4. • Jadi yang dimaksud fraktur logam adalah
patahnya/ terpecahnya suatu logam menjadi
beberapa bagian yang membentuk material
baru dari pengembangan suatu logam
tersebut.
5. Dalam Patahan/Fraktur terdapat dua jenis
patahan yang didasarkan pada kemampuan
material untuk dapat berdeformasi secara
plastis,yaitu:
Patahan Ulet
Patahan Getas
6. Patahan Ulet
Adalah Patahan yang memiliki kemampuan untuk
menyerap energi lebih besar karena mengalami
deformasi plastis dahulu sebelum putus sehingga
menghasilkan daerah yang luas dibawah kurva stress-
strain.
7. Dan karena dalam pembentukannya patahan jenis
patahan ulet tidak langsung patah layaknya patahan
getas tetapi memiliki proses pertambahan luas, maka
jenis patahan ulet memiliki mekanisme sebagai berikut:
8. Patahan Getas
Adalah patahan yang dimana material dengan sifat
getas tidak mengalami yang namanya deformasi plastis
sehingga tidak meghasilkan daerah luas di bawah kurva
stress-strain dan akan patah saat berada di daerah
elastis.
9. Dalam patahan getas tidak terjadi yang
namanya deformasi plastis, sebelum
terjadinya patah dan mengalami perambatan
retakan yang sangat cepat.
Bentuk patahannya juga memiliki
karakteristik berbeda dengan bentuk patah
secara ulet.
10. Sehingga dalam proses pembentukannya patahan
getas tidak memiliki mekanisme proses layaknya pada jenis
patahan ulet. Tetapi akan langsung membentuk patahan
yang lurus karena tidak mengalami daerah penambahan
luas
11. Nah di bawah ini menunjukkan hasil
perbedaan antara patahan ulet dengan
patahan getas :
Patahan Ulet
Patahan
Getas
12. Impact testing bisa diartikan sebagai suatu tes yang
mengukur kemampuan suatu bahan dalam menerima beban
tumbuk yang diukur dengan besarnya energi yang diperlukan
untuk mematahkan spesimen dengan ayunan.
13. Latar Belakang dilakukannya pengujian Impact
Pengujian impact digunakan pada saat ini
sebagai metode kontrol kualitas yang ekonomis
Hal ini biasanya digunakan untuk menguji
ketangguhan logam-logam.
14. Dan dalam pengujian Impact Testing ada beberapa metode
yang digunakan diantaranya adalah:
• a) Metode Charpy
• Pada metode charpy spesimen diletakkan mendatar dan kedua ujung
spesimen ditumpu pada suatu landasan. Letak takikan (notch) tepat
ditengah dengan arah pemukulan dari belakang takikan. Biasanya metode
ini digunakan di Amerika dan banyak negara yang lain termasuk Indonesia.
15. b) Metode izod
• Pada metode ini spesimen dijepit pada salah satu ujungnya
dan diletakkan tegak. Arah pemukulan dari depan takikan.
Biasanya metode ini digunakan di Negara Inggris.
16. Berdasarkan Perbedaan mendasar charpy
dengan izod adalah pada peletakan spesimen.
Dan pada pengujian dengan menggunakan
metode izod tidak seakurat pada pengujian
metode charpy.
17.
18. Temperatur transisi adalah temperatur yang
menunjukkan transisi perubahan jenis perpatahan
suatu bahan bila diuji pada temperatur yang
berbeda-beda.
20. ketangguhan patah adalah properti yang menggambarkan
kemampuan suatu bahan yang mengandung celah untuk
melawan patah tulang , dan merupakan salah satu sifat
yang paling penting dari setiap bahan untuk banyak aplikas
desain
21. • Kelelahan logam(Fatigue Of Metal) adalah salah satu jenis
kegagalan (patah) pada komponen jenis logam akibat beban
dinamis (pembebanan yang berulang-ulang atau berubah-
ubah) yang diperkirakan 50%-90% kegagalan mekanis adalah
disebabkan oleh kelelahan.
.
22. • ’Mekanisme Patah Lelah’.
• 1. Tahap awal terjadinya retakan (crack
inisiation).
• 2. Tahap penjalaran retakan (crack
propagation).
• 3. Tahap akhir (final fracture)
23. Cyclic Stresses adalah tegangan berulang-ulang yang
menghasilkan retakan-retakan(crack) yang menyebabkan suatu
logam akan cenderung patah.