SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                 UNDANG-
                         NOMOR 2 TAHUN 2003
                                 TENTANG
  PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN
                   DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


                DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


                     PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,



Menimbang: a.    bahwa untuk memacu kemajuan Provinsi Kalimantan Selatan
                 pada umumnya, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu
                 Sungai Utara pada khususnya, serta adanya aspirasi yang
                 berkembang     dalam    masyarakat,  dipandang     perlu
                 meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan
                 kepada masyarakat, dan pelaksanaan pembangunan untuk
                 mewujudkan kesejahteraan masyarakat;
           b.    bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di atas dan
                 perkembangan kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi
                 sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas
                 daerah, dan pertimbangan lainnya, dipandang perlu
                 membentuk Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan
                 di Provinsi Kalimantan Selatan;
           c.    bahwa pembentukan Kabupaten sebagaimana tersebut dalam
                 huruf b, akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di
                 bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan,
                 serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi
                 daerah;
           d.    bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
                 dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-
                 undang tentang pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan
                 Kabupaten Balangan;

Mengingat: 1.    Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, dan
                 Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
                 1945;

           2.    Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan
                 Daerah-daerah Otonom Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan
                 Selatan Dan Kalimantan Timur (Memori Penjelasan Dalam
                 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1106);
3.   Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
                   Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
                   Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 09,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820);
              4.   Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
              5.   Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 23,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 3810) sebagaimana telah
                   diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000 (Lembaran
                   Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 71, Tambahan
                   Lembaran Negara Nomor 3959);
              6.   Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan
                   Kedudukan    Majelis  Permusyawaratan    Rakyat,  Dewan
                   Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811);
              7.   Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
                   Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
                   Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
              8.   Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
                   Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
                   Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan
                   Lembaran Negara Nomor 3848);



                        Dengan Persetujuan Bersama
          DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
                                     dan
                      PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
                               REPUBLIK


                               MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
Menetapkan         UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN
                   TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI
                   KALIMANTAN SELATAN.
BAB I
                                KETENTUAN UMUM

                                    Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
   1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang-
      undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
   2. Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
      undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah
      Otonom Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan
      Timur.
   3. Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah sebagaimana
      dimaksud dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
      Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan
      Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan.

                                     BAB II
                PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA

                                    Pasal 2

Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten
Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

                                    Pasal 3

Kabupaten Tanah Bumbu berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kotabaru yang
terdiri atas:
   a. Kecamatan Batulicin;
   b. Kecamatan Kusan Hilir;
   c. Kecamatan Sungai Loban;
   e. Kecamatan Satui; dan
   f.   Kecamatan Kusan Hulu.

                                    Pasal 4

Kabupaten Balangan berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara
yang terdiri atas:
   a. Kecamatan Juai;
   b. Kecamatan Halong;
c. Kecamatan Awayan;
      d. Kecamatan Batu Mandi;
      e. Kecamatan Lampihong; dan
      f.    Kecamatan Paringin.

                                          Pasal 5

(1)        Dengan terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu sebagaimana dimaksud
           dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Kotabaru dikurangi dengan wilayah
           Kabupaten Tanah Bumbu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
(2)        Dengan terbentuknya Kabupaten Balangan, sebagaimana dimaksud dalam
           Pasal 2, wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara dikurangi dengan wilayah
           Kabupaten Balangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

                                          Pasal 6

(1)        Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai batas wilayah:
           a.   sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Hampang, Kecamatan
                Kelumpang Hulu, dan Kecamatan Kelumpang Selatan Kabupaten
                Kotabaru;
           b.   sebelah timur berbatasan dengan Selat Laut;
           c.   sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa; dan
           d.   sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kintab Kabupaten Tanah
                Laut, Kecamatan Aranio dan Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten
                Banjar.
(2)        Kabupaten Balangan mempunyai batas wilayah:
           a.   sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pugaan, Kecamatan Tanta,
                Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan Haruai, dan Kecamatan Upau
                Kabupaten Tabalong, serta Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan Timur;
           b.   sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan
                Timur, Kecamatan Pamukan Utara dan Kecamatan Sungai Durian
                Kabupaten Kotabaru;
           c.   sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Alai Selatan dan
                Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah; dan
           d.   sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Banjang dan Kecamatan
                Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara.
(3)        Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
           digambarkan dalam peta wilayah administrasi yang merupakan bagian
           tidak terpisahkan dari Undang-undang ini.
(4)   Penentuan batas wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan
      secara pasti di lapangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
      ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

                                     Pasal 7

(2)   Dengan terbentuknya kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
      Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Balangan,
      masing-masing menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan
      peraturan perundang-undangan.
(3)   Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan
      Kabupaten Balangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai
      dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi serta
      memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya.

                                     Pasal 8

(1)   Ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu berkedudukan di Batulicin.
(2)   Ibu kota Kabupaten Balangan berkedudukan di Paringin.

                                     BAB III
                           KEWENANGAN DAERAH

                                    Pasal 9

Kewenangan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan mencakup seluruh
kewenangan bidang pemerintahan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

                                    BAB IV
                           PEMERINTAHAN DAERAH
                                 Bagian Pertama
                        Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

                                    Pasal 10

(1)   Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Dewan
      Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Balangan dibentuk melalui hasil
      Pemilihan Umum Tahun 2004.
(2)   Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
      Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
      Balangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan
      perundang-undangan.
Bagian Kedua
                               Pemerintah Daerah

                                    Pasal 11

Untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tanah Bumbu dan
Kabupaten Balangan dipilih dan disahkan seorang Bupati dan Wakil Bupati, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, paling lambat 6 (enam) bulan setelah
peresmian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilihan Umum Tahun
2004.

                                    Pasal 12

(1)   Dengan terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan,
      Penjabat Bupati Tanah Bumbu dan Penjabat Bupati Balangan diangkat oleh
      Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden berdasarkan usul Gubernur
      Kalimantan Selatan dengan masa jabatan 1 (satu) tahun.
(2)   Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden berdasarkan usul Gubernur
      Kalimantan Selatan dapat mengangkat penjabat bupati untuk masa jabatan
      berikutnya.
(3)   Peresmian Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan serta
      pelantikan Penjabat Bupati dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama
      Presiden paling lambat 2 (dua) bulan setelah Undang-undang ini
      diundangkan.
(4)   Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk Gubernur Kalimantan Selatan untuk
      melantik Penjabat Bupati Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan.
(5)   Menteri Dalam Negeri dan/atau Gubernur Kalimantan Selatan melakukan
      pembinaan, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi terhadap kinerja penjabat
      Bupati dalam melaksanakan tugas pemerintahan, proses pengisian anggota
      Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta pemilihan Bupati/Wakil Bupati.

                                    Pasal 13

Untuk kelengkapan perangkat pemerintahan di Kabupaten Tanah Bumbu dan
Kabupaten Balangan di masing-masing Kabupaten dibentuk Sekretariat
Kabupaten, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, Dinas
Kabupaten dan Lembaga Teknis Kabupaten, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

                                     BAB V
                           KETENTUAN PERALIHAN

                                    Pasal 14

(1)   Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tanah
      Bumbu dan Kabupaten Balangan, Gubernur Kalimantan Selatan, Bupati
Kotabaru dan Bupati Hulu Sungai Utara sesuai dengan peraturan
      perundang-undangan menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan
      penyerahan kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah
      Kabupaten Balangan hal-hal sebagai berikut:
      a.   pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten
           Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Balangan;
      b.   barang milik/kekayaan daerah yang berupa tanah, bangunan, barang
           bergerak, dan barang tidak bergerak yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
           dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten
           Kotabaru, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang berada dalam
           wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan;
      c.   Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu
           Sungai Utara yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di
           Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan;
      d.   utang piutang Kabupaten Kotabaru yang kegunaannya untuk
           Kabupaten Tanah Bumbu, dan utang piutang Kabupaten Hulu Sungai
           Utara yang kegunaannya untuk Kabupaten Balangan; serta
      e.   dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten
           Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan.
(2)   Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus
      diselesaikan paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
      peresmian Kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati Tanah Bumbu dan
      Penjabat Bupati Balangan;
(3)   Dalam hal penyerahan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
      (2) tidak dilaksanakan, pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten
      Balangan dapat melakukan upaya hukum.

                                    Pasal 15

(1)   Dana yang diperlukan untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
      pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat dibebankan
      kepada Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara sampai
      dengan ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
      Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan.
(2)   Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari sebagian
      Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Kabupaten Kotabaru, dan
      Kabupaten Hulu Sungai Utara, serta Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
      Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang diterima dari
      Pemerintah dan Provinsi.
(3)   Pembagian secara proporsional dana yang bersumber dari Dana Alokasi
      Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati Kotabaru
      atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru pada
      Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotabaru, dan Bupati
      Hulu Sungai Utara atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Hulu Sungai Utara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
      Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
(4)   Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengalokasikan anggaran biaya
      melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
      untuk menunjang kegiatan pemerintahan dan pembangunan sampai dengan
      ditetapkannya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tanah
      Bumbu dan Kabupaten Balangan.

                                    Pasal 16

(1)   Sebelum Kabupaten Tanah Bumbu menetapkan Peraturan Daerah dan
      Keputusan Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua
      Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Kotabaru, tetap berlaku dan
      dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.
(2)   Sebelum Kabupaten Balangan menetapkan Peraturan Daerah dan Keputusan
      Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah
      dan Keputusan Bupati Hulu Sungai Utara yang berlaku di     Kabupaten
      Balangan tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
      Balangan.
(3)   Dengan diberlakukannya Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah dan
      Keputusan Bupati Kotabaru dan Bupati Hulu Sungai Utara harus disesuaikan
      dengan Undang-undang ini.

                                    BAB VI
                            KETENTUAN PENUTUP

                                   Pasal 17

Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan
yang tidak sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku.

                                   Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini,
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

                                   Pasal 19

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-
undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
                                     pada tanggal 25 Pebruari 2003
                                     PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,




                                     MEGAWATI SOEKARNOPUTRI


                                     Diundangkan di Jakarta
                                     pada tanggal 25 Pebruari 2003
                                     SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK
                                     INDONESIA,




                                     BAMBANG KESOWO




      LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 22


Salinan sesuai dengan aslinya


SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II,
ttd
Edy Sudibyo
PENJELASAN
                                     ATAS
                    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                            NOMOR 2 TAHUN 2003
                                   TENTANG
     PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN
                       DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN




I.   UMUM


     Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki luas wilayah ± 37.530,52 km2
     dengan jumlah penduduk pada Tahun 2002 berjumlah 3.002.274 jiwa telah
     menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan pemerintahan,
     pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat yang dalam
     perkembangannya perlu ditingkatkan sesuai dengan potensi daerah, luas
     wilayah dan kebutuhan pada masa mendatang.
     Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
     pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Kotabaru yang
     mempunyai luas wilayah ± 14.489,69 km2 perlu dibentuk Kabupaten Tanah
     Bumbu yang terdiri atas 5 (lima) kecamatan, yaitu Kecamatan Batulicin,
     Kecamatan Kusan Hilir, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Satui, dan
     Kecamatan Kusan Hulu dengan luas wilayah keseluruhan ± 5.006,96 km2.
     Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
     pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Hulu Sungai
     Utara yang mempunyai luas wilayah ± 2.771 km2 perlu dibentuk Kabupaten
     Balangan yang terdiri atas 6 (enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Juai,
     Kecamatan Halong, Kecamatan Awayan, Kecamatan Batu Mandi, Kecamatan
     Lampihong, dan Kecamatan Paringin dengan luas wilayah keseluruhan ±
     1.878,3 km2.
     Dengan luas wilayah seperti tersebut di atas dan tingginya laju pertumbuhan
     penduduk, maka sampai saat ini pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
     kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu
     diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui
     pembentukan daerah otonom baru. Hal itu sejalan dengan kebijakan
     nasional dalam rangka percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia,
     khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
     Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat
     yang berkembang dan selanjutnya secara formal dituangkan dalam
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
       Nomor 10/2002 Tanggal 7 Mei 2002 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan
       Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Pembentukan
       Kabupaten Tanah Bumbu dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
       Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 tahun 2002 tanggal 7 Mei 2002 tentang
       Persetujuan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Pembentukan
       Kabupaten Balangan.
       Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor
       024 Tahun 2002 tentang Penetapan Batulicin sebagai Ibukota Kabupaten
       Tanah Bumbu, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
       Kotabaru Nomor 025 Tahun 2002 tentang Dukungan Dana kepada rencana
       Kabupaten Tanah Bumbu, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
       Kabupaten Kotabaru Nomor 026 Tahun 2002 tentang Nama dan jumlah
       Kecamatan dalam rencana Kabupaten Tanah Bumbu dan Keputusan Dewan
       Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan tentang Persetujuan
       Pengembangan Wilayah Kabupaten Kotabaru Nomor 15 tanggal 16 April
       2002.
       Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara
       Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Balangan tanggal 11
       Februari 2002, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Hulu
       Sungai Utara Nomor 5 Tahun 2002 tentang Penetapan Wilayah
       Kecamatan, Ibukota Kabupaten dan Dukungan Dana kepada Kabupaten
       yang akan dibentuk dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi
       Kalimantan Selatan tentang Persetujuan Pengembangan Wilayah Kabupaten
       Hulu Sungai Utara Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 7 Mei 2002.
       Dengan terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan
       sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah
       Kabupaten Kotabaru dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara
       berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan
       DPRD, perangkat daerah yang efisien dan efektif sesuai kebutuhan dan
       kemampuan, pengaturan dan penyelesaian aset daerah yang dilakukan
       dengan pendekatan musyawarah dalam semangat saling membantu untuk
       kepentingan kesejahteraan rakyat Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten
       Tanah Bumbu serta Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan.

II.    PASAL DEMI PASAL


      Pasal 1
      Cukup jelas.
      Pasal 2
      Cukup jelas.
      Pasal 3
      Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
   Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten
   Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan dalam bentuk lampiran Undang-
   undang ini.
Ayat (4)
   Penentuan batas wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan
   secara pasti di lapangan, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dituangkan
   dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dilampiri dengan peta batas
   daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan berdasarkan hasil
   pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat batas.
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
   Dalam rangka pengembangan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten
   Balangan sesuai dengan potensi daerah, khususnya guna perencanaan dan
   penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan pada masa
   yang akan datang, serta pengembangan sarana dan prasarana
   Pemerintahan dan pembangunan, diperlukan adanya kesatuan
   perencanaan pembangunan. Untuk itu, Rencana Tata Ruang Wilayah
   Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan harus benar-benar serasi
   dan terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan sistem Rencana Tata
   Ruang Wilayah Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota di sekitarnya.
Pasal 8
Ayat (1)
   Yang dimaksud dengan Batulicin sebagai ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu
   berada di Kecamatan Batulicin.
Ayat (2)
  Yang dimaksud dengan Paringin sebagai ibu kota Kabupaten Balangan
  berada di Kecamatan Paringin.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Ayat (1)
  Penjabat Bupati Tanah Bumbu dan Penjabat Bupati Balangan diusulkan
  oleh Gubernur Kalimantan Selatan kepada Menteri Dalam Negeri dengan
  memperhatikan pertimbangan Bupati Kotabaru dan Bupati Hulu Sungai
  Utara, dari pegawai negeri sipil yang memiliki kemampuan dan
  pengalaman di bidang pemerintahan serta memenuhi persyaratan
  kepangkatan untuk jabatan itu.
  Penjabat Bupati dapat diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri
  berdasarkan hasil pembinaan, pengawasan dan evaluasi sesuai dengan
  peraturan perundang-undangan.
Ayat (2)
  Untuk masa jabatan berikutnya Penjabat Bupati dapat diangkat kembali
  atau diganti penjabat lain.
Ayat (3)
  Peresmian kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati dapat dilakukan
  secara bersamaan dan tempat pelaksanaannya dapat di ibu kota negara,
  atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 13
  Pembentukan dinas Kabupaten dan lembaga teknis Kabupaten harus
  disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Kabupaten.
  Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Balangan
  memberikan dukungan penyediaan lahan untuk pembangunan fasilitas
instansi vertikal di bidang penegakan hukum dan keagamaan sesuai
  dengan kemampuan daerah.
Pasal 14
Ayat (1)
  Untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan
  pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada
  masyarakat, digunakan pegawai, tanah, gedung perkantoran dan
  perlengkapannya, serta fasilitas pelayanan umum yang telah ada selama ini
  dalam pelaksanaan tugas di kecamatan-kecamatan dalam wilayah
  Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tanah Bumbu.
  Dalam rangka tertib administrasi, diperlukan tindakan hukum berupa
  penyerahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah
  Kabupaten Kotabaru kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu,
  Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kabupaten Hulu
  Sungai Utara kepada Pemerintah Kabupaten Balangan.
  Dalam hal badan usaha milik daerah yang pelayanan/kegiatan
  operasionalnya mencakup Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah
  Bumbu serta Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan,
  pemerintah daerah yang bersangkutan melakukan kerja sama.
  Dalam rangka inventarisasi dan penyerahan difasilitasi oleh Menteri Dalam
  Negeri.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
  Upaya hukum merupakan upaya terakhir setelah ditempuh upaya
  musyawarah.
Pasal 15
Ayat (1)
  Jangka waktu dukungan Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai
  Utara paling lama 3 (tiga) tahun, sedangkan besaran dukungan pembiayaan
  didasarkan pada kesepakatan antara Kabupaten Kotabaru dengan
  Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan
  Kabupaten Balangan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
  Pembagian secara proporsional sesuai dengan peraturan perundang-
  undangan. Apabila dalam pembagian secara proporsional belum mencapai
  kesepakatan antara Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu,
dan Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten Balangan, maka
  Pemerintah   Provinsi dan/atau   Pemerintah Pusat   memfasilitasi
  penyelesaiannya.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
  TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4265
LAMPIRAN 1
                                                       UNDANG-UNDANG REPUBLIK
                                                       INDONESIA
                                                       NOMOR 2 TAHUN 2003
                                                       TANGGAL 25 PEBRUARI 2003




                                  PETA KABUPATEN TANAH BUMBU

 KETERANGAN :

 +-+-+-+-+-+-                : Batas Kabupaten
 -. -. -. -. -. -. -. -. -   : Batas Kecamatan



                                                  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

                                                                         ttd

                                                   MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II,

Edy Sudibyo
LAMPIRAN 2
                                                       UNDANG-UNDANG REPUBLIK
                                                       INDONESIA
                                                       NOMOR 2 TAHUN 2003
                                                       TANGGAL 25 PEBRUARI 2003




                                    PETA KABUPATEN BALANGAN

 KETERANGAN :
 ++++++++   : Batas Provinsi
 +-+-+-+-+-+-                : Batas Kabupaten
 -. -. -. -. -. -. -. -. -   : Batas Kecamatan



                                                   PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

                                                                          ttd

                                                    MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II,



Edy Sudibyo

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Uu no 9_2003
Uu no 9_2003Uu no 9_2003
Uu no 9_2003
 
Uu 39 2003
Uu 39 2003Uu 39 2003
Uu 39 2003
 
Uu 07 2002
Uu 07 2002Uu 07 2002
Uu 07 2002
 
Uu 08 2003
Uu 08 2003Uu 08 2003
Uu 08 2003
 
Uu 34 2003
Uu 34 2003Uu 34 2003
Uu 34 2003
 
Uu 27 2000
Uu 27 2000Uu 27 2000
Uu 27 2000
 
Uu 26 2004
Uu 26 2004Uu 26 2004
Uu 26 2004
 
Uu 10 2002
Uu 10 2002Uu 10 2002
Uu 10 2002
 
Uu 32 2003
Uu 32 2003Uu 32 2003
Uu 32 2003
 
Uu 13 2001
Uu 13 2001Uu 13 2001
Uu 13 2001
 
Uu 25 2002
Uu 25 2002Uu 25 2002
Uu 25 2002
 
Uu 05 2002
Uu 05 2002Uu 05 2002
Uu 05 2002
 
Uu 06 2003
Uu 06 2003Uu 06 2003
Uu 06 2003
 
Uu 01 2003
Uu 01 2003Uu 01 2003
Uu 01 2003
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Uu 04 2002
Uu 04 2002Uu 04 2002
Uu 04 2002
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
Uu 36 2003
Uu 36 2003Uu 36 2003
Uu 36 2003
 
Uu 35 2003
Uu 35 2003Uu 35 2003
Uu 35 2003
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 

Andere mochten auch

Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanamanPp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanamanPeople Power
 
Pp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar
Pp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantarPp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar
Pp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantarPeople Power
 
Statment pulau padang_9_juni
Statment pulau padang_9_juniStatment pulau padang_9_juni
Statment pulau padang_9_juniPeople Power
 

Andere mochten auch (9)

Uu 08 2004
Uu 08 2004Uu 08 2004
Uu 08 2004
 
Uu 02 1989
Uu 02 1989Uu 02 1989
Uu 02 1989
 
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanamanPp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
 
Uu 05 1991
Uu 05 1991Uu 05 1991
Uu 05 1991
 
Pp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar
Pp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantarPp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar
Pp 11 2010 penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar
 
Uu 13 2002
Uu 13 2002Uu 13 2002
Uu 13 2002
 
Statment pulau padang_9_juni
Statment pulau padang_9_juniStatment pulau padang_9_juni
Statment pulau padang_9_juni
 
Uu 12 1967
Uu 12 1967Uu 12 1967
Uu 12 1967
 
Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 

Ähnlich wie Uu 02 2003

Ähnlich wie Uu 02 2003 (14)

Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
 
Uu 05 2001
Uu 05 2001Uu 05 2001
Uu 05 2001
 
Uu 06 2001
Uu 06 2001Uu 06 2001
Uu 06 2001
 
Uu 12 2002
Uu 12 2002Uu 12 2002
Uu 12 2002
 
Uu 11 2001
Uu 11 2001Uu 11 2001
Uu 11 2001
 
Uu 10 2003
Uu 10 2003Uu 10 2003
Uu 10 2003
 
Uu 23 2000
Uu 23 2000Uu 23 2000
Uu 23 2000
 
Uu 30 2003
Uu 30 2003Uu 30 2003
Uu 30 2003
 
Uu 09 2002
Uu 09 2002Uu 09 2002
Uu 09 2002
 
Uu 27 2002
Uu 27 2002Uu 27 2002
Uu 27 2002
 
Uu 38 2003
Uu 38 2003Uu 38 2003
Uu 38 2003
 
Uu 03 2001
Uu 03 2001Uu 03 2001
Uu 03 2001
 
Uu 31 2003
Uu 31 2003Uu 31 2003
Uu 31 2003
 

Mehr von People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORPeople Power
 

Mehr von People Power (20)

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
 

Uu 02 2003

  • 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG- NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu kemajuan Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara pada khususnya, serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat, dan pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat; b. bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di atas dan perkembangan kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lainnya, dipandang perlu membentuk Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan; c. bahwa pembentukan Kabupaten sebagaimana tersebut dalam huruf b, akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang- undang tentang pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1106);
  • 2. 3. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 09, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); 5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3810) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3959); 6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811); 7. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 8. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK MEMUTUSKAN : Menetapkan: Menetapkan UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.
  • 3. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang- undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 2. Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur. 3. Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan. BAB II PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA Pasal 2 Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 3 Kabupaten Tanah Bumbu berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kotabaru yang terdiri atas: a. Kecamatan Batulicin; b. Kecamatan Kusan Hilir; c. Kecamatan Sungai Loban; e. Kecamatan Satui; dan f. Kecamatan Kusan Hulu. Pasal 4 Kabupaten Balangan berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara yang terdiri atas: a. Kecamatan Juai; b. Kecamatan Halong;
  • 4. c. Kecamatan Awayan; d. Kecamatan Batu Mandi; e. Kecamatan Lampihong; dan f. Kecamatan Paringin. Pasal 5 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Kotabaru dikurangi dengan wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (2) Dengan terbentuknya Kabupaten Balangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara dikurangi dengan wilayah Kabupaten Balangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. Pasal 6 (1) Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai batas wilayah: a. sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Hampang, Kecamatan Kelumpang Hulu, dan Kecamatan Kelumpang Selatan Kabupaten Kotabaru; b. sebelah timur berbatasan dengan Selat Laut; c. sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kintab Kabupaten Tanah Laut, Kecamatan Aranio dan Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar. (2) Kabupaten Balangan mempunyai batas wilayah: a. sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pugaan, Kecamatan Tanta, Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan Haruai, dan Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong, serta Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan Timur; b. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan Timur, Kecamatan Pamukan Utara dan Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru; c. sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Alai Selatan dan Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Banjang dan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara. (3) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), digambarkan dalam peta wilayah administrasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-undang ini.
  • 5. (4) Penentuan batas wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan secara pasti di lapangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 7 (2) Dengan terbentuknya kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Balangan, masing-masing menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya. Pasal 8 (1) Ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu berkedudukan di Batulicin. (2) Ibu kota Kabupaten Balangan berkedudukan di Paringin. BAB III KEWENANGAN DAERAH Pasal 9 Kewenangan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, sesuai dengan peraturan perundang- undangan. BAB IV PEMERINTAHAN DAERAH Bagian Pertama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 10 (1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Balangan dibentuk melalui hasil Pemilihan Umum Tahun 2004. (2) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Balangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 6. Bagian Kedua Pemerintah Daerah Pasal 11 Untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan dipilih dan disahkan seorang Bupati dan Wakil Bupati, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, paling lambat 6 (enam) bulan setelah peresmian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilihan Umum Tahun 2004. Pasal 12 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan, Penjabat Bupati Tanah Bumbu dan Penjabat Bupati Balangan diangkat oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden berdasarkan usul Gubernur Kalimantan Selatan dengan masa jabatan 1 (satu) tahun. (2) Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden berdasarkan usul Gubernur Kalimantan Selatan dapat mengangkat penjabat bupati untuk masa jabatan berikutnya. (3) Peresmian Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan serta pelantikan Penjabat Bupati dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden paling lambat 2 (dua) bulan setelah Undang-undang ini diundangkan. (4) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk Gubernur Kalimantan Selatan untuk melantik Penjabat Bupati Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan. (5) Menteri Dalam Negeri dan/atau Gubernur Kalimantan Selatan melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi terhadap kinerja penjabat Bupati dalam melaksanakan tugas pemerintahan, proses pengisian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta pemilihan Bupati/Wakil Bupati. Pasal 13 Untuk kelengkapan perangkat pemerintahan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di masing-masing Kabupaten dibentuk Sekretariat Kabupaten, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, Dinas Kabupaten dan Lembaga Teknis Kabupaten, sesuai dengan peraturan perundang- undangan. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 (1) Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan, Gubernur Kalimantan Selatan, Bupati
  • 7. Kotabaru dan Bupati Hulu Sungai Utara sesuai dengan peraturan perundang-undangan menginventarisasi, mengatur, dan melaksanakan penyerahan kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Balangan hal-hal sebagai berikut: a. pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Balangan; b. barang milik/kekayaan daerah yang berupa tanah, bangunan, barang bergerak, dan barang tidak bergerak yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang berada dalam wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan; c. Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan; d. utang piutang Kabupaten Kotabaru yang kegunaannya untuk Kabupaten Tanah Bumbu, dan utang piutang Kabupaten Hulu Sungai Utara yang kegunaannya untuk Kabupaten Balangan; serta e. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan. (2) Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diselesaikan paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak peresmian Kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati Tanah Bumbu dan Penjabat Bupati Balangan; (3) Dalam hal penyerahan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak dilaksanakan, pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan dapat melakukan upaya hukum. Pasal 15 (1) Dana yang diperlukan untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat dibebankan kepada Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara sampai dengan ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan. (2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari sebagian Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara, serta Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang diterima dari Pemerintah dan Provinsi. (3) Pembagian secara proporsional dana yang bersumber dari Dana Alokasi Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati Kotabaru atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotabaru, dan Bupati Hulu Sungai Utara atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
  • 8. Kabupaten Hulu Sungai Utara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara. (4) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengalokasikan anggaran biaya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan untuk menunjang kegiatan pemerintahan dan pembangunan sampai dengan ditetapkannya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan. Pasal 16 (1) Sebelum Kabupaten Tanah Bumbu menetapkan Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Kotabaru, tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. (2) Sebelum Kabupaten Balangan menetapkan Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Hulu Sungai Utara yang berlaku di Kabupaten Balangan tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Balangan. (3) Dengan diberlakukannya Undang-undang ini, semua Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Kotabaru dan Bupati Hulu Sungai Utara harus disesuaikan dengan Undang-undang ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 19 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang- undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
  • 9. Disahkan di Jakarta pada tanggal 25 Pebruari 2003 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 Pebruari 2003 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 22 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II, ttd Edy Sudibyo
  • 10. PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN I. UMUM Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki luas wilayah ± 37.530,52 km2 dengan jumlah penduduk pada Tahun 2002 berjumlah 3.002.274 jiwa telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat yang dalam perkembangannya perlu ditingkatkan sesuai dengan potensi daerah, luas wilayah dan kebutuhan pada masa mendatang. Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Kotabaru yang mempunyai luas wilayah ± 14.489,69 km2 perlu dibentuk Kabupaten Tanah Bumbu yang terdiri atas 5 (lima) kecamatan, yaitu Kecamatan Batulicin, Kecamatan Kusan Hilir, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Satui, dan Kecamatan Kusan Hulu dengan luas wilayah keseluruhan ± 5.006,96 km2. Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang mempunyai luas wilayah ± 2.771 km2 perlu dibentuk Kabupaten Balangan yang terdiri atas 6 (enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Juai, Kecamatan Halong, Kecamatan Awayan, Kecamatan Batu Mandi, Kecamatan Lampihong, dan Kecamatan Paringin dengan luas wilayah keseluruhan ± 1.878,3 km2. Dengan luas wilayah seperti tersebut di atas dan tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka sampai saat ini pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru. Hal itu sejalan dengan kebijakan nasional dalam rangka percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang berkembang dan selanjutnya secara formal dituangkan dalam
  • 11. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 10/2002 Tanggal 7 Mei 2002 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 tahun 2002 tanggal 7 Mei 2002 tentang Persetujuan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Pembentukan Kabupaten Balangan. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 024 Tahun 2002 tentang Penetapan Batulicin sebagai Ibukota Kabupaten Tanah Bumbu, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 025 Tahun 2002 tentang Dukungan Dana kepada rencana Kabupaten Tanah Bumbu, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 026 Tahun 2002 tentang Nama dan jumlah Kecamatan dalam rencana Kabupaten Tanah Bumbu dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan tentang Persetujuan Pengembangan Wilayah Kabupaten Kotabaru Nomor 15 tanggal 16 April 2002. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Balangan tanggal 11 Februari 2002, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 5 Tahun 2002 tentang Penetapan Wilayah Kecamatan, Ibukota Kabupaten dan Dukungan Dana kepada Kabupaten yang akan dibentuk dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan tentang Persetujuan Pengembangan Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 7 Mei 2002. Dengan terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kabupaten Kotabaru dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan DPRD, perangkat daerah yang efisien dan efektif sesuai kebutuhan dan kemampuan, pengaturan dan penyelesaian aset daerah yang dilakukan dengan pendekatan musyawarah dalam semangat saling membantu untuk kepentingan kesejahteraan rakyat Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu serta Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas.
  • 12. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan dalam bentuk lampiran Undang- undang ini. Ayat (4) Penentuan batas wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan secara pasti di lapangan, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dilampiri dengan peta batas daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan berdasarkan hasil pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat batas. Pasal 7 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Dalam rangka pengembangan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan sesuai dengan potensi daerah, khususnya guna perencanaan dan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan pada masa yang akan datang, serta pengembangan sarana dan prasarana Pemerintahan dan pembangunan, diperlukan adanya kesatuan perencanaan pembangunan. Untuk itu, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan harus benar-benar serasi dan terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan sistem Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota di sekitarnya. Pasal 8 Ayat (1) Yang dimaksud dengan Batulicin sebagai ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu berada di Kecamatan Batulicin.
  • 13. Ayat (2) Yang dimaksud dengan Paringin sebagai ibu kota Kabupaten Balangan berada di Kecamatan Paringin. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Ayat (1) Penjabat Bupati Tanah Bumbu dan Penjabat Bupati Balangan diusulkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan kepada Menteri Dalam Negeri dengan memperhatikan pertimbangan Bupati Kotabaru dan Bupati Hulu Sungai Utara, dari pegawai negeri sipil yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang pemerintahan serta memenuhi persyaratan kepangkatan untuk jabatan itu. Penjabat Bupati dapat diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan hasil pembinaan, pengawasan dan evaluasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ayat (2) Untuk masa jabatan berikutnya Penjabat Bupati dapat diangkat kembali atau diganti penjabat lain. Ayat (3) Peresmian kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati dapat dilakukan secara bersamaan dan tempat pelaksanaannya dapat di ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Pasal 13 Pembentukan dinas Kabupaten dan lembaga teknis Kabupaten harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Kabupaten. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Balangan memberikan dukungan penyediaan lahan untuk pembangunan fasilitas
  • 14. instansi vertikal di bidang penegakan hukum dan keagamaan sesuai dengan kemampuan daerah. Pasal 14 Ayat (1) Untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat, digunakan pegawai, tanah, gedung perkantoran dan perlengkapannya, serta fasilitas pelayanan umum yang telah ada selama ini dalam pelaksanaan tugas di kecamatan-kecamatan dalam wilayah Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam rangka tertib administrasi, diperlukan tindakan hukum berupa penyerahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kabupaten Kotabaru kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara kepada Pemerintah Kabupaten Balangan. Dalam hal badan usaha milik daerah yang pelayanan/kegiatan operasionalnya mencakup Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu serta Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan, pemerintah daerah yang bersangkutan melakukan kerja sama. Dalam rangka inventarisasi dan penyerahan difasilitasi oleh Menteri Dalam Negeri. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Upaya hukum merupakan upaya terakhir setelah ditempuh upaya musyawarah. Pasal 15 Ayat (1) Jangka waktu dukungan Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara paling lama 3 (tiga) tahun, sedangkan besaran dukungan pembiayaan didasarkan pada kesepakatan antara Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten Balangan. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Pembagian secara proporsional sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Apabila dalam pembagian secara proporsional belum mencapai kesepakatan antara Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu,
  • 15. dan Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten Balangan, maka Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Pusat memfasilitasi penyelesaiannya. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4265
  • 16. LAMPIRAN 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TANGGAL 25 PEBRUARI 2003 PETA KABUPATEN TANAH BUMBU KETERANGAN : +-+-+-+-+-+- : Batas Kabupaten -. -. -. -. -. -. -. -. - : Batas Kecamatan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II, Edy Sudibyo
  • 17. LAMPIRAN 2 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TANGGAL 25 PEBRUARI 2003 PETA KABUPATEN BALANGAN KETERANGAN : ++++++++ : Batas Provinsi +-+-+-+-+-+- : Batas Kabupaten -. -. -. -. -. -. -. -. - : Batas Kecamatan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II, Edy Sudibyo