SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
PROSEDUR
PASANG-LEPAS
ALAT ORTHODONTI
LEPASAN
AUDREE GERALDINE JONATHAN
160110190060
FITTING
• Alat ortodonti diperlihatkan kepada pasien
• Diberi beberapa peringatan ketika pasien baru pertama
kali mengenakan alat ortodonti lepasan (seperti
merasakan ketidaknyamanan dan pembiasaan)
• Instruksikan cara memasang dan melepas
PEMERIKSAAN
• Posisi pasien mendongak, alat ortodonti lepasan
dimasukkan dengan cara dirotasi
• Posisikan alat ortodonti dengan tepat pada mulut pasien,
lalu tekan (pada akrilik palatal)
• Periksa retensi denan mencoba melepas alat dengan
memberikan tekanan pada komponen retentif posterior
• Periksa jarak baseplate agar fit dengan palatum
• Akrilik baseplate dipastikan tidak menghalangi pergerakan
gigi
TROUBLESHOOTING
• Gigi mengalami pergeseran atau erupsi setelah
pengambilan pencetakan
• Hasil cetakan mengalami distorsi
• Alat ortodonti lepasan dibuat dengan kurang baik
PROSEDUR
PEMASANGAN
• Alat harus diperlihatkan kepada pasien saat di luar atau di
dalam mulut pasien
• Pasang di mulut pasien
• Tekan pelat dasar di bagian lingual tepat di bagian tengah
dengan jari
• Alat cangkolan tidak boleh tergigit
• Aktivasi pertama harus ringan
• Instruksikan komponen apa saja yang harus fit pada
bagian gigi yang mana saja
SYARAT-SYARAT
INSERSI
• Pelat ortodonti harus sudah dipoles
• Retensi baik
• Kawat aktif tidak boleh melukai gusi
• Semua komponen aktif belum diaktifkan
• Ketinggian tanggul gigitan posterior/anterior
PROSEDUR
PELEPASAN
• Tunjukkan cara melepas sambil diverbalkan
• Ujung jari menarik jembatan cangkolan retensi secara
bersamaan
• Dibutuhkan tekanan yang cukup dari ujung jari untuk
melepas clasp dari bagian posterior
• Kawat posterior dan komponen anterior tidak boleh ditarik
ke bawah
REFERENSI
Isaacson KG, Muir jd, Reed TR. Removable Orthodontics
Appliances. New. Delhi: Wright; 2002.
Luther F, Nelson Z. Orthodontic Retainers and Removable
Appliances. Ed ke1. Oxford: A John Wiley & Sons,
Ltd; 2013.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Sorayya Morizha
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
RSIGM
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
RSIGM
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
fitriarhmah
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
RSIGM
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Alex Susanto
 

Was ist angesagt? (20)

Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Keterangan status pasien
Keterangan status pasienKeterangan status pasien
Keterangan status pasien
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
Pulp capping fix
Pulp capping fixPulp capping fix
Pulp capping fix
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
LITREF BM
LITREF BMLITREF BM
LITREF BM
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
 
Amalgam
Amalgam Amalgam
Amalgam
 

Mehr von Audree Geraldine Jonathan

Mehr von Audree Geraldine Jonathan (15)

Teori Karies (Kimia Bakteriologis, Enzimologis, Elektrofisik,
Teori Karies (Kimia Bakteriologis, Enzimologis, Elektrofisik, Teori Karies (Kimia Bakteriologis, Enzimologis, Elektrofisik,
Teori Karies (Kimia Bakteriologis, Enzimologis, Elektrofisik,
 
Prosedur Kerja Atraumatic Restorative Treatment (Preparasi, Conditioning, Mix...
Prosedur Kerja Atraumatic Restorative Treatment (Preparasi, Conditioning, Mix...Prosedur Kerja Atraumatic Restorative Treatment (Preparasi, Conditioning, Mix...
Prosedur Kerja Atraumatic Restorative Treatment (Preparasi, Conditioning, Mix...
 
Nursing Mouth Caries
Nursing Mouth CariesNursing Mouth Caries
Nursing Mouth Caries
 
Teknik Manipulasi Akrilik dan Uji Coba pada Gigi Tiruan Malam
Teknik Manipulasi Akrilik dan Uji Coba pada Gigi Tiruan MalamTeknik Manipulasi Akrilik dan Uji Coba pada Gigi Tiruan Malam
Teknik Manipulasi Akrilik dan Uji Coba pada Gigi Tiruan Malam
 
Prosedur Melakukan Pencetakan Rahang
Prosedur Melakukan Pencetakan RahangProsedur Melakukan Pencetakan Rahang
Prosedur Melakukan Pencetakan Rahang
 
Mekanisme Neurologi Berbicara
Mekanisme Neurologi BerbicaraMekanisme Neurologi Berbicara
Mekanisme Neurologi Berbicara
 
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus AureusIdentifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
 
Komponen dan Komposisi Urine
Komponen dan Komposisi UrineKomponen dan Komposisi Urine
Komponen dan Komposisi Urine
 
Pengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
Pengukuran dan Regulasi Suhu TubuhPengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
Pengukuran dan Regulasi Suhu Tubuh
 
Respon Imun Seluler dan Humoral
Respon Imun Seluler dan HumoralRespon Imun Seluler dan Humoral
Respon Imun Seluler dan Humoral
 
Definisi, Fungsi, dan Karakteristik Sistem Endokrin
Definisi, Fungsi, dan Karakteristik Sistem EndokrinDefinisi, Fungsi, dan Karakteristik Sistem Endokrin
Definisi, Fungsi, dan Karakteristik Sistem Endokrin
 
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi DarahSistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
 
Kronologi Erupsi Gigi Permanen
Kronologi Erupsi Gigi PermanenKronologi Erupsi Gigi Permanen
Kronologi Erupsi Gigi Permanen
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Komponen Pembentuk Wajah
Pertumbuhan dan Perkembangan Komponen Pembentuk WajahPertumbuhan dan Perkembangan Komponen Pembentuk Wajah
Pertumbuhan dan Perkembangan Komponen Pembentuk Wajah
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembang Kraniofasial
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembang KraniofasialFaktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembang Kraniofasial
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembang Kraniofasial
 

Kürzlich hochgeladen

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 

Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan

  • 2. FITTING • Alat ortodonti diperlihatkan kepada pasien • Diberi beberapa peringatan ketika pasien baru pertama kali mengenakan alat ortodonti lepasan (seperti merasakan ketidaknyamanan dan pembiasaan) • Instruksikan cara memasang dan melepas
  • 3. PEMERIKSAAN • Posisi pasien mendongak, alat ortodonti lepasan dimasukkan dengan cara dirotasi • Posisikan alat ortodonti dengan tepat pada mulut pasien, lalu tekan (pada akrilik palatal) • Periksa retensi denan mencoba melepas alat dengan memberikan tekanan pada komponen retentif posterior • Periksa jarak baseplate agar fit dengan palatum • Akrilik baseplate dipastikan tidak menghalangi pergerakan gigi
  • 4. TROUBLESHOOTING • Gigi mengalami pergeseran atau erupsi setelah pengambilan pencetakan • Hasil cetakan mengalami distorsi • Alat ortodonti lepasan dibuat dengan kurang baik
  • 5. PROSEDUR PEMASANGAN • Alat harus diperlihatkan kepada pasien saat di luar atau di dalam mulut pasien • Pasang di mulut pasien • Tekan pelat dasar di bagian lingual tepat di bagian tengah dengan jari • Alat cangkolan tidak boleh tergigit • Aktivasi pertama harus ringan • Instruksikan komponen apa saja yang harus fit pada bagian gigi yang mana saja
  • 6. SYARAT-SYARAT INSERSI • Pelat ortodonti harus sudah dipoles • Retensi baik • Kawat aktif tidak boleh melukai gusi • Semua komponen aktif belum diaktifkan • Ketinggian tanggul gigitan posterior/anterior
  • 7. PROSEDUR PELEPASAN • Tunjukkan cara melepas sambil diverbalkan • Ujung jari menarik jembatan cangkolan retensi secara bersamaan • Dibutuhkan tekanan yang cukup dari ujung jari untuk melepas clasp dari bagian posterior • Kawat posterior dan komponen anterior tidak boleh ditarik ke bawah
  • 8. REFERENSI Isaacson KG, Muir jd, Reed TR. Removable Orthodontics Appliances. New. Delhi: Wright; 2002. Luther F, Nelson Z. Orthodontic Retainers and Removable Appliances. Ed ke1. Oxford: A John Wiley & Sons, Ltd; 2013.