SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Kelompok 5
1. Cindy loventa
2. Rasidawati
3. Megawati
4. Wiro
5. Wulandia Desi Muchtianingsih
KELAS 4 B PPAPKAPT
TUNALARAS
PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENGERTIAN TUNALARAS
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam
mengendalikan emosi dan kontrol sosial .
anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan emosi dan
penyimpangan tingkah laku serta kurang dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, baik di dalam keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Anak tunalaras juga mempunyai kebiasaan
melanggar norma dan nilai kesusilaan maupun sopan santun
yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari , termasuk sopan santun
dalam berbicara maupun bersosialisasi dengan orang lain.
Sebab-sebab Anak Menjadi Tunalaras
(Rusli Ibrahim, 2005: 48)
• Faktor Psychologis
Gangguan tingkah laku yang disebabkan terganggunya factor psycologis
seperti : abnormal fixation, agresif, regresif, resignation, dan concept of
discrepancy.
• Faktor Psychososial
Gangguan tingkah laku yang tidak hanya disebabkan oleh adanya frustrasi,
melainkan juga ada pengaruh dari faktor lain, seperti pengalaman masa kecil
yang tidak atau kurang menguntungkan perkembangan anak.
• Faktor Physiologis
Gangguan tingkah laku yang disebabkan terganggunya proses aktivitas organ -
organ tubuh, sehingga tidak atau kurang berfungsi sebagaimana mestinya,
seperti terganggu atau adanya kelainan pada otak, hyperthyroid dan kelainan
syaraf motoris.
Klasifikasi Anak Tunalaras
(Rusli Ibrahim, 2005: 48)
 Socially Maladjusted Children
Anak-anak yang terganggu aspek sosialnya. Kelompok ini menunjukkan
tingkah laku yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik menurut
ukuran norma-norma masyarakat dan kebudayaan setempat.
 Semi Socialized Children, yaitu kelompok anak yang masih dapat melakukan
hubungan sosial yang terbatas pada kelompok tertentu.
 Socialized Primitive Children, yaitu anak yang dalam perkembangan sikap-
sikap sosialnya sangat rendah yang di sebabkan tidak adanya bimbingan dari
kedua orang tua pada masa kecil.
 Unsocialized Children, yaitu kelompok anak-anak yang mengalami hambatan
dalam perkembangan dan penyesuaian sosial yang sangat berat.
 Emotionally Disturbed Children
kelompok anak-anak yang terganggu perkembangan emosinya.
Kelompok ini menunjukkan adanya ketegangan batin,
menunjukkan kecemasan, penderita neorotis atau bertingkah
laku psikotis.
 Gangguan jiwa psikotik, yaitu tipe yang terberat yang sakit
jiwanya.
 Gangguan psikoneurotik, yaitu kelompok yang terganggu
jiwanya, jadi lebih ringan dari psikotik.
 Gangguan psikosomatis, yaitu kelompok anak-anak yang
terganggu emosi sebagai akibat adanya tekanan mental,
gangguan fungsi reinforcement dan faktor-faktor lain.
Karakteristik Psikologis Anak Tunalaras
(Rusli Ibrahim, 2005: 48)
 Intelgensia dan Prestasi Akademis
Anak tunalaras rata-rata memiliki kecerdasan (IQ) menghasilkan sebaran
normal 90, dan sedikit yang memiliki nilai di atas sebaran nilai anak-
anak normal dan ada juga yang memiliki kecerdasan sangat tinggi
dalam nilai tes kecerdasan.
 Persepsi dan Keterampilan Motorik
Anak tunalaras sulit melakukan aktivitas yang kompleks, merasa enggan
dalam aktivitas, malas dan merasa tidak mampu dalam melakukan aktivitas
jasmani. Oleh karena itu, di sinilah penting letaknya pembelajaran
pendidikan jasmani seperti permainan sepak bola bagi anak tunalaras.
Perkembangan Emosi Anak Tunalaras
Rusli Ibrahim (2005: 51)
Anak-anak tunalaras terlambat dalam perkembangan sikap - sikap
sosial dan emosionalnya. Sikap - sikap tersebut dapat diamati dalam
kehidupan sehari - hari dari interaksinya dengan lingkungan, seperti :
 Tidak mampu menyesuaikan diri dengan pola-pola kelompok
yang lebih luas dan kesadaran sosial mereka sangat rendah.
 Menuntut perhatian yang terus menerus dari lingkungannya
dan mereka suka bermain sendirian.
 Dalam kelompok, biasanya selalu mengikuti bukannya memimpin.
Perilaku Hiperaktif pada Anak Tunalaras
DEFINISI :
Seto Mulyadi (2011) mengatakan hiperaktif
menunjukkan adanya suatu pola perilaku
yang menetap pada seorang anak. Perilaku
ini di tandai dengan sikap tidak mau
diam, tidak bisa berkonsentrasi dan
bertindak sekehendak hatinya atau
impulsif. Ditinjau secara psikologis
hiperaktif adalah gangguan tingkah laku
yang tidak normal, disebabkan oleh fungsi
neurologis dengan gejala utama tidak
mampu memusatkan perhatian.
TIPE ANAK HIPERAKTIF
tipe anak yang tidak bisa
memusatkan perhatian, tipe ini
merupakan tipe anak aktif yang
sangat mudah terganggu
perhatiannya, tetapi tidak
hiperaktif atau impulsif.
tipe anak yang hiperaktif dan
Impulsif, yaitu tipe hiperaktif
yang menunjukkan gejala yang
sangat hiperaktif dan impulsif ,
tetapi bisa memusatkan perhatian.
Menurut Erik Taylor perbedaan jenis kelamin dapat
menentukan peluang seorang anak untuk berperilaku
hiperaktif. Anak laki-laki mempunyai kemungkinan 3
sampai 4 kali lebih besar untuk menjadi hiperaktif
dibandingkan dengan anak perempuan, karena
hiperaktifitas pada anak perempuan tidak begitu
berkembang.
Perilaku aktif yang berlebihan :
• Overaktifitas = perilaku anak yang tidak mau diam
yang disebabkan kelebihan energi
• Hiperaktifitas = pola perilaku overaktif yang cenderung
tidak pada tempatnya
• Sindrom hiperkinetik = bentuk semua hiperaktifitas
parah, yang menyertai jenis kelambatan lain dalam
perkembangan psikologi, misalnya sikap kikuk dan
kesulitan berbicara.
Karakteristik khusus anak hiperaktif
(Lumbantobing, 1997 : 24)
• Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk
• Sering meninggalkan tempat duduknya
• Sering berlari - lari atau memanjat secara berlebihan pada
keadaan yang tidak selayaknya.
• Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan
dengan tenang.
• Selalu bergerak
• Sering terlalu banyak bicara.
• Sering sulit menunggu giliran.
• Sering memotong atau menyela pembicaraan.
• Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan
bicaranya
Penanganan Perilaku Hiperaktif pada Anak Tunalaras
Prasetyono (2008: 117)
• Terapi Medikasi atau Farmakologi = penanganan dengan
obat – obatan
• Terapi Nutrisi dan Diet = keseimbangan diet karbohidrat,
penanganan gangguan pencernaan dan penanganan alergi
makanan
• Terapi Biomedik = pemberian suplemen nutrisi, defisiensi
mineral, asam lemak, gangguan metabolisme asam amino
dan toksisitas logam berat.
• Terapi Modifikasi Perilaku = pendekatan secara langsung
dan lebih memfokuskan pada perubahan secara spesifik.
• Terapi Bermain = mengembangkan keterampilan,
kemampuan gerak dan minat, serta terbiasa dalam
suasana kompetitif dan kooperatif dalam melakukan
kegiatan kelompok
MOTORIK KASAR
DEFINISI:
motorik atau gerak kasar adalah keterampilan anak
beraktivitas menggunakan otot- otot besarnya.
Keterampilan yang menggunakan otot besarnya merupakan
keterampilan gerak dasar, gerak dasar sangat perlu dimiliki
oleh anak tunalaras.
Tujuan menurut Diah Harianti (2005:7) :
a. Mampu meningkatkan gerak kasar.
b. Mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran
jasmani .
c. Mampu menanamkan sikap percaya diri.
d. Mampu bekerja sama.
e. Mampu berperilaku jujur dan sportif .
Unsur-unsur Kemampuan Motorik Kasar
(Depdiknas, 2008: 16-18)
• Kekuatan
• Daya tahan kardiovaskuler
• Power
• Kecepatan
• Keseimbangan
• Kelincahan
• Koordinasi
• Waktu reaksi
• Ketepatan
Alasan Pentingnya Mengembangkan Motorik pada Anak
Siti Aisyah (2008: 43-44)
1. Tubuh anak – anak lebih lentur dibanding dewasa
2. Anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan berbenturan dengan
keterampilan yang baru dipelajarinya
3. anak cenderung lebih berani pada waktu kecil dari pada ketika dia sudah besar
4. Anak-anak sangat menyenangi kegiatan yang sifatnya pengulangan
5. Tanggungjawab dan kewajiban anak lebih kecil sehingga anak lebih memiliki banyak
waktu untuk belajar
PERMAINAN
Definisi menurut Rika Dian Kurniawan (2010) :
Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjalani dunianya dari yang
tidak dikenali sampai pada yang diketahui, dari yang tidak dapat
diperbuatnya sampai mampu melakukannya.
Manfaat dari bermain menurut Nia Hidayati, 2010 :
a. Learning by planning
b. Mengembangkan otak kanan
c. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak.
d. Belajar memahami nilai memberi dan menerima
e. Berlatih merealisasikan rasa percaya diri dan percaya pada orang lain,
memecahkan masalah
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Aktivitas
Jasmani Anak Tunalaras (Rusli Ibrahim, 2005: 54)
• Adanya kesempatan mengikuti beberapa pertandingan olahraga atau latihan fisik.
• Melalui bermain dan kegiatan rekreasi, seperti olahraga selama istirahat, olahraga
petualangan dan sebagainya.
• Anak tunalaras melakukan latihan, seperti dalam kelompok
• fitness (kebugaran jasmani) dan senam aerobik.
• Kegiatan jasmani lainnya secara pribadi, seperti jalan kaki atau bersepeda pulang
pergi ke sekolah.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
pembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbedpembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbedrizka_pratiwi
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswanurmaliaazmi
 
Contoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sdContoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sdWarnet Raha
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SDPeta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SDEkaSabatina1
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPenyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPENDIDIKANADALAHPENT
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 

Was ist angesagt? (20)

Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sdKasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Kesulitan Belajar
Kesulitan BelajarKesulitan Belajar
Kesulitan Belajar
 
pembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbedpembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbed
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Perspektif modul 4
Perspektif modul 4 Perspektif modul 4
Perspektif modul 4
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
Contoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sdContoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sd
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Pembelajaran fisik motorik
Pembelajaran fisik motorikPembelajaran fisik motorik
Pembelajaran fisik motorik
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SDPeta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPenyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 

Ähnlich wie Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras

Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusiaOki16
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahRahmat Hidayat
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfrosistrahmawaty1
 
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAND:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATANNyoman Rahayu
 
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.pptJaySs3
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxDeskijulianda
 
Psikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulPsikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulNurulmaee
 
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunProfil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunHariyatunnisa Ahmad
 
Perkembangan Anak
Perkembangan AnakPerkembangan Anak
Perkembangan AnakZara Neur
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMitha Ye Es
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxmengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxDevyHestiwana1
 

Ähnlich wie Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras (20)

Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusia
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
 
Revisi pa
Revisi paRevisi pa
Revisi pa
 
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAND:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
 
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
 
PPT Daspen
PPT DaspenPPT Daspen
PPT Daspen
 
Psikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulPsikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurul
 
MATERI LPP 3.pptx
MATERI  LPP 3.pptxMATERI  LPP 3.pptx
MATERI LPP 3.pptx
 
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunProfil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
 
Profil Perkembangan Anak - PBPD
Profil Perkembangan Anak - PBPDProfil Perkembangan Anak - PBPD
Profil Perkembangan Anak - PBPD
 
Perkembangan Anak
Perkembangan AnakPerkembangan Anak
Perkembangan Anak
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
 
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxmengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras

  • 1. Kelompok 5 1. Cindy loventa 2. Rasidawati 3. Megawati 4. Wiro 5. Wulandia Desi Muchtianingsih KELAS 4 B PPAPKAPT TUNALARAS PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
  • 2. PENGERTIAN TUNALARAS Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial . anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku serta kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Anak tunalaras juga mempunyai kebiasaan melanggar norma dan nilai kesusilaan maupun sopan santun yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari , termasuk sopan santun dalam berbicara maupun bersosialisasi dengan orang lain.
  • 3. Sebab-sebab Anak Menjadi Tunalaras (Rusli Ibrahim, 2005: 48) • Faktor Psychologis Gangguan tingkah laku yang disebabkan terganggunya factor psycologis seperti : abnormal fixation, agresif, regresif, resignation, dan concept of discrepancy. • Faktor Psychososial Gangguan tingkah laku yang tidak hanya disebabkan oleh adanya frustrasi, melainkan juga ada pengaruh dari faktor lain, seperti pengalaman masa kecil yang tidak atau kurang menguntungkan perkembangan anak. • Faktor Physiologis Gangguan tingkah laku yang disebabkan terganggunya proses aktivitas organ - organ tubuh, sehingga tidak atau kurang berfungsi sebagaimana mestinya, seperti terganggu atau adanya kelainan pada otak, hyperthyroid dan kelainan syaraf motoris.
  • 4. Klasifikasi Anak Tunalaras (Rusli Ibrahim, 2005: 48)  Socially Maladjusted Children Anak-anak yang terganggu aspek sosialnya. Kelompok ini menunjukkan tingkah laku yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik menurut ukuran norma-norma masyarakat dan kebudayaan setempat.  Semi Socialized Children, yaitu kelompok anak yang masih dapat melakukan hubungan sosial yang terbatas pada kelompok tertentu.  Socialized Primitive Children, yaitu anak yang dalam perkembangan sikap- sikap sosialnya sangat rendah yang di sebabkan tidak adanya bimbingan dari kedua orang tua pada masa kecil.  Unsocialized Children, yaitu kelompok anak-anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan dan penyesuaian sosial yang sangat berat.
  • 5.  Emotionally Disturbed Children kelompok anak-anak yang terganggu perkembangan emosinya. Kelompok ini menunjukkan adanya ketegangan batin, menunjukkan kecemasan, penderita neorotis atau bertingkah laku psikotis.  Gangguan jiwa psikotik, yaitu tipe yang terberat yang sakit jiwanya.  Gangguan psikoneurotik, yaitu kelompok yang terganggu jiwanya, jadi lebih ringan dari psikotik.  Gangguan psikosomatis, yaitu kelompok anak-anak yang terganggu emosi sebagai akibat adanya tekanan mental, gangguan fungsi reinforcement dan faktor-faktor lain.
  • 6. Karakteristik Psikologis Anak Tunalaras (Rusli Ibrahim, 2005: 48)  Intelgensia dan Prestasi Akademis Anak tunalaras rata-rata memiliki kecerdasan (IQ) menghasilkan sebaran normal 90, dan sedikit yang memiliki nilai di atas sebaran nilai anak- anak normal dan ada juga yang memiliki kecerdasan sangat tinggi dalam nilai tes kecerdasan.  Persepsi dan Keterampilan Motorik Anak tunalaras sulit melakukan aktivitas yang kompleks, merasa enggan dalam aktivitas, malas dan merasa tidak mampu dalam melakukan aktivitas jasmani. Oleh karena itu, di sinilah penting letaknya pembelajaran pendidikan jasmani seperti permainan sepak bola bagi anak tunalaras.
  • 7. Perkembangan Emosi Anak Tunalaras Rusli Ibrahim (2005: 51) Anak-anak tunalaras terlambat dalam perkembangan sikap - sikap sosial dan emosionalnya. Sikap - sikap tersebut dapat diamati dalam kehidupan sehari - hari dari interaksinya dengan lingkungan, seperti :  Tidak mampu menyesuaikan diri dengan pola-pola kelompok yang lebih luas dan kesadaran sosial mereka sangat rendah.  Menuntut perhatian yang terus menerus dari lingkungannya dan mereka suka bermain sendirian.  Dalam kelompok, biasanya selalu mengikuti bukannya memimpin.
  • 8. Perilaku Hiperaktif pada Anak Tunalaras DEFINISI : Seto Mulyadi (2011) mengatakan hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini di tandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan oleh fungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
  • 9. TIPE ANAK HIPERAKTIF tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian, tipe ini merupakan tipe anak aktif yang sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau impulsif. tipe anak yang hiperaktif dan Impulsif, yaitu tipe hiperaktif yang menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif , tetapi bisa memusatkan perhatian.
  • 10. Menurut Erik Taylor perbedaan jenis kelamin dapat menentukan peluang seorang anak untuk berperilaku hiperaktif. Anak laki-laki mempunyai kemungkinan 3 sampai 4 kali lebih besar untuk menjadi hiperaktif dibandingkan dengan anak perempuan, karena hiperaktifitas pada anak perempuan tidak begitu berkembang. Perilaku aktif yang berlebihan : • Overaktifitas = perilaku anak yang tidak mau diam yang disebabkan kelebihan energi • Hiperaktifitas = pola perilaku overaktif yang cenderung tidak pada tempatnya • Sindrom hiperkinetik = bentuk semua hiperaktifitas parah, yang menyertai jenis kelambatan lain dalam perkembangan psikologi, misalnya sikap kikuk dan kesulitan berbicara.
  • 11. Karakteristik khusus anak hiperaktif (Lumbantobing, 1997 : 24) • Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk • Sering meninggalkan tempat duduknya • Sering berlari - lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya. • Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang. • Selalu bergerak • Sering terlalu banyak bicara. • Sering sulit menunggu giliran. • Sering memotong atau menyela pembicaraan. • Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya
  • 12. Penanganan Perilaku Hiperaktif pada Anak Tunalaras Prasetyono (2008: 117) • Terapi Medikasi atau Farmakologi = penanganan dengan obat – obatan • Terapi Nutrisi dan Diet = keseimbangan diet karbohidrat, penanganan gangguan pencernaan dan penanganan alergi makanan • Terapi Biomedik = pemberian suplemen nutrisi, defisiensi mineral, asam lemak, gangguan metabolisme asam amino dan toksisitas logam berat. • Terapi Modifikasi Perilaku = pendekatan secara langsung dan lebih memfokuskan pada perubahan secara spesifik. • Terapi Bermain = mengembangkan keterampilan, kemampuan gerak dan minat, serta terbiasa dalam suasana kompetitif dan kooperatif dalam melakukan kegiatan kelompok
  • 13. MOTORIK KASAR DEFINISI: motorik atau gerak kasar adalah keterampilan anak beraktivitas menggunakan otot- otot besarnya. Keterampilan yang menggunakan otot besarnya merupakan keterampilan gerak dasar, gerak dasar sangat perlu dimiliki oleh anak tunalaras. Tujuan menurut Diah Harianti (2005:7) : a. Mampu meningkatkan gerak kasar. b. Mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani . c. Mampu menanamkan sikap percaya diri. d. Mampu bekerja sama. e. Mampu berperilaku jujur dan sportif .
  • 14. Unsur-unsur Kemampuan Motorik Kasar (Depdiknas, 2008: 16-18) • Kekuatan • Daya tahan kardiovaskuler • Power • Kecepatan • Keseimbangan • Kelincahan • Koordinasi • Waktu reaksi • Ketepatan Alasan Pentingnya Mengembangkan Motorik pada Anak Siti Aisyah (2008: 43-44) 1. Tubuh anak – anak lebih lentur dibanding dewasa 2. Anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajarinya 3. anak cenderung lebih berani pada waktu kecil dari pada ketika dia sudah besar 4. Anak-anak sangat menyenangi kegiatan yang sifatnya pengulangan 5. Tanggungjawab dan kewajiban anak lebih kecil sehingga anak lebih memiliki banyak waktu untuk belajar
  • 15. PERMAINAN Definisi menurut Rika Dian Kurniawan (2010) : Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjalani dunianya dari yang tidak dikenali sampai pada yang diketahui, dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya. Manfaat dari bermain menurut Nia Hidayati, 2010 : a. Learning by planning b. Mengembangkan otak kanan c. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak. d. Belajar memahami nilai memberi dan menerima e. Berlatih merealisasikan rasa percaya diri dan percaya pada orang lain, memecahkan masalah
  • 16. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Aktivitas Jasmani Anak Tunalaras (Rusli Ibrahim, 2005: 54) • Adanya kesempatan mengikuti beberapa pertandingan olahraga atau latihan fisik. • Melalui bermain dan kegiatan rekreasi, seperti olahraga selama istirahat, olahraga petualangan dan sebagainya. • Anak tunalaras melakukan latihan, seperti dalam kelompok • fitness (kebugaran jasmani) dan senam aerobik. • Kegiatan jasmani lainnya secara pribadi, seperti jalan kaki atau bersepeda pulang pergi ke sekolah.