SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengukuran Dasar
Pengukuran dalam fisika adalah membandingkan
dua hal, dengan salah satunya menjadi
pembanding/alat ukur yang besarnya harus
distandarkan, bertujuan untuk mengetahui kualitas
atau kuantitas suatu besaran. Untuk hal itu pemakaian
alat ukur perlu diperhatikan hal – hal berikut:
a) Titik nol alat yaitu angka yang ditunjukkan
alat sebelum digunakan.
b) Skala terkecil yang di perlihatkan alat.
c) Batas maksimum yang dapat di ukur alat.
d) Cara pemakaian alat.
Cara pelaporan yang baik dituliskan sebagai :
X = X0±ΔX
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 8
Keterangan :
X = Besaran yang di cari.
X0 = Nilai besaran Sebenarnya.
ΔX = Simpangannya.
Besaran X0 dan ΔX ini tergantung pada cara di
dapatnya besaran X.
PENGENALAN ALAT
1. Jangka sorong
Jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu
penduga rahang dalam untuk mengukur poros atau
ketebalan suatu benda. Rahang luar untuk mengukur
diameter bagian dalam suatu benda, Sedangkan
penduga berfungsi untuk mengukur ke dalam suatu
benda. Jangka sorong memiliki skala utama dan
skala nonius, skala utama berada pada bagian atas
nilai jangka sorong yang satuannya cm atau inch
sedangkan skala nonius berada pda bagian bawah
skala utama yang nilainya tergangung pada ketelitian
beda tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 9
Gambar 2.1 jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup hanya dapat digunakan untuk
mengukur bagian luar saja dan batas kemampuan
ukur mikrometer sekrup tergantung dari besar
kecilnya micrometer tersebut. Cara pengunaannya
itu dengan memutarkan pemutar kasar jika sudah
dekat, putarkan pemutar bagian halus jika sudah pas
dapat di kunci denganpenguat. Skala utamanya
adalah bagian dari horizontal sedangkan skala
nonius di bagian vertical. Biasanya bagian vertikal
terdiri dari 50 skala putaran vertikal akan mengubah
pemutar horizontal.
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 10
Gambar 2.2 Mirometer
3. Neraca Teknis
Neraca teknis menggunakan prinsip
keseimbangan untuk itu bidang kerjanya harus
mendatar, ini dapat di lihat dengan pemutar sekrup
dengan unting – unting hingga benda tersebut
seimbang maka neraca tekniks siap di pakai car
penggunaanya dengan meletakan beban pada satu
lengannya hingga menunjukan keseimbangan pada
alat tersebut maka hasil pengukuran sudah bisa di
gunakan jika nilai masih meragukan maka neraca
teknis tersebut harus di kalibrasi lagi.
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 11
Gambar 2.3 Neraca Teknis
2.2 Pesawat Atwood Modern Dan Konvensional
Hukum Newton I menyatakan jika resultant gaya
yang bekerja pada suatu sistem (benda) sama dengan
nol, maka sistem dalam keadaan seimbang.
Sedangkan Hukum Newton II memberikan penertian
bahwa:
1. Arah dan percepatan benda sama dengan
arah gaya yang bekerja pada benda.
2. Besarnya percepatan sebanding denghan
gayanya.
3. Bila gaya bekerja pada benda, maka benda
mengalami percepatan tentu ada gaya
penyebabnya.
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 12
Sistem total gaya gaya yang konstan akan
menyebabkan percepatan yang tetap/ konstan dan
pada sistem akan berlaku persamaan gerak yang
disebut sebagai gerak lurus berubah beraturan.
Bila sebuah benda bergerak melingkar melalui
porosnya, maka persamaan-persamaan geraknya
ekivalen dengan persamaan gerak linear. Tapi dalam
hal ini ada besaran fisis “momen inersia” (momen
kelembaman) I yang memainkan peranan seperti
besaran fisis “massa” pada gerak linear, momen
gaya ekivalen dengan gaya dan seterusnya. Secara
umum Momen Inersia I suatu benda terhadap poros
tertentu harganya sebanding dengan massa benda
tersebut dan sebanding dengan ukuran atau jarak
benda pangkat dua terhadap poros.
I~ m
I~ r2
Untuk katrol dengan beban seperti pada gambar
2.2a dengan menerapkan Hukum Newton II dan
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 13
beranggapan m2 dan m3 lebih besar dari m1 maka
berlaku persamaan:
𝛼 =
(𝑚2 − 𝑚1 + 𝑚3)𝑔
𝑚2 − 𝑚1 + 𝑚3 + 𝐼/𝑟2
Pada pesawat atwood digunakan sehingga m2 =
m1 = m3 sehingga
𝛼 =
𝑚3 𝑔
2𝑚 + 𝑚3 + 𝐼/𝑟2
Pada saat m1 di P dijepit, m2 serta m3
berada di A. Jika kemudian m1 dilepaskan maka
(m2+m1) akan turun dari A ke B dengan gerak lurus
dipercepat. Pada saat melalui B, m3 akan tertinggal
sehingga gerak dari B ke C akan merupakan gerak
lurus beraturan karena m1= m2.
Gambar 2.4 Pesawat Atwood
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 14
Gambar 2.5 Pesawat Atwood Modern
2.3 Modulus Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan benda padat untuk
kembali ke bentuk semula setelah gaya/beban pada
benda tersebut dihilangkan. Seperti pada karet
gelang jika kita berikan gaya tarikan maka karet
gelang tersebut akan memanjang lalu ketika kita
lepaskan akan kembali kebentuk semula.
Gambar 2.6 Pengujian Modulus Elastisitas
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 15
Setiap benda memiliki pertambahan panjang yang
berbeda meskipundi berikan gaya yang sama. Hal
tersebut tergantung dari sifat dan kepadatan benda.
Modulus eastisitas/modulus young adalah
perbandingan antara tegangan benda dan secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
𝑦 =
𝜎
𝜀
Dimana :
y = modulus elastisitas
σ = Tegangan (stress)
ε = Regangan (strain)
Pelenturan F ( Pada penambahan beban ) :
𝑓 =
𝑩. L3
4.8. 𝐸. 𝑙
=
B. L3
4. E. b. h3
Dimana :
G = Modulus elastitas
B = Lebar batang
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 16
H = Tebal batang
L = Panjang dari tumpuan satu kemampuan lain
I = Momen inersia linier batang terhadap garis netral
2.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul
Sederhana
Bandul sederahan merupakan suatu benda (yang
berbentuk bola) yang digantung pada seutas tali
yang mana massa dapat diabaikan dibandingkan
massa bola dan panjang tali yang digantung pada
gantungan tetap.
Jika bandul diberi simpangan kecil dan kemudian
dilepaskan maka bandul akan berosilasi anatara dua
titik (missal titik A dan B) dengan priodeosilasi yang
tetap. Penurunan rumus secara teoritis pada bandul
sederhana adalah :
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 17
𝑇 = 2𝜋√
𝑙
𝑔
Dimana :
T = Priode g = Percepatan gravitasi
l = Panjang bandul
2.5 Resonansi Pada Pegas Heliks
Resonansi secara sederhana dapat diartikan
sebagai. Peristiwa bergetarnya sebuah benda pada
suatu frekuensi yang sama. Saat resonansi terjadi,
gaya yang beraksi sefase dengan kecepatan dan
energy mencapai nilai maksimum serta berkembang
secara harmonis.
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk
menyimpan energy mekanis. Pegas memiliki fungsi
menyerap kejut
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 18
2.6 HambatanListrik
George Simon Ohm (1787-1854), melalui
eksperimennya menyimpulkan bahwa arus (I) pada
kawat penghantar sebanding dengan beda potensial
(V) yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar
tersebut.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat
penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan,
tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat. Kuat
arus listrik berbanding terbalik denganhambatan.
Dengan demikian, arus I yang mengalir
berbanding lurus dengan beda potensial antara
ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik
dengan hambatannya.Pernyataan ini dikenal dengan
HukumOhm, dan dinyatakan dengan persamaan :
I = v/r
V = i. R
R = i / v
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 19
Resistor
adalahpengendaliaruslistrikpadarangkaiansebagaipen
ghambat. Harga suatu resistor ditunjukan melalui
suatu skema kodifikasi berbasis warna. Resistor
dapat dirangkai secara seri, parallel atau seri-paralel.
Hamabatan pengganti pada rangkaian seri adalah
jumlah nilai seluruh resistor yang dirangkai,
sedangkan pada rangkaian pararel adalah kebalikan
hasil penjumlahan nilai seluruh resistor pada seluruh
rangkaian.
2.7 Elektromagnet
Magnet adalah suatu obyek yang mempunayai
suatu medan magnet. Medan magnet itu sendiri
adalah ruang disekitar magnet yang memiliki/masih
terpengaruh gaya magnet.
Selamaabad ke-18 para peneliti sudah mengenal
magnet dan listrik namun keduanya dianggap
berbeda. Hingga pada tahun 1819 seorang
berkebangsaan Denmark menemukan adanya
hubungan antara magnet dan listrik yaitu Hans
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 20
Christian Oersted. Dia menemukan bahwa arus listrik
di dalam seutas kawat membalikan arah magnet
(kompas) yang berada didekatnya.
Selanjutnya, Secarateoritis Laplace menyatakan
bahwa kuat medan magnet disekitar arus listrik itu :
 Berbandinglurusdengankuatarus
 Berbandinglurusdenganpanjangkawatpeng
hantar
 Berbandingterbalikdengankuadratjaraksua
tutitikdarikawatpenghantartersebut
 Arahinduksi magnet
tegaklurusdenganbidang yang dilaluilistrik
2.8 Kalorimeter
Kalori definisikan sebagai perpindahan energy
panas yang melewati batas system berdasarkan
perubahan suhu antara system dan lingkungannya.
Sebelum orang-orang mengetahui bahwa kalori
adalah energi orang – orang sudah mengetahui bahwa
kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas.
Asas ini pertama kali ditemukan oleh Joseph Black
BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 21
(1728 – 1799) oleh karena itu asas ini disebut asas
black
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Salah satu teknik pengukurankalor yang
melibatkan sebuah sampel yaitu dengan
menempatkannya dalam sebuah bejana yang berisi
air yang kemudian diukur suhu airnya setalah
tercapai keseimbangannya dinamakan teknik kalori
materi dan alat tempat perpindahan energinya
disebut kalorimeter.
Gambar 2.7 Kalorimeter

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbdSyahrir Qoim
 
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdfAbdul Banyal
 
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarBab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarEmanuel Manek
 
statika struktur diktat
statika struktur diktatstatika struktur diktat
statika struktur diktatWayan Yase
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10radar radius
 
Gelombang teredam
Gelombang teredamGelombang teredam
Gelombang teredamayu purwati
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1555
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarMario Yuven
 
Eksperimen soal ayunan fisis final
Eksperimen soal ayunan fisis finalEksperimen soal ayunan fisis final
Eksperimen soal ayunan fisis finalanggawibisono91
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringDavi Conan
 
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodRezky Amaliah
 

Was ist angesagt? (17)

[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
 
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarBab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
 
statika struktur diktat
statika struktur diktatstatika struktur diktat
statika struktur diktat
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 
Gelombang teredam
Gelombang teredamGelombang teredam
Gelombang teredam
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Bagian b
Bagian bBagian b
Bagian b
 
Lenturan 2
Lenturan 2Lenturan 2
Lenturan 2
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
Eksperimen soal ayunan fisis final
Eksperimen soal ayunan fisis finalEksperimen soal ayunan fisis final
Eksperimen soal ayunan fisis final
 
Bab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersiaBab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersia
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
FISIKA "Momen Inersia"
FISIKA "Momen Inersia"FISIKA "Momen Inersia"
FISIKA "Momen Inersia"
 
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwood
 

Andere mochten auch

Comstock City, Thomas-edits, ch.3
Comstock City, Thomas-edits, ch.3Comstock City, Thomas-edits, ch.3
Comstock City, Thomas-edits, ch.3Rachel Holt
 
Metodos de estudio
Metodos de estudio Metodos de estudio
Metodos de estudio edilma15
 
Copy of WIN WIN IT BACK TO BASICS
Copy of WIN WIN IT BACK TO BASICSCopy of WIN WIN IT BACK TO BASICS
Copy of WIN WIN IT BACK TO BASICSAmy Brown
 
Mapas de s alimentaria
Mapas de s alimentariaMapas de s alimentaria
Mapas de s alimentariaAugusta Yanez
 
команда «интегрята»
команда «интегрята»команда «интегрята»
команда «интегрята»лена резник
 
Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...
Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...
Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...Marcella Marletta
 
Migrating from monolithic rails
Migrating from monolithic railsMigrating from monolithic rails
Migrating from monolithic railsDanielius Visockas
 
Jared Monce Portfolio 2015
Jared Monce Portfolio 2015Jared Monce Portfolio 2015
Jared Monce Portfolio 2015Jared Monce
 
Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...
Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...
Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...n3marketing
 
Session 11 – fluid effects
Session 11 – fluid effectsSession 11 – fluid effects
Session 11 – fluid effectsTrí Bằng
 
Marktonderzoek EFC NL
Marktonderzoek EFC NLMarktonderzoek EFC NL
Marktonderzoek EFC NLKris Tremmery
 
fältstudie på LINKEDIN
fältstudie på LINKEDINfältstudie på LINKEDIN
fältstudie på LINKEDINEva. Lindqvist
 

Andere mochten auch (20)

Albertini egm master degree
Albertini egm master degreeAlbertini egm master degree
Albertini egm master degree
 
Comstock City, Thomas-edits, ch.3
Comstock City, Thomas-edits, ch.3Comstock City, Thomas-edits, ch.3
Comstock City, Thomas-edits, ch.3
 
Metodos de estudio
Metodos de estudio Metodos de estudio
Metodos de estudio
 
AFTC Brochure
AFTC BrochureAFTC Brochure
AFTC Brochure
 
Copy of WIN WIN IT BACK TO BASICS
Copy of WIN WIN IT BACK TO BASICSCopy of WIN WIN IT BACK TO BASICS
Copy of WIN WIN IT BACK TO BASICS
 
Mapas de s alimentaria
Mapas de s alimentariaMapas de s alimentaria
Mapas de s alimentaria
 
команда «интегрята»
команда «интегрята»команда «интегрята»
команда «интегрята»
 
Vilnius.js
Vilnius.jsVilnius.js
Vilnius.js
 
Bhtkh july15
Bhtkh july15Bhtkh july15
Bhtkh july15
 
10 Ways To Reduce Stress
10 Ways To Reduce Stress10 Ways To Reduce Stress
10 Ways To Reduce Stress
 
Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...
Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...
Marcella Marletta - Workshop "Il governo dell'innovazione farmaceutica" - Rom...
 
Migrating from monolithic rails
Migrating from monolithic railsMigrating from monolithic rails
Migrating from monolithic rails
 
Jared Monce Portfolio 2015
Jared Monce Portfolio 2015Jared Monce Portfolio 2015
Jared Monce Portfolio 2015
 
Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...
Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...
Voice of the Customer: The Key to Winning In Tech Sales with N3, CallMiner an...
 
Session 11 – fluid effects
Session 11 – fluid effectsSession 11 – fluid effects
Session 11 – fluid effects
 
Marktonderzoek EFC NL
Marktonderzoek EFC NLMarktonderzoek EFC NL
Marktonderzoek EFC NL
 
Non verbal communication
Non verbal communicationNon verbal communication
Non verbal communication
 
Coaching Plan
Coaching PlanCoaching Plan
Coaching Plan
 
EFFECT OF WATERMELON PROPAGATION BY CUTTINGS ON
EFFECT OF WATERMELON PROPAGATION BY CUTTINGS ON   EFFECT OF WATERMELON PROPAGATION BY CUTTINGS ON
EFFECT OF WATERMELON PROPAGATION BY CUTTINGS ON
 
fältstudie på LINKEDIN
fältstudie på LINKEDINfältstudie på LINKEDIN
fältstudie på LINKEDIN
 

Ähnlich wie TEORI FISIKA DASAR

RPT FIZIK T4 KSSM 2023.docx
RPT FIZIK T4 KSSM 2023.docxRPT FIZIK T4 KSSM 2023.docx
RPT FIZIK T4 KSSM 2023.docxDang Dung
 
FISIKA KISI-KISI 2023.docx
FISIKA KISI-KISI 2023.docxFISIKA KISI-KISI 2023.docx
FISIKA KISI-KISI 2023.docxOchim Faraday
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 17abidin
 
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Thufeil 'Ammar
 
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137Rianrinaldi130700
 
Hukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universalHukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universal-
 
Fisika 12 mia iis - kisi-kisi
Fisika   12 mia iis - kisi-kisiFisika   12 mia iis - kisi-kisi
Fisika 12 mia iis - kisi-kisiBudi Santoso
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...yosevinaMsc
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentationhafizona
 
Download soal ujian dan pembahasan sma fisika
Download soal ujian dan pembahasan sma fisikaDownload soal ujian dan pembahasan sma fisika
Download soal ujian dan pembahasan sma fisikaNie Rini
 
Soal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfileSoal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfileDemos Wira Arjuna
 
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPAPOSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPAsanrumi221098
 
Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1
Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1
Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumkeynahkhun
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum editFauzan Amir
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 

Ähnlich wie TEORI FISIKA DASAR (20)

RPT FIZIK T4 KSSM 2023.docx
RPT FIZIK T4 KSSM 2023.docxRPT FIZIK T4 KSSM 2023.docx
RPT FIZIK T4 KSSM 2023.docx
 
FISIKA KISI-KISI 2023.docx
FISIKA KISI-KISI 2023.docxFISIKA KISI-KISI 2023.docx
FISIKA KISI-KISI 2023.docx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
Pembahasan to1
Pembahasan to1Pembahasan to1
Pembahasan to1
 
RELATIVITAS EINSTEIN.pptx
RELATIVITAS EINSTEIN.pptxRELATIVITAS EINSTEIN.pptx
RELATIVITAS EINSTEIN.pptx
 
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 1 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
 
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
 
Hukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universalHukum newton dan gravitasi universal
Hukum newton dan gravitasi universal
 
Fisika 12 mia iis - kisi-kisi
Fisika   12 mia iis - kisi-kisiFisika   12 mia iis - kisi-kisi
Fisika 12 mia iis - kisi-kisi
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
Download soal ujian dan pembahasan sma fisika
Download soal ujian dan pembahasan sma fisikaDownload soal ujian dan pembahasan sma fisika
Download soal ujian dan pembahasan sma fisika
 
Soal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfileSoal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfile
 
RPT FIZIK TINGKATAN 5 2023.docx
RPT FIZIK TINGKATAN 5 2023.docxRPT FIZIK TINGKATAN 5 2023.docx
RPT FIZIK TINGKATAN 5 2023.docx
 
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPAPOSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
 
Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1
Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1
Soal prediksi un ipa smp tahun 2014 paket 1
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 

Mehr von CindyLabFisikaUNJANI (13)

Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
6. daftar tabel
6. daftar tabel6. daftar tabel
6. daftar tabel
 
5. daftar gambar
5. daftar gambar5. daftar gambar
5. daftar gambar
 
4. daftar isi
4. daftar isi4. daftar isi
4. daftar isi
 
3. kata pengantar
3. kata pengantar3. kata pengantar
3. kata pengantar
 
2. lembar pengesahan
2. lembar pengesahan2. lembar pengesahan
2. lembar pengesahan
 
1. cover
1. cover1. cover
1. cover
 
0. batas bab
0. batas bab0. batas bab
0. batas bab
 

TEORI FISIKA DASAR

  • 1. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Dasar Pengukuran dalam fisika adalah membandingkan dua hal, dengan salah satunya menjadi pembanding/alat ukur yang besarnya harus distandarkan, bertujuan untuk mengetahui kualitas atau kuantitas suatu besaran. Untuk hal itu pemakaian alat ukur perlu diperhatikan hal – hal berikut: a) Titik nol alat yaitu angka yang ditunjukkan alat sebelum digunakan. b) Skala terkecil yang di perlihatkan alat. c) Batas maksimum yang dapat di ukur alat. d) Cara pemakaian alat. Cara pelaporan yang baik dituliskan sebagai : X = X0±ΔX
  • 2. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 8 Keterangan : X = Besaran yang di cari. X0 = Nilai besaran Sebenarnya. ΔX = Simpangannya. Besaran X0 dan ΔX ini tergantung pada cara di dapatnya besaran X. PENGENALAN ALAT 1. Jangka sorong Jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga rahang dalam untuk mengukur poros atau ketebalan suatu benda. Rahang luar untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda, Sedangkan penduga berfungsi untuk mengukur ke dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius, skala utama berada pada bagian atas nilai jangka sorong yang satuannya cm atau inch sedangkan skala nonius berada pda bagian bawah skala utama yang nilainya tergangung pada ketelitian beda tersebut.
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 9 Gambar 2.1 jangka sorong 2. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup hanya dapat digunakan untuk mengukur bagian luar saja dan batas kemampuan ukur mikrometer sekrup tergantung dari besar kecilnya micrometer tersebut. Cara pengunaannya itu dengan memutarkan pemutar kasar jika sudah dekat, putarkan pemutar bagian halus jika sudah pas dapat di kunci denganpenguat. Skala utamanya adalah bagian dari horizontal sedangkan skala nonius di bagian vertical. Biasanya bagian vertikal terdiri dari 50 skala putaran vertikal akan mengubah pemutar horizontal.
  • 4. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 10 Gambar 2.2 Mirometer 3. Neraca Teknis Neraca teknis menggunakan prinsip keseimbangan untuk itu bidang kerjanya harus mendatar, ini dapat di lihat dengan pemutar sekrup dengan unting – unting hingga benda tersebut seimbang maka neraca tekniks siap di pakai car penggunaanya dengan meletakan beban pada satu lengannya hingga menunjukan keseimbangan pada alat tersebut maka hasil pengukuran sudah bisa di gunakan jika nilai masih meragukan maka neraca teknis tersebut harus di kalibrasi lagi.
  • 5. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 11 Gambar 2.3 Neraca Teknis 2.2 Pesawat Atwood Modern Dan Konvensional Hukum Newton I menyatakan jika resultant gaya yang bekerja pada suatu sistem (benda) sama dengan nol, maka sistem dalam keadaan seimbang. Sedangkan Hukum Newton II memberikan penertian bahwa: 1. Arah dan percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda. 2. Besarnya percepatan sebanding denghan gayanya. 3. Bila gaya bekerja pada benda, maka benda mengalami percepatan tentu ada gaya penyebabnya.
  • 6. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 12 Sistem total gaya gaya yang konstan akan menyebabkan percepatan yang tetap/ konstan dan pada sistem akan berlaku persamaan gerak yang disebut sebagai gerak lurus berubah beraturan. Bila sebuah benda bergerak melingkar melalui porosnya, maka persamaan-persamaan geraknya ekivalen dengan persamaan gerak linear. Tapi dalam hal ini ada besaran fisis “momen inersia” (momen kelembaman) I yang memainkan peranan seperti besaran fisis “massa” pada gerak linear, momen gaya ekivalen dengan gaya dan seterusnya. Secara umum Momen Inersia I suatu benda terhadap poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan ukuran atau jarak benda pangkat dua terhadap poros. I~ m I~ r2 Untuk katrol dengan beban seperti pada gambar 2.2a dengan menerapkan Hukum Newton II dan
  • 7. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 13 beranggapan m2 dan m3 lebih besar dari m1 maka berlaku persamaan: 𝛼 = (𝑚2 − 𝑚1 + 𝑚3)𝑔 𝑚2 − 𝑚1 + 𝑚3 + 𝐼/𝑟2 Pada pesawat atwood digunakan sehingga m2 = m1 = m3 sehingga 𝛼 = 𝑚3 𝑔 2𝑚 + 𝑚3 + 𝐼/𝑟2 Pada saat m1 di P dijepit, m2 serta m3 berada di A. Jika kemudian m1 dilepaskan maka (m2+m1) akan turun dari A ke B dengan gerak lurus dipercepat. Pada saat melalui B, m3 akan tertinggal sehingga gerak dari B ke C akan merupakan gerak lurus beraturan karena m1= m2. Gambar 2.4 Pesawat Atwood
  • 8. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 14 Gambar 2.5 Pesawat Atwood Modern 2.3 Modulus Elastisitas Elastisitas adalah kemampuan benda padat untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya/beban pada benda tersebut dihilangkan. Seperti pada karet gelang jika kita berikan gaya tarikan maka karet gelang tersebut akan memanjang lalu ketika kita lepaskan akan kembali kebentuk semula. Gambar 2.6 Pengujian Modulus Elastisitas
  • 9. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 15 Setiap benda memiliki pertambahan panjang yang berbeda meskipundi berikan gaya yang sama. Hal tersebut tergantung dari sifat dan kepadatan benda. Modulus eastisitas/modulus young adalah perbandingan antara tegangan benda dan secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : 𝑦 = 𝜎 𝜀 Dimana : y = modulus elastisitas σ = Tegangan (stress) ε = Regangan (strain) Pelenturan F ( Pada penambahan beban ) : 𝑓 = 𝑩. L3 4.8. 𝐸. 𝑙 = B. L3 4. E. b. h3 Dimana : G = Modulus elastitas B = Lebar batang
  • 10. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 16 H = Tebal batang L = Panjang dari tumpuan satu kemampuan lain I = Momen inersia linier batang terhadap garis netral 2.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul Sederhana Bandul sederahan merupakan suatu benda (yang berbentuk bola) yang digantung pada seutas tali yang mana massa dapat diabaikan dibandingkan massa bola dan panjang tali yang digantung pada gantungan tetap. Jika bandul diberi simpangan kecil dan kemudian dilepaskan maka bandul akan berosilasi anatara dua titik (missal titik A dan B) dengan priodeosilasi yang tetap. Penurunan rumus secara teoritis pada bandul sederhana adalah :
  • 11. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 17 𝑇 = 2𝜋√ 𝑙 𝑔 Dimana : T = Priode g = Percepatan gravitasi l = Panjang bandul 2.5 Resonansi Pada Pegas Heliks Resonansi secara sederhana dapat diartikan sebagai. Peristiwa bergetarnya sebuah benda pada suatu frekuensi yang sama. Saat resonansi terjadi, gaya yang beraksi sefase dengan kecepatan dan energy mencapai nilai maksimum serta berkembang secara harmonis. Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energy mekanis. Pegas memiliki fungsi menyerap kejut
  • 12. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 18 2.6 HambatanListrik George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya menyimpulkan bahwa arus (I) pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial (V) yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut. Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat. Kuat arus listrik berbanding terbalik denganhambatan. Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya.Pernyataan ini dikenal dengan HukumOhm, dan dinyatakan dengan persamaan : I = v/r V = i. R R = i / v
  • 13. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 19 Resistor adalahpengendaliaruslistrikpadarangkaiansebagaipen ghambat. Harga suatu resistor ditunjukan melalui suatu skema kodifikasi berbasis warna. Resistor dapat dirangkai secara seri, parallel atau seri-paralel. Hamabatan pengganti pada rangkaian seri adalah jumlah nilai seluruh resistor yang dirangkai, sedangkan pada rangkaian pararel adalah kebalikan hasil penjumlahan nilai seluruh resistor pada seluruh rangkaian. 2.7 Elektromagnet Magnet adalah suatu obyek yang mempunayai suatu medan magnet. Medan magnet itu sendiri adalah ruang disekitar magnet yang memiliki/masih terpengaruh gaya magnet. Selamaabad ke-18 para peneliti sudah mengenal magnet dan listrik namun keduanya dianggap berbeda. Hingga pada tahun 1819 seorang berkebangsaan Denmark menemukan adanya hubungan antara magnet dan listrik yaitu Hans
  • 14. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 20 Christian Oersted. Dia menemukan bahwa arus listrik di dalam seutas kawat membalikan arah magnet (kompas) yang berada didekatnya. Selanjutnya, Secarateoritis Laplace menyatakan bahwa kuat medan magnet disekitar arus listrik itu :  Berbandinglurusdengankuatarus  Berbandinglurusdenganpanjangkawatpeng hantar  Berbandingterbalikdengankuadratjaraksua tutitikdarikawatpenghantartersebut  Arahinduksi magnet tegaklurusdenganbidang yang dilaluilistrik 2.8 Kalorimeter Kalori definisikan sebagai perpindahan energy panas yang melewati batas system berdasarkan perubahan suhu antara system dan lingkungannya. Sebelum orang-orang mengetahui bahwa kalori adalah energi orang – orang sudah mengetahui bahwa kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas. Asas ini pertama kali ditemukan oleh Joseph Black
  • 15. BAB II LANDASAN TEORI KELOMPOK 42 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II- 21 (1728 – 1799) oleh karena itu asas ini disebut asas black 𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 Salah satu teknik pengukurankalor yang melibatkan sebuah sampel yaitu dengan menempatkannya dalam sebuah bejana yang berisi air yang kemudian diukur suhu airnya setalah tercapai keseimbangannya dinamakan teknik kalori materi dan alat tempat perpindahan energinya disebut kalorimeter. Gambar 2.7 Kalorimeter