SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-1
Relasi dan fungsi merupakan bahasan dasar dari matematika. Pembahasan mengenai konsep
ini salah satunya dapat didekati dari operasi himpunan. Hal ini yang akan dilakukan dalam modul
ini. Pembahasan ditekan pada pengenalan terminology serta ketrampilan manipulasi matematika,
bukan pada sifat-sifat maupun analisisnya. Pembahasan mengenai fungsi mulai dari definisi sampai
dengan operasi-operasi fungsi maupun komposisi fungsi.
5.1 Gugus Ganda Kartesius
Konsep relasi dan fungsi akan dikembangkan berdasarkan perkalian silang antara dua fungsi A dengan B.
Perkalian silang ini sering dikenal dengan nama gugus ganda kartesius.
Definisi :
Gugus ganda kartesius antar dua gugus A dengan B adalah suatu himpunan yang
beranggotakan pasangan berurut (ai,bj) untuk semua i dan j dengan aiA dan bjB.
Gugus ganda kartesius seperti ini disimbolkan sebagai AxB.
Oleh karena itu, jika ukuran A adalah n(A) dan ukuran adalah n(B), maka ukuran AxB adalah
|AxB|=n(A)xn(B).
Dalam notasi himpunan, gugus ganda kartesius dapat dituliskan sebagai :
AxB={(ai,bj)|untuk semua pasangan i dan j dengan aiA dan bjB}
Contoh :
A={1,2,3} dan B={a,b}, maka :
AxB={(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a), (3,b)}
BxA={(a,1), (a,2), (a,3), (b,1), (b,2), (b,3)}
AxA={(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1), (3,2), (3,3)}
Terlihat bahwa AxBBxA, dan |AxB|=3x2=6
Konsep perkalian silang antar gugus ini dapat dikembangkan untuk tiga gugus atau lebih. Sebagai contoh
adalah :
BxBxB={(a,a,a), (a,a,b), (a,b,a), (a,b,b), (b,a,a), (b,a,b), (b,b,a), (b,b,b)}
5.2 Relasi
Relasi sering juga disebut dengan hubungan. Relasi ini menyatakan hubungan antara unsur-unsur dua buah
gugus. Dua gugus ini dapat sama, dapat pula berbeda.
Definisi :
Relasi dari A ke B adalah himpunan bagian dari gugus ganda kartesius AxB.
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-2
Oleh karena itu, jika ukuran A dan B masing-masing adalah n(A) dan n(B), maka ukuran dari AxB adalah
n(A)xn(B), yang berarti bahwa banyaknya relasi yang dapat dibuat dari A ke B adalah 2n(A)xn(B).
Contoh :
A={1,2,3} dan B={a,b}, maka :
Relasi yang dapat dibuat dari A ke B adalah 23x2=64 buah. Salah satu relasinya adalah himpunan
kosong. Berikut adalah diagram dari beberapa relasi dari A ke B yang dapat dibuat :
BisakaH anda sebutkan beberapa lainnya lagi?
Latihan 5.1.
2. Jika A={0,{0}} dan B={0,{},1}, tentukan
a. n(AxB)
b. AxB
c. Banyaknya relasi yang bisa dibuat dari A ke B
d. Semua relasi dari A ke B yang beranggota sebanyak 5, dan gambarkan diagramnya
3. Arsirlah daerah yang memenuhi relasi berikut dalam bidang dimensi dua
a. H1={(x,y)|x2+y2<9, dengan xreal, ybulat}
b. H2={(x,y)|x2+y29, dengan xreal, ybulat}
c. H3={(x,y)|x2+y29, dengan xreal, yreal}
d. H4={(x,y)|4|x|+|y|, dengan xreal, yreal}
5.3 Fungsi
Istilah fungsi dikenal juga dengan nama pemetaan. Fungsi dari A ke B adalah pemetaan unsur-unsur A ke
unsure di B. Dalam hal ini himpunan A dan B dapat saja sama.
1
3
2
a
b
1
3
2
a
b
1
3
2
a
b
1
3
2
a
b
H={(1,a), (1,b)}
H={(1,a), (3,a)}
H={(1,a), (2,b), (3,b)}
H={(1,a), (3,b)}
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-3
Definisi :
Fungsi dari A ke B adalah himpunan bagian dari AxB, atau dengan kata lain relasi dari A ke B,
dengan sifat bahwa setiap anggota A dijamin mempunyai tepat satu anggota B sebagai
pasangannya.
Oleh karena itu, jika ukuran A dan B masing-masing adalah n(A) dan n(B), maka banyaknya fungsi dari A ke B
yang dapat dibuat adalah [n(B)]n(A). Kenapa?
Contoh :
A={1,2,3} dan B={a,b}, maka :
Banyaknya fungsi yang dapat dibuat dari A ke B adalah 23=8 buah. Berikut adalah diagram dari
beberapa fungsi dari A ke B yang dapat dibuat :
Bisakah anda sebutkan beberapa lainnya lagi?
Dalam hal ini :
Himpunan A disebut Domain atau daerah asal fungsi f, disimbolkan dengan Df
Himpunan B disebut Daerah kawan atau Kodomain fungsi f
Sedangkan himpunan yang berisi semua peta dari unsur-unsur A disebut Range atau wilayah hasil, Wf.
Contoh :
Jika pasangan anggota fungsi tersebut adalah bilangan, maka anggota fungsi ini dapat digambarkan dalam suatu
bidang X-Y sebagai himpunan titik-titik (koordinat). Sebagai contoh adalah :
a. f={(1,2), (2,4), (3,4)}
1
3
2
a
b
f={(1,a), (2,b), (3,b)}
f={(1,a), (2,a), (3,a)}
f={(1,a), (2,b), (3,a)}
f={(1,a), (2,a)(3,b)}
1
3
2
a
b
1
3
2
a
b
1
3
2
a
b
Df={1, 2, 3}
Range={a}
Kodomain={a,b}
1
3
2
a
b
1
3
2
2
4
1 2 3
2
4

 
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-4
b. f(x)=2x+2 dengan x bilangan real
Berdasarkan grafik dalam bidan X-Y, maka grafik tersebut merupakan grafik fungsi jika garis vertical hanya
memotong di satu titik. Sedangkan garis horizontal boleh memotong di lebih dari satu titik.
Contoh :
Grafik berikut adalah bukan grafik fungsi
Proyeksi grafik fungsi ke sumbu X merupakan daerah asal, sedangkan proyeksi ke sumbu Y merupakan daerah
hasil.
Contoh :
5.4 Beberapa Fungsi Khusus
Beberapa fungsi khusus yang dikenal di dalam matematika ini dikaitkan dengan sifat anggota dalam kodomain
sebagai bayangan dari anggota dalam domain. Dalam hal ini ada tiga fungsi khusus yang dikenal, yaitu :
1. Fungsi Injektif
2. Fungsi Surjektif
3. Fungsi Bijektif
2
-1
Daerah asal : {x|-1x6, x bilangan real}
Daerah hasil : {y|0y4, y bilangan real}
4
-1 6
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-5
Jika fungsi f memetakan unsur-unsur A ke B (A sebagai daerah fungsi atau Domain, sedangkan B sebagai
kodomain atau daerah kawan), maka :
a. f disebut fungsi Injektif jika setiap anggota B paling banyak sekali sebagai bayangan dari unsur dalam A.
Oleh karena itu syarat supaya dapat dibuat fungsi Injektif adalah : |A||B|. Selain itu kita bisa
mengatakan bahwa banyaknya fungsi injektif yang dapat dibuat dari A ke B adalah sebanyak : ……. (coba
hitung).
b. f disebut fungsi Surjektif jika setiap anggota B paling sedikit sekali sebagai bayangan dari unsur dalam A.
Oleh karena itu syarat supaya dapat dibuat fungsi surjektif adalah : |A||B|. Selain itu kita bisa
mengatakan bahwa banyaknya fungsi surjektif yang dapat dibuat dari A ke B adalah sebanyak : ……. (coba
hitung).
c. f disebut fungsi Bijektif jika setiap anggota B tepat sekali sebagai bayangan dari unsur dalam A.
Oleh karena itu syarat supaya dapat dibuat fungsi Bijektif adalah : |A|=|B|. Selain itu kita bisa
mengatakan bahwa banyaknya fungsi injektif yang dapat dibuat dari A ke B adalah sebanyak : ……. (coba
hitung).
Contoh :
Dari gambar berikut, tentukan mana yang injektif, surjektif, maupun bijektif ?
a. b. c. d.
e. f. g. h.
5.5 Jenis-Jenis Fungsi
Di dalam matematika dikenal beberapa jenis fungsi. Di anataranya adalah :
a. Fungsi konstan
Fungsi ini bernilai tetap (konstan) untuk nilai x berapa saja dalam daerahnya.
Bentuk :
f(x)=k, dengan k adalah suatu konstanta
Contoh
f(x)=4, untuk x bilangan real
grafik fungsi ini adalah :
4
2
1
3
2
a
b
1
3
2
a
b
1
3
2
a
b
c
1
3
2
a
b
d
c
1
3
2
a
b
c
1
3
2
a
b
c
1
3
2
a
b
d
c c
1
3
2
a
b
d
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-6
b. Fungsi identitas
Fungsi ini bernilai sama dengan inputnya.
Bentuk :
f(x)=x, dengan kDf
Contoh
f(x)=x, untuk x bilangan real
grafik fungsi ini adalah :
c. Fungsi polinomial
Fungsi ini merupakan penjumlahan dari x pangkat tertentu dengan koefisien tertentu pula. Orde
fungsi polynomial ini adalah pangkat tertinggi dari x.
Bentuk :
f(x)=a0+a1x+a2x2+…+anxn, dalam hal ini a0, a1, …, an adalah koefisiennya.
Jika n=1, disebut fungsi linear
Jika n=2 disebut fungsi kuadrat
Contoh
f(x)=x2+x+5 (adalah fungsi kuadrat)
d. Fungsi Rasional
Fungsi ini merupakan rasio dari dua fungsi polinom. Daerah fungsi ini adalah adalah semua bilangan
real yang tidak menyebabkan pembaginya nol.
Bentuk :
3
12
)(
2



x
xx
xf dalam hal ini Df={x|x-30, x adalah bilangan real}
e. Fungsi Akar
Nilai fungsi ini adalah tidak pernah negatif. Nilainya selalu nol atau positif.
Bentuk :
)()( xgxf  dalam hal ini Df={x|g(x)0, x adalah bilangan real}
Contoh
1. )2)(1()(  xxxf
Maka Df={x|(x-1)(x+2)0, x adalah bilangan real}
Karena (x-1)(x+2)0  x-2 atau x1, maka boleh ditulis juga :
Df={x| x-2 atau x1, x adalah bilangan real}
y=x
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-7
2. 65)( 2
 xxxf , tentukan Df.
f. Fungsi Harga Mutlak
Seperti fungsi akar, fungsi harga mutlak juga selalu bernilai nol atau positif, tidak pernah negatif.
Bentuk :
Contoh
1. f(x)=|x|
jika x=-3, maka f(x)=|-3|=3
jika x=3, maka f(x)=|3|=3
Gambar fungsi :
2. f(x)=|x-2|, gambarkan grafiknya.
3. f(x)=|x2-4|, gambarkan grafiknya.
g. Fungsi Bilangan Bulat Terbesar
Operator bilangan bulat terbesar disimbolkan dengan “ ”, yang berarti bilangan bulat terbesar yang
lebih kecil atau sama dengan bilangan yang ada dalam tanda tersebut. Sebagai contoh adalah :
1. 3.8=3 5. -3.8=-4
2. 3.1=3 6. -3.1=-4
3. 3.0=3 7. -3.0=-3
4. 4.0=4 8. -4.0=-4
Fungsi bilangan bulat terbesar menggunakan symbol di atas.
Bentuk :
f(x)= g(x)
Contoh
f(x)= 2x-5
Jika x=2.1, maka f(x)= 4.2-5=-0.8=-1
Jika x=4.3, maka f(x)= 8.6-5=3.6=3
Untuk semua g(x)0
Untuk semua g(x)<0




)(
)(
|)(|)(
xg
xg
xgxf
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-8
h. Fungsi Bilangan Bulat Terkecil
Operator bilangan bulat terkecil disimbolkan dengan “ ”, yang berarti bilangan bulat terkecil yang
lebih besar atau sama dengan bilangan yang ada dalam tanda tersebut. Sebagai contoh adalah :
1. 3.8=4 5. -3.8=-3
2. 3.1=4 6. -3.1=-3
3. 3.0=3 7. -3.0=-3
4. 4.0=4 8. -4.0=-4
Fungsi bilangan bulat terkecil menggunakan symbol di atas.
Bentuk :
f(x)= g(x)
Contoh
f(x)= 2x-5
Jika x=2.1, maka f(x)= 4.2-5=-0.8=-1
Jika x=4.3, maka f(x)= 8.6-5=3.6=4
Latihan 5.2.
1. Tentukan daerah fungsi untuk fungsi-fungsi berikut :
a)
)2)(1(
3
)(



xx
x
xf
b) 127)( 2
 xxxf
c)
6
)1)(2(
)( 2



xx
xx
xf
2. Tentukan nilai-nilai berikut :
a. |-3.5| e. -5.8 i. 6.2
b. |3.9| f. 0.6 j. 0.9
c. |0| g. -0.9 k. 0.6
d. |-3.9| h. -10.8 l. -5.7
3. Gambarkan fungsi berikut :
a. f(x)=|2x-5|
b. f(x)=|x+2|+|x+1|
c. f(x)= x
d. f(x)= -x
e. f(x)= |x|
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-9
f. f(x)= |x|
g. f(x)= x+4
h. f(x)= x
i. f(x)= -x
4. Untuk A={1,2,3,4,5} serta B={1,2,3,4,5,6}, ada berapa fungsi injektif dari A ke B yang memenuhi :
a. f(1)=3
b. f(1)=3 dan f(2)=6
5.6 Operasi Terhadap Fungsi
Pada bagian ini akan dibahas enam operasi fungsi, yaitu :
1. penjumlahan fungsi : f(x)+g(x)=(f+g)(x)
2. pengurangan fungsi : f(x)-g(x)=(f-g)(x)
3. perkalian fungsi : f(x).g(x)=(f.g)(x)
4. pembagian fungsi : f(x)/g(x)=(f/g)(x)
5. kebalikan fungsi : f-1(x)
6. komposisi fungsi : ))(()()( xgfxgxf  
Penjumlahan, Penguranga, Perkalian dan Pembagian Fungsi
Operasi-operasi ini hanya akan dapat dilakukan pada daerah yang sama.
Contoh :
1. Misalkan f(x)=x-2 dan g(x)=|x+1|, maka :
a. (f+g)(x)=x-2+|x+1|
misal x=5, maka : f(5)+g(5)=(f+g)(5)=5-2+|5+1|=3+6=9
b. (f-g)(x)=x-2-|x+1|
misal x=5, maka : f(5)-g(5)=(f-g)(5)=5-2-|5+1|=3-6=-3
c. (f.g)(x)=(x-2).|x+1|
misal x=5, maka : f(5).g(5)=(f.g)(5)=(5-2).|5+1|=3 . 6=18
d. (f/g)(x)=(x-2)/|x+1|
misal x=5, maka : f(5)/g(5)=(f/g)(5)=(5-2)/|5+1|=3/6=1/2
2. Lakukan hal yang sama seperti di atas untuk : f(x)=x-1 dan g(x)=|x+1|, untuk -3x3
Komposisi Fungsi
Komposisi fungsi dikenal juga dengan fungsi majemuk. Dalam hal ini x sebagai input suatu fungsi
tertentu. Hasil dari fungsi dengan input x ini sebagai masukan bagi fungsi berikutnya, dan hasil dari fungsi ini
sebagai input bagi fungsi berikutnya lagi, dan begitu seterusnya. Simbol untuk komposisi fungsi adalah “  ”.
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-10
Bentuk :
(f  g)(x)=f[g(x)]
artinya : x dimasukkan sebagai input untuk g, dan hasilnya sebagai input bagi f.
Contoh :
Misalkan f(x)=x-5 dan g(x)=|x+1|, maka :
Jika x=2, maka : (f  g)(2)=f[g(4)]=f(3)=-2 juga (g  f)(2)=g[f(2)]=g(-3)=2
Kebalikan Fungsi
Istilah kebalikan fungsi sering dikenal juga dengan nama invers suatu fungsi. Kebalikan fungsi f
disimbokan dengan f-1 dan dibaca sebagai “kebalikan fungsi f” atau “invers dari fungsi f” atau “f invers”.
Suatu fungsi f akan mempunyai kebalikan jika dan hanya jika f adalah bijektif (atau korespondensi satu-satu).
Definisi :
Jika f adalah fungsi bijektif dengan domain A dan kodomain B, maka f-1 adalah kebalikan dari f. f-1 ini
memetakan unsur dari B ke A, dengan sifat bahwa : f(a)=b jika dan hanya jika f-1(b)=a, dengan aA
dan bB.
Contoh :
1. perhatikan Diagram berikut :
Diagram tersebut merupakan diagram untuk fungsi bijektif, oleh karena itu mempunyai kebalikan
fungsi. Dalam hal ini :
f(1)=a, f(2)=c, f(3)=b. Juga bisa dikatakan f-1(a)=1, f-1(b)=3, f-1(c)=2
2. Jika f(x)=2x+10, maka :
y=2x+10
 2x=y-10
 x=(y-10)/2
maka dapat dirumuskan bahwa f-1(x)=(x-10)/2
3. Tentukan kebalikan fungsi berikut :
1
3
)(



x
x
xf
1
3
2
a
b
c
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-11
Latihan 5.3.
1. Jika :
4)(  xxf dengan Df={x|x bilangan real, x4} serta
2
25)( xxg  dengan Df={x|x bilangan real, -5x5}
Hitung yang berikut, serta tentukan nilainya untuk x=4 :
a. f(x)+g(x)
b. f(x)-g(x)
c. f(x).g(x)
d. f(x)/g(x)
e. f[g(x)]
2. Gambarkan fungsi berikut :
3. Perhatikan tabel berikut :
x f(x) g(x) f2(x) f(x2) f[g(x)] g[f(x)] f-1(x) g-1(x) x2(f.g)(x)
0 4 2
1 3 5
2 1 4
3 5 2
4 2 1
5 0 3
4. Jika f(x) dan g(x) adalah sesuai dengan fungsi berikut, tentukan f[g(x)]
Maka tentukan f[g(x)].
5. Jika f(x)=2x+2 dan f[g(x)]=6x-4, tentukan g(x).
6. Jika f(x)=2x+2 dan g[f(x)]=6x-4, tentukan f(x).
7. Jika :
x<-1
-1x4
x>4








x
x
xf
21
2
1
)(
2
x<2
2x<5
x5







2
2
1
2
)(
x
x
x
xf dan
x3
0x<5

 

x
x
xg
1
)(
x<-1
-1x4
x>4








x
x
xf
21
2
1
)(
2
dan g(x)=|x-4|
Topik 5 Relasi dan Fungsi
5-12
Tentukan : (f+g)(x) dan juga (f/g)(x).
8. Tentukan f--1(x) untuk fungsi-fungsi berikut :
a. f(x)=5x+4, juga hitung f--1(9).
b.
84
2
)(



x
x
xf , juga hitung f--1(0)
c. f(x)=|x2+3x+1|, juga hitung f--1(1)
d.
2
)(


x
x
xf , juga hitung f--1(4)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
Bayulibels
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
aansyahrial
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Dominggos Keayse D'five
 
Rpp relasi dan fungsi
Rpp relasi dan fungsiRpp relasi dan fungsi
Rpp relasi dan fungsi
lgede
 
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Exca Febryanto
 

Was ist angesagt? (20)

Karakteristik islam
Karakteristik islamKarakteristik islam
Karakteristik islam
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Kuliah kalkulus 1 tatap muka 1
Kuliah kalkulus 1   tatap muka 1Kuliah kalkulus 1   tatap muka 1
Kuliah kalkulus 1 tatap muka 1
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner
 
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu LintasPenggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Makalah Akhlak Sarjana Muslim Dalam Menuntut Ilmu
Makalah Akhlak Sarjana Muslim Dalam Menuntut IlmuMakalah Akhlak Sarjana Muslim Dalam Menuntut Ilmu
Makalah Akhlak Sarjana Muslim Dalam Menuntut Ilmu
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
 
Geometri aksioma
Geometri aksiomaGeometri aksioma
Geometri aksioma
 
12 A1 kelompok 6: Asimtot Datar, Tegak, dan Miring
12 A1 kelompok 6: Asimtot Datar, Tegak, dan Miring12 A1 kelompok 6: Asimtot Datar, Tegak, dan Miring
12 A1 kelompok 6: Asimtot Datar, Tegak, dan Miring
 
Rpp relasi dan fungsi
Rpp relasi dan fungsiRpp relasi dan fungsi
Rpp relasi dan fungsi
 
Powerpoint Fungsi Invers
Powerpoint Fungsi InversPowerpoint Fungsi Invers
Powerpoint Fungsi Invers
 
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
 
Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode PerkembanganTokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 

Andere mochten auch

Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Fatma Qolbi
 

Andere mochten auch (17)

Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Diskret VI Rekursif
Diskret VI RekursifDiskret VI Rekursif
Diskret VI Rekursif
 
Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Diskret III Induksi
Diskret III InduksiDiskret III Induksi
Diskret III Induksi
 
Algoritma dan Struktur Data - Abstract Data Type
Algoritma dan Struktur Data - Abstract Data TypeAlgoritma dan Struktur Data - Abstract Data Type
Algoritma dan Struktur Data - Abstract Data Type
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Algoritma dan Struktur Data - Pseudocode
Algoritma dan Struktur Data - PseudocodeAlgoritma dan Struktur Data - Pseudocode
Algoritma dan Struktur Data - Pseudocode
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 05
 

Ähnlich wie Diskret V Relasi Fungsi

Relasi dan fungsi by myself
Relasi dan fungsi by myselfRelasi dan fungsi by myself
Relasi dan fungsi by myself
Fransisca Leny
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Any Herawati
 

Ähnlich wie Diskret V Relasi Fungsi (20)

Matdis-Relasi Fungsi
Matdis-Relasi FungsiMatdis-Relasi Fungsi
Matdis-Relasi Fungsi
 
Matematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan FungsiMatematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan Fungsi
 
Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)
 
FUNGSI (gita permata sari)
FUNGSI (gita permata sari)FUNGSI (gita permata sari)
FUNGSI (gita permata sari)
 
FUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptxFUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptx
 
Fungsi1
Fungsi1 Fungsi1
Fungsi1
 
Fungsi1
Fungsi1 Fungsi1
Fungsi1
 
Relasi dan fungsi by myself
Relasi dan fungsi by myselfRelasi dan fungsi by myself
Relasi dan fungsi by myself
 
Fungsi Komposisi
Fungsi KomposisiFungsi Komposisi
Fungsi Komposisi
 
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxlog&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
 
Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3
 
Relasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafikRelasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafik
 
Grafik fungsi
Grafik fungsiGrafik fungsi
Grafik fungsi
 
Relasi Dan Fungsi
Relasi Dan FungsiRelasi Dan Fungsi
Relasi Dan Fungsi
 
Fungsi matematika dasar.pptx
Fungsi matematika dasar.pptxFungsi matematika dasar.pptx
Fungsi matematika dasar.pptx
 
Relasi Dan Fungsi
Relasi Dan FungsiRelasi Dan Fungsi
Relasi Dan Fungsi
 
Kelompok 1 relasi dan fungsi
Kelompok 1 relasi dan fungsiKelompok 1 relasi dan fungsi
Kelompok 1 relasi dan fungsi
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulus
 

Mehr von Raden Maulana (6)

Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjut
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstruktur
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
 
Pengantar R3
Pengantar R3Pengantar R3
Pengantar R3
 
Pengantar R
Pengantar RPengantar R
Pengantar R
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Diskret V Relasi Fungsi

  • 1. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-1 Relasi dan fungsi merupakan bahasan dasar dari matematika. Pembahasan mengenai konsep ini salah satunya dapat didekati dari operasi himpunan. Hal ini yang akan dilakukan dalam modul ini. Pembahasan ditekan pada pengenalan terminology serta ketrampilan manipulasi matematika, bukan pada sifat-sifat maupun analisisnya. Pembahasan mengenai fungsi mulai dari definisi sampai dengan operasi-operasi fungsi maupun komposisi fungsi. 5.1 Gugus Ganda Kartesius Konsep relasi dan fungsi akan dikembangkan berdasarkan perkalian silang antara dua fungsi A dengan B. Perkalian silang ini sering dikenal dengan nama gugus ganda kartesius. Definisi : Gugus ganda kartesius antar dua gugus A dengan B adalah suatu himpunan yang beranggotakan pasangan berurut (ai,bj) untuk semua i dan j dengan aiA dan bjB. Gugus ganda kartesius seperti ini disimbolkan sebagai AxB. Oleh karena itu, jika ukuran A adalah n(A) dan ukuran adalah n(B), maka ukuran AxB adalah |AxB|=n(A)xn(B). Dalam notasi himpunan, gugus ganda kartesius dapat dituliskan sebagai : AxB={(ai,bj)|untuk semua pasangan i dan j dengan aiA dan bjB} Contoh : A={1,2,3} dan B={a,b}, maka : AxB={(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a), (3,b)} BxA={(a,1), (a,2), (a,3), (b,1), (b,2), (b,3)} AxA={(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1), (3,2), (3,3)} Terlihat bahwa AxBBxA, dan |AxB|=3x2=6 Konsep perkalian silang antar gugus ini dapat dikembangkan untuk tiga gugus atau lebih. Sebagai contoh adalah : BxBxB={(a,a,a), (a,a,b), (a,b,a), (a,b,b), (b,a,a), (b,a,b), (b,b,a), (b,b,b)} 5.2 Relasi Relasi sering juga disebut dengan hubungan. Relasi ini menyatakan hubungan antara unsur-unsur dua buah gugus. Dua gugus ini dapat sama, dapat pula berbeda. Definisi : Relasi dari A ke B adalah himpunan bagian dari gugus ganda kartesius AxB.
  • 2. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-2 Oleh karena itu, jika ukuran A dan B masing-masing adalah n(A) dan n(B), maka ukuran dari AxB adalah n(A)xn(B), yang berarti bahwa banyaknya relasi yang dapat dibuat dari A ke B adalah 2n(A)xn(B). Contoh : A={1,2,3} dan B={a,b}, maka : Relasi yang dapat dibuat dari A ke B adalah 23x2=64 buah. Salah satu relasinya adalah himpunan kosong. Berikut adalah diagram dari beberapa relasi dari A ke B yang dapat dibuat : BisakaH anda sebutkan beberapa lainnya lagi? Latihan 5.1. 2. Jika A={0,{0}} dan B={0,{},1}, tentukan a. n(AxB) b. AxB c. Banyaknya relasi yang bisa dibuat dari A ke B d. Semua relasi dari A ke B yang beranggota sebanyak 5, dan gambarkan diagramnya 3. Arsirlah daerah yang memenuhi relasi berikut dalam bidang dimensi dua a. H1={(x,y)|x2+y2<9, dengan xreal, ybulat} b. H2={(x,y)|x2+y29, dengan xreal, ybulat} c. H3={(x,y)|x2+y29, dengan xreal, yreal} d. H4={(x,y)|4|x|+|y|, dengan xreal, yreal} 5.3 Fungsi Istilah fungsi dikenal juga dengan nama pemetaan. Fungsi dari A ke B adalah pemetaan unsur-unsur A ke unsure di B. Dalam hal ini himpunan A dan B dapat saja sama. 1 3 2 a b 1 3 2 a b 1 3 2 a b 1 3 2 a b H={(1,a), (1,b)} H={(1,a), (3,a)} H={(1,a), (2,b), (3,b)} H={(1,a), (3,b)}
  • 3. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-3 Definisi : Fungsi dari A ke B adalah himpunan bagian dari AxB, atau dengan kata lain relasi dari A ke B, dengan sifat bahwa setiap anggota A dijamin mempunyai tepat satu anggota B sebagai pasangannya. Oleh karena itu, jika ukuran A dan B masing-masing adalah n(A) dan n(B), maka banyaknya fungsi dari A ke B yang dapat dibuat adalah [n(B)]n(A). Kenapa? Contoh : A={1,2,3} dan B={a,b}, maka : Banyaknya fungsi yang dapat dibuat dari A ke B adalah 23=8 buah. Berikut adalah diagram dari beberapa fungsi dari A ke B yang dapat dibuat : Bisakah anda sebutkan beberapa lainnya lagi? Dalam hal ini : Himpunan A disebut Domain atau daerah asal fungsi f, disimbolkan dengan Df Himpunan B disebut Daerah kawan atau Kodomain fungsi f Sedangkan himpunan yang berisi semua peta dari unsur-unsur A disebut Range atau wilayah hasil, Wf. Contoh : Jika pasangan anggota fungsi tersebut adalah bilangan, maka anggota fungsi ini dapat digambarkan dalam suatu bidang X-Y sebagai himpunan titik-titik (koordinat). Sebagai contoh adalah : a. f={(1,2), (2,4), (3,4)} 1 3 2 a b f={(1,a), (2,b), (3,b)} f={(1,a), (2,a), (3,a)} f={(1,a), (2,b), (3,a)} f={(1,a), (2,a)(3,b)} 1 3 2 a b 1 3 2 a b 1 3 2 a b Df={1, 2, 3} Range={a} Kodomain={a,b} 1 3 2 a b 1 3 2 2 4 1 2 3 2 4   
  • 4. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-4 b. f(x)=2x+2 dengan x bilangan real Berdasarkan grafik dalam bidan X-Y, maka grafik tersebut merupakan grafik fungsi jika garis vertical hanya memotong di satu titik. Sedangkan garis horizontal boleh memotong di lebih dari satu titik. Contoh : Grafik berikut adalah bukan grafik fungsi Proyeksi grafik fungsi ke sumbu X merupakan daerah asal, sedangkan proyeksi ke sumbu Y merupakan daerah hasil. Contoh : 5.4 Beberapa Fungsi Khusus Beberapa fungsi khusus yang dikenal di dalam matematika ini dikaitkan dengan sifat anggota dalam kodomain sebagai bayangan dari anggota dalam domain. Dalam hal ini ada tiga fungsi khusus yang dikenal, yaitu : 1. Fungsi Injektif 2. Fungsi Surjektif 3. Fungsi Bijektif 2 -1 Daerah asal : {x|-1x6, x bilangan real} Daerah hasil : {y|0y4, y bilangan real} 4 -1 6
  • 5. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-5 Jika fungsi f memetakan unsur-unsur A ke B (A sebagai daerah fungsi atau Domain, sedangkan B sebagai kodomain atau daerah kawan), maka : a. f disebut fungsi Injektif jika setiap anggota B paling banyak sekali sebagai bayangan dari unsur dalam A. Oleh karena itu syarat supaya dapat dibuat fungsi Injektif adalah : |A||B|. Selain itu kita bisa mengatakan bahwa banyaknya fungsi injektif yang dapat dibuat dari A ke B adalah sebanyak : ……. (coba hitung). b. f disebut fungsi Surjektif jika setiap anggota B paling sedikit sekali sebagai bayangan dari unsur dalam A. Oleh karena itu syarat supaya dapat dibuat fungsi surjektif adalah : |A||B|. Selain itu kita bisa mengatakan bahwa banyaknya fungsi surjektif yang dapat dibuat dari A ke B adalah sebanyak : ……. (coba hitung). c. f disebut fungsi Bijektif jika setiap anggota B tepat sekali sebagai bayangan dari unsur dalam A. Oleh karena itu syarat supaya dapat dibuat fungsi Bijektif adalah : |A|=|B|. Selain itu kita bisa mengatakan bahwa banyaknya fungsi injektif yang dapat dibuat dari A ke B adalah sebanyak : ……. (coba hitung). Contoh : Dari gambar berikut, tentukan mana yang injektif, surjektif, maupun bijektif ? a. b. c. d. e. f. g. h. 5.5 Jenis-Jenis Fungsi Di dalam matematika dikenal beberapa jenis fungsi. Di anataranya adalah : a. Fungsi konstan Fungsi ini bernilai tetap (konstan) untuk nilai x berapa saja dalam daerahnya. Bentuk : f(x)=k, dengan k adalah suatu konstanta Contoh f(x)=4, untuk x bilangan real grafik fungsi ini adalah : 4 2 1 3 2 a b 1 3 2 a b 1 3 2 a b c 1 3 2 a b d c 1 3 2 a b c 1 3 2 a b c 1 3 2 a b d c c 1 3 2 a b d
  • 6. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-6 b. Fungsi identitas Fungsi ini bernilai sama dengan inputnya. Bentuk : f(x)=x, dengan kDf Contoh f(x)=x, untuk x bilangan real grafik fungsi ini adalah : c. Fungsi polinomial Fungsi ini merupakan penjumlahan dari x pangkat tertentu dengan koefisien tertentu pula. Orde fungsi polynomial ini adalah pangkat tertinggi dari x. Bentuk : f(x)=a0+a1x+a2x2+…+anxn, dalam hal ini a0, a1, …, an adalah koefisiennya. Jika n=1, disebut fungsi linear Jika n=2 disebut fungsi kuadrat Contoh f(x)=x2+x+5 (adalah fungsi kuadrat) d. Fungsi Rasional Fungsi ini merupakan rasio dari dua fungsi polinom. Daerah fungsi ini adalah adalah semua bilangan real yang tidak menyebabkan pembaginya nol. Bentuk : 3 12 )( 2    x xx xf dalam hal ini Df={x|x-30, x adalah bilangan real} e. Fungsi Akar Nilai fungsi ini adalah tidak pernah negatif. Nilainya selalu nol atau positif. Bentuk : )()( xgxf  dalam hal ini Df={x|g(x)0, x adalah bilangan real} Contoh 1. )2)(1()(  xxxf Maka Df={x|(x-1)(x+2)0, x adalah bilangan real} Karena (x-1)(x+2)0  x-2 atau x1, maka boleh ditulis juga : Df={x| x-2 atau x1, x adalah bilangan real} y=x
  • 7. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-7 2. 65)( 2  xxxf , tentukan Df. f. Fungsi Harga Mutlak Seperti fungsi akar, fungsi harga mutlak juga selalu bernilai nol atau positif, tidak pernah negatif. Bentuk : Contoh 1. f(x)=|x| jika x=-3, maka f(x)=|-3|=3 jika x=3, maka f(x)=|3|=3 Gambar fungsi : 2. f(x)=|x-2|, gambarkan grafiknya. 3. f(x)=|x2-4|, gambarkan grafiknya. g. Fungsi Bilangan Bulat Terbesar Operator bilangan bulat terbesar disimbolkan dengan “ ”, yang berarti bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan bilangan yang ada dalam tanda tersebut. Sebagai contoh adalah : 1. 3.8=3 5. -3.8=-4 2. 3.1=3 6. -3.1=-4 3. 3.0=3 7. -3.0=-3 4. 4.0=4 8. -4.0=-4 Fungsi bilangan bulat terbesar menggunakan symbol di atas. Bentuk : f(x)= g(x) Contoh f(x)= 2x-5 Jika x=2.1, maka f(x)= 4.2-5=-0.8=-1 Jika x=4.3, maka f(x)= 8.6-5=3.6=3 Untuk semua g(x)0 Untuk semua g(x)<0     )( )( |)(|)( xg xg xgxf
  • 8. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-8 h. Fungsi Bilangan Bulat Terkecil Operator bilangan bulat terkecil disimbolkan dengan “ ”, yang berarti bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan bilangan yang ada dalam tanda tersebut. Sebagai contoh adalah : 1. 3.8=4 5. -3.8=-3 2. 3.1=4 6. -3.1=-3 3. 3.0=3 7. -3.0=-3 4. 4.0=4 8. -4.0=-4 Fungsi bilangan bulat terkecil menggunakan symbol di atas. Bentuk : f(x)= g(x) Contoh f(x)= 2x-5 Jika x=2.1, maka f(x)= 4.2-5=-0.8=-1 Jika x=4.3, maka f(x)= 8.6-5=3.6=4 Latihan 5.2. 1. Tentukan daerah fungsi untuk fungsi-fungsi berikut : a) )2)(1( 3 )(    xx x xf b) 127)( 2  xxxf c) 6 )1)(2( )( 2    xx xx xf 2. Tentukan nilai-nilai berikut : a. |-3.5| e. -5.8 i. 6.2 b. |3.9| f. 0.6 j. 0.9 c. |0| g. -0.9 k. 0.6 d. |-3.9| h. -10.8 l. -5.7 3. Gambarkan fungsi berikut : a. f(x)=|2x-5| b. f(x)=|x+2|+|x+1| c. f(x)= x d. f(x)= -x e. f(x)= |x|
  • 9. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-9 f. f(x)= |x| g. f(x)= x+4 h. f(x)= x i. f(x)= -x 4. Untuk A={1,2,3,4,5} serta B={1,2,3,4,5,6}, ada berapa fungsi injektif dari A ke B yang memenuhi : a. f(1)=3 b. f(1)=3 dan f(2)=6 5.6 Operasi Terhadap Fungsi Pada bagian ini akan dibahas enam operasi fungsi, yaitu : 1. penjumlahan fungsi : f(x)+g(x)=(f+g)(x) 2. pengurangan fungsi : f(x)-g(x)=(f-g)(x) 3. perkalian fungsi : f(x).g(x)=(f.g)(x) 4. pembagian fungsi : f(x)/g(x)=(f/g)(x) 5. kebalikan fungsi : f-1(x) 6. komposisi fungsi : ))(()()( xgfxgxf   Penjumlahan, Penguranga, Perkalian dan Pembagian Fungsi Operasi-operasi ini hanya akan dapat dilakukan pada daerah yang sama. Contoh : 1. Misalkan f(x)=x-2 dan g(x)=|x+1|, maka : a. (f+g)(x)=x-2+|x+1| misal x=5, maka : f(5)+g(5)=(f+g)(5)=5-2+|5+1|=3+6=9 b. (f-g)(x)=x-2-|x+1| misal x=5, maka : f(5)-g(5)=(f-g)(5)=5-2-|5+1|=3-6=-3 c. (f.g)(x)=(x-2).|x+1| misal x=5, maka : f(5).g(5)=(f.g)(5)=(5-2).|5+1|=3 . 6=18 d. (f/g)(x)=(x-2)/|x+1| misal x=5, maka : f(5)/g(5)=(f/g)(5)=(5-2)/|5+1|=3/6=1/2 2. Lakukan hal yang sama seperti di atas untuk : f(x)=x-1 dan g(x)=|x+1|, untuk -3x3 Komposisi Fungsi Komposisi fungsi dikenal juga dengan fungsi majemuk. Dalam hal ini x sebagai input suatu fungsi tertentu. Hasil dari fungsi dengan input x ini sebagai masukan bagi fungsi berikutnya, dan hasil dari fungsi ini sebagai input bagi fungsi berikutnya lagi, dan begitu seterusnya. Simbol untuk komposisi fungsi adalah “  ”.
  • 10. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-10 Bentuk : (f  g)(x)=f[g(x)] artinya : x dimasukkan sebagai input untuk g, dan hasilnya sebagai input bagi f. Contoh : Misalkan f(x)=x-5 dan g(x)=|x+1|, maka : Jika x=2, maka : (f  g)(2)=f[g(4)]=f(3)=-2 juga (g  f)(2)=g[f(2)]=g(-3)=2 Kebalikan Fungsi Istilah kebalikan fungsi sering dikenal juga dengan nama invers suatu fungsi. Kebalikan fungsi f disimbokan dengan f-1 dan dibaca sebagai “kebalikan fungsi f” atau “invers dari fungsi f” atau “f invers”. Suatu fungsi f akan mempunyai kebalikan jika dan hanya jika f adalah bijektif (atau korespondensi satu-satu). Definisi : Jika f adalah fungsi bijektif dengan domain A dan kodomain B, maka f-1 adalah kebalikan dari f. f-1 ini memetakan unsur dari B ke A, dengan sifat bahwa : f(a)=b jika dan hanya jika f-1(b)=a, dengan aA dan bB. Contoh : 1. perhatikan Diagram berikut : Diagram tersebut merupakan diagram untuk fungsi bijektif, oleh karena itu mempunyai kebalikan fungsi. Dalam hal ini : f(1)=a, f(2)=c, f(3)=b. Juga bisa dikatakan f-1(a)=1, f-1(b)=3, f-1(c)=2 2. Jika f(x)=2x+10, maka : y=2x+10  2x=y-10  x=(y-10)/2 maka dapat dirumuskan bahwa f-1(x)=(x-10)/2 3. Tentukan kebalikan fungsi berikut : 1 3 )(    x x xf 1 3 2 a b c
  • 11. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-11 Latihan 5.3. 1. Jika : 4)(  xxf dengan Df={x|x bilangan real, x4} serta 2 25)( xxg  dengan Df={x|x bilangan real, -5x5} Hitung yang berikut, serta tentukan nilainya untuk x=4 : a. f(x)+g(x) b. f(x)-g(x) c. f(x).g(x) d. f(x)/g(x) e. f[g(x)] 2. Gambarkan fungsi berikut : 3. Perhatikan tabel berikut : x f(x) g(x) f2(x) f(x2) f[g(x)] g[f(x)] f-1(x) g-1(x) x2(f.g)(x) 0 4 2 1 3 5 2 1 4 3 5 2 4 2 1 5 0 3 4. Jika f(x) dan g(x) adalah sesuai dengan fungsi berikut, tentukan f[g(x)] Maka tentukan f[g(x)]. 5. Jika f(x)=2x+2 dan f[g(x)]=6x-4, tentukan g(x). 6. Jika f(x)=2x+2 dan g[f(x)]=6x-4, tentukan f(x). 7. Jika : x<-1 -1x4 x>4         x x xf 21 2 1 )( 2 x<2 2x<5 x5        2 2 1 2 )( x x x xf dan x3 0x<5     x x xg 1 )( x<-1 -1x4 x>4         x x xf 21 2 1 )( 2 dan g(x)=|x-4|
  • 12. Topik 5 Relasi dan Fungsi 5-12 Tentukan : (f+g)(x) dan juga (f/g)(x). 8. Tentukan f--1(x) untuk fungsi-fungsi berikut : a. f(x)=5x+4, juga hitung f--1(9). b. 84 2 )(    x x xf , juga hitung f--1(0) c. f(x)=|x2+3x+1|, juga hitung f--1(1) d. 2 )(   x x xf , juga hitung f--1(4)