POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
Hukum bacaan
1. L/O/G/O
A. MAULANI MAPPARESSA
A. NITA FITRIANI RUM
A. UMMU AZIZAH
ASMAUL RAHMAN
AULIA RAMADHANI ACHMAR
FIQIH NURISLAMIYAH
NADIA SULFAIDAH
KELOMPOK 2
2. MENJAUHI PERGAULAN
BEBAS DAN LARANGAN
MEMDEKATI ZINA
TUJUAN
Mengidentifikasi Hukum Bacaan dalam
QS.Al-Isra/17:32 dan QS. An-Nur/24:2
3. Qs. Al-Isra/17:32
Artinya : “ Dan Janganlah kamu mendekati zina ;
(Zina) itu sungguh suatu perbuatan keji. Dan
suatu jalan yang buruk.”
4. Hukum Bacaan
Qs. Al-Isra/17:32
• Lafadz : َوَل
• Hukum Bacaan : Mad Thabi’I
• Alasan : Huruf lam berharakat
fathah diikuti alif .
• Cara Membaca : Harus Dipanjangkan
satu ALIF atau dua
harokah.
5. • Lafadz : َرْقتووُب
• Hukum Bacaan : Qalqalah
• Alasan : Huruf qaf berharakat
sukun
• Cara Membaca : Harus bergoncang dan
berbunyi membalik.
Hukum Bacaan
Qs. Al-Isra/17:32
6. Hukum Bacaan
Qs. Al-Isra/17:32
• Lafadz : َوهَّنِّإََۖان ِّلز
• Hukum Bacaan : Mad Jaiz Muttashil
• Alasan : Terdapat mad thabi’i
bertemu hamzah pada
lafal berbeda
• Cara Membaca : Boleh diluar kata atau
terpisah
7. Hukum Bacaan
Qs. Al-Isra/17:32
• Lafadz : َوهَّنِّإ
• Hukum Bacaan : Mad shilah
• Alasan : Terdapat fathah diikuti
ha dhamir
• Cara Membaca : " Mad tambahan (dari mad ashli)
yang disebabkan oleh ha 'dlamir (kata
ganti benda / orang ketiga tunggal) .
Ha dlamir disebut juga ha kinayah
yaitu ha tambahan yang menunjukkan
mufrad mudzakar ghaib atau orang
ketiga tunggal .”
8. Hukum Bacaan
Qs. Al-Isra/17:32
• Lafadz : ًَةش ِّاحَفانك
• Hukum Bacaan : Mad Thabi’i
• Alasan : Terdapat fathah diikuti
alif
• Cara Membaca : Harus dipanjangkan
satu ALIF atau dua
harokah
9. Hukum Bacaan
Qs. Al-Isra/17:32
• Lafadz : َاءسو
• Hukum Bacaan : Mad wajib muttasil
• Alasan : Terdapat mad thabi’i
diikuti hamzah dalam
satu lafaz
• Cara Membaca : Wajib dipanjangkan
sampai dua setengah
ALIF atau lima harokah
atau dua setengah kali
panjang Mad Thobi’i.
10. Hukum Bacaan
Qs. Al-Isra/17:32
• Lafadz : يُِّبسًَل
• Hukum Bacaan : Mad iwad
• Alasan : Terdapat fathah tanwin
diwaqafkan.
• Cara Membaca : Dipanjangkan satu
ALIF seperti Mad
Thobi’ie.
11. Qs. An-Nur/24:2
انيَّزال َو ُةَيِناَّزالْنِم ٍد ِواح َّلُك ُوادِلْاجَفْذُخْأَت الَو ٍةَدْلَج ََةئاِم ماُهْمُك
في ٌةَفْأَر ماِهِبُنِمْؤُت ْمُتْنُك ْنِإ ِهللا ِدينِر ِخ ْاْل ِم ْوَيْلا َو ِهللاِب َونَو
َنينِمْؤُمْلا َنِم ٌةَفِئطا ماُهَبذاَع ْدَهْشَيْل
• Artinya : “ Pezina perempuan dan pezina laki-laki deralah
masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa
belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada
Allah dan haru kemudian, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman
mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.”
12. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : ُةَيِناَّزال
• Hukum Bacaan : Al syamsiyah
• Alasan : Terdapat alif lam
bertemu huruf
syamsiyah, yaitu nun
• Cara Membaca : Harus dimasukkan atau
diidghamkan kepada huruf
syamsiyah atau dengan kata
lain tulisannya tetap ada
tetapi tidak dibaca alif lamnya.
13. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : انيَّزال َو
• Hukum Bacaan : Mad Thabi’i
• Alasan : Terdapat fathah diikuti
alif
• Cara Membaca : Harus dipanjangkan
satu ALIF atau dua
harokah
14. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : اَفِلْجُواد
• Hukum Bacaan : Qalqalah
• Alasan : Terdapat huruf jim
berharakat sukun
• Cara Membaca : Harus bergoncang dan
berbunyi membalik
15. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : ماُهْنِم ٍد ِواح
• Hukum Bacaan : Idgham bighunnah
• Alasan : Tanwin bertemu mim
• Cara Membaca : Nun sukun atau tanwin
itu dimasukkan menjadi
satu dengan huruf
sesudahnya atau
ditasydidkannya dan
dengan mendengung.
16. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : ماِهِب ْمُكْذُخْأَت الَو
• Hukum Bacaan : Ikhfa syafawi
• Alasan : Mim sukun bertemu ba
• Cara Membaca : Harus dibunyikan
samar-samar di bibir
dan didengungkan.
17. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : في ٌةَفْأَر
• Hukum Bacaan : Ikhfa
• Alasan : Tanwin bertemu fa
• Cara Membaca : Suara NUN maupun
TANWIN masih tetap
terdengar tetapi samar antara
idh-har dan id-ghom, lagi pula
terus bersambung dengan
makhroj huruf berikutnya,
sehingga kedengarannya
berbunyi seperti “NG”.
18. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : ْمُتْنُك ْنِإ
• Hukum Bacaan : Ikhfa
• Alasan : Nun sukun bertemu ta
• Cara Membaca : Suara NUN maupun
TANWIN masih tetap
terdengar tetapi samar
antara idh-har dan id-ghom,
lagi pula terus bersambung
dengan makhroj huruf
berikutnya, sehingga
kedengarannya berbunyi
seperti “NG”.
19. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : ْدَهْشَيْل َو
• Hukum Bacaan : Qalqalah Shugro
• Alasan : Terdapat huruf dal
berharakat sukun
• Cara Membaca :Bergoncang
atau pantulan suara
dengan tiba-tiba
sehingga terdengar
suara membalik.
20. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : ٌةَفِئطا
• Hukum Bacaan : Mad wajib muttasil
• Alasan : Terdapat mad thabi’i
bertemu hamzah dalam
satu lafaz
• Cara Membaca : Wajib dipanjangkan
sampai dua setengah
ALIF atau lima harokah
atau dua setengah kali
panjang Mad Thobi’i
21. Hukum Bacaan
Qs. An-Nur/24:2
• Lafadz : َنينِمْؤُمْلا َنِم
• Hukum Bacaan : Mad aridl lissukun
• Alasan : Terdapat mad thabi’i
diikuti tanda waqaf di
akhir ayat.
• Cara Membaca : Dipanjangkan sampai satu ALIF
atau dua harokah atau seperti panjang
Mad Thobi’I, demikian itu jika didahului
huruf mati/sukun atau tidak
dihubungkan dengan huruf lain .