SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 1
MATA KULIAH
Wednesday, September 28, 2016 2Drs. H. Waluyo Daryadi KS.
PENGANTAR TEORI PAJAK ATAS
PENGHASILAN (PAPh)
(TAX ON INCOME)
Definisi Pajak :
1. Konsiderans menimbang huruf a. UU No. 6/1983,
UU No. 7/1983, UU No. 8/1983  filosofi dari
perpajakan  merupakan kewajiban kenegaraan
setiap warga untuk turut berperan serta dalam
pembiayaan Negara dan pembangunan nasional;
9/28/2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 3
2. Definisi menurut UU KUP th 2007 (Psl 1 angka 1):
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebasar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Definisi Penghasilan :
Setiap tambahan kemampuan ekonomis
yg diterima /diperoleh WP, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia yang dapat dipakai utk
konsumsi / utk menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan dgn nama
dan dlm bentuk apapun, termasuk ………
9/28/2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 4
Pengantar Teori Pajak Atas
Penghasilan (PAPh)
1. Dalam memenuhi kebutuhan hidup,
seseorang memerlukan/mencari sesuatu yg
diperlukan utk hidup. Yang dicari harus
didapatkan  Pendapatan (income).
Wednesday, September 28, 2016 5Drs. H. Waluyo Daryadi KS.
2. Utk hidup, seseorang hrs mengorbankan/
mengeluarkan/membelanjakan “sesuatu” 
Pengeluaran/Belanja (expense/expenditure)
= utk konsumsi dan investasi  lihat definisi
Penghasilan Netto.
Wednesday, September 28, 2016 6Drs. H. Waluyo Daryadi KS.
3. Negara juga memerlukan Pendapatan
utk membiayai (belanja) Konsumsi dan
Investasi supaya tetap hidup (survive).
Pendapatan Negara yg utama adalah
Pajak yg berasal dari sebagian
Pendapatan masyarakat berupa iuran
sbg wujud peran serta dlm pembiayaan
Negara (konsumsi) dan Pembangunan
Nasional (investasi).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 7
4. Dari Perolehan Pendapatan Dan Pengeluaran
Belanja Dipungut Pajak oleh Negara :
4.1. Pajak Penghasilan  atas Penghasilan
(pendapatan) Netto, yg diperoleh
seseorang atau suatu Badan ( dlm usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya).
4.2. Penghasilan Netto dikurangi Pajak
(PPh) adalah Penghasilan setelah Pajak
yg siap dibelanjakan (disposable income)
utk konsumsi atau utk menambah
kekayaan  investasi aset.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 8
4.3. (Sisa) Penghasilan (yg sudah dikurangi PPh)
yg digunakan utk belanja konsumsi/
investasi dikenakan Pajak Atas Konsumsi.
4.4. Dari hasil belanja utk investasi adalah
merupakan tambahan harta/kekayaan
seseorang/badan, yg akan dikenakan 
Pajak Atas Harta  atas kepemilikan
harta/aset yg berasal dari belanja investasi.
4.5. Dokumen tertentu yg menjadi bukti perdata
atas transaksi kepemilikan harta/kekayaan,
atau keadaan/kejadian perdata dikenakan
Pajak (Bea) atas dokumen tertentu sbg bukti
perdata oleh seseorang atau sesuatu Badan.
5.1. Orang pribadi (alamiah)  individuals.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 9
5. Subyek Pajak (Siapa/Who)
5.2. Warisan tak terbagi menggantikan (ahli waris)
yg berhak  subyek fiksi.
5.3. Badan (bentukan legal) dgn nama dan dlm
bentuk apapun (profit & non profit).
5.4. Bentuk Usaha Tetap (BUT)  Permanent
Establishment.
 sekumpulan orang dan atau modal,
 yang merupakan kesatuan ,
 baik yang melakukan usaha,
 maupun yang tidak melakukan usaha,
 yang meliputi PT. . . . dst, (KUP.2008).
(pengertian luas meliputi org. Nirlaba).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 10
5.3A PENGERTIAN BADAN
 subyek pajak berpotensi secara subyektif dan
obyektif menjadi “wajib pajak”;
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 11
5.3A.1. Badan Sbg. Subyek Pajak dan
Wajib Pajak
 yaitu bila telah menerima atau memperoleh
penghasilan  mendapatkan NPWP;
 sbg. “Wajib Pajak”, maka menurut peraturan
perundang-undangan pajak, Badan ditetapkan untuk
melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
 dalam negeri :
≈ didirikan atau ber kedudukan di Indonesia;
≈ menerima atau memperoleh penghasilan baik dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia (worldwide
income/global income, asas domisili);
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 12
5.3A.2. Badan Sbg. Subyek Pajak dan
Wajib Pajak
 luar negeri :
≈ tidak didirikan atau tidak ber kedudukan di Indonesia; tetapi
≈ menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia melalui
“BUT”; atau
≈ menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan
dari usaha atau kegiatan melalui “BUT” (asas sumber).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 13
6. Status Subyek
6.1. Subyek Dalam Negeri
6.1.1. Orang Pribadi (Individuals)
Yang sejak lahir/pindah dari LN
(menyatakan niat utk) tinggal di Indonesia
(domisili) menurut batas waktu tertentu 
time test.
6.1.2. Badan yg didirikan / Kantor Pusat /
berkegiatan di Indonesia.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 14
6.2.Subyek Luar Negeri
6.2.1. Orang Pribadi Luar Negeri
Yang menerima penghasilan dari harta yg
terletak di Indonesia.
6.2.2. Badan Luar Negeri
Yang menerima penghasilan dari harta yg
terletak di Indonesia.
6.2.3. Orang Pribadi / Badan
Yang menjalankan kegiatan usaha di
Indonesia melalui suatu BUT, maupun tidak
melalui BUT.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 15
6A. STATUS BUT DALAM SEJARAH PAJAK ATAS
PENGHASILAN (SUMBER UU NO. 17/2000)
6A.1. SEBELUM THN.1984, PAJAK ATAS BADAN DIATUR
DALAM ORD. PAJAK PERSEROAN THN. 1925 DGN.
STATUS PENDIRIAN TETAP (NAMA UTK BUT DULU)
SBG. SUBYEK PAJAK LUAR NEGERI.
6A.2. DGN. UU NO. 7 THN. 1983, MULAI 1 JAN. 1984
STATUS “BENTUK USAHA TETAP” (BUT) BERUBAH
MENJADI SUBYEK DLM. NEGERI.
6A.3. SEJAK 1 JAN.1995 (DGN. UU NO. 10/1994) BUT
DITETAPKAN LAGI SBG. SUBYEK PAJAK LUAR
NEGERI S/D SEKARANG SEPERTI DIMUAT DLM
UU.NO.17/2000, DAN TERAKHIR DLM.
PERUBAHAN TAHUN 2009 KEMBALI SEPERTI
PPs.1925.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 16
6A.4 APA SEBETULNYA BENTUK USAHA TETAP
(BUT) (PERMANENT ESTABLISHMENT) ITU?
6A.4.1. ORANG PRIBADI (ASING)  EXPATRIATE
di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
12 bulan.
6A.4.2.BADAN (ASING)
Tdk di dirikan & tdk berkedudukan di
Indonesia; yg :
- melakukan usaha & kegiatan di Ind. dlm.
bentuk :
~ tempat kdd. Mgt. ~cab,persh.
~ ktr.perwkl. ~ ged. Ktr,
~ pabrik,bengkel,
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 17
- pertamb. penggalian, pengeboran, ekspl.
tmb.
- perikanan,pertanian,peternakan,perkebunan,
perhutanan;
- proyek konstruksi, instalasi & perakitan
(assmbl)
- jasa apapun oleh pgw./org lain (asing) >> 60
hr dlm 12 bln;
- org./bdn selaku agen tdk.bebas (non
independent agent),
- agen/pgw. Ass asing yg terima premi&risiko di
Ind.
7.1. Pejabat Kor Diplomatik & Konsuler  CD & CC dari
negara asing di Indonesia + Staf + Keluarga dg syarat
tidak melakukan kegiatan/usaha lain selain tugas-tugas
diplomatik/konsuler.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 18
7. Non Subyek
7.2. Perwakilan (kedutaan/konsulat) negara asing di
Indonesia.
7.3. Perwakilan Badan Dunia PBB, dan badan
Internasional lainnya yg bekerja/ bermanfaat bagi
Indonesia yg diakui & ditetapkan dlm PerMenKeu.
7.4. Pejabat yg bekerja pada badan-badan tsb no. 7.3.
dgn syarat : bukan WNI; tdk menjalankan kegiatan
usaha di Indonesia.
8.1. Penghasilan  dlm arti seluas-luasnya / terbatas.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 19
8. Obyek Pajak
8.2. Struktur Penghasilan :
8.2.1. Penghasilan Bruto (Gross Income)
8.2.2. Penghasilan Netto (Net Income)
8.2.3. Penghasilan Kena Pajak (Taxable Income)
8.2.4. Penghasilan Sesudah Pajak (Income After Tax
 Disposable Income)
8.2.5. Utk Badan (Gross = Penghasilan sebelum
Bunga, Pajak, Penyusutan, Amortisasi,
deplesi  EBITDA).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 20
8A. Lanjutan Obyek Pajak
8A.1. Obyek Pajak Orang Pribadi :
1.1. Umumnya dari sumber subyek sbg SDM
(karyawan  Employee) yg menerima atau
memperoleh penghasilan dari Pemberi Kerja
(Majikan  Employer).
1.2. OP dapat juga mendapatkan penghasilan dari
kegiatan usaha sendiri (self employed) atau
pekerjaan bebas  freelancer  service-
provider/service renderer, contoh ……
1.3. Dari penghasilan / sumber lain termasuk
tambahan kekayaan neto (net capital gain).
(lihat Badan).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 21
8A.2. Obyek Pajak WP Badan :
2.1. Sesuai sifat/tujuan badan usaha yg utama dari
kegiatan usaha = Laba Usaha  Pasal 4 ayat (1)c;
 Profit;
2.2. dari luar kegiatan usaha = pendapatan lain-lain 
Psl.4 (1) d s/d i dan k s/d p : meliputi keuntungan
karena pengalihan/penjualan aktiva perusahaan
kpd.badan lain sbg.ganti saham/setoran modal,
keuntungan yg.diperoleh badan lain krn. Pengalihan
kpd. pemegang saham, karena likuidasi dsj., karena
hibah, pengembalian pajak yg sdh dibiayakan;
2.3. dari lain-lain bunga, dividen, royalti, sewa; krn
pembebasan utang; krn selisih kurs valas; hsl
revaluasi aktiva, premi assr., iuran dst, tambahan
kekayaan netto; baik dari dalam Negeri maupun
dari Luar Negeri.
8B.1. yg dpt menjadi obyek Pajak adl.(baik bruto
maupun netto):
 setiap tambahan kemampuan ekonomis
(economic benefits) yg diterima / diperoleh
WP,
 baik berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia,
 yg dpt dipakai utk konsumsi / menambah
kekayaan WP.- >> luas sekali meliputi
hampir semua bentuk & jenis “income”
{Psl. 4 (1) hrf a s/d p} kecuali yg
dikecualikan .- >> non obyek Psl. 4 (3) a
s/d k.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 22
8B.Lebih lanjut tentang Obyek Pajak
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 23
8B.2. Sumber Penghasilan :
2.1. SDM sbg faktor produksi (na.ker.), jasa-jasa, atau
profesi/pek. bebas ;
2.2. dari usaha & kegiatan (self imployed &
entrprise) ;
2.3. dari modal / harta tetap & bergerak (funds/capital
& properties);
2.4. dari sumber lain-lain nya.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 24
8C. Khusus tentang Penghasilan BUT:
8C.1. berasal dari :
 usaha & kegiatan yg dilakukan di Indonesia;
 harta/properti yg dimiliki / dikuasai yg terletak
di Ind;
 usaha & kegiatan Ktr. Pusat di LN. Yg
dilakukan di Ind yg sama / sejenis dgn kegiatan
BUT itu sendiri di Ind. (force of attraction);
 penghasilan yg tsb. dlm Ps.26 yg diterima Ktr.
Pusat nya spj. terdpt hubungan efektif antara
BUT dgn sumber ph. tsb.
8C.2. Biaya / Pengeluaran BUT
yg boleh dikurangkan, sama dgn biaya & pengeluaran
Badan DN, termasuk biaya utk Ktr. Pusat (kecuali
yg “non deductible”),  Ps. 5 (2) , (3) & Ps. 6 (1)
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 25
8.3. Konsep tentang Penghasilan
8.3.1. Konsep pertambahan (kemampuan ekonomis)
penghasilan :
 Accretion Concept of Income
 Lihat definisi Penghasilan di UU PPh.
8.3.2. Konsep sumber dari penghasilan
 Source Concept of Income
 Penghasilan berasal dari sumber-sumber
8.3.2.1. Sumber daya alam (sewa2/royalty hak
pemanfaatan alam).
8.3.2.2. Sumber daya manusia (tenaga kerja,
pekerjaan bebas, profesi atau jasa2).
8.3.2.3. Sumber usaha/kegiatan utk mendapatkan
atau memperoleh laba usaha (profit)  self
imployed & enterprise.
8.3.2.4. Sumber modal  harta tetap & bergerak
(funds/capital & properties)
8.3.2.5. Sumber-sumber lainnya.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 26
8.4. Non Obyek
8.4.1. Biasanya sifatnya diterima seseorang dlm
hubungan keluarga utk alimentasi (bantuan,
pemberian Ortu kepada anak utk biaya hidup).
8.4.2. Ditetapkan secara limitatif dlm UU sbg
Bukan Obyek (kena) Pajak.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 27
9. Dasar Pengenaan Pajak (Taxable Base)
9.1. Pajak dihitung baik dari basis Netto maupun Bruto.
9.1.1. Utk penghasilan tertentu (laba usaha) biasanya
dihitung dgn basis Netto ( Ph. Bruto dikurangi
biaya usaha  kecuali biaya-biaya yg tdk dpt
dikurangkan; ingat prinsip “taxability-
deductibility & non taxability–non deductibility”);
via self assessment  kecuali ditetapkan lain .
9.1.2. Dari sumber lain-lain biasanya Penghasilan
dihitung dr basis Bruto via pemungutan/
pemotongan ph lain (withholding tax) atau PPh
final Psl. 4 (2).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 28
9.2. Dari Basis Netto  Penghasilan Bruto harus
dikurangi dgn Biaya Usaha yang :
9.2.1. Sekali habis 1 tahun (biaya rutin)
9.2.2. Punya manfaat ≥ 1 tahun melalui pembebanan:
- Penyusutan, Amortisasi, Deplesi;
9.2.3. Kompensasi kerugian; bukan biaya melainkan
hak utk diperhitungkan dgn laba tahun-tahun
berikutnya.
9.3. Dari Statusnya :
Biaya-biaya / Pengeluaran  dapat bersifat (berstatus)
- Yg Deductible = lihat Psl 6 UU No. 18/2000;
- Yg Non Deductible = lihat Psl 9 (1);
- Yg melalui penyusutan/amortisasi/deplesi =
lihat Psl 9 (2)
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 29
9.3A. Pengeluaran/Biaya-biaya yg dpt dikurangkan dari
Ph. Bruto (deductible costs/expensesi).
9.3A.1. Pedoman utama : biaya utk mendapatkan,
menagih & memelihara (mempertahankan) Ph./
income :  3 M.
1.1. biaya operasional / rutin, yg manfaatnya / habis
terpakai dlm se th atau kurang  Ps.6 (1) a ;
1.2. biaya/pengeluaran (investasi) yg mempunyai masa
manfaat lbh dr 1 th melalui penyusutan, amortisasi
& deplesi Ps.6 (1) b jo. Ps.9 (2) ;
1.3. biaya lain-lain – Ps.6 (1) hrf. c, d, e, f, g, h;
(overheads)
1.4. kompensasi kerugian baik horizontal antar sesama
obyek dlm 1 th buku/pjk maupun vertikal dari th
ke th s/d max 5 th  Ps. 6 (2)
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 30
9.3A.2. Penyusutan & Amortisasi
2.1. termasuk biaya 3 M utk. perolehan harta /aktiva
yg digunakan dlm. Perusahaan yg mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun, yg
pembebanannya sbg. biaya melalui Penyusutan
utk aktiva berwujud kecuali tanah  Psl. 11; atau
melalui Amortisasi utk aktiva tdk tdk berwujud 
Psl. 11A; {lihat juga Psl. 6 (1) b dan Psl.9 (2)} ;
2.1. ada dua metoda penyusutan :
 garis lurus (straight line method);
 saldo menurun (declining balance method);
WP Badan boleh pilih salah satu metoda dan hrs
taat asas.
WP OP berlaku sama utk yg self employment.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 31
9.3A.3. Penyusutan Menurut Metoda
3.1. garis lurus :
nilai perolehan (pembelian) di susut sebesar bagian-
bagian yg sama besar tiap thn. (dlm %) selama masa
manfaat (fiskal) dari aktiva tsb. (Psl. 11);
3.2. saldo menurun :
nilai perolehan di susut sebesar bagian yg semakin kecil
karena dasar penyusutannya adalah nilai sisa buku
sesudah penyusutan thn sebelumnya, makin lama makin
kecil dan pd. thn terakhir masa manfaat disusut 1x gus 
perlu izin DJP !
3.3. Aktiva yg disusut dikelompokkan dlm :
1. bukan bangunan ada 4 klp aktv.; dan
2. bangunan permanen disusut 20 thn 5% 1 thn.; semi
permanen disusut 10 thn 10% 1 thn.
(Lihat tabel psl. 11 dan 11A)
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 32
9.3A.4. Kompensasi Kerugian (Fiskal) {Pasal 6 ayat (2)}
Jika dlm suatu thn Badan menderita kerugian, maka
kerugian itu dapat dikompensasikan
(diperhitungkan) dgn. keuntungan / penghasilan
netto dari thn berikutnya; sampai selama 5 thn.
Artinya jika s/d thn ke 5 masih ada sisa kerugian yg
berasal dr thn pertama, maka kerugian tsb hangus
(tdk dpt dikompensasikan lagi di thn ke 6).
Namun dlm Psl 31A diberikan kemudahan
kompensasi rugi s/d 10 thn kpd Badan yg berinvestasi
di sektor ekonomi yg berskala prioritas tinggi,
terutama di daerah terpencil.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 33
10.Penggolongan, Kategorisasi & Sifat Pajak
Atas Penghasilan (PAPh)
10.1. PAPh termasuk golongan Pajak Langsung, artinya …..
10.2. PAPh masuk kategori :
- Pajak Subyektif (utk OP), artinya ….., dan
- Pajak Obyektif (utk Badan), artinya …….
10.3. PAPh utk OP, bersifat personal (individual/pribadi/
perseorangan).
10.4. PAPh utk Badan, bersifat non personal (inrem),
karena yg utama obyeknya = laba usaha.
Tetapi sebagai golongan PL subyektif Subyek Badan
tetap bertanggung jawab terhadap pelunasan beban
pajak.
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 34
11. Tarif Pajak Atas Penghasilan
11.1. Umumnya berlaku Tarif Umum (normal) baik utk
OP maupun utk Badan/BUT  dari Net Income
Base.
11.2. Umumnya tarif pajak bersifat Progresif
(Progresive Rate) akan tetapi yg terjadi/kenyataan
adl sifat tarif yg progresif proporsional atau
proporsional progresif, artinya ……..
11.3. UU memisahkan tarif utk OP (personal tax) dan
utk Badan (corporate tax).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 35
12. Menghitung Pajak Terutang utk OP yg melakukan
kegiatan usaha/pek. bebas (self employed &
rendering services) dan utk badan/BUT.
12.1. yg menjadi dasar pengenaan PPh (DPP) adl. Penghasilan
Kena Pajak (PKP) ;
12.2. Penghasilan Kena Pajak adl. Ph. Netto dikurangi Ph. yg sdh
dikenakan Pj. tersendiri/final dan atau Ph.non obyek dan
atau Kompensasi Kerugian Fiskal;
12.3. Ph. Netto adl. Ph. Bruto dikurangi biaya-biaya yg boleh
dikurangkan (deductible expenses)  3 M;
12.4. Ph.Bruto adl. Jumlah seluruh penerimaan/peredaran usaha
seblm dikurang biaya-biaya;
PPh Terutang adl. PKP dikalikan Tarif PPh Badan Ps. 17 ayat
(1) hrf. a OP, huruf b Badan;
12.5. Dgn kata lain PPh terutang dari Laba Usaha dihitung
berdsrkan Basis Netto (Net Base).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 36
13. Macam & Cara Pelunasan PAPh
PPh terutang  lihat Ps. 28 (1)  net base
13.1. PPh.Ps.22 dipungut oleh Pihak lain atas transaksi
tertentu (gross base);
13.2. PPh.Ps.23 dipotong oleh Pihak lain atas transaksi
tertentu (gross base);
13.3. PPh.Ps.24 , pajak yg sdh dibayar atas Penghasilan dr LN
 yg dpt dikreditkan (Net Base);
13.4. PPh.Ps.25 , angsuran bulanan dlm th berjalan  1/12 x
PPh ymhdbayar th lalu (estimated tax base);
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 37
13.5. PPh.Ps.26 (5), khusus utk Ktr.Pusat BUT; (gross base)
13.6. PPh.Ps. 29 pajak yg akhirnya hrs dibayar / atau lebih
bayar yg hrs dilunasi / atau dpt di claim sblm. SPT Th-
an dimasukkan ke KPP.; (netbase)
13.7. PPh.Ps. 4A (2), biasanya “final” (gross basei), atas
Penghasilan tertentu selain yg sdh dipotong PPh.Ps. 23.
Ada dua jenis SPT PPh Badan :
 Standar  form. 1771 berbahasa Indonesia & satuan mata
uang Rupiah (Rp.);
 Khusus  form. 1771 $ berbahasa asing (Inggris) dan
mata uang asing (dollar).
SPT dibagi dalam :
 SPT Induk;
 Lampiran SPT (I s/d VI).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 38
STEP BY STEP TO FILING THE CORPORATE
INCOME TAX RETURN
(Penuntun Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan =
SPT – Pajak Penghasilan = PPh Badan)
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 39
Secara umum tersusun dalam :
 bagian / status;
 kolom dan lajur;
 Lampiran-lampiran;
 Pernyataan kebenaran laporan yang disajikan.
Pada dasarnya SPT merupakan rangkuman isi Pasal-Pasal UU PPh.
Bagian/status, kolom & lajur :
 general status = identitas WP;
 income statement/declaration;
 tax liability/due; tax credit;
 deficienty/excessive tax;
 estimated tax installment
 table of attachments;
 legal statement under oath.
Lampiran utama ;
 Laporan Keuangan Fiskal (Neraca & Daftar Laba/Rugi);
 Daftar Penyusutan / Amortisasi;
 Kompensasi Kerugian Fiskal (jika ada).
Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 40
ISI DAN BAGIAN SPT

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Tobagus Makmun
 
makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21Fitri Bersahabat
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
01 biaya fiskal
01 biaya fiskal01 biaya fiskal
01 biaya fiskalFajri A
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiGendhuk Nugroho
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiNaila Karima
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaARIEF DJUNAEDI
 
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...Asep suryadi
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Simas karebet
 
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21PELANGI ANGGITA
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badanmateripenyuluhan
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_newnatal kristiono
 
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONIPengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONIRiki Ardoni
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 
Subjek pajak
Subjek pajakSubjek pajak
Subjek pajakprabowow
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Myla Rezietha
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...Roko Subagya
 

Was ist angesagt? (20)

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
 
makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 
Pph pasal 21
Pph pasal 21Pph pasal 21
Pph pasal 21
 
01 biaya fiskal
01 biaya fiskal01 biaya fiskal
01 biaya fiskal
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadi
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
 
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
 
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
 
Pph 21.ppt
Pph 21.pptPph 21.ppt
Pph 21.ppt
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26
 
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONIPengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
Subjek pajak
Subjek pajakSubjek pajak
Subjek pajak
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
 

Andere mochten auch

Pajak spt badan
Pajak   spt badan Pajak   spt badan
Pajak spt badan Yan Chen
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MYABES HULU
 
Kriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmKriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmWahono Diphayana
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutAsep suryadi
 
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...Anton Kurniawan
 
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...Uofa_Unsada
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANYABES HULU
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalYABES HULU
 
Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70)
Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70) Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70)
Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70) Prie Yono
 
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuAnalisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuPatricia Njoto
 
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)KhairilJaa
 
Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979
Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979
Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979Denny Kim
 
End Year 1 Worksheet Accounting
End Year 1 Worksheet AccountingEnd Year 1 Worksheet Accounting
End Year 1 Worksheet Accountingadragos
 
EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...
EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...
EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...Uofa_Unsada
 
Sistem perdagangan internasional
Sistem perdagangan internasionalSistem perdagangan internasional
Sistem perdagangan internasionalrizki siregar
 

Andere mochten auch (20)

Dasar-dasar Perpajakan
Dasar-dasar PerpajakanDasar-dasar Perpajakan
Dasar-dasar Perpajakan
 
Pajak spt badan
Pajak   spt badan Pajak   spt badan
Pajak spt badan
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Spt
SptSpt
Spt
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
 
Kriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmKriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkm
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
 
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70)
Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70) Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70)
Akuntansi pasca tax amnesty (psak 70)
 
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuAnalisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
 
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
 
Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979
Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979
Peraturan menteri perdagangan nomor 39 m dagper9200979
 
End Year 1 Worksheet Accounting
End Year 1 Worksheet AccountingEnd Year 1 Worksheet Accounting
End Year 1 Worksheet Accounting
 
EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...
EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...
EFEKTIVITAS DAMPAK PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) TERHADAP PEN...
 
Sistem perdagangan internasional
Sistem perdagangan internasionalSistem perdagangan internasional
Sistem perdagangan internasional
 
Aritmatika sosial
Aritmatika sosialAritmatika sosial
Aritmatika sosial
 

Ähnlich wie Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912dewimita
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.pptJancokKoe1
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.pptabifarizka
 
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docxMakalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docxIcha257332
 
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfNathaniaAprillya
 
Bentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.ppt
Bentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.pptBentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.ppt
Bentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.pptFavianMaravilleYadis
 
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdfMATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdfMARWANANURDIN
 
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...BillyReihan
 
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...Rizky Aisyah Al-asturlabi
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakanisa93
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pphRoko Subagya
 
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxIHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxMarkLee622262
 
P ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadiP ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadidianmollucas
 
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakAlgamarputra
 

Ähnlich wie Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke (20)

Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docxMakalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
 
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
 
Bentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.ppt
Bentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.pptBentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.ppt
Bentuk Usaha Tetap Bina Nusantara Uni.ppt
 
PPh
PPhPPh
PPh
 
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdfMATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
 
Dasarhukum pph
Dasarhukum pphDasarhukum pph
Dasarhukum pph
 
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
 
Tm 4- subjek-objek pajak
Tm 4- subjek-objek pajakTm 4- subjek-objek pajak
Tm 4- subjek-objek pajak
 
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
 
Booklet pph
Booklet pphBooklet pph
Booklet pph
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajak
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxIHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
 
Pajak pph
Pajak pphPajak pph
Pajak pph
 
P ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadiP ph+orang+pribadi
P ph+orang+pribadi
 
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
 

Mehr von Asep suryadi

perpajakan internasional
 perpajakan internasional  perpajakan internasional
perpajakan internasional Asep suryadi
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
 
Ppn dan p pn bm uu no 42 tahun 2009
Ppn dan p pn bm uu no 42  tahun 2009Ppn dan p pn bm uu no 42  tahun 2009
Ppn dan p pn bm uu no 42 tahun 2009Asep suryadi
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Asep suryadi
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 Asep suryadi
 
Akuntansi biaya produksi pesanan
Akuntansi biaya produksi pesananAkuntansi biaya produksi pesanan
Akuntansi biaya produksi pesananAsep suryadi
 
Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Asep suryadi
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Asep suryadi
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Asep suryadi
 
Pengantar akuntasi biaya bab 1
Pengantar akuntasi biaya bab 1Pengantar akuntasi biaya bab 1
Pengantar akuntasi biaya bab 1Asep suryadi
 
Penghasilan PPH orang pribadi
Penghasilan PPH orang pribadiPenghasilan PPH orang pribadi
Penghasilan PPH orang pribadiAsep suryadi
 
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisiBagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisiAsep suryadi
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganAsep suryadi
 
pengantar staistik ukuran letak
pengantar staistik ukuran letakpengantar staistik ukuran letak
pengantar staistik ukuran letakAsep suryadi
 
matematika keuangan bunga majemuk
matematika keuangan bunga majemukmatematika keuangan bunga majemuk
matematika keuangan bunga majemukAsep suryadi
 
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaimatematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaiAsep suryadi
 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanaAsep suryadi
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan Asep suryadi
 
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)Asep suryadi
 

Mehr von Asep suryadi (20)

perpajakan internasional
 perpajakan internasional  perpajakan internasional
perpajakan internasional
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Ppn dan p pn bm uu no 42 tahun 2009
Ppn dan p pn bm uu no 42  tahun 2009Ppn dan p pn bm uu no 42  tahun 2009
Ppn dan p pn bm uu no 42 tahun 2009
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23
 
Akuntansi biaya produksi pesanan
Akuntansi biaya produksi pesananAkuntansi biaya produksi pesanan
Akuntansi biaya produksi pesanan
 
Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
 
Pengantar akuntasi biaya bab 1
Pengantar akuntasi biaya bab 1Pengantar akuntasi biaya bab 1
Pengantar akuntasi biaya bab 1
 
Penghasilan PPH orang pribadi
Penghasilan PPH orang pribadiPenghasilan PPH orang pribadi
Penghasilan PPH orang pribadi
 
PPN dan PPnbm
PPN dan PPnbmPPN dan PPnbm
PPN dan PPnbm
 
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisiBagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisi
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuangan
 
pengantar staistik ukuran letak
pengantar staistik ukuran letakpengantar staistik ukuran letak
pengantar staistik ukuran letak
 
matematika keuangan bunga majemuk
matematika keuangan bunga majemukmatematika keuangan bunga majemuk
matematika keuangan bunga majemuk
 
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaimatematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhana
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan
 
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
 

Kürzlich hochgeladen

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

  • 1. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 1
  • 2. MATA KULIAH Wednesday, September 28, 2016 2Drs. H. Waluyo Daryadi KS. PENGANTAR TEORI PAJAK ATAS PENGHASILAN (PAPh) (TAX ON INCOME)
  • 3. Definisi Pajak : 1. Konsiderans menimbang huruf a. UU No. 6/1983, UU No. 7/1983, UU No. 8/1983  filosofi dari perpajakan  merupakan kewajiban kenegaraan setiap warga untuk turut berperan serta dalam pembiayaan Negara dan pembangunan nasional; 9/28/2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 3 2. Definisi menurut UU KUP th 2007 (Psl 1 angka 1): Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebasar- besarnya kemakmuran rakyat.
  • 4. Definisi Penghasilan : Setiap tambahan kemampuan ekonomis yg diterima /diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai utk konsumsi / utk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dgn nama dan dlm bentuk apapun, termasuk ……… 9/28/2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 4
  • 5. Pengantar Teori Pajak Atas Penghasilan (PAPh) 1. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, seseorang memerlukan/mencari sesuatu yg diperlukan utk hidup. Yang dicari harus didapatkan  Pendapatan (income). Wednesday, September 28, 2016 5Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 2. Utk hidup, seseorang hrs mengorbankan/ mengeluarkan/membelanjakan “sesuatu”  Pengeluaran/Belanja (expense/expenditure) = utk konsumsi dan investasi  lihat definisi Penghasilan Netto.
  • 6. Wednesday, September 28, 2016 6Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 3. Negara juga memerlukan Pendapatan utk membiayai (belanja) Konsumsi dan Investasi supaya tetap hidup (survive). Pendapatan Negara yg utama adalah Pajak yg berasal dari sebagian Pendapatan masyarakat berupa iuran sbg wujud peran serta dlm pembiayaan Negara (konsumsi) dan Pembangunan Nasional (investasi).
  • 7. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 7 4. Dari Perolehan Pendapatan Dan Pengeluaran Belanja Dipungut Pajak oleh Negara : 4.1. Pajak Penghasilan  atas Penghasilan (pendapatan) Netto, yg diperoleh seseorang atau suatu Badan ( dlm usaha memenuhi kebutuhan hidupnya). 4.2. Penghasilan Netto dikurangi Pajak (PPh) adalah Penghasilan setelah Pajak yg siap dibelanjakan (disposable income) utk konsumsi atau utk menambah kekayaan  investasi aset.
  • 8. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 8 4.3. (Sisa) Penghasilan (yg sudah dikurangi PPh) yg digunakan utk belanja konsumsi/ investasi dikenakan Pajak Atas Konsumsi. 4.4. Dari hasil belanja utk investasi adalah merupakan tambahan harta/kekayaan seseorang/badan, yg akan dikenakan  Pajak Atas Harta  atas kepemilikan harta/aset yg berasal dari belanja investasi. 4.5. Dokumen tertentu yg menjadi bukti perdata atas transaksi kepemilikan harta/kekayaan, atau keadaan/kejadian perdata dikenakan Pajak (Bea) atas dokumen tertentu sbg bukti perdata oleh seseorang atau sesuatu Badan.
  • 9. 5.1. Orang pribadi (alamiah)  individuals. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 9 5. Subyek Pajak (Siapa/Who) 5.2. Warisan tak terbagi menggantikan (ahli waris) yg berhak  subyek fiksi. 5.3. Badan (bentukan legal) dgn nama dan dlm bentuk apapun (profit & non profit). 5.4. Bentuk Usaha Tetap (BUT)  Permanent Establishment.
  • 10.  sekumpulan orang dan atau modal,  yang merupakan kesatuan ,  baik yang melakukan usaha,  maupun yang tidak melakukan usaha,  yang meliputi PT. . . . dst, (KUP.2008). (pengertian luas meliputi org. Nirlaba). Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 10 5.3A PENGERTIAN BADAN
  • 11.  subyek pajak berpotensi secara subyektif dan obyektif menjadi “wajib pajak”; Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 11 5.3A.1. Badan Sbg. Subyek Pajak dan Wajib Pajak  yaitu bila telah menerima atau memperoleh penghasilan  mendapatkan NPWP;  sbg. “Wajib Pajak”, maka menurut peraturan perundang-undangan pajak, Badan ditetapkan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
  • 12.  dalam negeri : ≈ didirikan atau ber kedudukan di Indonesia; ≈ menerima atau memperoleh penghasilan baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia (worldwide income/global income, asas domisili); Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 12 5.3A.2. Badan Sbg. Subyek Pajak dan Wajib Pajak  luar negeri : ≈ tidak didirikan atau tidak ber kedudukan di Indonesia; tetapi ≈ menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia melalui “BUT”; atau ≈ menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari usaha atau kegiatan melalui “BUT” (asas sumber).
  • 13. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 13 6. Status Subyek 6.1. Subyek Dalam Negeri 6.1.1. Orang Pribadi (Individuals) Yang sejak lahir/pindah dari LN (menyatakan niat utk) tinggal di Indonesia (domisili) menurut batas waktu tertentu  time test. 6.1.2. Badan yg didirikan / Kantor Pusat / berkegiatan di Indonesia.
  • 14. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 14 6.2.Subyek Luar Negeri 6.2.1. Orang Pribadi Luar Negeri Yang menerima penghasilan dari harta yg terletak di Indonesia. 6.2.2. Badan Luar Negeri Yang menerima penghasilan dari harta yg terletak di Indonesia. 6.2.3. Orang Pribadi / Badan Yang menjalankan kegiatan usaha di Indonesia melalui suatu BUT, maupun tidak melalui BUT.
  • 15. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 15 6A. STATUS BUT DALAM SEJARAH PAJAK ATAS PENGHASILAN (SUMBER UU NO. 17/2000) 6A.1. SEBELUM THN.1984, PAJAK ATAS BADAN DIATUR DALAM ORD. PAJAK PERSEROAN THN. 1925 DGN. STATUS PENDIRIAN TETAP (NAMA UTK BUT DULU) SBG. SUBYEK PAJAK LUAR NEGERI. 6A.2. DGN. UU NO. 7 THN. 1983, MULAI 1 JAN. 1984 STATUS “BENTUK USAHA TETAP” (BUT) BERUBAH MENJADI SUBYEK DLM. NEGERI. 6A.3. SEJAK 1 JAN.1995 (DGN. UU NO. 10/1994) BUT DITETAPKAN LAGI SBG. SUBYEK PAJAK LUAR NEGERI S/D SEKARANG SEPERTI DIMUAT DLM UU.NO.17/2000, DAN TERAKHIR DLM. PERUBAHAN TAHUN 2009 KEMBALI SEPERTI PPs.1925.
  • 16. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 16 6A.4 APA SEBETULNYA BENTUK USAHA TETAP (BUT) (PERMANENT ESTABLISHMENT) ITU? 6A.4.1. ORANG PRIBADI (ASING)  EXPATRIATE di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam 12 bulan. 6A.4.2.BADAN (ASING) Tdk di dirikan & tdk berkedudukan di Indonesia; yg : - melakukan usaha & kegiatan di Ind. dlm. bentuk : ~ tempat kdd. Mgt. ~cab,persh. ~ ktr.perwkl. ~ ged. Ktr, ~ pabrik,bengkel,
  • 17. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 17 - pertamb. penggalian, pengeboran, ekspl. tmb. - perikanan,pertanian,peternakan,perkebunan, perhutanan; - proyek konstruksi, instalasi & perakitan (assmbl) - jasa apapun oleh pgw./org lain (asing) >> 60 hr dlm 12 bln; - org./bdn selaku agen tdk.bebas (non independent agent), - agen/pgw. Ass asing yg terima premi&risiko di Ind.
  • 18. 7.1. Pejabat Kor Diplomatik & Konsuler  CD & CC dari negara asing di Indonesia + Staf + Keluarga dg syarat tidak melakukan kegiatan/usaha lain selain tugas-tugas diplomatik/konsuler. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 18 7. Non Subyek 7.2. Perwakilan (kedutaan/konsulat) negara asing di Indonesia. 7.3. Perwakilan Badan Dunia PBB, dan badan Internasional lainnya yg bekerja/ bermanfaat bagi Indonesia yg diakui & ditetapkan dlm PerMenKeu. 7.4. Pejabat yg bekerja pada badan-badan tsb no. 7.3. dgn syarat : bukan WNI; tdk menjalankan kegiatan usaha di Indonesia.
  • 19. 8.1. Penghasilan  dlm arti seluas-luasnya / terbatas. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 19 8. Obyek Pajak 8.2. Struktur Penghasilan : 8.2.1. Penghasilan Bruto (Gross Income) 8.2.2. Penghasilan Netto (Net Income) 8.2.3. Penghasilan Kena Pajak (Taxable Income) 8.2.4. Penghasilan Sesudah Pajak (Income After Tax  Disposable Income) 8.2.5. Utk Badan (Gross = Penghasilan sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, Amortisasi, deplesi  EBITDA).
  • 20. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 20 8A. Lanjutan Obyek Pajak 8A.1. Obyek Pajak Orang Pribadi : 1.1. Umumnya dari sumber subyek sbg SDM (karyawan  Employee) yg menerima atau memperoleh penghasilan dari Pemberi Kerja (Majikan  Employer). 1.2. OP dapat juga mendapatkan penghasilan dari kegiatan usaha sendiri (self employed) atau pekerjaan bebas  freelancer  service- provider/service renderer, contoh …… 1.3. Dari penghasilan / sumber lain termasuk tambahan kekayaan neto (net capital gain). (lihat Badan).
  • 21. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 21 8A.2. Obyek Pajak WP Badan : 2.1. Sesuai sifat/tujuan badan usaha yg utama dari kegiatan usaha = Laba Usaha  Pasal 4 ayat (1)c;  Profit; 2.2. dari luar kegiatan usaha = pendapatan lain-lain  Psl.4 (1) d s/d i dan k s/d p : meliputi keuntungan karena pengalihan/penjualan aktiva perusahaan kpd.badan lain sbg.ganti saham/setoran modal, keuntungan yg.diperoleh badan lain krn. Pengalihan kpd. pemegang saham, karena likuidasi dsj., karena hibah, pengembalian pajak yg sdh dibiayakan; 2.3. dari lain-lain bunga, dividen, royalti, sewa; krn pembebasan utang; krn selisih kurs valas; hsl revaluasi aktiva, premi assr., iuran dst, tambahan kekayaan netto; baik dari dalam Negeri maupun dari Luar Negeri.
  • 22. 8B.1. yg dpt menjadi obyek Pajak adl.(baik bruto maupun netto):  setiap tambahan kemampuan ekonomis (economic benefits) yg diterima / diperoleh WP,  baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,  yg dpt dipakai utk konsumsi / menambah kekayaan WP.- >> luas sekali meliputi hampir semua bentuk & jenis “income” {Psl. 4 (1) hrf a s/d p} kecuali yg dikecualikan .- >> non obyek Psl. 4 (3) a s/d k. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 22 8B.Lebih lanjut tentang Obyek Pajak
  • 23. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 23 8B.2. Sumber Penghasilan : 2.1. SDM sbg faktor produksi (na.ker.), jasa-jasa, atau profesi/pek. bebas ; 2.2. dari usaha & kegiatan (self imployed & entrprise) ; 2.3. dari modal / harta tetap & bergerak (funds/capital & properties); 2.4. dari sumber lain-lain nya.
  • 24. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 24 8C. Khusus tentang Penghasilan BUT: 8C.1. berasal dari :  usaha & kegiatan yg dilakukan di Indonesia;  harta/properti yg dimiliki / dikuasai yg terletak di Ind;  usaha & kegiatan Ktr. Pusat di LN. Yg dilakukan di Ind yg sama / sejenis dgn kegiatan BUT itu sendiri di Ind. (force of attraction);  penghasilan yg tsb. dlm Ps.26 yg diterima Ktr. Pusat nya spj. terdpt hubungan efektif antara BUT dgn sumber ph. tsb. 8C.2. Biaya / Pengeluaran BUT yg boleh dikurangkan, sama dgn biaya & pengeluaran Badan DN, termasuk biaya utk Ktr. Pusat (kecuali yg “non deductible”),  Ps. 5 (2) , (3) & Ps. 6 (1)
  • 25. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 25 8.3. Konsep tentang Penghasilan 8.3.1. Konsep pertambahan (kemampuan ekonomis) penghasilan :  Accretion Concept of Income  Lihat definisi Penghasilan di UU PPh. 8.3.2. Konsep sumber dari penghasilan  Source Concept of Income  Penghasilan berasal dari sumber-sumber 8.3.2.1. Sumber daya alam (sewa2/royalty hak pemanfaatan alam). 8.3.2.2. Sumber daya manusia (tenaga kerja, pekerjaan bebas, profesi atau jasa2). 8.3.2.3. Sumber usaha/kegiatan utk mendapatkan atau memperoleh laba usaha (profit)  self imployed & enterprise. 8.3.2.4. Sumber modal  harta tetap & bergerak (funds/capital & properties) 8.3.2.5. Sumber-sumber lainnya.
  • 26. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 26 8.4. Non Obyek 8.4.1. Biasanya sifatnya diterima seseorang dlm hubungan keluarga utk alimentasi (bantuan, pemberian Ortu kepada anak utk biaya hidup). 8.4.2. Ditetapkan secara limitatif dlm UU sbg Bukan Obyek (kena) Pajak.
  • 27. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 27 9. Dasar Pengenaan Pajak (Taxable Base) 9.1. Pajak dihitung baik dari basis Netto maupun Bruto. 9.1.1. Utk penghasilan tertentu (laba usaha) biasanya dihitung dgn basis Netto ( Ph. Bruto dikurangi biaya usaha  kecuali biaya-biaya yg tdk dpt dikurangkan; ingat prinsip “taxability- deductibility & non taxability–non deductibility”); via self assessment  kecuali ditetapkan lain . 9.1.2. Dari sumber lain-lain biasanya Penghasilan dihitung dr basis Bruto via pemungutan/ pemotongan ph lain (withholding tax) atau PPh final Psl. 4 (2).
  • 28. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 28 9.2. Dari Basis Netto  Penghasilan Bruto harus dikurangi dgn Biaya Usaha yang : 9.2.1. Sekali habis 1 tahun (biaya rutin) 9.2.2. Punya manfaat ≥ 1 tahun melalui pembebanan: - Penyusutan, Amortisasi, Deplesi; 9.2.3. Kompensasi kerugian; bukan biaya melainkan hak utk diperhitungkan dgn laba tahun-tahun berikutnya. 9.3. Dari Statusnya : Biaya-biaya / Pengeluaran  dapat bersifat (berstatus) - Yg Deductible = lihat Psl 6 UU No. 18/2000; - Yg Non Deductible = lihat Psl 9 (1); - Yg melalui penyusutan/amortisasi/deplesi = lihat Psl 9 (2)
  • 29. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 29 9.3A. Pengeluaran/Biaya-biaya yg dpt dikurangkan dari Ph. Bruto (deductible costs/expensesi). 9.3A.1. Pedoman utama : biaya utk mendapatkan, menagih & memelihara (mempertahankan) Ph./ income :  3 M. 1.1. biaya operasional / rutin, yg manfaatnya / habis terpakai dlm se th atau kurang  Ps.6 (1) a ; 1.2. biaya/pengeluaran (investasi) yg mempunyai masa manfaat lbh dr 1 th melalui penyusutan, amortisasi & deplesi Ps.6 (1) b jo. Ps.9 (2) ; 1.3. biaya lain-lain – Ps.6 (1) hrf. c, d, e, f, g, h; (overheads) 1.4. kompensasi kerugian baik horizontal antar sesama obyek dlm 1 th buku/pjk maupun vertikal dari th ke th s/d max 5 th  Ps. 6 (2)
  • 30. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 30 9.3A.2. Penyusutan & Amortisasi 2.1. termasuk biaya 3 M utk. perolehan harta /aktiva yg digunakan dlm. Perusahaan yg mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, yg pembebanannya sbg. biaya melalui Penyusutan utk aktiva berwujud kecuali tanah  Psl. 11; atau melalui Amortisasi utk aktiva tdk tdk berwujud  Psl. 11A; {lihat juga Psl. 6 (1) b dan Psl.9 (2)} ; 2.1. ada dua metoda penyusutan :  garis lurus (straight line method);  saldo menurun (declining balance method); WP Badan boleh pilih salah satu metoda dan hrs taat asas. WP OP berlaku sama utk yg self employment.
  • 31. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 31 9.3A.3. Penyusutan Menurut Metoda 3.1. garis lurus : nilai perolehan (pembelian) di susut sebesar bagian- bagian yg sama besar tiap thn. (dlm %) selama masa manfaat (fiskal) dari aktiva tsb. (Psl. 11); 3.2. saldo menurun : nilai perolehan di susut sebesar bagian yg semakin kecil karena dasar penyusutannya adalah nilai sisa buku sesudah penyusutan thn sebelumnya, makin lama makin kecil dan pd. thn terakhir masa manfaat disusut 1x gus  perlu izin DJP ! 3.3. Aktiva yg disusut dikelompokkan dlm : 1. bukan bangunan ada 4 klp aktv.; dan 2. bangunan permanen disusut 20 thn 5% 1 thn.; semi permanen disusut 10 thn 10% 1 thn. (Lihat tabel psl. 11 dan 11A)
  • 32. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 32 9.3A.4. Kompensasi Kerugian (Fiskal) {Pasal 6 ayat (2)} Jika dlm suatu thn Badan menderita kerugian, maka kerugian itu dapat dikompensasikan (diperhitungkan) dgn. keuntungan / penghasilan netto dari thn berikutnya; sampai selama 5 thn. Artinya jika s/d thn ke 5 masih ada sisa kerugian yg berasal dr thn pertama, maka kerugian tsb hangus (tdk dpt dikompensasikan lagi di thn ke 6). Namun dlm Psl 31A diberikan kemudahan kompensasi rugi s/d 10 thn kpd Badan yg berinvestasi di sektor ekonomi yg berskala prioritas tinggi, terutama di daerah terpencil.
  • 33. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 33 10.Penggolongan, Kategorisasi & Sifat Pajak Atas Penghasilan (PAPh) 10.1. PAPh termasuk golongan Pajak Langsung, artinya ….. 10.2. PAPh masuk kategori : - Pajak Subyektif (utk OP), artinya ….., dan - Pajak Obyektif (utk Badan), artinya ……. 10.3. PAPh utk OP, bersifat personal (individual/pribadi/ perseorangan). 10.4. PAPh utk Badan, bersifat non personal (inrem), karena yg utama obyeknya = laba usaha. Tetapi sebagai golongan PL subyektif Subyek Badan tetap bertanggung jawab terhadap pelunasan beban pajak.
  • 34. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 34 11. Tarif Pajak Atas Penghasilan 11.1. Umumnya berlaku Tarif Umum (normal) baik utk OP maupun utk Badan/BUT  dari Net Income Base. 11.2. Umumnya tarif pajak bersifat Progresif (Progresive Rate) akan tetapi yg terjadi/kenyataan adl sifat tarif yg progresif proporsional atau proporsional progresif, artinya …….. 11.3. UU memisahkan tarif utk OP (personal tax) dan utk Badan (corporate tax).
  • 35. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 35 12. Menghitung Pajak Terutang utk OP yg melakukan kegiatan usaha/pek. bebas (self employed & rendering services) dan utk badan/BUT. 12.1. yg menjadi dasar pengenaan PPh (DPP) adl. Penghasilan Kena Pajak (PKP) ; 12.2. Penghasilan Kena Pajak adl. Ph. Netto dikurangi Ph. yg sdh dikenakan Pj. tersendiri/final dan atau Ph.non obyek dan atau Kompensasi Kerugian Fiskal; 12.3. Ph. Netto adl. Ph. Bruto dikurangi biaya-biaya yg boleh dikurangkan (deductible expenses)  3 M; 12.4. Ph.Bruto adl. Jumlah seluruh penerimaan/peredaran usaha seblm dikurang biaya-biaya; PPh Terutang adl. PKP dikalikan Tarif PPh Badan Ps. 17 ayat (1) hrf. a OP, huruf b Badan; 12.5. Dgn kata lain PPh terutang dari Laba Usaha dihitung berdsrkan Basis Netto (Net Base).
  • 36. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 36 13. Macam & Cara Pelunasan PAPh PPh terutang  lihat Ps. 28 (1)  net base 13.1. PPh.Ps.22 dipungut oleh Pihak lain atas transaksi tertentu (gross base); 13.2. PPh.Ps.23 dipotong oleh Pihak lain atas transaksi tertentu (gross base); 13.3. PPh.Ps.24 , pajak yg sdh dibayar atas Penghasilan dr LN  yg dpt dikreditkan (Net Base); 13.4. PPh.Ps.25 , angsuran bulanan dlm th berjalan  1/12 x PPh ymhdbayar th lalu (estimated tax base);
  • 37. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 37 13.5. PPh.Ps.26 (5), khusus utk Ktr.Pusat BUT; (gross base) 13.6. PPh.Ps. 29 pajak yg akhirnya hrs dibayar / atau lebih bayar yg hrs dilunasi / atau dpt di claim sblm. SPT Th- an dimasukkan ke KPP.; (netbase) 13.7. PPh.Ps. 4A (2), biasanya “final” (gross basei), atas Penghasilan tertentu selain yg sdh dipotong PPh.Ps. 23.
  • 38. Ada dua jenis SPT PPh Badan :  Standar  form. 1771 berbahasa Indonesia & satuan mata uang Rupiah (Rp.);  Khusus  form. 1771 $ berbahasa asing (Inggris) dan mata uang asing (dollar). SPT dibagi dalam :  SPT Induk;  Lampiran SPT (I s/d VI). Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 38 STEP BY STEP TO FILING THE CORPORATE INCOME TAX RETURN (Penuntun Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan = SPT – Pajak Penghasilan = PPh Badan)
  • 39. Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 39 Secara umum tersusun dalam :  bagian / status;  kolom dan lajur;  Lampiran-lampiran;  Pernyataan kebenaran laporan yang disajikan.
  • 40. Pada dasarnya SPT merupakan rangkuman isi Pasal-Pasal UU PPh. Bagian/status, kolom & lajur :  general status = identitas WP;  income statement/declaration;  tax liability/due; tax credit;  deficienty/excessive tax;  estimated tax installment  table of attachments;  legal statement under oath. Lampiran utama ;  Laporan Keuangan Fiskal (Neraca & Daftar Laba/Rugi);  Daftar Penyusutan / Amortisasi;  Kompensasi Kerugian Fiskal (jika ada). Wednesday, September 28, 2016 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 40 ISI DAN BAGIAN SPT