SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
PBL SISTEM ENDOKRIN
Modul 2 “Kegemukan”
TUTOR : dr. Andi Alamanda Irwan
Kelompok 1
• SATRIA MANDALA B ( 110 2014 0014 )
• ANDI CHAERUNNISA ( 110 2014 0136 )
• AULIA AMANI ( 110 2015 0009 )
• MUHAMMAD RAFSANJANI ( 110 2015 0040 )
• ARIDAYANA ( 110 2015 0063 )
• HERRY GUNAWAN ( 110 2015 0094 )
• NADIAH AN-NUR ( 110 2015 0130 )
• AYDILLA LIL ANNISANI ( 110 2015 0140 )
• LILIS LESTARI ( 110 2015 0152 )
• FADHILAH NUR AZIZAH ( 110 2015 0157 )
Skenario 2
Seorang pria umur 50 tahun datang ke dokter untuk medical check up.
Dari anamnesis selama ini yang bersangkutan hampir tidak
mempunyai keluhan selain merasa lemas dan selalu mengantuk.
Diketahui ada riwayat bapaknya menderita diabetes. Tidak ada
riwayat merokok, dan aktifitas fisik sehari-hari kurang. Pemeriksaan
fisik TB 160 cm, BB 82 kg, LP = 95 cm, TD 160/90 mmHg.
Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil GDP 137 mg/dl, Kol total 280 mg/dl, LDL-kol 180
mg/dl, TG 230 mg/dl, HDL-kol 30 mg/dl, lain-lain dalam batas
normal
Kata Sulit : -
Kata Kunci :
• Laki-laki 50 tahun
• Tidak mempunyai keluhan selain merasa lemas dan selalu mengantuk.
• Diketahui ada riwayat bapaknya menderita diabetes
• Tidak ada riwayat merokok, dan aktifitas fisik sehari-hari kurang.
• Pemeriksaan fisik TB 160 cm, BB 82 kg, LP = 95 cm, TD160/90 mmHg.
• Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil GDP 137 mg/dl, Kol total 280
mg/dl, LDL-kol 180 mg/dl, TG 230 mg/dl, HDL-kol 30 mg/dl.
Pertanyaan-pertanyaan penting
1. Jelaskan patomekanisme gejala dari skenario tersebut !
(lemas dan mengantuk)
2. Sebutkan faktor-faktor menyebabkan kenaikan berat
badan!
3. Apa hubungan antara kenaikan berat badan dan keluhan ?
4. Apa yang menyebabkan timbulnya dyslipidemia?
5. Jelaskan patomekanisme DM (peningkatan GDP)
6. Apa hubungan hipertensi dan DM pada pasien
7. Bagaimana langkah-langkah diagnosis pada pasien?
8. Apa diagnosis banding pada scenario?
9. Bagaimana penanganan awal pada scenario ?
1. Jelaskan patomekanisme gejala dari skenario
tersebut !
(lemas dan mengantuk)
Lemah dan lemas
• Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas dapat
diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu
masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel
glukosa itu dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak
ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, akibatnya
glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang
artinya kadarnya di dalam darah meningkat. Dalam keadaan ini
badan akan menjadi lemah dan lemas karena tidak ada sumber
energi di dalam sel.
Referensi :
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. Halaman 118, 126, 274
Respository.usu.ac.id
Mengantuk
• Hal ini disebabkan karena penurunan insulin yang
menyebabkan tingginya kadar glukosa darah. Tingginya kadar
glukosa dalam darah (hiperglikemia) akan mengakibatkan
viskositas darah meningkat. Peningkatan viskositas darah akan
menyebabkan penurunan volume plasma. Penurunan volume
plasma ini juga berarti bahwa volume darah yang dipompa oleh
jantung menurun. Hal ini berdampak pada kurangnya transpor
darah ke otak sehingga otak tidak mendapatkan cukup oksigen.
Hal inilah yang menyebabkan timbulnya rasa kantuk.
Referensi :
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. Halaman 118, 126, 274
Respository.usu.ac.id
2. SEBUTKAN FAKTOR-FAKTOR
MENYEBABKAN KENAIKAN BERAT
BADAN!
Faktor-faktor penyebab kenaikan berat badan
antara lain yaitu :
• Genetik
• Kerusakan pada salah satu bagian
otak
• Pola Makan Berlebihan
• Kurang Gerak/Olahraga
• Pengaruh Emosional
• Lingkungan
• Faktor Sosial
• Faktor gaya hidup
Referensi :
Repository.USU.com
3. Apa hubungan antara kenaikan berat
badan dan keluhan ?
OBESITAS
PENINGKATAN
OSMOLARITAS
DARAH
VOL. PLASMA
DARAH
MENURUN
RESISTENSI
INSULIN
HIPERGLIKEMI
O2
BERKURANG
DI OTAK
MENGANTUK
GLUKOSA TIDAK
DAPAT DIBAWA KE
JARINGAN
LEMAS
OTOT AKAN
KEKURANGAN
GLUKOSA
buku a glance sistem endokrin edisi kedua hal 99
Kuliah Prof. JMF adam, sp. PD
4. APA YANG MENYEBABKAN
TIMBULNYA DYSLIPIDEMIA?
Dislipidemia primer  genetik
Dislipidemia sekunder  terjadi akibat lain (di dapat)
Obesitas
• Asam lemak bebas meningkat  re-esterifikasi di
hepatositterbentuk trigliserida VLDLdisekresi ke sirkulasi
• Intake KH tinggi prod. VLDL di hepar meningkat LDL
meningkat
• Pada orang obeskol-HDL cenderung rendah
Digibili.unila.ac.id/2430/10/BAB%2011.pdf
Diabetes melitus
• Pasien dengan DM tipe 1 yg dlm kontrol glikemik baik umumnya
tidak terdapat
• DM tipe 2 yg kontrol glikemik tdk baik  dislipidemia, Insulin yang
tinggi dan resistensi insulin dengan DM tipe 2 berefek :
 penurunan aktivitas LPL  penurunan katabolisme kilomikron dan
VLDL,
 peningkatan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa,
 peningkatan sintesis asam lemak di hepar,
 peningkatan prod VLDL hepar.
Pasien DM tipe 2 mempunyai berbagai abnormalitas lipid,
termasuk peningkatan plasma trigliserida (berhubungan dengan
peningkatan VLDL dan lipoprotein remnant), peningkatan LDL, dan
penurunan kol-HDL
Digibili.unila.ac.id/2430/10/BAB%2011.pdf
5. Jelaskan patomekanisme DM
(peningkatan GDP)!
• Pria Obesitas Android Obesity Large Insulin-
Resistant Adipocyts Fat Cells Resisten Insulin
Hiperglikemia GDP meningkat
Referensi :
Repository.USU.com
6. APA HUBUNGAN HIPERTENSI DAN DM
PADA PASIEN?
• Pada orang dengan diabetes mellitus, hipertensi berhubungan
dengan resistensi insulin dan abnormalitas pada sistem renin-
angiotensin dan juga konsekuensi metabolik. Abnormalitas
metabolik berhubungan dengan peningkatan diabetes mellitus
pada kelainan fungsi tubuh/disfungsi endotelial. Sel endotelial
mensintesis beberapa substansi yang mengatur struktur dan fungsi
pembuluh darah. Substansi ini termasuk nitrit oxide,
prostaglandin, endothelin dan angiotensi II. Pada keadaan
hiperglikemia mengahmbat produksi ondothelium, mensintesis
aktivasi dan meningkatkan produksi superoxide anion yang
merusak formasi nitrit oxide. Hipertensi yang terjadi pada
penderita diabetes mellitus akibat gangguan pada sistem renin
angiotensin yang mengatur regulasi tekanan darah.
repository.unair.ac.id
7. Bagaimana langkah-langkah diagnosis
pada pasien?
Anamnesis
• Pasien Laki-laki 50 tahun
• Tidak ada keluhan selain merasa
lemas dan selalu mengantuk
• Bapak dari pasien menderita DM
• Pasien tidak merokok, aktifitas
fisik kurang
Pemeriksaan Fisik
• Pengukuran Antopometri (BB, TB, dan LP)
• BB : 82 kg
• TB : 160 cm = 1,6 m
Maka :
• IMT =
𝐵𝐵
𝑇𝐵 2 =
82 𝑘𝑔
(1,6𝑚)2 = 32,05 𝑘𝑔
𝑚2
• Lingkar pinggang : 94 cm
Risiko meningkat bila Laki-laki = >85 cm dan
Perempuan = 80 cm
• Pengukuran TD : 160
90 mmHg
Untuk menentukan risiko dan komplikasi,
apakah ada hipertensi.
Beny, S., Shofa Chasani, and SANTOSO SANTOSO. Perbedaan Profil Lipid pada Pasien Infark Miokard Akut dan Penyakit Jantung Non Infark Miokard Akut. Diss. Diponegoro University, 2013.
Adipratama, Inge Kurniawati, Kusmiyati Tjahjono, and Amallia N. Setyawati. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL
TIKUS Sprague dawley DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. Diss. Faculty of Medicine Diponegoro University, 2014.
(Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer)
Pemeriksaan Penunjang
• Tujuan : untuk menentukan risiko
dan komplikasi yaitu
pemeriksaan kadar gula darah,
profil lipid, asam urat.
Profil Lipid
• Kolesterol total : 280 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <200 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• LDL Kolesterol : 180 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <100 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• Trigliserida : 230 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <150 𝑚𝑔
𝑑𝑙
HDL Kolesterol : 30 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• Interpretasi :
• Rendah : <40 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• Tinggi : ≥60 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Pemeriksaan kadar gula darah
Gula darah puasa (GDP) : 137 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <100 mg/dl
Beny, S., Shofa Chasani, and SANTOSO SANTOSO. Perbedaan Profil Lipid pada Pasien Infark Miokard Akut dan Penyakit Jantung Non Infark Miokard Akut. Diss. Diponegoro University, 2013.
Adipratama, Inge Kurniawati, Kusmiyati Tjahjono, and Amallia N. Setyawati. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL
TIKUS Sprague dawley DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. Diss. Faculty of Medicine Diponegoro University, 2014.
(Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer)
8. APA DIAGNOSIS BANDING PADA
SCENARIO?
Sindroma Metabolik
• Sindroma metabolic adalah sekelompok faktor risiko penyakit
jantung yang terdiri dari peningkatan glukosa darah puasa,
obesitas sentral, tekanan darah tinggi, hipertrigliserida dan
penurun HDL.
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
Etiologi
• Menurut pendapat Tenebaum penyebab sindrom metabolic
adalah :
• Gangguan fungsi sel β dan hipersekresi insulin untuk
mengkompensasi resistensi insulin. Hal ini memicu terjadinya
komplikasi makrovaskuler (komplikasi jantung)
• Kerusakan berat sel β menyebabkan penurunan progresif
sekresi insulin, sehingga menimbulkan hiperglikemia. Hal ini
menimbulkan komplikasi mikrovaskular (neuropathy diabetic).
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
Keterangan :
NO : Nitrit Ixide
ICAM : Platelet derived growth factor
ET-1 : Endhotelin 1
FGF : Fibroblast growth factor
VCAM : vascular cell adhesion molekul
ICAM : intercellular adhesion molekul
Penatalaksanaan
1. Diet
2. Latihan Jasmani
3. Obat-obatan
• Orlistat dan sibutarmine
• Obat anti diabetes
• Obat dislipidemia
• Obat hipertensi
• Obat Trombosis dan Proinflamasi
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
4. Target Terapi Pada Obesitas
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
o Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang
terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang
berlebihan.
o kasusnya lebih sering terjadi pada wanita dengan
ratio kejadian 5:1 adapun sindrom ini cenderung
menyerang umur 25-40 tahun.
CUSHING’S SYNDROME
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
ETIOLOGI
ENDOGEN EKSOGEN
1.ADENOMA
HIPOFISIS
2.ADENOMA
ADFRENAL
3.TUMOR PADA
ORGAN LAIN
1.KONSUMSI
OBAT
STEROID
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
PATOFISIOLOGI
o Hiperfungsi korteks adrenal mungkin disebabkan oleh sekresi
ACTH kelenjar hipofisis
o Hiperfungsi korteks adrenal dapat terjadi tanpa tergantung pada
kontrol ACTH
o Sindrom cushing dapat disebabkan oleh pemberian
glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik
(iatrogen)
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
APA EFEKNYA?
o Metabolisme Karbohidrat
o Metabolisme Lemak
o Metabolisme Protein
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar glukosa
darah, natrium, kadar kalium, dan jumlah sel eosinofil. Selain itu, dilakukan
juga pengambilan sampel urin untuk mengetahui kadar kortisol plasma dan
sampel darah untuk menentukan variasi diurnal yang normal pada kadar
kortisol plasma.
b. Pemeriksaan CT Scan, USG, atau MRI
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui lokasi jaringan adrenal atau
mendeteksi tumor pada kelenjar adrenal maupun kelenjar hipofisis.
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
Diabetes Melitus Tipe II
• Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan
terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan
kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau
sekresi insulin.Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes
Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat
badan, kesemutan.
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
Patogenesis
Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh
adanya kekurangan insulin secara relatif maupun
absolut.Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu:
• Rusaknya sel-sel B pankreas karena pengaruh dari luar
(virus,zat kimia,dll)
• Desensitasi reseptor glukosa pada kelenjar pankreas
• Desensitasi atau reseptor insulin di perifer.
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
Faktor resiko
Dapat diubah
• IMT ≥25kg/m2
• lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan
≥90 cm pada laki-laki,
• kurangnya aktivitas fisik,
• hipertensi,
• dislipidemi
• diet tidak sehat.
Tidak dapat diubah
• riwayat keluarga dengan DM (first
degree relative),
• umur ≥45 tahun,
• etnik,
• riwayat melahirkan bayi dengan berat
badan lahir bayi >4000 gram
• riwayat pernah menderita DM
gestasional
• riwayat lahir dengan beratbadan rendah
(<2,5 kg).
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
Gejala klinis
Akut
• Poliphagia (banyak makan)
• polidipsia (banyak minum),
• Poliuria (banyak kencing/sering
kencing di malam hari),
• nafsu makan bertambah namun berat
badan turun dengan cepat (5-10 kg
dalam waktu 2-4 minggu),
• mudah lelah.
Kronik
• Kesemutan,
• kulit terasa panas atau seperti tertusuk
tusuk jarum,
• rasa kebas di kulit,
• kram,
• kelelahan,
• mudah mengantuk,
• pandangan mulai kabur,
• gigi mudah goyah dan mudah, dll
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
Diagnosis
• Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil
pemeriksaan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl, glukosa
darah puasa >126 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan
diagnosis DM
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
Penatalaksanaan
Terdapat 4 pilar utama pengelolaan penderita DM yaitu :
1. Penyuluhan
2. Perencanaan makan Strandar diet bagi penderita DM
3. Latihan Jasmani Disarankan latihan jasmani secara teratur (
3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30 menit.
4. Obat berkhasiat hipoglikemik
Terdapat 2 kelompok obat berkhasiat hipoglikemik yaitu :
obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin.
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
Komplikasi
Komplikasi akut terdiri dari :
1. Koma Ketoasidosis ( KAD )
2. Koma Hiperosmoler Non
Ketotik (KHNK)
3. Hipoglikemik
Komplikasi Kronik terdiri dari :
1. Komplikasi Mikro dan makrovaskuler meliputi :
Penyakit Jantung koroner, stroke, penyakit arteri
oklusif perifer ( PAOD). Dasar terjadinya
komplikasi makrovaskuler adalah adanya
percepatan proses aterosklerosis dan disfungsi
endotel.
2. Komplikasi Mikrovaskuler meliputi Retinopati
dan Nefropati diabetic.
3. Neropati diabetik meliputi : neuropati perifer
dan neupati otonom
4. Komplikasi campuran, biasanya merupakan
gabungan antara komplikasi neuropati dan
vaskulopati seperti impotensi dan kaki diabetic
(diabetic foot ).
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
9. Bagaimana penanganan awal pada scenario ?
TERAPI
1. Operasi pengangkatan tumor, khususnya untuk tumor hipofisis
terapi pilihan utama karena tingkat keberhasilannya cukup tinggi.
2. Radiasi kobalt
Hal tersebut dilakukan jika terdapaat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak
dapat ditemukan. ini dilakukan untuk mengurangi hiperadrenalisme jika sindrom tersebut
disebabkan oleh sekresi ektopik ACTH oleh tumor yang tidak dapat dihilangkan secara
tuntas. Pemberian obat-obatan kimia (metyrapon, aminoglutethimidine, mitotane,
ketokonazol) yang mampu menyekat atau merusak sel-sel korteks adrenal penghasil
kortisol juga mampu mengontrol kelebihan kortisol
3. Adrenalektomi total
Jika ketiga terapi diatas tidak berhasil, maka dilakukan pemotongan pada
kelenjar adrenal secara total yang diikuti dengan pemberian kortisol dosis fisiologik.
SYUKRON

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PENYULUHAN ASAM URAT.pptx
PENYULUHAN ASAM URAT.pptxPENYULUHAN ASAM URAT.pptx
PENYULUHAN ASAM URAT.pptxLanudalJakarta
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratAdela Adiibah
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolAris Rahmanda
 
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFTenri Ashari Wanahari
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. ari saputra
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusYunita Manurung
 
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitusPenyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitusAcep Hidayah
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangMuamar Ys
 
Penyuluhan rematik
Penyuluhan rematikPenyuluhan rematik
Penyuluhan rematikAgus Prayogi
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaVerar Oka
 

Was ist angesagt? (20)

PENYULUHAN ASAM URAT.pptx
PENYULUHAN ASAM URAT.pptxPENYULUHAN ASAM URAT.pptx
PENYULUHAN ASAM URAT.pptx
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
 
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Asam urat tinggi
Asam urat tinggiAsam urat tinggi
Asam urat tinggi
 
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitusPenyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
 
Ilmu gizi lemak
Ilmu gizi lemakIlmu gizi lemak
Ilmu gizi lemak
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Ppt dislipidemia
Ppt dislipidemiaPpt dislipidemia
Ppt dislipidemia
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Penyuluhan rematik
Penyuluhan rematikPenyuluhan rematik
Penyuluhan rematik
 
Laporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptxLaporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptx
 
DM utk AWAM
DM utk AWAMDM utk AWAM
DM utk AWAM
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Kasus pjk
Kasus pjkKasus pjk
Kasus pjk
 

Ähnlich wie PBL Endokrin Modul Kegemukan

Ähnlich wie PBL Endokrin Modul Kegemukan (20)

PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptxPPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
INFO SEHAT
INFO SEHATINFO SEHAT
INFO SEHAT
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandu
MATERI pembinaan  Kader PTM di  posyanduMATERI pembinaan  Kader PTM di  posyandu
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandu
 
Ppt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karboPpt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karbo
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhemPPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Diagnosa penyakit
Diagnosa penyakitDiagnosa penyakit
Diagnosa penyakit
 
Farmasi Klinik
Farmasi KlinikFarmasi Klinik
Farmasi Klinik
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
LATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptxLATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptx
 
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
 
Dm
DmDm
Dm
 

Mehr von Aulia Amani

Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakAulia Amani
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeAulia Amani
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisAulia Amani
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Aulia Amani
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 
Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/traumaAulia Amani
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarAulia Amani
 
Modul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidModul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidAulia Amani
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Aulia Amani
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiAulia Amani
 
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangModul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangAulia Amani
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamAulia Amani
 
pbl report smelling
pbl report smellingpbl report smelling
pbl report smellingAulia Amani
 
persentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidupersentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL PenghiduAulia Amani
 

Mehr von Aulia Amani (20)

Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/trauma
 
PBL Modul Jatuh
PBL Modul JatuhPBL Modul Jatuh
PBL Modul Jatuh
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
 
Modul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidModul Gangguan Haid
Modul Gangguan Haid
 
Modul Demam
Modul DemamModul Demam
Modul Demam
 
Modul SS Mata
Modul SS MataModul SS Mata
Modul SS Mata
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
 
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangModul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul Demam
 
Modul Demam
Modul Demam Modul Demam
Modul Demam
 
pbl report smelling
pbl report smellingpbl report smelling
pbl report smelling
 
persentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidupersentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidu
 

Kürzlich hochgeladen

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 

Kürzlich hochgeladen (20)

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

PBL Endokrin Modul Kegemukan

  • 1. PBL SISTEM ENDOKRIN Modul 2 “Kegemukan” TUTOR : dr. Andi Alamanda Irwan
  • 2. Kelompok 1 • SATRIA MANDALA B ( 110 2014 0014 ) • ANDI CHAERUNNISA ( 110 2014 0136 ) • AULIA AMANI ( 110 2015 0009 ) • MUHAMMAD RAFSANJANI ( 110 2015 0040 ) • ARIDAYANA ( 110 2015 0063 ) • HERRY GUNAWAN ( 110 2015 0094 ) • NADIAH AN-NUR ( 110 2015 0130 ) • AYDILLA LIL ANNISANI ( 110 2015 0140 ) • LILIS LESTARI ( 110 2015 0152 ) • FADHILAH NUR AZIZAH ( 110 2015 0157 )
  • 3. Skenario 2 Seorang pria umur 50 tahun datang ke dokter untuk medical check up. Dari anamnesis selama ini yang bersangkutan hampir tidak mempunyai keluhan selain merasa lemas dan selalu mengantuk. Diketahui ada riwayat bapaknya menderita diabetes. Tidak ada riwayat merokok, dan aktifitas fisik sehari-hari kurang. Pemeriksaan fisik TB 160 cm, BB 82 kg, LP = 95 cm, TD 160/90 mmHg. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil GDP 137 mg/dl, Kol total 280 mg/dl, LDL-kol 180 mg/dl, TG 230 mg/dl, HDL-kol 30 mg/dl, lain-lain dalam batas normal
  • 4. Kata Sulit : - Kata Kunci : • Laki-laki 50 tahun • Tidak mempunyai keluhan selain merasa lemas dan selalu mengantuk. • Diketahui ada riwayat bapaknya menderita diabetes • Tidak ada riwayat merokok, dan aktifitas fisik sehari-hari kurang. • Pemeriksaan fisik TB 160 cm, BB 82 kg, LP = 95 cm, TD160/90 mmHg. • Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil GDP 137 mg/dl, Kol total 280 mg/dl, LDL-kol 180 mg/dl, TG 230 mg/dl, HDL-kol 30 mg/dl.
  • 5. Pertanyaan-pertanyaan penting 1. Jelaskan patomekanisme gejala dari skenario tersebut ! (lemas dan mengantuk) 2. Sebutkan faktor-faktor menyebabkan kenaikan berat badan! 3. Apa hubungan antara kenaikan berat badan dan keluhan ? 4. Apa yang menyebabkan timbulnya dyslipidemia? 5. Jelaskan patomekanisme DM (peningkatan GDP) 6. Apa hubungan hipertensi dan DM pada pasien 7. Bagaimana langkah-langkah diagnosis pada pasien? 8. Apa diagnosis banding pada scenario? 9. Bagaimana penanganan awal pada scenario ?
  • 6. 1. Jelaskan patomekanisme gejala dari skenario tersebut ! (lemas dan mengantuk)
  • 7. Lemah dan lemas • Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa itu dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, akibatnya glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadarnya di dalam darah meningkat. Dalam keadaan ini badan akan menjadi lemah dan lemas karena tidak ada sumber energi di dalam sel. Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. Halaman 118, 126, 274 Respository.usu.ac.id
  • 8. Mengantuk • Hal ini disebabkan karena penurunan insulin yang menyebabkan tingginya kadar glukosa darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) akan mengakibatkan viskositas darah meningkat. Peningkatan viskositas darah akan menyebabkan penurunan volume plasma. Penurunan volume plasma ini juga berarti bahwa volume darah yang dipompa oleh jantung menurun. Hal ini berdampak pada kurangnya transpor darah ke otak sehingga otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya rasa kantuk. Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. Halaman 118, 126, 274 Respository.usu.ac.id
  • 10. Faktor-faktor penyebab kenaikan berat badan antara lain yaitu : • Genetik • Kerusakan pada salah satu bagian otak • Pola Makan Berlebihan • Kurang Gerak/Olahraga • Pengaruh Emosional • Lingkungan • Faktor Sosial • Faktor gaya hidup Referensi : Repository.USU.com
  • 11. 3. Apa hubungan antara kenaikan berat badan dan keluhan ?
  • 12. OBESITAS PENINGKATAN OSMOLARITAS DARAH VOL. PLASMA DARAH MENURUN RESISTENSI INSULIN HIPERGLIKEMI O2 BERKURANG DI OTAK MENGANTUK GLUKOSA TIDAK DAPAT DIBAWA KE JARINGAN LEMAS OTOT AKAN KEKURANGAN GLUKOSA buku a glance sistem endokrin edisi kedua hal 99 Kuliah Prof. JMF adam, sp. PD
  • 13. 4. APA YANG MENYEBABKAN TIMBULNYA DYSLIPIDEMIA?
  • 14. Dislipidemia primer  genetik Dislipidemia sekunder  terjadi akibat lain (di dapat) Obesitas • Asam lemak bebas meningkat  re-esterifikasi di hepatositterbentuk trigliserida VLDLdisekresi ke sirkulasi • Intake KH tinggi prod. VLDL di hepar meningkat LDL meningkat • Pada orang obeskol-HDL cenderung rendah Digibili.unila.ac.id/2430/10/BAB%2011.pdf
  • 15. Diabetes melitus • Pasien dengan DM tipe 1 yg dlm kontrol glikemik baik umumnya tidak terdapat • DM tipe 2 yg kontrol glikemik tdk baik  dislipidemia, Insulin yang tinggi dan resistensi insulin dengan DM tipe 2 berefek :  penurunan aktivitas LPL  penurunan katabolisme kilomikron dan VLDL,  peningkatan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa,  peningkatan sintesis asam lemak di hepar,  peningkatan prod VLDL hepar. Pasien DM tipe 2 mempunyai berbagai abnormalitas lipid, termasuk peningkatan plasma trigliserida (berhubungan dengan peningkatan VLDL dan lipoprotein remnant), peningkatan LDL, dan penurunan kol-HDL Digibili.unila.ac.id/2430/10/BAB%2011.pdf
  • 16. 5. Jelaskan patomekanisme DM (peningkatan GDP)!
  • 17. • Pria Obesitas Android Obesity Large Insulin- Resistant Adipocyts Fat Cells Resisten Insulin Hiperglikemia GDP meningkat Referensi : Repository.USU.com
  • 18. 6. APA HUBUNGAN HIPERTENSI DAN DM PADA PASIEN?
  • 19. • Pada orang dengan diabetes mellitus, hipertensi berhubungan dengan resistensi insulin dan abnormalitas pada sistem renin- angiotensin dan juga konsekuensi metabolik. Abnormalitas metabolik berhubungan dengan peningkatan diabetes mellitus pada kelainan fungsi tubuh/disfungsi endotelial. Sel endotelial mensintesis beberapa substansi yang mengatur struktur dan fungsi pembuluh darah. Substansi ini termasuk nitrit oxide, prostaglandin, endothelin dan angiotensi II. Pada keadaan hiperglikemia mengahmbat produksi ondothelium, mensintesis aktivasi dan meningkatkan produksi superoxide anion yang merusak formasi nitrit oxide. Hipertensi yang terjadi pada penderita diabetes mellitus akibat gangguan pada sistem renin angiotensin yang mengatur regulasi tekanan darah. repository.unair.ac.id
  • 20. 7. Bagaimana langkah-langkah diagnosis pada pasien?
  • 21. Anamnesis • Pasien Laki-laki 50 tahun • Tidak ada keluhan selain merasa lemas dan selalu mengantuk • Bapak dari pasien menderita DM • Pasien tidak merokok, aktifitas fisik kurang Pemeriksaan Fisik • Pengukuran Antopometri (BB, TB, dan LP) • BB : 82 kg • TB : 160 cm = 1,6 m Maka : • IMT = 𝐵𝐵 𝑇𝐵 2 = 82 𝑘𝑔 (1,6𝑚)2 = 32,05 𝑘𝑔 𝑚2 • Lingkar pinggang : 94 cm Risiko meningkat bila Laki-laki = >85 cm dan Perempuan = 80 cm • Pengukuran TD : 160 90 mmHg Untuk menentukan risiko dan komplikasi, apakah ada hipertensi. Beny, S., Shofa Chasani, and SANTOSO SANTOSO. Perbedaan Profil Lipid pada Pasien Infark Miokard Akut dan Penyakit Jantung Non Infark Miokard Akut. Diss. Diponegoro University, 2013. Adipratama, Inge Kurniawati, Kusmiyati Tjahjono, and Amallia N. Setyawati. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL TIKUS Sprague dawley DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. Diss. Faculty of Medicine Diponegoro University, 2014. (Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer)
  • 22. Pemeriksaan Penunjang • Tujuan : untuk menentukan risiko dan komplikasi yaitu pemeriksaan kadar gula darah, profil lipid, asam urat. Profil Lipid • Kolesterol total : 280 𝑚𝑔 𝑑𝑙 Normalnya <200 𝑚𝑔 𝑑𝑙 • LDL Kolesterol : 180 𝑚𝑔 𝑑𝑙 Normalnya <100 𝑚𝑔 𝑑𝑙 • Trigliserida : 230 𝑚𝑔 𝑑𝑙 Normalnya <150 𝑚𝑔 𝑑𝑙 HDL Kolesterol : 30 𝑚𝑔 𝑑𝑙 • Interpretasi : • Rendah : <40 𝑚𝑔 𝑑𝑙 • Tinggi : ≥60 𝑚𝑔 𝑑𝑙 Pemeriksaan kadar gula darah Gula darah puasa (GDP) : 137 𝑚𝑔 𝑑𝑙 Normalnya <100 mg/dl Beny, S., Shofa Chasani, and SANTOSO SANTOSO. Perbedaan Profil Lipid pada Pasien Infark Miokard Akut dan Penyakit Jantung Non Infark Miokard Akut. Diss. Diponegoro University, 2013. Adipratama, Inge Kurniawati, Kusmiyati Tjahjono, and Amallia N. Setyawati. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL TIKUS Sprague dawley DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. Diss. Faculty of Medicine Diponegoro University, 2014. (Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer)
  • 23. 8. APA DIAGNOSIS BANDING PADA SCENARIO?
  • 24. Sindroma Metabolik • Sindroma metabolic adalah sekelompok faktor risiko penyakit jantung yang terdiri dari peningkatan glukosa darah puasa, obesitas sentral, tekanan darah tinggi, hipertrigliserida dan penurun HDL. Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
  • 25. Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
  • 26. Etiologi • Menurut pendapat Tenebaum penyebab sindrom metabolic adalah : • Gangguan fungsi sel β dan hipersekresi insulin untuk mengkompensasi resistensi insulin. Hal ini memicu terjadinya komplikasi makrovaskuler (komplikasi jantung) • Kerusakan berat sel β menyebabkan penurunan progresif sekresi insulin, sehingga menimbulkan hiperglikemia. Hal ini menimbulkan komplikasi mikrovaskular (neuropathy diabetic). Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
  • 27. Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II Keterangan : NO : Nitrit Ixide ICAM : Platelet derived growth factor ET-1 : Endhotelin 1 FGF : Fibroblast growth factor VCAM : vascular cell adhesion molekul ICAM : intercellular adhesion molekul
  • 28. Penatalaksanaan 1. Diet 2. Latihan Jasmani 3. Obat-obatan • Orlistat dan sibutarmine • Obat anti diabetes • Obat dislipidemia • Obat hipertensi • Obat Trombosis dan Proinflamasi Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
  • 29. 4. Target Terapi Pada Obesitas Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
  • 30. o Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang berlebihan. o kasusnya lebih sering terjadi pada wanita dengan ratio kejadian 5:1 adapun sindrom ini cenderung menyerang umur 25-40 tahun. CUSHING’S SYNDROME (Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2) Repository.USU
  • 31. ETIOLOGI ENDOGEN EKSOGEN 1.ADENOMA HIPOFISIS 2.ADENOMA ADFRENAL 3.TUMOR PADA ORGAN LAIN 1.KONSUMSI OBAT STEROID (Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2) Repository.USU
  • 32. PATOFISIOLOGI o Hiperfungsi korteks adrenal mungkin disebabkan oleh sekresi ACTH kelenjar hipofisis o Hiperfungsi korteks adrenal dapat terjadi tanpa tergantung pada kontrol ACTH o Sindrom cushing dapat disebabkan oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) (Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2) Repository.USU
  • 33. APA EFEKNYA? o Metabolisme Karbohidrat o Metabolisme Lemak o Metabolisme Protein (Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2) Repository.USU
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. PEMERIKSAAN FISIK a. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar glukosa darah, natrium, kadar kalium, dan jumlah sel eosinofil. Selain itu, dilakukan juga pengambilan sampel urin untuk mengetahui kadar kortisol plasma dan sampel darah untuk menentukan variasi diurnal yang normal pada kadar kortisol plasma. b. Pemeriksaan CT Scan, USG, atau MRI Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui lokasi jaringan adrenal atau mendeteksi tumor pada kelenjar adrenal maupun kelenjar hipofisis. (Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2) Repository.USU
  • 38. Diabetes Melitus Tipe II • Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat badan, kesemutan. Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
  • 39. Patogenesis Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kekurangan insulin secara relatif maupun absolut.Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu: • Rusaknya sel-sel B pankreas karena pengaruh dari luar (virus,zat kimia,dll) • Desensitasi reseptor glukosa pada kelenjar pankreas • Desensitasi atau reseptor insulin di perifer. Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
  • 40. Faktor resiko Dapat diubah • IMT ≥25kg/m2 • lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm pada laki-laki, • kurangnya aktivitas fisik, • hipertensi, • dislipidemi • diet tidak sehat. Tidak dapat diubah • riwayat keluarga dengan DM (first degree relative), • umur ≥45 tahun, • etnik, • riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi >4000 gram • riwayat pernah menderita DM gestasional • riwayat lahir dengan beratbadan rendah (<2,5 kg). Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
  • 41. Gejala klinis Akut • Poliphagia (banyak makan) • polidipsia (banyak minum), • Poliuria (banyak kencing/sering kencing di malam hari), • nafsu makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), • mudah lelah. Kronik • Kesemutan, • kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum, • rasa kebas di kulit, • kram, • kelelahan, • mudah mengantuk, • pandangan mulai kabur, • gigi mudah goyah dan mudah, dll Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
  • 42. Diagnosis • Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl, glukosa darah puasa >126 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
  • 43. Penatalaksanaan Terdapat 4 pilar utama pengelolaan penderita DM yaitu : 1. Penyuluhan 2. Perencanaan makan Strandar diet bagi penderita DM 3. Latihan Jasmani Disarankan latihan jasmani secara teratur ( 3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30 menit. 4. Obat berkhasiat hipoglikemik Terdapat 2 kelompok obat berkhasiat hipoglikemik yaitu : obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin. Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
  • 44. Komplikasi Komplikasi akut terdiri dari : 1. Koma Ketoasidosis ( KAD ) 2. Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK) 3. Hipoglikemik Komplikasi Kronik terdiri dari : 1. Komplikasi Mikro dan makrovaskuler meliputi : Penyakit Jantung koroner, stroke, penyakit arteri oklusif perifer ( PAOD). Dasar terjadinya komplikasi makrovaskuler adalah adanya percepatan proses aterosklerosis dan disfungsi endotel. 2. Komplikasi Mikrovaskuler meliputi Retinopati dan Nefropati diabetic. 3. Neropati diabetik meliputi : neuropati perifer dan neupati otonom 4. Komplikasi campuran, biasanya merupakan gabungan antara komplikasi neuropati dan vaskulopati seperti impotensi dan kaki diabetic (diabetic foot ). Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
  • 45. 9. Bagaimana penanganan awal pada scenario ?
  • 46. TERAPI 1. Operasi pengangkatan tumor, khususnya untuk tumor hipofisis terapi pilihan utama karena tingkat keberhasilannya cukup tinggi. 2. Radiasi kobalt Hal tersebut dilakukan jika terdapaat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan. ini dilakukan untuk mengurangi hiperadrenalisme jika sindrom tersebut disebabkan oleh sekresi ektopik ACTH oleh tumor yang tidak dapat dihilangkan secara tuntas. Pemberian obat-obatan kimia (metyrapon, aminoglutethimidine, mitotane, ketokonazol) yang mampu menyekat atau merusak sel-sel korteks adrenal penghasil kortisol juga mampu mengontrol kelebihan kortisol 3. Adrenalektomi total Jika ketiga terapi diatas tidak berhasil, maka dilakukan pemotongan pada kelenjar adrenal secara total yang diikuti dengan pemberian kortisol dosis fisiologik.