SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 48
HUKUM PERTAMA
TERMODINAMIKA
1. Beberapa konsep dan pengertian dasar
2. Hukum Pertama Termodinamika
3. Fungsi Entalpi dan Perubahan Entalpi
4. Kapasistas Kalor
5. Proses ekspansi Joule-Thomson
6. Termokimia
1 Beberapa Konsep dan Pengertian Dasar

1.1. Sistem dan Lingkungan
Sistem :

- bagian dari alam semesta yang
menjadi pusat perhatian.
- dapat berupa zat atau campuran zat yang
dipelajari sifat-sifatnya
Lingkungan :
Segala sesuatu di luar sistem
Sistem terpisah dari lingkungannya dengan
batas-batas

Antara sistem dan lingkungan dapat
pertukaran energi dan materi
Berdasarkan pertukaran ini dapat
dibedakan 3 macam sistem.
(a)Sistem terbuka

pertukaran materi dan
energi
(a)Sistem tertutup
pertukaran energi
(a) Sistem tersekat
tidak ada pertukaran
1.2. Keadaan Sistem dan Fungsi Keadaan
Suatu sistem berada dalam keadaan
tertentu jika semua sifat-sifatnya
mempunyai harga tertentu yang tidak
berubah dengan waktu.
Keadaan sistem ditentukan oleh sejumlah
parameter atau variabel (suhu, tekanan,
volume, jumlah zat, komposisi, energi
dalam, entropi).
Jumlah
parameter
yang
bergantung pada sistem

diperlukan

Contoh :
Suatu gas tunggal memerlukan tiga variabel :

- jumlah mol
- tekanan
- volume
Variabel sistem :
- Variabel intensip

tidak bergantung pada ukuran sistem
contoh : tekanan, suhu, medan listrik,
rapat massa, dsb.
- Variabel ekstensip

bergantung pada ukuran sistem
contoh : massa, volume, energi dalam,
entropi dsb.
Setiap variabel yang harganya hanya
bergantung pada keadaan sistem (keadaan
awal dan akhir) dan tidak bergantung pada
bagaimana mencapai keadaan itu : fungsi
keadaan
Contoh fungsi keadaan : suhu, tekanan,
volume, energi dalam, entropi
Setiap fungsi keadaan dapat dinyatakan
sebagai fungsi dari suatu set variabel yang

cukup untuk menentukan keadaan sistem.
Untuk gas ideal,
V = V (n, T, P)
P = P (n, T, V) atau
T = T (n, P, V)
Diferensial dari setiap fungsi keadaan :
diferensial total

x : fungsi keadaan

dx : diferensial total

Sifat-sifat dx
2

dx

1.

x 2 x1

dx

0

1

2.
Jika x adalah fungsi dari y dan z, maka
x = f (y,z)

x
dy
yz

dx

x
dz
z y

M dy N dz

dan

x
z y

dimana

M

x
yz

N
M
z y

N
y z

1.3. Perubahan Keadaan
Jika suatu sistem mengalami perubahan
keadaan, maka perubahan ini sudah tertentu
jika keadaan awal dan keadaan akhir sistem
diketahui
Urutan keadaan yang dilalui sistem dalam
perubahan : jalannya perubahan
Perubahan keadaan yang berlangsung
melalui jalan tertentu : proses

Reversibel

Tidak reversibel

- Proses dapat dibalikkan arahnya
- Proses harus berlangsung sedemikian
lambatnya sehingga setiap keadaan yang
dilewati berada dalam kesetimbangan
1.4. Kalor dan Kerja
Kalor, q

Energi yang dipindahkan melalui batasbatas sistem sebagai akibat langsung dari
perbedaan suhu antara sistem dan
lingkungan
Perjanjian :
q : +, kalor masuk ke dalam sistem

q : -, kalor keluar dari sistem
Jumlah kalor yang dipertukarkan antara
sistem dan lingkungan bergantung pada
cara perubahan berlangsung

q bukan fungsi keadaan

dq bukan diferensial total
Kalor hanya punya arti dalam suatu perubahan
Kerja, w :
Energi (bukan kalor) yang dipertukarkan
antara sistem dan lingkungan dalam suatu
perubahan keadaan.
Perjanjian :
w : +, lingkungan melakukan kerja
(proses pemanpatan gas)
w : -, sistem melakukan kerja
(gas memuai thp tekanan atmosfer)
Besarnya w bergantung pada cara jalannya
perubahan.

w bukan fungsi keadaan
dw bukan diferensial total
Salah satu bentuk kerja yang penting : kerja
yang berhubungan dengan perubahan
volume sistem
- Kerja ekspansi (terjadi kenaikan volume)
- Kerja kompresi (terjadi penurunan volume)
2. Hukum Pertama Termodinamika
Dalam termodinamika, energi total sistem
disebut energi dalam, U.
Bentuk-bentuk energi : energi translasi, rotasi,
vibrasi, elektronik dsb)
U, perubahan energi dalam ditunjukkan jika
sistem berubah dari keadaan awal I dengan
energi dalam Ui menjadi keadaan akhir f
dengan energi dalam Uf
U = Uf - Ui
Energi dalam : fungsi keadaan
Satuan energi dalam, kalor dan kerja sama

Satuan SI untuk ketiganya adalah Joule, J
(1 J = kg m2 det-2)
Kekekalan energi
Secara eksperimen, energi dalam sistem
dapat diubah dengan melakukan kerja pada
sistem atau dengan pemanasan
Transfer energi dapat diketahui melalui :
- naik turunnya suatu materi (transfer
energi dengan melakukan kerja).
- pencairan es di sekitar lingkungannya
(transfer energi sebagai kalor)
Perbedaan antara kerja dan kalor terhadap
lingkungannya:

Kerja : transfer energi yang mengubah
gerakan atom pada lingkungannya dengan
cara yang seragam
Kalor : transfer energi yang mengubah
gerakan atom dalam lingkungannya secara
acak.
Perubahan energi dalam dari sistem
tertutup sama dengan energi yang
ditransfer melalui batas-batas sistem
sebagai kalor atau kerja
U = q + w

(2.1)

Persamaan ini merupakan bentuk matematik
dari hukum pertama termodinamika.
Hukum ini adalah hukum kekekalan energi,
energi
tidak
dapat
diciptakan
atau
dihancurkan.
U = q + w atau dU = dq + dw
dq dan dw harus dapat dihubungkan
dengan kejadian-kejadian yang terjadi pada
lingkungannya.
Yang pertama akan ditinjau adalah kerja
ekspansi, kerja yang timbul karena adanya
perubahan volume.
Kerja ini termasuk kerja yang dilakukan gas
karena mengalami ekspansi.
Kimia Fisika BabII-2

23
Kerja ekspansi
Dalam termodinamika, perhatian sering
diberikan pada kerja yang dilakukan pada
atau oleh sistem karena adanya ekspansi.
Kerja ini dapat dihitung dengan
memperhatikan gambar berikut:

Kimia Fisika BabII-2

24
Perhatikan sejumlah gas
yang berada dalam sebuah
silinder yang dilengkapi
dengan piston (pengisap).

Jika tekanan luar = Pe, gaya
pada permukaan luar dari
piston adalah :
F = - Pe A
Kimia Fisika BabII-2

25
Misalkan gerakan piston : kuasistatik
(sangat lambat dibandingkan dengan tiap
proses yang menyebarkan energi dan
materi ke lingkungan).
Cara lain untuk mengekspresikan sifat
kuasistatik dari proses adalah dengan
menyatakan bahwa lingkungan harus tetap
dalam kesetimbangan internal (tidak ada
energi atau materi mengalir dari satu daerah
lingkungan ke daerah lingkungan lainnya jika
piston berhenti).
Kimia Fisika BabII-2

26
Perhitungan kerja dimulai dari definisi yang
digunakan dalam fisika : kerja yang
diperlukan untuk menggerakan suatu obyek
sejauh dz terhadap gaya, F adalah :
dw = - F dz
Tanda negatif menunjukkan bahwa jika
sistem menggerakan obyek sejauh dz
terhadap gaya, energi dalam sistem yang
melakukan kerja akan berkurang.
Kimia Fisika BabII-2

27
Jika sistem terekspansi secara kuasistatik
melalui jarak dz terhadap tekanan eksternal
Pe, kerja yang dilakukan adalah :

dw = - Pe A dz
A dz = dV

dw = - Pe dV
Kerja yang dilakukan oleh gas jika volume
berubah dari V1 ke V2 dapat diperoleh
dengan mengintegralkan persamaan.
Kimia Fisika BabII-2

28
V2

dw

- Pe dV
V1

Harga dari integral ini hanya dapat dihitung
jika Pe dapat dinyatakan sebagai fungsi dari V
Beberapa keadaan khusus :
1. Pe = 0, jika gas memuai terhadap keadaan
vakum, dw = 0 atau w = 0. Proses ini
disebut ekaspansi bebas
Kimia Fisika BabII-2

29
2. Pe tetap (ekspansi terhadap tekanan tetap),
V2

dw

- Pe dV
V1

V2

w

Pe dV

Pe (V2

V1 )

V1

Pe V

Kimia Fisika BabII-2

30
3. Pe = P + dP, yaitu bila proses pemuaian

berlangsung reversibel
V2

w rev

- Pe dV
V1
V2

w rev

- (P dP) dV
V1

V2

w rev

V2

- P dV
V1

dP dV
V1

Kimia Fisika BabII-2

31
Oleh karena suku kedua pada ruas kanan
sangat kecil dibandingkan suku pertama,
maka
V2

w rev

- P dV
V1

dimana P = tekanan gas
Harga integral ini dapat dihitung jika persamaan
keadaan dari gas yang bersangkutan diketahui.
Kimia Fisika BabII-2

32
Untuk gas ideal (P = nRT/V),
V2

w rev

nRT
dV
V
V1
w rev

V2

dV
-nRT
V
V1

V2
- n R T ln
V1

Jika persamaan keadaan tidak diketahui,
maka harga integral dapat dievaluasi secara
grafik.
Kimia Fisika BabII-2

33
Selain kerja ekspansi, ada kerja-kerja yang lain yang
dapat dinyatakan dengan paramater-parameter
sistem jika perubahan berlangsung reversibel. Secara
umum dapat dinyatakan sebagai :
dwrev = X dx, X = faktor intensip, x = faktor ekstensip
Kimia Fisika BabII-2

34
Jenis Kerja

Faktor
Intensip

Faktor
Ekstensip

Kerja ekspansi

Tekanan, P

Volume,

Kerja mekanik

Gaya,

Jarak

F

Kerja, dW =
xdx
V

- P dV

l

F dl

Kerja listrik

Petensial, E

Muatan listrik,
C

E dC

Kerja magnetik

Medan

Magnetisasi, M

X dM

magnet,
Kerja
permukaan

X

Tegangan
permukaan,

Luas ,

Kimia Fisika BabII-2

A

dA

35
3. Fungsi Entalpi dan Perubahan Entalpi
Kebanyakan reaksi-reaksi kimia dilaksanakan
pada tekanan tetap yang sama dengan
tekanan atmosfer.
Jadi,
dU = dqP – P dV
Jika persamaan diintegrasi, maka
U2 – U1 = qP – P (V2 – V1)
Kimia Fisika BabII-2

36
Karena P1 = P2 = P
(U2 + P2 V2 ) - (U1 + P1 V1 ) = qP
Oleh karena U, P dan V adalah fungsi keadaan,
maka (U + PV) juga merupakan fungsi
keadaan. Fungsi ini disebut entalpi, H

H = U + PV
Jadi,

H2 – H1 = q P
Kimia Fisika BabII-2

37
atau

H = qP
H = kalor reaksi pada tekanan tetap
4. Kapasitas kalor

Kapasitas kalor suatu sistem didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu sistem sebanyak satu
derajat
Kimia Fisika BabII-2

38
C

dq
dT

Karena dq bergantung pada jalannya
perubahan, maka sistem mempunyai
harga-harga untuk kapasitas kalor. Yang
paling penting adalah kapasitas kalor pada
volume tetap dan pada tekanan tetap.

Kimia Fisika BabII-2

39
4.1. Kapasitas kalor pada volume dan
tekanan tetap
Jika kerja yang dilakukan oleh sistem terbatas
pada kerja ekspansi, maka dq = dU + P dv
dU

P dV
C
dT
Pada volume tetap, C = CV dan dV = 0
CV

dq V
dT

U
dT

Kimia Fisika BabII-2

V
40
Menurut persamaan ini, kapasitas kalor
pada volume tetap sama dengan
perubahan energi dalam per derajat
kenaikan suhu pada volume tetap.
Kapasitas kalor pada tekanan tetap dapat
diturunkan sebagai berikut
CP

dq P
dT

U
T

P
P

Kimia Fisika BabII-2

V
T

P

41
H=U + PV
Pada P tetap,
dH = dU + P dV
H
T

U
T

P

P
P

V
T

P

Sehingga
CP

dq P
dT
Kimia Fisika BabII-2

H
T

P
42
Jadi, kapasitas kalor pada tekanan tetap
sama dengan penambahan entalpi sistem
per derajat kenaikan suhu pada tekanan
tetap.
4.2. Hubungan antara CP dan CV
CP
H
T

CV

P

H
T
U
T

U
T

P

P
P

Kimia Fisika BabII-2

V
T

V

P
43
Sehingga
CP

CV

U
T

P
P

V
T

U
T

P

V

Energi dalam, U, dapat ditinjau sebagai
fungsi dari suhu dan volume.

dU

U = f (T, V)
U
dT
T V
Kimia Fisika BabII-2

U
V

dV
T
44
Jika persamaan dibagi dT pada P tetap,
maka
U
T

U
T

P

U
V

V

T

V
T

P

Sehingga,
CP CV

U
T

V

U
V

T

V
T

Kimia Fisika BabII-2

P

V
P
T

P

U
T

V

45
CP CV

U
V

V
T

T

U
V

CP CV

P

P
T

V
P
T

V
T

P

P

Untuk gas ideal, energi dalam hanya terdiri
atas energi kinetik translasi sehingga
energi ini hanya bergantung pada suhu.
U
V

0
T

Kimia Fisika BabII-2

46
CP CV

P

V
T

P

Untuk gas ideal, P = nRT/V
V
T

P

nR
P

Sehingga untuk gas ideal berlaku
C P – CV = n R
Untuk n = 1, CP – CV = R
Kimia Fisika BabII-2

47
4.3. Pengaruh Suhu terhadap Kapasitas
kalor

Pada umumnya kapasitas kalor merupakan
fungsi dari suhu.
Fungsi ini biasanya dinyatakan secara
empiris sebagai :
CP = a + b T + c T2
atau

CP = a’ + b’T + c’/T2
Kimia Fisika BabII-2

48

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaHusain Anker
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Utami Irawati
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropijayamartha
 

Was ist angesagt? (20)

Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
 

Andere mochten auch

Termodinamika (12) d mesin_pendingin
Termodinamika (12) d mesin_pendinginTermodinamika (12) d mesin_pendingin
Termodinamika (12) d mesin_pendinginjayamartha
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaBughis Berkata
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2rossanty
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial TermodinamikaMutiara Cess
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamikaYudhi Priady
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 

Andere mochten auch (11)

Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Termodinamika (12) d mesin_pendingin
Termodinamika (12) d mesin_pendinginTermodinamika (12) d mesin_pendingin
Termodinamika (12) d mesin_pendingin
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamika
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial Termodinamika
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamika
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 

Ähnlich wie Hukum I termodinamika

Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanMakalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanSiti Khoirunika
 
TERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxTERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxssuserbe504c
 
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Agustinus Wiyarno
 
Termodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptxTermodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptxssuser997570
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKASiti Avirda
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus TertutupIskandar Tambunan
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2rossanty
 
Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaIsrail Ibrahim
 
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.pptMateri_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.pptJuanHendy1
 
Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika
Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika
Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika Hendro Agung Setiawan
 
Materi 3 5-panas_kerja_dan_energi
Materi 3 5-panas_kerja_dan_energiMateri 3 5-panas_kerja_dan_energi
Materi 3 5-panas_kerja_dan_energidemonmanik
 
Materi gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaMateri gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaDzurrahmah Sa'idah
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasNuRul Emi
 

Ähnlich wie Hukum I termodinamika (20)

Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanMakalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
 
TERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxTERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptx
 
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
 
Termodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptxTermodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptx
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 
Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.pptMateri_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Energetika kimia
Energetika kimiaEnergetika kimia
Energetika kimia
 
Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika
Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika
Materi Kuliah Fisika Bab Termodinamika
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Materi 3 5-panas_kerja_dan_energi
Materi 3 5-panas_kerja_dan_energiMateri 3 5-panas_kerja_dan_energi
Materi 3 5-panas_kerja_dan_energi
 
Materi gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaMateri gas & termodinamika
Materi gas & termodinamika
 
ppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdfppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdf
 
Modul fisika kelompok 6
Modul fisika kelompok 6Modul fisika kelompok 6
Modul fisika kelompok 6
 
Termodinamika.pdf
Termodinamika.pdfTermodinamika.pdf
Termodinamika.pdf
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 

Mehr von Bughis Berkata (13)

Reaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulangReaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulang
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografi
 
Sample injection of HPLC
Sample injection of HPLCSample injection of HPLC
Sample injection of HPLC
 
GC kolom
GC kolomGC kolom
GC kolom
 
Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 
Kemoselektivitas
KemoselektivitasKemoselektivitas
Kemoselektivitas
 
Timbal
TimbalTimbal
Timbal
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Sianida
SianidaSianida
Sianida
 
Arsen
ArsenArsen
Arsen
 
Hplc ppt
Hplc pptHplc ppt
Hplc ppt
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Field crystal theory
Field crystal theoryField crystal theory
Field crystal theory
 

Hukum I termodinamika

  • 1. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA 1. Beberapa konsep dan pengertian dasar 2. Hukum Pertama Termodinamika 3. Fungsi Entalpi dan Perubahan Entalpi 4. Kapasistas Kalor 5. Proses ekspansi Joule-Thomson 6. Termokimia
  • 2. 1 Beberapa Konsep dan Pengertian Dasar 1.1. Sistem dan Lingkungan Sistem : - bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian. - dapat berupa zat atau campuran zat yang dipelajari sifat-sifatnya
  • 3. Lingkungan : Segala sesuatu di luar sistem Sistem terpisah dari lingkungannya dengan batas-batas Antara sistem dan lingkungan dapat pertukaran energi dan materi
  • 4. Berdasarkan pertukaran ini dapat dibedakan 3 macam sistem. (a)Sistem terbuka pertukaran materi dan energi (a)Sistem tertutup pertukaran energi (a) Sistem tersekat tidak ada pertukaran
  • 5. 1.2. Keadaan Sistem dan Fungsi Keadaan Suatu sistem berada dalam keadaan tertentu jika semua sifat-sifatnya mempunyai harga tertentu yang tidak berubah dengan waktu. Keadaan sistem ditentukan oleh sejumlah parameter atau variabel (suhu, tekanan, volume, jumlah zat, komposisi, energi dalam, entropi).
  • 6. Jumlah parameter yang bergantung pada sistem diperlukan Contoh : Suatu gas tunggal memerlukan tiga variabel : - jumlah mol - tekanan - volume
  • 7. Variabel sistem : - Variabel intensip tidak bergantung pada ukuran sistem contoh : tekanan, suhu, medan listrik, rapat massa, dsb. - Variabel ekstensip bergantung pada ukuran sistem contoh : massa, volume, energi dalam, entropi dsb.
  • 8. Setiap variabel yang harganya hanya bergantung pada keadaan sistem (keadaan awal dan akhir) dan tidak bergantung pada bagaimana mencapai keadaan itu : fungsi keadaan Contoh fungsi keadaan : suhu, tekanan, volume, energi dalam, entropi
  • 9. Setiap fungsi keadaan dapat dinyatakan sebagai fungsi dari suatu set variabel yang cukup untuk menentukan keadaan sistem. Untuk gas ideal, V = V (n, T, P) P = P (n, T, V) atau T = T (n, P, V)
  • 10. Diferensial dari setiap fungsi keadaan : diferensial total x : fungsi keadaan dx : diferensial total Sifat-sifat dx 2 dx 1. x 2 x1 dx 0 1 2.
  • 11. Jika x adalah fungsi dari y dan z, maka x = f (y,z) x dy yz dx x dz z y M dy N dz dan x z y dimana M x yz N
  • 12. M z y N y z 1.3. Perubahan Keadaan Jika suatu sistem mengalami perubahan keadaan, maka perubahan ini sudah tertentu jika keadaan awal dan keadaan akhir sistem diketahui Urutan keadaan yang dilalui sistem dalam perubahan : jalannya perubahan
  • 13. Perubahan keadaan yang berlangsung melalui jalan tertentu : proses Reversibel Tidak reversibel - Proses dapat dibalikkan arahnya - Proses harus berlangsung sedemikian lambatnya sehingga setiap keadaan yang dilewati berada dalam kesetimbangan
  • 14. 1.4. Kalor dan Kerja Kalor, q Energi yang dipindahkan melalui batasbatas sistem sebagai akibat langsung dari perbedaan suhu antara sistem dan lingkungan Perjanjian : q : +, kalor masuk ke dalam sistem q : -, kalor keluar dari sistem
  • 15. Jumlah kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan bergantung pada cara perubahan berlangsung q bukan fungsi keadaan dq bukan diferensial total Kalor hanya punya arti dalam suatu perubahan
  • 16. Kerja, w : Energi (bukan kalor) yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan dalam suatu perubahan keadaan. Perjanjian : w : +, lingkungan melakukan kerja (proses pemanpatan gas) w : -, sistem melakukan kerja (gas memuai thp tekanan atmosfer)
  • 17. Besarnya w bergantung pada cara jalannya perubahan. w bukan fungsi keadaan dw bukan diferensial total Salah satu bentuk kerja yang penting : kerja yang berhubungan dengan perubahan volume sistem - Kerja ekspansi (terjadi kenaikan volume) - Kerja kompresi (terjadi penurunan volume)
  • 18. 2. Hukum Pertama Termodinamika Dalam termodinamika, energi total sistem disebut energi dalam, U. Bentuk-bentuk energi : energi translasi, rotasi, vibrasi, elektronik dsb) U, perubahan energi dalam ditunjukkan jika sistem berubah dari keadaan awal I dengan energi dalam Ui menjadi keadaan akhir f dengan energi dalam Uf U = Uf - Ui Energi dalam : fungsi keadaan
  • 19. Satuan energi dalam, kalor dan kerja sama Satuan SI untuk ketiganya adalah Joule, J (1 J = kg m2 det-2) Kekekalan energi Secara eksperimen, energi dalam sistem dapat diubah dengan melakukan kerja pada sistem atau dengan pemanasan
  • 20. Transfer energi dapat diketahui melalui : - naik turunnya suatu materi (transfer energi dengan melakukan kerja). - pencairan es di sekitar lingkungannya (transfer energi sebagai kalor) Perbedaan antara kerja dan kalor terhadap lingkungannya: Kerja : transfer energi yang mengubah gerakan atom pada lingkungannya dengan cara yang seragam
  • 21. Kalor : transfer energi yang mengubah gerakan atom dalam lingkungannya secara acak.
  • 22. Perubahan energi dalam dari sistem tertutup sama dengan energi yang ditransfer melalui batas-batas sistem sebagai kalor atau kerja U = q + w (2.1) Persamaan ini merupakan bentuk matematik dari hukum pertama termodinamika. Hukum ini adalah hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan.
  • 23. U = q + w atau dU = dq + dw dq dan dw harus dapat dihubungkan dengan kejadian-kejadian yang terjadi pada lingkungannya. Yang pertama akan ditinjau adalah kerja ekspansi, kerja yang timbul karena adanya perubahan volume. Kerja ini termasuk kerja yang dilakukan gas karena mengalami ekspansi. Kimia Fisika BabII-2 23
  • 24. Kerja ekspansi Dalam termodinamika, perhatian sering diberikan pada kerja yang dilakukan pada atau oleh sistem karena adanya ekspansi. Kerja ini dapat dihitung dengan memperhatikan gambar berikut: Kimia Fisika BabII-2 24
  • 25. Perhatikan sejumlah gas yang berada dalam sebuah silinder yang dilengkapi dengan piston (pengisap). Jika tekanan luar = Pe, gaya pada permukaan luar dari piston adalah : F = - Pe A Kimia Fisika BabII-2 25
  • 26. Misalkan gerakan piston : kuasistatik (sangat lambat dibandingkan dengan tiap proses yang menyebarkan energi dan materi ke lingkungan). Cara lain untuk mengekspresikan sifat kuasistatik dari proses adalah dengan menyatakan bahwa lingkungan harus tetap dalam kesetimbangan internal (tidak ada energi atau materi mengalir dari satu daerah lingkungan ke daerah lingkungan lainnya jika piston berhenti). Kimia Fisika BabII-2 26
  • 27. Perhitungan kerja dimulai dari definisi yang digunakan dalam fisika : kerja yang diperlukan untuk menggerakan suatu obyek sejauh dz terhadap gaya, F adalah : dw = - F dz Tanda negatif menunjukkan bahwa jika sistem menggerakan obyek sejauh dz terhadap gaya, energi dalam sistem yang melakukan kerja akan berkurang. Kimia Fisika BabII-2 27
  • 28. Jika sistem terekspansi secara kuasistatik melalui jarak dz terhadap tekanan eksternal Pe, kerja yang dilakukan adalah : dw = - Pe A dz A dz = dV dw = - Pe dV Kerja yang dilakukan oleh gas jika volume berubah dari V1 ke V2 dapat diperoleh dengan mengintegralkan persamaan. Kimia Fisika BabII-2 28
  • 29. V2 dw - Pe dV V1 Harga dari integral ini hanya dapat dihitung jika Pe dapat dinyatakan sebagai fungsi dari V Beberapa keadaan khusus : 1. Pe = 0, jika gas memuai terhadap keadaan vakum, dw = 0 atau w = 0. Proses ini disebut ekaspansi bebas Kimia Fisika BabII-2 29
  • 30. 2. Pe tetap (ekspansi terhadap tekanan tetap), V2 dw - Pe dV V1 V2 w Pe dV Pe (V2 V1 ) V1 Pe V Kimia Fisika BabII-2 30
  • 31. 3. Pe = P + dP, yaitu bila proses pemuaian berlangsung reversibel V2 w rev - Pe dV V1 V2 w rev - (P dP) dV V1 V2 w rev V2 - P dV V1 dP dV V1 Kimia Fisika BabII-2 31
  • 32. Oleh karena suku kedua pada ruas kanan sangat kecil dibandingkan suku pertama, maka V2 w rev - P dV V1 dimana P = tekanan gas Harga integral ini dapat dihitung jika persamaan keadaan dari gas yang bersangkutan diketahui. Kimia Fisika BabII-2 32
  • 33. Untuk gas ideal (P = nRT/V), V2 w rev nRT dV V V1 w rev V2 dV -nRT V V1 V2 - n R T ln V1 Jika persamaan keadaan tidak diketahui, maka harga integral dapat dievaluasi secara grafik. Kimia Fisika BabII-2 33
  • 34. Selain kerja ekspansi, ada kerja-kerja yang lain yang dapat dinyatakan dengan paramater-parameter sistem jika perubahan berlangsung reversibel. Secara umum dapat dinyatakan sebagai : dwrev = X dx, X = faktor intensip, x = faktor ekstensip Kimia Fisika BabII-2 34
  • 35. Jenis Kerja Faktor Intensip Faktor Ekstensip Kerja ekspansi Tekanan, P Volume, Kerja mekanik Gaya, Jarak F Kerja, dW = xdx V - P dV l F dl Kerja listrik Petensial, E Muatan listrik, C E dC Kerja magnetik Medan Magnetisasi, M X dM magnet, Kerja permukaan X Tegangan permukaan, Luas , Kimia Fisika BabII-2 A dA 35
  • 36. 3. Fungsi Entalpi dan Perubahan Entalpi Kebanyakan reaksi-reaksi kimia dilaksanakan pada tekanan tetap yang sama dengan tekanan atmosfer. Jadi, dU = dqP – P dV Jika persamaan diintegrasi, maka U2 – U1 = qP – P (V2 – V1) Kimia Fisika BabII-2 36
  • 37. Karena P1 = P2 = P (U2 + P2 V2 ) - (U1 + P1 V1 ) = qP Oleh karena U, P dan V adalah fungsi keadaan, maka (U + PV) juga merupakan fungsi keadaan. Fungsi ini disebut entalpi, H H = U + PV Jadi, H2 – H1 = q P Kimia Fisika BabII-2 37
  • 38. atau H = qP H = kalor reaksi pada tekanan tetap 4. Kapasitas kalor Kapasitas kalor suatu sistem didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sistem sebanyak satu derajat Kimia Fisika BabII-2 38
  • 39. C dq dT Karena dq bergantung pada jalannya perubahan, maka sistem mempunyai harga-harga untuk kapasitas kalor. Yang paling penting adalah kapasitas kalor pada volume tetap dan pada tekanan tetap. Kimia Fisika BabII-2 39
  • 40. 4.1. Kapasitas kalor pada volume dan tekanan tetap Jika kerja yang dilakukan oleh sistem terbatas pada kerja ekspansi, maka dq = dU + P dv dU P dV C dT Pada volume tetap, C = CV dan dV = 0 CV dq V dT U dT Kimia Fisika BabII-2 V 40
  • 41. Menurut persamaan ini, kapasitas kalor pada volume tetap sama dengan perubahan energi dalam per derajat kenaikan suhu pada volume tetap. Kapasitas kalor pada tekanan tetap dapat diturunkan sebagai berikut CP dq P dT U T P P Kimia Fisika BabII-2 V T P 41
  • 42. H=U + PV Pada P tetap, dH = dU + P dV H T U T P P P V T P Sehingga CP dq P dT Kimia Fisika BabII-2 H T P 42
  • 43. Jadi, kapasitas kalor pada tekanan tetap sama dengan penambahan entalpi sistem per derajat kenaikan suhu pada tekanan tetap. 4.2. Hubungan antara CP dan CV CP H T CV P H T U T U T P P P Kimia Fisika BabII-2 V T V P 43
  • 44. Sehingga CP CV U T P P V T U T P V Energi dalam, U, dapat ditinjau sebagai fungsi dari suhu dan volume. dU U = f (T, V) U dT T V Kimia Fisika BabII-2 U V dV T 44
  • 45. Jika persamaan dibagi dT pada P tetap, maka U T U T P U V V T V T P Sehingga, CP CV U T V U V T V T Kimia Fisika BabII-2 P V P T P U T V 45
  • 46. CP CV U V V T T U V CP CV P P T V P T V T P P Untuk gas ideal, energi dalam hanya terdiri atas energi kinetik translasi sehingga energi ini hanya bergantung pada suhu. U V 0 T Kimia Fisika BabII-2 46
  • 47. CP CV P V T P Untuk gas ideal, P = nRT/V V T P nR P Sehingga untuk gas ideal berlaku C P – CV = n R Untuk n = 1, CP – CV = R Kimia Fisika BabII-2 47
  • 48. 4.3. Pengaruh Suhu terhadap Kapasitas kalor Pada umumnya kapasitas kalor merupakan fungsi dari suhu. Fungsi ini biasanya dinyatakan secara empiris sebagai : CP = a + b T + c T2 atau CP = a’ + b’T + c’/T2 Kimia Fisika BabII-2 48