Edukasi Pelayanan Maternal di era Covid-19 di Puskesmas Tinggede memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya kunjungan kehamilan, pencegahan Covid-19, dan vaksinasi selama pandemi. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari ibu hamil dan kader desa.
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
EDUKASI MATERNAL
1. EDUKASI PELAYANAN
MATERNAL DI ERA COVID-19
DI PUSKESMAS TINGGEDE
KECAMATAN MARAWOLA
Sri Restu Tempali, S.Kep,Ns.,M.Sc (NIDN. 4015046202)
Mercy.J.Kaparang.SKM.,M.Kes (NIDN. 4010167902)
Udin Mustaqim. SKM.M.Kes (NIDN. 4009056402)
2. Latar Belakang
Penyebaran covid-19 di masa pandemic ini telah menyebabkan terjadinya banyak pembatasan
pada layanan rutin. Termasuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sehingga situasi
pandemi Covid-19 ini dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kepatuhan Antenatal Care ibu
hamil. Berdasarkan data laporan Kabupaten Sigi pada tahun 2021 terdapat 3.580 kasus positif
COVID-19, 111 meninggal dunia dan 3.67 sembuh. (Profil Kota Palu 2021) Menurut laporan
PKM Tinggede, data ibu hamil tahun 2021 sebanyak 21 ibu hamil. Kunjungan pertama
sebanyak 98 orang ( 5,79%) sedangkan kunjungan keempat sebanyak 219 orang (102,3 %).
Sedangkan jumlah ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 sebanyak 2 orang.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dan landasan pemikiran tersebut, maka
ditetapkan rumusan masalah pengabdian kepada masyarakat: “Tentang Bagaimana Edukasi
Pelayanan Maternal pada era Covid 19 di PuskesmasTinggede Kota Palu”
3. Gambaran Lokasi
Puskesmas Tinggede mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Marawola yang
membawahi Empat Belas Desa yaitu Desa Lambunu, Lambunu Timur,
Lambunu Utara, Siendeng, Anutapura, Margapura, Petunasugi, Kotanagaya,
Tirtanagaya, Wanagading, Bukit Makmur, Gunung Sari, Ganongol Sari, dan
Ogorandu dengan luas wilayah 38,247 Ha. Puskesmas Tinggede mempunyai
batas-batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : berbatasan denganToli -Toli
• Sebelah Selatan: berbatasan dengan KecamatanTomini
• Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Bolano
• SebelahTimur :berbatasan dengan KecamatanTaopa
4. Pelayanan Maternal di masa pandemic Covid-19
IbuHamil
Pemeriksaan kehamilan pertama oleh dokter untuk skrining factor resiko, buat janji agar
tidak menunggu lama.
Pengisian stiker P4K dipandu Bidan/Perawat/Dokter melalui media komunikasi.
Pastikan gerakan janin diawali usia kehamilan 20 minggu
Tunda pemeriksaan kehamilan trimester II (Dapat melalui telekonsultasi klinis) kecuali ada
tanda bahaya.
Pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mengenali tanda
bahaya.
Setelah usia 28 minggu, hitung gerakjanin (minimal 10 gerakan/2 jam)
Pemeriksaan kehamilanTrimester III harus dilakukan 1 bulan sebelum tafsiran persalinan
Memeriksakan sendiri dirinya, segera kefaskes jika ada resiko atau tanda bahaya (Baca buku
KIA)
Tunda Kelas ibu hamil atau mengikuti kelas secara online.
5. Next..
Ibu Menyusui
• Konseling resiko menyusui :cenderung terjadi penularan karena bayi kontak dekat
dengan ibu.
• Menyusui langsung hanya untuk ibu dengan status ODP dengan pencegahan
Covid-19 secara umum.
• Ibu dengan status PDP/Terkonfirmasi Covid-19, sementara memberikan perah,
sampai dinyatakan negative.
• Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, Payudara, PompaASI atau botol.
• Gunakan masker saat menyusui.
• Bersihkan pompaASI setiap kali dipakai.
• Sebaiknya Ibu memerah ASI. (Kemenkes RI, 2020)
6. Edukasi Pelayanan Maternal di masa Pandemi
Covid-19
Adapun edukasi yang diberikan pada pelayanan maternal di masa pandemic antara lain :
• Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan memakai sabun selama 40-60
detik atau menggunakan cairan antiseptic berbasis alcohol (handsanitizer) selama20–30
detik.
• Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
• Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal dirumah atau segera kefasilitas kesehatan
yang sesuai,jangan banyak beraktivitas diluar.
• Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu.
• Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh.
• Menggunakan masker adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit saluran
napas, termasuk infeksi COVID-19.
7. Next..
• Penggunaan masker yang salah dapat mengurangi keefektivitasannya dan dapat membuat orang
awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan lain yang sama pentingnya seperti hand hygiene
dan perilaku hidup sehat.
• Masker medis digunakan untuk ibu yang sakit dan ibu saat persalinan.
• Cara penggunaan masker yang efektif
• Gunakan masker kain apabila dalam kondisi sehat.
• Keluarga yang menemani ibu hamil, harus menggunakan masker dan menjaga jarak.
• Menghindari kontak dengan hewan seperti kelelawar, tikus, musang atau hewan lain pembawa
COVID-19 serta tidak pergi ke pasar hewan.
• Hindari pergi ke negara/daerah terjangkit COVID-19, bila sangat mendesak untuk pergi diharapkan
konsultasi dahulu dengan spesialis obstetric atau praktisi kesehatan terkait.
• Bila terdapat gejala COVID-19, diharapkan untuk menghubungi telepon layanan darurat yang
tersedia
• Rajin mencari informasi yang tepat dan benarmengenai COVID-19 darisumber yang
dapatdipercaya
8. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
KesehatanTingkat Pertama (FKTP)
•Pelayanan Antenatal pada kehamilan normal
minimal 6x dengan rincian 2x di Trimester 1, 1x
diTrimester 2, dan 3x diTrimester 3. Minimal 2x
diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1 diTrimester
1 dan saat kunjungan ke 5 diTrimester 3.
9. Hasil Kegiatan
Berdasarkan hasil evaluasi ternyata disambut antusias oleh ibu-ibu hamil dan
kader di Kelurahan desa Sunju wilayah kerja PKM Tinggede.. Kesempatan ini
disambut baik sebagai tempat untuk berbagi pengetahuan tentang kehamilan
dan persiapan persalinan serta masa nifas dimasa Covid-19. Pada kegiatan ini
ibu-ibu yang bersedia mengikuti penyuluhan ini bervariasi yaitu ibu hamil
trimester I dengan umur kehamilan 20 minggu, dan umur kehamilan 32
minggu, dan 38 minggu. Kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan ibu-ibu kader
yang mengajak ibu-ibu untuk datang pada acara kegiatan penyuluhan ini.
Kegiatan penyuluhan ini yaitu Kelompok kelas ibu hamil yang telah terbentuk
sehingga memudahkan kita untuk berdiskusi /Tanya jawab tentang materi
penyuluhan yang diberikan.