SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ProbStat :1
Praktikum R
Mengenal Software R-Programming
DURASI NAMA / NIM
2 x 50'
▶ Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan mengerti, memahami
dan mempu menggunakan software R-programming untuk analisis data statistika.
▶ Tujuan Instruksional Khusus
Pencapaian tujuan Instruksional Umum dalam pertemuan ini akan dijelaskan :
1. Mahasiswa mengenal dan mampu menggunakan software R-Progamming
2. Mahasiswa mengenal dasar-dasar instruksi pada R-Programming
3. Mahasiswa mengenal komponen-komponen softwareR-Programming
4. Mahasiswa mampu menggunakan software R-Programming untuk analisi data
▶ Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian Statistik dan Statistika.
2. Jelaskan pengertian Populasi, Sample, Parameter dan Statistika
3. Jelaskan landasan Kerja Statistika
4. Jelaskan karakteristik Statistika
5. Jelaskan pengertian Staistika Deskriptif dan Statistika Inferensia
6. Jelaskan dan berikan contoh pengerian Probabilistik dan Deterministik
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :2
BAGIAN TEORI
Sejarah
R-Programming
Software R ialah suatu program analisis data statistika dan komputasi yang
termasuk golongan software Open Source yang dibangun setelah paket program S-Plus
dengan bahasa pemrograman S (Bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh AT&T
Bell Laboratories --sekarang Lucent Technologies) pada akhir tahun ’70 an.
Proyek pembuatan software R pertama kali dikerjakan oleh Robert Gentleman dan
Ross Ihaka dari Departemen Statistika Universitas Auckland pada tahun 1995. Karena
kedua perintisnya berinisial R, maka software ini diberi nama R. Sampai saat ini software
R dikembangkan oleh semua penggunanya yang terhimpun dalam naungan R-core team
yang merupakan pekerja keras dan sukarelawan (voulentir).
Cara Memperoleh
Software R
R dapat diperoleh secara gratis di CRAN archive yaitu The Comprehensice‐
R Archive Network di alamat http://cran.r project.org. Pada server CRAN ini‐
dapat didownload file instalasi binary dan source code dari R base system dalam sistem‐
operasi Windows (semua versi), beberapa jenis distro linux, dan Macintosh. Artinya, R
dapat berjalan pada Sistem Operasi Windows, UNIX dan mesin-mesin Macintosh.
Sampai tulisan ini dibuat versi R terbaru adalah R.3.1.0.
Fungsi dan kemampuan dari R sebagian besar dapat diperoleh melalui Add on‐
packages/library. Suatu library adalah kumpulan perintah atau fungsi yang dapat
digunakan untuk melakukan analisis tertentu. Sebagai contoh, fungsi untuk melakukan
analisis time series dapat diperoleh di library ts. Instalasi standar dari R akan memuat
berbagai library dasar, antara lain base, datasets, graphics, utils, dan stats. Library lain
hasil kontribusi dari pengguna R (di luar yang standar) harus diinstal satu per satu sesuai
dengan yang dibutuhkan untuk analisis. Daftar semua library yang tersedia dapat diakses
dari link download CRAN di alamat http://cran.r project.org.‐
Menjalankan R
Pertama Kali
Instalasi R dapat dilakukan dengan cara klik dua kali (double click) file
R.3.1.0-win.exe (Platform Windows). Jika telah selesai instalasi dan tidak ada kesalahan,
langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan atau pengujian apakah R dapar
berjalan dengan baik. Anda dapat melakukan double click shortcut R di Desktop atau
klik pada Start Menu.
Instalasi R di LnuxMint menggunakan command apt-get dan dengan mudah Paket
R dapat diinstall melalui repository LinuxMint. Ketikkan perintah berikut di terminal
(console) :
$sudo apt­get install r­base­dev r­base­core
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :3
Jika muncul password ketikkan password root, lalu tunggulah beberapa saat sampai
proses download dan instalasi selesai.
Langkah terakhir jika instalasi R adalah melakukan pengecekan atau pengujian
apakah program R dapat berjalan dengan baik. Lakukan klik dua kali pada shortcut R
di Desktop atau pada Start Menu. Jika muncul tampilan seperti di bawah ini, berarti
R telah terinstall dengan baik.
R version 3.0.1 (2013-05-16) -- "Good Sport"
Copyright (C) 2013 The R Foundation for Statistical Computing
Platform: i686-pc-linux-gnu (32-bit)
R is free software and comes with ABSOLUTELY NO WARRANTY.
You are welcome to redistribute it under certain conditions.
Type 'license()' or 'licence()' for distribution details.
Natural language support but running in an English locale
R is a collaborative project with many contributors.
Type 'contributors()' for more information and
'citation()' on how to cite R or R packages in publications.
Type 'demo()' for some demos, 'help()' for on-line help, or
'help.start()' for an HTML browser interface to help.
Type 'q()' to quit R.
>
Untuk keluar dari R, Anda dapat mengetikkan perintah ini :
>q()
Save workspace image? [y/n/c]: n
Demo() R
Hasil instalasi R mengandung package atau plugin yang sudah dapat di coba.
Beberapa package menyediakan demonstrasi berupa file dan perintah yang dapat
langsung di eksekusi. Ketikkan saja perintah-perintah di bawah ini.
>demo()
Kita dapat memilih melalui fungsi demo() dengan cara mengetikkan perintah
format “demo(nama_demo)”. Sebagai contoh ketikkan perintah berikut:
>demo(graphics)
Selanjutnya Anda tekan <enter> untuk menampilkan demo dalam bentuk
grafis.
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :4
R dan Matematik
R dapat digunakan sebagai kalkulator. Tidak hanya sesederhana itu, R juga dapat
menyelesaikan problematika matematika seperti persamaan kuadrat, matriks, kalkulus,
trigonometri dan sebagainya. Sangat membantu bagi anda yang tidak ingin bersusah
payah menggunakan cara- cara manual dalam menyelesaikan problematika matematika.
Pada jendala command, tanda > menyatkan bahwa R siap menerima perintah dari
user. Perhaitikan contoh berikut :
> 2+2  <enter>
[1] 4 
R akan memberikan hasil dari perintah tersebut sebagaimana terlihat pada layar monitor.
Pada contoh diatas menyatakan bahwa hasil ekpresi 2 + 2 adalah 4. Setiap perintah yang
dapat dieksekuri oleh R disebut sebagai pernyataan (statement). Umumnya berbentuk :
>variabel = ekpresi
atau
>ekpresi
Latihan 1 :
Dengan menggunakan R, hitunglah ekpresi berikut :
(a) sqrt(16)
(b) pi*7
(c) (½)2
 + 2 * pi
(d) log(10); log10(10); log2(10)
(e) round(log(10))
(f) sin(30 * pi/180)
log(x) : fungsi untuk menghasilkan logaritma alami suatu bilangan
round(x) : Fungsi untuk menghasilkan bilangan bulat yang merupakan pembulatan
terdekat terhadap suatu bilangan.
sqrt(x) : fungsi untuk menghasilkan akar kuadrad dari bilangan x
1800
=  radian dan didinyatakan dengan pi. Dengan demikian sudut
dalam derajat sama dengan sudut dalam radian x (180/)
Mengenal Operator
Tanda seperti '+' pada ekspresi 2 + 5 dinamakan operator. Operator adalah suatu
simbol yang digunakan dalam suatu ekpresi untuk menyatakan suatu operasi tertentu.
Sebagai penjelasan perhatikan ekspresi berikut :
4 + 5
Keterangan : “4” dan “5” dinamakan operan, “+” dinamakan operator
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :5
dan “4 +5” merupakan ekpresi.
Selain “+” terdapat beberapa opertaor yang dikenal di R yang terkait dengan
operasi matematika antara lain : “-” (pengurangan atau tanda negatif) , “+” (Penjumlahan
atau tanda positif), “*” (Perkalian), “/” (Pembagian), “^” (Perpangkatan) . Sebagai contoh
jika ingin menghitung : 5 x 42,
maka Anda perlu menuliskannya di R sebagai berikut :
>5*4^2
Perlu Anda perhatikan bahwa pengerjaan operasi aritmetika memiliki prioritas
pengerjaan yang berbeda-beda. Untuk memahami kerjakan latihan berikut ini :
Latihan 2 :
(a) 3+4*2
(b) 2+8*1+4
(c) (2+4)*2
(d) 2+9/3
(e) 4^2­1
(f) 2+4*2
Apa kesimpulan Anda ?
Menggunakan
variabel
Pada command window, Anda bisa menggunakan variabel. Variabel adalah suatu
nama yang dapat dipakai untuk menyimpan suatu nilai dan nilai yang ada didalamnya
dapat diubah sewaktu-waktu.
Sebelum menggunakan variabel, perlu Anda perhatikan aturan atau tata cara
penggunaan variabel di R sebagai berikut :
(a) R membedakan huruf besar dan huruf kecil pada penamaan variabel (case sensitive).
Sebagai contoh “bilangan” dan “Bilangan” adalah dua variabel yang berbeda.
(b) Nama variabel harus dimulai dengan huruf, dan kelanjutannya dapat berupa huruf,
angka atau tanda garis bawah.
(c) Anda dapat menggunakan tanda titik untuk memberi nama variabel tetapi spasi
kosong mengakibatkan kesalahan.
Latihan 3 :
Lakukan latihan berikut ini.
>bil<­4
>Bil<­6
>Bil.bil<­8
>bil2<­5
>2bil<­5
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :6
>bil.Bil<­2
Catatan : “simbol <­” merupakan simbol assignment terhadap 
variabel.
Penugasan Variabel
Penugasan atau assignment variabel berarti memberikan nilai tertentu ke suatu
variabel dengan bentuk sbb :
variabel<­nilai atau
variabel=nilai
Nilai yang diberikan kepada variabel dapat berupa suatu konstanta, variabel atau
bahkan ekpresi.
Latihan 4 :
Lakukan latihan berikut ini.
>4+18
>x<­4+18
>x
>Harga.Satuan<­7000
>Harga.Satuan
>Harga.Satuan<­1.1*Harga.Satuan
>Harga.Satuan
Tipe Data
Setiap ekpresi atau variabel mempunyai tipe data. Ada berbagai tipe data yang
dikenal R, antara lain Numeric, Integer, Complex, Logical dan Karakter. Tipe data di R
dinyatakan dalam kelas. Sebuah kelas pada dasarnya adalah gabungan antara tipe data
dan operasi yang dapat dilakukan terhadap nilai pada tipe tersebut. R memandang data
yang ada sebagai objek yang memiliki atribut atau sifat. Sifat data ditentukan oleh tipe
data dan mode data. Perhatikan beberapa contoh berikut untuk memberi pemahakan
terhadap tipe data di R.
Tipe NUMERIC :
>x<­10.5 #assign variabel x dengan nilai desimal
>x
>class(x)
>k=1
>k #print k
>class(k)
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :7
Perhatikan bahwa hasil diatas menyatakan sebaagi tipe “integer()”. Untuk
mendapatkan apakah tipe variabel tersebut berupa Integer dapat digunakan fungsi
“is.integer”. Perhatikan :
>k=1
>k #print k
>class(k)
>is.integer(k) #apakah k integer ?
Tipe INTEGER :
Diatas sudah dijelaskan bahwa penggunaan fungsi “is.integer()” untuk
mendapatkan penjelasan apakah variabel numerik yang kita create bertipe integer. Kita
dapat menggunakan fungsi “as.integer()” untuk memastikan bahwa nilai yang kita assign
di variabel adalah integer. Perhatikan contoh berikut :
>y<­as.integer(5)
>y
>class(y)
>is.integer(y)
Perhatikan contoh berikut :
>as.integer(3.14) #coerce numeric value
>as.integer(“3.14”) #coerce a decimal string
>as.integer(“jokowi”) #coerce a decimal string
Kita juga dapat melihat nilai integer dari nilai ogical TRUE dan
FALSE.
>as.integer(TRUE)
>as.integer(FALSE)
Tipe KOMPLEKS:
Sebagaimana diketahui bahwa bilangan kompleks adalah bilangan yang memiliki
bentuk 'a + bj” dengan j adalah -1.
>z<­1+2i #membuat bil. kompleks
>z #print
>class(z)
perhatikan :
>sqrt(­1) #bukan bil. Kompleks
>sqrt(­1+01) #akar dari ­1+0i
Tipe LOGICAL:
Karakter merupakan objek yang digunakan untuk merepresentasikan nilai string.
Kita dapat mengkonvert objek ke nilai karakter dengan menggunakan fungsi
“as.character()”
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :8
>x<­3.14
>x
>class(x)
>x<­as.character(x)
>class(x)
Dua karakter dapat digabungkan dengan fungsi 'paste”
>fname=”Joe” ;lname=”smith)
>paste(fname,lname)
>paste(lname,fname)
Tipe Logical:
Tipe logical sering digunakan untuk membandingkan dua variabel. Sebagai
contoh :
>x<­1 ; y<­5
>z<­x>y
>z
>class(z)
Standard   logical   operations   are   "&"   (and),   "|"   (or),   "!"
(negation), and || (XOR)
>u<­TRUE ; v<­FLASE
>u & v
>!u
>!v
VECTOR
Vektor merupakan suatu array atau himpunan bilangan, character atau string,
logical value, dan merupakan objek paling dasar yang dikenal dalam R. Pada data vektor
harus digunakan mode tunggal pada data, sehingga gabungan dua data atau lebih yang
berbeda mode tidak dapat dilakukan kedalam satu objek vektor. Elemen dari vector
sering disebut sebagai “komponen”. Untuk membuat vector digunakan fungsi “c()”.
>c(2,3,5)
>c(TRUE, FALSE, TRUE,TRUE,FALSE)
>c(“aaa”,”bbb”,”ccc”,”ddd”,”eee”)
>length(c(“aaa”,”bbb”,”ccc”,”ddd”,”eee”))
>length(c(TRUE, FALSE, TRUE,TRUE,FALSE))
>length(c(2,3,5))
Menggabungkan Vector:
>y<­c(2,3,5)
>x<­c(“aaa”,”bbb”,”ccc”,”ddd”,”eee”)
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :9
>c(x,y)
>c(y,x)
>z<­c(x,y)
>z
>w<­c(y,x)
>w
Perhatikan   pada   conto   diatas,   bagaimana   R   menguah   tipe   data   ke
lebih umum.
Latihan 5 :
Lakukan latihan berikut ini.
>a<­c(1,3,5,7)
>b<­c(2,4,6,8)
>5*a
>6*b
>a+b
>c<­a+b
>a ; b ; c
>a­b
>a*b
>a/b
>u<­c(10,20,30)
>v<­c(1,2,3,4,5,6,7,8,9)
>u + v
index Vector:
Indek vector dapat dideklarasikan dengan menggunakan tanda “[]'. Negatif index
menyatajan 'yang bukan atau selain itu' yang dinotasikan dengan tanda '- (minus)'.
>s<­c(“aa”,”bb”,”cc”,”dd”,”ee”)
>s[3]
>s[5]
>s[­3]
>s[­5]
vector baru dapat dibuat dari vector yang sudah ada (slice vector) dengan
menggunakan fungsi “c()” dan nomor indeks atau disebut sebagai numeric index vector.
>s<­c(“aa”,”bb”,”cc”,”dd”,”ee”)
>s[c(2,3)]
>s[c(1,5)]
>s[c(1,5,5] #duplikat indek dimungkinkan
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :10
>s[2:4] #range indek
>s[1:3]
Penamaan Komponen Vector:
Untuk lebih memperjelas, perhatikan contoh berikut ini :
>v<­c(“marry”,”sue”)
>names(v)<­c(“First”,”Last”)
>v
>v[“First”]
>v[“Last”]
MATRIKS
Matriks atau data array dua dimensi adalah salah satu tipe data yang
banyak digunakan dalam pemrograman statistik. Sebagian besar fungsi fungsi statistik‐
dalam R dapat dianalisis dengan menggunakan bentuk matriks. Bentuk matriks ini
juga banyak digunakan pada operasi fungsi fungsi built in untuk aljabar linear dalam R,‐ ‐
seperti untuk penyelesaian suatu persamaan linear.
Proses entry data matriks dilakukan dengan menggunakan fungsi “matrix()”.
Argumen yang diperlukan adalah elemen elemen dari matriks, dan argumen‐
optional yaitu banyaknya baris “nrow” dan banyaknya kolom “ncolom”.
Latihan 6 :
Pahami pembuatan matrik berikut ini :
>m1<­matrix(c(1,2,3,4,5,6), nrow=2,ncol=3)
>data=c(6.4,8.8,7.5,5.3,7.6,9.5)
>m2<­matrix(data,nrow=2,ncol=3)
>A=matrix(
+ c(2,4,3,1,5,7), #elemen matrix
+ nrow = 2, #banyaknya baris
+ ncol = 3,
+ byrow = TRUE) #isi baris demi baris
BANDINGKAN !
>A=matrix(
+ c(2,4,3,1,5,7), #elemen matrix
+ nrow = 2, #banyaknya baris
+ ncol = 3)
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :11
Untuk melihat elemen matrik pada baris ke­m dan kolom ke­n dapat
menggunakan perintah “nama_matrik[m,n]”.
>A[2,2]
>A[1,1]
>A[1,3]
Untuk   melihat   seluruh   elemen   baris   ke­m   menggunakan   perintah
“nama_matrik[m,]”.
Untuk   melihat   seluruh   elemen   kolom   ke­n   menggunakan   perintah
“nama_matrik[,n]
>A
>A[2,]
>A[,2]
Dimensi,  length  dan  tipe  dari  suatu  matriks  dapat  dilihat
dengan  menggunakan perintah dim, length, class, dan mode seperti
pada contoh diatas. Perlu diingat bahwa semua elemen dari matriks
harus memiliki mode yang sama. Jika hal  ini tidak dipenuhi, maka
elemen elemen akan diubah menjadi mode yang paling umum. ‐
>class(A)
>dim(A)
>length(A)
OPERASI MATRIKS
Ada beberapa operator yang biasa digunakan untuk operasi matriks dan vektor,
antara lain perkalian, invers matriks, transpose matriks dan crossproduct.
Operator Keterangan
* Perkalian elemen demi elemen dari matrik
%*% Perklaian matrik
%o% Outer
solve Invers dari suatu matrik
t Transpose dari suatu matrik
crossprod Crossproduk dari suatu matrik yakni t(x) %*%x
Latihan 7 :
Pahami operasi matrik berikut ini :
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :12
>A<­matrix(c(2,4,1,3,5,7),nrow=3,ncol=2)
>A
>t(A) #transpose matrik A
>C<­matrix(c(7,4,2),nrow=3,ncol=1)
>A ; C
>cbind(A,C) #menggabungkan kolom matrik A dan C
>D<­matrix(c(6,2),nrow=1,ncol=2)
>rbind(A,D) #menggabungkan baris matrik A dan C
>a<­matrix(c(2,3,4,5,6,7),2,3)
>a
>a1<­cbind(a,c(10,12))
>a1
>a2<­cbind(c(23,24),a)
Matriks berguna sekali dalam menyelesaikan suatu persamaan. Dalam matematika
dasar dikenal cara menyelesaikan suatu persamaan dengan cara subtitusi dan
pengurangan. Mungkin kalau persamaannya hanya terdiri dari 2 persamaan,
penyelesainnya tidak terlalu masalah. Bagaimana jika persamaannya ada 3 atau lebih.
Menjadi tidak praktis jika menggunakan cara subtitusi dan pengurangan.
Sebagi contoh, diketahui 2 persamaan sebagai berikut :
Latihan 8 :
x + 4y = 9
2x + y = 4
Tentukan nilai x dan y
1. Selesaikan dengan cara subtitusi akan didapat nilai x=1 dan y=2.
2. Menggunakan R
Latihan 9 :
7x – y – z = 0
10x – 2y + z = 8
6x + 3y – 2z = 7
Tentukan nilai x dan y
1. Apakah praktis dengan cara subtitusi ?
2. Menggunakan R
Dengan matriks kita dapat menyelesaikannya dengan lebih praktis.
Caranya   adalah   dengan   mengubah   persamaan   di   atas   menjadi
matriks.
BAYU WIDODO, 2013
(
7 −1 −1
10 −2 1
6 3 −2
) (
x
y
z
) =
(
0
8
7
)
ProbStat :13
Matrik dia atas dapat disederhanakan menjadi :
A. x = d,  sehingga untuk mencari x  :
x = A­1
 . d
x  disini  adalah  nilai  x,   y,  z  yang   akan  kita  selesaikan.   A  ­1
adalah invers matriks A yang tidak lain adalah persamaan pada sisi
kiri   tanda   =  (sama   dengan)   dan   d  adalah   persamaan  disisi   kanan
tanda sama dengan.
>A<­matrix(c(7,­1,­1,10,­2,1,6,3,­2),3,3,TRUE)
>d<­matrix(c(0,8,7),3,1,TRUE)
>solve(A)%*%d
jika benar akan di dapat nilai x = 1, y = 3 , dan z = 4
DATA FRAME
Data frame merupakan objek yang mempunyai bentuk sama dengan matriks,
yaitu terdiri atas baris dan kolom. Perbedaannya adalah data frame dapat terdiri
atas mode data yang berbeda beda untuk setiap kolomnya. Misalkan saja, kolom‐
pertama adalah numeric, kolom kedua adalah string/character, dan kolom ketiga adalah
logical. Objek data frame dapat dibuat dengan menggunakan perintah “data.frame”,
seperti pada contoh contoh berikut ini. DATA FRAME DIGUNAKAN UNTUK‐
MENYIMPAN DATA TABEL. Perhatikan contoh berikut :
>n<­c(2,3,5)
>s<­c(“aa”,”bb”, “cc”)
>b<­c(TRUE,FALSE,TRUE)
>data.satu<­data.frame(n,s,b) #data.satu adalah data 
frame
Untuk memahami, kita gunakan data built­in di R sebagai ilustrasi. 
Lakukan langkah berikut :
>mtcars
perhatikan bahwa baris paling atas disebut sebagai “header” yang
menunjukkan nama kolom. Dibawah header adalah data row yang diawali
dengan   nama   baris   (pada   kolom   pertama)   dan   diikuti   datanya.
Masing­masing   data   sebagai   anggota   setiap   row   tersebut   disebut
sebagai “cell”.
>mtcars[1,3]
>mtcars[1,1]
>mtcars[1,3]
>mtcars["Mazda RX4","cyl"]
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :14
>nrow(mtcars)
>ncol(mtcars)
>dim(mtcars)
rows : different observations;
columns : values of the different variables   (numbers, text,
calendar dates or logical  variables (T or F);
>d<­c(1,2,34)
>e<­c(“Red”, “White”,”Red”,NA)
>f<­c(TRUE, TRUE,TRUE,FALSE)
>mydata<­data.frame(d,e,f)
>names(mydata)<­c("ID","Color","Passed") #memberi nama kolom
>age <­ c(1:5)
>color <­ c("neonate", "two­tone", "speckled", "mottled", "adult")
>juvenile <­ c(TRUE, TRUE, FALSE, FALSE, FALSE)
>spotted <­ data.frame(age, color, juvenile)
>spotted
>is.matrix(spotted)
>is.array(spotted)
>is.data.frame(spotted)
>spotted$age
>spotted$age[2]
>spotted$color[2]
>spotted$age <­ NULL #deleted columns
> spotted$freq <­ c(0.3, 0.2, 0.2, 0.15, 0.15)  #membuat kolom baru
Latihan 10 :
Sebagai latihan, isikan data tentang nama mahasiswa, nilai UAN tiga mata pelajaran, dan
IPK semester 1 dibawah ini :
BAYU WIDODO, 2013
ProbStat :15
Latihan 11 :
Sebagai latihan di rumah. Perhatikan dan pahami apa yang ada di layar monitor !
>2+2
>3*9
>3­1
>4^2
>sqrt(10)
>12/6
>(3+5)/2
>log(120)  # natural log
>log10(120)  # base 10
>log(8,base=2)  # base 2
>log10(8)/log10(2)  # base 2
>exp(6)
>a <­ c(1,2,3,4,5,6)
>b <­ 1.5*a; 
>d <­ c("a","b","c","d","e","f") # values can be letters
>e <­ c("apple","bear","cat","drum","eel","fire")
>f <­ c("a1","a2","a3","a4","a5")
1.Buatlah matriks berikut dan hitunglah :
a. 2*x
b. x*x
c. x%*%x
d. x%*%y
e. t(y)
f. solve(x)
BAYU WIDODO, 2013
x = ( 3 2
−1 1 ) y = ( 1 4 0
0 −1 1 )

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
BAIDILAH Baidilah
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Mustahal SSi
 
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Topan Helmi Nicholas
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Cliquerz Javaneze
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum Algoritma
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Pengenalan c++ bagian 3
Pengenalan c++ bagian 3Pengenalan c++ bagian 3
Pengenalan c++ bagian 3
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
 
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
 
8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON
 
Memory
MemoryMemory
Memory
 
Bab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematikaBab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematika
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskrit
 
PythonTeX dan Sympy kolaborasi
PythonTeX dan Sympy kolaborasi PythonTeX dan Sympy kolaborasi
PythonTeX dan Sympy kolaborasi
 

Ähnlich wie Pengantar R

Pengenalan konsep pemrograman
Pengenalan konsep pemrogramanPengenalan konsep pemrograman
Pengenalan konsep pemrograman
purispace
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++
farizky berian
 

Ähnlich wie Pengantar R (20)

Pengenalan konsep pemrograman
Pengenalan konsep pemrogramanPengenalan konsep pemrograman
Pengenalan konsep pemrograman
 
E1 e117049 nurfadhila fahmi_tugas3
E1 e117049 nurfadhila fahmi_tugas3E1 e117049 nurfadhila fahmi_tugas3
E1 e117049 nurfadhila fahmi_tugas3
 
Algoritma dan Pemrograman
Algoritma dan Pemrograman Algoritma dan Pemrograman
Algoritma dan Pemrograman
 
DASAR - DASAR ALGORITMA
DASAR - DASAR ALGORITMADASAR - DASAR ALGORITMA
DASAR - DASAR ALGORITMA
 
Dasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascalDasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascal
 
3rd Workshop: Introduction to R (Institut Teknologi Bandung)
3rd Workshop: Introduction to R (Institut Teknologi Bandung)3rd Workshop: Introduction to R (Institut Teknologi Bandung)
3rd Workshop: Introduction to R (Institut Teknologi Bandung)
 
Tugas alogaritma
Tugas alogaritmaTugas alogaritma
Tugas alogaritma
 
Bahasa Pemprograman c
Bahasa Pemprograman cBahasa Pemprograman c
Bahasa Pemprograman c
 
Matlab 3
Matlab 3Matlab 3
Matlab 3
 
Tugas mu'thi modul pascal
Tugas mu'thi modul pascalTugas mu'thi modul pascal
Tugas mu'thi modul pascal
 
11 r-met num-01
11 r-met num-0111 r-met num-01
11 r-met num-01
 
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTURPENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
 
Dasar-Pemrograman-Modul-1-Pengenalan-Pemrograman.pdf
Dasar-Pemrograman-Modul-1-Pengenalan-Pemrograman.pdfDasar-Pemrograman-Modul-1-Pengenalan-Pemrograman.pdf
Dasar-Pemrograman-Modul-1-Pengenalan-Pemrograman.pdf
 
Pengantar R3
Pengantar R3Pengantar R3
Pengantar R3
 
Praktikum 1 - Prolan.pdf
Praktikum 1 - Prolan.pdfPraktikum 1 - Prolan.pdf
Praktikum 1 - Prolan.pdf
 
Dasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliahDasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliah
 
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrogramanPresentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
 
Dasar c
Dasar cDasar c
Dasar c
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++
 
BAB 7.ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN.pptx
BAB 7.ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN.pptxBAB 7.ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN.pptx
BAB 7.ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN.pptx
 

Mehr von Raden Maulana (16)

Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Diskret VI Rekursif
Diskret VI RekursifDiskret VI Rekursif
Diskret VI Rekursif
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Diskret III Induksi
Diskret III InduksiDiskret III Induksi
Diskret III Induksi
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
 
Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjut
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstruktur
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Pengantar R

  • 1. ProbStat :1 Praktikum R Mengenal Software R-Programming DURASI NAMA / NIM 2 x 50' ▶ Tujuan Instruksional Umum Setelah menyelesaikan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan mengerti, memahami dan mempu menggunakan software R-programming untuk analisis data statistika. ▶ Tujuan Instruksional Khusus Pencapaian tujuan Instruksional Umum dalam pertemuan ini akan dijelaskan : 1. Mahasiswa mengenal dan mampu menggunakan software R-Progamming 2. Mahasiswa mengenal dasar-dasar instruksi pada R-Programming 3. Mahasiswa mengenal komponen-komponen softwareR-Programming 4. Mahasiswa mampu menggunakan software R-Programming untuk analisi data ▶ Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan pengertian Statistik dan Statistika. 2. Jelaskan pengertian Populasi, Sample, Parameter dan Statistika 3. Jelaskan landasan Kerja Statistika 4. Jelaskan karakteristik Statistika 5. Jelaskan pengertian Staistika Deskriptif dan Statistika Inferensia 6. Jelaskan dan berikan contoh pengerian Probabilistik dan Deterministik BAYU WIDODO, 2013
  • 2. ProbStat :2 BAGIAN TEORI Sejarah R-Programming Software R ialah suatu program analisis data statistika dan komputasi yang termasuk golongan software Open Source yang dibangun setelah paket program S-Plus dengan bahasa pemrograman S (Bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh AT&T Bell Laboratories --sekarang Lucent Technologies) pada akhir tahun ’70 an. Proyek pembuatan software R pertama kali dikerjakan oleh Robert Gentleman dan Ross Ihaka dari Departemen Statistika Universitas Auckland pada tahun 1995. Karena kedua perintisnya berinisial R, maka software ini diberi nama R. Sampai saat ini software R dikembangkan oleh semua penggunanya yang terhimpun dalam naungan R-core team yang merupakan pekerja keras dan sukarelawan (voulentir). Cara Memperoleh Software R R dapat diperoleh secara gratis di CRAN archive yaitu The Comprehensice‐ R Archive Network di alamat http://cran.r project.org. Pada server CRAN ini‐ dapat didownload file instalasi binary dan source code dari R base system dalam sistem‐ operasi Windows (semua versi), beberapa jenis distro linux, dan Macintosh. Artinya, R dapat berjalan pada Sistem Operasi Windows, UNIX dan mesin-mesin Macintosh. Sampai tulisan ini dibuat versi R terbaru adalah R.3.1.0. Fungsi dan kemampuan dari R sebagian besar dapat diperoleh melalui Add on‐ packages/library. Suatu library adalah kumpulan perintah atau fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan analisis tertentu. Sebagai contoh, fungsi untuk melakukan analisis time series dapat diperoleh di library ts. Instalasi standar dari R akan memuat berbagai library dasar, antara lain base, datasets, graphics, utils, dan stats. Library lain hasil kontribusi dari pengguna R (di luar yang standar) harus diinstal satu per satu sesuai dengan yang dibutuhkan untuk analisis. Daftar semua library yang tersedia dapat diakses dari link download CRAN di alamat http://cran.r project.org.‐ Menjalankan R Pertama Kali Instalasi R dapat dilakukan dengan cara klik dua kali (double click) file R.3.1.0-win.exe (Platform Windows). Jika telah selesai instalasi dan tidak ada kesalahan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan atau pengujian apakah R dapar berjalan dengan baik. Anda dapat melakukan double click shortcut R di Desktop atau klik pada Start Menu. Instalasi R di LnuxMint menggunakan command apt-get dan dengan mudah Paket R dapat diinstall melalui repository LinuxMint. Ketikkan perintah berikut di terminal (console) : $sudo apt­get install r­base­dev r­base­core BAYU WIDODO, 2013
  • 3. ProbStat :3 Jika muncul password ketikkan password root, lalu tunggulah beberapa saat sampai proses download dan instalasi selesai. Langkah terakhir jika instalasi R adalah melakukan pengecekan atau pengujian apakah program R dapat berjalan dengan baik. Lakukan klik dua kali pada shortcut R di Desktop atau pada Start Menu. Jika muncul tampilan seperti di bawah ini, berarti R telah terinstall dengan baik. R version 3.0.1 (2013-05-16) -- "Good Sport" Copyright (C) 2013 The R Foundation for Statistical Computing Platform: i686-pc-linux-gnu (32-bit) R is free software and comes with ABSOLUTELY NO WARRANTY. You are welcome to redistribute it under certain conditions. Type 'license()' or 'licence()' for distribution details. Natural language support but running in an English locale R is a collaborative project with many contributors. Type 'contributors()' for more information and 'citation()' on how to cite R or R packages in publications. Type 'demo()' for some demos, 'help()' for on-line help, or 'help.start()' for an HTML browser interface to help. Type 'q()' to quit R. > Untuk keluar dari R, Anda dapat mengetikkan perintah ini : >q() Save workspace image? [y/n/c]: n Demo() R Hasil instalasi R mengandung package atau plugin yang sudah dapat di coba. Beberapa package menyediakan demonstrasi berupa file dan perintah yang dapat langsung di eksekusi. Ketikkan saja perintah-perintah di bawah ini. >demo() Kita dapat memilih melalui fungsi demo() dengan cara mengetikkan perintah format “demo(nama_demo)”. Sebagai contoh ketikkan perintah berikut: >demo(graphics) Selanjutnya Anda tekan <enter> untuk menampilkan demo dalam bentuk grafis. BAYU WIDODO, 2013
  • 4. ProbStat :4 R dan Matematik R dapat digunakan sebagai kalkulator. Tidak hanya sesederhana itu, R juga dapat menyelesaikan problematika matematika seperti persamaan kuadrat, matriks, kalkulus, trigonometri dan sebagainya. Sangat membantu bagi anda yang tidak ingin bersusah payah menggunakan cara- cara manual dalam menyelesaikan problematika matematika. Pada jendala command, tanda > menyatkan bahwa R siap menerima perintah dari user. Perhaitikan contoh berikut : > 2+2  <enter> [1] 4  R akan memberikan hasil dari perintah tersebut sebagaimana terlihat pada layar monitor. Pada contoh diatas menyatakan bahwa hasil ekpresi 2 + 2 adalah 4. Setiap perintah yang dapat dieksekuri oleh R disebut sebagai pernyataan (statement). Umumnya berbentuk : >variabel = ekpresi atau >ekpresi Latihan 1 : Dengan menggunakan R, hitunglah ekpresi berikut : (a) sqrt(16) (b) pi*7 (c) (½)2  + 2 * pi (d) log(10); log10(10); log2(10) (e) round(log(10)) (f) sin(30 * pi/180) log(x) : fungsi untuk menghasilkan logaritma alami suatu bilangan round(x) : Fungsi untuk menghasilkan bilangan bulat yang merupakan pembulatan terdekat terhadap suatu bilangan. sqrt(x) : fungsi untuk menghasilkan akar kuadrad dari bilangan x 1800 =  radian dan didinyatakan dengan pi. Dengan demikian sudut dalam derajat sama dengan sudut dalam radian x (180/) Mengenal Operator Tanda seperti '+' pada ekspresi 2 + 5 dinamakan operator. Operator adalah suatu simbol yang digunakan dalam suatu ekpresi untuk menyatakan suatu operasi tertentu. Sebagai penjelasan perhatikan ekspresi berikut : 4 + 5 Keterangan : “4” dan “5” dinamakan operan, “+” dinamakan operator BAYU WIDODO, 2013
  • 5. ProbStat :5 dan “4 +5” merupakan ekpresi. Selain “+” terdapat beberapa opertaor yang dikenal di R yang terkait dengan operasi matematika antara lain : “-” (pengurangan atau tanda negatif) , “+” (Penjumlahan atau tanda positif), “*” (Perkalian), “/” (Pembagian), “^” (Perpangkatan) . Sebagai contoh jika ingin menghitung : 5 x 42, maka Anda perlu menuliskannya di R sebagai berikut : >5*4^2 Perlu Anda perhatikan bahwa pengerjaan operasi aritmetika memiliki prioritas pengerjaan yang berbeda-beda. Untuk memahami kerjakan latihan berikut ini : Latihan 2 : (a) 3+4*2 (b) 2+8*1+4 (c) (2+4)*2 (d) 2+9/3 (e) 4^2­1 (f) 2+4*2 Apa kesimpulan Anda ? Menggunakan variabel Pada command window, Anda bisa menggunakan variabel. Variabel adalah suatu nama yang dapat dipakai untuk menyimpan suatu nilai dan nilai yang ada didalamnya dapat diubah sewaktu-waktu. Sebelum menggunakan variabel, perlu Anda perhatikan aturan atau tata cara penggunaan variabel di R sebagai berikut : (a) R membedakan huruf besar dan huruf kecil pada penamaan variabel (case sensitive). Sebagai contoh “bilangan” dan “Bilangan” adalah dua variabel yang berbeda. (b) Nama variabel harus dimulai dengan huruf, dan kelanjutannya dapat berupa huruf, angka atau tanda garis bawah. (c) Anda dapat menggunakan tanda titik untuk memberi nama variabel tetapi spasi kosong mengakibatkan kesalahan. Latihan 3 : Lakukan latihan berikut ini. >bil<­4 >Bil<­6 >Bil.bil<­8 >bil2<­5 >2bil<­5 BAYU WIDODO, 2013
  • 6. ProbStat :6 >bil.Bil<­2 Catatan : “simbol <­” merupakan simbol assignment terhadap  variabel. Penugasan Variabel Penugasan atau assignment variabel berarti memberikan nilai tertentu ke suatu variabel dengan bentuk sbb : variabel<­nilai atau variabel=nilai Nilai yang diberikan kepada variabel dapat berupa suatu konstanta, variabel atau bahkan ekpresi. Latihan 4 : Lakukan latihan berikut ini. >4+18 >x<­4+18 >x >Harga.Satuan<­7000 >Harga.Satuan >Harga.Satuan<­1.1*Harga.Satuan >Harga.Satuan Tipe Data Setiap ekpresi atau variabel mempunyai tipe data. Ada berbagai tipe data yang dikenal R, antara lain Numeric, Integer, Complex, Logical dan Karakter. Tipe data di R dinyatakan dalam kelas. Sebuah kelas pada dasarnya adalah gabungan antara tipe data dan operasi yang dapat dilakukan terhadap nilai pada tipe tersebut. R memandang data yang ada sebagai objek yang memiliki atribut atau sifat. Sifat data ditentukan oleh tipe data dan mode data. Perhatikan beberapa contoh berikut untuk memberi pemahakan terhadap tipe data di R. Tipe NUMERIC : >x<­10.5 #assign variabel x dengan nilai desimal >x >class(x) >k=1 >k #print k >class(k) BAYU WIDODO, 2013
  • 7. ProbStat :7 Perhatikan bahwa hasil diatas menyatakan sebaagi tipe “integer()”. Untuk mendapatkan apakah tipe variabel tersebut berupa Integer dapat digunakan fungsi “is.integer”. Perhatikan : >k=1 >k #print k >class(k) >is.integer(k) #apakah k integer ? Tipe INTEGER : Diatas sudah dijelaskan bahwa penggunaan fungsi “is.integer()” untuk mendapatkan penjelasan apakah variabel numerik yang kita create bertipe integer. Kita dapat menggunakan fungsi “as.integer()” untuk memastikan bahwa nilai yang kita assign di variabel adalah integer. Perhatikan contoh berikut : >y<­as.integer(5) >y >class(y) >is.integer(y) Perhatikan contoh berikut : >as.integer(3.14) #coerce numeric value >as.integer(“3.14”) #coerce a decimal string >as.integer(“jokowi”) #coerce a decimal string Kita juga dapat melihat nilai integer dari nilai ogical TRUE dan FALSE. >as.integer(TRUE) >as.integer(FALSE) Tipe KOMPLEKS: Sebagaimana diketahui bahwa bilangan kompleks adalah bilangan yang memiliki bentuk 'a + bj” dengan j adalah -1. >z<­1+2i #membuat bil. kompleks >z #print >class(z) perhatikan : >sqrt(­1) #bukan bil. Kompleks >sqrt(­1+01) #akar dari ­1+0i Tipe LOGICAL: Karakter merupakan objek yang digunakan untuk merepresentasikan nilai string. Kita dapat mengkonvert objek ke nilai karakter dengan menggunakan fungsi “as.character()” BAYU WIDODO, 2013
  • 8. ProbStat :8 >x<­3.14 >x >class(x) >x<­as.character(x) >class(x) Dua karakter dapat digabungkan dengan fungsi 'paste” >fname=”Joe” ;lname=”smith) >paste(fname,lname) >paste(lname,fname) Tipe Logical: Tipe logical sering digunakan untuk membandingkan dua variabel. Sebagai contoh : >x<­1 ; y<­5 >z<­x>y >z >class(z) Standard   logical   operations   are   "&"   (and),   "|"   (or),   "!" (negation), and || (XOR) >u<­TRUE ; v<­FLASE >u & v >!u >!v VECTOR Vektor merupakan suatu array atau himpunan bilangan, character atau string, logical value, dan merupakan objek paling dasar yang dikenal dalam R. Pada data vektor harus digunakan mode tunggal pada data, sehingga gabungan dua data atau lebih yang berbeda mode tidak dapat dilakukan kedalam satu objek vektor. Elemen dari vector sering disebut sebagai “komponen”. Untuk membuat vector digunakan fungsi “c()”. >c(2,3,5) >c(TRUE, FALSE, TRUE,TRUE,FALSE) >c(“aaa”,”bbb”,”ccc”,”ddd”,”eee”) >length(c(“aaa”,”bbb”,”ccc”,”ddd”,”eee”)) >length(c(TRUE, FALSE, TRUE,TRUE,FALSE)) >length(c(2,3,5)) Menggabungkan Vector: >y<­c(2,3,5) >x<­c(“aaa”,”bbb”,”ccc”,”ddd”,”eee”) BAYU WIDODO, 2013
  • 9. ProbStat :9 >c(x,y) >c(y,x) >z<­c(x,y) >z >w<­c(y,x) >w Perhatikan   pada   conto   diatas,   bagaimana   R   menguah   tipe   data   ke lebih umum. Latihan 5 : Lakukan latihan berikut ini. >a<­c(1,3,5,7) >b<­c(2,4,6,8) >5*a >6*b >a+b >c<­a+b >a ; b ; c >a­b >a*b >a/b >u<­c(10,20,30) >v<­c(1,2,3,4,5,6,7,8,9) >u + v index Vector: Indek vector dapat dideklarasikan dengan menggunakan tanda “[]'. Negatif index menyatajan 'yang bukan atau selain itu' yang dinotasikan dengan tanda '- (minus)'. >s<­c(“aa”,”bb”,”cc”,”dd”,”ee”) >s[3] >s[5] >s[­3] >s[­5] vector baru dapat dibuat dari vector yang sudah ada (slice vector) dengan menggunakan fungsi “c()” dan nomor indeks atau disebut sebagai numeric index vector. >s<­c(“aa”,”bb”,”cc”,”dd”,”ee”) >s[c(2,3)] >s[c(1,5)] >s[c(1,5,5] #duplikat indek dimungkinkan BAYU WIDODO, 2013
  • 10. ProbStat :10 >s[2:4] #range indek >s[1:3] Penamaan Komponen Vector: Untuk lebih memperjelas, perhatikan contoh berikut ini : >v<­c(“marry”,”sue”) >names(v)<­c(“First”,”Last”) >v >v[“First”] >v[“Last”] MATRIKS Matriks atau data array dua dimensi adalah salah satu tipe data yang banyak digunakan dalam pemrograman statistik. Sebagian besar fungsi fungsi statistik‐ dalam R dapat dianalisis dengan menggunakan bentuk matriks. Bentuk matriks ini juga banyak digunakan pada operasi fungsi fungsi built in untuk aljabar linear dalam R,‐ ‐ seperti untuk penyelesaian suatu persamaan linear. Proses entry data matriks dilakukan dengan menggunakan fungsi “matrix()”. Argumen yang diperlukan adalah elemen elemen dari matriks, dan argumen‐ optional yaitu banyaknya baris “nrow” dan banyaknya kolom “ncolom”. Latihan 6 : Pahami pembuatan matrik berikut ini : >m1<­matrix(c(1,2,3,4,5,6), nrow=2,ncol=3) >data=c(6.4,8.8,7.5,5.3,7.6,9.5) >m2<­matrix(data,nrow=2,ncol=3) >A=matrix( + c(2,4,3,1,5,7), #elemen matrix + nrow = 2, #banyaknya baris + ncol = 3, + byrow = TRUE) #isi baris demi baris BANDINGKAN ! >A=matrix( + c(2,4,3,1,5,7), #elemen matrix + nrow = 2, #banyaknya baris + ncol = 3) BAYU WIDODO, 2013
  • 11. ProbStat :11 Untuk melihat elemen matrik pada baris ke­m dan kolom ke­n dapat menggunakan perintah “nama_matrik[m,n]”. >A[2,2] >A[1,1] >A[1,3] Untuk   melihat   seluruh   elemen   baris   ke­m   menggunakan   perintah “nama_matrik[m,]”. Untuk   melihat   seluruh   elemen   kolom   ke­n   menggunakan   perintah “nama_matrik[,n] >A >A[2,] >A[,2] Dimensi,  length  dan  tipe  dari  suatu  matriks  dapat  dilihat dengan  menggunakan perintah dim, length, class, dan mode seperti pada contoh diatas. Perlu diingat bahwa semua elemen dari matriks harus memiliki mode yang sama. Jika hal  ini tidak dipenuhi, maka elemen elemen akan diubah menjadi mode yang paling umum. ‐ >class(A) >dim(A) >length(A) OPERASI MATRIKS Ada beberapa operator yang biasa digunakan untuk operasi matriks dan vektor, antara lain perkalian, invers matriks, transpose matriks dan crossproduct. Operator Keterangan * Perkalian elemen demi elemen dari matrik %*% Perklaian matrik %o% Outer solve Invers dari suatu matrik t Transpose dari suatu matrik crossprod Crossproduk dari suatu matrik yakni t(x) %*%x Latihan 7 : Pahami operasi matrik berikut ini : BAYU WIDODO, 2013
  • 12. ProbStat :12 >A<­matrix(c(2,4,1,3,5,7),nrow=3,ncol=2) >A >t(A) #transpose matrik A >C<­matrix(c(7,4,2),nrow=3,ncol=1) >A ; C >cbind(A,C) #menggabungkan kolom matrik A dan C >D<­matrix(c(6,2),nrow=1,ncol=2) >rbind(A,D) #menggabungkan baris matrik A dan C >a<­matrix(c(2,3,4,5,6,7),2,3) >a >a1<­cbind(a,c(10,12)) >a1 >a2<­cbind(c(23,24),a) Matriks berguna sekali dalam menyelesaikan suatu persamaan. Dalam matematika dasar dikenal cara menyelesaikan suatu persamaan dengan cara subtitusi dan pengurangan. Mungkin kalau persamaannya hanya terdiri dari 2 persamaan, penyelesainnya tidak terlalu masalah. Bagaimana jika persamaannya ada 3 atau lebih. Menjadi tidak praktis jika menggunakan cara subtitusi dan pengurangan. Sebagi contoh, diketahui 2 persamaan sebagai berikut : Latihan 8 : x + 4y = 9 2x + y = 4 Tentukan nilai x dan y 1. Selesaikan dengan cara subtitusi akan didapat nilai x=1 dan y=2. 2. Menggunakan R Latihan 9 : 7x – y – z = 0 10x – 2y + z = 8 6x + 3y – 2z = 7 Tentukan nilai x dan y 1. Apakah praktis dengan cara subtitusi ? 2. Menggunakan R Dengan matriks kita dapat menyelesaikannya dengan lebih praktis. Caranya   adalah   dengan   mengubah   persamaan   di   atas   menjadi matriks. BAYU WIDODO, 2013 ( 7 −1 −1 10 −2 1 6 3 −2 ) ( x y z ) = ( 0 8 7 )
  • 13. ProbStat :13 Matrik dia atas dapat disederhanakan menjadi : A. x = d,  sehingga untuk mencari x  : x = A­1  . d x  disini  adalah  nilai  x,   y,  z  yang   akan  kita  selesaikan.   A  ­1 adalah invers matriks A yang tidak lain adalah persamaan pada sisi kiri   tanda   =  (sama   dengan)   dan   d  adalah   persamaan  disisi   kanan tanda sama dengan. >A<­matrix(c(7,­1,­1,10,­2,1,6,3,­2),3,3,TRUE) >d<­matrix(c(0,8,7),3,1,TRUE) >solve(A)%*%d jika benar akan di dapat nilai x = 1, y = 3 , dan z = 4 DATA FRAME Data frame merupakan objek yang mempunyai bentuk sama dengan matriks, yaitu terdiri atas baris dan kolom. Perbedaannya adalah data frame dapat terdiri atas mode data yang berbeda beda untuk setiap kolomnya. Misalkan saja, kolom‐ pertama adalah numeric, kolom kedua adalah string/character, dan kolom ketiga adalah logical. Objek data frame dapat dibuat dengan menggunakan perintah “data.frame”, seperti pada contoh contoh berikut ini. DATA FRAME DIGUNAKAN UNTUK‐ MENYIMPAN DATA TABEL. Perhatikan contoh berikut : >n<­c(2,3,5) >s<­c(“aa”,”bb”, “cc”) >b<­c(TRUE,FALSE,TRUE) >data.satu<­data.frame(n,s,b) #data.satu adalah data  frame Untuk memahami, kita gunakan data built­in di R sebagai ilustrasi.  Lakukan langkah berikut : >mtcars perhatikan bahwa baris paling atas disebut sebagai “header” yang menunjukkan nama kolom. Dibawah header adalah data row yang diawali dengan   nama   baris   (pada   kolom   pertama)   dan   diikuti   datanya. Masing­masing   data   sebagai   anggota   setiap   row   tersebut   disebut sebagai “cell”. >mtcars[1,3] >mtcars[1,1] >mtcars[1,3] >mtcars["Mazda RX4","cyl"] BAYU WIDODO, 2013
  • 14. ProbStat :14 >nrow(mtcars) >ncol(mtcars) >dim(mtcars) rows : different observations; columns : values of the different variables   (numbers, text, calendar dates or logical  variables (T or F); >d<­c(1,2,34) >e<­c(“Red”, “White”,”Red”,NA) >f<­c(TRUE, TRUE,TRUE,FALSE) >mydata<­data.frame(d,e,f) >names(mydata)<­c("ID","Color","Passed") #memberi nama kolom >age <­ c(1:5) >color <­ c("neonate", "two­tone", "speckled", "mottled", "adult") >juvenile <­ c(TRUE, TRUE, FALSE, FALSE, FALSE) >spotted <­ data.frame(age, color, juvenile) >spotted >is.matrix(spotted) >is.array(spotted) >is.data.frame(spotted) >spotted$age >spotted$age[2] >spotted$color[2] >spotted$age <­ NULL #deleted columns > spotted$freq <­ c(0.3, 0.2, 0.2, 0.15, 0.15)  #membuat kolom baru Latihan 10 : Sebagai latihan, isikan data tentang nama mahasiswa, nilai UAN tiga mata pelajaran, dan IPK semester 1 dibawah ini : BAYU WIDODO, 2013
  • 15. ProbStat :15 Latihan 11 : Sebagai latihan di rumah. Perhatikan dan pahami apa yang ada di layar monitor ! >2+2 >3*9 >3­1 >4^2 >sqrt(10) >12/6 >(3+5)/2 >log(120)  # natural log >log10(120)  # base 10 >log(8,base=2)  # base 2 >log10(8)/log10(2)  # base 2 >exp(6) >a <­ c(1,2,3,4,5,6) >b <­ 1.5*a;  >d <­ c("a","b","c","d","e","f") # values can be letters >e <­ c("apple","bear","cat","drum","eel","fire") >f <­ c("a1","a2","a3","a4","a5") 1.Buatlah matriks berikut dan hitunglah : a. 2*x b. x*x c. x%*%x d. x%*%y e. t(y) f. solve(x) BAYU WIDODO, 2013 x = ( 3 2 −1 1 ) y = ( 1 4 0 0 −1 1 )