Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kelas, yang mencakup pengertian, tujuan, langkah-langkah dan prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Pengertian pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas agar tercapai kondisi optimal untuk pembelajaran. Tujuannya menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar secara maksimal. Langkah-langkahnya meliputi persiapan, menj
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
pengelolaan kelas
1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ruang kelas merupakan salah satu tempat dimana seorang guru
memberikan pelajaran kepada peserta didiknya. Dalam proses pengajaran,
kondisi yang nyaman dan menyenangkan akan sangat membantu tersampainya
materi yang diajarkan guru kepada peserta.
Kondisi yang seperti itu harus direncanakan dan diusahakan oleh guru
secara sengaja, agar dapat dihindarkan dari kondisi yang merugikan atau
merusak kenyamanan belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seperti
perumusan tujuan secara jelas dan tepat, pemilihan materi yang sesuai,
pemilihan metode yang tepat, serta lengkapnya sumber-sumber belajar dan
sebagainya.
Hal lain yang ikut menentukan keberhasilan guru adalah kemampuan
guru dalam mencegah timbulnya tingkah laku peserta didik yang
menggaunggu jalannya kegiatan belajar mengajar serta kondisi fisik tempat
belajar mengajar dan kemampuan guru dalam mengelolanya.
Dengan demikian, suatu kegiatan pengelolaan pengajaran atau
manajemen pengajaran sekaligus di dalamnya terdapat kegiatan pengajaran itu
sendiri dan juga kegiatan pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas harus
ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaa, sedangkan masalah
pengajaran harus ditnggulangi dengan korektif instruksional.(Sunhaji, 2009:
90)
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien,
maka kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat bagi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
PEMBAHASAN
1
2. A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu, pengelolaan dan kelas.
Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “ kelola“, ditambah awalan “pe”
dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan kelas adalah manajemen.
Manajemen adalah kata aslinya dari bahasa inggris, yaitu management. Yang
berarti ketatalaksanaan, tatapimpinan, pengelolaan. Secara umum Suharsimi
mengatakan bahwa manajemen atau pengelolaan adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan. (Djamarah, 2006:175)
Sedangkan kelas menurut Oemar hamalik (1987:31), adalah suatu
kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat
pengajaran dari guru. (Djamarah, 2006:175)
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar
dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti
yang diharapkan (Suharsimi Arikonto, 1992:67-68)
Sedangkan menurut Hadari Nawawi menyatakan bahwa pengelolaan
kelas adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan
dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan
kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan
murid.
Menurut Sudirman N, dkk (dalam Djamarah, 2006:177), Pengelolaan
kelas adalah upaya mendayagunakan potesi kelas.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas yang dilakukan oleh
penanggungjawab kegiatan belajar-mengajar agar dicapai kondisi optimal
2
3. sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
B. Tujuan Pengelolaan Kelas
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas
bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual dalam kelas. Suharsimi Arikunto (1988:68
berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah setiap anak dikelas dapat
bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif
dan efisien.
Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah
sebagai berikut:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Jadi tujuan pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan proses
pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
C. Langkah-langkah Pengelolaan Kelas
Setidaknya ada delapan langkah yang harus dilakukan oleh guru agar
mampu menguasai dan mengelola kelas dengan baik. Kedelapan langkah
3
4. tersebut menurut Hunt dalam Dede Rosyada, (2004: 183) yang dikutip oleh
Ana Rosilawati (2008: 129-133), adalah:
a) Persiapan yang cermat
Yang dimaksud persiapan yang cermat disini adalah guru harus
mengenali benar siswanya, karena mereka memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan mengerjakan tugas
dengan cepat, dan ada pula yang lambat. Mereka yang memiliki
kemampuan mengerjakan tugas dengan cepat, harus diberi aktitas
lainnya. Ini dimaksudkan agar mereka yang cepat mengerjakan tugas,
tidak mengganggu temannya yang sedang mengerjakan tugas.
b) Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas
Agar siswa tidak selalu dibingungkan dengan gaya dan model
penugasan yang terus berubah, tidak ada salahnya guru menjaga
rutinitas. Kecepatan siswa memahami apa yang akan dilakukan
gurunya, akan mampu mengurangi keributan dikelas.
c) Bersikap tenang dan terus percaya diri
Dengan ketenangan dan kepercayaan diri yang tinggi, guru akan
mampu mengendalikan siswa-siswanya, sehingga proses pembelajaran
akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena dengan
bersikap tenang dan percaya diri, guru tidak akan mudah panik dan
kehilangan keseimbangan, serta tidak akan ragu ketika menghadapi
siswa-siswanya.
d) Bertindak dan bersikap professional
Seharusnya seorang guru harus bertindak dan bersikap profesional
yang tidak hanya mampu melaksanakan tugas pokoknya, namun juga
mampu melaksanakan hal-hal yang terkait denagn keberhasilan tugas
pokok tersebut.
e) Mampu mengenali prilaku yang tidak tepat
4
5. Dalam hal ini guru harus mampu mengenali perilaku tidak tepat dari
siswa-siswanya, yakni dalam bentuk apa perilakunya, kapan akan
muncul, dan apakah perilaku tersebut sudah memerlukan respon dari
guru atau belum.
f) Menghindari langkah mundur
Jika guru tidak bisa mengatasi gangguan kecil, sehingga gangguan itu
terus membesar dan mengganggu siswa lainnya maka guru tidak boleh
melangkah mundur. Agar tidak melangkah mundur, maka guru harus
melakukan hal-hal berikut:
1) Menegur siswa yang melakukan perbuatan tidak benar dalam
kelas, saat sudah mengganggu orang lain.
2) Terus amati siswa yang diberi teguran agar tidak menimbulkan
gangguan berikutnya
3) Gunakan otoritas terhadap siswa yang melakukan perlawanan,
dengan mengedepankan aturan yang sudah disepakati bersama.
4) Berikan bimbingan dan arahan pada siswa-siswa yang nakal
diluar kelas, dan tidak mengganggu waktu belajar siswa-siswa
yang lain.
5) Tetap tenang dan penuh percaya diri ketika menghadapi dan
menyelesaikan masalah siswa didalam kelas.
g) Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif
Komunikasi yang baik dengan orang tua dapat membantu pengelolaan
kelas, karena semua perlakuan guru terhadap siswanya memperoleh
kepercayaan dari orang tuanya. Ini dimaksudkan agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman dengan orang tua siswa, apalagi kepada
orang tua dari siswa yang bermasalah.
h) Menjaga kemungkinan munculnya masalah
Agar terjaga dari kemungkinan ini, sebaiknya guru melakukan hal-hal
5
6. sebagai berikut:
• Penataan kelas secara fisik harus terlihat nyaman untuk belajar
• Kurikulum harus tersusun berbasis pada tingkat kemampuan siswa
• Sikap guru yang tenang, antuasias, penuh optimistik, akrab, namun tetap
menjaga wibawa keguruannya.
• Kemampuan guru yang selalu menjadi harapan siswa dan mampu
membuktikan bahwa dia dapat memenuhi harapan mereka.
• Sistem yang dikembangkan di sekolah mendukung bagi guru untuk
mengembangkan pengelolaan kelas yang efektif, seperti sistem
administrasi akademik memungkinkan guru untuk mengembangkan
berbagai inovasi pembelajaran, dan terkomunikasikan dengan baik pada
orang tua siswa.
• Membuat perencanaan untuk hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak
terduga.
• Penampilan mengajar yang dapat diterima semua siswa, kelas dikelola
dengan baik, penyampaian guru yang jelas dan mudah dipahami, dan
membuat suasana yang menyenangkan bagi semua orang di dalam kelas.
D. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
Menurut djamarah dan Uzer Usman (dalam Ana Rosilawati,
2008:134-135) Prinsip-prinsip pengelolaan kelas itu mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Hangat dan Antusias
Guru harus menunjukan sikap hangat dan antusias dalam mengajar,
apalagi ketika berhubungan dengan siswa. Kehangatan dan keantusiasan
yang diperlihatkan oleh guru akan mendatangkan keberhasilan dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
6
7. 2. Tantangan
Pengunaan kata-kata, tindakan,atau cara mengajar yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
3. Bervariasi
Kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan mengadakan variasi
dalam mengajar juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mencapai pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari
kejenuhan.
4. Keluwesan
Guru yang luas dan tidak kaku dalam menerapkan strategi pembelajaran,
juga salah satu prinsip pengelolaan yang baik.
5. Penekanan Pada hal-hal yang Positif
Ini berarti bahwa penguatan positif harus lebih didahulukan dari pada
penguatan negatif.
6. Penanaman Disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah agar siswa dapat
mengembangkan disiplin diri.
E. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Komponen keterampilan mengelola kelas ini pada dasarnya terbagi
dua yaitu :
1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemiliharaan
kondisi belajar yang optimal, meliputi :
a. Menunjukkan sikap tanggap
7
8. Sikap tanggap ini dapat ditunjukkan oleh guru untuk membuktikan
bahwa ia ada bersama dengan para siswanya, memberikan perhatian,
sekaligus mengontrol kepedulian dan ketidakacuan para siswanya.
Sikap tanggap ini dapat dilakukan dengan cara memandang secara
seksama, gerak mendekati, memberi pernyataan serta memberikan
reaksi atas gangguan dan ketidakacuan siswa dalam bentuk teguran.
b. Membagi perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif dapat terjadi jika guru mampu membagi
perhatian kepada beberapa kegiatan dalam waktu yang sama, dengan
cara :
Visual, mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan
yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau
seorang siswa secara individual.
Verbal, dengan cara memberikan komentar, penjelasan,
pertanyaan dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa
sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain.
c. Memusatkan perhatian kelompok
Kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan jika guru mampu
memusatkan perhatian siswa untuk melakukan tugas secara
berkelompok atau bekerjasama. Memusatkan dapat dilakukan dengan
cara :
o Memberikan tanda, misalnya dengan menciptakan atau membuat
situasi tentang suatu hal sebelum menyampaikan materi.
o Menuntut tanggung jawab, atas keterlibatan siswa dalam suatu
kegiatan, baik dalam melaporkan hasil kerja kelompok,
memperagakan sesuatu atau memberikan tanggapan.
8
9. d. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
Guru harus seringkali memberikan arahan dan petunjuk yang jelas
dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak kebingungan.
e. Menegur
Apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran tingkah laku siswa
sehingga mengganggu proses pembelajaran didalam kelas, maka guru
hendaknya memberikan teguran dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
• Tegas dan jelas teruju kepada siswa yang mengganggu.
• Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan.
• Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang
berkepanjangan.
f. Memberi penguatan
Untuk menanggulangi siswa yang mengganggu atau tidak melakukan
tugas, maka penguatan dapat diberikan sesuai dengan masalah yang
muncul.
2) Keterampilan yang berhubungan degan pengembalikan kondisi belajar
yang optimal, meliputi:
a. Modifikasi perilaku
Modifikasi perilaku menurut Bootzin (dalam Soetarlinah Soekadji,
1983) merupakan usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses
belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen lain pada
perilaku manusia. Dalam perspektif behaviorist modidifikasi perilaku
didefinisikan sebagai penggunaan secara sistematis teknik
kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi
9
10. perilaku sosial tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan perilaku
tersebut.
b. Melakukan pendekatan pemecahan masalah kelompok
Memperlancar terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan
tugas. Memelihara kegaiatan-kegiatan kelompok
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah.
Seorang guru harus memaksimalkan untuk memecahkan masalah
tersebut dengan seperangkat cara untuk mengendalikan perilaku siswa
tersebut.
F. Permasalahan-permasalahan di dalam kelas
Berikut ini masalah yang dihadap oleh guru sehubungan perilaku
murid saat menerima pelajaran:
Murid cepat bosan dan tidak konsentrasi
Lambat dalam menerima pelajaran dan cepat lupa
Tidak konsentrasi terhadap pelajaran atau linglung
Tidak aktif di kelas
Minimnya motivasi
Melalaikan tugas sekolah
Jenuh dan tidak semangat
Hasil ujian kuran memuaskan dan serting tidak naik kelas
Adapun solusi untuk permasalahan yang ada di atas adalah sebagai
berikut:
10
11. 1) Seorang guru haruslah memiliki kecakapan di dalam kelas dengan
menciptakan suasana yang kondusif
2) Apabila permasalahan semakin kompleks, seorang guru hendaknya
menentukan jenis persoalan, apakah persoalan tersebut termasuk
persoalan pendidikan atau psikologis, sebab tiap-tiap persoalan
membutuhkan metode penyelesaikan tersendiri.
3) Mengubah metode mengajar
4) Mengubah sarana pendidikan
5) Menggunakan motivasi yang bervariasi
6) Mengubah kegiatan pendidikan
7) Menggunakan kecakapan yang pernah dipraktikkan dan cocok untuk
materi baru
11
12. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas yang
dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar-mengajar agar dicapai
kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah
untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai.
Ada beberapa langka dalam pengelolaan kelas, setidaknya ada delapan
langkah yang harus dilakukan oleh guru agar mampu menguasai dan
mengelola kelas dengan baik. Kedelapan langkah tersebut adalah: 1)
Persiapan yang cermat, 2) Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas,
3) Bersikap tenang dan terus percaya diri, 4) Bertindak dan bersikap
professional, 5) Mampu mengenali prilaku yang tidak tepat, 6) Menghindari
langkah mundur, 7) Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif, 7)
Menjaga kemungkinan munculnya masalah.
Menurut djamarah dan Uzer Usman prinsip-prinsip pengelolaan kelas
itu mencakup hal-hal sebagai berikut: 1) Hangat dan Antusias, 2) Tantangan,
3) Bervariasi, 4) Keluwesan, 5) Penekanan Pada hal-hal yang Positif, dan 6)
Penanaman Disiplin diri.
Komponen keterampilan mengelola kelas terbagi dua yaitu :
1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemiliharaan
kondisi belajar yang optimal.
12
13. 2) Menunjukkan Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalikan
kondisi belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ana Rosilawati. 2008. Profesionalisme Keguruan. Pontianak: Stain
Pontianak Press.
Anita Lie. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.
Ivor K. Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV Rajawali .
Mahmud Khalifah dan Usaham Quthu. 2009. Menjadi Guru yang Dirindu.
Surakarta: Ziyad Books.
Mudjito. 1990. Guru Yang Efektif; Cara mengajar Untuk Mengatasi
Kesulitan Dalam Kelas. Jakarta: Rajawali
Suharsimi Arikunto. 1992. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV
Rajawali.
Suharsimi Arikunto. Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran; Konsep Dasar, Metode dan Aplikasi
dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Grafindo Litera
Media.
Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Uzer Usman. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
13
14. W. James Popham & Eva L. Baker. Teknik Mengajar Secara Sistematis.
Jakarta: Rineka Cipta.
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/09/tujuan-
pengelolaan-kelas/
http://djejak-pro.blogspot.com/2009/12/modifikasi-perilaku-bagi-peserta-
didik.html
14