SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
   “HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM”




                      Disusun oleh:

              Asmida Herawati (A1E011027)

              Fades Br Gultom (A1E011007)

               Sasti Yuliafitri (A1E011019)

                   Rahdi (A1E011025)

                  Suhartiza (A1E011037)

              Faizah Maizora (A1E011073)

               Noviyan Doris (A1E011075)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FMIPA
   FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
            UNIVERSITAS BENGKULU
                        2011

                   KATA PENGANTAR


                            1
Assalamualaikum Wr.Wb

       Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat yang sudah
diberikan kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar

        Kita sebagai makhluk Allah SWT harus mengetahui apa hakikat-hakikat kita manusia dalam
islam. Hakikat-hakikat itu berisi tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini, fungsi dan peran dari
manusia dan kewajiban manusia sebagai khalifatullah serta hamba Allah. Dengan adanya makalah
ini diharapkan para pembaca bisa kembali lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bisa
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya

       Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jika ada kesalahan
tutur kata dalam pembuatan makalah ini mohon dimaklumi karena tidak ada didunia ini yang
sempurna selain Allah SWT



                                                           Bengkulu, September 2011



                                                                  Penyusun




                                                2
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar isi

Pendahuluan

Hakikat Manusia Menurut Islam

    1.   Konsep Manusia
    2.   Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain
    3.   Eksitensi dan Martabat Manusia
    4.   Tujuan Penciptaan Manusia
    5.   Fungsi, Peranan yang Diberikan Allah kepada Manusia
    6.   Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifah

Kesimpulan




                                               3
Pendahuluan

       Manusia adalah salah satu ciptaan Allah SWt yang paling sempurna. Diciptakan dari saripati
tanah yang kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah hingga akhirnya menjadi wujud yang
sekarang ini.

       Salah satu kesempurnaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain ialah adanya akal
dan nafsu. Dua hal inilah yang membuat manusia dapat berpikir, bertanggung jawab, serta
memilih jalan hidup, kelebihan-kelebihan ini seperti yang dijelaskan pada QS Al-Isra 70. Selain itu
ada kelebihan lain yang dimiliki oleh manusia sehingga membuat manusia berbeda dari sesama
manusia, yaitu hati.

        Jika hati manusia itu kotor, derajatnya tentu akan sangat rendah di mata allah SWT.
Namun sebaliknya jika hatinya bersih dari segala perbuatan yang kotor maka tentu derajatnya
akan ditinggikan oleh Allah SWT

       Sebagai makhluk tuhan tentu manusia selain memiliki hak juga memiliki kewajiban.
Kewajiban yang utama adalah beribadah pada Allah SWT yang merupakan tugas pokok dalam
kehidupan manusia hingga apapun yang dilakukan manusia harus sesuai dengan perintah Allah
SWT

        Adapun tanggung jawab manusia diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini adalah sebagai
Khalifatullah dan sebagai abdi/ hamba Allah




                                                4
1. Konsep Manusia

Beberapa pendapat tentang manusia

   a) Carles darwin : binatang yang terjadi dari sebab-sebab mekanis

   b) Sigmund freund : makhluk yang memiliki perilaku hasil interaksi antara id, ego, dan super
      ego

   c) Behaviorisme: homo mechanicus- perilaku manusia yang terbentuk sebagai hasil
      pembelajaran dengan lingkungan

   d) Kognitif : homo sapiens- selalu berusaha memahami lingkungannya

   e) Humanisme : homu ludens, berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan
      mengaktualisasikan diri

   f) Aristoteles : hewan yang berakal sehat, mengeluarkan pendapat, dan berbicara berdasar
      akal pikiran.(Hamdan, dkk,2004:31)

      Konsep Manusia dalam Islam
   a) Historis : bani adam (al-a’raf 31)




   b) Biologis : basyar (ar-rum 20)




   c) Intelektual : insan (at-ton 4)

   d) Sosiologis : naas (al-hujarat 13)

   e) Posisional : abd(saba’ 9)

   f) Khalifah (al-baqarah 30)


                                              5
Al-Qur'an telah mencatat untuk kita model orang-orang seperti pada orang-orang dari “iklan” .
Firaun berbicara kepada umat-Nya dan mengatakan dalam surat Al-Qashash, (Ayat 38), "Aku tidak
mengetahui tuhan bagimu selain Aku." (http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/konsep-
manusia-dalam-al-quran/)

    Pada ekstrem yang lain, manusia berpikir bahwa ia adalah yang paling diremehkan, terlemah,
dan yang paling berharga di alam semesta ini, sehingga ia menunduk dengan penyerahan sebelum
pohon, batu, hewan, atau sebelum matahari, bulan , bintang-bintang atau api dan makhluk lain.
Islam menjelaskan kepada manusia realitasnya, asal-usulnya dan berbagai tahap penciptaan yang
ia melewati.

   1. Asal-usul penciptaan dan tahap-tahap penciptaan-Nya:

                Islam telah menjelaskan bahwa realitas manusia berasal dari dua asal: Asal jauh,
      yang adalah ciptaan pertama dari lumpur ketika Allah (SWT) membuatnya dan ditiupkan ke
      dalam dirinya hidup, dan asal dekat, yang ciptaan-Nya dalam rahim ibunya. Allah (SWT)
      berfirman dalam surat As-Sajdah, (Ayat 7-9), tentang asal-usul manusia, "Dia orang yang
      unggul dalam segala sesuatu yang Dia ciptakan, dan Dia mulai menciptakan manusia dari
      tanah liat dan keturunan manusia kemudian dibuat dari cairan berharga, kemudian Dia
      membuatnya dan ditiupkan ke dalam dirinya dari jiwanya, dan dibuat untuk Anda
      pendengaran, penglihatan, dan hati, dan berkat kecil yang Anda memberi. "

                Sekarang, kita melihat bagaimana Al-Qur'an ternyata perhatian manusia
      terhadap cairan yang berharga dari mana ia diciptakan dalam rahim ibunya, "dari cairan
      berharga. Hal ini hendaknya menyadarkan Manusia untuk memberantas potensial
      menindas dan menghilangkan kesombongan dan membuat dia rendah hati dalam
      hidupnya.

   2. Manusia adalah makhluk terhormat:

       Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Isra ', (Ayat 70), "Kami telah menghormati anak-anak
       Adam dan membawa mereka di bumi dan di laut dan memberikan kepada mereka rezeki
       yang baik. Dan kita membuat mereka lebih baik daripada banyak dari apa yang kita buat. "
       Kemudian Allah (SWT) menjelaskan bahwa Dia (SWT) membuat seluruh alam semesta
       dalam melayani manusia. Dia mengatakan dalam surat Lu-Qman, (Ayat 20), "Apakah Anda
       tidak melihat bahwa Allah disediakan bagi Anda apa yang di langit dan di bumi dan
       membanjiri Anda dengan banyak berkat dikenal dan tidak dikenal."

   3. Manusia memiliki kemampuan untuk dapat membedakan dan memilih antara baik dan
      jahat:

       Allah (SWT) berfirman dalam surat Ash-Syams, (Ayat 7-10 "Dan dengan Nafs, (jiwa), dan
       Allah yang sempurna dia dalam proporsi; Kemudian Dia mengilhami dia korupsi dan

                                               6
kebenaran nya; Memang ia berhasil yang memilih untuk memurnikan diri sendiri-Nya;. dan
   memang ia gagal yang merusak diri sendiri nya "

4. Manusia memiliki potensi untuk belajar dan memperoleh pengetahuan:

            Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Alaq, (Ayat 3-5),




            "Bacalah dan Tuhan Anda adalah yang paling murah hati, Orang yang mengajar
   dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang ia tidak tahu” .

             Dalam ayat lain, Allah (SWT) berfirman dalam surat An-Nahal, (Ayat 78)," Dan
   dibuat untuk Anda pendengaran dan penglihatan dan hati, sehingga Anda bersyukur. "Allah
   (SWT) mencemooh mereka yang tidak mendapatkan manfaat dari semua hak istimewa.
   Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Araf, (Ayat 179), "Mereka memiliki hati yang mereka
   tidak mengerti, mereka memiliki mata yang dengannya mereka tidak melihat, dan mereka
   memiliki telinga yang mereka tidak mendengar, mereka seperti binatang dan bahkan lebih
   buruk, mereka adalah pelupa atau lalai ".

5. Manusia bertanggung jawab dan akuntabel dan dia akan mendapatkan hasil dari
   perbuatannya:

   Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Baqarah, (Ayat 30),




   "Dan Tuhanmu berkata kepada para malaikat bahwa saya menciptakan Khalifah di bumi."

          Kemudian Allah (SWT) mengajarkan kepada Adam semua nama untuk menunjukkan
   bagaimana manusia malaikat istimewa di sisi Allah, maka Allah (SWT) memerintahkan para
   malaikat untuk bersujud kepada Adam karena hormat.. Allah (SWT) berfirman dalam surat
   Az-Zalzalah, (Ayat 7-8), , "Dan barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarahpun,
   niscahya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan
   seberat zarahpun, niscahya dia akan (melihat) balasannya" "Nabi Muhammad (SAW)
   mengatakan dalam sebuah hadits otentik yang dilaporkan oleh Imam At-Tirmidzi," Para
   hamba Allah akan ditanya tentang empat hal pada hari kiamat: sekitar hidupnya dan apa
   yang ia lakukan dengan itu Dan tentang pengetahuan dan apa yang ia lakukan dengan itu



                                           7
Dan tentang uangnya? mana dia mendapatkannya dari dan di mana ia menghabiskan itu?
       Dan tentang tubuhnya bagaimana ia menggunakannya.? "




         2. Persamaan dan perbedaan manusia dengan makhluk lain

        Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam fungsi tubuh dan fisiologisnya. Fungsi
kebinatangan ditentukan oleh naluri, pola-pola tingkah laku yang khas yang pada gilirannya
ditentukan oleh struktur syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat perkembangan binatang, semakin
fleksibel pola tindakannya. Pada primata (bangsa monyet) yang lebih tinggi dapat ditemukan
inteligensi, yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga
memungkinkan binatang melampaui pola kelakuan yang telah digariskan secara naluri. Namun
setinggi-tingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar eksistensinya yang tertentu
masih tetap sama. Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu
memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung pengetahuan
dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan
tungkat tujuan. Disinilah letak kelebihan dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan
makhluk lain.
        Manusia sebagai salah satu makhluk hidup di muka bumi merupakan makhluk yang
memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang,
sehingga pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan utama antara manusia dengan
makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya
dimiliki oleh manusia, sedangkan binatang hanya mampu bergerak dalam ruang yang terbatas.
Walaupun ada binatang yang mampu bergerak di darat dan di air (laut) namun tetap memiliki
keterbatasan dan dan tidak dapat melampaui manusia. Kelebihan manusia atas makhluk lainnya
dijelaskan dalam QS. 17 (Al-Isra’) : 70.




Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di
daratan dan dilautam, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

       Manusia juga diberikan akal pikiran dan qalb sehingga dapat memahami ilmu yang
diturunkan Allah berupa Al-Qur’an. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya, Allah menciptakan
manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya (QS. 95 : At-Tiin:4).
       Manusia bermartabat mulia jika mereka sebagai khalifah maka sesuai dengan QS. 6 (Al-
An’am) : 165.

                                              8
Artinya : Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

       Oleh sebab itu manusia akan selalu mulia dan dilebihkan dari makhluk lainnya sepanjang
tetap memanfaatkan potensi untuk mempertahankan kemuliaannya.
       Manusia memiliki kekhasan dibandingkan dengan makhluk yang paling mirip sekalipun.
Menurut al-Qur’an kekhasan ini menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan diantaranya
kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Karakterisrik manusia adalah :
 1. Aspek Kreasi
    Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan
    sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya.
    Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse,
    demikian pula organ-organ lainnya.
 2. Aspek Ilmu
    Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini.
    Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui
    pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus
    berkembang.
 3. Aspek Kehendak
    Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup
    dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia
    tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
 4. Aspek Akhlak
    Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik,
    tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu
    lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang
    agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36)
       Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan
kesederhanaan langsung bahwa diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan
yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda
mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam.
Sedangkan tumbuhan, makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya. Selain mempunyai gerak
monoton juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi diantaranya ada gerak

                                              9
vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi daripada tumbuh-tumbuhan yang
menyebabkan hewan selain mempunyai kemampuan bergerak bervariasi juga memiliki rasa yang
disebut prinsip jiwa sensitif. Dalam kenyataan, manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan.
Manusia juga mempunyai prinsip an nafs al insaniyyat yang memungkinkan untuk berpikir dan
memilih dan prinsip inilah yang menjadi pembeda manusia dari makhluk hidup lainnya.


        3. Exsitensi dan martabat manusia

Menurut Ibnu Sina yang terkenal dengan filasafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia adalah
makhluk sosial dan sekaligus makhluk ekonomi

   a) Manusi sebagai makhluk sosial: manusia tidak bisa hidup tanpa manusia yang lain.
      Manusia beru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kebutuhan bila hidup
      berkumpul.
   b) Manusia sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu memikirkan masa depan dan
      menyiapkan segala sesuatu untuk masa depannya. .(Hamdan, dkk,2004:34)

Menurut pandangan Murtadha Mutahhari, manusi adalah makhluk serba dimensi

   a) Dimensi Pertama
   b) Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum, istirahat
      dan menikah supaya ia dapat tumbuh dan berkembang.
   c) Dimensi Kedua
   d) Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis, yaitu ingin memperoleh keuntungan
      dan menghindari kerugian.
   e) Dimensi Ketiga
   f) Menusia mempunyai perhatian terhadap keindahan.
   g) Dimensi keempat
   h) Manusia memiliki dorongan untuk menyembah Tuhan.
   i) Dimensi kelima
   j) Manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan yang berlipat ganda karena dikaruniahi
      akal, fikiran dan khendak bebas.
   k) Dimensi keenam
   l)   Manusia mampu mengenal dirinya.

4. Tujuan penciptaan manusia

   1.    Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia

       Dalam al-qur’an Q.S. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya,“Dan tiadalah kami mengutus kamu,
melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam”Ayat ini menerangkan tujuan manusia diciptakan
oleh Allah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Banyak

                                             10
yang salah mengira bahwa menjadi khalifah berarti ‘menguasai’. Arti kata rahmat adalah karunia,
kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia sebagai rahmah adalah manusia diciptakan oleh Allah
SWT untuk menebar dan memberikan kasih saying kepada alam semesta. Manusia juga
dibebankan menjadi Khalifah Allah, Khalifah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk
memakmurkan bumi.

Dengan berpedoman pada QS Al Baqarah:30-36, maka status dasar manusia adalah sebagai
khalifah (makhluk penerus ajaran Allah) sehingga manusia harus :

     a. Belajar. Obyek belajar nya adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya.Hal
        ini tercantum juga di dalam QS An Naml: 15-16 dan QS Al Mukmin: 54
     b. Mengajarkan Ilmu. Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk
        mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran
        dan juga Al Bayan
     c. Membudayakan Ilmu. Ilmu Allah tidak hanya untuk disampaikan kepada manusia lain
        tetapi juga untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus diamalkan akan membudaya. Hal ini
        tercantum pula di dalam QS Al Mu’min:35

2.    Tujuan Khusus Adanya Manusia di Dunia




        “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
        (Adz-Dzariyat: 56).




        “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-
        main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembali-kan kepada Kami?” (Al-Mukminun:
        115).




                                              11
“Apakah manusia mengira, bahwa ia               akan    dibiarkan   begitu   saja   (tanpa
        pertanggungjawaban)?” (Al-Qiyamah: 36).

        Jadi berdasarkan ayat diatas tujuan penciptaan dari manusia tak lain adalah untuk ibadah.

       Ibadah sendiri artinya tunduk dan patuh kepada allah ta’ala dengan penuh kecintaan dan
pengagungan dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-
Nya sesuai dengan tuntutan yang ditetapkan dalam syarita-syariat-Nya.




   3.    Tujuan Individu Dalam Keluarga

. Tujuan manusia berkelurga menurut Q.S. Al-Ruum ayat 21 yang artinya:




        "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
        jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih
        sayang . Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
        kaaum yang mau berfikir."

Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia adalh supaya tentram. Untuk menjadi keluarga yang
tentram, Allah SWT memberikan rasa kasih sayang. Oleh sebab itu, dalam kelurga harus dibangun
rasa kasih sayang satu sama lain.

   4.    Tujuan Individu Dalam Masyarakat
              Setelah hidup berkeluarga, maka manusia mempunyai kebutuhan untuk
        bermasyarakat. Tujuan hidup bermasyarakat adalah keberkahan dalam hidup yang
        melimpah. Kecukupan kebutuhan hidup ini menyangkut kebutuhan fisik seperti
        perumahan, makan, pakaian, kebutuhan sosial (bertetangga), kebutuhan rasa aman, dan
        kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat mudah diperoleh apabila
        masyarakat beriman dan bertakwa. Apabila masyarakat tidak beriman dan bertakwa, maka
        Allah akan memberikan siksa dan jauh dari keberkahan. Oleh sebab itu, apabila dalam
        suatu masyarakat ingin hidup damai dan serba kecukupan, maka kita harus mengajak
        setiap anggota masyarakat untuk memelihara iman dan takwa. Allah berfirman :


                                                12
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
        melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu,
        maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al-Araaf : 96)

        Pada dasarnya manusia memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:

         a.     Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu
              masyarakat

         b.    Keinginan untuk menjadi satu dengan suasan alam di sekelilingnya

   5.     Tujuan Individu Dalam Bernegara
              Sebagai makhluk hidup yang selalu ingin berkembang menemukan jati diri sebagai
        pribadi yang utuh, maka manusia harus hidup bermasyarakat/bersentuhan dengan dunia
        sosial. Lebih dari itu manusia sebagai individu dari masyarakat memiliki jangkauan yang
        lebih luas lagi yakni dalam kehidupan bernegara. Maka, tujuan individu dalam bernegara
        adalah menjadi warganegara yang baik di dalam lingkungan negara yang baik yaitu negara
        yang aman, nyaman serta makmur.

   6.    Tujuan Individu Dalam Pergaulan Internasional

Setelah kehidupan bernegara, tidak dapat terlepas dari kehidupan internasional / dunia luar.
Dengan era globalisasi kita sebagai makhluk hidup yang ingin tetap eksis, maka kita harus bersaing
dengan ketat untuk menemukan jati diri serta pengembangan kepribadian. Jadi tujuan individu
dalam pergaulan internasional adalah menjadi individu yang saling membantu dalam kebaikan dan
individu yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk dalam dunia globalisasi agar tidak
kalah dan tersesat dalam percaturan dunia. (http://suluk.blogsome.com/2005/02/26/tujuan-
diciptakannya-manusia/)


   6.Fungsi dan peranan yang diberikan allah kepada manusia
        Berpedoman pada QS 2 (al-baqarah ):30-36,status dasar yang dipolopori adam adalah sebagai
khalifah. Jika kalifah diartikan sebagai mahluk penerus ajaran ALLAH ,maka peran yang dilakukan adalah
sebagai pelaku ajaran ALLAH dan sekaligus menjadi pelopor dalam membudidayakan ajaran Allah,hal ini di
mulai dari diri sendiri dan keluarganya.Adapun peran yang di lakukan seorang kalifah sebagaimana yang di
tetapkan Allah,di antarany ialah:

a.Belajar (surat an-naml: 15-16 dan al –mukmin: 54)




                                                      13
Belajar yang di nyatakan pada ayat pertama surat al-alaq adalah mempelajari ilmu Allah dan pada ayat
kedua di jelaskan yang di maksud ilmu Allah adalah al-kitab.Istilah lain yang di nyatakan al-Qur’an adalah
iqra’.istilaH iqra’ adalah istilah yang di pergunakan Allah terhadap muhammad dan pengikutny.yang
menjelaskan ilmu Allah yang berwujud Al-quran dan ciptaannya

b. Mengerjakan ilmu (al-baqaarah : 31-39)




   ilmu yang di ajarkan oleh kalifatullah bukan hanya ilmu yang di karang manusia saja,tetapi juga ilmu
allah.Pengertian ilmu allah tidak identik dengan ilmu agama.Dengan demekian tidak terbentuk asumsi
bahwa yang bukan ilmu agama adlah ilmu Allah.Ilmu allah adalah ilmu al-Qur’an dan al- bayan( ilmu
pengetahuan).Al-Qur’an merupakan aturan hidup dan kehidupan manusia serta hal-hal yang berhubungan
dengan manusia.Mengerjakan Al-qur;an berarti mengerjakan hidup dan kehidupan menurut Allah pencipta
manusia dan alam semesta.

c. Mumbudayakan ilmu (al-Mu’min:35)

   ilmu Allah yang telah diketahui bukan hanya untuk di sampaikan kepada orang lain,tetapi juga untuk
diamalkan oleh diri sendiri terlebih dahulu sehingga membudaya.seorang kalifah bertangung jawab kepada
4 instansi,yaitu:

1. Fungsi Manusia Terhadap Diri Pribadi
         Manusia pribadi terdiri dari kesatuan unsur jasmani dan rohani, unsur rohani terdiri dari
cipta (akal), rasa dan karsa. Fungsi manusia terhadap diri pribadi yaitu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan unsur-unsur tersebut secara menyeluruh agar kebutuhan pribadi tetap terjaga. Unsur
jasmani yang memerlukan makan-minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan dan sebagainya
dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Akal yang merupakan salah satu segi unsur rohani kita bertabiat
suka berpikir. Tabiat suka berpikir akan dipenuhi dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang
berguna bagi hidup manusia. Rasa yang juga merupakan salah satu segi unsur rohani yang selalu
merindukan keindahan, kebenaran, keadilan dan sebagainya itu kita penuhi pula kebutuhannya
dengan berbagai keseniaan yang sehat, hidup dengan pedoman yang benar, berlaku adil dan
sebagainya [Ahmad Azhar Basyir, 1985 : 4]. Perasaan yang rindu kepada kebaikan diisi dengan
nilai-nilai moral, perasaan yang rindu kepada keindahan diisi dengan nilai-nilai seni-budaya,
perasaan yang rindu kepada kemuliaan diisi dengan taqwa, perasaan yang rindu kepada kesucian


                                                    14
diisi dengan usaha-usaha meninggalkan sifat-sifat tercela, seperti dengki, takabbur, aniaya dan
sebagainya (Ahmad Azhar Basyir, 1984 : 8),

2. Fungsi Manusia Terhadap Masyarakat
       . Firman Allah, QS. al-Hujarat : 13, Allah mengajarkan kepada manusia sebagai berikut :
"Hai manusia, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan
telah kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di hadirat Allah ialah orang yang paling taqwa
di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [QS.al-Hujarat: 13].
       Dari ayat ini dapat diketahui bahwa manusia adalah makhluk individual, makhluk relegius,
dan makhluk sosial. "Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan untuk
kepentingan pribadi, sebagai makhluk relegi manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan
hubungan dengan kekuatan di luarnya [Allah], adanya hubungan yang bersifat vertikal, dan
sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan manusia yang
laiannya", ...maka kemudian terbentuklah kelompok-kelompok masyarakat [Bimo Walgito, 1987 :
41].
       Fungsi manusia terhadap masyarakat terbangun atas dasar sifat sosial yang dimiliki
manusia, yaitu adanya kesedian untuk selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Ditegaskan
dalam al-Qur'an bahwa manusia selalu mengadakan hubungan dengan Tuhannya dan juga
mengadakan hubungan dengan sesama manusia. Kesedian untuk memperhatikan kepentingan
orang lain, dalam hal ini adalah tolong menolong. Hal ini ditegaskan dalam al-Qur'an surat al-
Maidah ayat 2, sebagai berikut :




"Dan tolong menolong-menolong kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran".

3. Fungsi Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan
       Fungsi manusia terhadap alam adalah bagaimana manusia memanfaatkan potensi alam
untuk mencukupkan kebutuhan hidup manusia. Banyak ayat-ayat al-Qur'an yang menegaskan
bahwa segala sesuatu di langit dan dibumi ditundukan Allah kepada manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia sendiri [QS.al-Jatsiyah:13]. Laut, sungai, matahari, bulan, siang dan
malam dijadikan sebagai sarana kemakmuran hidup manusia [QS. Ibrahim : 32-34]; binatang
ternak diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia [QS. an-Nahl : 5] ; laut
ditundukkan kepada manusia sebagai sarana komunikasi dan untuk digali dan dimanfaatkan
kekayaannya [QS. Fathir:12 dan an-Nahl:14] [Ahmad Azhar Basyir, 1988 : 40].
       Dalam memenuhi fungsi manusia terhadap alam, hendaknya selalu diusahakan agar
keselamatan manusia tidak terganggu. Tidak memanfaatkan potensi alam secara berlebih-lebihan,
agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya, karena potensi alam terbatas [Ahmad Azhar

                                              15
Basyir, 1985 : 16]. Apabila berlaku belebih-lebihan, tamak, rakus, dalam menanfaatkan potensi
alam akan berakibat kerusakan pada manusia itu sendiri. Dalam hubungan ini, Allah
memperingatkan manusia [QS. Ruum : 41] bahwa, "Kerusakan di darat dan laut terjadi akibat
perbuatan tangan manusia sendiri; Allah merasakan kepada mereka sebagai [akibat] perbuatan
mereka, supaya mereka kembali ke jalan yang benar". Berdasarkan ayat ini, maka pemanfaatan
potensi alam untuk kepentingan manusia sekarang, harus memperhatikan kepentingan generasi
mendatang, dengan berusaha menjaga, melestarikan potensi alam tersebut.

4. Fungsi Manusia Terhadap Allah
       Fungsi manusia terhadap Allah ditegaskan dalam al-Qur'an surat adz-Dzariyat ayat 56,
sebagai berikut :
"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". Dalam
al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 21, Allah memerintahkan manusia untuk beribadah, sebagai
berikut :

"Hai manusia, beribadahlah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-
orang sebelummu, agar kamu bertaqwa".

(http://abu-najah.blogspot.com/2010/06/manusia-sebagai-hamba-dan-khalifah.html)

        Dengan demikian, beribadah kepada Allah yang menjadi fungsi manusia terhadap Allah
baik dalam bentuknya umum maupun dalam bentuk khusus. Ibadah dalam bentuk umum ialah
melaksanakan hidup sesuai ketentuan-ketentuan Allah, sebagaimana diajarkan al-Qur'an dan
Sunnah Rasul. Ibadah dalam pengertiam umum mencakup segala macam perbuatan, tindakan dan
sikap manusia dalam hidup sehari-hari. Sedangkan ibadah dalam bentuk khusus (mahdhah) yaitu
berbagai macam pengabdian kepada Allah yang cara melakukannya sesuai dengan ketentuan
syara'.
Dalam bidang 'aqidah, fungsi manusia terhadap Allah adalah meyakini bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah melainkan Allah. Bertuhan kepada selain Allah berarti suatu penyimpangan dari
fungsi manusia terhadap Allah. Bertuhan kepada Allah adalah sesuai sifat dasar manusia yaitu sifat
relegius, tetapi sifat "hanief" yang ada pada manusia membuat manusia harus condong kepada
kebenaran yaitu mentauhidkan Allah.



       6.Tanggungjawab manusia sebagai hamba dan khalifah

1. Mengabdikan diri kepada Allah menerusi beriman kepada Allah dan melakukan amal soleh
dalam bentuk yang sempurna.

2. Sebagai hamba, manusia perlu melaksanakan amanah Allah, memelihara serta mengawal
agama Allah serta ajaran Allah SWT.


                                               16
3. Ke arah melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah ini, manusia hendaklah menyedari dan
memahami bahawa kewajipan berdakwah dengan menyebarkan dan memperluaskan ajaran Islam
ke arah menegakkan syiar Islam serta meninggikan kalimah Allah di atas muka bumi ini, dengan
berperanan menegakkan amar makruf serta mencegah kemungkaran.




“Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan
(mengembangkan Islam). Dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang
daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang
yang berjaya. (Ali Imran: 104)

4. Sebagai khalifah Allah, yang dimaksudkan dengan wakil Allah, wajiblah manusia menjaga agama
dengan melaksanakan dua perkara:

i) Menegakkan Islam. Dengan berdakwah kepada manusia seperti yang dilakukan oleh Rasulullah
SAW dan para sahabat RA dan membuktikan kebaikan ajaran Islam dan hukumnya di samping
mempertahankan agamanya dari ancaman musuh.

ii) Melaksanakan Islam. Dengan mengamalkan perintahNya dan meninggalkan laranganNya, dalam
semua urusan termasuk juga urusan kemasyarakatan dan kenegaraan.

5. Bertanggungjawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga daripada masuk ke dalam
neraka.




“Wahai orang-orang yang beriman ! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu (berhala). Neraka itu dijaga dan dikawal oleh Malaikat-malaikat yang keras
kasar (layanannya), mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada
mereka dan mereka pula melakukan segala yang diperintahkan.” (At-Tahrim : 6)

Begitulah di antara tanggungjawab besar yang wajib dilaksanakan oleh setiap manusia ang hidup di atas
muka bumi Allah. Seterusnya ia mestilah kembali kepada Islam, menghayati Islam, kembali kepada beriman
dan beramal soleh. (http://jaynoery86.wordpress.com/2007/07/03/manusia-dan-tanggung-jawab/)

                                                 17
Daftar Pustaka
Azra, Azyumardi. 2004. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Direktorat
Perguruan Tinggi Agama Islam

Mensoer, Adam. 2004. Materi Instruksional di Perguruan Tinggi, Jakarta: Departeman Agama

Malik, Abduh.2009.Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Daparteman
Agama.

http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html

di kunjungi 24 September 2011

http://www.sanaky.com/materi/KONSEP_MANUSIA_BERKUALITAS_MENURUT_AL.pdf

di kunjungi 24 September 2011

http://leviyamani.blogspot.com/2009/12/konsep-manusia-dalam-islam.html

di kunjungi 24 September 2011

http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/konsep-manusia-dalam-al-quran/

di kunjungi 24 September 2011

http://tafany.wordpress.com/2007/10/27/hakikat-manusia-menurut-islam-by-ana-a-apriyati

di kunjungi 25 September 2011

http://islam1.org/khutub/View_of_Human_Being.htm

di kunjungi 25 September 2011

http://www.islamset.com/hip/mehdi_abboud.html

di kunjungi 25 September 2011

http://wmazmi.wordpress.com/2008/05/26/tujuan-penciptaan-manusia/

di kunjungi 25 September 2011

http://suluk.blogsome.com/2005/02/26/tujuan-diciptakannya-manusia/

di kunjungi 26 September 2011




                                             18
http://halimsani.wordpress.com/2007/09/06/filsafat-manusiasiapakah-manusia/

di kunjungi 26 September 2011

http://zaldym.wordpress.com/2010/02/28/fungsi-manusia-sebagai-khalifah-di-muka-bumi/

di kunjungi 27 September 2011

http://abu-najah.blogspot.com/2010/06/manusia-sebagai-hamba-dan-khalifah.html

di kunjungi 27 September 2011

http://jaynoery86.wordpress.com/2007/07/03/manusia-dan-tanggung-jawab/

di kunjungi 27 September 2011

http://deniz.ucoz.com/news/eksistensi_martabat_manusia_pelajaran_agama/2009-10-29-26

di kunjungi 27 September 2011




                                            19
20

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi atuulll
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama IslamTeguh Prasetyo
 
Hakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan baratHakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan baratprofhariko
 
Sistem Politik Islam
Sistem Politik IslamSistem Politik Islam
Sistem Politik IslamDNA25
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSholiha Nurwulan
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamAhmad Rudi
 
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat MadaniSeminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat MadaniRizki Basuki
 
Urgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan IslamUrgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan IslamLusiana Diyan
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Iptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamIptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamMoch Hafidz Ftr
 
Akhlak dan etika profesi
Akhlak dan etika profesiAkhlak dan etika profesi
Akhlak dan etika profesiFakta Wiguna
 
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut IslamMakalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut IslamKris Feby
 
Sistem politik-islam
Sistem politik-islamSistem politik-islam
Sistem politik-islamaditurki
 
Filsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamFilsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamAstri Firdasannah
 
Bukti kebenaran al quran
Bukti kebenaran al quranBukti kebenaran al quran
Bukti kebenaran al quranHelmon Chan
 
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKZaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKafinnafia
 
Sifat wajib allah
Sifat wajib allahSifat wajib allah
Sifat wajib allahaanmursidah
 

Was ist angesagt? (20)

Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islam
 
Hakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan baratHakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan barat
 
Sistem Politik Islam
Sistem Politik IslamSistem Politik Islam
Sistem Politik Islam
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat MadaniSeminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
 
Urgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan IslamUrgensi dan Peranan Pendidikan Islam
Urgensi dan Peranan Pendidikan Islam
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Iptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamIptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islam
 
Akhlak dan etika profesi
Akhlak dan etika profesiAkhlak dan etika profesi
Akhlak dan etika profesi
 
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut IslamMakalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
 
Sistem politik-islam
Sistem politik-islamSistem politik-islam
Sistem politik-islam
 
Filsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamFilsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islam
 
Bukti kebenaran al quran
Bukti kebenaran al quranBukti kebenaran al quran
Bukti kebenaran al quran
 
Pragmatisme
PragmatismePragmatisme
Pragmatisme
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKZaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
 
Sifat wajib allah
Sifat wajib allahSifat wajib allah
Sifat wajib allah
 

Ähnlich wie HAKIKAT MANUSIA

Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusiailham fathoni
 
Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaMurni Dinianti
 
Kejadian Manusia
Kejadian ManusiaKejadian Manusia
Kejadian ManusiaBiani Mawal
 
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'anKejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'anBiani Mawal
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamSiti Hardiyanti
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamkangklinsman
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab Iarvant
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHery Kurniawan
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrahdyahraf
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxDausaitamaSensei
 
HAKEKAT MANUSIA.pptx
HAKEKAT MANUSIA.pptxHAKEKAT MANUSIA.pptx
HAKEKAT MANUSIA.pptxIrvanDoang1
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaRidho Ajjah
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newFitra Sani
 

Ähnlich wie HAKIKAT MANUSIA (20)

Makalah agama-
Makalah agama-Makalah agama-
Makalah agama-
 
Agama , haris
Agama , harisAgama , haris
Agama , haris
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusia
 
Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusia
 
Kejadian Manusia
Kejadian ManusiaKejadian Manusia
Kejadian Manusia
 
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'anKejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
 
Manusia dan Agama
Manusia dan AgamaManusia dan Agama
Manusia dan Agama
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrah
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
 
CTU 101
CTU 101CTU 101
CTU 101
 
Manusia copy
Manusia   copyManusia   copy
Manusia copy
 
Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
 
HAKEKAT MANUSIA.pptx
HAKEKAT MANUSIA.pptxHAKEKAT MANUSIA.pptx
HAKEKAT MANUSIA.pptx
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new
 

HAKIKAT MANUSIA

  • 1. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM” Disusun oleh: Asmida Herawati (A1E011027) Fades Br Gultom (A1E011007) Sasti Yuliafitri (A1E011019) Rahdi (A1E011025) Suhartiza (A1E011037) Faizah Maizora (A1E011073) Noviyan Doris (A1E011075) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FMIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2011 KATA PENGANTAR 1
  • 2. Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat yang sudah diberikan kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar Kita sebagai makhluk Allah SWT harus mengetahui apa hakikat-hakikat kita manusia dalam islam. Hakikat-hakikat itu berisi tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini, fungsi dan peran dari manusia dan kewajiban manusia sebagai khalifatullah serta hamba Allah. Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca bisa kembali lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bisa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jika ada kesalahan tutur kata dalam pembuatan makalah ini mohon dimaklumi karena tidak ada didunia ini yang sempurna selain Allah SWT Bengkulu, September 2011 Penyusun 2
  • 3. Daftar Isi Kata Pengantar Daftar isi Pendahuluan Hakikat Manusia Menurut Islam 1. Konsep Manusia 2. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain 3. Eksitensi dan Martabat Manusia 4. Tujuan Penciptaan Manusia 5. Fungsi, Peranan yang Diberikan Allah kepada Manusia 6. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifah Kesimpulan 3
  • 4. Pendahuluan Manusia adalah salah satu ciptaan Allah SWt yang paling sempurna. Diciptakan dari saripati tanah yang kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah hingga akhirnya menjadi wujud yang sekarang ini. Salah satu kesempurnaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain ialah adanya akal dan nafsu. Dua hal inilah yang membuat manusia dapat berpikir, bertanggung jawab, serta memilih jalan hidup, kelebihan-kelebihan ini seperti yang dijelaskan pada QS Al-Isra 70. Selain itu ada kelebihan lain yang dimiliki oleh manusia sehingga membuat manusia berbeda dari sesama manusia, yaitu hati. Jika hati manusia itu kotor, derajatnya tentu akan sangat rendah di mata allah SWT. Namun sebaliknya jika hatinya bersih dari segala perbuatan yang kotor maka tentu derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT Sebagai makhluk tuhan tentu manusia selain memiliki hak juga memiliki kewajiban. Kewajiban yang utama adalah beribadah pada Allah SWT yang merupakan tugas pokok dalam kehidupan manusia hingga apapun yang dilakukan manusia harus sesuai dengan perintah Allah SWT Adapun tanggung jawab manusia diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini adalah sebagai Khalifatullah dan sebagai abdi/ hamba Allah 4
  • 5. 1. Konsep Manusia Beberapa pendapat tentang manusia a) Carles darwin : binatang yang terjadi dari sebab-sebab mekanis b) Sigmund freund : makhluk yang memiliki perilaku hasil interaksi antara id, ego, dan super ego c) Behaviorisme: homo mechanicus- perilaku manusia yang terbentuk sebagai hasil pembelajaran dengan lingkungan d) Kognitif : homo sapiens- selalu berusaha memahami lingkungannya e) Humanisme : homu ludens, berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengaktualisasikan diri f) Aristoteles : hewan yang berakal sehat, mengeluarkan pendapat, dan berbicara berdasar akal pikiran.(Hamdan, dkk,2004:31) Konsep Manusia dalam Islam a) Historis : bani adam (al-a’raf 31) b) Biologis : basyar (ar-rum 20) c) Intelektual : insan (at-ton 4) d) Sosiologis : naas (al-hujarat 13) e) Posisional : abd(saba’ 9) f) Khalifah (al-baqarah 30) 5
  • 6. Al-Qur'an telah mencatat untuk kita model orang-orang seperti pada orang-orang dari “iklan” . Firaun berbicara kepada umat-Nya dan mengatakan dalam surat Al-Qashash, (Ayat 38), "Aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain Aku." (http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/konsep- manusia-dalam-al-quran/) Pada ekstrem yang lain, manusia berpikir bahwa ia adalah yang paling diremehkan, terlemah, dan yang paling berharga di alam semesta ini, sehingga ia menunduk dengan penyerahan sebelum pohon, batu, hewan, atau sebelum matahari, bulan , bintang-bintang atau api dan makhluk lain. Islam menjelaskan kepada manusia realitasnya, asal-usulnya dan berbagai tahap penciptaan yang ia melewati. 1. Asal-usul penciptaan dan tahap-tahap penciptaan-Nya: Islam telah menjelaskan bahwa realitas manusia berasal dari dua asal: Asal jauh, yang adalah ciptaan pertama dari lumpur ketika Allah (SWT) membuatnya dan ditiupkan ke dalam dirinya hidup, dan asal dekat, yang ciptaan-Nya dalam rahim ibunya. Allah (SWT) berfirman dalam surat As-Sajdah, (Ayat 7-9), tentang asal-usul manusia, "Dia orang yang unggul dalam segala sesuatu yang Dia ciptakan, dan Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat dan keturunan manusia kemudian dibuat dari cairan berharga, kemudian Dia membuatnya dan ditiupkan ke dalam dirinya dari jiwanya, dan dibuat untuk Anda pendengaran, penglihatan, dan hati, dan berkat kecil yang Anda memberi. " Sekarang, kita melihat bagaimana Al-Qur'an ternyata perhatian manusia terhadap cairan yang berharga dari mana ia diciptakan dalam rahim ibunya, "dari cairan berharga. Hal ini hendaknya menyadarkan Manusia untuk memberantas potensial menindas dan menghilangkan kesombongan dan membuat dia rendah hati dalam hidupnya. 2. Manusia adalah makhluk terhormat: Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Isra ', (Ayat 70), "Kami telah menghormati anak-anak Adam dan membawa mereka di bumi dan di laut dan memberikan kepada mereka rezeki yang baik. Dan kita membuat mereka lebih baik daripada banyak dari apa yang kita buat. " Kemudian Allah (SWT) menjelaskan bahwa Dia (SWT) membuat seluruh alam semesta dalam melayani manusia. Dia mengatakan dalam surat Lu-Qman, (Ayat 20), "Apakah Anda tidak melihat bahwa Allah disediakan bagi Anda apa yang di langit dan di bumi dan membanjiri Anda dengan banyak berkat dikenal dan tidak dikenal." 3. Manusia memiliki kemampuan untuk dapat membedakan dan memilih antara baik dan jahat: Allah (SWT) berfirman dalam surat Ash-Syams, (Ayat 7-10 "Dan dengan Nafs, (jiwa), dan Allah yang sempurna dia dalam proporsi; Kemudian Dia mengilhami dia korupsi dan 6
  • 7. kebenaran nya; Memang ia berhasil yang memilih untuk memurnikan diri sendiri-Nya;. dan memang ia gagal yang merusak diri sendiri nya " 4. Manusia memiliki potensi untuk belajar dan memperoleh pengetahuan: Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Alaq, (Ayat 3-5), "Bacalah dan Tuhan Anda adalah yang paling murah hati, Orang yang mengajar dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang ia tidak tahu” . Dalam ayat lain, Allah (SWT) berfirman dalam surat An-Nahal, (Ayat 78)," Dan dibuat untuk Anda pendengaran dan penglihatan dan hati, sehingga Anda bersyukur. "Allah (SWT) mencemooh mereka yang tidak mendapatkan manfaat dari semua hak istimewa. Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Araf, (Ayat 179), "Mereka memiliki hati yang mereka tidak mengerti, mereka memiliki mata yang dengannya mereka tidak melihat, dan mereka memiliki telinga yang mereka tidak mendengar, mereka seperti binatang dan bahkan lebih buruk, mereka adalah pelupa atau lalai ". 5. Manusia bertanggung jawab dan akuntabel dan dia akan mendapatkan hasil dari perbuatannya: Allah (SWT) berfirman dalam surat Al-Baqarah, (Ayat 30), "Dan Tuhanmu berkata kepada para malaikat bahwa saya menciptakan Khalifah di bumi." Kemudian Allah (SWT) mengajarkan kepada Adam semua nama untuk menunjukkan bagaimana manusia malaikat istimewa di sisi Allah, maka Allah (SWT) memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam karena hormat.. Allah (SWT) berfirman dalam surat Az-Zalzalah, (Ayat 7-8), , "Dan barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarahpun, niscahya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarahpun, niscahya dia akan (melihat) balasannya" "Nabi Muhammad (SAW) mengatakan dalam sebuah hadits otentik yang dilaporkan oleh Imam At-Tirmidzi," Para hamba Allah akan ditanya tentang empat hal pada hari kiamat: sekitar hidupnya dan apa yang ia lakukan dengan itu Dan tentang pengetahuan dan apa yang ia lakukan dengan itu 7
  • 8. Dan tentang uangnya? mana dia mendapatkannya dari dan di mana ia menghabiskan itu? Dan tentang tubuhnya bagaimana ia menggunakannya.? " 2. Persamaan dan perbedaan manusia dengan makhluk lain Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam fungsi tubuh dan fisiologisnya. Fungsi kebinatangan ditentukan oleh naluri, pola-pola tingkah laku yang khas yang pada gilirannya ditentukan oleh struktur syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat perkembangan binatang, semakin fleksibel pola tindakannya. Pada primata (bangsa monyet) yang lebih tinggi dapat ditemukan inteligensi, yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga memungkinkan binatang melampaui pola kelakuan yang telah digariskan secara naluri. Namun setinggi-tingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar eksistensinya yang tertentu masih tetap sama. Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan tungkat tujuan. Disinilah letak kelebihan dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan makhluk lain. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup di muka bumi merupakan makhluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya dimiliki oleh manusia, sedangkan binatang hanya mampu bergerak dalam ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang mampu bergerak di darat dan di air (laut) namun tetap memiliki keterbatasan dan dan tidak dapat melampaui manusia. Kelebihan manusia atas makhluk lainnya dijelaskan dalam QS. 17 (Al-Isra’) : 70. Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan dilautam, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Manusia juga diberikan akal pikiran dan qalb sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah berupa Al-Qur’an. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya, Allah menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya (QS. 95 : At-Tiin:4). Manusia bermartabat mulia jika mereka sebagai khalifah maka sesuai dengan QS. 6 (Al- An’am) : 165. 8
  • 9. Artinya : Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Oleh sebab itu manusia akan selalu mulia dan dilebihkan dari makhluk lainnya sepanjang tetap memanfaatkan potensi untuk mempertahankan kemuliaannya. Manusia memiliki kekhasan dibandingkan dengan makhluk yang paling mirip sekalipun. Menurut al-Qur’an kekhasan ini menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan diantaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Karakterisrik manusia adalah : 1. Aspek Kreasi Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya. 2. Aspek Ilmu Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang. 3. Aspek Kehendak Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat. 4. Aspek Akhlak Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36) Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung bahwa diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan, makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya. Selain mempunyai gerak monoton juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi diantaranya ada gerak 9
  • 10. vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi daripada tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan hewan selain mempunyai kemampuan bergerak bervariasi juga memiliki rasa yang disebut prinsip jiwa sensitif. Dalam kenyataan, manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai prinsip an nafs al insaniyyat yang memungkinkan untuk berpikir dan memilih dan prinsip inilah yang menjadi pembeda manusia dari makhluk hidup lainnya. 3. Exsitensi dan martabat manusia Menurut Ibnu Sina yang terkenal dengan filasafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan sekaligus makhluk ekonomi a) Manusi sebagai makhluk sosial: manusia tidak bisa hidup tanpa manusia yang lain. Manusia beru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kebutuhan bila hidup berkumpul. b) Manusia sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu memikirkan masa depan dan menyiapkan segala sesuatu untuk masa depannya. .(Hamdan, dkk,2004:34) Menurut pandangan Murtadha Mutahhari, manusi adalah makhluk serba dimensi a) Dimensi Pertama b) Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum, istirahat dan menikah supaya ia dapat tumbuh dan berkembang. c) Dimensi Kedua d) Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis, yaitu ingin memperoleh keuntungan dan menghindari kerugian. e) Dimensi Ketiga f) Menusia mempunyai perhatian terhadap keindahan. g) Dimensi keempat h) Manusia memiliki dorongan untuk menyembah Tuhan. i) Dimensi kelima j) Manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan yang berlipat ganda karena dikaruniahi akal, fikiran dan khendak bebas. k) Dimensi keenam l) Manusia mampu mengenal dirinya. 4. Tujuan penciptaan manusia 1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia Dalam al-qur’an Q.S. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya,“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam”Ayat ini menerangkan tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Banyak 10
  • 11. yang salah mengira bahwa menjadi khalifah berarti ‘menguasai’. Arti kata rahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia sebagai rahmah adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menebar dan memberikan kasih saying kepada alam semesta. Manusia juga dibebankan menjadi Khalifah Allah, Khalifah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk memakmurkan bumi. Dengan berpedoman pada QS Al Baqarah:30-36, maka status dasar manusia adalah sebagai khalifah (makhluk penerus ajaran Allah) sehingga manusia harus : a. Belajar. Obyek belajar nya adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya.Hal ini tercantum juga di dalam QS An Naml: 15-16 dan QS Al Mukmin: 54 b. Mengajarkan Ilmu. Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran dan juga Al Bayan c. Membudayakan Ilmu. Ilmu Allah tidak hanya untuk disampaikan kepada manusia lain tetapi juga untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus diamalkan akan membudaya. Hal ini tercantum pula di dalam QS Al Mu’min:35 2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di Dunia “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main- main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembali-kan kepada Kami?” (Al-Mukminun: 115). 11
  • 12. “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (Al-Qiyamah: 36). Jadi berdasarkan ayat diatas tujuan penciptaan dari manusia tak lain adalah untuk ibadah. Ibadah sendiri artinya tunduk dan patuh kepada allah ta’ala dengan penuh kecintaan dan pengagungan dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan- Nya sesuai dengan tuntutan yang ditetapkan dalam syarita-syariat-Nya. 3. Tujuan Individu Dalam Keluarga . Tujuan manusia berkelurga menurut Q.S. Al-Ruum ayat 21 yang artinya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang . Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaaum yang mau berfikir." Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia adalh supaya tentram. Untuk menjadi keluarga yang tentram, Allah SWT memberikan rasa kasih sayang. Oleh sebab itu, dalam kelurga harus dibangun rasa kasih sayang satu sama lain. 4. Tujuan Individu Dalam Masyarakat Setelah hidup berkeluarga, maka manusia mempunyai kebutuhan untuk bermasyarakat. Tujuan hidup bermasyarakat adalah keberkahan dalam hidup yang melimpah. Kecukupan kebutuhan hidup ini menyangkut kebutuhan fisik seperti perumahan, makan, pakaian, kebutuhan sosial (bertetangga), kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat mudah diperoleh apabila masyarakat beriman dan bertakwa. Apabila masyarakat tidak beriman dan bertakwa, maka Allah akan memberikan siksa dan jauh dari keberkahan. Oleh sebab itu, apabila dalam suatu masyarakat ingin hidup damai dan serba kecukupan, maka kita harus mengajak setiap anggota masyarakat untuk memelihara iman dan takwa. Allah berfirman : 12
  • 13. “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al-Araaf : 96) Pada dasarnya manusia memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu: a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu masyarakat b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasan alam di sekelilingnya 5. Tujuan Individu Dalam Bernegara Sebagai makhluk hidup yang selalu ingin berkembang menemukan jati diri sebagai pribadi yang utuh, maka manusia harus hidup bermasyarakat/bersentuhan dengan dunia sosial. Lebih dari itu manusia sebagai individu dari masyarakat memiliki jangkauan yang lebih luas lagi yakni dalam kehidupan bernegara. Maka, tujuan individu dalam bernegara adalah menjadi warganegara yang baik di dalam lingkungan negara yang baik yaitu negara yang aman, nyaman serta makmur. 6. Tujuan Individu Dalam Pergaulan Internasional Setelah kehidupan bernegara, tidak dapat terlepas dari kehidupan internasional / dunia luar. Dengan era globalisasi kita sebagai makhluk hidup yang ingin tetap eksis, maka kita harus bersaing dengan ketat untuk menemukan jati diri serta pengembangan kepribadian. Jadi tujuan individu dalam pergaulan internasional adalah menjadi individu yang saling membantu dalam kebaikan dan individu yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk dalam dunia globalisasi agar tidak kalah dan tersesat dalam percaturan dunia. (http://suluk.blogsome.com/2005/02/26/tujuan- diciptakannya-manusia/) 6.Fungsi dan peranan yang diberikan allah kepada manusia Berpedoman pada QS 2 (al-baqarah ):30-36,status dasar yang dipolopori adam adalah sebagai khalifah. Jika kalifah diartikan sebagai mahluk penerus ajaran ALLAH ,maka peran yang dilakukan adalah sebagai pelaku ajaran ALLAH dan sekaligus menjadi pelopor dalam membudidayakan ajaran Allah,hal ini di mulai dari diri sendiri dan keluarganya.Adapun peran yang di lakukan seorang kalifah sebagaimana yang di tetapkan Allah,di antarany ialah: a.Belajar (surat an-naml: 15-16 dan al –mukmin: 54) 13
  • 14. Belajar yang di nyatakan pada ayat pertama surat al-alaq adalah mempelajari ilmu Allah dan pada ayat kedua di jelaskan yang di maksud ilmu Allah adalah al-kitab.Istilah lain yang di nyatakan al-Qur’an adalah iqra’.istilaH iqra’ adalah istilah yang di pergunakan Allah terhadap muhammad dan pengikutny.yang menjelaskan ilmu Allah yang berwujud Al-quran dan ciptaannya b. Mengerjakan ilmu (al-baqaarah : 31-39) ilmu yang di ajarkan oleh kalifatullah bukan hanya ilmu yang di karang manusia saja,tetapi juga ilmu allah.Pengertian ilmu allah tidak identik dengan ilmu agama.Dengan demekian tidak terbentuk asumsi bahwa yang bukan ilmu agama adlah ilmu Allah.Ilmu allah adalah ilmu al-Qur’an dan al- bayan( ilmu pengetahuan).Al-Qur’an merupakan aturan hidup dan kehidupan manusia serta hal-hal yang berhubungan dengan manusia.Mengerjakan Al-qur;an berarti mengerjakan hidup dan kehidupan menurut Allah pencipta manusia dan alam semesta. c. Mumbudayakan ilmu (al-Mu’min:35) ilmu Allah yang telah diketahui bukan hanya untuk di sampaikan kepada orang lain,tetapi juga untuk diamalkan oleh diri sendiri terlebih dahulu sehingga membudaya.seorang kalifah bertangung jawab kepada 4 instansi,yaitu: 1. Fungsi Manusia Terhadap Diri Pribadi Manusia pribadi terdiri dari kesatuan unsur jasmani dan rohani, unsur rohani terdiri dari cipta (akal), rasa dan karsa. Fungsi manusia terhadap diri pribadi yaitu memenuhi kebutuhan- kebutuhan unsur-unsur tersebut secara menyeluruh agar kebutuhan pribadi tetap terjaga. Unsur jasmani yang memerlukan makan-minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan dan sebagainya dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Akal yang merupakan salah satu segi unsur rohani kita bertabiat suka berpikir. Tabiat suka berpikir akan dipenuhi dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang berguna bagi hidup manusia. Rasa yang juga merupakan salah satu segi unsur rohani yang selalu merindukan keindahan, kebenaran, keadilan dan sebagainya itu kita penuhi pula kebutuhannya dengan berbagai keseniaan yang sehat, hidup dengan pedoman yang benar, berlaku adil dan sebagainya [Ahmad Azhar Basyir, 1985 : 4]. Perasaan yang rindu kepada kebaikan diisi dengan nilai-nilai moral, perasaan yang rindu kepada keindahan diisi dengan nilai-nilai seni-budaya, perasaan yang rindu kepada kemuliaan diisi dengan taqwa, perasaan yang rindu kepada kesucian 14
  • 15. diisi dengan usaha-usaha meninggalkan sifat-sifat tercela, seperti dengki, takabbur, aniaya dan sebagainya (Ahmad Azhar Basyir, 1984 : 8), 2. Fungsi Manusia Terhadap Masyarakat . Firman Allah, QS. al-Hujarat : 13, Allah mengajarkan kepada manusia sebagai berikut : "Hai manusia, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan telah kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di hadirat Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [QS.al-Hujarat: 13]. Dari ayat ini dapat diketahui bahwa manusia adalah makhluk individual, makhluk relegius, dan makhluk sosial. "Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan untuk kepentingan pribadi, sebagai makhluk relegi manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan kekuatan di luarnya [Allah], adanya hubungan yang bersifat vertikal, dan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan manusia yang laiannya", ...maka kemudian terbentuklah kelompok-kelompok masyarakat [Bimo Walgito, 1987 : 41]. Fungsi manusia terhadap masyarakat terbangun atas dasar sifat sosial yang dimiliki manusia, yaitu adanya kesedian untuk selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Ditegaskan dalam al-Qur'an bahwa manusia selalu mengadakan hubungan dengan Tuhannya dan juga mengadakan hubungan dengan sesama manusia. Kesedian untuk memperhatikan kepentingan orang lain, dalam hal ini adalah tolong menolong. Hal ini ditegaskan dalam al-Qur'an surat al- Maidah ayat 2, sebagai berikut : "Dan tolong menolong-menolong kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran". 3. Fungsi Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan Fungsi manusia terhadap alam adalah bagaimana manusia memanfaatkan potensi alam untuk mencukupkan kebutuhan hidup manusia. Banyak ayat-ayat al-Qur'an yang menegaskan bahwa segala sesuatu di langit dan dibumi ditundukan Allah kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sendiri [QS.al-Jatsiyah:13]. Laut, sungai, matahari, bulan, siang dan malam dijadikan sebagai sarana kemakmuran hidup manusia [QS. Ibrahim : 32-34]; binatang ternak diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia [QS. an-Nahl : 5] ; laut ditundukkan kepada manusia sebagai sarana komunikasi dan untuk digali dan dimanfaatkan kekayaannya [QS. Fathir:12 dan an-Nahl:14] [Ahmad Azhar Basyir, 1988 : 40]. Dalam memenuhi fungsi manusia terhadap alam, hendaknya selalu diusahakan agar keselamatan manusia tidak terganggu. Tidak memanfaatkan potensi alam secara berlebih-lebihan, agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya, karena potensi alam terbatas [Ahmad Azhar 15
  • 16. Basyir, 1985 : 16]. Apabila berlaku belebih-lebihan, tamak, rakus, dalam menanfaatkan potensi alam akan berakibat kerusakan pada manusia itu sendiri. Dalam hubungan ini, Allah memperingatkan manusia [QS. Ruum : 41] bahwa, "Kerusakan di darat dan laut terjadi akibat perbuatan tangan manusia sendiri; Allah merasakan kepada mereka sebagai [akibat] perbuatan mereka, supaya mereka kembali ke jalan yang benar". Berdasarkan ayat ini, maka pemanfaatan potensi alam untuk kepentingan manusia sekarang, harus memperhatikan kepentingan generasi mendatang, dengan berusaha menjaga, melestarikan potensi alam tersebut. 4. Fungsi Manusia Terhadap Allah Fungsi manusia terhadap Allah ditegaskan dalam al-Qur'an surat adz-Dzariyat ayat 56, sebagai berikut : "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". Dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 21, Allah memerintahkan manusia untuk beribadah, sebagai berikut : "Hai manusia, beribadahlah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang- orang sebelummu, agar kamu bertaqwa". (http://abu-najah.blogspot.com/2010/06/manusia-sebagai-hamba-dan-khalifah.html) Dengan demikian, beribadah kepada Allah yang menjadi fungsi manusia terhadap Allah baik dalam bentuknya umum maupun dalam bentuk khusus. Ibadah dalam bentuk umum ialah melaksanakan hidup sesuai ketentuan-ketentuan Allah, sebagaimana diajarkan al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Ibadah dalam pengertiam umum mencakup segala macam perbuatan, tindakan dan sikap manusia dalam hidup sehari-hari. Sedangkan ibadah dalam bentuk khusus (mahdhah) yaitu berbagai macam pengabdian kepada Allah yang cara melakukannya sesuai dengan ketentuan syara'. Dalam bidang 'aqidah, fungsi manusia terhadap Allah adalah meyakini bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah. Bertuhan kepada selain Allah berarti suatu penyimpangan dari fungsi manusia terhadap Allah. Bertuhan kepada Allah adalah sesuai sifat dasar manusia yaitu sifat relegius, tetapi sifat "hanief" yang ada pada manusia membuat manusia harus condong kepada kebenaran yaitu mentauhidkan Allah. 6.Tanggungjawab manusia sebagai hamba dan khalifah 1. Mengabdikan diri kepada Allah menerusi beriman kepada Allah dan melakukan amal soleh dalam bentuk yang sempurna. 2. Sebagai hamba, manusia perlu melaksanakan amanah Allah, memelihara serta mengawal agama Allah serta ajaran Allah SWT. 16
  • 17. 3. Ke arah melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah ini, manusia hendaklah menyedari dan memahami bahawa kewajipan berdakwah dengan menyebarkan dan memperluaskan ajaran Islam ke arah menegakkan syiar Islam serta meninggikan kalimah Allah di atas muka bumi ini, dengan berperanan menegakkan amar makruf serta mencegah kemungkaran. “Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam). Dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya. (Ali Imran: 104) 4. Sebagai khalifah Allah, yang dimaksudkan dengan wakil Allah, wajiblah manusia menjaga agama dengan melaksanakan dua perkara: i) Menegakkan Islam. Dengan berdakwah kepada manusia seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat RA dan membuktikan kebaikan ajaran Islam dan hukumnya di samping mempertahankan agamanya dari ancaman musuh. ii) Melaksanakan Islam. Dengan mengamalkan perintahNya dan meninggalkan laranganNya, dalam semua urusan termasuk juga urusan kemasyarakatan dan kenegaraan. 5. Bertanggungjawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga daripada masuk ke dalam neraka. “Wahai orang-orang yang beriman ! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu (berhala). Neraka itu dijaga dan dikawal oleh Malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya), mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka dan mereka pula melakukan segala yang diperintahkan.” (At-Tahrim : 6) Begitulah di antara tanggungjawab besar yang wajib dilaksanakan oleh setiap manusia ang hidup di atas muka bumi Allah. Seterusnya ia mestilah kembali kepada Islam, menghayati Islam, kembali kepada beriman dan beramal soleh. (http://jaynoery86.wordpress.com/2007/07/03/manusia-dan-tanggung-jawab/) 17
  • 18. Daftar Pustaka Azra, Azyumardi. 2004. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Mensoer, Adam. 2004. Materi Instruksional di Perguruan Tinggi, Jakarta: Departeman Agama Malik, Abduh.2009.Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Daparteman Agama. http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html di kunjungi 24 September 2011 http://www.sanaky.com/materi/KONSEP_MANUSIA_BERKUALITAS_MENURUT_AL.pdf di kunjungi 24 September 2011 http://leviyamani.blogspot.com/2009/12/konsep-manusia-dalam-islam.html di kunjungi 24 September 2011 http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/konsep-manusia-dalam-al-quran/ di kunjungi 24 September 2011 http://tafany.wordpress.com/2007/10/27/hakikat-manusia-menurut-islam-by-ana-a-apriyati di kunjungi 25 September 2011 http://islam1.org/khutub/View_of_Human_Being.htm di kunjungi 25 September 2011 http://www.islamset.com/hip/mehdi_abboud.html di kunjungi 25 September 2011 http://wmazmi.wordpress.com/2008/05/26/tujuan-penciptaan-manusia/ di kunjungi 25 September 2011 http://suluk.blogsome.com/2005/02/26/tujuan-diciptakannya-manusia/ di kunjungi 26 September 2011 18
  • 19. http://halimsani.wordpress.com/2007/09/06/filsafat-manusiasiapakah-manusia/ di kunjungi 26 September 2011 http://zaldym.wordpress.com/2010/02/28/fungsi-manusia-sebagai-khalifah-di-muka-bumi/ di kunjungi 27 September 2011 http://abu-najah.blogspot.com/2010/06/manusia-sebagai-hamba-dan-khalifah.html di kunjungi 27 September 2011 http://jaynoery86.wordpress.com/2007/07/03/manusia-dan-tanggung-jawab/ di kunjungi 27 September 2011 http://deniz.ucoz.com/news/eksistensi_martabat_manusia_pelajaran_agama/2009-10-29-26 di kunjungi 27 September 2011 19
  • 20. 20