SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 0
TRAINING PROPOSAL
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 1
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 2
Perang talenta (Talent war) : satu rancangan strategik menuju 2025 untuk
menemukan insan bertalenta tinggi yang dapat diandalkan dalam dunia kerja/bisnis
masa depan yang sarat dengan kompetisi. Perang talenta merupakan situasi ketika
perusahaan saling berlomba mengalahkan pesaing mereka untuk memperoleh talenta
terbaik yang ada di pasar tenaga kerja. Hal ini membawa konsekuensi bagi perusahaan
swasta dan lembaga pemerintah agar melakukan seleksi calon karyawan yang
bertalenta dan talenta yang dimiliki sesuai dengan jabatan yang diminta oleh
perusahaan.
Tantangan terbesar di masa depan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang
siap bersaing dalam industri tenaga kerja secara kompetensi dan karakter. Di sinilah
semakin ditegaskan betapa pentingnya peran sekolah sejak dini. Untuk menyiapkan
sumber daya manusia yang siap pakai, sekolah harus mampu membuat sistem
pengembangan manusia yang berbasis karakter dan kompetensi unggul, agar lulusan
sekolah menjadi pelaku-pelaku usaha dan karyawan yang bukan hanya siap
berkompetisi tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja.
Menurut Solehan Arif, Pendidikan Indonesia yang ada tidak berorientasi pada
pembentukan kepribadian, tetapi hanya lebih berorientasi pada sisi kognitif peserta
didik. Padahal manusia memiliki kompleksitas diri yakni selain mengembangkan aspek
kognitif, juga aspek afektif dan psikomotorik. Dalam buku Induk Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025 di paparkan, Pendidikan karakter (PK)
merupakan pendidikan budi pekerti plus. PK melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),
perasaan (feeling), dan tindakan (action). Penerapan PK secara sistematis dan
berkelanjutan menjadikan seorang anak cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini akan
menjadi bekal penting dalam mempersiapkan anak/remaja menyongsong masa depan.
Sebab, seseorang yang cerdas emosi akan lebih mudah dan berhasil menghadapi
segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan akademis di sekolah.
Harapan segera tercapainya Revolusi Mental di setiap sekolah di Indonesia dengan
rencana implementasi Pendidikan karakter masih menemui kendala-kendala. Beberapa
permasalahan dalam penerapan program pendidikan karakter di sekolah adalah
pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh,
guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya, guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan
nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya (Sumber : Budi Handoyo-
Kendala-kendala Implementasi Penddikan Karakter di Sekolah).
A. Latar Belakang
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 3
Bagaimana peserta dapat menyenangi dunia belajar? Fakta membuktikan tidak sedikit
peserta didik di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk menyukai dunia belajar baik
di sekolah maupun di rumah. Akibatnya adalah pencapaian-pencapaian nilai akademik
yang tidak memuaskan. Fenomena ketuntasan belajar yang rendah tersebut dapat
disebabkan oleh beban kurikulum yang terlalu berat. Sistem pendidikan sekolah seperti
itu dapat berpengaruh negatif terhadap usaha membangun karakter. Sebab, dalam
waktu yang panjang sebagian ”terposisikan inferior” rasa percaya dirinya. Rasa tidak
mampu yang berkepanjangan tersebut akan membentuk pribadi yang kurang percaya
diri, dan menimbulkan stress berkepanjangan. Pada usia remaja biasanya keadaan ini
akan mendorong remaja berperilaku negatif, seperti senang tawuran, terlibat
kriminalitas, putus sekolah, dan menurunnya mutu lulusan. Karena itu kritik-kritik yang
ditujukan pada pendidikan persekolahan, bahwa ”… pendidikan formal kita hanya
melahirkan ahli matematika, fisika, dan kimia, tetapi lulusannya tidak
berkarakter (Ya’kub, 2008). Pendidikan di Indonesia sudah saatnya untuk memihak
kepada kompetensi, baik kompetensi keahlian maupun kompetensi karakter; bukan
hanya kompetensi matematika, kimia, fisika, dan sejenisnya (Rosyid, 2010).
Fenomena pasca kelulusan level SMP maupun SMU (sederajat) melahirkan
kebingungan dalam penentuan jurusan studi di jenjang berikutnya. Peserta didik kurang
memahami talenta dirinya yang unik, padahal hal tersebut sangat penting untuk
dijadikan alasan kuat dan prospektif dalam pemilihan jurusan studi di jenjang SMU dan
Perguruan Tinggi. Jikalau fenomena ini semakin sering terjadi dan tanpa ada upaya
sekolah dan keluarga memutuskan rantai ketidaktahuan talenta ini, maka dapat
dibayangkan akan banyak lulusan sekolah yang cenderung mengabaikan idealisme
potensi diri dan masa depannya sehingga dapat membuka celah, yang bisa saja
mengakibatkan kesalahan atau kekeliruan dalam memilih jurusan studi. Jika hal ini
terjadi akan menimbulkan konsekuensi logis yakni ketidakbahagiaan dan
ketidakmaksimalan dalam menggeluti dunia sekolah dan selanjutnya berdampak pada
tidak akuratnya dalam memilih karir masa depannya.
Strategi Pembelajaran, dan Penilaian Pendidikan Karakter
Implementasi strategi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui model
pendidikan holistik dan pendidikan integratif. Model pendidikan holistik (holistic
education) mencakup 3 (tiga) ranah, yaitu metode knowing the good, fee-ling the
good,dan acting the good. Knowing the good berupa transfer pengetahuan (kognitif)
yang baik. Setelah knowing the good harus ditumbuhkan feeling and loving the good,
yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi penggerak yang bisa
membuat orang senantiasa mau berbuat sesuatu kebaikan sehingga tumbuh kesadaran
mau melakukan perilaku kebajikan, karena kecintaannya pada perilaku kebajikan itu.
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 4
Sumber : Budi Handoyo-Kendala-kendala Implementasi Penddikan Karakter
di Sekolah).).
Konsep Kecerdasan Karakter Terintegrasi
Perkembangan zaman dalam era 1990-an telah membentuk satu generasi yang dikenal
sebagai Generasi Z. Generasii Z dicirikan sebagai generasi yang hidup di zaman
revolusi informasi. Mereka mudah beradaptasi terhadap perubahan teknologi. Mereka
juga mampu mengikuti arah perkembangan teknologi terkini dengan begitu cepat. Jadi,
jangan heran jika sekarang hampir semua anak pra-sekolah baik di kota maupun di
desa sudah lihai mengoperasikan gadget. Hal ini dikarenakan sifat teknologi seolah-
olah telah meresap kedalam kehidupan mereka. Inilah budaya baru yang jauh hari
sudah diramalkan oleh para ahli, sebuah budaya yang lahir dari kemajuan teknologi.
Sebagai bentuk tanggapan, Keluarga dan Sekolah dalam arti formal harus memberi
edukasi kepada siswa secara terpadu dan tepat waktu. Mengapa? Salah satu efek
keterlibatan orang muda dalam generasi Z adalah dinamika informasi yang sangat
cepat berubah, mempercepat daya kerja otak untuk meresponinya. Sadar atau tidak,
kemajuan teknologi telah membuka pintu informasi dunia kepada setiap orang dan
secara otomatis otak manusia akan memberikan respon yang cepat.
Respon manusia adalah karakter, yakni sebagai reaksi ketika seseorang berada pada
situasi tertekan dan situasi dimuliakan (mendapatkan pujian). Yang menyebabkan
munculnya respon adalah keberadaan barang, orang dan situasi di sekitar lingkungan
kehidupan seseorang. Respon yang benar dan bijak ditentukan oleh pola pikir
(Cognitive) yang dimiliki dalam Prefrontal Cortex (bagian otak) dari manusia. Pola pikir
berperan sebagai komandan kehidupan seseorang. Pola pikir akan menggerakkan
emosi (Affection) dan selanjutnya berujung pada membentuk pola tindak
(Psikomotoric). Pola-pola ini menjadi satu sistematika responsive terhadap barang,
orang dan situasi yang dihadapi manusia. Oleh karena itu, supaya dapat memberikan
respon yang benar dan bijak, perlu eksplorasi, pemahaman, pemetaan dan
pengembangan kecerdasan orang sejak usia muda. Konsep kecerdasan yang
dimaksud adalah Kecerdasan Seutuhnya yang diistilahkan dengan Holistic Quotient.
Holistic Quotient, terdiri dari 5 jenis kecerdasan yakni
1. Kecerdasan Karakter (Character Quotient-CQ)
2. Kecerdasan Intelektual (Intellegence Quotient-IQ)
3. Kecerdasan Emosi (Emotion Quotient-EQ)
4. Kecerdasan Tahan Uji (Adversity Quotient-AQ)
5. Kecerdasan Rohani (Spiritual Quotient-SQ) Gambar.01
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 5
Kelima jenis kecerdasan tersebut merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dan
sangat penting untuk membentuk kualitas karakter yang cemerlang (excellent
character). Karakter yang cemerlang menjadi landasan kuat terhadap orang muda
ketika menghadapi barang, orang dan situasi yang tidak benar atau dapat mengancam
integritas diri dan perkembangan talenta diri.
Oleh sebab itu Keluarga dan Sekolah Formal memiliki peranan yang sangat penting
dan bersifat integratif. Integratif yang dimaksud adalah Sekolah formal dan keluarga
harus membangun sinergi yang efektif, efisien dan produktf dengan bahan baku Profil
Pribadi anak/murid secara sistematik dan terintegrasi dalam sistem pembelajaran di
sekolah.
1. Membangun sistem manajemen talenta secara terstruktur dan sistematis
sejak dini dalam usia produktif sekolah (13-18 tahun) yang berbasis pada
karakter dan kompetensi unggul diri.
2. Melatih siswa untuk menemukan kekuatan karakter dan kompetensi serta
menolong mengintegrasikan pengembangannya di dalam sistem
pendidikan sekolah dan rumah.
3. Menyiapkan talenta unggul sejak dini untuk menjawab industri tenaga
kerja dimana setiap lulusan SMP dan SMU bisa melanjutkan studi ke
jurusan yang tepat di jenjang pendidikan berikutnya dan menemukan
bidang pekerjaan yang relevan dengan talenta yang dimiliki.
4. Mengatasi gap antara talenta yang dimiliki dengan kebutuhan di market
place melalui training & coaching yang tepat guna (customize Training)
dengan cara mengintegrasikan sistem pelatihan dengan mekenisme
penerapan kurikulum 2013 (K-13).
Berikut konsep manajemen talenta berbasis karakter & kompetensi unggul
peserta :
Gambar.02
B. Tujuan
C. Konsep
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 6
Setiap orang harus menyadari bahwa dirinya unik dan memiliki kekuatan atau
keunggulan (kognitif), selanjutnya emosi mampu berespon benar (afektif) dan
alhasil tindakannya selaras dengan pangakuan diri sehingga mampu
mengaktualisasikan diri dengan efektif, efisien dan produktif.
Berikut manfaat dari aplikasi konsep Manajemen Talenta adalah
1. Mendeteksi sejak dini talenta unggul secara efektif dan efisien yang
berdasarkan pada pemetaan Character Quotient, Intellegence Quotient,
Emotion Quotient, Adversity Quotient & Spiritual Quotient.
2. Mengidentifikasi titik kritis talenta diri dengan diperbandingkan pada
kualifikasi maksimal dari bidang studi (untuk studi lanjutan) dan bidang
pekerjaan yang ditargetkan serta mempertimbangan trend industri tenaga
kerja menuju tahun 2025.
3. Melatih pengembangan diri secara berbasis pada karakter dan kompetensi
unggul personal secara tepat sasaran berdasarkan 12 angka PCT
(Personality, Character, Temperament).
Pendidikan Karakter diimplementasikan dalam sistem Manajemen Talenta
secara terstruktur dan tersistematika yang dapat diintegrasikan dengan sistem
pembinaan peserta didik yang berlaku di sekolah tertentu. Perhatikan Gambar 03.
D. Sistem Manajemen Talenta Terintegrasi
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 7
ali
ACTIVE
C
6 6 A
5 5 P
4 4
3 3
2 2
TASK 1 1 PEOPLE
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
PASIF
IDENTIFIKASI
TALENTA
KATEGORISASI
TALENTA
HOLISTIC
QUOTIENT
ANALISA
TALENTA
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN TALENTA
1. MEMBANGUN
KEKUATAN
2. MENGEMBANGKAN
KEKUATAN
1. Character &
Competence
Compatible
2. Pilihan Jurusan
Studi & Bidang
Pekerjaan yang
relevan
SISTEM MANAJEMEN TALENTA USIA 13 – 18 TAHUN
Menemukan
Menggali
Menghubungkan
kan
Mengatur
Mengasah
Menggandakan
Memaksimalkan
Menyatukan
PCT, GOB, SA
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 8
Proses :
Manajemen Talenta memiliki konsep menemukan, memetakan, menganalisa dan
mengembangkan talenta diri secara sistematik dan terstruktur melalui pendekatan
Personal Integrated Assessment (PIA). PIA adalah seperangkat alat penilaian profil diri
yang berupa seperangkat angket dan disertai wawancara untuk menunjang keakuratan
penggalian potensi diri.
a. Berikut paket PIA yang digunakan dalam sistem Manajemen Talenta :
1. PCT Assessment
PCT adalah singkatan dari Personality, Character & Temperament. PCT
Assessment bertujuan untuk menemukan Patron diri yang dibangun oleh
4 Dimensi Perilaku Manusia (Simbol warna : Merah, Kuning, Hijau dan
Ungu) dengan sistem segmentasi angka 1 – 6 di tiap simbol warna.
Segmentasi 4 dimensi perilaku manusia menggambarkan derajat
kecenderungan perilaku yang disebar ke dalam 3 grafik yakni Grafik
Personality sebanyak 4 angka segmen, Grafik Character sebanyak 4
angka segmen dan Grafik Temperament sebanyak 4 angka segmen. Total
angka segmen adalah 12 angka.
Setiap angka segmen memiliki analisa dengan pendekatan Kognitif,
Afektif dan Psikomotorik (C-A-P).
Akhir analisa menemukan formulasi diri dengan 12 Angka diri yang detil
menjelaskan secara akurat potensi kekuatan kognitif, afektif dan
psikomotorik yang dapat mengindikasikan potensi jurusan studi, jenis karir
dan 100 manfaat untuk pengembangan diri dan tim.
Teknologi ini dengan psikometric test dengan tingkat keakurasian
mencapai 83 – 95 % dengan predictive validity 0.89 dan standard
deviation 0.065. Mekenismenya adalah penilaian secara tertulis dengan
angket yang tersedia.
2. Gate of belief Sistem (GOB)
GOB adalah penilaian diri untuk menemukan mekanisme diri dalam
membangun kepercayaan diri. Mekenismenya adalah penilaian secara
tertulis dengan menggunakan angket yang tersedia. Hasilnya akan
menunjukkan prosentase tipe GOB yang dibangun oleh 3 pintu gerbang
kepercayaan (Gate of Belief) yakni Auditory, Visual dan Kenestetik. Hasil
ini dapat juga mengindikasikan gaya belajar seseorang.
3. Special Ability (SA)
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 9
SA sebagai rangkaian penilaian diri yang berfokus pada penulisan
kronologis peristiwa diri yang dinilai berprestasi mulai dari level Tama
Kanak sampai level pendidikan terkakhir. Hasil penilaian ini akan
menunjukkan kecenderungan kemampuan-kemampuan khusus yang
telah terbukti dan teruji.
4. Adversity Quotient (AQ)
Adalah alat penilaian ketahan uji seseorang yang dibangun oleh 4 unsur
yakni,
Control (C) : Kemampuan menguasai kuantitas tekanan.
Origin (O) : Kemampuan mengetahui sumber tekanan.
Reach (R) : Kemampuan mengantisipasi penyebab tekanan.
Endurance (E) : Kemampuan bertahan dalam tekanan.
Hasil penilaian menggunakan skala 1-200, yang dikelompokkan ke dalam
3 kategori hasil yakni Kurang (score < 147,5); standar (score = 147,5-
180); excellent (score 181-200).
Manfaat AQ adalah untuk melihat Kemampuan mengendalikan tekanan,
tantangan, halangan dan masalah menjadi sebuah kekuatan, kesempatan
dan peningkatan.
b. Rantai Siklus Manajemen Talenta
Manajemen talenta yang berbasis karakter adalah siklus pengelolaan orang
(People Management) yang berkelanjutan dengan melalui 6 fase, yakni
Fase I : Identifikasi talenta
Fase II : Kategorisasi talenta
Fase III : Analisa talenta
Fase IV : Perencanaan pengembangan talenta
Fase V : Membangun Kekuatan
Dibagi ke dalam 4 sub-fase yakni menemukan, menggali,
mengatur dan menghubungkan.
Fase VI : Mengembangkan kekuatan
Dibagi ke dalam 4 sub-fase yakni menyatukan, mengasah,
menggandakan dan memaksimalkan.
c. Pengaturan Sumber Daya Manusia (People Organizing)
Proses ini terdapat dalam fase Fase IV : Perencanaan pengembangan talenta.
Fokus pada fase ini adalah mengelola sumber daya manusia berbasiskan hasil
dari Personal Integrated Assessment Report (PIA Report), sebagai inputan untuk
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 10
proses pengembangan diri yang melewati 2 sub Fase yakni Sub fase
Membangun Kekuatan dan sub fase Mengembangkan Kekuatan.
Pada fase ini dapat dilakukan program terintegrasi dengan sistem pembinaan
peserta didik di sekolah tertentu. Diperlukan proses penyelarasan program
Manajemen Talenta dengan sistem penyelenggaraan pembinaan di sekolah
tertentu.
Berikut penjelasan dari kedua sub fase :
1. Menemukan :
- Setiap orang memiliki keunikan
- Setiap orang punya talenta, karakter dan tujuan berbeda-beda
2. Menggali :
- Pengakuan detil : Personality, Character, Temparament (PCT), Gate of Belief
(GOB), Special Ability (SA), Adversity Quotient (AQ)
- Penemuan yang spesifik
4. Menghubungkan :
- Benang merah pada sistem dan prosedur
- Proses yang berkesinambungan dan gerakan yang terus
menerus
5. Menyatukan :
- Kombinasi yang pas dan akurat
- Proses melengkapi satu sama lain
6. Mengasah :
- Proses pemfokusan
- Memprioritaskan hal yang mendesak
- Menangani titik kritis
- Proses efisiensi
7. Menggandakan :
- Proses pengembangan talenta terpadu
- Mempercepat hasil
8. Memaksimalkan :
- Usaha maksimal
- Proses terbaik
- Hasil berkualitas
3. Mengatur :
- Penempatan yang tepat, fungsi yang tepat
- Tindakan yang efektif, waktu yang tepat
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 11
Target peserta adalah Pengawas Sekolah. Kepala Sekolah dan Guru.
Berikut sasaran pelatihan :
1. Peserta memahami konsep dan implementasi Manajemen Talenta
dalam Sekolah dengan pendekatan Personal Integrated Assessment
(PIA) yang terdiri dari Holistic Quotient plus.
2. Peserta mampu melakukan identifika, kategorisasi, analisa , dan
melakukan proses pengembangan pribadi peserta didik dengan
Teknologi PIA
3. Peserta mampu memberikan konsultasi kepada peserta didik dengan
teknik konseling efektif.
4. Peserta mampu menyelaraskan program pengembangan 18 karakter
sekolah dalam Program Nasional Pendidikan Karakter Integrasti
Kurikulum 2013 (K-13), dengan Software Cerdas Analisa Karakter.
Pelatihan berlangsung selama 2 (dua) hari. Waktu dan tempat pelatihan menyesuaikan
dari lembaga pengundang (In House Training System).
Berikut format susunan acara pelatihan :
WAKTU TOPIK PENANGGUNG
JAWAB
Hari ke 1
Pk. 08.00-08.30 Persiapan : Absensi & Tempat Tuan Rumah
Pk. 08.30-10.00 Sesi 1 :Talent Management System Tim IC7 Academy
Pk. 10.00-10.15 Snack Time Tuan Rumah
Pk. 10.15-11.45 Sesi 2 : People Management Base On
Fotokarakter Plus
Tim IC7 Academy
Pk. 11.45-12.00 Pengumuman Tuan Rumah
Pk. 12.00-12.45 Lunch Time Tuan Rumah
Pk. 12.45-13.00 Persiapan : Absensi & Tempat Tuan Rumah
Pk. 13.00-14.30 Sesi 3 : Character Quotient Tim IC7 Academy
Pk. 14.30-14.45 Snack Time Tuan Rumah
Pk. 14.45-15.45 Sesi 4 : Fotokarakter Plus & Analysis -1 Tim IC7 Academy
Pk. 15.45-16.00 Pengumuman Tuan Rumah
Hari ke 2
E. Target & Sasaran
F. Waktu Pelaksanaan & Tempat
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 12
Pk. 08.00-08.30 Persiapan : Absensi & Tempat Tuan Rumah
Pk. 08.30-10.00 Sesi 5 : Fotokarakter Plus & Analysis -2
Pk. 10.00-10.15 Snack Time Tuan Rumah
Pk. 10.15-11.45 Sesi 6 Counseling with Fotokarakter Plus
Result
Tim IC7 Academy
Pk. 11.45-12.00 Pengumuman Tuan Rumah
Pk. 12.00-12.45 Sesi 7: CQ Connection with IQ, EQ, AQ & SQ Tim IC7 Academy
Pk. 12.45-13.00 Lunch Time Tuan Rumah
Pk. 13.00-14.30 Sesi 8 : Self Recovery Programe Tim IC7 Academy
Pk. 14.30-15.00 Penutupan Tuan Rumah
* Peralatan dan makanan disediakan oleh Panitia Lokal, kecuali perangkat Pelatihan
oleh Tim IC7 Academy.
Biaya pelatihan : Rp. 750.000 dengan fasiltas :
 Training kit : moduls, pulpen, namtag berkarakter
 Personal Profile Assessment Report
 Software Cerdas Analisa Personality, Character & Temperament.
 Sertifikat partisipasi (Certified of Attendant)
* Biaya tidak termasuk biaya transportasi, penginapan Trainer dan konsumsi peserta.
Demikianlah proposal pelatihan ini kami sampaikan. Kiranya dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja maksimal dalam lembaga yang bapak/ibu pimpin. Terima kasih.
Bogor, Oktober 2017
Salam hormat
IC7 ACADEMY
Santoso S. Hutabarat, S,Si, CBC, CLS
Managing Director
G. Biaya
H. Penutup
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 13
Presented by
IC7 ACADEMY
PT. LANGIT INSPIRASI INDONESIA
Mobile : +62812.8403.4622 – email : info@ic7travel.com │www.ic7travel.com
Supported by
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 14
Santoso S. Hutabarat, S.Si, CBC, CLS
Skills summary
● Professional Trainer and Behavior Consultants with more than 7 years experiences on
Human Resources development.
● Community Development Trainer with more than 18 years experiences
Career
1999 – present : Chairman of Integrated Community Development Muria
2010 – present : Professional Trainer and Human Resources Consultant
2003 – present : Lecturer at STT LETS Bekasi – Bogor
2010 – present : Character Coach for Tunas Pertiwi School , Bogor
2011 – present : The Secretary of Pukat Bangsa Foundation
2015 – present : The Secretary of YBI Foundation
2014 – present : The founder & Managing Director of IC7 Academy
Education
Bachelor of Sciences at Bogor Agricultural Institute, Bogor
Convergence Workshop
October 2010 JobsDB & Power Character, Jakarta
Certified Behavior Consultant Workshop
2008 – 2009 Power Character, Bogor
Certified Leadership Trainer for 50 Modules of Leadership
2005 – 2006 by Power Character, Jakarta
Our Service
1. Integrated Personal Assessment System (IPAS) – Fotokarakter plus
2. Human Resources Customize Training Based on IPAS result
3. People Managing Coaching
4. Click Leadership Training
Our Segment :
Students, Employ, Proffesional, Businessman and Family
Our Portfolio
01. PROFIL TRAINER
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 15
02. MANFAAT PELATIHAN
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 16
 Garuda Indonesia  Smart FM radio  Interpanca Kharisma, PT
 Sampoerna Foundation  Capriasi  Prudential Life
PENUTUP
03. GALERY
CLICK LEADERSHIP AT THE EMBASSY OF NETHERLANDS IN DEN HAAG &
LEADERSHIP SEMINAR AT BENGKULU
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 17
THE OUTBOUND OF INTEGRATED MISSION TRAINING “MURIA”
BCA KARANTINA SRP 2012 & INSPIRATIONAL TRAINING AT PERMATA
BANK
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 18
GOAL SETTING WORKSHOP WITH BOARGDAME DETAK IMPIAN AT BOGOR
Manajemen Talenta di
Di May Bank & ANZ Bank
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 19
TRAINING FOR TEACHERS OF RISING STAR INDONESIA
INTERNATIONAL SCHOOL - PALEMBANG
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 20
BEHAVIOR CONSULTANT INTENSIVE COURSE Batch III di
PALEMBANG
TRAINING FOR TEACHERS OF TUNAS PERTIWI SCHOOL - BOGOR
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 21
BEHAVIOR CONSULTANT INTENSIVE COURSE Batch IV – SPECIAL FOR TEACHERS
AT JAKARTA
Seminar “Character Building” di SMU, SMK dan Perguruan Tinggi di Kepulauan Talaud,
Sulawesi Utara
Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 22

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Alex King
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
 
Proposal workshop multiple intelligence
Proposal workshop multiple intelligenceProposal workshop multiple intelligence
Proposal workshop multiple intelligenceTeguh Handoko
 
Kajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billet
Kajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billetKajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billet
Kajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billetM Agung Prabowo
 
Oumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikan
Oumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikanOumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikan
Oumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikanchipmunk1767
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirMohamad Adriyanto
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniLSP3I
 
penting
pentingpenting
pentingc_ck69
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikanDwi Halimasari
 
Kemahiran abad 21 kssr tahun 3
Kemahiran abad 21 kssr tahun 3Kemahiran abad 21 kssr tahun 3
Kemahiran abad 21 kssr tahun 3Zuraiedah Ad
 
Bab 1 pengenalan
Bab 1 pengenalanBab 1 pengenalan
Bab 1 pengenalannur dasima
 
Elemen merentaskurikulum(emk)
Elemen merentaskurikulum(emk)Elemen merentaskurikulum(emk)
Elemen merentaskurikulum(emk)guru
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi Al-Mahfudzi
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0LSP3I
 
Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...
Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...
Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...761117105188
 

Was ist angesagt? (20)

Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
 
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruanPendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan
 
Proposal workshop multiple intelligence
Proposal workshop multiple intelligenceProposal workshop multiple intelligence
Proposal workshop multiple intelligence
 
Kajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billet
Kajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billetKajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billet
Kajian Pendidikan Teknologi Kejuruan buku vocation education stephen billet
 
Oumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikan
Oumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikanOumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikan
Oumh1103 ciri ciri graduan yang dikehendaki oleh majikan
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
 
penting
pentingpenting
penting
 
Karya ilmiah5
Karya ilmiah5Karya ilmiah5
Karya ilmiah5
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasiPendidikan vokasi
Pendidikan vokasi
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 
Emk
EmkEmk
Emk
 
Kemahiran abad 21 kssr tahun 3
Kemahiran abad 21 kssr tahun 3Kemahiran abad 21 kssr tahun 3
Kemahiran abad 21 kssr tahun 3
 
Bab 1 pengenalan
Bab 1 pengenalanBab 1 pengenalan
Bab 1 pengenalan
 
Elemen merentaskurikulum(emk)
Elemen merentaskurikulum(emk)Elemen merentaskurikulum(emk)
Elemen merentaskurikulum(emk)
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
 
Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...
Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...
Keberhasilan Murid Dalam Usaha Meningkatkan Kompetensi Sumber Manusia Melalui...
 

Ähnlich wie MENEMUKAN TALENTA

141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikanMar Tunis
 
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docxsoparidah
 
Ujung tombak smk
Ujung tombak smkUjung tombak smk
Ujung tombak smkRAHMANU AJ
 
Profesion Keguruan
Profesion Keguruan Profesion Keguruan
Profesion Keguruan muhammad
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tiksman 2 mataram
 
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbsPengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbssman 2 mataram
 
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaPeranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaYAGHAVI
 
Pendidikan abad ke 21 dan skype
Pendidikan abad ke 21 dan skypePendidikan abad ke 21 dan skype
Pendidikan abad ke 21 dan skypesahronzulkepli
 
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...anis_mh
 
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Nurul Azzahra
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
 

Ähnlich wie MENEMUKAN TALENTA (20)

141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
 
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
 
Ujung tombak smk
Ujung tombak smkUjung tombak smk
Ujung tombak smk
 
Profesion Keguruan
Profesion Keguruan Profesion Keguruan
Profesion Keguruan
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
 
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbsPengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
 
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaPeranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
 
Pendidikan abad ke 21 dan skype
Pendidikan abad ke 21 dan skypePendidikan abad ke 21 dan skype
Pendidikan abad ke 21 dan skype
 
Edu sem 7 oll
Edu sem 7 ollEdu sem 7 oll
Edu sem 7 oll
 
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
 
Karya ilmiah4
Karya ilmiah4Karya ilmiah4
Karya ilmiah4
 
4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter
 
Contoh proposal magang 1.docx
Contoh proposal magang 1.docxContoh proposal magang 1.docx
Contoh proposal magang 1.docx
 
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
 
Link and Match
Link and Match Link and Match
Link and Match
 
P pt makalah
P pt makalahP pt makalah
P pt makalah
 
isi
isiisi
isi
 
Pengertian informasi adalah
Pengertian informasi adalahPengertian informasi adalah
Pengertian informasi adalah
 

MENEMUKAN TALENTA

  • 1. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 0 TRAINING PROPOSAL
  • 2. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 1
  • 3. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 2 Perang talenta (Talent war) : satu rancangan strategik menuju 2025 untuk menemukan insan bertalenta tinggi yang dapat diandalkan dalam dunia kerja/bisnis masa depan yang sarat dengan kompetisi. Perang talenta merupakan situasi ketika perusahaan saling berlomba mengalahkan pesaing mereka untuk memperoleh talenta terbaik yang ada di pasar tenaga kerja. Hal ini membawa konsekuensi bagi perusahaan swasta dan lembaga pemerintah agar melakukan seleksi calon karyawan yang bertalenta dan talenta yang dimiliki sesuai dengan jabatan yang diminta oleh perusahaan. Tantangan terbesar di masa depan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing dalam industri tenaga kerja secara kompetensi dan karakter. Di sinilah semakin ditegaskan betapa pentingnya peran sekolah sejak dini. Untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai, sekolah harus mampu membuat sistem pengembangan manusia yang berbasis karakter dan kompetensi unggul, agar lulusan sekolah menjadi pelaku-pelaku usaha dan karyawan yang bukan hanya siap berkompetisi tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja. Menurut Solehan Arif, Pendidikan Indonesia yang ada tidak berorientasi pada pembentukan kepribadian, tetapi hanya lebih berorientasi pada sisi kognitif peserta didik. Padahal manusia memiliki kompleksitas diri yakni selain mengembangkan aspek kognitif, juga aspek afektif dan psikomotorik. Dalam buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025 di paparkan, Pendidikan karakter (PK) merupakan pendidikan budi pekerti plus. PK melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Penerapan PK secara sistematis dan berkelanjutan menjadikan seorang anak cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini akan menjadi bekal penting dalam mempersiapkan anak/remaja menyongsong masa depan. Sebab, seseorang yang cerdas emosi akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan akademis di sekolah. Harapan segera tercapainya Revolusi Mental di setiap sekolah di Indonesia dengan rencana implementasi Pendidikan karakter masih menemui kendala-kendala. Beberapa permasalahan dalam penerapan program pendidikan karakter di sekolah adalah pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh, guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya (Sumber : Budi Handoyo- Kendala-kendala Implementasi Penddikan Karakter di Sekolah). A. Latar Belakang
  • 4. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 3 Bagaimana peserta dapat menyenangi dunia belajar? Fakta membuktikan tidak sedikit peserta didik di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk menyukai dunia belajar baik di sekolah maupun di rumah. Akibatnya adalah pencapaian-pencapaian nilai akademik yang tidak memuaskan. Fenomena ketuntasan belajar yang rendah tersebut dapat disebabkan oleh beban kurikulum yang terlalu berat. Sistem pendidikan sekolah seperti itu dapat berpengaruh negatif terhadap usaha membangun karakter. Sebab, dalam waktu yang panjang sebagian ”terposisikan inferior” rasa percaya dirinya. Rasa tidak mampu yang berkepanjangan tersebut akan membentuk pribadi yang kurang percaya diri, dan menimbulkan stress berkepanjangan. Pada usia remaja biasanya keadaan ini akan mendorong remaja berperilaku negatif, seperti senang tawuran, terlibat kriminalitas, putus sekolah, dan menurunnya mutu lulusan. Karena itu kritik-kritik yang ditujukan pada pendidikan persekolahan, bahwa ”… pendidikan formal kita hanya melahirkan ahli matematika, fisika, dan kimia, tetapi lulusannya tidak berkarakter (Ya’kub, 2008). Pendidikan di Indonesia sudah saatnya untuk memihak kepada kompetensi, baik kompetensi keahlian maupun kompetensi karakter; bukan hanya kompetensi matematika, kimia, fisika, dan sejenisnya (Rosyid, 2010). Fenomena pasca kelulusan level SMP maupun SMU (sederajat) melahirkan kebingungan dalam penentuan jurusan studi di jenjang berikutnya. Peserta didik kurang memahami talenta dirinya yang unik, padahal hal tersebut sangat penting untuk dijadikan alasan kuat dan prospektif dalam pemilihan jurusan studi di jenjang SMU dan Perguruan Tinggi. Jikalau fenomena ini semakin sering terjadi dan tanpa ada upaya sekolah dan keluarga memutuskan rantai ketidaktahuan talenta ini, maka dapat dibayangkan akan banyak lulusan sekolah yang cenderung mengabaikan idealisme potensi diri dan masa depannya sehingga dapat membuka celah, yang bisa saja mengakibatkan kesalahan atau kekeliruan dalam memilih jurusan studi. Jika hal ini terjadi akan menimbulkan konsekuensi logis yakni ketidakbahagiaan dan ketidakmaksimalan dalam menggeluti dunia sekolah dan selanjutnya berdampak pada tidak akuratnya dalam memilih karir masa depannya. Strategi Pembelajaran, dan Penilaian Pendidikan Karakter Implementasi strategi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui model pendidikan holistik dan pendidikan integratif. Model pendidikan holistik (holistic education) mencakup 3 (tiga) ranah, yaitu metode knowing the good, fee-ling the good,dan acting the good. Knowing the good berupa transfer pengetahuan (kognitif) yang baik. Setelah knowing the good harus ditumbuhkan feeling and loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi penggerak yang bisa membuat orang senantiasa mau berbuat sesuatu kebaikan sehingga tumbuh kesadaran mau melakukan perilaku kebajikan, karena kecintaannya pada perilaku kebajikan itu.
  • 5. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 4 Sumber : Budi Handoyo-Kendala-kendala Implementasi Penddikan Karakter di Sekolah).). Konsep Kecerdasan Karakter Terintegrasi Perkembangan zaman dalam era 1990-an telah membentuk satu generasi yang dikenal sebagai Generasi Z. Generasii Z dicirikan sebagai generasi yang hidup di zaman revolusi informasi. Mereka mudah beradaptasi terhadap perubahan teknologi. Mereka juga mampu mengikuti arah perkembangan teknologi terkini dengan begitu cepat. Jadi, jangan heran jika sekarang hampir semua anak pra-sekolah baik di kota maupun di desa sudah lihai mengoperasikan gadget. Hal ini dikarenakan sifat teknologi seolah- olah telah meresap kedalam kehidupan mereka. Inilah budaya baru yang jauh hari sudah diramalkan oleh para ahli, sebuah budaya yang lahir dari kemajuan teknologi. Sebagai bentuk tanggapan, Keluarga dan Sekolah dalam arti formal harus memberi edukasi kepada siswa secara terpadu dan tepat waktu. Mengapa? Salah satu efek keterlibatan orang muda dalam generasi Z adalah dinamika informasi yang sangat cepat berubah, mempercepat daya kerja otak untuk meresponinya. Sadar atau tidak, kemajuan teknologi telah membuka pintu informasi dunia kepada setiap orang dan secara otomatis otak manusia akan memberikan respon yang cepat. Respon manusia adalah karakter, yakni sebagai reaksi ketika seseorang berada pada situasi tertekan dan situasi dimuliakan (mendapatkan pujian). Yang menyebabkan munculnya respon adalah keberadaan barang, orang dan situasi di sekitar lingkungan kehidupan seseorang. Respon yang benar dan bijak ditentukan oleh pola pikir (Cognitive) yang dimiliki dalam Prefrontal Cortex (bagian otak) dari manusia. Pola pikir berperan sebagai komandan kehidupan seseorang. Pola pikir akan menggerakkan emosi (Affection) dan selanjutnya berujung pada membentuk pola tindak (Psikomotoric). Pola-pola ini menjadi satu sistematika responsive terhadap barang, orang dan situasi yang dihadapi manusia. Oleh karena itu, supaya dapat memberikan respon yang benar dan bijak, perlu eksplorasi, pemahaman, pemetaan dan pengembangan kecerdasan orang sejak usia muda. Konsep kecerdasan yang dimaksud adalah Kecerdasan Seutuhnya yang diistilahkan dengan Holistic Quotient. Holistic Quotient, terdiri dari 5 jenis kecerdasan yakni 1. Kecerdasan Karakter (Character Quotient-CQ) 2. Kecerdasan Intelektual (Intellegence Quotient-IQ) 3. Kecerdasan Emosi (Emotion Quotient-EQ) 4. Kecerdasan Tahan Uji (Adversity Quotient-AQ) 5. Kecerdasan Rohani (Spiritual Quotient-SQ) Gambar.01
  • 6. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 5 Kelima jenis kecerdasan tersebut merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dan sangat penting untuk membentuk kualitas karakter yang cemerlang (excellent character). Karakter yang cemerlang menjadi landasan kuat terhadap orang muda ketika menghadapi barang, orang dan situasi yang tidak benar atau dapat mengancam integritas diri dan perkembangan talenta diri. Oleh sebab itu Keluarga dan Sekolah Formal memiliki peranan yang sangat penting dan bersifat integratif. Integratif yang dimaksud adalah Sekolah formal dan keluarga harus membangun sinergi yang efektif, efisien dan produktf dengan bahan baku Profil Pribadi anak/murid secara sistematik dan terintegrasi dalam sistem pembelajaran di sekolah. 1. Membangun sistem manajemen talenta secara terstruktur dan sistematis sejak dini dalam usia produktif sekolah (13-18 tahun) yang berbasis pada karakter dan kompetensi unggul diri. 2. Melatih siswa untuk menemukan kekuatan karakter dan kompetensi serta menolong mengintegrasikan pengembangannya di dalam sistem pendidikan sekolah dan rumah. 3. Menyiapkan talenta unggul sejak dini untuk menjawab industri tenaga kerja dimana setiap lulusan SMP dan SMU bisa melanjutkan studi ke jurusan yang tepat di jenjang pendidikan berikutnya dan menemukan bidang pekerjaan yang relevan dengan talenta yang dimiliki. 4. Mengatasi gap antara talenta yang dimiliki dengan kebutuhan di market place melalui training & coaching yang tepat guna (customize Training) dengan cara mengintegrasikan sistem pelatihan dengan mekenisme penerapan kurikulum 2013 (K-13). Berikut konsep manajemen talenta berbasis karakter & kompetensi unggul peserta : Gambar.02 B. Tujuan C. Konsep
  • 7. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 6 Setiap orang harus menyadari bahwa dirinya unik dan memiliki kekuatan atau keunggulan (kognitif), selanjutnya emosi mampu berespon benar (afektif) dan alhasil tindakannya selaras dengan pangakuan diri sehingga mampu mengaktualisasikan diri dengan efektif, efisien dan produktif. Berikut manfaat dari aplikasi konsep Manajemen Talenta adalah 1. Mendeteksi sejak dini talenta unggul secara efektif dan efisien yang berdasarkan pada pemetaan Character Quotient, Intellegence Quotient, Emotion Quotient, Adversity Quotient & Spiritual Quotient. 2. Mengidentifikasi titik kritis talenta diri dengan diperbandingkan pada kualifikasi maksimal dari bidang studi (untuk studi lanjutan) dan bidang pekerjaan yang ditargetkan serta mempertimbangan trend industri tenaga kerja menuju tahun 2025. 3. Melatih pengembangan diri secara berbasis pada karakter dan kompetensi unggul personal secara tepat sasaran berdasarkan 12 angka PCT (Personality, Character, Temperament). Pendidikan Karakter diimplementasikan dalam sistem Manajemen Talenta secara terstruktur dan tersistematika yang dapat diintegrasikan dengan sistem pembinaan peserta didik yang berlaku di sekolah tertentu. Perhatikan Gambar 03. D. Sistem Manajemen Talenta Terintegrasi
  • 8. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 7 ali ACTIVE C 6 6 A 5 5 P 4 4 3 3 2 2 TASK 1 1 PEOPLE 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 PASIF IDENTIFIKASI TALENTA KATEGORISASI TALENTA HOLISTIC QUOTIENT ANALISA TALENTA PERENCANAAN PENGEMBANGAN TALENTA 1. MEMBANGUN KEKUATAN 2. MENGEMBANGKAN KEKUATAN 1. Character & Competence Compatible 2. Pilihan Jurusan Studi & Bidang Pekerjaan yang relevan SISTEM MANAJEMEN TALENTA USIA 13 – 18 TAHUN Menemukan Menggali Menghubungkan kan Mengatur Mengasah Menggandakan Memaksimalkan Menyatukan PCT, GOB, SA
  • 9. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 8 Proses : Manajemen Talenta memiliki konsep menemukan, memetakan, menganalisa dan mengembangkan talenta diri secara sistematik dan terstruktur melalui pendekatan Personal Integrated Assessment (PIA). PIA adalah seperangkat alat penilaian profil diri yang berupa seperangkat angket dan disertai wawancara untuk menunjang keakuratan penggalian potensi diri. a. Berikut paket PIA yang digunakan dalam sistem Manajemen Talenta : 1. PCT Assessment PCT adalah singkatan dari Personality, Character & Temperament. PCT Assessment bertujuan untuk menemukan Patron diri yang dibangun oleh 4 Dimensi Perilaku Manusia (Simbol warna : Merah, Kuning, Hijau dan Ungu) dengan sistem segmentasi angka 1 – 6 di tiap simbol warna. Segmentasi 4 dimensi perilaku manusia menggambarkan derajat kecenderungan perilaku yang disebar ke dalam 3 grafik yakni Grafik Personality sebanyak 4 angka segmen, Grafik Character sebanyak 4 angka segmen dan Grafik Temperament sebanyak 4 angka segmen. Total angka segmen adalah 12 angka. Setiap angka segmen memiliki analisa dengan pendekatan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik (C-A-P). Akhir analisa menemukan formulasi diri dengan 12 Angka diri yang detil menjelaskan secara akurat potensi kekuatan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dapat mengindikasikan potensi jurusan studi, jenis karir dan 100 manfaat untuk pengembangan diri dan tim. Teknologi ini dengan psikometric test dengan tingkat keakurasian mencapai 83 – 95 % dengan predictive validity 0.89 dan standard deviation 0.065. Mekenismenya adalah penilaian secara tertulis dengan angket yang tersedia. 2. Gate of belief Sistem (GOB) GOB adalah penilaian diri untuk menemukan mekanisme diri dalam membangun kepercayaan diri. Mekenismenya adalah penilaian secara tertulis dengan menggunakan angket yang tersedia. Hasilnya akan menunjukkan prosentase tipe GOB yang dibangun oleh 3 pintu gerbang kepercayaan (Gate of Belief) yakni Auditory, Visual dan Kenestetik. Hasil ini dapat juga mengindikasikan gaya belajar seseorang. 3. Special Ability (SA)
  • 10. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 9 SA sebagai rangkaian penilaian diri yang berfokus pada penulisan kronologis peristiwa diri yang dinilai berprestasi mulai dari level Tama Kanak sampai level pendidikan terkakhir. Hasil penilaian ini akan menunjukkan kecenderungan kemampuan-kemampuan khusus yang telah terbukti dan teruji. 4. Adversity Quotient (AQ) Adalah alat penilaian ketahan uji seseorang yang dibangun oleh 4 unsur yakni, Control (C) : Kemampuan menguasai kuantitas tekanan. Origin (O) : Kemampuan mengetahui sumber tekanan. Reach (R) : Kemampuan mengantisipasi penyebab tekanan. Endurance (E) : Kemampuan bertahan dalam tekanan. Hasil penilaian menggunakan skala 1-200, yang dikelompokkan ke dalam 3 kategori hasil yakni Kurang (score < 147,5); standar (score = 147,5- 180); excellent (score 181-200). Manfaat AQ adalah untuk melihat Kemampuan mengendalikan tekanan, tantangan, halangan dan masalah menjadi sebuah kekuatan, kesempatan dan peningkatan. b. Rantai Siklus Manajemen Talenta Manajemen talenta yang berbasis karakter adalah siklus pengelolaan orang (People Management) yang berkelanjutan dengan melalui 6 fase, yakni Fase I : Identifikasi talenta Fase II : Kategorisasi talenta Fase III : Analisa talenta Fase IV : Perencanaan pengembangan talenta Fase V : Membangun Kekuatan Dibagi ke dalam 4 sub-fase yakni menemukan, menggali, mengatur dan menghubungkan. Fase VI : Mengembangkan kekuatan Dibagi ke dalam 4 sub-fase yakni menyatukan, mengasah, menggandakan dan memaksimalkan. c. Pengaturan Sumber Daya Manusia (People Organizing) Proses ini terdapat dalam fase Fase IV : Perencanaan pengembangan talenta. Fokus pada fase ini adalah mengelola sumber daya manusia berbasiskan hasil dari Personal Integrated Assessment Report (PIA Report), sebagai inputan untuk
  • 11. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 10 proses pengembangan diri yang melewati 2 sub Fase yakni Sub fase Membangun Kekuatan dan sub fase Mengembangkan Kekuatan. Pada fase ini dapat dilakukan program terintegrasi dengan sistem pembinaan peserta didik di sekolah tertentu. Diperlukan proses penyelarasan program Manajemen Talenta dengan sistem penyelenggaraan pembinaan di sekolah tertentu. Berikut penjelasan dari kedua sub fase : 1. Menemukan : - Setiap orang memiliki keunikan - Setiap orang punya talenta, karakter dan tujuan berbeda-beda 2. Menggali : - Pengakuan detil : Personality, Character, Temparament (PCT), Gate of Belief (GOB), Special Ability (SA), Adversity Quotient (AQ) - Penemuan yang spesifik 4. Menghubungkan : - Benang merah pada sistem dan prosedur - Proses yang berkesinambungan dan gerakan yang terus menerus 5. Menyatukan : - Kombinasi yang pas dan akurat - Proses melengkapi satu sama lain 6. Mengasah : - Proses pemfokusan - Memprioritaskan hal yang mendesak - Menangani titik kritis - Proses efisiensi 7. Menggandakan : - Proses pengembangan talenta terpadu - Mempercepat hasil 8. Memaksimalkan : - Usaha maksimal - Proses terbaik - Hasil berkualitas 3. Mengatur : - Penempatan yang tepat, fungsi yang tepat - Tindakan yang efektif, waktu yang tepat
  • 12. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 11 Target peserta adalah Pengawas Sekolah. Kepala Sekolah dan Guru. Berikut sasaran pelatihan : 1. Peserta memahami konsep dan implementasi Manajemen Talenta dalam Sekolah dengan pendekatan Personal Integrated Assessment (PIA) yang terdiri dari Holistic Quotient plus. 2. Peserta mampu melakukan identifika, kategorisasi, analisa , dan melakukan proses pengembangan pribadi peserta didik dengan Teknologi PIA 3. Peserta mampu memberikan konsultasi kepada peserta didik dengan teknik konseling efektif. 4. Peserta mampu menyelaraskan program pengembangan 18 karakter sekolah dalam Program Nasional Pendidikan Karakter Integrasti Kurikulum 2013 (K-13), dengan Software Cerdas Analisa Karakter. Pelatihan berlangsung selama 2 (dua) hari. Waktu dan tempat pelatihan menyesuaikan dari lembaga pengundang (In House Training System). Berikut format susunan acara pelatihan : WAKTU TOPIK PENANGGUNG JAWAB Hari ke 1 Pk. 08.00-08.30 Persiapan : Absensi & Tempat Tuan Rumah Pk. 08.30-10.00 Sesi 1 :Talent Management System Tim IC7 Academy Pk. 10.00-10.15 Snack Time Tuan Rumah Pk. 10.15-11.45 Sesi 2 : People Management Base On Fotokarakter Plus Tim IC7 Academy Pk. 11.45-12.00 Pengumuman Tuan Rumah Pk. 12.00-12.45 Lunch Time Tuan Rumah Pk. 12.45-13.00 Persiapan : Absensi & Tempat Tuan Rumah Pk. 13.00-14.30 Sesi 3 : Character Quotient Tim IC7 Academy Pk. 14.30-14.45 Snack Time Tuan Rumah Pk. 14.45-15.45 Sesi 4 : Fotokarakter Plus & Analysis -1 Tim IC7 Academy Pk. 15.45-16.00 Pengumuman Tuan Rumah Hari ke 2 E. Target & Sasaran F. Waktu Pelaksanaan & Tempat
  • 13. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 12 Pk. 08.00-08.30 Persiapan : Absensi & Tempat Tuan Rumah Pk. 08.30-10.00 Sesi 5 : Fotokarakter Plus & Analysis -2 Pk. 10.00-10.15 Snack Time Tuan Rumah Pk. 10.15-11.45 Sesi 6 Counseling with Fotokarakter Plus Result Tim IC7 Academy Pk. 11.45-12.00 Pengumuman Tuan Rumah Pk. 12.00-12.45 Sesi 7: CQ Connection with IQ, EQ, AQ & SQ Tim IC7 Academy Pk. 12.45-13.00 Lunch Time Tuan Rumah Pk. 13.00-14.30 Sesi 8 : Self Recovery Programe Tim IC7 Academy Pk. 14.30-15.00 Penutupan Tuan Rumah * Peralatan dan makanan disediakan oleh Panitia Lokal, kecuali perangkat Pelatihan oleh Tim IC7 Academy. Biaya pelatihan : Rp. 750.000 dengan fasiltas :  Training kit : moduls, pulpen, namtag berkarakter  Personal Profile Assessment Report  Software Cerdas Analisa Personality, Character & Temperament.  Sertifikat partisipasi (Certified of Attendant) * Biaya tidak termasuk biaya transportasi, penginapan Trainer dan konsumsi peserta. Demikianlah proposal pelatihan ini kami sampaikan. Kiranya dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja maksimal dalam lembaga yang bapak/ibu pimpin. Terima kasih. Bogor, Oktober 2017 Salam hormat IC7 ACADEMY Santoso S. Hutabarat, S,Si, CBC, CLS Managing Director G. Biaya H. Penutup
  • 14. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 13 Presented by IC7 ACADEMY PT. LANGIT INSPIRASI INDONESIA Mobile : +62812.8403.4622 – email : info@ic7travel.com │www.ic7travel.com Supported by
  • 15. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 14 Santoso S. Hutabarat, S.Si, CBC, CLS Skills summary ● Professional Trainer and Behavior Consultants with more than 7 years experiences on Human Resources development. ● Community Development Trainer with more than 18 years experiences Career 1999 – present : Chairman of Integrated Community Development Muria 2010 – present : Professional Trainer and Human Resources Consultant 2003 – present : Lecturer at STT LETS Bekasi – Bogor 2010 – present : Character Coach for Tunas Pertiwi School , Bogor 2011 – present : The Secretary of Pukat Bangsa Foundation 2015 – present : The Secretary of YBI Foundation 2014 – present : The founder & Managing Director of IC7 Academy Education Bachelor of Sciences at Bogor Agricultural Institute, Bogor Convergence Workshop October 2010 JobsDB & Power Character, Jakarta Certified Behavior Consultant Workshop 2008 – 2009 Power Character, Bogor Certified Leadership Trainer for 50 Modules of Leadership 2005 – 2006 by Power Character, Jakarta Our Service 1. Integrated Personal Assessment System (IPAS) – Fotokarakter plus 2. Human Resources Customize Training Based on IPAS result 3. People Managing Coaching 4. Click Leadership Training Our Segment : Students, Employ, Proffesional, Businessman and Family Our Portfolio 01. PROFIL TRAINER
  • 16. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 15 02. MANFAAT PELATIHAN
  • 17. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 16  Garuda Indonesia  Smart FM radio  Interpanca Kharisma, PT  Sampoerna Foundation  Capriasi  Prudential Life PENUTUP 03. GALERY CLICK LEADERSHIP AT THE EMBASSY OF NETHERLANDS IN DEN HAAG & LEADERSHIP SEMINAR AT BENGKULU
  • 18. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 17 THE OUTBOUND OF INTEGRATED MISSION TRAINING “MURIA” BCA KARANTINA SRP 2012 & INSPIRATIONAL TRAINING AT PERMATA BANK
  • 19. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 18 GOAL SETTING WORKSHOP WITH BOARGDAME DETAK IMPIAN AT BOGOR Manajemen Talenta di Di May Bank & ANZ Bank
  • 20. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 19 TRAINING FOR TEACHERS OF RISING STAR INDONESIA INTERNATIONAL SCHOOL - PALEMBANG
  • 21. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 20 BEHAVIOR CONSULTANT INTENSIVE COURSE Batch III di PALEMBANG TRAINING FOR TEACHERS OF TUNAS PERTIWI SCHOOL - BOGOR
  • 22. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 21 BEHAVIOR CONSULTANT INTENSIVE COURSE Batch IV – SPECIAL FOR TEACHERS AT JAKARTA Seminar “Character Building” di SMU, SMK dan Perguruan Tinggi di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
  • 23. Copyright © 2017 │ IC7 Academy Page 22