SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

          Ruang kelas merupakan salah satu tempat dimana seorang guru
   memberikan pelajaran kepada peserta didiknya. Dalam proses pengajaran,
   kondisi yang nyaman dan menyenangkan akan sangat membantu tersampainya
   materi yang diajarkan guru kepada peserta.

           Kondisi yang seperti itu harus direncanakan dan diusahakan oleh guru
   secara sengaja, agar dapat dihindarkan dari kondisi yang merugikan atau
   merusak kenyamanan belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
   keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang
   berhubungan langsung dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seperti
   perumusan tujuan secara jelas dan tepat, pemilihan materi yang sesuai,
   pemilihan metode yang tepat, serta lengkapnya sumber-sumber belajar dan
   sebagainya.

          Hal lain yang ikut menentukan keberhasilan guru adalah kemampuan
   guru dalam mencegah timbulnya tingkah laku peserta didik yang
   menggaunggu jalannya kegiatan belajar mengajar serta kondisi fisik tempat
   belajar mengajar dan kemampuan guru dalam mengelolanya.

          Dengan demikian, suatu kegiatan pengelolaan pengajaran atau
   manajemen pengajaran sekaligus di dalamnya terdapat kegiatan pengajaran itu
   sendiri dan juga kegiatan pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas harus
   ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaa, sedangkan masalah
   pengajaran harus ditnggulangi dengan korektif instruksional.(Sunhaji, 2009:
   90)

          Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien,
   maka kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat bagi
   terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.

                               PEMBAHASAN

                                        1
A. Pengertian Pengelolaan Kelas

            Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu, pengelolaan dan kelas.
   Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “ kelola“, ditambah awalan “pe”
   dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan kelas adalah manajemen.
   Manajemen adalah kata aslinya dari bahasa inggris, yaitu management. Yang
   berarti ketatalaksanaan, tatapimpinan, pengelolaan. Secara umum Suharsimi
   mengatakan bahwa manajemen atau pengelolaan adalah pengadministrasian,
   pengaturan atau penataan suatu kegiatan. (Djamarah, 2006:175)

            Sedangkan kelas menurut Oemar hamalik (1987:31), adalah suatu
   kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat
   pengajaran dari guru. (Djamarah, 2006:175)

            Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
   jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar
   dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti
   yang diharapkan (Suharsimi Arikonto, 1992:67-68)

            Sedangkan menurut Hadari Nawawi menyatakan bahwa pengelolaan
   kelas adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
   pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk
   melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan
   dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan
   kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan
   murid.

            Menurut Sudirman N, dkk (dalam Djamarah, 2006:177), Pengelolaan
   kelas adalah upaya mendayagunakan potesi kelas.

            Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
   kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas yang dilakukan oleh
   penanggungjawab kegiatan belajar-mengajar agar dicapai kondisi optimal



                                        2
sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
   diharapkan.

B. Tujuan Pengelolaan Kelas

          Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas
   bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
   emosional, dan intelektual dalam kelas. Suharsimi Arikunto (1988:68
   berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah setiap anak dikelas dapat
   bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif
   dan efisien.

          Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah
   sebagai berikut:

      1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
          maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk
          mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

      2. Menghilangkan       berbagai   hambatan     yang   dapat    menghalangi
          terwujudnya interaksi belajar mengajar.

      3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
          mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
          lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.

      4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,
          ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.

              Jadi tujuan pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan proses
      pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

C. Langkah-langkah Pengelolaan Kelas

          Setidaknya ada delapan langkah yang harus dilakukan oleh guru agar
   mampu menguasai dan mengelola kelas dengan baik. Kedelapan langkah



                                        3
tersebut menurut Hunt dalam Dede Rosyada, (2004: 183) yang dikutip oleh
Ana Rosilawati (2008: 129-133), adalah:

   a) Persiapan yang cermat

       Yang dimaksud persiapan yang cermat disini adalah guru harus
       mengenali benar siswanya, karena mereka memiliki kemampuan yang
       berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan mengerjakan tugas
       dengan cepat, dan ada pula yang lambat. Mereka yang memiliki
       kemampuan mengerjakan tugas dengan cepat, harus diberi aktitas
       lainnya. Ini dimaksudkan agar mereka yang cepat mengerjakan tugas,
       tidak mengganggu temannya yang sedang mengerjakan tugas.

   b) Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas

       Agar siswa tidak selalu dibingungkan dengan gaya dan model
       penugasan yang terus berubah, tidak ada salahnya guru menjaga
       rutinitas. Kecepatan siswa memahami apa yang akan dilakukan
       gurunya, akan mampu mengurangi keributan dikelas.

   c) Bersikap tenang dan terus percaya diri

       Dengan ketenangan dan kepercayaan diri yang tinggi, guru akan
       mampu mengendalikan siswa-siswanya, sehingga proses pembelajaran
       akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena dengan
       bersikap tenang dan percaya diri, guru tidak akan mudah panik dan
       kehilangan keseimbangan, serta tidak akan ragu ketika menghadapi
       siswa-siswanya.

   d) Bertindak dan bersikap professional

       Seharusnya seorang guru harus bertindak dan bersikap profesional
       yang tidak hanya mampu melaksanakan tugas pokoknya, namun juga
       mampu melaksanakan hal-hal yang terkait denagn keberhasilan tugas
       pokok tersebut.

   e) Mampu mengenali prilaku yang tidak tepat


                                   4
Dalam hal ini guru harus mampu mengenali perilaku tidak tepat dari
   siswa-siswanya, yakni dalam bentuk apa perilakunya, kapan akan
   muncul, dan apakah perilaku tersebut sudah memerlukan respon dari
   guru atau belum.

f) Menghindari langkah mundur

   Jika guru tidak bisa mengatasi gangguan kecil, sehingga gangguan itu
   terus membesar dan mengganggu siswa lainnya maka guru tidak boleh
   melangkah mundur. Agar tidak melangkah mundur, maka guru harus
   melakukan hal-hal berikut:

       1) Menegur siswa yang melakukan perbuatan tidak benar dalam
          kelas, saat sudah mengganggu orang lain.

       2) Terus amati siswa yang diberi teguran agar tidak menimbulkan
          gangguan berikutnya

       3) Gunakan otoritas terhadap siswa yang melakukan perlawanan,
          dengan mengedepankan aturan yang sudah disepakati bersama.

       4) Berikan bimbingan dan arahan pada siswa-siswa yang nakal
          diluar kelas, dan tidak mengganggu waktu belajar siswa-siswa
          yang lain.

       5) Tetap tenang dan penuh percaya diri ketika menghadapi dan
          menyelesaikan masalah siswa didalam kelas.

g) Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif

   Komunikasi yang baik dengan orang tua dapat membantu pengelolaan
   kelas, karena semua perlakuan guru terhadap siswanya memperoleh
   kepercayaan dari orang tuanya. Ini dimaksudkan agar tidak
   menimbulkan kesalahpahaman dengan orang tua siswa, apalagi kepada
   orang tua dari siswa yang bermasalah.

h) Menjaga kemungkinan munculnya masalah

   Agar terjaga dari kemungkinan ini, sebaiknya guru melakukan hal-hal

                                5
sebagai berikut:

   •    Penataan kelas secara fisik harus terlihat nyaman untuk belajar

   •    Kurikulum harus tersusun berbasis pada tingkat kemampuan siswa

   •    Sikap guru yang tenang, antuasias, penuh optimistik, akrab, namun tetap
        menjaga wibawa keguruannya.

   •    Kemampuan guru yang selalu menjadi harapan siswa dan mampu
        membuktikan bahwa dia dapat memenuhi harapan mereka.

   •    Sistem yang dikembangkan di sekolah mendukung bagi guru untuk
        mengembangkan          pengelolaan       kelas   yang   efektif,   seperti   sistem
        administrasi akademik memungkinkan guru untuk mengembangkan
        berbagai inovasi pembelajaran, dan terkomunikasikan dengan baik pada
        orang tua siswa.

   •    Membuat perencanaan untuk hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak
        terduga.

   •    Penampilan mengajar yang dapat diterima semua siswa, kelas dikelola
        dengan baik, penyampaian guru yang jelas dan mudah dipahami, dan
        membuat suasana yang menyenangkan bagi semua orang di dalam kelas.

D. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas

            Menurut djamarah dan Uzer Usman (dalam Ana Rosilawati,
   2008:134-135) Prinsip-prinsip pengelolaan kelas itu mencakup hal-hal sebagai
   berikut:

       1. Hangat dan Antusias

          Guru harus menunjukan sikap hangat dan antusias dalam mengajar,
          apalagi ketika berhubungan dengan siswa. Kehangatan dan keantusiasan
          yang diperlihatkan oleh guru akan mendatangkan keberhasilan dalam
          mengimplementasikan pengelolaan kelas.



                                             6
2. Tantangan

        Pengunaan kata-kata, tindakan,atau cara mengajar yang menantang akan
        meningkatkan gairah siswa untuk belajar.

    3. Bervariasi

        Kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan mengadakan variasi
        dalam mengajar juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
        untuk mencapai pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari
        kejenuhan.

    4. Keluwesan

        Guru yang luas dan tidak kaku dalam menerapkan strategi pembelajaran,
        juga salah satu prinsip pengelolaan yang baik.

    5. Penekanan Pada hal-hal yang Positif

        Ini berarti bahwa penguatan positif harus lebih didahulukan dari pada
        penguatan negatif.

    6. Penanaman Disiplin diri

        Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah agar siswa dapat
        mengembangkan disiplin diri.

E. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas

          Komponen keterampilan mengelola kelas ini pada dasarnya terbagi
   dua yaitu :

   1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemiliharaan
      kondisi belajar yang optimal, meliputi :

      a. Menunjukkan sikap tanggap




                                       7
Sikap tanggap ini dapat ditunjukkan oleh guru untuk membuktikan
   bahwa ia ada bersama dengan para siswanya, memberikan perhatian,
   sekaligus mengontrol kepedulian dan ketidakacuan para siswanya.
   Sikap tanggap ini dapat dilakukan dengan cara memandang secara
   seksama, gerak mendekati, memberi pernyataan serta memberikan
   reaksi atas gangguan dan ketidakacuan siswa dalam bentuk teguran.

b. Membagi perhatian

   Pengelolaan kelas yang efektif dapat terjadi jika guru mampu membagi
   perhatian kepada beberapa kegiatan dalam waktu yang sama, dengan
   cara :

      Visual, mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan
            yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau
            seorang siswa secara individual.

      Verbal,        dengan     cara   memberikan   komentar,   penjelasan,
            pertanyaan dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa
            sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain.

c. Memusatkan perhatian kelompok

   Kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan jika guru mampu
   memusatkan        perhatian    siswa   untuk   melakukan   tugas   secara
   berkelompok atau bekerjasama. Memusatkan dapat dilakukan dengan
   cara :

     o      Memberikan tanda, misalnya dengan menciptakan atau membuat
            situasi tentang suatu hal sebelum menyampaikan materi.

     o      Menuntut tanggung jawab, atas keterlibatan siswa dalam suatu
            kegiatan, baik dalam melaporkan hasil kerja kelompok,
            memperagakan sesuatu atau memberikan tanggapan.



                                    8
d. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas

      Guru harus seringkali memberikan arahan dan petunjuk yang jelas
      dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak kebingungan.

   e. Menegur

      Apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran tingkah laku siswa
      sehingga mengganggu proses pembelajaran didalam kelas, maka guru
      hendaknya memberikan teguran dengan memperhatikan hal-hal
      sebagai berikut :

          •   Tegas dan jelas teruju kepada siswa yang mengganggu.

          •   Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan.

          •   Menghindari    ocehan    atau   ejekan,    lebih-lebih    yang
              berkepanjangan.

   f. Memberi penguatan

      Untuk menanggulangi siswa yang mengganggu atau tidak melakukan
      tugas, maka penguatan dapat diberikan sesuai dengan masalah yang
      muncul.

2) Keterampilan yang berhubungan degan pengembalikan kondisi belajar
   yang optimal, meliputi:

   a. Modifikasi perilaku

      Modifikasi perilaku menurut Bootzin (dalam Soetarlinah Soekadji,
      1983) merupakan usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses
      belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen lain pada
      perilaku manusia. Dalam perspektif behaviorist modidifikasi perilaku
      didefinisikan   sebagai   penggunaan      secara   sistematis    teknik
      kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi


                                  9
perilaku sosial tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan perilaku
          tersebut.

      b. Melakukan pendekatan pemecahan masalah kelompok

          Memperlancar terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan
          tugas. Memelihara kegaiatan-kegiatan kelompok

      c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
          masalah.
          Seorang guru harus memaksimalkan untuk memecahkan masalah
          tersebut dengan seperangkat cara untuk mengendalikan perilaku siswa
          tersebut.

F. Permasalahan-permasalahan di dalam kelas

          Berikut ini masalah yang dihadap oleh guru sehubungan perilaku
   murid saat menerima pelajaran:

           Murid cepat bosan dan tidak konsentrasi

           Lambat dalam menerima pelajaran dan cepat lupa

           Tidak konsentrasi terhadap pelajaran atau linglung

           Tidak aktif di kelas

           Minimnya motivasi

           Melalaikan tugas sekolah

           Jenuh dan tidak semangat

           Hasil ujian kuran memuaskan dan serting tidak naik kelas

          Adapun solusi untuk permasalahan yang ada di atas adalah sebagai
   berikut:



                                     10
1) Seorang guru haruslah memiliki kecakapan di dalam kelas dengan
   menciptakan suasana yang kondusif

2) Apabila permasalahan semakin kompleks, seorang guru hendaknya
   menentukan jenis persoalan, apakah persoalan tersebut termasuk
   persoalan pendidikan atau psikologis, sebab tiap-tiap persoalan
   membutuhkan metode penyelesaikan tersendiri.

3) Mengubah metode mengajar

4) Mengubah sarana pendidikan

5) Menggunakan motivasi yang bervariasi

6) Mengubah kegiatan pendidikan

7) Menggunakan kecakapan yang pernah dipraktikkan dan cocok untuk
   materi baru




                           11
PENUTUP

A. Kesimpulan

         Pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas yang
  dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar-mengajar agar dicapai
  kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai
  dengan tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah
  untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan
  yang hendak dicapai.

         Ada beberapa langka dalam pengelolaan kelas, setidaknya ada delapan
  langkah yang harus dilakukan oleh guru agar mampu menguasai dan
  mengelola kelas dengan baik. Kedelapan langkah tersebut        adalah:   1)
  Persiapan yang cermat, 2) Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas,
  3) Bersikap tenang dan terus percaya diri, 4) Bertindak dan bersikap
  professional, 5) Mampu mengenali prilaku yang tidak tepat, 6) Menghindari
  langkah mundur, 7) Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif, 7)
  Menjaga kemungkinan munculnya masalah.

         Menurut djamarah dan Uzer Usman prinsip-prinsip pengelolaan kelas
  itu mencakup hal-hal sebagai berikut: 1) Hangat dan Antusias, 2) Tantangan,
  3) Bervariasi, 4) Keluwesan, 5) Penekanan Pada hal-hal yang Positif, dan 6)
  Penanaman Disiplin diri.

         Komponen keterampilan mengelola kelas terbagi dua yaitu :

     1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemiliharaan
         kondisi belajar yang optimal.


                                     12
2) Menunjukkan Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalikan
       kondisi belajar yang optimal.




                           DAFTAR PUSTAKA




Ana Rosilawati. 2008. Profesionalisme Keguruan. Pontianak: Stain
        Pontianak Press.

Anita Lie. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.

Ivor K. Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV Rajawali .

Mahmud Khalifah dan Usaham Quthu. 2009. Menjadi Guru yang Dirindu.
        Surakarta: Ziyad Books.

Mudjito. 1990. Guru Yang Efektif; Cara mengajar Untuk Mengatasi
        Kesulitan Dalam Kelas. Jakarta: Rajawali

Suharsimi Arikunto. 1992. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV
        Rajawali.

Suharsimi Arikunto. Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
        Bumi Aksara.

Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran; Konsep Dasar, Metode dan Aplikasi
        dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Grafindo Litera
        Media.

Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
        Rineka Cipta.

Uzer     Usman. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
        Rosdakarya.
                                   13
W. James Popham & Eva L. Baker. Teknik Mengajar Secara Sistematis.
       Jakarta: Rineka Cipta.

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/09/tujuan-
       pengelolaan-kelas/

http://djejak-pro.blogspot.com/2009/12/modifikasi-perilaku-bagi-peserta-
       didik.html




                                 14

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
Whyda Kasim
 

Was ist angesagt? (20)

Baba 8 taksonomi bloom ddpp 1
Baba 8 taksonomi bloom ddpp 1 Baba 8 taksonomi bloom ddpp 1
Baba 8 taksonomi bloom ddpp 1
 
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
 
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumJenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
 
Ppt manajemen kelas
Ppt manajemen kelasPpt manajemen kelas
Ppt manajemen kelas
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Model pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratifModel pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratif
 
POWERPOINT Pendekatan Kontekstual
POWERPOINT Pendekatan KontekstualPOWERPOINT Pendekatan Kontekstual
POWERPOINT Pendekatan Kontekstual
 
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamGuru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
 
Rekonstruksionisme
RekonstruksionismeRekonstruksionisme
Rekonstruksionisme
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Contoh Kisi-Kisi UAS kelas X Kurikulum 2013
Contoh Kisi-Kisi UAS kelas X Kurikulum 2013Contoh Kisi-Kisi UAS kelas X Kurikulum 2013
Contoh Kisi-Kisi UAS kelas X Kurikulum 2013
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Laporan observasi sekolah kelompok 12
Laporan observasi sekolah kelompok 12Laporan observasi sekolah kelompok 12
Laporan observasi sekolah kelompok 12
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
MENYUSUN PROPOSAL PTK pptx.pptx
MENYUSUN PROPOSAL PTK pptx.pptxMENYUSUN PROPOSAL PTK pptx.pptx
MENYUSUN PROPOSAL PTK pptx.pptx
 
Teori konstruktivistik
Teori konstruktivistikTeori konstruktivistik
Teori konstruktivistik
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
 
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
 

Andere mochten auch

Pp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelasPp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelas
Ama Arul
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasi
Ainal Yaqin
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
remintha
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
VJ Asenk
 
PAI KELAS 3 unit 3 - Perilaku Terpuji
PAI KELAS 3   unit 3 - Perilaku TerpujiPAI KELAS 3   unit 3 - Perilaku Terpuji
PAI KELAS 3 unit 3 - Perilaku Terpuji
Gunawan Anwar
 

Andere mochten auch (20)

Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Pp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelasPp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelas
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
 
PENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELASPENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELAS
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasi
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
BAB IV
BAB IVBAB IV
BAB IV
 
Agama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
Agama Islam XII SMA-Perilaku TerpujiAgama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
Agama Islam XII SMA-Perilaku Terpuji
 
pengertian pengelolaan kelas
pengertian pengelolaan kelaspengertian pengelolaan kelas
pengertian pengelolaan kelas
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Definisi pengelolaan kelas
Definisi pengelolaan kelasDefinisi pengelolaan kelas
Definisi pengelolaan kelas
 
Manajemen KELAS
Manajemen KELASManajemen KELAS
Manajemen KELAS
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
PAI KELAS 3 unit 3 - Perilaku Terpuji
PAI KELAS 3   unit 3 - Perilaku TerpujiPAI KELAS 3   unit 3 - Perilaku Terpuji
PAI KELAS 3 unit 3 - Perilaku Terpuji
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
Ppt makanan halal dan haram
Ppt makanan halal dan haramPpt makanan halal dan haram
Ppt makanan halal dan haram
 

Ähnlich wie pengelolaan kelas

Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
Riff Enemce
 
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
EciMulyani
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
Sunrise James
 

Ähnlich wie pengelolaan kelas (20)

Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
RESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELASRESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELAS
 
Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasKeterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
 
Artikel pengelolaan-kelas
Artikel pengelolaan-kelasArtikel pengelolaan-kelas
Artikel pengelolaan-kelas
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelas
 
Pengurusan bilik darjah
 Pengurusan bilik darjah Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
 
Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Peranan  Guru  dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi KependidikanPeranan  Guru  dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 

Mehr von Chi'onk Pemimpin

Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)
Chi'onk Pemimpin
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Chi'onk Pemimpin
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Chi'onk Pemimpin
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Chi'onk Pemimpin
 
Pengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktspPengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktsp
Chi'onk Pemimpin
 
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafiOtentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Chi'onk Pemimpin
 
Guru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajarGuru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajar
Chi'onk Pemimpin
 

Mehr von Chi'onk Pemimpin (13)

Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 
Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikanTujuan pendidikan
Tujuan pendidikan
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
 
Konsep dasar-pengemb-ktsp
Konsep dasar-pengemb-ktspKonsep dasar-pengemb-ktsp
Konsep dasar-pengemb-ktsp
 
Pengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktspPengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktsp
 
Haerul anam
Haerul anamHaerul anam
Haerul anam
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafiOtentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
 
Guru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajarGuru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajar
 
Pelatihan desain grafis
Pelatihan desain grafisPelatihan desain grafis
Pelatihan desain grafis
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 

pengelolaan kelas

  • 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang Ruang kelas merupakan salah satu tempat dimana seorang guru memberikan pelajaran kepada peserta didiknya. Dalam proses pengajaran, kondisi yang nyaman dan menyenangkan akan sangat membantu tersampainya materi yang diajarkan guru kepada peserta. Kondisi yang seperti itu harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja, agar dapat dihindarkan dari kondisi yang merugikan atau merusak kenyamanan belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seperti perumusan tujuan secara jelas dan tepat, pemilihan materi yang sesuai, pemilihan metode yang tepat, serta lengkapnya sumber-sumber belajar dan sebagainya. Hal lain yang ikut menentukan keberhasilan guru adalah kemampuan guru dalam mencegah timbulnya tingkah laku peserta didik yang menggaunggu jalannya kegiatan belajar mengajar serta kondisi fisik tempat belajar mengajar dan kemampuan guru dalam mengelolanya. Dengan demikian, suatu kegiatan pengelolaan pengajaran atau manajemen pengajaran sekaligus di dalamnya terdapat kegiatan pengajaran itu sendiri dan juga kegiatan pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas harus ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaa, sedangkan masalah pengajaran harus ditnggulangi dengan korektif instruksional.(Sunhaji, 2009: 90) Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien, maka kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. PEMBAHASAN 1
  • 2. A. Pengertian Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu, pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “ kelola“, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan kelas adalah manajemen. Manajemen adalah kata aslinya dari bahasa inggris, yaitu management. Yang berarti ketatalaksanaan, tatapimpinan, pengelolaan. Secara umum Suharsimi mengatakan bahwa manajemen atau pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. (Djamarah, 2006:175) Sedangkan kelas menurut Oemar hamalik (1987:31), adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru. (Djamarah, 2006:175) Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan (Suharsimi Arikonto, 1992:67-68) Sedangkan menurut Hadari Nawawi menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. Menurut Sudirman N, dkk (dalam Djamarah, 2006:177), Pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potesi kelas. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas yang dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar-mengajar agar dicapai kondisi optimal 2
  • 3. sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. B. Tujuan Pengelolaan Kelas Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Suharsimi Arikunto (1988:68 berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. 2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar. 3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas. 4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya. Jadi tujuan pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. C. Langkah-langkah Pengelolaan Kelas Setidaknya ada delapan langkah yang harus dilakukan oleh guru agar mampu menguasai dan mengelola kelas dengan baik. Kedelapan langkah 3
  • 4. tersebut menurut Hunt dalam Dede Rosyada, (2004: 183) yang dikutip oleh Ana Rosilawati (2008: 129-133), adalah: a) Persiapan yang cermat Yang dimaksud persiapan yang cermat disini adalah guru harus mengenali benar siswanya, karena mereka memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan mengerjakan tugas dengan cepat, dan ada pula yang lambat. Mereka yang memiliki kemampuan mengerjakan tugas dengan cepat, harus diberi aktitas lainnya. Ini dimaksudkan agar mereka yang cepat mengerjakan tugas, tidak mengganggu temannya yang sedang mengerjakan tugas. b) Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas Agar siswa tidak selalu dibingungkan dengan gaya dan model penugasan yang terus berubah, tidak ada salahnya guru menjaga rutinitas. Kecepatan siswa memahami apa yang akan dilakukan gurunya, akan mampu mengurangi keributan dikelas. c) Bersikap tenang dan terus percaya diri Dengan ketenangan dan kepercayaan diri yang tinggi, guru akan mampu mengendalikan siswa-siswanya, sehingga proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena dengan bersikap tenang dan percaya diri, guru tidak akan mudah panik dan kehilangan keseimbangan, serta tidak akan ragu ketika menghadapi siswa-siswanya. d) Bertindak dan bersikap professional Seharusnya seorang guru harus bertindak dan bersikap profesional yang tidak hanya mampu melaksanakan tugas pokoknya, namun juga mampu melaksanakan hal-hal yang terkait denagn keberhasilan tugas pokok tersebut. e) Mampu mengenali prilaku yang tidak tepat 4
  • 5. Dalam hal ini guru harus mampu mengenali perilaku tidak tepat dari siswa-siswanya, yakni dalam bentuk apa perilakunya, kapan akan muncul, dan apakah perilaku tersebut sudah memerlukan respon dari guru atau belum. f) Menghindari langkah mundur Jika guru tidak bisa mengatasi gangguan kecil, sehingga gangguan itu terus membesar dan mengganggu siswa lainnya maka guru tidak boleh melangkah mundur. Agar tidak melangkah mundur, maka guru harus melakukan hal-hal berikut: 1) Menegur siswa yang melakukan perbuatan tidak benar dalam kelas, saat sudah mengganggu orang lain. 2) Terus amati siswa yang diberi teguran agar tidak menimbulkan gangguan berikutnya 3) Gunakan otoritas terhadap siswa yang melakukan perlawanan, dengan mengedepankan aturan yang sudah disepakati bersama. 4) Berikan bimbingan dan arahan pada siswa-siswa yang nakal diluar kelas, dan tidak mengganggu waktu belajar siswa-siswa yang lain. 5) Tetap tenang dan penuh percaya diri ketika menghadapi dan menyelesaikan masalah siswa didalam kelas. g) Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif Komunikasi yang baik dengan orang tua dapat membantu pengelolaan kelas, karena semua perlakuan guru terhadap siswanya memperoleh kepercayaan dari orang tuanya. Ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan orang tua siswa, apalagi kepada orang tua dari siswa yang bermasalah. h) Menjaga kemungkinan munculnya masalah Agar terjaga dari kemungkinan ini, sebaiknya guru melakukan hal-hal 5
  • 6. sebagai berikut: • Penataan kelas secara fisik harus terlihat nyaman untuk belajar • Kurikulum harus tersusun berbasis pada tingkat kemampuan siswa • Sikap guru yang tenang, antuasias, penuh optimistik, akrab, namun tetap menjaga wibawa keguruannya. • Kemampuan guru yang selalu menjadi harapan siswa dan mampu membuktikan bahwa dia dapat memenuhi harapan mereka. • Sistem yang dikembangkan di sekolah mendukung bagi guru untuk mengembangkan pengelolaan kelas yang efektif, seperti sistem administrasi akademik memungkinkan guru untuk mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran, dan terkomunikasikan dengan baik pada orang tua siswa. • Membuat perencanaan untuk hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak terduga. • Penampilan mengajar yang dapat diterima semua siswa, kelas dikelola dengan baik, penyampaian guru yang jelas dan mudah dipahami, dan membuat suasana yang menyenangkan bagi semua orang di dalam kelas. D. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas Menurut djamarah dan Uzer Usman (dalam Ana Rosilawati, 2008:134-135) Prinsip-prinsip pengelolaan kelas itu mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Hangat dan Antusias Guru harus menunjukan sikap hangat dan antusias dalam mengajar, apalagi ketika berhubungan dengan siswa. Kehangatan dan keantusiasan yang diperlihatkan oleh guru akan mendatangkan keberhasilan dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas. 6
  • 7. 2. Tantangan Pengunaan kata-kata, tindakan,atau cara mengajar yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar. 3. Bervariasi Kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan. 4. Keluwesan Guru yang luas dan tidak kaku dalam menerapkan strategi pembelajaran, juga salah satu prinsip pengelolaan yang baik. 5. Penekanan Pada hal-hal yang Positif Ini berarti bahwa penguatan positif harus lebih didahulukan dari pada penguatan negatif. 6. Penanaman Disiplin diri Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah agar siswa dapat mengembangkan disiplin diri. E. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas Komponen keterampilan mengelola kelas ini pada dasarnya terbagi dua yaitu : 1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemiliharaan kondisi belajar yang optimal, meliputi : a. Menunjukkan sikap tanggap 7
  • 8. Sikap tanggap ini dapat ditunjukkan oleh guru untuk membuktikan bahwa ia ada bersama dengan para siswanya, memberikan perhatian, sekaligus mengontrol kepedulian dan ketidakacuan para siswanya. Sikap tanggap ini dapat dilakukan dengan cara memandang secara seksama, gerak mendekati, memberi pernyataan serta memberikan reaksi atas gangguan dan ketidakacuan siswa dalam bentuk teguran. b. Membagi perhatian Pengelolaan kelas yang efektif dapat terjadi jika guru mampu membagi perhatian kepada beberapa kegiatan dalam waktu yang sama, dengan cara :  Visual, mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau seorang siswa secara individual.  Verbal, dengan cara memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain. c. Memusatkan perhatian kelompok Kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan jika guru mampu memusatkan perhatian siswa untuk melakukan tugas secara berkelompok atau bekerjasama. Memusatkan dapat dilakukan dengan cara : o Memberikan tanda, misalnya dengan menciptakan atau membuat situasi tentang suatu hal sebelum menyampaikan materi. o Menuntut tanggung jawab, atas keterlibatan siswa dalam suatu kegiatan, baik dalam melaporkan hasil kerja kelompok, memperagakan sesuatu atau memberikan tanggapan. 8
  • 9. d. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas Guru harus seringkali memberikan arahan dan petunjuk yang jelas dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak kebingungan. e. Menegur Apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran tingkah laku siswa sehingga mengganggu proses pembelajaran didalam kelas, maka guru hendaknya memberikan teguran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : • Tegas dan jelas teruju kepada siswa yang mengganggu. • Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan. • Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan. f. Memberi penguatan Untuk menanggulangi siswa yang mengganggu atau tidak melakukan tugas, maka penguatan dapat diberikan sesuai dengan masalah yang muncul. 2) Keterampilan yang berhubungan degan pengembalikan kondisi belajar yang optimal, meliputi: a. Modifikasi perilaku Modifikasi perilaku menurut Bootzin (dalam Soetarlinah Soekadji, 1983) merupakan usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen lain pada perilaku manusia. Dalam perspektif behaviorist modidifikasi perilaku didefinisikan sebagai penggunaan secara sistematis teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi 9
  • 10. perilaku sosial tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan perilaku tersebut. b. Melakukan pendekatan pemecahan masalah kelompok Memperlancar terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas. Memelihara kegaiatan-kegiatan kelompok c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Seorang guru harus memaksimalkan untuk memecahkan masalah tersebut dengan seperangkat cara untuk mengendalikan perilaku siswa tersebut. F. Permasalahan-permasalahan di dalam kelas Berikut ini masalah yang dihadap oleh guru sehubungan perilaku murid saat menerima pelajaran:  Murid cepat bosan dan tidak konsentrasi  Lambat dalam menerima pelajaran dan cepat lupa  Tidak konsentrasi terhadap pelajaran atau linglung  Tidak aktif di kelas  Minimnya motivasi  Melalaikan tugas sekolah  Jenuh dan tidak semangat  Hasil ujian kuran memuaskan dan serting tidak naik kelas Adapun solusi untuk permasalahan yang ada di atas adalah sebagai berikut: 10
  • 11. 1) Seorang guru haruslah memiliki kecakapan di dalam kelas dengan menciptakan suasana yang kondusif 2) Apabila permasalahan semakin kompleks, seorang guru hendaknya menentukan jenis persoalan, apakah persoalan tersebut termasuk persoalan pendidikan atau psikologis, sebab tiap-tiap persoalan membutuhkan metode penyelesaikan tersendiri. 3) Mengubah metode mengajar 4) Mengubah sarana pendidikan 5) Menggunakan motivasi yang bervariasi 6) Mengubah kegiatan pendidikan 7) Menggunakan kecakapan yang pernah dipraktikkan dan cocok untuk materi baru 11
  • 12. PENUTUP A. Kesimpulan Pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas yang dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar-mengajar agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa langka dalam pengelolaan kelas, setidaknya ada delapan langkah yang harus dilakukan oleh guru agar mampu menguasai dan mengelola kelas dengan baik. Kedelapan langkah tersebut adalah: 1) Persiapan yang cermat, 2) Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas, 3) Bersikap tenang dan terus percaya diri, 4) Bertindak dan bersikap professional, 5) Mampu mengenali prilaku yang tidak tepat, 6) Menghindari langkah mundur, 7) Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif, 7) Menjaga kemungkinan munculnya masalah. Menurut djamarah dan Uzer Usman prinsip-prinsip pengelolaan kelas itu mencakup hal-hal sebagai berikut: 1) Hangat dan Antusias, 2) Tantangan, 3) Bervariasi, 4) Keluwesan, 5) Penekanan Pada hal-hal yang Positif, dan 6) Penanaman Disiplin diri. Komponen keterampilan mengelola kelas terbagi dua yaitu : 1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemiliharaan kondisi belajar yang optimal. 12
  • 13. 2) Menunjukkan Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalikan kondisi belajar yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Ana Rosilawati. 2008. Profesionalisme Keguruan. Pontianak: Stain Pontianak Press. Anita Lie. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo. Ivor K. Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV Rajawali . Mahmud Khalifah dan Usaham Quthu. 2009. Menjadi Guru yang Dirindu. Surakarta: Ziyad Books. Mudjito. 1990. Guru Yang Efektif; Cara mengajar Untuk Mengatasi Kesulitan Dalam Kelas. Jakarta: Rajawali Suharsimi Arikunto. 1992. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV Rajawali. Suharsimi Arikunto. Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran; Konsep Dasar, Metode dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Uzer Usman. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 13
  • 14. W. James Popham & Eva L. Baker. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta. http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/09/tujuan- pengelolaan-kelas/ http://djejak-pro.blogspot.com/2009/12/modifikasi-perilaku-bagi-peserta- didik.html 14