SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
The Content of Acetic Acid, and pH Silage Rumen Contents By Different
Species of Lactic Acid Bacteria and molasses additives Level Against
Abstract
Isnandar
. This Study was to determine the role of the six inoculum L. acidophilus, L. cacei, L.
plantarum, L. Spp (rumen contents), and L. blend (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, and L.
Spp) and L 0 (without the use of inoculants) dominant molasses additive on 3 levels (0%, 4% and
8%) and time ensilase 3 weeks (21 days) of the acetic acid, butiric acid content and pH silage.
Rumen contents of 71.43 g and 28.57 g dry cassava mixed evenly (about 35% dry matter), given
three different treatments uses molasses (0%, 4%, and 8%), and each level of the use of molasses
were six kinds of treatments using LAB inoculant (L. acidophilus, L. cacei, L. plantarum, L. Spp
(rumen contents), and a mixture of L. (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, and L. Spp) and L 0
(without the use of inoculants)), as much as 0.1%, mixed thoroughly incorporated in a plastic jar
capacity of 2 kg (as silos) compacted, sealed, and stored at room temperature (about 23o
C). The
combination of six different inoculant treatments and three levels of use of molasses, formed a
pattern completely randomized design factorial study (6 x 3), with five replications. Variables to
be evaluated is the quality of silage in laboratory. It was concluded that the use of inoculant of
Lactobacillus plantarum, followed by 2 best inoculant of Lactobacillus and Lactobacillus
mixture of rumen contents, and the level of use of molasses 8% yield best silage rumen
contents (P <0.05) with the lowest acetic acid content and lowest pH of the silage.
Key Words: Lactic Acid Bacteria, Rumen Content, Silage Quality, Silo, additive, Duration
Kandungan Asam Asetat, dan pH Silase Isi Rumen Pada Penggunaan
Berbagai Spesies Bakteri Asam Laktat dan Level Penggunaan Bahan Aditive
Molases
Intisari)
Isnandar
Penelitian ini untuk mengetahui peran enam inokulum L. acidophilus, L. cacei, L. plantarum,
L. Spp (isi rumen), dan L. campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan L. Spp) dan L 0
(tanpa penggunaan inokulan) dominan pada 3 tingkat aditif molases (0%, 4% dan 8%) dan waktu
ensilase 3 minggu (21 hari) terhadap kandungan asam laktat dan pH silase. Isi rumen 71,43 g dan
onggok kering 28,57 g yang dicampur merata (bahan kering sekitar 35%), diberi tiga macam
perlakuan penggunaan molasses (0%, 4%, dan 8%), dan masing-masing tingkat penggunaan
molases diberi enam macam perlakuan penggunaan inokulan BAL (L. acidophilus, L. cacei, L.
plantarum, L. Spp (isi rumen), dan L. campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan L. Spp)
dan L 0 (tanpa penggunaan inokulan)), sebanyak 0,1%, dicampur secara merata dimasukkan dalam
toples plastik kapasitas 2 kg (sebagai silo) dipadatkan, ditutup rapat, dan disimpan pada temperatur
kamar (sekitar 23o
C). Kombinasi perlakuan enam macam inokulan dan tiga level penggunaan
molasses, terbentuk pola penelitian rancangan acak lengkap faktorial (6 x 3), dengan lima kali
ulangan. Peubah yang dievaluasi adalah kualitas silase secara laboratorium. Disimpulkan bahwa
penggunaan inokulan Lactobacillus plantarum, diikuti 2 inokulan paling baik Lactobacillus
campuran dan Lactobacillus dari isi rumen, dan level penggunaan molases 8% menghasilkan silase
isi rumen paling baik (P<0,05) dengan kandungan asam asetat, dan pH silase paling rendah.
Kata Kunci : Bakteri Asam Laktat, Isi Rumen, Ensilase, Kualitas Silase, Silo bahan aditif
2
Pendahuluan
Semakin banyaknya limbah peternakan, diperlukan penanganan dan pengolahan
untuk meningkatkan manfaatnya. Limbah peternakan yang dapat digunakan sebagai pakan
ternak adalah limbah dari rumah potong hewan (isi rumen sapi), yang selama ini dibuang
atau dimanfatkan sebagai pupuk organik, padahal selain itu masih mempunyai potensi
yang baik sebagai sumber pakan ruminansia. Menurut Messermith (1973) menggunakan isi
rumen sebagai bahan penyusun ransum sampai level 15 persen dapat menghasilkan
pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi pakan, efisiensi dan konversi pakan
yang berbeda tidak nyata dengan pakan kontrol. Oleh karena itu penggunaan isi rumen
sebagai salah satu bahan pakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak sangat
membantu kelestarian lingkungan khususnya di perkotaan.
Ditinjau dari kandungan nutrisinya isi rumen mengandung 12,2% protein kasar,
(PK), 25% serat kasar (SK), 5,2% ekstrak eter (lemak), 7,9% abu dan 49,6% bahan ekstrak
tanpa nitrogen (BETN) (Ricci, 1977, Isnandar 2001), diduga masih baik sebagai bahan
pakan ternak ruminansia. Kendala utama sebagai sumber pakan adalah mempunyai sifat
bau yang tidak sedap menyengat sehingga tidak disukai sapi, dan sifatnya yang mudah
mengalami pembusukkan (Witherow & Lammers, 1976).
Upaya menghilangkan bau busuk, mencegah terjadinya pembusukan dan
mempertahankan nilai nutrisinya adalah dibuat silase, Keuntungan dari silase selain dapat
mempertahankan nilai nutrisinya, karena adanya asam laktat dapat menurunkan pH, juga
dapat meningkatkan palatabelitas. Menurut Gohl (1981) pH yang rendah juga dapat
menekan pertumbuhan parasit dan mikriorganisme pathogen. Kondisi tersebut dapat
dihasilkan apabila pH silase kurang dari 4,2 atau pada kisaran 3,8 – 4,2 (Church, 1986).
Untuk memperoleh proses fermentasi asam laktat yang baik diperlukan kandungan
bahan kering bahan silase lebih kurang 35%, kandungan gula terlarut yang tinggi sebagai
3
media fermentasi dan starter Laktobacillus. Kandungan bahan kering isi rumen yang
rendah (15%) dan kandungan gula terlarut yang sangat rendah, diperlukan bahan tambahan
yang dapat meningkatkan kandungan bahan kering dan gula terlarut.
Pembuatan silase sering kali digunakan bahan aditif misalnya dedak padi, dedak
jagung, onggok dan molases sebagai sumber gula terlarut yang mampu menstimulir
fermentasi, dan inokulan bakteri asam laktat, agar diperoleh proses ensilase yang lebih
cepat dan meningkatkan kwalitas silase. Bakteri asam laktat (BAL) adalah salah satu
bakteri yang terkandung dalam isi rumen (Jouany, 1991), tetapi masih diperlukan
pengkajian tentang kemampuannya dalam proses fermentasi asam laktat dalam pembuatan
silase dan kualitas silase isi rumen itu sendiri.
Bahan aditif untuk meningkatkan kandungan gula terlarut pada bahan silase yang
sering digunakan adalah molases. Molases (molasses) adalah cairan kental berfiskositas
tinggi dan berwarna coklat dari sisa nira yang telah mengalami proses pemurnian,
pemekatan dan pengambilan gula melalui proses kristalisasi (Tedjowahjono, 1987).
Dalam pembuatan silase kadang kala ditambahkan inokulan untuk mempercepat
perubahan gula terlarut menjadi asam organik (L.’t Mannetje. 1999). Penggunaan bahan
aditif yang ditambahkan pada pembuatan silase bertujuan untuk meningkatkan kualitas
silase, walau belum ada bukti yang menunjukkan bahwa menambahkan bahan aditif yang
antara lain enzim, kultur ragi, antibiotik, bakteri atau asam format untuk meningkatkan
kualitas silase adalah ekonomis (Sewell dan Wheaton, 1993).
Onggok atau gamblong adalah padatan (ampas) hasil samping dari proses
pengolahan ubi kayu menjadi aci (pati ubi kayu) atau tepung tapeoka. Proses pengolahan
ubi kayu menjadi tapeoka menghasilkan 15 persen sampai 20 persen kulit ubi kayu, dan 5
persen sampai 20 persen onggok (Judoamidjojo et al., 1989).
4
Materi dan Metoda
Materi penelitian berupa 6 macam inokulan: Lactobacillus acidophylus,
Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus sp isolasi dari rumen,
Lactobacillus sp campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan L. Spp), dan tanpa
penggunaan inokulan Lactobacillus sp. Isi rumen diperoleh dari rumah potong hewan Kota
Malang. Onggok diperoleh dari pabrik tepung ubi kayu di Kecamatan Kandangan
Kabupaten Kediri. Molases limbah pabrik gula diperoleh dari pabrik gula Kebun Agung
Kabupaten Malang.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah seperangkat alat pengujian asam
laktat, asam asetat, asam butirat di Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada (UGM), penetapan komposisi kimia pakan dilakukan di
Laboratorium Nutrisi BBPP – Batu dan Laboratorium Nutrisi Loka Sapi Potong Grati
Pasuruan.
Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola factorial
yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari 3 penggunaan inokulan yaitu
Lactobacillus acidophylus, Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus sp
isolasi dari rumen, Lactobacillus sp campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan
L. Spp), dan tanpa penggunaan inokulan Lactobacillus sp.. Campuran. Faktor ke dua
terdiri dari 3 level penggunaan bahan aditif molases yaitu 0%, 4% dan 8%, masing–masing
dilakukan 5 ulangan. Setiap unit percobaan dilakukan menggunakan bahan dasar isi rumen
1428,60 g, onggok 571,40 g, ditambah molases 0%, 4% dan 8%, setelah diberi perlakuan
inokulan bakteri 0,1%. yang dicampur merata, dimasukkan ke dalam botol plastik
kapasitas 2 kg, ditutup secara rapat, disimpan pada suhu ruang sekitar 25o
C. Silase dipanen
setelah waktu ensilase selama 3 minggu (21 hari).
Peubah yang diamati adalah pH silase (Nahm, 1992), dan kandungan asam asetat.
5
Hasil dan Pembahasan
Keadaan sebelum ensilase.
Bahan yang digunakan untuk membuat silase adalah campuran isi rumen, onggok,
dan molases. Komposisi kimia bahan yang dibuat silase tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia bahan yang digunakan pembuatan silase (% / BK)
Komponen isi Rumen Onggok Molases
BK 15,42 85,12 66 - 71
BO 85,34 80,11 78,21
PK 11,23 0,90 3,40
SK 22,19 16,49 18,11
BETN 51,56 60,47 54,45
Gula terlarut Tidak terdeteksi 12,51 43,11
Sumber: Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Loka Sapi Potong Grati Pasuruan dan
Laboratorium Pakan Ternak Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
Kandungan nutrien campuran isi rumen 71,43%, onggok 28,57% dan molases
sebelum mengalami proses fermentasi disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan nutrien bahan campuran isi rumen, onggok dan molases yang
digunakan pembuatan silase sebelum fermentasi (% / BK)
Komponen
Penambahan molases
molases 0% molases 4% molases 8%
BK. 35,52 35,54 35,56
BO. 81,24 81,22 81,25
PK. 7,62 7,48 7,03
SK. 20,01 20,11 19,99
BETN 51,36 51,38 51,98
Gula terlarut 2,99 3,21 4,42
Sumber : Hasil análisis Laboratorium Nutrisi Loka Sapi Potong Grati – Pasuruan dan
Laboratorium Pakan Ternak Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu.
Isi rumen mempunyai kandungan BO dan PK cukup tinggi (85,34% dan 11,23%)
lebih tinggi dibanding onggok yang kebanyakan digunakan sebagai bahan penyusun
konsentrat sapi perah. Kandungan BK onggok kering + 85% lebih tinggi dari kandungan
BK isi rumen, ditambahkan kedalam campuran bahan silase agar diperoleh kandungan BK
campuran menjadi + 35%.
6
Keadaan setelah ensilase
Pengamatan silase dilakukan setelah waktu ensilase 21 hari, data selengkapnya
tersaji pada Tabel Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Kandungan asam asetat (%BK), dan pH silase
Perlakuan pH Asam. asetat
Inokulan BAL
L. acidophilus 4,09 a
1,38c
L. casei 4,08 a
1,18bc
L. plantarum 3,95 a
0,97a
BAL.Mix 3,96 a
1,18bc
BAL.Rumen 4,13 ab
1,14b
BAL.0 4,22 b
1,51d
Molases
0% 4,23 b
1,49 c
4% 4,09 b
1,16 b
8% 3,90 a
1,02 a
Interaksi
ac.m0 4,20 b
1,61 t
ac.m4 4,14 ab
1,34 q
ac.m8 3,94 a
1,19 p
ca.m0 4,21 b
1,34 q
ca.m4 4,13 ab
1,14 n
ca.m8 3,91 a
1,04 m
pl.m0 3,99 ab
1,36 r
pl.m4 4,02 ab
0,90 k
pl.m8 3,84 a
0,64 i
bm.m0 4,07 ab
1,34 q
bm.m4 3,97 ab
1,16 o
bm.m8 3,84 a
1,05 m
br.m0 4,45 c
1,64 u
br.m4 4,16 b
0,91 l
br.m8 3,79 a
0,86 j
b0.m0 4,46 ab
1,68 v
b0.m4 4,15 b
1,49 s
b0.m8 4,06 ab
1,35 qr
a, b, c, d : Superskrip yang berbeda pada kolom rata-rata menunjukkan perbedaan
nyata perlakuan penggunaan inokulan (P<0,05)
a, b, c : Superskrip yang berbeda pada baris rata-rata menunjukkan perbedaan
nyata perlakuan penggunaan molases (P<0,05)
i – v : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan
perbedaan nyata interaksi antara perlakuan penggunaan inokulan dengan
level penggunaan molases (P<0,05)
7
pH silase. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan inokulan
dan penggunaan bahan aditif molases berpengaruh sangat nyata (P < 0,01)
terhadap proses fermentasi dan nilai pH silase. Terdapat interaksi antara
penggunaan inokulan dan penggunaan bahan aditif molases pada proses
fermentasi dan nilai pH silase. Uji jarak berganda Duncan pada perlakuan
penggunaan molases mempunyai pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap proses
fermentasi asam laktat dan penurunan pH. Penggunaan molases 8%
menghasilkan pH rata-rata 3,90 lebih rendah diikuti penggunaan molases 4% dan
tanpa menggunakan molases.
Kandungan asam asetat. Hasil anĂĄlisis ragam tertera dalam Tabel 3
menunjukkan bahwa masa ensilase 21 hari dengan temperatur rata-rata 30O dan
bahan kering 35% penggunaan BAL plantarum menghasilkan as. asetat 0,97%
secara nyata lebih rendah dari pada inokulan BAL yang lain, diikuti berturut – turut
BAL isi rumen 1,14%, BAL campuran 1,18%, BAL casei 1,18%, BAL acidophilus
1,38% dan tanpa penggunaan inokulan 1,51%. Inokulan BAL yang menghasilkan
kandungan asam asetat yang lebih rendah karena kemampuan kecepatan
fermentasi untuk menghasilkan asam laktat secara cepat dan segera
merendahnya pH dalam silase dan tertekanannya pertumbuhan bakteri asam
asetat. Menurut Kung (2001), bahwa penggunaan inokulan Lactobacillus buchneri
dapat mempercepat menurunkan ketersediaan oksigen dan meningkatkan
kecepatan fermentasi asam laktat sehingga segera dicapai pH rendah dan
tertekannya bakteri asam asetat dalam silase. Adanya interaksi antara
penggunaan inokulan L dengan level penggunaan bahan aditif molases terhadap
kandungan asam asetat silase.
8
Kesimpulan
Penggunaan inokulan bakteri asam laktat dan penggunaan bahan aditif
molases berpengaruh nyata terhadap pH silase dan kandungan asam asetat
silase isi rumen. Rata-rata kualitas silase paling baik (pH silase, kandungan asam
asetat paling rendah) dihasilkan berturut - turut penggunaan inokulan L plantarum,
L campuran dan L isi rumen. Adanya interaksi antara penggunaan inokulan bakteri
asam laktat dengan level penggunaan molases, hasil paling baik oleh inokulan
BAL plantarum dan molases 8%. Menggunakan inokulan BAL dari isi rumen yang
telah dilakukan isolasi lebih dahulu dapat digunakan sebagai inokulan silase
dengan masa ensilase 21 hari. Silase isi rumen dengan kandungan nutrien yang
cukup tinggi, masih diperlukan kajian lebih lanjut tentang waktu ensilase paling
pendek dari berbagai perlakuan penggunaan inokulan paling baik pada level
molases paling baik
Daftar Pustaka
BoGohl. 1981. Tropical feeds. Feeds information summaries and nutritive value
FAO, Rome
Church, D.C. 1986. Feed and Feeding. Prentice Hill A Division of Simon and
Schuster., Inc. Englewood Cliffs, NY, United Stated of America.
Isnandar. 2001. Kajian Tentang Penggunaan Silase Isi Rumen Dalam Ransum
Konsentrat Sapi Perah Peranakan Friesan Holland (PFH) Terhadap
Penampilan Produksi Susu
Jouane, J.P. 1991. Rumen Microbial Metabolism And Ruminant Digestion. Institut
National De La Recherche Agronomique. 147, rue de I’Universite – 75338
Paris cedex 07.
Judoamidjojo, R.M., E.G. Sa’id, dan L.Hartoto. 1989. Biokonversi. Bogor:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, Pusat Antar
Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.
Kung, L., and R. Shaver. 2001. Interpretation and Use of Silage. Fermentation
Analysis Reports.
9
Kung, L.Jr., and R. Shaver. 2001. Interpretation and Use of Silage Fermentation
Analysis Reports. Arcadia, Wisconsin. Contact: Dave Taysom, (608) 323-
2123. dtaysom@dairylandlabs.com.
Kung, L.Jr. 2001. What the Smells From Silages Can Tell You. University of
Delaware.
L.’t Mannetje, 1999. Silagr Making in the Tropics with Particular Emphasis on
Smallholders. Proceeding of the FAO Electronic Conference on Tropical
Silage.
Messersmith, T.L. 1973. Evaluation of Dried Paunch Feed as Roughages Source
in Ruminant Finishing Rations. M.A. Thesis. Department of Animal Science.
University of Nebraska.
Nahm, K.H. 1992. Practical Guide to Feed, Foreage and Water Analysis. Yoo Han
Publishing, Seoul. Korea.
Ricci. 1997. A.Method Of Manure Disposal Foe Beef Packing Operation.First
Interin Tech.Rep.EPA-600/2-77-103
Sewell, H.B. and H.N. Wheaton. 1993. Corn Silage for Beef Cattle. Agricultural
Publication G02061-Reviewed October 1, 1993. University of Missouri-
Columbia.
Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika, Suatu
Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Tedjowahjono S. 1987. Potensi Tetes sebagai Hasil Samping Pabrik Gula dan
Manfaatnya. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan.
Tilley, J.M.A. and R.A. Terry, 1963. A Two-Stage Technique for The In-Vitro
Digestion for Forage Crops. Brit. Agric. Grassl. Soc. 18 : 104-111.
Witherow, J.L. and S.Lammers. 1976. Pounch and Viscera Handling.Pp.37-66 In
Workshop (1973) On in-Plant Waste Reduction In The Meat Industry.
Compiled by J.L.Witherow On J.F.Scief.Environ. Prot.Technol.Ser.EPA-
600/2-76-214.
10
KARYA TULIS ILMIAH
Kandungan Asam Asetat, dan pH Silase Isi Rumen Pada Penggunaan
Berbagai Spesies Bakteri Asam Laktat dan Level Penggunaan Bahan
Aditive Molases.
OLEH :
Dr. Ir. Isnandar, MP
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN
JL.SONGGORITI NO 24 – BATU
2013

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah sejarah
Makalah sejarahMakalah sejarah
Makalah sejarahdini riza
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas Nadiyayoo
 
Karaginan pengendapan
Karaginan  pengendapanKaraginan  pengendapan
Karaginan pengendapanbarlianhs
 
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksiPkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksipahem
 
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiManfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiWidya Saraswati
 
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikRas Riono
 

Was ist angesagt? (7)

Makalah sejarah
Makalah sejarahMakalah sejarah
Makalah sejarah
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
 
Karaginan pengendapan
Karaginan  pengendapanKaraginan  pengendapan
Karaginan pengendapan
 
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksiPkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
 
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiManfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
 
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
 
Pengaruh ph
Pengaruh phPengaruh ph
Pengaruh ph
 

Ähnlich wie Karya tulis ilmiah 2

Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 
Laporan pht
Laporan phtLaporan pht
Laporan phtAbdul Fatah
 
A08aka
A08akaA08aka
A08akanurika19
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...Mochamad Nurcholis
 
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kAktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kHellna Tehubijuluw
 
4. sesi pangan
4. sesi pangan4. sesi pangan
4. sesi panganHenny Wijaya
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxIrenee9
 
211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...
211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...
211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...Tiwy Mohamad
 
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari TempeKadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempebrawijaya university
 
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
 Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bioAndrew Hidayat
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtSTF YPIB CIREBON
 
liana tugas.docx
liana tugas.docxliana tugas.docx
liana tugas.docxKiranaSyfa
 
KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...
KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...
KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...BBPP_Batu
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxWawaSAT
 
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASnursyifatiara
 

Ähnlich wie Karya tulis ilmiah 2 (20)

Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
 
Laporan pht
Laporan phtLaporan pht
Laporan pht
 
9. 082013 57-62
9. 082013 57-629. 082013 57-62
9. 082013 57-62
 
A08aka
A08akaA08aka
A08aka
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
P15-16 Final.pptx
P15-16 Final.pptxP15-16 Final.pptx
P15-16 Final.pptx
 
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kAktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
 
4. sesi pangan
4. sesi pangan4. sesi pangan
4. sesi pangan
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
 
211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...
211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...
211829 karakteristik susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru ...
 
3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm
 
Mikro ok
Mikro okMikro ok
Mikro ok
 
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari TempeKadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
 
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
 Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
 
liana tugas.docx
liana tugas.docxliana tugas.docx
liana tugas.docx
 
KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...
KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...
KAJIAN KONSENTRASI GRANULA KEFIR DAN LAMA SIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR TERHA...
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
 
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
 

KĂŒrzlich hochgeladen

15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxmirzagozali2
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 

KĂŒrzlich hochgeladen (20)

15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 

Karya tulis ilmiah 2

  • 1. 1 The Content of Acetic Acid, and pH Silage Rumen Contents By Different Species of Lactic Acid Bacteria and molasses additives Level Against Abstract Isnandar . This Study was to determine the role of the six inoculum L. acidophilus, L. cacei, L. plantarum, L. Spp (rumen contents), and L. blend (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, and L. Spp) and L 0 (without the use of inoculants) dominant molasses additive on 3 levels (0%, 4% and 8%) and time ensilase 3 weeks (21 days) of the acetic acid, butiric acid content and pH silage. Rumen contents of 71.43 g and 28.57 g dry cassava mixed evenly (about 35% dry matter), given three different treatments uses molasses (0%, 4%, and 8%), and each level of the use of molasses were six kinds of treatments using LAB inoculant (L. acidophilus, L. cacei, L. plantarum, L. Spp (rumen contents), and a mixture of L. (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, and L. Spp) and L 0 (without the use of inoculants)), as much as 0.1%, mixed thoroughly incorporated in a plastic jar capacity of 2 kg (as silos) compacted, sealed, and stored at room temperature (about 23o C). The combination of six different inoculant treatments and three levels of use of molasses, formed a pattern completely randomized design factorial study (6 x 3), with five replications. Variables to be evaluated is the quality of silage in laboratory. It was concluded that the use of inoculant of Lactobacillus plantarum, followed by 2 best inoculant of Lactobacillus and Lactobacillus mixture of rumen contents, and the level of use of molasses 8% yield best silage rumen contents (P <0.05) with the lowest acetic acid content and lowest pH of the silage. Key Words: Lactic Acid Bacteria, Rumen Content, Silage Quality, Silo, additive, Duration Kandungan Asam Asetat, dan pH Silase Isi Rumen Pada Penggunaan Berbagai Spesies Bakteri Asam Laktat dan Level Penggunaan Bahan Aditive Molases Intisari) Isnandar Penelitian ini untuk mengetahui peran enam inokulum L. acidophilus, L. cacei, L. plantarum, L. Spp (isi rumen), dan L. campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan L. Spp) dan L 0 (tanpa penggunaan inokulan) dominan pada 3 tingkat aditif molases (0%, 4% dan 8%) dan waktu ensilase 3 minggu (21 hari) terhadap kandungan asam laktat dan pH silase. Isi rumen 71,43 g dan onggok kering 28,57 g yang dicampur merata (bahan kering sekitar 35%), diberi tiga macam perlakuan penggunaan molasses (0%, 4%, dan 8%), dan masing-masing tingkat penggunaan molases diberi enam macam perlakuan penggunaan inokulan BAL (L. acidophilus, L. cacei, L. plantarum, L. Spp (isi rumen), dan L. campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan L. Spp) dan L 0 (tanpa penggunaan inokulan)), sebanyak 0,1%, dicampur secara merata dimasukkan dalam toples plastik kapasitas 2 kg (sebagai silo) dipadatkan, ditutup rapat, dan disimpan pada temperatur kamar (sekitar 23o C). Kombinasi perlakuan enam macam inokulan dan tiga level penggunaan molasses, terbentuk pola penelitian rancangan acak lengkap faktorial (6 x 3), dengan lima kali ulangan. Peubah yang dievaluasi adalah kualitas silase secara laboratorium. Disimpulkan bahwa penggunaan inokulan Lactobacillus plantarum, diikuti 2 inokulan paling baik Lactobacillus campuran dan Lactobacillus dari isi rumen, dan level penggunaan molases 8% menghasilkan silase isi rumen paling baik (P<0,05) dengan kandungan asam asetat, dan pH silase paling rendah. Kata Kunci : Bakteri Asam Laktat, Isi Rumen, Ensilase, Kualitas Silase, Silo bahan aditif
  • 2. 2 Pendahuluan Semakin banyaknya limbah peternakan, diperlukan penanganan dan pengolahan untuk meningkatkan manfaatnya. Limbah peternakan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak adalah limbah dari rumah potong hewan (isi rumen sapi), yang selama ini dibuang atau dimanfatkan sebagai pupuk organik, padahal selain itu masih mempunyai potensi yang baik sebagai sumber pakan ruminansia. Menurut Messermith (1973) menggunakan isi rumen sebagai bahan penyusun ransum sampai level 15 persen dapat menghasilkan pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi pakan, efisiensi dan konversi pakan yang berbeda tidak nyata dengan pakan kontrol. Oleh karena itu penggunaan isi rumen sebagai salah satu bahan pakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak sangat membantu kelestarian lingkungan khususnya di perkotaan. Ditinjau dari kandungan nutrisinya isi rumen mengandung 12,2% protein kasar, (PK), 25% serat kasar (SK), 5,2% ekstrak eter (lemak), 7,9% abu dan 49,6% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) (Ricci, 1977, Isnandar 2001), diduga masih baik sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Kendala utama sebagai sumber pakan adalah mempunyai sifat bau yang tidak sedap menyengat sehingga tidak disukai sapi, dan sifatnya yang mudah mengalami pembusukkan (Witherow & Lammers, 1976). Upaya menghilangkan bau busuk, mencegah terjadinya pembusukan dan mempertahankan nilai nutrisinya adalah dibuat silase, Keuntungan dari silase selain dapat mempertahankan nilai nutrisinya, karena adanya asam laktat dapat menurunkan pH, juga dapat meningkatkan palatabelitas. Menurut Gohl (1981) pH yang rendah juga dapat menekan pertumbuhan parasit dan mikriorganisme pathogen. Kondisi tersebut dapat dihasilkan apabila pH silase kurang dari 4,2 atau pada kisaran 3,8 – 4,2 (Church, 1986). Untuk memperoleh proses fermentasi asam laktat yang baik diperlukan kandungan bahan kering bahan silase lebih kurang 35%, kandungan gula terlarut yang tinggi sebagai
  • 3. 3 media fermentasi dan starter Laktobacillus. Kandungan bahan kering isi rumen yang rendah (15%) dan kandungan gula terlarut yang sangat rendah, diperlukan bahan tambahan yang dapat meningkatkan kandungan bahan kering dan gula terlarut. Pembuatan silase sering kali digunakan bahan aditif misalnya dedak padi, dedak jagung, onggok dan molases sebagai sumber gula terlarut yang mampu menstimulir fermentasi, dan inokulan bakteri asam laktat, agar diperoleh proses ensilase yang lebih cepat dan meningkatkan kwalitas silase. Bakteri asam laktat (BAL) adalah salah satu bakteri yang terkandung dalam isi rumen (Jouany, 1991), tetapi masih diperlukan pengkajian tentang kemampuannya dalam proses fermentasi asam laktat dalam pembuatan silase dan kualitas silase isi rumen itu sendiri. Bahan aditif untuk meningkatkan kandungan gula terlarut pada bahan silase yang sering digunakan adalah molases. Molases (molasses) adalah cairan kental berfiskositas tinggi dan berwarna coklat dari sisa nira yang telah mengalami proses pemurnian, pemekatan dan pengambilan gula melalui proses kristalisasi (Tedjowahjono, 1987). Dalam pembuatan silase kadang kala ditambahkan inokulan untuk mempercepat perubahan gula terlarut menjadi asam organik (L.’t Mannetje. 1999). Penggunaan bahan aditif yang ditambahkan pada pembuatan silase bertujuan untuk meningkatkan kualitas silase, walau belum ada bukti yang menunjukkan bahwa menambahkan bahan aditif yang antara lain enzim, kultur ragi, antibiotik, bakteri atau asam format untuk meningkatkan kualitas silase adalah ekonomis (Sewell dan Wheaton, 1993). Onggok atau gamblong adalah padatan (ampas) hasil samping dari proses pengolahan ubi kayu menjadi aci (pati ubi kayu) atau tepung tapeoka. Proses pengolahan ubi kayu menjadi tapeoka menghasilkan 15 persen sampai 20 persen kulit ubi kayu, dan 5 persen sampai 20 persen onggok (Judoamidjojo et al., 1989).
  • 4. 4 Materi dan Metoda Materi penelitian berupa 6 macam inokulan: Lactobacillus acidophylus, Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus sp isolasi dari rumen, Lactobacillus sp campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan L. Spp), dan tanpa penggunaan inokulan Lactobacillus sp. Isi rumen diperoleh dari rumah potong hewan Kota Malang. Onggok diperoleh dari pabrik tepung ubi kayu di Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Molases limbah pabrik gula diperoleh dari pabrik gula Kebun Agung Kabupaten Malang. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah seperangkat alat pengujian asam laktat, asam asetat, asam butirat di Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), penetapan komposisi kimia pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi BBPP – Batu dan Laboratorium Nutrisi Loka Sapi Potong Grati Pasuruan. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola factorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari 3 penggunaan inokulan yaitu Lactobacillus acidophylus, Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus sp isolasi dari rumen, Lactobacillus sp campuran (L. acidophilus, L. plantarum, L. cacei, dan L. Spp), dan tanpa penggunaan inokulan Lactobacillus sp.. Campuran. Faktor ke dua terdiri dari 3 level penggunaan bahan aditif molases yaitu 0%, 4% dan 8%, masing–masing dilakukan 5 ulangan. Setiap unit percobaan dilakukan menggunakan bahan dasar isi rumen 1428,60 g, onggok 571,40 g, ditambah molases 0%, 4% dan 8%, setelah diberi perlakuan inokulan bakteri 0,1%. yang dicampur merata, dimasukkan ke dalam botol plastik kapasitas 2 kg, ditutup secara rapat, disimpan pada suhu ruang sekitar 25o C. Silase dipanen setelah waktu ensilase selama 3 minggu (21 hari). Peubah yang diamati adalah pH silase (Nahm, 1992), dan kandungan asam asetat.
  • 5. 5 Hasil dan Pembahasan Keadaan sebelum ensilase. Bahan yang digunakan untuk membuat silase adalah campuran isi rumen, onggok, dan molases. Komposisi kimia bahan yang dibuat silase tercantum dalam Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia bahan yang digunakan pembuatan silase (% / BK) Komponen isi Rumen Onggok Molases BK 15,42 85,12 66 - 71 BO 85,34 80,11 78,21 PK 11,23 0,90 3,40 SK 22,19 16,49 18,11 BETN 51,56 60,47 54,45 Gula terlarut Tidak terdeteksi 12,51 43,11 Sumber: Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Loka Sapi Potong Grati Pasuruan dan Laboratorium Pakan Ternak Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Kandungan nutrien campuran isi rumen 71,43%, onggok 28,57% dan molases sebelum mengalami proses fermentasi disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan nutrien bahan campuran isi rumen, onggok dan molases yang digunakan pembuatan silase sebelum fermentasi (% / BK) Komponen Penambahan molases molases 0% molases 4% molases 8% BK. 35,52 35,54 35,56 BO. 81,24 81,22 81,25 PK. 7,62 7,48 7,03 SK. 20,01 20,11 19,99 BETN 51,36 51,38 51,98 Gula terlarut 2,99 3,21 4,42 Sumber : Hasil anĂĄlisis Laboratorium Nutrisi Loka Sapi Potong Grati – Pasuruan dan Laboratorium Pakan Ternak Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu. Isi rumen mempunyai kandungan BO dan PK cukup tinggi (85,34% dan 11,23%) lebih tinggi dibanding onggok yang kebanyakan digunakan sebagai bahan penyusun konsentrat sapi perah. Kandungan BK onggok kering + 85% lebih tinggi dari kandungan BK isi rumen, ditambahkan kedalam campuran bahan silase agar diperoleh kandungan BK campuran menjadi + 35%.
  • 6. 6 Keadaan setelah ensilase Pengamatan silase dilakukan setelah waktu ensilase 21 hari, data selengkapnya tersaji pada Tabel Tabel 3 dan 4. Tabel 3. Kandungan asam asetat (%BK), dan pH silase Perlakuan pH Asam. asetat Inokulan BAL L. acidophilus 4,09 a 1,38c L. casei 4,08 a 1,18bc L. plantarum 3,95 a 0,97a BAL.Mix 3,96 a 1,18bc BAL.Rumen 4,13 ab 1,14b BAL.0 4,22 b 1,51d Molases 0% 4,23 b 1,49 c 4% 4,09 b 1,16 b 8% 3,90 a 1,02 a Interaksi ac.m0 4,20 b 1,61 t ac.m4 4,14 ab 1,34 q ac.m8 3,94 a 1,19 p ca.m0 4,21 b 1,34 q ca.m4 4,13 ab 1,14 n ca.m8 3,91 a 1,04 m pl.m0 3,99 ab 1,36 r pl.m4 4,02 ab 0,90 k pl.m8 3,84 a 0,64 i bm.m0 4,07 ab 1,34 q bm.m4 3,97 ab 1,16 o bm.m8 3,84 a 1,05 m br.m0 4,45 c 1,64 u br.m4 4,16 b 0,91 l br.m8 3,79 a 0,86 j b0.m0 4,46 ab 1,68 v b0.m4 4,15 b 1,49 s b0.m8 4,06 ab 1,35 qr a, b, c, d : Superskrip yang berbeda pada kolom rata-rata menunjukkan perbedaan nyata perlakuan penggunaan inokulan (P<0,05) a, b, c : Superskrip yang berbeda pada baris rata-rata menunjukkan perbedaan nyata perlakuan penggunaan molases (P<0,05) i – v : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata interaksi antara perlakuan penggunaan inokulan dengan level penggunaan molases (P<0,05)
  • 7. 7 pH silase. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan inokulan dan penggunaan bahan aditif molases berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap proses fermentasi dan nilai pH silase. Terdapat interaksi antara penggunaan inokulan dan penggunaan bahan aditif molases pada proses fermentasi dan nilai pH silase. Uji jarak berganda Duncan pada perlakuan penggunaan molases mempunyai pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap proses fermentasi asam laktat dan penurunan pH. Penggunaan molases 8% menghasilkan pH rata-rata 3,90 lebih rendah diikuti penggunaan molases 4% dan tanpa menggunakan molases. Kandungan asam asetat. Hasil anĂĄlisis ragam tertera dalam Tabel 3 menunjukkan bahwa masa ensilase 21 hari dengan temperatur rata-rata 30O dan bahan kering 35% penggunaan BAL plantarum menghasilkan as. asetat 0,97% secara nyata lebih rendah dari pada inokulan BAL yang lain, diikuti berturut – turut BAL isi rumen 1,14%, BAL campuran 1,18%, BAL casei 1,18%, BAL acidophilus 1,38% dan tanpa penggunaan inokulan 1,51%. Inokulan BAL yang menghasilkan kandungan asam asetat yang lebih rendah karena kemampuan kecepatan fermentasi untuk menghasilkan asam laktat secara cepat dan segera merendahnya pH dalam silase dan tertekanannya pertumbuhan bakteri asam asetat. Menurut Kung (2001), bahwa penggunaan inokulan Lactobacillus buchneri dapat mempercepat menurunkan ketersediaan oksigen dan meningkatkan kecepatan fermentasi asam laktat sehingga segera dicapai pH rendah dan tertekannya bakteri asam asetat dalam silase. Adanya interaksi antara penggunaan inokulan L dengan level penggunaan bahan aditif molases terhadap kandungan asam asetat silase.
  • 8. 8 Kesimpulan Penggunaan inokulan bakteri asam laktat dan penggunaan bahan aditif molases berpengaruh nyata terhadap pH silase dan kandungan asam asetat silase isi rumen. Rata-rata kualitas silase paling baik (pH silase, kandungan asam asetat paling rendah) dihasilkan berturut - turut penggunaan inokulan L plantarum, L campuran dan L isi rumen. Adanya interaksi antara penggunaan inokulan bakteri asam laktat dengan level penggunaan molases, hasil paling baik oleh inokulan BAL plantarum dan molases 8%. Menggunakan inokulan BAL dari isi rumen yang telah dilakukan isolasi lebih dahulu dapat digunakan sebagai inokulan silase dengan masa ensilase 21 hari. Silase isi rumen dengan kandungan nutrien yang cukup tinggi, masih diperlukan kajian lebih lanjut tentang waktu ensilase paling pendek dari berbagai perlakuan penggunaan inokulan paling baik pada level molases paling baik Daftar Pustaka BoGohl. 1981. Tropical feeds. Feeds information summaries and nutritive value FAO, Rome Church, D.C. 1986. Feed and Feeding. Prentice Hill A Division of Simon and Schuster., Inc. Englewood Cliffs, NY, United Stated of America. Isnandar. 2001. Kajian Tentang Penggunaan Silase Isi Rumen Dalam Ransum Konsentrat Sapi Perah Peranakan Friesan Holland (PFH) Terhadap Penampilan Produksi Susu Jouane, J.P. 1991. Rumen Microbial Metabolism And Ruminant Digestion. Institut National De La Recherche Agronomique. 147, rue de I’Universite – 75338 Paris cedex 07. Judoamidjojo, R.M., E.G. Sa’id, dan L.Hartoto. 1989. Biokonversi. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Kung, L., and R. Shaver. 2001. Interpretation and Use of Silage. Fermentation Analysis Reports.
  • 9. 9 Kung, L.Jr., and R. Shaver. 2001. Interpretation and Use of Silage Fermentation Analysis Reports. Arcadia, Wisconsin. Contact: Dave Taysom, (608) 323- 2123. dtaysom@dairylandlabs.com. Kung, L.Jr. 2001. What the Smells From Silages Can Tell You. University of Delaware. L.’t Mannetje, 1999. Silagr Making in the Tropics with Particular Emphasis on Smallholders. Proceeding of the FAO Electronic Conference on Tropical Silage. Messersmith, T.L. 1973. Evaluation of Dried Paunch Feed as Roughages Source in Ruminant Finishing Rations. M.A. Thesis. Department of Animal Science. University of Nebraska. Nahm, K.H. 1992. Practical Guide to Feed, Foreage and Water Analysis. Yoo Han Publishing, Seoul. Korea. Ricci. 1997. A.Method Of Manure Disposal Foe Beef Packing Operation.First Interin Tech.Rep.EPA-600/2-77-103 Sewell, H.B. and H.N. Wheaton. 1993. Corn Silage for Beef Cattle. Agricultural Publication G02061-Reviewed October 1, 1993. University of Missouri- Columbia. Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika, Suatu Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Tedjowahjono S. 1987. Potensi Tetes sebagai Hasil Samping Pabrik Gula dan Manfaatnya. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan. Tilley, J.M.A. and R.A. Terry, 1963. A Two-Stage Technique for The In-Vitro Digestion for Forage Crops. Brit. Agric. Grassl. Soc. 18 : 104-111. Witherow, J.L. and S.Lammers. 1976. Pounch and Viscera Handling.Pp.37-66 In Workshop (1973) On in-Plant Waste Reduction In The Meat Industry. Compiled by J.L.Witherow On J.F.Scief.Environ. Prot.Technol.Ser.EPA- 600/2-76-214.
  • 10. 10 KARYA TULIS ILMIAH Kandungan Asam Asetat, dan pH Silase Isi Rumen Pada Penggunaan Berbagai Spesies Bakteri Asam Laktat dan Level Penggunaan Bahan Aditive Molases. OLEH : Dr. Ir. Isnandar, MP KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN JL.SONGGORITI NO 24 – BATU 2013