SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
Downloaden Sie, um offline zu lesen
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
HIV pada Anak
Aulia Amani
11120182104
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah
RNA retrovirus yang menyebabkan Acquied
Immunodeficiency Syndrome (AIDS), dimana
terjadi kegagalan sistem imun progresif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2015 memperkirakan
bahwa 1,8 juta anak di bawah 15 tahun di seluruh dunia hidup
dengan infeksi HIV
Risiko penularan HIV di Indonesia saat ini didomi
nasi oleh perilaku heteroseksual berisiko tinggi (47
%), termasuk melalui perilaku seks bebas
Pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 613.435 Orang yang Hidup dengan
HIV (ODHIV) di Indonesia. Prevalensi HIV dalam lima tahun terakhir
tidak banyak berubah, didominasi oleh kelompok usia produktif
Rute utama infeksi HIV pada anak-anak adalah penularan dari
ibu ke anak, yang terjadi selama
kehamilan (intrauterin), saat melahirkan (intrapartum), melalui menyusui (postpartum).
• HIV adalah suatu retrovirus, anggota genus
Lentivirus.
• Berdiameter 80-100 nm,
• Nukleoid berbentuk silindris
• Karakteristik morfologi HIV yang unik adalah
nucleoid silindris di dalam virion yang matang.
• M, N, dan O
HIV tipe 1
HIV tipe 2
Patomekanisme
Virus HIV menempel ke
Limfosit T
Kontinyuitas limfosit T dari
membrane sel limfosit T
Transkripsi RNA virus
menjadi DNA dengan
enzim reverse transcriptase
RNA asli hancur dan DNA
terbentuk mengalami
polimerasi menjadi 2 DNA
dengan bantuan enzim
polimerase
DNA masuk ke inti limfosit
T dan menyisip ke dalam
DNA sel pejamu dengan
bantuan enzim integrase
(provirus)
Provirus mengalami fase
laten dan bereplikasi sangat
lambat sampai adanya
stimulasi yang dapat
memacu terjadinya
kecepatan replikasi
Stimulasi provirus:
• Sitokin: IL-1,3,6, TFN-α dan β, Interferon-γ, granulocyte-macrophage colony-stimulating fact
or
Diagnosis
Menurut pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV
dan AIDS, anak memerlukan tes HIV pada kondisi :
Anak sakit (jenis penyakit yang berhubungan dengan HIV seperti TB berat atau mendapat OAT
berulang, malnutrisi, atau pneumonia berulang dan diare kronis atau berulang)
Bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV dan sudah mendapatkan tindakan pencegahan penularan
dari ibu ke anak
Untuk mengetahui status bayi/anak kandung dari ibu yang didiagnosis terinfeksi HIV (pada umur
berapa saja)
Diagnosis
Menurut pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV
dan AIDS, anak memerlukan tes HIV pada kondisi :
Untuk mengetahui status seorang anak setelah salah satu saudara kandungnya didiagnosis
HIV; atau salah satu atau kedua orangtua meninggal oleh sebab yang tidak diketahui tetapi
masih mungkin karena HIV
Terpajan atau potensial terkena infeksi HIV melalui jarum suntik yang terkontaminasi,
menerima transfusi berulang dan sebab lain
Anak yang mengalami kekerasan seksual.
Uji Virologis
• untuk menegakkan diagnosis klinik
• Rekomendasikan untuk anak berumur <18
bulan
• Bayi yang diketahui terpajan HIV sejak lahir
dianjurkan untuk diperiksa dengan uji
virologis pada umur 4 – 6 minggu atau waktu
tercepat yang mampu laksana sesudahnya.
• Bila hasil virologi pertama (+) maka beri
ARV dan dilakukan pemeriksaan kedua
Uji Serologi
• Umur <18 bulan – digunakan sebagai uji
untuk menentukan ada tidaknya pajanan HIV
• Umur >18 bulan – digunakan sebagai uji
diagnostik konfirmasi
• Anak umur <18 bulan, tampak sehat dan
belum uji virologi, dianjurkan untuk
dilakukan uji serologis pada umur 9 bulan.
Bila (+) harus diikuti uji virologi
mengidentifikasi kasus yang perlu terapi ARV
Jika uji serologis positif dan uji virologis belum tersedia, perlu dilakukan pemantauan
klinis ketat dan uji serologis ulang pada usia 18 bulan.
Diagnosis Presumtif
Manifestasi klinis
Segera setelah diagnosis infeksi HIV ditegakkan, dilakukan penilaian stadium klinis. Penilaian
stadium ditetapkan menurut kondisi klinis paling berat yang pernah dialami
Stadium Klinis 1
• Asimtomatik
• Limfadenopati generalisata persisten
Stadium Klinis 2
• Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat
dijelaskan
• Erupsi pruritik papular Infeksi virus wart luas
• Angular cheilitis Moluskum kontagiosum luas
• Ulserasi oral berulang Pembesaran kelenjar parotis
persisten yang tidak dapat dijelaskan
• Eritema ginggival lineal
• Herpes zoster
• Infeksi saluran napas atas kronik atau berulang (otitis
media, otorrhoea, sinusitis, tonsillitis)
• Infeksi kuku oleh fungus
Stadium Klinis 3
• Malnutrisi sedang yang tidak dapat dijelaskan, tidak berespons secara
adekuat terhadap terapi standar
• Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (14 hari atau lebih )
• Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (lebih dari 37.5oC
intermiten atau konstan, > 1 bulan)
• Kandidosis oral persisten (di luar saat 6- 8 minggu pertama kehidupan
) Oral hairy leukoplakia
• Periodontitis/ginggivitis ulseratif nekrotikans akut TB kelenjar TB
Paru
• Pneumonia bakterial yang berat dan berulang
• Pneumonistis interstitial limfoid simtomatik
• Penyakit paru-berhubungan dengan HIV yang kronik termasuk bronki
ektasis
• Anemia yang tidak dapat dijelaskan (<8g/dl), neutropenia (<500/mm3
) atau trombositopenia (<50 000/ mm3)
Stadium Klinis 4
• Malnutrisi, wasting dan stunting berat yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berespons
terhadap terapi standara
• Pneumonia pneumosistis
• Infeksi bakterial berat yang berulang (misalnya empiema, piomiositis, infeksi tulang dan
sendi, meningitis, kecuali pneumonia)
• Infeksi herpes simplex kronik (orolabial atau kutaneus > 1 bulan atau viseralis di lokasi
manapun)
• TB ekstrapulmonar
• Sarkoma Kaposi
• Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, atau paru)
• Toksoplasmosis susunan saraf pusat (di luar masa neonatus) Ensefalopati HIV
• Infeksi sitomegalovirus (CMV), retinitis atau infeksi CMV pada organ lain, dengan onset
umur > 1bulan
• Kriptokokosis ekstrapulmonar termasuk meningitis
• Mikosis endemik diseminata (histoplasmosis, coccidiomycosis)
• Kriptosporidiosis kronik (dengan diarea)
• Isosporiasis kronik Infeksi mikobakteria non-tuberkulosis diseminata
• Kardiomiopati atau nefropati yang dihubungkan dengan HIV yang simtomatik
• Limfoma sel B non-Hodgkin atau limfoma serebral
• Progressive multifocal leukoencephalopathy
Tatalaksana
Anak berumur < 5 tahun bila terdiagnosis infeksi HIV maka terindikasi untuk mendapat
pengobatan ARV sesegera mungkin.
Umur Kriteria Klinis Terapi
< 5 tahun Terapi ARV tanpa terkecuali
>5 tahun Stadium 3 dan 4a Terapi ARVb
Stadium 2
Jangan diobati bila tidak ada pemeriks
aan CD4. Obati bila CD4 < nilai menu
rut umur
Stadium 3
a. Tatalaksana terhadap Infeksi Oportunistik yang terdeteksi harus didahulukan
b. Meskipun tidak menjadi dasar untuk pemberian ARV, bila memungkinkan dilakukan pemeriksaan CD4 untuk memantau hasil pengobatan
Bayi umur < 18 bulan yang didiagnosis terinfeksi HIV dengan cara presumtif harus SEGERA mendapat te
rapi ARV.
Konfirmasi HIV
dapat dilakukan
(PCR DNA)
Iya/tidak
terdiagnosis HIV
Bila negative, ARV
dihentikan
Tatalaksana bayi dari Ibu HIV
Cara persalinan
Kewaspadaan standar
(universal) diindikasikan di
ruang bersalin dan kamar
bayi;
Melakukan tindakan awal
seperti bayi yang tidak
terpajan HIV
Pemberian
ARV
o Memulai pemberian ARV bukan suatu keadaan gawat darurat. Namun setelah
ARV dimulai, obat ARV harus diberikan tepat waktu setiap hari. Ketidakpatuhan
berobat merupakan alasan utama kegagalan pengobatan.
o Memulai pemberian ARV pada saat anak atau orangtua belum siap dapat meng
akibatkan kepatuhan yang buruk dan resistensi ARV.
Persiapan
Rekomendasi ARV
2 Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
+
1 Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
Rekomendasi ARV
Langkah 1: Gunakan 3TC sebagai NRTI pertama
Rekomendasi ARV
Langkah 2: Pilih 1 NRTI untuk dikombinasi dengan 3TCa
Rekomendasi ARV
Langkah 3: Pilih 1 NNRTI
Pemantauan respon terhadap ARV
Dilakukan pada 6 bulan pertama pemakaian ARV
• Ada tidaknya perbaikan klinis
• eksaserbasi infeksi subklinis yang selama ini sudah ada seperti contohnya
TB
• toksisitas obat dan/atau Immune Reconstitution Syndrome (IRIS)
Thank you
Insert the title of your subtitle Here
Fully Editable Icon Sets : A
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill Color &
Line Color
www.allppt.com
FREE
PPT
TEMPLATES
Fully Editable Icon Sets : B
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill Color &
Line Color
www.allppt.com
FREE
PPT
TEMPLATES
Fully Editable Icon Sets : C
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill Color &
Line Color
www.allppt.com
FREE
PPT
TEMPLATES

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiLutfi Imansari
 
151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-ivaYulli Utami
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBSmoharip1
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1Health
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 

Was ist angesagt? (20)

PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
Health belief model
Health belief modelHealth belief model
Health belief model
 
151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
4. program kespro (1)
4. program kespro (1)4. program kespro (1)
4. program kespro (1)
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
Advokasi Kesehatan
Advokasi KesehatanAdvokasi Kesehatan
Advokasi Kesehatan
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Partus Lama final
Partus Lama finalPartus Lama final
Partus Lama final
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 

Ähnlich wie Persentation of HIV pada anak

HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxkurnia537765
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptxNurMeirita
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdfMeboix
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxadinugraha772035
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxIRFANPERMANA7
 
HIV_DALAM_KEHAMILAN.pptx
HIV_DALAM_KEHAMILAN.pptxHIV_DALAM_KEHAMILAN.pptx
HIV_DALAM_KEHAMILAN.pptxssuserafc4c11
 
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanDynReNagha
 
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfMakalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfINyomanMurjana
 
Dr endang
Dr endangDr endang
Dr endangandreei
 
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademanganpenyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangantaniajannah1
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdfdrday1
 
PPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptxPPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptxArwanDiana
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptxHandoko87
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivTriIndahBudiarty
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanDaniel Ds Farhan
 

Ähnlich wie Persentation of HIV pada anak (20)

HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptx
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
 
HIV_DALAM_KEHAMILAN.pptx
HIV_DALAM_KEHAMILAN.pptxHIV_DALAM_KEHAMILAN.pptx
HIV_DALAM_KEHAMILAN.pptx
 
tas HIV.ppt
tas HIV.ppttas HIV.ppt
tas HIV.ppt
 
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
 
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfMakalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
 
Dr endang
Dr endangDr endang
Dr endang
 
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademanganpenyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
 
SOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptxSOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptx
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
 
PPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptxPPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptx
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 

Mehr von Aulia Amani

Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeAulia Amani
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisAulia Amani
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Aulia Amani
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 
Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/traumaAulia Amani
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarAulia Amani
 
Modul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidModul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidAulia Amani
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Aulia Amani
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiAulia Amani
 
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangModul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangAulia Amani
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamAulia Amani
 
pbl report smelling
pbl report smellingpbl report smelling
pbl report smellingAulia Amani
 
persentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidupersentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL PenghiduAulia Amani
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisAulia Amani
 

Mehr von Aulia Amani (20)

Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/trauma
 
PBL Modul Jatuh
PBL Modul JatuhPBL Modul Jatuh
PBL Modul Jatuh
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
 
Modul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidModul Gangguan Haid
Modul Gangguan Haid
 
Modul Demam
Modul DemamModul Demam
Modul Demam
 
Modul SS Mata
Modul SS MataModul SS Mata
Modul SS Mata
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
 
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangModul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul Demam
 
Modul Demam
Modul Demam Modul Demam
Modul Demam
 
pbl report smelling
pbl report smellingpbl report smelling
pbl report smelling
 
persentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidupersentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidu
 
Modul Kulit
Modul Kulit Modul Kulit
Modul Kulit
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
 

Kürzlich hochgeladen

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Persentation of HIV pada anak

  • 2. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah RNA retrovirus yang menyebabkan Acquied Immunodeficiency Syndrome (AIDS), dimana terjadi kegagalan sistem imun progresif.
  • 3. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2015 memperkirakan bahwa 1,8 juta anak di bawah 15 tahun di seluruh dunia hidup dengan infeksi HIV Risiko penularan HIV di Indonesia saat ini didomi nasi oleh perilaku heteroseksual berisiko tinggi (47 %), termasuk melalui perilaku seks bebas Pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 613.435 Orang yang Hidup dengan HIV (ODHIV) di Indonesia. Prevalensi HIV dalam lima tahun terakhir tidak banyak berubah, didominasi oleh kelompok usia produktif
  • 4. Rute utama infeksi HIV pada anak-anak adalah penularan dari ibu ke anak, yang terjadi selama kehamilan (intrauterin), saat melahirkan (intrapartum), melalui menyusui (postpartum).
  • 5. • HIV adalah suatu retrovirus, anggota genus Lentivirus. • Berdiameter 80-100 nm, • Nukleoid berbentuk silindris • Karakteristik morfologi HIV yang unik adalah nucleoid silindris di dalam virion yang matang. • M, N, dan O HIV tipe 1 HIV tipe 2
  • 6. Patomekanisme Virus HIV menempel ke Limfosit T Kontinyuitas limfosit T dari membrane sel limfosit T Transkripsi RNA virus menjadi DNA dengan enzim reverse transcriptase RNA asli hancur dan DNA terbentuk mengalami polimerasi menjadi 2 DNA dengan bantuan enzim polimerase DNA masuk ke inti limfosit T dan menyisip ke dalam DNA sel pejamu dengan bantuan enzim integrase (provirus) Provirus mengalami fase laten dan bereplikasi sangat lambat sampai adanya stimulasi yang dapat memacu terjadinya kecepatan replikasi Stimulasi provirus: • Sitokin: IL-1,3,6, TFN-α dan β, Interferon-γ, granulocyte-macrophage colony-stimulating fact or
  • 7. Diagnosis Menurut pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS, anak memerlukan tes HIV pada kondisi : Anak sakit (jenis penyakit yang berhubungan dengan HIV seperti TB berat atau mendapat OAT berulang, malnutrisi, atau pneumonia berulang dan diare kronis atau berulang) Bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV dan sudah mendapatkan tindakan pencegahan penularan dari ibu ke anak Untuk mengetahui status bayi/anak kandung dari ibu yang didiagnosis terinfeksi HIV (pada umur berapa saja)
  • 8. Diagnosis Menurut pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS, anak memerlukan tes HIV pada kondisi : Untuk mengetahui status seorang anak setelah salah satu saudara kandungnya didiagnosis HIV; atau salah satu atau kedua orangtua meninggal oleh sebab yang tidak diketahui tetapi masih mungkin karena HIV Terpajan atau potensial terkena infeksi HIV melalui jarum suntik yang terkontaminasi, menerima transfusi berulang dan sebab lain Anak yang mengalami kekerasan seksual.
  • 9. Uji Virologis • untuk menegakkan diagnosis klinik • Rekomendasikan untuk anak berumur <18 bulan • Bayi yang diketahui terpajan HIV sejak lahir dianjurkan untuk diperiksa dengan uji virologis pada umur 4 – 6 minggu atau waktu tercepat yang mampu laksana sesudahnya. • Bila hasil virologi pertama (+) maka beri ARV dan dilakukan pemeriksaan kedua Uji Serologi • Umur <18 bulan – digunakan sebagai uji untuk menentukan ada tidaknya pajanan HIV • Umur >18 bulan – digunakan sebagai uji diagnostik konfirmasi • Anak umur <18 bulan, tampak sehat dan belum uji virologi, dianjurkan untuk dilakukan uji serologis pada umur 9 bulan. Bila (+) harus diikuti uji virologi mengidentifikasi kasus yang perlu terapi ARV Jika uji serologis positif dan uji virologis belum tersedia, perlu dilakukan pemantauan klinis ketat dan uji serologis ulang pada usia 18 bulan.
  • 10.
  • 11.
  • 13. Manifestasi klinis Segera setelah diagnosis infeksi HIV ditegakkan, dilakukan penilaian stadium klinis. Penilaian stadium ditetapkan menurut kondisi klinis paling berat yang pernah dialami
  • 14. Stadium Klinis 1 • Asimtomatik • Limfadenopati generalisata persisten
  • 15. Stadium Klinis 2 • Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskan • Erupsi pruritik papular Infeksi virus wart luas • Angular cheilitis Moluskum kontagiosum luas • Ulserasi oral berulang Pembesaran kelenjar parotis persisten yang tidak dapat dijelaskan • Eritema ginggival lineal • Herpes zoster • Infeksi saluran napas atas kronik atau berulang (otitis media, otorrhoea, sinusitis, tonsillitis) • Infeksi kuku oleh fungus
  • 16. Stadium Klinis 3 • Malnutrisi sedang yang tidak dapat dijelaskan, tidak berespons secara adekuat terhadap terapi standar • Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (14 hari atau lebih ) • Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (lebih dari 37.5oC intermiten atau konstan, > 1 bulan) • Kandidosis oral persisten (di luar saat 6- 8 minggu pertama kehidupan ) Oral hairy leukoplakia • Periodontitis/ginggivitis ulseratif nekrotikans akut TB kelenjar TB Paru • Pneumonia bakterial yang berat dan berulang • Pneumonistis interstitial limfoid simtomatik • Penyakit paru-berhubungan dengan HIV yang kronik termasuk bronki ektasis • Anemia yang tidak dapat dijelaskan (<8g/dl), neutropenia (<500/mm3 ) atau trombositopenia (<50 000/ mm3)
  • 17. Stadium Klinis 4 • Malnutrisi, wasting dan stunting berat yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berespons terhadap terapi standara • Pneumonia pneumosistis • Infeksi bakterial berat yang berulang (misalnya empiema, piomiositis, infeksi tulang dan sendi, meningitis, kecuali pneumonia) • Infeksi herpes simplex kronik (orolabial atau kutaneus > 1 bulan atau viseralis di lokasi manapun) • TB ekstrapulmonar • Sarkoma Kaposi • Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, atau paru) • Toksoplasmosis susunan saraf pusat (di luar masa neonatus) Ensefalopati HIV • Infeksi sitomegalovirus (CMV), retinitis atau infeksi CMV pada organ lain, dengan onset umur > 1bulan • Kriptokokosis ekstrapulmonar termasuk meningitis • Mikosis endemik diseminata (histoplasmosis, coccidiomycosis) • Kriptosporidiosis kronik (dengan diarea) • Isosporiasis kronik Infeksi mikobakteria non-tuberkulosis diseminata • Kardiomiopati atau nefropati yang dihubungkan dengan HIV yang simtomatik • Limfoma sel B non-Hodgkin atau limfoma serebral • Progressive multifocal leukoencephalopathy
  • 19. Anak berumur < 5 tahun bila terdiagnosis infeksi HIV maka terindikasi untuk mendapat pengobatan ARV sesegera mungkin. Umur Kriteria Klinis Terapi < 5 tahun Terapi ARV tanpa terkecuali >5 tahun Stadium 3 dan 4a Terapi ARVb Stadium 2 Jangan diobati bila tidak ada pemeriks aan CD4. Obati bila CD4 < nilai menu rut umur Stadium 3 a. Tatalaksana terhadap Infeksi Oportunistik yang terdeteksi harus didahulukan b. Meskipun tidak menjadi dasar untuk pemberian ARV, bila memungkinkan dilakukan pemeriksaan CD4 untuk memantau hasil pengobatan
  • 20.
  • 21. Bayi umur < 18 bulan yang didiagnosis terinfeksi HIV dengan cara presumtif harus SEGERA mendapat te rapi ARV. Konfirmasi HIV dapat dilakukan (PCR DNA) Iya/tidak terdiagnosis HIV Bila negative, ARV dihentikan
  • 22. Tatalaksana bayi dari Ibu HIV Cara persalinan Kewaspadaan standar (universal) diindikasikan di ruang bersalin dan kamar bayi; Melakukan tindakan awal seperti bayi yang tidak terpajan HIV
  • 23.
  • 25. o Memulai pemberian ARV bukan suatu keadaan gawat darurat. Namun setelah ARV dimulai, obat ARV harus diberikan tepat waktu setiap hari. Ketidakpatuhan berobat merupakan alasan utama kegagalan pengobatan. o Memulai pemberian ARV pada saat anak atau orangtua belum siap dapat meng akibatkan kepatuhan yang buruk dan resistensi ARV. Persiapan
  • 26.
  • 27. Rekomendasi ARV 2 Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI) + 1 Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
  • 28. Rekomendasi ARV Langkah 1: Gunakan 3TC sebagai NRTI pertama
  • 29. Rekomendasi ARV Langkah 2: Pilih 1 NRTI untuk dikombinasi dengan 3TCa
  • 30. Rekomendasi ARV Langkah 3: Pilih 1 NNRTI
  • 31. Pemantauan respon terhadap ARV Dilakukan pada 6 bulan pertama pemakaian ARV • Ada tidaknya perbaikan klinis • eksaserbasi infeksi subklinis yang selama ini sudah ada seperti contohnya TB • toksisitas obat dan/atau Immune Reconstitution Syndrome (IRIS)
  • 32. Thank you Insert the title of your subtitle Here
  • 33. Fully Editable Icon Sets : A You can Resize without losing quality You can Change Fill Color & Line Color www.allppt.com FREE PPT TEMPLATES
  • 34. Fully Editable Icon Sets : B You can Resize without losing quality You can Change Fill Color & Line Color www.allppt.com FREE PPT TEMPLATES
  • 35. Fully Editable Icon Sets : C You can Resize without losing quality You can Change Fill Color & Line Color www.allppt.com FREE PPT TEMPLATES