SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
• Misalkan terdapat Dua operator biner: + dan
  Sebuah operator uner: ’.
  B : himpunan yang didefinisikan pada operator
  +, , dan ’ 0 dan 1 adalah dua elemen yang
  berbeda dari B.
  Tupel (B, +, , ’) disebut aljabar Boolean jika
  untuk setiap a, b, c B berlaku aksioma-
  aksioma atau postulat Huntington berikut:

26 January 2012    MATEMATIKA DISKRIT          2
1. Closure: (i) a + b B
            (ii) a b B
2. Identitas:      (i) a + 0 = a
                   (ii) a 1 = a
3. Komutatif: (i) a + b = b + a
                   (ii) a b = b . a
4. Distributif:
(i) a (b + c) = (a b) + (a c)
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
5. Komplemen:
(i) a + a’ = 1
(ii) a a’ = 0
Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean,
harus diperlihatkan:
1. Elemen-elemen himpunan B,
2. Kaidah operasi untuk operator biner dan
  operator uner,
3. Memenuhi postulat Huntington.
• Aljabar Boolean dua-nilai:
  • B = {0, 1}
  • operator biner, + dan
  • operator uner, ’
• Kaidah untuk operator biner dan operator
  uner: a b a b        a  b  a+b     a   a’
          0   0   0         0   0   0   0   1
          0   1   0         0   1   1   1   0
          1   0   0         1   0   1
          1   1   1         1   1   1
• Misalkan (B, +, , ’) adalah sebuah aljabar
  Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam
  (B, +, , ’) adalah:
  (i) setiap elemen di dalam B,
  (ii) setiap peubah,
  (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean,
  maka e1 + e2, e1 e2, e1’ adalah ekspresi
  Boolean
Contoh:
a’ (b + c)
 jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi
ekspresi: 0’ (1 + 0) = 1 1 = 1
• Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen
   (dilambangkan dengan ‘=’) jika keduanya
   mempunyai nilai yang sama untuk setiap
   pemberian nilai-nilai kepada n peubah.
Perlihatkan bahwa a + a’b = a + b
 a    b    a’     a’b      a + a’b   a+b
 0    0     1       0         0       0
 0    1     1       1         1       1
 1    0     0       0         1       1
 1    1     0       0         1       1
1. Perlihatkan bahwa a(a‘ + b) = ab
2. Perlihatkan bahwa ( a + b )’ = a’b’
3. Perlihatkan bahwa a ( b + c ) = ( a b ) + ( ac )
• Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam
  aljabar Boolean yang melibatkan operator +, , dan
  komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh
  dengan cara mengganti
        dengan +
      + dengan
      0 dengan 1
      1 dengan 0
  dan membiarkan operator komplemen tetap apa
  adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut
  sebagai dual dari S.
(i) (a 1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1 a’) = 1
(ii) a(a‘ + b) = ab   dualnya a + a‘b = a + b
1. Hukum identitas:   4. Hukum dominansi:
   (i) a + 0 = a          (i) a 0 = 0
   (ii) a 1 = a           (ii) a + 1 = 1
2. Hukum idempoten:   5. Hukum involusi:
   (i) a + a = a          (i) (a’)’ = a
   (ii) a a = a       6. Hukum penyerapan:
3. Hukum komplemen:   (i) a + ab = a
   (i) a + a’ = 1     (ii) a(a + b) = a
   (ii) aa’ = 0
7. Hukum komutatif:               10. Hukum De Morgan:
(i) a + b = b + a                   (i) (a + b)’ = a’b’
(ii) ab = ba                        (ii) (ab)’ = a’ + b’
8. Hukum asosiatif:               11 . Hukum 0/1
(i) a + (b + c) = (a + b) + c       (i) 0’ = 1
(ii) a (b c) = (a b) c              (ii) 1’ = 0
9. Hukum distributif:
(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)
(ii) a (b + c) = a b + a c
Buktikan (i) a + a’b = a + b dan (ii) a(a’ + b) = ab
Penyelesaian:
(i) a + a’b = (a + ab) + a’b            (Penyerapan)
              = a + (ab + a’b)          (Asosiatif)
              = a + (a + a’)b           (Distributif)
              =a+1 b            (Komplemen)
              =a+b                      (Identitas)
(ii) adalah dual dari (i)
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner)
adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi
Boolean, kita menuliskannya sebagai
         f : Bn B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang
beranggotakan pasangan terurut ganda-n
(ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.
• Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi
   Boolean.
• Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
   f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
• Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut
   ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contoh
(1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
 f(1, 0, 1) = 1 0 1 + 1’ 0 + 0’ 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
Contoh-contoh fungsi        • Setiap peubah di dalam
Boolean yang lain:            fungsi Boolean,
• f(x) = x                    termasuk dalam bentuk
                              komplemennya, disebut
• f(x, y) = x’y + xy’+ y’     literal.
• f(x, y) = x’ y’            Contoh:
• f(x, y) = (x + y)’        • Fungsi h(x, y, z) = xyz’
• f(x, y, z) = xyz’           pada contoh di atas
                              terdiri dari 3 buah
                              literal, yaitu x, y, dan z’.
Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’,
nyatakan f dalam tabel kebenaran.
  x y z             f(x, y, z) = xy z’
  0 0 0                      0
  0 0 1                      0
  0 1 0                      0
  0 1 1                      0
  1 0 0                      0
  1 0 1                      0
  1 1 0                      1
  1 1 1                      0
• Bila sebuah fungsi Boolean dikomplemenkan,
  kita memperoleh fungsi komplemen.
• Fungsi komplemen berguna pada saat
  penyederhanaan fungsi boolean.
• Fungsi komplemen dari f, yaitu f’ dapat dicari
  dengan dua cara, yaitu:
1. Menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah
(berlaku untuk n peubah), x1 dan x2, adalah:
(i) (x1 + x2)’ = x1’x2’
(ii) (x1x2)’ = x1’+ x2’ (dual dari (i))
Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), tentukan f’!
Solusi:
f ’(x, y, z) = (x(y’z’ + yz))’
             = x’ + (y’z’ + yz)’
             = x’ + (y’z’)’ (yz)’
             = x’ + (y + z) (y’ + z’)
2. Menggunakan prinsip dualitas.
• Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang
   merepresentasikan f, lalu komplemenkan setiap
   literal di dalam dual tersebut.
Contoh
Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), maka
• Dual dari f =x + (y’ + z’) (y + z)
• Komplemenkan tiap literalnya:
   x’ + (y + z) (y’ + z’) = f ’
• Jadi, f ‘(x, y, z) = x’ + (y + z)(y’ + z’)
1. Diketahui fungsi Boolean
   h(x,y,z)=x’yz’,nyatakan h dalam tabel
   kebenaran
2. Buktikan bahwa f(x,y,z) = x’y’z + x’yz + xy’
   ekivalen dengan g(x,y,z) = x’z + xy’ tabel
   kebenaran
3. Misalkan f(x, y, z) = y’((x+z’) (xy)), tentukan f’
   dengan:
   a. Hukum D’Morgan           b. Prinsip Dualitas
1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)
• Saklar: objek yang mempunyai dua buah
  keadaan: buka dan tutup.
• Tiga bentuk gerbang paling sederhana:
  1. a            x        b
  Output b hanya ada jika dan hanya jika x
  dibuka x
2. a            x            y           b
Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y
dibuka xy
3. a             x
                                    c
   b               y
Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau y
dibuka x + y
Contoh rangkaian pensaklaran pada rangkaian listrik:

1. Saklar dalam hubungan SERI: logika AND
                               Lampu

                  A       B


Sumber tegangan




2. Saklar dalam hubungan PARALEL: logika OR
                          A
                               Lampu

                      B


Sumber Tegangan
                              Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit   27
2. Rangkaian Logika        Contoh:
                           Nyatakan fungsi f(x, y, z) = xy + x’y ke
  x                        dalam rangkaian logika.
                  xy
  y

   Gerbang AND
                           Jawab:
                           (a) Cara pertama
  x
                 x+ y        x
  y                                                            xy
                             y
  Gerbang OR
                                                                     xy+x'y
                                              x'
  x              x'          x
                                                               x'y
                             y
  Gerbang NOT (inverter)
                           Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit          28
Cara Kedua

 x                xy
 y

                        xy+x'y

             x'

                  x'y
Cara Ketiga
    x   y


                   xy


                         xy+x'y

              x'
                   x'y
x                                   x
               (xy)'                                        x    +y
 y                                   y

Gerbang NAND                         Gerbang XOR



  x                                      x
               (x+y)'                                       (x   +    y)'
  y                                      y

Gerbang NOR                                     Gerbang XNOR

                        Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit                   31
Gambarkan rangkaian logika dari fungsi berikut:
1. f(x, y, z) = y’(xz’ + z)
2. f(x, y, z) = x’y’z + xy’ +z’

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Ipit Sabrina
 
Aljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskritAljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskrit
riyana fairuz kholisa
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Fahrul Razi
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
aansyahrial
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Fatma Qolbi
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Ujang Kbm
 

Was ist angesagt? (20)

Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019
 
Aljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskritAljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskrit
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 

Ähnlich wie Bab 4 aljabar boolean

Aljaba boolean&teorigraph asepjalaludin
Aljaba boolean&teorigraph asepjalaludinAljaba boolean&teorigraph asepjalaludin
Aljaba boolean&teorigraph asepjalaludin
Asep Jalaludin
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)
tafrikan
 
Aljabar Boole : K-Map & Quine McCluskey
Aljabar Boole : K-Map & Quine McCluskeyAljabar Boole : K-Map & Quine McCluskey
Aljabar Boole : K-Map & Quine McCluskey
Sukma Puspitorini
 
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
skuyskuy
 
11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf
11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf
11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf
Zeay
 
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
RADIT963
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasional
opekdoank
 

Ähnlich wie Bab 4 aljabar boolean (20)

Bab 3 Aljabar Boole
Bab 3 Aljabar BooleBab 3 Aljabar Boole
Bab 3 Aljabar Boole
 
Aljaba boolean&teorigraph asepjalaludin
Aljaba boolean&teorigraph asepjalaludinAljaba boolean&teorigraph asepjalaludin
Aljaba boolean&teorigraph asepjalaludin
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)
 
Aljabar Boole-ringkas.pptx
Aljabar Boole-ringkas.pptxAljabar Boole-ringkas.pptx
Aljabar Boole-ringkas.pptx
 
Aljabar boolean
Aljabar booleanAljabar boolean
Aljabar boolean
 
Sd 8
Sd 8Sd 8
Sd 8
 
Aljabar Boole : K-Map & Quine McCluskey
Aljabar Boole : K-Map & Quine McCluskeyAljabar Boole : K-Map & Quine McCluskey
Aljabar Boole : K-Map & Quine McCluskey
 
Aljabar-Boolean-(2020)-bagian1.pdf
Aljabar-Boolean-(2020)-bagian1.pdfAljabar-Boolean-(2020)-bagian1.pdf
Aljabar-Boolean-(2020)-bagian1.pdf
 
Aljabar boolean
Aljabar booleanAljabar boolean
Aljabar boolean
 
Aljabar boolean
Aljabar booleanAljabar boolean
Aljabar boolean
 
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
 
Aljabar Boolean dan fungsi Boolean
Aljabar Boolean dan fungsi BooleanAljabar Boolean dan fungsi Boolean
Aljabar Boolean dan fungsi Boolean
 
11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf
11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf
11. Aljabar Boolean 3 Share.pdf
 
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
 
Logika biner (2nd update)
Logika biner (2nd update)Logika biner (2nd update)
Logika biner (2nd update)
 
Aljabar Boolean.ppt
Aljabar Boolean.pptAljabar Boolean.ppt
Aljabar Boolean.ppt
 
Trigonometri ppt bab6
Trigonometri ppt bab6Trigonometri ppt bab6
Trigonometri ppt bab6
 
Rangkaian logika Teorema fungsi boole dan bentuk kanonik
Rangkaian logika Teorema fungsi boole dan bentuk kanonikRangkaian logika Teorema fungsi boole dan bentuk kanonik
Rangkaian logika Teorema fungsi boole dan bentuk kanonik
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasional
 
Aljabar Boolean - Matematika Diskrit
Aljabar Boolean - Matematika DiskritAljabar Boolean - Matematika Diskrit
Aljabar Boolean - Matematika Diskrit
 

Mehr von Cliquerz Javaneze (20)

Perbedaan orang pemarah & humoris
Perbedaan orang pemarah & humorisPerbedaan orang pemarah & humoris
Perbedaan orang pemarah & humoris
 
Resep masakan
Resep masakanResep masakan
Resep masakan
 
10 cara hidup bahagia
10 cara hidup bahagia10 cara hidup bahagia
10 cara hidup bahagia
 
Bab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorialBab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorial
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2
 
Bab 4 graf-1
Bab 4 graf-1Bab 4 graf-1
Bab 4 graf-1
 
Bab 7 fungsi
Bab 7 fungsiBab 7 fungsi
Bab 7 fungsi
 
Bab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematikaBab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematika
 
Bab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunanBab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunan
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
 
Tips sukses kalkulus
Tips sukses kalkulusTips sukses kalkulus
Tips sukses kalkulus
 
Bab 4 fungsi
Bab 4 fungsiBab 4 fungsi
Bab 4 fungsi
 
Bab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riilBab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riil
 
Bab 3(3) spl
Bab 3(3) splBab 3(3) spl
Bab 3(3) spl
 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
 
Bab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriksBab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriks
 
Bab 2 vektor
Bab 2 vektorBab 2 vektor
Bab 2 vektor
 
Modul 2 ip address
Modul 2 ip addressModul 2 ip address
Modul 2 ip address
 

Bab 4 aljabar boolean

  • 1.
  • 2. • Misalkan terdapat Dua operator biner: + dan Sebuah operator uner: ’. B : himpunan yang didefinisikan pada operator +, , dan ’ 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B. Tupel (B, +, , ’) disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c B berlaku aksioma- aksioma atau postulat Huntington berikut: 26 January 2012 MATEMATIKA DISKRIT 2
  • 3. 1. Closure: (i) a + b B (ii) a b B 2. Identitas: (i) a + 0 = a (ii) a 1 = a 3. Komutatif: (i) a + b = b + a (ii) a b = b . a
  • 4. 4. Distributif: (i) a (b + c) = (a b) + (a c) (ii) a + (b c) = (a + b) (a + c) 5. Komplemen: (i) a + a’ = 1 (ii) a a’ = 0
  • 5. Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan: 1. Elemen-elemen himpunan B, 2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner, 3. Memenuhi postulat Huntington.
  • 6. • Aljabar Boolean dua-nilai: • B = {0, 1} • operator biner, + dan • operator uner, ’ • Kaidah untuk operator biner dan operator uner: a b a b a b a+b a a’ 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
  • 7. • Misalkan (B, +, , ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, , ’) adalah: (i) setiap elemen di dalam B, (ii) setiap peubah, (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 e2, e1’ adalah ekspresi Boolean
  • 8. Contoh: a’ (b + c) jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi: 0’ (1 + 0) = 1 1 = 1 • Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan ‘=’) jika keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai kepada n peubah.
  • 9. Perlihatkan bahwa a + a’b = a + b a b a’ a’b a + a’b a+b 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
  • 10. 1. Perlihatkan bahwa a(a‘ + b) = ab 2. Perlihatkan bahwa ( a + b )’ = a’b’ 3. Perlihatkan bahwa a ( b + c ) = ( a b ) + ( ac )
  • 11. • Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +, , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti dengan + + dengan 0 dengan 1 1 dengan 0 dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.
  • 12. (i) (a 1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1 a’) = 1 (ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b
  • 13. 1. Hukum identitas: 4. Hukum dominansi: (i) a + 0 = a (i) a 0 = 0 (ii) a 1 = a (ii) a + 1 = 1 2. Hukum idempoten: 5. Hukum involusi: (i) a + a = a (i) (a’)’ = a (ii) a a = a 6. Hukum penyerapan: 3. Hukum komplemen: (i) a + ab = a (i) a + a’ = 1 (ii) a(a + b) = a (ii) aa’ = 0
  • 14. 7. Hukum komutatif: 10. Hukum De Morgan: (i) a + b = b + a (i) (a + b)’ = a’b’ (ii) ab = ba (ii) (ab)’ = a’ + b’ 8. Hukum asosiatif: 11 . Hukum 0/1 (i) a + (b + c) = (a + b) + c (i) 0’ = 1 (ii) a (b c) = (a b) c (ii) 1’ = 0 9. Hukum distributif: (i) a + (b c) = (a + b) (a + c) (ii) a (b + c) = a b + a c
  • 15. Buktikan (i) a + a’b = a + b dan (ii) a(a’ + b) = ab Penyelesaian: (i) a + a’b = (a + ab) + a’b (Penyerapan) = a + (ab + a’b) (Asosiatif) = a + (a + a’)b (Distributif) =a+1 b (Komplemen) =a+b (Identitas) (ii) adalah dual dari (i)
  • 16. Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai f : Bn B yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.
  • 17. • Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean. • Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z • Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}. Contoh (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1 f(1, 0, 1) = 1 0 1 + 1’ 0 + 0’ 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
  • 18. Contoh-contoh fungsi • Setiap peubah di dalam Boolean yang lain: fungsi Boolean, • f(x) = x termasuk dalam bentuk komplemennya, disebut • f(x, y) = x’y + xy’+ y’ literal. • f(x, y) = x’ y’ Contoh: • f(x, y) = (x + y)’ • Fungsi h(x, y, z) = xyz’ • f(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan z’.
  • 19. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’, nyatakan f dalam tabel kebenaran. x y z f(x, y, z) = xy z’ 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
  • 20. • Bila sebuah fungsi Boolean dikomplemenkan, kita memperoleh fungsi komplemen. • Fungsi komplemen berguna pada saat penyederhanaan fungsi boolean. • Fungsi komplemen dari f, yaitu f’ dapat dicari dengan dua cara, yaitu:
  • 21. 1. Menggunakan hukum De Morgan Hukum De Morgan untuk dua buah peubah (berlaku untuk n peubah), x1 dan x2, adalah: (i) (x1 + x2)’ = x1’x2’ (ii) (x1x2)’ = x1’+ x2’ (dual dari (i))
  • 22. Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), tentukan f’! Solusi: f ’(x, y, z) = (x(y’z’ + yz))’ = x’ + (y’z’ + yz)’ = x’ + (y’z’)’ (yz)’ = x’ + (y + z) (y’ + z’)
  • 23. 2. Menggunakan prinsip dualitas. • Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut. Contoh Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), maka • Dual dari f =x + (y’ + z’) (y + z) • Komplemenkan tiap literalnya: x’ + (y + z) (y’ + z’) = f ’ • Jadi, f ‘(x, y, z) = x’ + (y + z)(y’ + z’)
  • 24. 1. Diketahui fungsi Boolean h(x,y,z)=x’yz’,nyatakan h dalam tabel kebenaran 2. Buktikan bahwa f(x,y,z) = x’y’z + x’yz + xy’ ekivalen dengan g(x,y,z) = x’z + xy’ tabel kebenaran 3. Misalkan f(x, y, z) = y’((x+z’) (xy)), tentukan f’ dengan: a. Hukum D’Morgan b. Prinsip Dualitas
  • 25. 1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network) • Saklar: objek yang mempunyai dua buah keadaan: buka dan tutup. • Tiga bentuk gerbang paling sederhana: 1. a x b Output b hanya ada jika dan hanya jika x dibuka x
  • 26. 2. a x y b Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y dibuka xy 3. a x c b y Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau y dibuka x + y
  • 27. Contoh rangkaian pensaklaran pada rangkaian listrik: 1. Saklar dalam hubungan SERI: logika AND Lampu A B Sumber tegangan 2. Saklar dalam hubungan PARALEL: logika OR A Lampu B Sumber Tegangan Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 27
  • 28. 2. Rangkaian Logika Contoh: Nyatakan fungsi f(x, y, z) = xy + x’y ke x dalam rangkaian logika. xy y Gerbang AND Jawab: (a) Cara pertama x x+ y x y xy y Gerbang OR xy+x'y x' x x' x x'y y Gerbang NOT (inverter) Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 28
  • 29. Cara Kedua x xy y xy+x'y x' x'y
  • 30. Cara Ketiga x y xy xy+x'y x' x'y
  • 31. x x (xy)' x +y y y Gerbang NAND Gerbang XOR x x (x+y)' (x + y)' y y Gerbang NOR Gerbang XNOR Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 31
  • 32. Gambarkan rangkaian logika dari fungsi berikut: 1. f(x, y, z) = y’(xz’ + z) 2. f(x, y, z) = x’y’z + xy’ +z’