SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Downloaden Sie, um offline zu lesen
RGS Mitra                    1 of 14




                                UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                        NOMOR 36 TAHUN 2003

                                                 TENTANG

                             PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN
                  KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

                             DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,




Menimbang :   a. bahwa dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat yang berkembang di Kabupaten
                 Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang untuk meningkatkan pelayanan kepada
                 masyarakat, di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, Kabupaten Toba
                 Samosir dan Kabupaten Deli Serdang perlu dimekarkan;
              b. bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di atas dan berdasarkan kriteria kemampuan
                 ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas
                 daerah, dan pertimbangan lainnya, dibentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang
                 Bedagai di Provinsi Sumatera Utara;
              c. bahwa dengan pembentukan Kabupaten sebagaimana tersebut dalam huruf b, akan dapat
                 mendorong      peningkatan    pelayanan   di   bidang    pemerintahan,   pembangunan,    dan
                 kemasyarakatan, serta memberikan kesempatan untuk memanfaatkan dan mengembangkan
                 potensi daerah;
              d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf
                 c, perlu membentuk Undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan
                 Kabupaten Serdang Bedagai;
Mengingat :   1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang
                 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
              2. Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi
                 Kabupaten-kabupaten di Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
                 Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                 Nomor 1092);
              3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Propinsi
                 Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara jo. Peraturan
                 Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Propinsi (Lembaran
RGS Mitra                    2 of 14

                 Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Nomor 1103);
              4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
                 Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
              5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II
                 Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara
                 Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Nomor 3794);
              6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
                 Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
              7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
                 Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan
                 Lembaran Negara Nomor 3848);
              8. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Tahun 2002 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4251);
              9. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan
                 Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
                 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara
                 Nomor 4277);
              10. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis
                 Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
                 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
                 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310);




                                            Dengan Persetujuan Bersama
                                           DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
                                              REPUBLIK INDONESIA
                                                       dan
                                          PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


                                                 MEMUTUSKAN:
Menetapkan:   UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN
              SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA.


                                                      BAB I
                                                KETENTUAN UMUM


                                                     Pasal 1
RGS Mitra                   3 of 14

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

 1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang-undang Nomor 22
     Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
 2. Provinsi Sumatera Utara adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang 24 Tahun
     1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan
     Pembentukan Propinsi Sumatera Utara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950
     tentang Pembentukan Daerah Propinsi.
 3. Kabupaten Samosir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun
     1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba samosir dan Kabupaten
     Daerah Tingkat II Mandailing Natal.
 4. Kabupaten Deli Serdang adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7
     Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten di Lingkungan
     Daerah Propinsi Sumatera Utara.



                                            BAB II
                       PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA


                                            Pasal 2
Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di
Provinsi Sumatera Utara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.


                                            Pasal 3
Kabupaten Samosir berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Toba Samosir yang terdiri atas:
a. Kecamatan Simanindo;
b. Kecamatan Onan Runggu;
c. Kecamatan Nainggolan;
d. Kecamatan Palipi;
e. Kecamatan Sitio-tio;
f.   Kecamatan Harian;
g. Kecamatan Sianjur Mulamula;
h. Kecamatan Ronggur Nihuta; dan
i.   Kecamatan Pangururan.


                                            Pasal 4
Kabupaten Serdang Bedagai berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri
atas:
a. Kecamatan Pantai Cermin;
RGS Mitra                   4 of 14

b. Kecamatan Perbaungan;
c. Kecamatan Teluk Mengkudu;
d. Kecamatan Sei Rampah;
e. Kecamatan Tanjung Beringin;
f.   Kecamatan Bandar Khalipah;
g. Kecamatan Tebing Tinggi;
h. Kecamatan Dolok Merawan;
i.   Kecamatan Sipispis;
j.   Kecamatan Dolok Masihul;
k. Kecamatan Kotarih;
l.   Kecamatan Bangun Purba yang terletak di sebelah timur dari Sungai Buaya; dan
m. Kecamatan Galang yang terletak di sebelah timur dari Sungai Ular.


                                            Pasal 5
(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah
     Kabupaten Toba Samosir dikurangi dengan wilayah Kabupaten Samosir sebagaimana
     dimaksud dalam Pasal 4.
(2) Dengan terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
     wilayah Kabupaten Deli Serdang dikurangi dengan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
     sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.


                                              Pasal 6
(1) Kabupaten Samosir mempunyai batas wilayah:

      a. sebelah utara berbatasan dengan Danau Toba;
      b. sebelah timur berbatasan dengan Danau Toba;
      c. sebelah selatan berbatasan dengan Danau Toba, Kecamatan Bhakti Raja, Kecamatan
          Pollung, Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan
      d. sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Parbuluan dan Kecamatan Sumbul
          Kabupaten Dairi.
(2) Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai batas wilayah:

      a. sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka;
      b. sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Suka
          Kabupaten Asahan dan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun;
      c. sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kecamatan Raya
          Kahean, dan Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun; dan
      d. sebelah barat berbatasan dengan Sungai Ular dan Sungai Buaya.

(3) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), digambarkan dalam peta
RGS Mitra                   5 of 14

    wilayah administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-undang ini.
(4) Penentuan batas wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai secara pasti
    di lapangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2), ditetapkan oleh Menteri
    Dalam Negeri.


                                             Pasal 7
(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai
    menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang
    Bedagai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan Rencana Tata
    Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara serta
    memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya.


                                             Pasal 8
(1) Ibu kota Kabupaten Samosir berkedudukan di Pangururan.
(2) Ibu kota Kabupaten Serdang Bedagai berkedudukan di Sei Rampah.
                                           BAB III
                                 KEWENANGAN DAERAH


                                          Pasal 9
Kewenangan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai mencakup kewenangan,
tugas dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan
sejalan kepada Kabupaten Induk, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


                                           BAB IV
                                   PEMBINAAN DAERAH


                                          Pasal 10
(1) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan pembinaan dan memfasilitasi secara
    khusus terhadap Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dalam waktu 3
    (tiga) tahun sejak diresmikan untuk mengefektifkan penyelenggaraan fungsi-fungsi
    pemerintahan daerah.
(2) Setelah 3 (tiga) tahun sejak diresmikan, Pemerintah bersama dengan Pemerintah Provinsi
    Sumatera Utara melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten
    Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) direkomendasikan sebagai bahan
    pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


                                             BAB V
                                   PEMERINTAHAN DAERAH
RGS Mitra                      6 of 14

                                          Bagian Pertama
                                 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


                                               Pasal 11
(1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai
    untuk pertama kali dibentuk melalui hasil Pemilihan Umum Tahun 2004.
(2) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
    Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur
    sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


                                        Bagian Kedua
                                      Pemerintah Daerah


                                           Pasal 12
Bupati dan Wakil Bupati Samosir dan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai
dipilih dan disahkan paling lambat 2 (dua) tahun setelah pengucapan sumpah/janji anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.


                                           Pasal 13
(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai, Penjabat Bupati
    Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai diangkat oleh Menteri Dalam Negeri atas
    nama Presiden dari Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan Gubernur Sumatera Utara untuk
    masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun.
(2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pegawai Negeri Sipil
    yang memiliki kemampuan dan pengalaman jabatan di bidang pemerintahan serta memenuhi
    persyaratan untuk menduduki jabatan itu.
(3) Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden dapat mengangkat kembali Penjabat Bupati
    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masa jabatan berikutnya paling lama 1 (satu)
    tahun atau diganti dengan Penjabat lain.
(4) Peresmian Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai serta pelantikan Penjabat
    Bupati dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden setelah Undang-undang ini
    diundangkan.
(5) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk Gubernur Sumatera Utara untuk melantik Penjabat
    Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai.
(6) Menteri Dalam Negeri dan/atau Gubernur Sumatera Utara melakukan pembinaan dan
    pengawasan terhadap kinerja Penjabat Bupati dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
    peraturan perundang-undangan.


                                               Pasal 14
(1) Dengan diresmikannya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dan dilantiknya
    Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai dibentuk perangkat daerah
    yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dan unsur
RGS Mitra                    7 of 14

    perangkat daerah yang lain dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan
    keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemerintah Kabupaten Samosir dan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memfasilitasi
    pembentukan instansi vertikal.


                                             BAB VI
                                     KETENTUAN PERALIHAN


                                            Pasal 15
(1) Bupati Toba Samosir menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai
    dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Samosir dan Bupati
    Deli Serdang menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan
    peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai hal-hal
    sebagai berikut :

    a. pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir dan
        Kabupaten Serdang Bedagai;
    b. barang milik/kekayaan daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak
        yang dimiliki/dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Toba
        Samosir yang berada dalam wilayah Kabupaten Samosir, dan barang milik/kekayaan
        daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai,
        dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang berada dalam
        wilayah Kabupaten Serdang Bedagai;
    c. Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Toba Samosir yang kedudukan, kegiatan, dan
        lokasinya berada di Kabupaten Samosir; dan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Deli
        Serdang yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kabupaten Serdang
        Bedagai;
    d. utang piutang Kabupaten Toba Samosir yang kegunaannya untuk Kabupaten Samosir;
        dan utang piutang Kabupaten Deli Serdang yang kegunaannya untuk Kabupaten
        Serdang Bedagai; serta
    e. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Samosir dan
        Kabupaten Serdang Bedagai.
(2) Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), difasilitasi oleh Gubernur
    Sumatera Utara dan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak pelantikan
    Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai.
(3) Dalam hal pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
    mengalami hambatan difasilitasi oleh Menteri Dalam Negeri.


                                            Pasal 16
(1) Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kewenangan atas
    pemungutan pajak dan retribusi daerah sejak terbentuknya perangkat daerah Kabupaten
    Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
RGS Mitra                       8 of 14

(2) Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai berhak mendapatkan alokasi dana
    perimbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang wajib memberikan bantuan dana
    kepada Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai selama 3 (tiga) tahun berturut-
    turut sekurang-kurangnya sebesar dana yang dialokasikan untuk kegiatan pemerintahan di
    daerah pemekaran selama belum dimekarkan.
(4) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengalokasikan anggaran biaya melalui Anggaran
    Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara untuk menunjang kegiatan
    pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan sampai dengan ditetapkannya Anggaran
    Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang.
(5) Sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Penjabat Bupati Samosir, dan
    Penjabat Bupati Serdang Bedagai menyusun Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten
    (RPKK) sebagai dasar pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan dengan Keputusan
    Penjabat Bupati.
(6) Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
    dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan Gubernur Sumatera Utara.
(7) Penjabat   Bupati   Samosir   dan   Penjabat    Bupati   Serdang   Bedagai   melaksanakan
    penatausahaan keuangan daerah dan menyampaikan laporan pelaksanaan Rencana
    Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) setiap triwulan kepada Gubernur Sumatera Utara.
(8) Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai menyusun dan menetapkan
    perhitungan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) dengan keputusan Penjabat
    Bupati sebagai dasar pertanggungjawaban keuangan daerah kepada Gubernur Sumatera
    Utara.


                                            Pasal 17
(1) Sebelum Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dapat menetapkan Peraturan
    Daerah dan membuat Keputusan Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua
    Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Toba Samosir dan Bupati Deli Serdang tetap
    berlaku dan dilaksanakan di Kabupaten Samosir dan di Kabupaten Serdang Bedagai.
(2) Semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Toba Samosir dan Bupati Deli Serdang
    yang berlaku di Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai harus disesuaikan
    dengan Undang-undang ini.


                                            Pasal 18
(1) Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2004 sebelum terbentuknya Komisi Pemilihan
    Umum di Kabupaten Samosir dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Toba
    Samosir, dan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2004 sebelum terbentuknya Komisi
    Pemilihan Umum di Kabupaten Serdang Bedagai dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum
    Kabupaten Deli Serdang.
(2) Pembentukan Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang
    Bedagai dilakukan setelah pelaksanaan Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat,
    Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2004 dan paling
    lambat 6 (enam) bulan setelah peresmian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
    Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.
RGS Mitra                    9 of 14

               (3) Pengajuan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Samosir pada
                   Pemilihan Umum Tahun 2004 dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik Peserta Pemilihan
                   Umum di Kabupaten Toba Samosir, dan pengajuan Calon Anggota Dewan Perwakilan
                   Rakyat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai pada Pemilihan Umum Tahun 2004 dilakukan
                   oleh Pimpinan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Deli Serdang.


                                                          BAB VII
                                                 KETENTUAN PENUTUP
                                                          Pasal 19
               Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang tidak
               sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku.
                                                          Pasal 20
               Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, diatur sesuai
               dengan peraturan perundang-undangan.
                                                          Pasal 21
               Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


               Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
               penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.




                                                                Disahkan di Jakarta
                                                                pada tanggal 18 Desember 2003
                                                                PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
                                                                ttd
                                                                MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal    18 Desember 2003
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BAMBANG KESOWO



                  LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 151



                                               PENJELASAN
                                                   ATAS
                                UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
RGS Mitra                   10 of 14

                                         NOMOR 36 TAHUN 2003

                                                TENTANG

                               PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN
                                    KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
                                     DI PROVINSI SUMATERA UTARA



I.   UMUM

     Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas wilayah ± 72.808,46 km 2 dengan penduduk pada tahun 2002
     berjumlah 11.549.680 jiwa telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan,
     pembangunan, dan kemasyarakatan.

     Kabupaten Toba Samosir yang mempunyai luas wilayah ± 4.543,45 km 2 dengan penduduk pada tahun
     2001 berjumlah 306.252 jiwa memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi untuk mendukung
     peningkatan    penyelenggaraan     pemerintahan,     pelaksanaan     pembangunan,      dan    pelayanan
     kemasyarakatan.

     Kabupaten Deli Serdang yang mempunyai luas wilayah ± 4.397,94 km 2 dengan penduduk pada tahun
     2003 berjumlah 2.051.707 jiwa memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi untuk mendukung
     peningkatan    penyelenggaraan     pemerintahan,     pelaksanaan     pembangunan,      dan    pelayanan
     kemasyarakatan.

     Dengan luas wilayah seperti tersebut di atas dan tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka sampai saat
     ini pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum              sepenuhnya terjangkau.
     Kondisi   demikian    perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui
     pembentukan daerah otonom baru. Hal itu sejalan dengan kebijakan nasional dalam rangka percepatan
     pembangunan, khususnya di Provinsi Sumatera Utara, dengan membentuk Kabupaten Samosir dan
     Kabupaten Serdang Bedagai.

     Kabupaten Samosir terdiri atas 9 (sembilan) Kecamatan, yaitu Kecamatan Simanindo, Kecamatan Onan
     Runggu, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Palipi, Kecamatan Sitio-tio, Kecamatan Harian, Kecamatan
     Sianjur Mulamula, Kecamatan Ronggur Nihuta, dan Kecamatan Pangururan dengan luas wilayah
     keseluruhan ± 2.069,05 km2.
     Kabupaten Serdang Bedagai terdiri atas 13 (tiga belas) Kecamatan, yaitu Kecamatan Pantai Cermin,
     Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Tanjung
     Beringin, Kecamatan Bandar Khalipah, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Dolok Merawan, Kecamatan
     Sipispis, Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Bangun Purba yang terletak di
     sebelah timur dari Sungai Buaya; dan Kecamatan Galang yang terletak di sebelah timur dari Sungai Ular.

     Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang selanjutnya dituangkan
     dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 20/K/2002 tanggal 21
     Agustus 2002 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Samosir dan Keputusan Dewan Perwakilan
     Rakyat Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 20 Juni 2002 tentang Persetujuan
     Pembentukan Kabupaten Samosir; dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
     Utara Nomor 18/K/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Deli
     Serdang dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang                      Nomor
     26/K/DPRD/2003       tanggal 10 Maret 2003 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
RGS Mitra                  11 of 14

      Kabupaten Deli Serdang Atas Usul Rencana Pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi 2 (dua)
      Kabupaten (Kabupaten Deli Serdang (Induk), dan Kabupaten Serdang Bedagai), dipandang perlu
      membentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai Daerah Otonom.

      Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai Daerah Otonom,
      Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Toba
      Samosir berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat
      Daerah, dan perangkat daerah yang efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta
      penyelesaian pengalihan aset daerah yang dilakukan dengan pendekatan musyawarah dalam semangat
      saling membantu untuk kepentingan kesejahteraan rakyat Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang
      Bedagai.

      Hubungan dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir,
      Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai, antara lain tergambar dalam mekanisme
      pengusulan Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai. Meskipun Gubernur
      Sumatera Utara yang memiliki kewenangan mengusulkan Penjabat Bupati Samosir dalam proses
      pengusulan dapat meminta pertimbangan dari Bupati Toba Samosir, dan Penjabat Bupati Serdang
      Bedagai, dalam proses pengusulannya dapat meminta pertimbangan dari Bupati Deli Serdang.

      Dalam melaksanakan otonomi daerahnya, Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai perlu
      melakukan berbagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan sarana dan prasarana
      pemerintahan, pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia, serta optimalisasi pengelolaan
      sumber daya alam sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


II.   PASAL DEMI PASAL


      Pasal 1
         Cukup jelas.
      Pasal 2
         Cukup jelas.
      Pasal 3
         Cukup jelas.
      Pasal 4
         Cukup jelas.
      Pasal 5
         Cukup jelas.


      Pasal 6
         Ayat (1)
                Cukup jelas.
         Ayat (2)
                Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten
                Serdang Bedagai dalam bentuk lampiran Undang-undang.
         Ayat (3)
                Penentuan batas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Samosir secara pasti di
                lapangan, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam
                Negeri yang dilampiri peta batas daerah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai
RGS Mitra                    12 of 14

          berdasarkan hasil pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat dan tanda batas.


Pasal 7
   Ayat (1)
          Cukup jelas.
   Ayat (2)
          Dalam rangka pengembangan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sesuai
          dengan potensi daerah, khususnya guna penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
          kemasyarakatan pada masa yang akan datang, diperlukan adanya kesatuan perencanaan
          pembangunan wilayah. Untuk itu, Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten
          Serdang Bedagai harus benar-benar serasi dan terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan
          sistem dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
          Sumatera Utara, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya.


Pasal 8
   Ayat (1)
          Yang dimaksud Pangururan sebagai ibu kota Kabupaten Samosir berada di Kecamatan
          Pangururan.
   Ayat (2)
          Yang dimaksud Sei Rampah sebagai ibu kota Kabupaten Serdang Bedagai berada di Kecamatan
          Sei Rampah.
Pasal 9
   Cukup jelas.
Pasal 10
   Yang dimaksud dengan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus adalah diberi bantuan berupa
   pembangunan prasarana dasar pemerintahan, sumber daya manusia, bimbingan pelatihan, supervisi,
   petunjuk lain yang diperlukan sehingga daerah itu dapat melaksanakan fungsinya sebagai daerah
   otonom.

Pasal 11
   Cukup jelas.

Pasal 12
   Cukup jelas.

Pasal 13
   Ayat (1)
          Cukup jelas.
   Ayat (2)
          Cukup jelas.
   Ayat (3)
          Cukup jelas.
   Ayat (4)
          Peresmian Kabupaten dan pelantikan penjabat Bupati dapat dilakukan secara bersamaan dan
          tempat pelaksanaannya dapat di ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten.
 Ayat (5)
RGS Mitra                   13 of 14

       Cukup jelas.


   Ayat (6)
       Cukup jelas.
Pasal 14
   Ayat (1)
       Cukup jelas.
   Ayat (2)
       Cukup jelas.
Pasal 15
   Ayat (1)
       Penyerahan pegawai, barang/milik kekayaan daerah, Badan Usaha Milik Daerah, utang piutang,
       dokumen dan arsip adalah dalam rangka mencapai daya guna dan hasil guna dalam
       penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
       Dalam hal badan usaha milik daerah yang pelayanan/kegiatan operasionalnya mencakup
       Kabupaten induk dan Kabupaten baru, pemerintah daerah yang bersangkutan melakukan
       kerjasama.
       Pengisian kebutuhan pegawai dapat berasal dari Kabupaten induk, Provinsi, dan Pusat.
   Ayat (2)
       Cukup jelas.
   Ayat (3)
       Cukup jelas.
Pasal 16
   Ayat (1)
       Cukup jelas.
   Ayat (2)
       Cukup jelas.
   Ayat (3)
       Besaran bantuan dana didasarkan pada kesepakatan antara Kabupaten Toba Samosir dan
       Kabupaten Deli Serdang dengan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.
   Ayat (4)
       Cukup jelas.
   Ayat (5)
       Cukup jelas.
   Ayat (6)
       Cukup jelas.
   Ayat (7)
       Cukup jelas.
   Ayat (8)
       Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah berupa :
       a.      perhitungan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK)/Laporan Akhir Tahun
              Anggaran;
       b.     pertanggungjawaban Penjabat Bupati pada akhir masa jabatan.


Pasal 17
RGS Mitra                 14 of 14

   Ayat (1)
       Cukup jelas.
   Ayat (2)
       Cukup jelas.
Pasal 18
    Cukup jelas.
Pasal 19
   Cukup jelas.
Pasal 20
   Cukup jelas.
Pasal 21
   Cukup jelas.



              TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4346

                                      Lampiran >>

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Uu 11 2002
Uu 11 2002Uu 11 2002
Uu 11 2002
 
Uu 30 2003
Uu 30 2003Uu 30 2003
Uu 30 2003
 
Uu 12 2002
Uu 12 2002Uu 12 2002
Uu 12 2002
 
Uu 02 2003
Uu 02 2003Uu 02 2003
Uu 02 2003
 
Uu 31 2003
Uu 31 2003Uu 31 2003
Uu 31 2003
 
Uu no 9_2003
Uu no 9_2003Uu no 9_2003
Uu no 9_2003
 
Uu 06 2002
Uu 06 2002Uu 06 2002
Uu 06 2002
 
Uu 35 2003
Uu 35 2003Uu 35 2003
Uu 35 2003
 
Uu 41 2003
Uu 41 2003Uu 41 2003
Uu 41 2003
 
Uu 09 2003
Uu 09 2003Uu 09 2003
Uu 09 2003
 
Uu 25 2002
Uu 25 2002Uu 25 2002
Uu 25 2002
 
Uu 13 2002
Uu 13 2002Uu 13 2002
Uu 13 2002
 
Uu 13 2001
Uu 13 2001Uu 13 2001
Uu 13 2001
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Uu 13 2000
Uu 13 2000Uu 13 2000
Uu 13 2000
 
Uu 10 2001
Uu 10 2001Uu 10 2001
Uu 10 2001
 
Uu 10 2002
Uu 10 2002Uu 10 2002
Uu 10 2002
 
Uu 27 2002
Uu 27 2002Uu 27 2002
Uu 27 2002
 
Uu 05 2002
Uu 05 2002Uu 05 2002
Uu 05 2002
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
 

Andere mochten auch (16)

Uu 38 2004
Uu 38 2004Uu 38 2004
Uu 38 2004
 
Uu 07 2004
Uu 07 2004Uu 07 2004
Uu 07 2004
 
Uu 19 2000
Uu 19 2000Uu 19 2000
Uu 19 2000
 
Uu 35 2000 Pjls
Uu 35 2000 PjlsUu 35 2000 Pjls
Uu 35 2000 Pjls
 
Uu 26 2004
Uu 26 2004Uu 26 2004
Uu 26 2004
 
Uu 10 2003
Uu 10 2003Uu 10 2003
Uu 10 2003
 
Uu 15 2004 Pjls
Uu 15 2004 PjlsUu 15 2004 Pjls
Uu 15 2004 Pjls
 
Uu 28 2003
Uu 28 2003Uu 28 2003
Uu 28 2003
 
Uu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 PjlsUu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 Pjls
 
Uu 19 2003 Pjls
Uu 19 2003 PjlsUu 19 2003 Pjls
Uu 19 2003 Pjls
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 
Uu 11 2004
Uu 11 2004Uu 11 2004
Uu 11 2004
 
Uu 26 2004 Pjls
Uu 26 2004 PjlsUu 26 2004 Pjls
Uu 26 2004 Pjls
 
Uu 25 2003 Pjls
Uu 25 2003 PjlsUu 25 2003 Pjls
Uu 25 2003 Pjls
 
Uu 09 1968
Uu 09 1968Uu 09 1968
Uu 09 1968
 
Penjelasan Uu/32/09
Penjelasan Uu/32/09Penjelasan Uu/32/09
Penjelasan Uu/32/09
 

Ähnlich wie Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai

Ähnlich wie Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai (13)

Uu 08 2002
Uu 08 2002Uu 08 2002
Uu 08 2002
 
Uu 03 2001
Uu 03 2001Uu 03 2001
Uu 03 2001
 
Uu 09 2002
Uu 09 2002Uu 09 2002
Uu 09 2002
 
Uu 07 2002
Uu 07 2002Uu 07 2002
Uu 07 2002
 
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
 
Uu 04 2001
Uu 04 2001Uu 04 2001
Uu 04 2001
 
Uu 06 2001
Uu 06 2001Uu 06 2001
Uu 06 2001
 
Uu 39 2003
Uu 39 2003Uu 39 2003
Uu 39 2003
 
Uu 11 2001
Uu 11 2001Uu 11 2001
Uu 11 2001
 
Uu 12 2000
Uu 12 2000Uu 12 2000
Uu 12 2000
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
Uu 23 2000
Uu 23 2000Uu 23 2000
Uu 23 2000
 
Uu 07 2001
Uu 07 2001Uu 07 2001
Uu 07 2001
 

Mehr von People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

Mehr von People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai

  • 1. RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat yang berkembang di Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang perlu dimekarkan; b. bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di atas dan berdasarkan kriteria kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lainnya, dibentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara; c. bahwa dengan pembentukan Kabupaten sebagaimana tersebut dalam huruf b, akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kesempatan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten di Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Propinsi (Lembaran
  • 2. RGS Mitra 2 of 14 Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); 5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794); 6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 8. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4251); 9. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4277); 10. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
  • 3. RGS Mitra 3 of 14 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 2. Provinsi Sumatera Utara adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Propinsi. 3. Kabupaten Samosir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. 4. Kabupaten Deli Serdang adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten di Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara. BAB II PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA Pasal 2 Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 3 Kabupaten Samosir berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Toba Samosir yang terdiri atas: a. Kecamatan Simanindo; b. Kecamatan Onan Runggu; c. Kecamatan Nainggolan; d. Kecamatan Palipi; e. Kecamatan Sitio-tio; f. Kecamatan Harian; g. Kecamatan Sianjur Mulamula; h. Kecamatan Ronggur Nihuta; dan i. Kecamatan Pangururan. Pasal 4 Kabupaten Serdang Bedagai berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri atas: a. Kecamatan Pantai Cermin;
  • 4. RGS Mitra 4 of 14 b. Kecamatan Perbaungan; c. Kecamatan Teluk Mengkudu; d. Kecamatan Sei Rampah; e. Kecamatan Tanjung Beringin; f. Kecamatan Bandar Khalipah; g. Kecamatan Tebing Tinggi; h. Kecamatan Dolok Merawan; i. Kecamatan Sipispis; j. Kecamatan Dolok Masihul; k. Kecamatan Kotarih; l. Kecamatan Bangun Purba yang terletak di sebelah timur dari Sungai Buaya; dan m. Kecamatan Galang yang terletak di sebelah timur dari Sungai Ular. Pasal 5 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Toba Samosir dikurangi dengan wilayah Kabupaten Samosir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. (2) Dengan terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Deli Serdang dikurangi dengan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. Pasal 6 (1) Kabupaten Samosir mempunyai batas wilayah: a. sebelah utara berbatasan dengan Danau Toba; b. sebelah timur berbatasan dengan Danau Toba; c. sebelah selatan berbatasan dengan Danau Toba, Kecamatan Bhakti Raja, Kecamatan Pollung, Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Parbuluan dan Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. (2) Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai batas wilayah: a. sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka; b. sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Suka Kabupaten Asahan dan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun; c. sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kecamatan Raya Kahean, dan Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Sungai Ular dan Sungai Buaya. (3) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), digambarkan dalam peta
  • 5. RGS Mitra 5 of 14 wilayah administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-undang ini. (4) Penentuan batas wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai secara pasti di lapangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2), ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 7 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya. Pasal 8 (1) Ibu kota Kabupaten Samosir berkedudukan di Pangururan. (2) Ibu kota Kabupaten Serdang Bedagai berkedudukan di Sei Rampah. BAB III KEWENANGAN DAERAH Pasal 9 Kewenangan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai mencakup kewenangan, tugas dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus bidang pemerintahan yang diserahkan sejalan kepada Kabupaten Induk, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IV PEMBINAAN DAERAH Pasal 10 (1) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus terhadap Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak diresmikan untuk mengefektifkan penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah. (2) Setelah 3 (tiga) tahun sejak diresmikan, Pemerintah bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) direkomendasikan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V PEMERINTAHAN DAERAH
  • 6. RGS Mitra 6 of 14 Bagian Pertama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 11 (1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai untuk pertama kali dibentuk melalui hasil Pemilihan Umum Tahun 2004. (2) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bagian Kedua Pemerintah Daerah Pasal 12 Bupati dan Wakil Bupati Samosir dan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai dipilih dan disahkan paling lambat 2 (dua) tahun setelah pengucapan sumpah/janji anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11. Pasal 13 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai, Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai diangkat oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden dari Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan Gubernur Sumatera Utara untuk masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun. (2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kemampuan dan pengalaman jabatan di bidang pemerintahan serta memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan itu. (3) Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden dapat mengangkat kembali Penjabat Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masa jabatan berikutnya paling lama 1 (satu) tahun atau diganti dengan Penjabat lain. (4) Peresmian Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai serta pelantikan Penjabat Bupati dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden setelah Undang-undang ini diundangkan. (5) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk Gubernur Sumatera Utara untuk melantik Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai. (6) Menteri Dalam Negeri dan/atau Gubernur Sumatera Utara melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja Penjabat Bupati dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 14 (1) Dengan diresmikannya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dan dilantiknya Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai dibentuk perangkat daerah yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dan unsur
  • 7. RGS Mitra 7 of 14 perangkat daerah yang lain dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pemerintah Kabupaten Samosir dan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memfasilitasi pembentukan instansi vertikal. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 (1) Bupati Toba Samosir menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Samosir dan Bupati Deli Serdang menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai hal-hal sebagai berikut : a. pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai; b. barang milik/kekayaan daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir yang berada dalam wilayah Kabupaten Samosir, dan barang milik/kekayaan daerah yang berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang berada dalam wilayah Kabupaten Serdang Bedagai; c. Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Toba Samosir yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kabupaten Samosir; dan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Deli Serdang yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kabupaten Serdang Bedagai; d. utang piutang Kabupaten Toba Samosir yang kegunaannya untuk Kabupaten Samosir; dan utang piutang Kabupaten Deli Serdang yang kegunaannya untuk Kabupaten Serdang Bedagai; serta e. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. (2) Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), difasilitasi oleh Gubernur Sumatera Utara dan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak pelantikan Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai. (3) Dalam hal pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mengalami hambatan difasilitasi oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 16 (1) Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kewenangan atas pemungutan pajak dan retribusi daerah sejak terbentuknya perangkat daerah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 8. RGS Mitra 8 of 14 (2) Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai berhak mendapatkan alokasi dana perimbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang wajib memberikan bantuan dana kepada Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai selama 3 (tiga) tahun berturut- turut sekurang-kurangnya sebesar dana yang dialokasikan untuk kegiatan pemerintahan di daerah pemekaran selama belum dimekarkan. (4) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengalokasikan anggaran biaya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara untuk menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan sampai dengan ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang. (5) Sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Penjabat Bupati Samosir, dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai menyusun Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) sebagai dasar pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Penjabat Bupati. (6) Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan Gubernur Sumatera Utara. (7) Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai melaksanakan penatausahaan keuangan daerah dan menyampaikan laporan pelaksanaan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) setiap triwulan kepada Gubernur Sumatera Utara. (8) Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai menyusun dan menetapkan perhitungan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) dengan keputusan Penjabat Bupati sebagai dasar pertanggungjawaban keuangan daerah kepada Gubernur Sumatera Utara. Pasal 17 (1) Sebelum Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dapat menetapkan Peraturan Daerah dan membuat Keputusan Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Toba Samosir dan Bupati Deli Serdang tetap berlaku dan dilaksanakan di Kabupaten Samosir dan di Kabupaten Serdang Bedagai. (2) Semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Toba Samosir dan Bupati Deli Serdang yang berlaku di Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai harus disesuaikan dengan Undang-undang ini. Pasal 18 (1) Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2004 sebelum terbentuknya Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Samosir dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Toba Samosir, dan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2004 sebelum terbentuknya Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Serdang Bedagai dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Deli Serdang. (2) Pembentukan Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan setelah pelaksanaan Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2004 dan paling lambat 6 (enam) bulan setelah peresmian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.
  • 9. RGS Mitra 9 of 14 (3) Pengajuan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Samosir pada Pemilihan Umum Tahun 2004 dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Toba Samosir, dan pengajuan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai pada Pemilihan Umum Tahun 2004 dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Deli Serdang. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2003 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2003 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 151 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
  • 10. RGS Mitra 10 of 14 NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA I. UMUM Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas wilayah ± 72.808,46 km 2 dengan penduduk pada tahun 2002 berjumlah 11.549.680 jiwa telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kabupaten Toba Samosir yang mempunyai luas wilayah ± 4.543,45 km 2 dengan penduduk pada tahun 2001 berjumlah 306.252 jiwa memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan. Kabupaten Deli Serdang yang mempunyai luas wilayah ± 4.397,94 km 2 dengan penduduk pada tahun 2003 berjumlah 2.051.707 jiwa memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan. Dengan luas wilayah seperti tersebut di atas dan tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka sampai saat ini pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru. Hal itu sejalan dengan kebijakan nasional dalam rangka percepatan pembangunan, khususnya di Provinsi Sumatera Utara, dengan membentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Samosir terdiri atas 9 (sembilan) Kecamatan, yaitu Kecamatan Simanindo, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Palipi, Kecamatan Sitio-tio, Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Ronggur Nihuta, dan Kecamatan Pangururan dengan luas wilayah keseluruhan ± 2.069,05 km2. Kabupaten Serdang Bedagai terdiri atas 13 (tiga belas) Kecamatan, yaitu Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Tanjung Beringin, Kecamatan Bandar Khalipah, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Dolok Merawan, Kecamatan Sipispis, Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Bangun Purba yang terletak di sebelah timur dari Sungai Buaya; dan Kecamatan Galang yang terletak di sebelah timur dari Sungai Ular. Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang selanjutnya dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 20/K/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Samosir dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 20 Juni 2002 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Samosir; dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 18/K/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Deli Serdang dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 26/K/DPRD/2003 tanggal 10 Maret 2003 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
  • 11. RGS Mitra 11 of 14 Kabupaten Deli Serdang Atas Usul Rencana Pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi 2 (dua) Kabupaten (Kabupaten Deli Serdang (Induk), dan Kabupaten Serdang Bedagai), dipandang perlu membentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai Daerah Otonom. Dengan terbentuknya Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai Daerah Otonom, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Toba Samosir berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan perangkat daerah yang efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta penyelesaian pengalihan aset daerah yang dilakukan dengan pendekatan musyawarah dalam semangat saling membantu untuk kepentingan kesejahteraan rakyat Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Hubungan dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai, antara lain tergambar dalam mekanisme pengusulan Penjabat Bupati Samosir dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai. Meskipun Gubernur Sumatera Utara yang memiliki kewenangan mengusulkan Penjabat Bupati Samosir dalam proses pengusulan dapat meminta pertimbangan dari Bupati Toba Samosir, dan Penjabat Bupati Serdang Bedagai, dalam proses pengusulannya dapat meminta pertimbangan dari Bupati Deli Serdang. Dalam melaksanakan otonomi daerahnya, Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai perlu melakukan berbagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan sarana dan prasarana pemerintahan, pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia, serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan peraturan perundang-undangan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai dalam bentuk lampiran Undang-undang. Ayat (3) Penentuan batas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Samosir secara pasti di lapangan, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dilampiri peta batas daerah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai
  • 12. RGS Mitra 12 of 14 berdasarkan hasil pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat dan tanda batas. Pasal 7 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Dalam rangka pengembangan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan potensi daerah, khususnya guna penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan pada masa yang akan datang, diperlukan adanya kesatuan perencanaan pembangunan wilayah. Untuk itu, Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai harus benar-benar serasi dan terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan sistem dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya. Pasal 8 Ayat (1) Yang dimaksud Pangururan sebagai ibu kota Kabupaten Samosir berada di Kecamatan Pangururan. Ayat (2) Yang dimaksud Sei Rampah sebagai ibu kota Kabupaten Serdang Bedagai berada di Kecamatan Sei Rampah. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Yang dimaksud dengan pembinaan dan memfasilitasi secara khusus adalah diberi bantuan berupa pembangunan prasarana dasar pemerintahan, sumber daya manusia, bimbingan pelatihan, supervisi, petunjuk lain yang diperlukan sehingga daerah itu dapat melaksanakan fungsinya sebagai daerah otonom. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Peresmian Kabupaten dan pelantikan penjabat Bupati dapat dilakukan secara bersamaan dan tempat pelaksanaannya dapat di ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten. Ayat (5)
  • 13. RGS Mitra 13 of 14 Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Pasal 14 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 15 Ayat (1) Penyerahan pegawai, barang/milik kekayaan daerah, Badan Usaha Milik Daerah, utang piutang, dokumen dan arsip adalah dalam rangka mencapai daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Dalam hal badan usaha milik daerah yang pelayanan/kegiatan operasionalnya mencakup Kabupaten induk dan Kabupaten baru, pemerintah daerah yang bersangkutan melakukan kerjasama. Pengisian kebutuhan pegawai dapat berasal dari Kabupaten induk, Provinsi, dan Pusat. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 16 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Besaran bantuan dana didasarkan pada kesepakatan antara Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Deli Serdang dengan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah berupa : a. perhitungan Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK)/Laporan Akhir Tahun Anggaran; b. pertanggungjawaban Penjabat Bupati pada akhir masa jabatan. Pasal 17
  • 14. RGS Mitra 14 of 14 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4346 Lampiran >>