1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi saat ini membuat banyak perubahan di dalam kehidupan di
masyarakat. Kecenderungan anak bangsa untuk mengikuti arus perkembangan
zaman, baik dari segi fashion, life style dan pola kebudayaan asing. Ini semua
menurut mereka merupakan cara yang ditempuh untuk mencari jati diri. Nilai dan
norma – norma sosial sudah tidak begitu dipedulikan lagi. Kebebasan, HAM dan
emansipisasi menjadi senjata utama sebagai alasan pendukung untuk
membenarkan hal – hal yang mengurangi penerapan norma dan nilai – nilai sosial
yang ada.
Menurunnya sikap hormat dan patuh seorang anak terhadap orang tua, disini
kita bisa menggambil contoh pada penggunaan bahasa di lingkungan keluarga.
Kebanyakan sekarang ini anak – anak remaja cenderung menganggap berbicara
kepada orang tua itu bisa disamakan saat berbicara dengan temannya.
Tingginya tingkat egoisme dikalangan remaja yang melunturkan penerapan
norma dan aturan social yang ada. Dan juga kebanyakan mereka memikirkan
kepuasan kebutuhan pribadi tanpa memikirkan kemampuan dari orang tua untuk
memenuhi kebutuan tersebut.
Dari contoh diatas membuktikan bahwa nilai moral yang dimiliki oleh
seorang anak telah menurun terhadap orang tua.
Maka dari itu melalui karya tulis ini kami mencoba untuk membahas alasan –
alasan potensial menurunnya nilai moral anak bangsa serta memberikan solusi
dalam menanggapi masalah tersebut sesuai dengan kaidah Al-Quran.
2. 1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pola tingkah laku anak – anak bangsa saat ini?
Mengapa nilai moral seorang anak menurun kepada orang tua?
Bagimanakahkah isi kandungan Al-Quran dan Hadist mengenai
tingkah anak terhadap orang tua ?
Bagaimana anak – anak bangsa bertingkah kepada orang tua ?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada alasan – alasan potensial menurunnya moral
anak bangsa terhadap orang tua, penjelasan kandungan al-quran dan hadist
mengenai orang tua serta solusi menangani masalah tersebut.
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan karya tulis Al-
Quran ini adalah:
memberitahu pola – pola kehidupan anak remaja bangsa Indonesia di era
globalisasi saat ini
mendiskripsikan kandungan Al-Qur‟an dan hadist mengenai sikap seorang
anak kepada orang tua
Solusi bagi penurunan moral anak bangsa di Indonesia
1.5 Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis memberikan tambahan wawasan mengenai pola tingkah laku
anak – anak zaman sekarang terhadap orang tua dan menghindari hal
tersebut guna mengikuti syari‟ah islam.
2. Bagi masyarakat untuk memperbaiki dari sikap yang salah menjadi benar
menurut ajaran agama sehingga terbentuk moral anak bangsa yang tidak
menyimpang.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Moral
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral
dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang
mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral
itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai
moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan
dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan
seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang
itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat
diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari
budaya dan Agama.
2.2 Norma Sosial
Norma social merupakan petunjuk perilaku yang dibenarkan dan pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi social dalam suatu masyarakat tertentu.
Disini norma social digunakan untuk mengatur tingkah laku manusia agar dapat
dianggap wajar oleh kalangan masyarakat.Norma merupakan hasil ciptaan
manusia sebagai makhluk social yang tidak dapat untuk hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain. Norma tidak boleh dilanggar karena mengandung sanksi
didalamnya. Oleh sebab itu, suka atau tidak suka, kita harus selalu menjalankan
4. norma – norma yang berlaku dalam masyarakat setiap saat. Norma sosial biasanya
tidak tertulis, merupakan hasil kesepakatan bersama, ditaati bersama, mengandung
sanksi dan mengalami perubahan.
2.3 Masalah Anak Remaja
Kita ketahui dikehidupan anak – anak bangsa saat ini terdapat banyak
permasalahan yang kita tidak tahu bagaiman cara penyelesaiannya. Azas
kebebasan, HAM dan sejenisnya selalu diagunng – agungkan untuk membenarkan
dari segala sesuatu perbuatan yang dilakukan. “masa remaja merupakan masa
yang paling indah dan jangan disia – siakan” semboyan yang telah terukir indah di
otak para remaja sehingga membuat tameng tersebut sulit untuk dihapuskan.
Namun hal inilah yang menciptakan berbagai permasalahan dikehidupan kita.
Terutama dikalangan remaja yang juga menjadi kekhawatiran di lingkungan
masyarakat dan terutama orang tua. Berikut ini merupakan masalah remaja yang
menjadi kekhawatiran orang tua dan masyarakat umum :
Banyak anak remaja yang berani melawan orang tua, seperti berkata
kasar kepada orang tua, memnbetak orang tua, membantah perintah
orang tua, tidak mendengarkan nasihat orang tua dan contoh lainnya.
Salah memilih teman dalam pergaulan.
Tawuran antarpelajar.
Menggunakan narkotika.
Mengagungkan kebebasan yang berdampak pada free sex.
Tidak menjalankan ajaran – ajaran agama.
Selalu memikirkan kesenangan hidup.
Mengikuti arus trend mode kehidupan.
Selalu menyukai sesuatu yang instan.
5. BAB III
METODOLOGI PENULISAN
Dalam penulisan karya tulis Al-Quran ini, menggunakan metode kajian
pustaka. Sumber-sumber informasi di ambil dari berbagai literatur dan referensi
yang ada baik dari buku, dan informasi dari internet.
Karya tulis ini juga menggunakan pengalaman dan fenomena dalam
kehidupan sehari-hari sebagai objek permasalahan.
6. BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Perilaku Anak Zaman Sekarang
Pada saat ini pola pikir seorang anak mulai berubah seiring dengan masuknya
budaya barat di dalam kehidupan. Kehidupan merekapun diperbudak dengan
perkembangan zaman yang terjadi disekitarnya. Menyepelekan tata karma dan
etika tingkah laku terhadap orang tua. Memaksakan diri untuk mengikuti
perkembangan zaman tanpa memikirkan kemampuan dari orang tua. Mereka
cenderung mengikuti nafsu tanpa memikirkan perhitungan logika yang logis.
Hal ini dibuktikan dengan pola remaja yang ingin selalu tampil glamour.
Kemodernisasian telah menyelubungi pola pikir mereka. Berfoya-foya demi
pemenuhan kehidupan dunia dan kenikmatan masa remaja tidak dapat dipungkiri.
Namun dampak kedepannya sangat tidak baik untuk masa depan para remaja. Kita
tahu saat ini anak – anak remaja bangsa Indonesia telah banyak melakukan
penyimpangan social. Dimana di lingkungan keluarga anak – anak banyak yang
membantah perkataan orang tua, melawan orang tua dan berani membohongi
orang tua. Contohnya seorang anak meminta uang kepada ibunya sebesar
Rp.150.000,-dengan alasan ingin membeli buku, lalu Ibunya memberikan uang
tersebut. Ternyata harga buku tersebut sebenarnya hanya Rp.50.000 sehingga
anak tersebut memperoleh uang lebih sebesar Rp.100.000 dari hasil membohongi
ibunya dengan modus membeli buku, uang tersebut digunakannya untuk
makan,nonton dan hang out dengan teman – temannya. Ini merupakan contoh
sederhana yang tak jarang lagi kita temui di lingkungan sekitar kita. Kurangnya
pengetahuan mengenai agama dan tipisnya keyakinan terhadap ALLAH membuat
hal ini dengan mudah dilakukan oleh kalangan remaja saat ini, mereka tidak
memikirkan dampak kedepannya yang akan terjadi bila terus dilanjutkan
kebiasaan buruk seperti ini. Dan kebanyakan mereka tidak memikirkan mengenai
kondisi ekonomi orang tua, yang dipikirkan hanya bagaimana agar kebutuhan
7. mereka semuanya terpenuhi dan alhasil pemaksaan yang sering dilakukan oleh
seorang anak terhadap orang tua.
Anak – anak remaja saat ini bukan hanya berani berkata kasar kepada orang
tua namun juga berani memperlakukan orang tua seperti “budak”.
4.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat
4.2.1 Keluarga
Ketika anak yang di cap durhaka oleh masyarakat karena polah
tingkah lakunya kepada orang tua, tata bahasa yang tidak sesuai kepada orang
tua. Pernahkah kita berfikir jika yang dilakukan oleh anak adalah buah dari
didikan orang tuanya. Seringkali orang tua bersikap tidak adil pada anak-anak
karena tidak mengerti proses perkembangan anak dikarenakan kesibukanya
masing-masing. Ketika anak berbuat salah dengan tergesa orang tua mencap
anaknya nakal. Padahal, bisa hal itulah yang mesti dialami oleh seorang anak
pada usianya. kurangnya perhatian dari keluarga, kurangnya kebersamaan
dalam keluarga sangat mempengaruhi nilai moral anak. Hal itu disebabkan
anak yang merasa tidak diperhatikan membuat anak merasa tidak nyaman
untuk berkomunikasi kepada orang tua, sehingga terjadi miss comunication
dan ketidak harmonisan anak dan orang tua.
4.2.2 Lingkungan (Teman Bermain)
Awalnya teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat
rekreatif, namun dapat sangat berpengaruh pada proses terbentunya moral
setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja,
dimana anak-anak sedang berusaha untuk mencari jati diri. Kelompok
bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang
individu. Mengikutinya hawa nafsu, dan rasa gengsi anak akan terbentuk
bersama dengan teman bermainnya di lingkungan yang sangat modern
sekarang.
4.2.3 Media Masa
8. Masalah penurunan moral yang dihadapi anak merupakan suatu
masalah yang perlu penanganan secara menyeluruh. Salah satu penyebab
penurunan moral anak berasal dari adanya televisi sebagai media hiburan
ternyata membawa pengaruh negatif terhadap perkembangan psikologi anak.
Akhir-akhir ini kondisi pertelevisian di Indonesia penuh dengan muatan
kekerasan, mistik, seks yang cukup vulgar dan banyak lagi tayangan-
tayangan yang tidak sesuai dengan perkembangan anak serta norma-norma
dalam masyarakat. Akibat tayangan televisi yang kurang mendidik,
tingginya frekuensi anak menonton televisi, serta kurangnya peran orang tua
dalam mendampingi anak ketika menonton televisi, banyak perilaku anak
yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat,
misalnya berkata dan bertingkah laku kurang sopan. Beberapa penelitian
menunjukkan dari tahun ke tahun jumlah jam menonton televisi pada anak
mengalami peningkatan.
4.2.4 Kurangnya Ilmu Pengetahuan Moral
Anak-anak sekarang seolah-olah acuh tak acuh terhadap nilai moral.
Anak-anak itu sesungguhnya mengetahui larangan-larangan berbuat kasar
dan berkara kasar kepada orang tua. Namun, karena kurangnya pendalaman
ilmu agama, pendidikan budi pekerti, dan nilai-nilai pancasila membuat anak-
anak sekarang menjadio seorang anak yang ego, haus akan kemodernisasian
yang ada.
4.3 Penjelasan Kandungan Ayat Al-Qur’an dan Al-Hadist
6. Al An’aam
151. Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu
oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki
kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-
perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,
9. dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.” Demikian itu yang diperintahkan
kepadamu supaya kamu memahami(nya).
Diharamkan berjihad bagi seorang anak jika dilarang oleh kedua orang
tuanya atau salah satu dari kedua nya jika kedua orang tuanya itu muslim (Subulus
Salam III/78)
Rasulullah bersabda ‟‟sesungguhnya, kebaikan yang paling baik adalah
menyambung tali silaturahmi yang dilakukan seorang terhadap keluarga kecintaan
ayahnya‟‟ (HR. Abdullah bin Umar).
Rasulullah bersabda‟‟dosa besar itu adalah syirik kepada Allah, durhaka
kepada orang tua, membunuh jiwa seseorang, dan bersumpah palsu ‟‟(HR.
Abdullah bin Umar)
Kita juga wajib menaati keduanya dalam hal yang mubah (yang
diperbolehkan syariat) dan harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan keduanya
dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya (Ibnu „Athiyah)
Di antara fadilah berbakti kepada orang tua di antaranya :
Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling
utama.
Ridha Allah bergantung kepada keridaan orang tua
Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang
dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
Begitu besarnya jasa kedua orang tua kita sehingga apapun yang kita
lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua tidak akan dapat membalas jasa
keduanya.
17. Al Israa’
10. 23-24. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Kita pun diwajibkan untuk mengeluarkan kata-kata yang baik dan lemah
lembut kepadanya. Juga bersikap baik. Janganlah sekali-kali kita perkataan atau
perlakuan kasar karena itu akan membuat kedua orang tua kita sakit dan merasa
perjuangannya selama ini sia-sia. Perkataan „ah‟ menyiratkan penolakan dan kufur
nikmat serta pengingkaran terhadap jerih payah mereka dalam mendidik dan
membesarkan kita.
46. Al Ahqaaf
17. Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: “Cis bagi
kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku
akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku?
lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya
mengatakan: “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah
benar.” Lalu dia berkata: “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang
dahulu belaka.”
31. Luqman
14. dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada
kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada Ku dan kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
Ayat di atas memerintahkan kita untuk untuk berbakti kepada orang tua
kemudian disusul dengan menyebut ibu secara khusus. Hal ini dimaksudkan agar
11. kita memberi perhatian khusus dan memandangnya sebagai suatu hal yang
penting.
Dari Abu Abdurrahman bin Mas‟ud ra, ia berkata ‟‟Saya bertanya kepada
Rasulullah. „Amal apakah yang paling disukai Allah ?‟, Nabi SAW
menjawab‟Salat pada waktunya‟, saya bertanya lagi „ Kemudian apa ?‟, Beliau
menjawab‟Berbuat baik kepada kedua orang tua‟, Saya bertanya lagi,‟kemudian
apa ?‟ beliau menjawab.‟Berjihad di jalan Allah‟(HR.Bukhari dan Muslim)
2. Al-Baqarah
83. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Banmi Israil
‟‟Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua
orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur kata
yang baik kepada manusia, laksana salat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian
kamu berpaling (mangingkari), kecuali sebagian dari kamu, dab kamu (masih
menjadi) pembangkang.
215. mereka bertanya „kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus
mereka infaqan. Katakanlah „Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya
diperuntukkan kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan
orang yang dalam perjalanan.‟Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Seorang lelaki berkata kepada Rasulullah „‟Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku memiliki harta dan juga anak, lalu ayahku sendiri menghendaki
hartaku‟‟, Rasulullah menjawab „‟Engkau dan hartamu milik ayahmu (al-Hadist)
4. An-Nisa
36. dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya
dengan apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib kerabat, anat
yatim, orang miskin, tetangga dekat, dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil
dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang
sombong dan membanggakan diri.
12. Rasulullah saw bersabda.‟‟celakalah dia, celaka dia, kemudia celaka dia‟‟.
Ditanyakan,‟‟Siapakah itu wahai Rasulullah ?‟‟ Beliau menjawab,‟‟Orang yang
sempat menjumpai kedua orang tuanya pada masa tua, salah satu atau keduanya,
lalu dia tidak masuk surga.‟‟ (HR.Muslim)
Apabila seorang manusia meninggal dunia maka terputuslah seluruh
amalnya kecuali tiga perkara, yaitu : sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan
doa anak yang shaleh.(HR. Muslim)
Suatu saat Rasulullah saw bercerita kepada para sahabatnya,‟‟Sungguh
kelak ada orang yang termasuk tabiin terbaik bernama uwais. Ia memiliki seorang
ibu, dan ia sangat berbakti kepadanya. Sehingga ia mau berdoa kepada Allah,
pasti Allah mengabulkan doanya. Dia punya sedikit bekas penyakit kusta. Oleh
karena itu, perintahkan dia untuk berdoa, niscaya dia akan memintakan ampun
untuk kalian (HR.Muslim)
Rasulullah bersabda‟‟Sesungguhnya Allah mengharamkan kalian
berduhaka kepada para ibu‟‟(HR.Bukhari)
Siapa yang membuat orang tuanya menangis maka durhakalah ia
(HR.Bukhari)
Termasuk dosa besar caci maki seoprang anak laki-laki atau perempuan
kepada orang tuanya. Kemudian sahabatnya bertanya‟‟Ya Rasulullah bagaimana
seorang mencaci orang tuanya ?‟‟ Rasulullah menjawab.‟‟Seorang mencaci ayah
orang lain sehingga ayahnya pun dicaci. Dan ia mencaci ibu orang itu hingga
orang itu mencaci ibunya‟‟. (HR.Bukhari)
Tidak termasuk berbati kepada orang tua, orang yang membelalakan
matanya kerena marah (HR.Thabrani)
4.4 Cara Bertingkah Kepada Orang Tua
13. Dari uraian kandungan Al-Quran dan hadist mengenai orang tua, maka
kita anak-anak bangsa, alangkah lebih baik untuk melakukan hal-hal berikut untuk
mencari rida Allah. Perbuatan itu ialah :
4.4.1 Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
Seperti yang telah dijelaskan dalan kandungan sebelumnya, kita wajib
berbuat baik kepada orang tua. Allah menurunkan perintah berbuat baik kepada
kedua orang tua selalu setelah perintah beribadah kepada Nya. Di dalam
kandungan itu, tetulis diwajibkan, maka Allah mengharamkan bagi anak-anak
yang durhaka dan berprilaku buruk kepada kedua orang tuanya.
4.4.2 Berlaku Lemah Lembut
Berkatalah kepada orang tuamu perkataan yang mulia, menyenangkan
hati mereka. Bersikaplah dengan penuh kasih sayang, cinta yang tulus.
Ungkapkan kecintaan kita kepada orang teristimewa dalam hidup kita yaitu orang
tua. Rendahkan diri kita, insa Allah doapun tidak terputus.
4.4.3 Cukupkanlah Nafkahnya
Seperti penjelasan di atas, anak-anak sekarang cenderung
menghamburkan uangnya untuk pemenuhan hawa nafsunya. Janganlah sampa,
saat kita bersenang-senang, orang tua kita sedang kesusahan memikirkan untuk
kebutuhan masa depan, gizi kita.
4.4.4 Sambutlah Kedatangannya
Kedua orang tua yang letih mencari nafkah untuk menyekolahkan kita,
maka ketika ayah dan ibu kita pulang sambutlah dengan senyuman, dan tingkah
laku yang hangat. Membuat rasa letih setelah bekerja hilang dengan sambutan
kita.
4.4.5 Jagalah Waktu Tuanya
14. Ketika orang tua kita sudah tua, mereka akan sangat membutuhkan
bantuan kita. Masa tua adalah masa ketika fisik mereka, yang dulu bekerja akan
melemah. Seperti kebanyakan orang katakan, orang tua yang menua akan kembali
memiliki sifat anak kecil. Memang, itu membuat kesabaran kita akan habis.
Namun manfaatkanlah masa tua orang tuamu untuk berbakti kepada mereka. Jika
kita kehilangan kesempatan berbakti kepada kedua orang tua, maka kita termasuk
oirang yang merugi.
4.4.6 Jangan Membuat Mereka Menangis dan Sakit Hati
Membuat orang tua menangis adalah perbuatan hina.
Sesungguhnya, kita anak-anak bangsa sangatlah rugi ketika membuat orang tua
kita sakit hati dan menangis. Karena pengorbanan orang tua kita sungguhlah
besar, hingga kita dapat merasakan kemodernisasian sekarang ini dengan sehat.
4.4.7 Mendoakannya
Orang tua kita telah mendidik dan membesarkan kita dengan susah
payah. Orang tua kita selalu mendahulukan kepentingan kita di atas
kepentingannya. Seperti apabila tidak ada makanan, mereka rela untuk tidak
makan asalkan kita makan. Sesungguhnya, doa anak yang shaleh meski orang tua
kita telah meninggalkan kita. Oleh sebab itu, sebaiknya kita mendoakan orang tua
kita atas semua jeri payah dan pengorbanannya untuk kita.
15. BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Moral anak bangsa kepada orang tua pada era globalisasi menurun
2. Penurunan nilai moral anak bangsa disebabkan oleh beberapa factor yaitu
factor keluarga, teman sepermainan,media masa, dan kurangnya ilmu
pengetahuan moral.
3. Tingkah yang baik harus dilakukan oleh anak terhadap orang tua terdapat
dalam kandungan ayat Al-Quran dan Al-Hadist
4. Cara-cara mencari rida Allah dengan memperlakukan yang baik terhdap
orang tua, berlaku lemah lembut. Mencukupkan nafkahnya, menyambut
kedatangannya, menjada waktu tuanya, dan mendoakannya
5.2Saran
1. Peningkatan pengetahuan agama, pendidikan budi pekerti, dan
pendidikan moral pancasila baik di sekolah maupun di tingkat keluarga
2. Untuk meningkatkan moralitas generasi muda disarankan seluruh
komponen, yaitu keluarga, pemerintah, dan masyarakat secara bersama
16. sama untuk memberikan keteladan, pengawasan, pengarahan yang
dilakukan secara sinegis dan sistemik.
3. Menggali konsep filsafat moral dan mengimplementasikan dalam
berbagai kehidupan