Dokumen tersebut membahas tentang norma dan nilai sosial serta status dalam masyarakat. Nilai sosial dibedakan menjadi nilai material, vital, dan spiritual yang berfungsi sebagai petunjuk, pemersatu, pengawas, dan motivator masyarakat. Norma sosial adalah pedoman perilaku yang membedakan larangan dan perintah, dibagi menjadi usage, folkways, mores, dan custom. Status dalam masyarakat dibedakan menjadi status yang dipastikan,
3. A. Norma Dan Nilai
Nilai sosial adalah suatu perbuatan atau
tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik.
Nilai sosial dalam setiap masyarakat tidak selalu
sama, karena nilai dimasyarakat tertentu
dianggap baik tapi dapat dianggap tidak baik
dimasyarakat lain.
Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian yaitu :
Nilai material artinya segala sesuatu yang
berguna bagi manusia.
Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna
bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas
atau kegiatan.
Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang
berguna bagi rohani manusia
4. Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat
macam yaitu :
nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang
bersumber dari akal manusia
nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber
dari unsur rasa manusia (perasaan atau
estetika)
nilai moral/kebaikan yaitu nilai yang
bersumber dari unsur kehendak
/kemauan(karsa,etika)
nilai relegius yaitu nilai yang bersumber
dari kekyakinan atau kepercayaan
manusia, yang merupakan nilai kebutuhan
kerohanian yang tinggi dan mutlak
5. Secara umum nilai social mempunyai fungsi
sebagai berikut :
Nilai berfungsi sebagai petunjuk arah
Nilai berfungsi sebagai pemersatu yang
dapat mengumpulkan orang banyak dalam
kesatuan atau kelompok tertentu atau
masyarakat.
Nilai social berfungsi sebagai pengawasa
dengan daya tekan dan pengikat tertentu
Nilai berfungsi senbagai benteng
perlindungan
Nilai berfungsi sebagai alat pendorong
atau motivator
6. Norma social adalah suatu petunjuk
hidup yang berisi larangan maupun perintah.
Yang membedakan nilai dan norma adalah
nilai merupakan sesuatu yang baik,
diinginkan, dicita-citakan dan dipentingkan
oleh masyarakat . Sedangkan norma adalah
kaidah atau pedoman , aturan berperilaku
untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita
tersebut , atau boleh dikatakan nilai adalah
pola yang diinginkan sedangkan norma
adalah pedoman atau cara-cara untuk
mencapai nilai tersebut
7. Menurut kekuatan yang mengikatnya, norma dibedakan
menjadi empat yaitu :
1. Cara (usage) ; cara ini menunjuk pada bentuk
perbuatan . cara ini lebih tamapak menonjol dalam
hubungan antar individudalam masyrakat.
Pelanggaran atau penyimpangan terhadap usage
tidak menimbulkan sanksi hukum yang berat tapi
hanya sekedar celaan, cemohoon, sindiran, ejekan
dsb.
2. Kebiasaan (folkways) yaitu perbuatan yang
berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan
merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai
perbuatan tersebut.
8. 3.
4.
Tata kelakuan (mors) yaitu kebiasaan yang diterima
sebagai norma pengatur, atau pengawas secara sadar
maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap
anggota-anggotanya.
Adat-istiadat (custum) yaitu tata kelakuan yang
kekal serta kuat integrasinya dengan pola perilaku
masyarakat. Anggota masyarakat yang
melanggaradat-istiadat akan mendapat sanksi keras
yang terkadang secara tidak langsung diperlukan
9. Fungsi norma social dalam masyarakat secara
umum sebagai berikut :
Norma merupakan factor perilaku dalam
kelompok tertentu yang memungkinkan
seseorang untuk menentukan terlebih dahulu
bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
10. Norma merupakan aturan , pedoman, atau
petunjuk hidup dengan sanksi-sanksi untuk
mendorong seseorang, kelompok , dan
masyarakat mencapai dan mewujudkan nilainilai social
Norma-norma merupaakan aturan-aturan yang
tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat
sebagai unsur pengikat dan pengendali
manusia dalam hidup masyarakat
11. B. STATUS
Status adalah posisi tertentu
yang diberikan kepada seseorang
sesuai dengan peranan orang
tersebut dalam kelompoknya.
12. Status dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Status yang Dipastikan / Ascribed Status :
yaitu status yang diberikan sejak lahir
berdasarkan faktor jenis kelamin, ras,
kasta, golongan, keturunan, suku, usia,
dan lain sebagainya. Contoh : status yang
terdapat pada keluarga Kerajaan
Yogyakarta.
13. Status yang Diperkirakan : yaitu status yang dapat
diterima atau ditolak oleh orang yang
bersangkutan sesuai dengan keinginannya.
Contoh : Keanggotaan seseorang di dalam
organisasi.
3. Status yang Diusahakan / Achieved status : yaitu
status yang dicapai melalui usaha dan
kerja,berdasarkan pengalaman,pengetahuan dan
kemampuan orang yang bersangkutan. Contoh :
dokter,pimpinan perusahaan,guru.
2.
14. Makin berkembang dan bervariasinya status
dalam masyarakat menyebabkan timbulnya
kecenderungan untuk mengelompokkan status
yang kira-kira sama tingginya ke dalam suatu
kelas. Dalam penelitian antropologi, Morton Fried
menyatakan bahwa hal ini didasari
ketidaksamaan peluan untuk mengakses
kesejahteraan dan kekuasaan.
15. Ada tiga golongan kelas social yang biasanya
digunakan dalam kelas social yang biasanya
digunakan dalam mempelajari masyarakat yang
sudah maju,yaitu :
1. Kelas Atas, yang terdiri atas sebagian sangat
kecil dari masyarakat yang menduduki
jabatan-jabatan tertinggi dalam negara, atau
mempunyai pendapatan yang sangat besar
sehingga taraf hidupnya jauh melebihi orang
kebanyakan, atau yang mempunyai
kekuasaan sangat besar.
16. Kelas Menengah, terdiri atas pegawai menengah,
pengusaha menengah dan kecil, kaum intelektual,
guru, mahasiswa, pedagang, tukang, dan
sebagainya. Kelas menengah ini sangat bervariasi
anggotanya, mulai dari yang sangat terdidik
sampai dengan setengah terdidik.
3. Kelas Rendah,yaitu orang kebanyakaan, tidak ada
jabatan tertentu, pendidikan terbatas, penghasilan
pun tidak memadai. Tergolong dalam kelas ini
misalnya, petani,buruh, tukang becak, pesuruh,
dan sebagainya.
2.