Dokumen tersebut membahas pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Beberapa gaya kepemimpinan yang dijelaskan adalah gaya visioner, coaching, affiliatif, demokratis, pacesetting, dan otoriter. Setiap gaya memiliki pengaruh berbeda terhadap kinerja karyawan, seperti meningkatkan motivasi, membangun iklim kerja yang kondusif, atau mencapai tujuan secara maksimal. Pemilihan gaya
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
1. PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Oleh
Nama : Citra Octavia Putri
NIM : 1961050
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI DEWANTARA
JOMBANG
2019/2020
2. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Para Ahli :
Daft (2006 : 313) Kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan
organisasi.
Rifai (2006 : 2) Kepemimpinan secara luas meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, dan mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya.
Hasibuan (2005 : 170) Kepemimpinan adalah cara
seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku
bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Tugas Pemimpin
Menurut Kartono (2002 : 102) tugas seorang pemimpin dalam
perusahaan adalah sebagai berikut:
Memelihara struktur kelompok, menjamin interaksi yang lancar, dan
memudahkan pelaksanaan tugas.
Mensinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota-anggota
kelompok dengan pola keinginan pemimpin.
Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota,
sehingga mereka bersedia memberikan partisipasi penuh.
Mampu memenuhi harapan, keinginan, dan memilih kebutuhan-
kebutuhan para anggota, sehingga mereka merasa puas.
Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan, bakat dan
produktifitas semua anggota kelompok untuk berkarya dan
berprestasi.
Menegakkan peraturan larangan, disiplin dan norma-norma
kelompok agar tercapai kepanduan kelompok, meminimalisir konflik
dan perbedaan-perbedaan.
4. Sifat-sifat Kepemimpinan
Menurut Keith Devis dalam Rivai dan Mulyadi
(2009 : 133) ada empat sifat-sifat
kepemimpinan, yaitu :
Kecerdasan
Kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial
Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Sikap-sikap hubungan manusia.
5. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan menurut Kartono
(2009 : 93) adalah memandu, menuntun,
membimbing, membangun, memberi atau
membangunkan motivasi kerja,
mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-
jaringan organisasi yang baik, membiarkan
supervisi atau pengawasan yang efisien dan
membawa para pengikutnya kepada sasaran
yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan
waktu dan perencanaan.
6. Pengertian kinerja karyawan
Menurut pendapat para ahli :
Mangkunegara (2009:67) Kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Rivai (2004:309) Kinerja yaitu merupakan
hasil kerja yang konkret yang dapat diamati
dan dapat diukur.
7. Pengukuran kinerja karyawan
Menurut para Ahli
Dharma (2002:355) menjelaskan bahwa hampir seluruh cara
pengukuran kinerja mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan
ketepatan waktu.
Gomez (2003 : 142) dalam bukunya Human resource management
mengemukakan ukuran kinerja karyawan yaitu quantity of work,
quality of work, job knowlage, creativeness, coorperation,
dependability, initiative dan personal qualities.
Bangun (2012:231) Penilaian Kinerja Karyawan Penilaian kinerja
karyawan adalah proses yang dilakukan organisasi untuk
mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam
melaksanakan tugasnya
Megginson dalam Mangkunegara (2009:69) mengemukakan
bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses yangg digunakan
atasan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan
pekerjaan sesuai dengan yang dimaksudkan.
8. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja
Davis dalam Mangkunegara (2009:67)
mengungkapkan faktor yang mempengaruhi
pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan
(ability) dan faktor motivasi (motivation).
9. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakana
pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya.
Menurut Thoha (1995) gaya kepemimpinana merupakan
suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh
pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak
dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya
kepemimpinannya.
10. Beberapa Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan Visionaris
Gaya Kepemimpinan Coaching
Gaya Kepemimpinan Affiliative
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya Kepemimpinan Pacesetting
Gaya Kepemimpinan Commanding atau
Otoriter
11. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Visionaris
Pemimpin yang visionaris bisa menggerakkan seluruh
karyawannya pada tujuan dan arah yang sama. Tidak melulu soal
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, namun menumbuhkan
kesepahaman bersama tentang kemana tujuan dari perusahaan ini
akan berjalan. Pemimpin yang seperti ini cocok untuk tipe
perusahaan yang tengah membutuhkan arah baru atau terobosan
dalam siklus hidup perusahaan tersebut. Pemimpin visionaris
memberikan ruang gerak bagi setiap karyawannya untuk mencoba
hal baru demi tercapainya tujuan perusahaan. Kegagalan yang
terjadi dianggap tidak sebagai kesalahan namun pelajaran
sehingga karyawan tidak akan takut untuk melakukan atau
mengusulkan langkah baru.
12. 2. Gaya Kepemimpinan Coaching
Pemimpin dengan gaya ini tidak berlaku mendikte
karyawannya untuk melakukan langkah-langkah kaku agar
dapat berkembang. Alih-alih melakukan hal itu, pemimpin
dengan gaya coaching akan membimbing karyawannya
untuk menjadi pribadi dan pekerja yang lebih baik.
Tujuannya tentu adalah karyawan tadi bisa meningkatkan
kualitas diri dan memberikan kontribusi lebih pada tim dan
perusahaan. Gaya kepemimpinan ini juga bermaksud untuk
membantu karyawan mencapai tujuan pribadinya selama
dalam lingkungan kerja. Berfokus pada kekuatan masing-
masing karyawan atau tim akan sangat membantu model
gaya kepemimpinan ini. Terus tingkatkan dan asah
kelebihan agar karyawan bisa bekerja secara optimal.
13. 3. Gaya Kepemimpinan Affiliative
Manajer dan pemimpin dengan gaya ini akan berlaku
sebagai penghubung dalam lingkungan perusahaan dan
berupaya menjadi jembatan antara berbagai tim dan
kepentingan. Tujuannya adalah untuk membangun
iklim perusahaan yang kondusif dan optimal dan
membuat karyawan bisa bekerja dengan nyaman dan
optimal. Tentu selisih paham dan ketidakcocokan akan
terjadi pada suatu hari, inilah saat yang untuk
pemimpin tipe ini beraksi. Pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan akan sangat
terlihat karena kemudian pemimpin akan berperan
sebagai jembatan antara pihak yang berselisih, tidak
selalu berarti pihak tersebut lalu mencapai
kesepakatan, namun agar pihak yang berselisih tetap
dapat bekerja dengan efektif dan tidak salah
menempatkan fokusnya.
14. 4. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Seperti namanya, pemimpin dengan gaya ini akan
berlaku demokratis dengan mempertimbangkan
semua suara dari karyawannya. Gaya ini sangat
cocok digunakan ketika Anda sebagai pemimpin
yakin benar mengenai keputusan yang akan Anda
ambil dan meminta masukan dari seluruh ‘pasukan’
Anda. Pendekatan ini sangat kuat ketika akan
melakukan keputusan besar menyangkut
perusahaan Anda. Tentu saja pengetahuan dan
pertimbangan lebih banyak kepala akan membawa
pada keputusan yang lebih adil bukan?
15. 5. Gaya Kepemimpinan Pacesetting
Pemimpin dengan gaya ini bisa menetapkan tujuan yang jelas,
serta mencapainya bagaimanapun caranya. Pemimpin tipe ini
membutuhkan banyak dukungan dari karyawannya karena
gaya ini menuntut partisipasi penuh. Pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan akan terasa ketika
setiap individu bisa bekerja dengan padu. Hasil yang
maksimal dan kinerja terbaik bisa muncul pada gaya
ini. Risiko yang ditanggung juga cukup berat, yakni
mundurnya karyawan akibat kurang motivasi dan antusiasme.
Sebagai pemimpin, Anda perlu terus melakukan apresiasi
secara menyeluruh pada setia kinerja karyawan Anda sagar
motivasi dan antusiasme mereka tetap terjaga.
16. 6. Gaya Kepemimpinan Commanding atau Otoriter
Gaya kepemimpinan ini sudah mulai jarang digunakan karena dirasa
tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Pemimpin dengan
gaya ini menuntut kepatuhan maksimal tanpa pertanyaan dari
karyawannya. Meski cocok digunakan ketika keadaan kritis, gaya ini
juga menuntut pemimpin yang benar-benar tangguh agar bisa bekerja
dengan baik.
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan tentu tidak
bisa dilihat secara instan karena proses yang berjalan juga
membutuhkan waktu. Pengaruhnya akan terlihat setelah berjalan
beberapa waktu dan menghadapi beberapa masalah. Pemilihan gaya
kepemimpinan juga sangat perlu dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi, keadaan, iklim, dan dinamika
perusahaan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Kemampuan
pemimpin menggerakkan HR sangat menentukan suksesnya
perusahaan pada waktu mendatang.