Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Perkembangan hukum Islam di Indonesia tidak terlepas dari sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Hukum Islam mulai berkembang sejak abad ke-7 M saat pedagang Arab membawa agama Islam ke Indonesia. Ada empat madzhab utama yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali yang mempengaruhi perkembangan hukum Islam di Indonesia. Dokumen ini juga membahas tentang jenis-jenis ibadah, pernikahan, mu
1. MATA KULIAH : AL ISLAM
TOHIROH, S.Pd,. SE,. MM
MATERI PERTEMUAN 4
PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA
IBADAH, MUNAHAKAT, MUAMMALAH, UQUBAT
2. IBADAH, MUNAHAKAT, MUAMMALAH, UQUBAT
Sejarah perkembangan hukum islam di Indonesia tidak dapat dipisahkan
dari sejarah Islam itu sendiri. Membicarakan hukum islam sama artinya dengan
membicarakan islam sebagai sebuah agama Benarlah apa yang di katakan oleh
Joseph Sacht, tidak mungkin mempelajari islami tanpa mempelajari hukum
islam Ini menunjukkan bahwa hukum sebagai sebuah instansi agama memiliki
kedudukan yang sangat signifikan
Islam masuk ke Indonesia pada abad I Hijriah atau VII Masehi yang di
bawa oleh pedagang - pedagang arab tidak berlebihan jika era ini adalah era
dimana hukum islam untuk pertama kalinya masuk ke wilayah Indonesia.
Namun penting untuk di catat seperti apa yang dikatakan oleh Martin Van
Bruinessen, penekanan pada aspek fiqih benarnya adalah fenomena yang
berkembang belakangan. Pada masa - masa yang paling awal
berkembangnya Islam di Indonesia penekanannya tampak pada tasawuf yang
berkembang di Indonesia adalah tasawuf sunni yang menempatkan fiqih
pada posisi yang signifikan dalam struktur bangunan sunni tersebut. Beberapa
ahli menyebut hukum Islam yang berkembang di Indonesia
bercorak syafiiyah ini di tunjukkan dengan bukti - bukti sejarah di antaranya, Sultan Malikul
Zahir dari Samudra
3. Perkembangan Hukum Islam
Bagaimana tahapan perkembangan hukum Islam?
membagi masa pembentukan hukum (fiqh) Islam dalam enam periode yaitu : (1) periode awal
sejak Muhammad bin Abdullah diangkat menjadi rasul, (2) periode para sahabat besar, (3)
periode sahabat kecil dan tabi'in, (4) periode awal abad ke-4 H, (5) periode berkembangnya
mazhab dab munculnya taklid mazhab
4. 4 Madzhab
• Berikut penjelasan singkat masing-masing madzhab:
1.MADZHAB HANAFI, dinamakan Hanafi sebab pendiri madzhab ini adalah Imam Hanafi. Nama
lengkapnya Abu Hanifah An-Nu’man Bin Tsabit. Ia dikenal sebagai Ahli Qiyas atau akal. Imam
Hanifah ini dikenal sebagai ulama yang sangat cerdas, welas asih, fasih membaca quran dan ahli
tahajjud.
2.MADZHAB MALIKI. Madzhab ini didirikan oleh imam Malik bin Anas yang merupakan ahli hadis
dari Madinah. Madzhab Maliki dikenal juga dengan nama Madzhab Ahli Hadis. Madzhab Maliki ini
lahir di Madinah dan berkembang pesat merambah negara lain utamanya Maroko.
3.MADZHAB SYAFI’I. Madzhab ini didirikan oleh Imam Syafi’i yang merupakan murid langsung dari
Imam Malik. Nama lengkap imam Syafi’i ini adalah Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i Al-
Quraisyi. Keistimewaan madzhab ini adalah merupakan perpaduan madzhab hadis dan madzhab
qiyas.
4.MADZHAB HAMBALI. Madzhab ini didirikan oleh Al-Imam Ahmad bin Hanbal As-Syaebani. Ia
adalah seorang imam besar yang lahir di kota Baghdad. Ia merupakan murid langsung dari Imam
Syafi’i.
5. 1. IBADAH
• Pengertian Ibadah Ibadah berasal dari perkataan bahasa arab yang
berarti ketaatan, penghambaan, dan penyembahan/ pengagungan.
Sedangkan menurut Syara’ (terminologi), Ibadah mempunyai Arti sbb
: Melaksanakan perintah Allah SWT melalui lisan para Rasul-Nya
Merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla Ibadah adalah sebutan
yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa
Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang
bathin
6. Jenis-Jenis Ibadah :
1. Itiqodiyah
2. Qouliyah
3. Amaliyah
4. Ghoir Mahdah & Jamaiyah
5. Fardiyah
1. < Ibadah Itiqodiyah (keyakinan/ kepercayaan)
Ibadah Itiqodiyah (keyakinan/ kepercayaan) Berkeyakinan bahawa tidak
ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. (Muhammad
47:19) Cinta kepada Allah (Al Baqarah 2:165) Takut kepada Allah serta
mengaharapkan rahmatnya. (Al Maarij 70:27-28) Inabah (kembali) kepada
Allah (Az Zumar 39:54 ) Tawakal dan meminta pertolongan kepada Allah
(Al Fatihah 1:5; At Taghabun 64:13 )
7. 2. < Ibadah Qouliyah (lisan)
Ibadah Qouliyah (lisan) Mengucapkan Syahadat (Muttafaq alaih) Zikir kepada
Allah tasbih dan istighfar. (Al Ahzab 33:41-42) Bersumpah dengan nama Allah
(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim) Berdoa dan minta pertolongan kepada
Allah. (Ghafir 40:60) Dakwah kepada Allah dan Amar makruf Nahi Mungkar
(Fussilat 41:33; Ali Imran 3:104)
3. < Ibadah Amaliyah (Amal Perbuatan)
Ibadah Amaliyah (Amal Perbuatan) Mendirikan Solat (Al Bayyinah 98:5)
Menunaikan Zakat (Al Baqarah 2:110) Puasa Ramadhan (Al Baqarah 2:183)
Haji ke Baitullah bagi yang mampu (Ali Imran 3:97) Berhukum dengan hukum
Allah (Yusuf 12:40) Berjihad di jalan Allah (Al Baqarah 2:216; Ali Imran
13:142) Bernazar untuk Allah (Al Insan 76:7) Tawaf di Baitullah (Al Hajj 22:29)
8. 4. < Mahdah & Ghoir Mahdah
Ibadah Mahdah ialah segala jenis peribadatan kepada Allah yang keseluruhan
tatacaranya telah ditetapkan oleh Allah (sebagai Pembuat Syareat), Manusia tidak
berhak mencipta. Ibadah jenis ini misalnya solat, puasa, zakat, aqiqah dan qurban.
Ibadah Ghoir Mahdah yaitu segala jenis peribadatan kepada Allah dalam pengertian
yang luas seperti soal pentadbiran negara, ekonomi, pendidikan, ketenteraan, sosial,
perlembagaan dan perundangan negara, hubungan luar, kebudayaan, sukan, undang-
undang jenayah, pelancongan dan teknologi dan sebagainya.
5. < Fardiyah & Jamaiyah
Ibadah Fardiyah ialah amalan ibadah yang menjadi kewajiban setiap orang, seperti solat,
zakat, haji dan sebagainya. Ibadah jamaiyah ialah ibadah yang diwajibkan ke atas seluruh
umat (sebagai kewajiban bersama). Sebagai contoh perlaksanaaan hukum hudud,
hukum qisas dan sebagainya.
9. ُ
دَهْشَأ
ُْنَأ
َُ
ل
ُ
َهَلِإ
ُّ
لِإ
ُ
للا
ُ
دَهْشَأَو
ُّنَأ
اًدّمَحم
ُ
ل ْوسَر
ُ
ِللا
• SYARAT DITERIMANYA IBADAH
Ibadah disyaratkan harus benar, yaitu dengan memenuhi syarat -
syarat dibawah ini : Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar
dan kecil. Ini merupakan konsekuensi dari syahadat “ laa ilaaha
illallah”, karena ia harus ikhlas beribadah hanya untuk Allah dan jauh
dari syirik kepada Nya. Ittiba’, sesuai dengan tuntutan Rasullullah
SAW Ini merupakan konsekuensi dari syahadat “Muhammadar
Rasulullah”, kita dituntut wajib taat kepada Rasul, mengikuti
syari’atnya, dan meninggalkan bid’ah atau ibadah yang diada –
adakan.
10. 2. MUNAHAKAT.
• Hukum Perkawinan Islam itu yang menurut asalnya disebut Fiqh
Munakahat adalah ketentuan tentang perkawinan menurut Islam. Islam
itu hanya satu dan berlaku bagi seluruh dunia dan sepanjang masa.
• Rukun nikah terdiri atas laki-laki dan perempuan yang hendak menikah,
wali perempuan, saksi nikah, ijab dan qabul. Sedangkan syarat sah nikah
di antaranya Islam, bukan mahram, wali akad nikah, sedang tidak ihram
atau berhaji, dan bukanlah paksaan.
• Hikmahnya adalah supaya manusia itu hidup berpasang-pasangan, dua
sejoli, hidup sami isteri, dan membangun rumahtanga yang damai dan
teratur. Untuk itu haruslah ada ikatan yang kokoh yang tak mungkin putus
dan diputuskanya ikatan akad nikah atau ijab Kabul.Aug 31, 2022
11. Pernikahan
• Tujuan Pernikahan dalam Islam
• Menguatkan Ibadah sebagai
Benteng Kokoh Akhlaq Manusia.
• Memperoleh Ketenangan.
• Memperoleh Keturunan.
• Investasi di Akhirat.
12. 3. MUAMMALAH
Muamalah adalah hubungan antar manusia,
hubungan sosial, atau hablum minannas.
Dalam syariat Islam hubungan antar manusia
tidak dirinci jenisnya, tetapi diserahkan kepada
manusia mengenai bentuknya
Apa tujuan muamalah dalam Islam?
: fiqih muamalah menekankan keharusan
untuk menaati aturan-aturan Allah SWT,
yang telah ditetapkan untuk mengatur
hubungan antara manusia dengan cara
memperoleh, mengatur,mengelola, dan
mengembangkan mal (harta benda)
13. 5. UQUBAT • Hukuman pokok ('Uqubah
Ashliyah), yaitu hukuman yang
ditetapkan untuk jarimah yang
bersangkutan sebagai hukuman
asli, seperti hukuman qishash
untuk jarimah pembunuhan,
hukuman dera seratus kali untuk
jarimah zina, atau hukuman
potong tangan untuk jarimah
pencurian
14. UQUBAH ATAU HUKUMAN
Maksud pokok dari diadakannya hukuman adalah untuk memelihara dan
menciptakan kemaslahatan manusia dan menjaga manusia dari hal-hal
yang dapat merusak kehidupan umat manusia, karena pada dasarnya Islam
memberikan petunjuk dan pelajaran kepada manusia.
Hukuman pelengkap ('Uqubah Takmiliyah), yaitu hukuman yang mengikuti
hukuman pokok dengan syarat ada keputusan tersendiri dari hakim, dan
syarat inilah yang menjadi ciri pemisahnya dengan hukuman tambahan.
Contohnya mengalungkan tangan pencuri yang telah dipotong di
lehernya.
15. TUGAS KELOMPOK
• PRESENTASI TENTANG PERKEMBANGAN HUKUM
ISLAM D INDONESIA
• KELOMPOK DI PILIH OLEH KETUA KELAS SESUAI
JUMLAH ORANG