SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Landasan Program Kotaku
2. UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
• Pasal 5 : ayat (1) Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman yang pembinaanya dilaksanakan oleh pemerintah; ayat (2)
Pembinaan dilaksanakan oleh : (a) Menteri pada tingkat nasional; (b) Gubernur pada
tingkat propinsi dan (c) Bupati/Walikota pada tingkat Kabupaten/Kota
• Pasal 94 ayat (3) : Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh
dan permukiman kumuh WAJIB dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau setiap orang
• Pasal 95 ayat (1-4) : Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman kumuh baru dilaksanakan melalui (a) pengawasan &
pengendalian (b) pemberdayaan masyarakat
• Pasal 103 ayat (1-3) : Pengelolaan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas
perumahan dan permukiman secara berkelanjutan dilakukan oleh masyarakat secara
swadaya dan dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah
1. Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat
LANDASAN UTAMA:
UU No.1 Tahun 2011
(Pasal 94 sd 95)
Pasal 28 H ayat (1) Undang-
Undang Dasar Republik
Indonesia 1945
Hak Dasar untuk htinggal di
hunian yang layal
Pencegahan dan peningkatan
kualitas terhadap perumahan
kumuh
(SK Kumuh)
• Pengawasan dan
pengendalian;
• Pemberdayaan Masyarakat.
• ( Agen – Agen )
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kondisi kekumuhan pada suatu perumahan dan
permukiman
Kriteria
Bangunan
Gedung
Kriteria
Penyediaan
Air Minum
Kriteria
Drainase
Lingkungan
Kriteria
Pengelolaan Air
Limbah
Kriteria
Pengelolaan
Persampahan
Kriteria
Pengamanan
Kebakaran
Kriteria
Jalan
Lingkungan
Ruang
Terbuka
Hijau
Latar Belakang
Berdasarkan Undang Undang Di atas :
Penanganan permukiman kumuh menjadi tantangan yang rumit bagi pemerintah
kota/kabupaten, karena selain merupakan masalah, di sisi lain ternyata merupakan salah
satu pilar penyangga perekonomian kota. Berangkat dari cita-cita bangsa dan
memperhatikan berbagai tantangan yang ada, Pemerintah menetapkan penanganan
perumahan dan permukiman kumuh sebagai target nasional yang dituangkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam RPJMN
2015-2019 disebutkan bahwa salah satu sasaran pembangunan kawasan permukiman adalah
tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 (nol) hektar melalui
penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha. Untuk itu, seluruh program di
Ditjen Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen.
PUPR) dalam kurun waktu 5 tahun ke depan akan difokuskan untuk mewujudkan
permukiman yang layak huni hingga tercapai 0 Ha kumuh tanpa menggusur. Oleh karena
itu, DJCK menginisiasi pembangunan platform kolaborasi untuk mewujudkan
permukiman layak huni melalui Program KOTAKU.
KOLABORASI PENANGANAN KUMUH
LSM/NGO
Pemerintah
Pusat/Daerah
Akademisi
Masyarakat/BKMDunia Usaha
Parpol
Pengertian Program dan Definisi “Kumuh”
Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program yang dilaksanakan secara nasional
di 269 kota/kabupaten di 34 Propinsi yang menjadi “platform” atau basis penanganan
kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan, termasuk
dari pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten, pihak donor, swasta, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya. KOTAKU bermaksud untuk membangun sistem yang
terpadu untuk penanganan kumuh, dimana pemerintah daerah memimpin dan
berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun
implementasinya, serta mengedepankan partisipasi masyarakat. KOTAKU diharapkan
menjadi “platform kolaborasi” yang mendukung penanganan kawasan permukiman
kumuh seluas 38.431 Ha yang dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia melalui
pengembangan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat, penguatan kelembagaan,
perencanaan, perbaikan infrastruktur dan pelayanan dasar di tingkat kota maupun
masyarakat, serta pendampingan teknis untuk mendukung tercapainya sasaran RPJMN
2015-2019 yaitu pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen.
Arah Kebijakan dan Strategi Penanganan Kumuh
ARAH KEBIJAKAN
• Menciptakan lingkungan yang
memampukan (enabling environment)
• Meningkatkan kualitas lingkungan
permukiman kumuh
• Mencegah pembentukan kumuh baru
STRATEGI POKOK
• Menyediakan lahan perumahan untuk MBR
• Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah
• Fasilitasi pembangunan perumahan swadaya
• Menangani permukiman kumuh yang komprehensif dan
terpadu dengan Rencana Kota
• Memperluas akses pembiayaan perumahan bagi MBR
• Menyediakan pelayanan dasar yang terpadu dengan
sistem kota
Definisi psl. 1 UU No. 1/2011
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN KUMUH
PERUMAHAN
PERUMAHAN KUMUH
PERMUKIMAN adalah Bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan.
PERMUKIMAN KUMUH adalah Permukiman yang tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan
serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.
PERUMAHAN adalah Kumpulan rumah sebagai
bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni.
PERUMAHAN KUMUH adalah Perumahan yang
mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai
tempat hunian.
PENURUNAN
KUALITAS
TEMPAT HUNIAN
● Ketidakteraturan bangunan
● Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi
● Kualitas bangunan tidak memenuhi syarat
● Kualitas sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat
PERMUKIMAN
TIDAK LAYAK
HUNI
LANDASAN UTAMA:
UU No.1 Tahun 2011
(Pasal 94 sd 95)
Pasal 28 H ayat (1) Undang-
Undang Dasar Republik
Indonesia 1945
Hak Dasar untuk htinggal di
hunian yang layal
Pencegahan dan peningkatan
kualitas terhadap perumahan
kumuh
(SK Kumuh)
• Pengawasan dan
pengendalian;
• Pemberdayaan Masyarakat.
• ( Agen – Agen )
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kondisi kekumuhan pada suatu perumahan dan
permukiman
Kriteria
Bangunan
Gedung
Kriteria
Penyediaan
Air Minum
Kriteria
Drainase
Lingkungan
Kriteria
Pengelolaan Air
Limbah
Kriteria
Pengelolaan
Persampahan
Kriteria
Pengamanan
Kebakaran
Kriteria
Jalan
Lingkungan
Ruang
Terbuka
Hijau
TUJUAN :
Tujuan program adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan
pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya
permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
.
Menurunnya luas kawasan permukiman kumuh menjadi 0 Ha;
Terbentuknya Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja
PKP) di tingkat kabupaten/kota dalam penanganan kumuh yang berfungsi
dengan baik
Tersusunnya rencana penanganan kumuh tingkat kota/kabupaten dan tingkat
masyarakat yang terlembagakan melalui Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD);
Meningkatnya penghasilan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui
penyediaan infrastruktur dan kegiatan peningkatan penghidupan masyarakat
untuk mendukung pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman
kumuh
Terlaksananya aturan bersama sebagai upaya perubahan perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat dan pencegahan kumuh.
STRATEGI:
Strategi operasional dalam penyelengaraan program adalah sebagai berikut:
.
Menyelenggarakan penanganan kumuh melalui pencegahan kumuh dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh
Meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kelembagaan yang mampu berkolaborasi dan
membangun jejaring penanganan kumuh mulai dari tingkat pusat s.d. tingkat masyarakat
Menerapkan perencanaan partisipatif dan penganggaran yang terintegrasi dengan multi-sektor dan
multi-aktor;
Memastikan rencana penanganan kumuh dimasukkan dalam agenda RPJM Daerah dan perencanaan
formal lainnya
Memfasilitasi kolaborasi dalam pemanfaatan produk data dan rencana yang sudah ada, termasuk dalam
penyepakatan data dasar (baseline) permukiman yang akan dijadikan pegangan bersama dalam
perencanaan dan pengendalian;
Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar lingkungan yang terpadu dengan sistem kota; Mengembangkan
perekonomian lokal sebagai sarana peningkatan penghidupan berkelanjutan
Advokasi kepastian bermukim bagi masyarakat berpenghasilan rendah kepada semua pelaku kunci;
dan
Memfasilitasi perubahan sikap dan perilaku pemangku kepentingan dalam menjaga lingkungan
permukiman agar layak huni dan berkelanjutan.
PRINSIP :
Prinsip dasar yang diterapkan dalam pelaksanaan Program KOTAKU adalah:
.
Pemerintah daerah sebagai Nakhoda
Pemerintah daerah dan pemerintah desa/kelurahan memimpin kegiatan penanganan permukiman
kumuh
Perencanaan komprehensif dan berorientasi outcome (pencapaian tujuan program)
Penataan permukiman diselenggarakan dengan pola pikir yang komprehensif dan berorientasi
pencapaian tujuan terciptanya permukiman layak huni sesuai visi kabupaten/ kota
Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran
Rencana penanganan kumuh merupakan produk Pemda sehingga mengacu pada visi kabupaten/ kota
dalam RPJMD.
Partisipatif.
Pembangunan partisipatif dengan memadukan perencanaan dari atas (top-down) dan dari bawah
(bottom-up)
Kreatif dan Inovatif
Prinsip kreatif dalam penanganan permukiman kumuh adalah upaya untuk selalu mengembangkan ide-ide dan cara-
cara baru dalam melihat masalah dan peluang yang sangat dibutuhkan dalam penanganan kumuh
Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)
pemerintah daerah pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat mampu melaksanakan dan mengelola pembangunan
wilayahnya secara mandiri, dengan menerapkan tata kelola yang baik (good governance).
Investasi penanganan kumuh disamping harus mendukung perkembangan kota juga harus mampu
meningkatkan kapasitas dan daya dukung lingkungan.
KOMPONEN PROGRAM:
POLA PENANGANAN:
Sesuai dengan tujuan program, penanganan permukiman kumuh yang dimaksud dalam Program KOTAKU
tidak hanya mengatasi kekumuhan yang sudah ada, namun juga untuk mencegah tumbuhnya kekumuhan
baru. Cakupan kerja penanganan kumuh dalam Program KOTAKU berdasarkan kondisi kualitas permukiman
yang ada dapat dibedakan menjadi tiga pola penanganan, yang mengacu kepada Undang-Undang No. 1 tahun
2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yaitu:
.
Pencegahan
• Tindakan pencegahan kumuh meliputi pengelolaan dan pemeliharaan kualitas perumahan dan
permukiman, serta dengan pencegahan tumbuh dan berkembangnya perumahan dan
permukiman kumuh baru.
Peningkatan Kualitas
• Peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat dilaksanakan melalui
pola-pola penanganan, antara lain pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali
Pengelolaan
• Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan
permukiman secara berkelanjutan;
• Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya;
• Pengelolaan oleh masyarakat difasilitasi oleh pemerintah daerah baik dukungan pendanaan untuk
pemeliharaan maupun penguatan kapasitas masyarakat untuk melaksanakan pengelolaan;
• Pengelolaan oleh pemerintah daerah dengan berbagai sumber pendanaan.
Lokasi:
Program kotaku dilaksanakan di 269 kota/kabupaten di 34 Propinsi di seluruh
Indonesia. Cakupan lokasi program berdasarkan kategori kegiatan adalah sebagai
berikut:
Kegiatan peningkatan kualitas permukiman dilaksanakan di seluruh kawasan teridentifikasi
kumuh yang diusulkan kabupaten/kota. Khusus untuk perbaikan infrastruktur tingkat kota
(infrastruktur primer dan sekunder), dukungan investasi dari pemerintah pusat hanya akan
diberikan kepada kota/kabupaten terpilih, yang memenuhi kriteria tertentu.
Kegiatan pencegahan kumuh dilaksanakan di seluruh kelurahan dan atau kawasan/kecamatan
Perkotaan diluar kel/desa kawasan yang teridentifikasi kumuh termasuk lokasi kawasan
permukiman potensi rawan kumuh yang diidentifikasi pemerintah kabupaten/kota.
Kegiatan pengembangan penghidupan berkelanjutan dilakukan di semua lokasi peningkatan
kualitas maupun pencegahan kumuh.
Diagram Perencanaan Penanganan Kumuh melalui KOTAKU di
Tingkat Kota dan Tingkat Masyarakat :
Diagram Penyelenggaraan Program KOTAKU Tingkat
Kota dan Masyarakat
PELAKU PROGRAM
Kementerian PUPR
Direktorat Jenderal
Cipta Karya
Dit. PKP
PMU
Satker/PPK Pusat
Satker/PPK Provinsi
Satker/PPK Kab/Kota
Tim Advisory Tim Evaluasi
KMP/NMC OSP CB
KMW & KMT
Tim Korkot
Tim Pengarah Pokja PKP
Nasional
Pokja PKP
Nasional
CCMU
Pokja PKP Provinsi
Gubernur
Pokja PKP Kab/Kota
Bupati/Walikota
Camat
Tim Fasilitator
Lurah/Kades
Tim UP yang Dikontrak
Masyarakat
BKM/LKM
KSM
Relawan
Relawan
Teknik
GARIS KOLABORASI
DAN KOORDINASI
GARIS PELAKSANAAN GARIS DUKUNGAN PROGRAM
Tingkat
Kel/Desa
Tingkat
Kecamatan
Tingkat
Kab/Kota
Tingkat
Provinsi
Tingkat
Pusat
Garis Pengendalian
Garis Koordinasi
TERIMA KASIH
2016
hafidziano@gmail.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
Sri Wahyuni
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kota
Ary Ajo
 
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Dadang Solihin
 

Was ist angesagt? (20)

Kak database perumahan
Kak database perumahanKak database perumahan
Kak database perumahan
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Pembiayaan Kesejahteraan Wilayah & Kota
Pembiayaan Kesejahteraan Wilayah & KotaPembiayaan Kesejahteraan Wilayah & Kota
Pembiayaan Kesejahteraan Wilayah & Kota
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Profil KOTAKU Kota Blitar
Profil KOTAKU Kota BlitarProfil KOTAKU Kota Blitar
Profil KOTAKU Kota Blitar
 
Rumah Layak Huni
Rumah Layak HuniRumah Layak Huni
Rumah Layak Huni
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangKajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
 
Tataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah KotaTataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah Kota
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kota
 
RPJPD KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2005-2025
RPJPD  KOTA PROBOLINGGO  TAHUN 2005-2025 RPJPD  KOTA PROBOLINGGO  TAHUN 2005-2025
RPJPD KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2005-2025
 
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purbalingga
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PurbalinggaRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purbalingga
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purbalingga
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
 

Ähnlich wie Pengantar program kotaku

Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Andy Safa
 
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptxDOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
ChrisPutra1
 
PKP dan BUMDES (Junita 030418).pptx
PKP  dan BUMDES (Junita 030418).pptxPKP  dan BUMDES (Junita 030418).pptx
PKP dan BUMDES (Junita 030418).pptx
Nita Nonci
 

Ähnlich wie Pengantar program kotaku (20)

Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
 
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
 
profile kotaku
 profile kotaku profile kotaku
profile kotaku
 
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
 
03._Kebijakan_Umum_BSPS_Rev02_.pdf
03._Kebijakan_Umum_BSPS_Rev02_.pdf03._Kebijakan_Umum_BSPS_Rev02_.pdf
03._Kebijakan_Umum_BSPS_Rev02_.pdf
 
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfPermukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
 
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
 
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
 
PPT FGD.pptx
PPT FGD.pptxPPT FGD.pptx
PPT FGD.pptx
 
Penyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sriPenyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sri
 
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
 
Bahan Koordinator Perumahan Bappenas - Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integ...
Bahan Koordinator Perumahan Bappenas - Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integ...Bahan Koordinator Perumahan Bappenas - Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integ...
Bahan Koordinator Perumahan Bappenas - Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integ...
 
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptxDOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
 
20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final
20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final
20160426 keynote speech Dirjen DJCK_PUPR sosnas KOTAKU 2016-final
 
PKP dan BUMDES (Junita 030418).pptx
PKP  dan BUMDES (Junita 030418).pptxPKP  dan BUMDES (Junita 030418).pptx
PKP dan BUMDES (Junita 030418).pptx
 
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
 

Kürzlich hochgeladen (7)

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 

Pengantar program kotaku

  • 1.
  • 2. Landasan Program Kotaku 2. UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman • Pasal 5 : ayat (1) Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaanya dilaksanakan oleh pemerintah; ayat (2) Pembinaan dilaksanakan oleh : (a) Menteri pada tingkat nasional; (b) Gubernur pada tingkat propinsi dan (c) Bupati/Walikota pada tingkat Kabupaten/Kota • Pasal 94 ayat (3) : Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh WAJIB dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau setiap orang • Pasal 95 ayat (1-4) : Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru dilaksanakan melalui (a) pengawasan & pengendalian (b) pemberdayaan masyarakat • Pasal 103 ayat (1-3) : Pengelolaan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan permukiman secara berkelanjutan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah 1. Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
  • 3. LANDASAN UTAMA: UU No.1 Tahun 2011 (Pasal 94 sd 95) Pasal 28 H ayat (1) Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Hak Dasar untuk htinggal di hunian yang layal Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh (SK Kumuh) • Pengawasan dan pengendalian; • Pemberdayaan Masyarakat. • ( Agen – Agen ) Kriteria yang digunakan untuk menentukan kondisi kekumuhan pada suatu perumahan dan permukiman Kriteria Bangunan Gedung Kriteria Penyediaan Air Minum Kriteria Drainase Lingkungan Kriteria Pengelolaan Air Limbah Kriteria Pengelolaan Persampahan Kriteria Pengamanan Kebakaran Kriteria Jalan Lingkungan Ruang Terbuka Hijau
  • 4. Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Di atas : Penanganan permukiman kumuh menjadi tantangan yang rumit bagi pemerintah kota/kabupaten, karena selain merupakan masalah, di sisi lain ternyata merupakan salah satu pilar penyangga perekonomian kota. Berangkat dari cita-cita bangsa dan memperhatikan berbagai tantangan yang ada, Pemerintah menetapkan penanganan perumahan dan permukiman kumuh sebagai target nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa salah satu sasaran pembangunan kawasan permukiman adalah tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 (nol) hektar melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha. Untuk itu, seluruh program di Ditjen Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen. PUPR) dalam kurun waktu 5 tahun ke depan akan difokuskan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni hingga tercapai 0 Ha kumuh tanpa menggusur. Oleh karena itu, DJCK menginisiasi pembangunan platform kolaborasi untuk mewujudkan permukiman layak huni melalui Program KOTAKU.
  • 6. Pengertian Program dan Definisi “Kumuh” Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program yang dilaksanakan secara nasional di 269 kota/kabupaten di 34 Propinsi yang menjadi “platform” atau basis penanganan kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan, termasuk dari pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten, pihak donor, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. KOTAKU bermaksud untuk membangun sistem yang terpadu untuk penanganan kumuh, dimana pemerintah daerah memimpin dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun implementasinya, serta mengedepankan partisipasi masyarakat. KOTAKU diharapkan menjadi “platform kolaborasi” yang mendukung penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha yang dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia melalui pengembangan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat, penguatan kelembagaan, perencanaan, perbaikan infrastruktur dan pelayanan dasar di tingkat kota maupun masyarakat, serta pendampingan teknis untuk mendukung tercapainya sasaran RPJMN 2015-2019 yaitu pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen.
  • 7. Arah Kebijakan dan Strategi Penanganan Kumuh ARAH KEBIJAKAN • Menciptakan lingkungan yang memampukan (enabling environment) • Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh • Mencegah pembentukan kumuh baru STRATEGI POKOK • Menyediakan lahan perumahan untuk MBR • Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah • Fasilitasi pembangunan perumahan swadaya • Menangani permukiman kumuh yang komprehensif dan terpadu dengan Rencana Kota • Memperluas akses pembiayaan perumahan bagi MBR • Menyediakan pelayanan dasar yang terpadu dengan sistem kota
  • 8. Definisi psl. 1 UU No. 1/2011 PERMUKIMAN PERMUKIMAN KUMUH PERUMAHAN PERUMAHAN KUMUH PERMUKIMAN adalah Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. PERMUKIMAN KUMUH adalah Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. PERUMAHAN adalah Kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. PERUMAHAN KUMUH adalah Perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. PENURUNAN KUALITAS TEMPAT HUNIAN ● Ketidakteraturan bangunan ● Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi ● Kualitas bangunan tidak memenuhi syarat ● Kualitas sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat PERMUKIMAN TIDAK LAYAK HUNI
  • 9. LANDASAN UTAMA: UU No.1 Tahun 2011 (Pasal 94 sd 95) Pasal 28 H ayat (1) Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Hak Dasar untuk htinggal di hunian yang layal Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh (SK Kumuh) • Pengawasan dan pengendalian; • Pemberdayaan Masyarakat. • ( Agen – Agen ) Kriteria yang digunakan untuk menentukan kondisi kekumuhan pada suatu perumahan dan permukiman Kriteria Bangunan Gedung Kriteria Penyediaan Air Minum Kriteria Drainase Lingkungan Kriteria Pengelolaan Air Limbah Kriteria Pengelolaan Persampahan Kriteria Pengamanan Kebakaran Kriteria Jalan Lingkungan Ruang Terbuka Hijau
  • 10. TUJUAN : Tujuan program adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan. . Menurunnya luas kawasan permukiman kumuh menjadi 0 Ha; Terbentuknya Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) di tingkat kabupaten/kota dalam penanganan kumuh yang berfungsi dengan baik Tersusunnya rencana penanganan kumuh tingkat kota/kabupaten dan tingkat masyarakat yang terlembagakan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); Meningkatnya penghasilan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui penyediaan infrastruktur dan kegiatan peningkatan penghidupan masyarakat untuk mendukung pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh Terlaksananya aturan bersama sebagai upaya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dan pencegahan kumuh.
  • 11. STRATEGI: Strategi operasional dalam penyelengaraan program adalah sebagai berikut: . Menyelenggarakan penanganan kumuh melalui pencegahan kumuh dan peningkatan kualitas permukiman kumuh Meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kelembagaan yang mampu berkolaborasi dan membangun jejaring penanganan kumuh mulai dari tingkat pusat s.d. tingkat masyarakat Menerapkan perencanaan partisipatif dan penganggaran yang terintegrasi dengan multi-sektor dan multi-aktor; Memastikan rencana penanganan kumuh dimasukkan dalam agenda RPJM Daerah dan perencanaan formal lainnya Memfasilitasi kolaborasi dalam pemanfaatan produk data dan rencana yang sudah ada, termasuk dalam penyepakatan data dasar (baseline) permukiman yang akan dijadikan pegangan bersama dalam perencanaan dan pengendalian; Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar lingkungan yang terpadu dengan sistem kota; Mengembangkan perekonomian lokal sebagai sarana peningkatan penghidupan berkelanjutan Advokasi kepastian bermukim bagi masyarakat berpenghasilan rendah kepada semua pelaku kunci; dan Memfasilitasi perubahan sikap dan perilaku pemangku kepentingan dalam menjaga lingkungan permukiman agar layak huni dan berkelanjutan.
  • 12. PRINSIP : Prinsip dasar yang diterapkan dalam pelaksanaan Program KOTAKU adalah: . Pemerintah daerah sebagai Nakhoda Pemerintah daerah dan pemerintah desa/kelurahan memimpin kegiatan penanganan permukiman kumuh Perencanaan komprehensif dan berorientasi outcome (pencapaian tujuan program) Penataan permukiman diselenggarakan dengan pola pikir yang komprehensif dan berorientasi pencapaian tujuan terciptanya permukiman layak huni sesuai visi kabupaten/ kota Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran Rencana penanganan kumuh merupakan produk Pemda sehingga mengacu pada visi kabupaten/ kota dalam RPJMD. Partisipatif. Pembangunan partisipatif dengan memadukan perencanaan dari atas (top-down) dan dari bawah (bottom-up) Kreatif dan Inovatif Prinsip kreatif dalam penanganan permukiman kumuh adalah upaya untuk selalu mengembangkan ide-ide dan cara- cara baru dalam melihat masalah dan peluang yang sangat dibutuhkan dalam penanganan kumuh Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance) pemerintah daerah pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat mampu melaksanakan dan mengelola pembangunan wilayahnya secara mandiri, dengan menerapkan tata kelola yang baik (good governance). Investasi penanganan kumuh disamping harus mendukung perkembangan kota juga harus mampu meningkatkan kapasitas dan daya dukung lingkungan.
  • 14. POLA PENANGANAN: Sesuai dengan tujuan program, penanganan permukiman kumuh yang dimaksud dalam Program KOTAKU tidak hanya mengatasi kekumuhan yang sudah ada, namun juga untuk mencegah tumbuhnya kekumuhan baru. Cakupan kerja penanganan kumuh dalam Program KOTAKU berdasarkan kondisi kualitas permukiman yang ada dapat dibedakan menjadi tiga pola penanganan, yang mengacu kepada Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yaitu: . Pencegahan • Tindakan pencegahan kumuh meliputi pengelolaan dan pemeliharaan kualitas perumahan dan permukiman, serta dengan pencegahan tumbuh dan berkembangnya perumahan dan permukiman kumuh baru. Peningkatan Kualitas • Peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat dilaksanakan melalui pola-pola penanganan, antara lain pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali Pengelolaan • Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan permukiman secara berkelanjutan; • Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya; • Pengelolaan oleh masyarakat difasilitasi oleh pemerintah daerah baik dukungan pendanaan untuk pemeliharaan maupun penguatan kapasitas masyarakat untuk melaksanakan pengelolaan; • Pengelolaan oleh pemerintah daerah dengan berbagai sumber pendanaan.
  • 15. Lokasi: Program kotaku dilaksanakan di 269 kota/kabupaten di 34 Propinsi di seluruh Indonesia. Cakupan lokasi program berdasarkan kategori kegiatan adalah sebagai berikut: Kegiatan peningkatan kualitas permukiman dilaksanakan di seluruh kawasan teridentifikasi kumuh yang diusulkan kabupaten/kota. Khusus untuk perbaikan infrastruktur tingkat kota (infrastruktur primer dan sekunder), dukungan investasi dari pemerintah pusat hanya akan diberikan kepada kota/kabupaten terpilih, yang memenuhi kriteria tertentu. Kegiatan pencegahan kumuh dilaksanakan di seluruh kelurahan dan atau kawasan/kecamatan Perkotaan diluar kel/desa kawasan yang teridentifikasi kumuh termasuk lokasi kawasan permukiman potensi rawan kumuh yang diidentifikasi pemerintah kabupaten/kota. Kegiatan pengembangan penghidupan berkelanjutan dilakukan di semua lokasi peningkatan kualitas maupun pencegahan kumuh.
  • 16. Diagram Perencanaan Penanganan Kumuh melalui KOTAKU di Tingkat Kota dan Tingkat Masyarakat :
  • 17. Diagram Penyelenggaraan Program KOTAKU Tingkat Kota dan Masyarakat
  • 18. PELAKU PROGRAM Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya Dit. PKP PMU Satker/PPK Pusat Satker/PPK Provinsi Satker/PPK Kab/Kota Tim Advisory Tim Evaluasi KMP/NMC OSP CB KMW & KMT Tim Korkot Tim Pengarah Pokja PKP Nasional Pokja PKP Nasional CCMU Pokja PKP Provinsi Gubernur Pokja PKP Kab/Kota Bupati/Walikota Camat Tim Fasilitator Lurah/Kades Tim UP yang Dikontrak Masyarakat BKM/LKM KSM Relawan Relawan Teknik GARIS KOLABORASI DAN KOORDINASI GARIS PELAKSANAAN GARIS DUKUNGAN PROGRAM Tingkat Kel/Desa Tingkat Kecamatan Tingkat Kab/Kota Tingkat Provinsi Tingkat Pusat Garis Pengendalian Garis Koordinasi