prinsip kekekalan tenaga mekanis Em = K + U
  • 18. Apakah prinsip kekealan Em terpengaruh oleh pemilihan / penetapan tempat U =0 ? Contoh : benda bermassa m dilempar ke atas dan berhenti pada ketinggian h dari permukan tanah. v= 0 v= 0 U = mgh U=0 h h vA vb m m U=0 U = -mgh (a) (b)
  • 19. Kalau pemilihan U = 0 tidak mempengaruhi prinsip kekekalan tenaga mekanis maka harus dapat dibuktikan bahwa va = vb ! Menurut gambar (a) : (K+U)awal = ½ mva2 ; (K+U)akhir = mgh (K+U)akhir = (K+U)awal ½ mva2 = mgh Va = 2 gh Menurut gambar (b) : (K+U)awal = ½ mvb2 - mgh ; (K+U)akhir = 0 (K+U)awal = (K+U)akhir ½ mvb2 - mgh = 0 Vb = 2 gh
  • 20. Tinjauan secara umum (K+U)awal = ½ mvc2 – mgh1 (K+U)akhir = 0 + mgh2 U = mgh2 (K+U)awal = (K+U)akhir v= 0 ½ mvc2 – mgh1 = mgh2 h2 U=0 Vc = 2 g (h1 + h2 ) h Vc = 2 gh h1 vc m U = -mgh1 (c)
  • 21. Daya • Daya sesaat adalah dW P= dt • Satuan Daya P = satuan tenaga/satuan waktu Watt = joule / sekon 1 kWh = 1 kilowattjam = 103 watt (3600 sekon) = 3,6 x 106 Ws = 3,6 x 106 J Untuk gaya konstan W = F ∆x = F (v0 t + ½ at2) Sehingga P = dW/dt = F (v0 + at)