SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
METODE PELAKSANAAN 
Nama Perusahaan : CV.BINA KONTRUKSI 
Pekerjaan : Peningkatan Jalan Samudera 
Tahun anggaran : 2013 
LINGKUP PEKERJAAN : 
1. PEKERJAAN PERSIAPAN : 
1. Mobilisasi dan Demobilisasi 
2. PEKERJAAN TANAH(DEVISI 3) : 
a. Galian Biasa 
b. Galian Struktur kedalam 0-2 meter 
3. PEKERASAN BERBUTIR (DEVISI 5) 
1. Lapis pondasi aggregat Kelas A 
2. Lapis pondasi aggregat Kelas B 
4. PEKERJAAN ASPAL (DEVISI 6) 
1. Lapis resap pengikat-Aspal Cair 
2. Laston-lapisan Antara (AC-BC) 
3. Aspal Minyak 
4. Aditif Anti Pelupasan 
5. Bahan Pengisi (Filler)Tambahan 
5. STRUKTUR (DEVISI 7) 
1. Beton K-250 
2. Beton K-175 
3. Baja Tulangan U-24 Polos 
Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai 
spesifikasi teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam 
daftar kuantitas dan harga. 
I PEKERJAAN FISIK 
1. PEKERJAAN MOBILISASI 
1. Pekerjaan Persiapan 
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan 
pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek 
meliputi : 
1.1. Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu 
dilaksakan pengambilan sampel bahan dari quary di Sungai 
yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan 
lokasi tersebut, diantanya: batu, pasir dan aspal selanjutnya 
dibawa ke laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang 
akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek. 
1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya 
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp,pembuatan 
kantor Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian 
dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai 
dengan tahapan pelaksaan pekerjaan. 
1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap 
Arus Lalu Lintas 
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus 
lalu lintas transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda 
lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan.Bila 
diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang 
bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan. 
1.4. Rekayasa Lapangan 
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan 
dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural 
dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekrjaan, 
sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang 
terhadap rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan 
tatacara survey dikordinasikan dengan direksi teknis. 
15. Material dan Penyimpanan 
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui 
spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran,type 
maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. 
Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan 
Asphalt Concrete diambil dari Quary Sungai yang berada di 
lokasi setempat, diolah dan dipoolkan di stone crusher/AMP 
pihak Direksi Teknis sewaktu-waktu dapat mengadakan 
pemeriksaan terhadap lokasi stone crusher dan AMP dimaksud 
guna mengetahui kondisi yang ada. 
16. Jadwal Konstruksi 
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada 
Direksi Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan
pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction 
Meeting/PCM). 
1.7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan 
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi : 
a. Alat-alat yang digunakan adalah: 
1. Dump Truck 8 ton 
2. Dump truck 3-4m3,6 ton 
3. Asphalt finisher 
4. Tandem Roller 
5. Vibrator Roller 
6. Wheel Loader 
7. Excavator 
8. Motor Grader 
9. Aspal Spayer 
10.Water Tanker 
11.Concrete Mixer 
12.Generator Set 
13.Compressor 
14.Survey Equipment 
15.Pneumatic Type Roller (PTR) 
16.Flat Bed Truck 
17.Water Pump 
18.Slum Test 
1.8. Papan Nama Proyek 
1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi 
mengenai proyek. 
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan 
Direksi pekerjaan 
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, 
paku, split, cat minyak, semen, dan lain-lain. 
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi 
pekerjaan. 
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek. 
2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan anatara lain: 
Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum 
lainnya melalui beberapa tahapan : 
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan 
relokasi yang sudah ditetapkan 
b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait 
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari 
depertemen terkait
2. DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH 
a. Galian Biasa 
Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang 
tidak Diklasifikasikan sebagai galian batu, galian structur, galian 
sumber bahan (borrow excavation), Galian perkerasan beraspal, 
galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton 
Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebbagi berikut : 
1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan 
kedalaman galian. Pengukuran dilaksanakan dengan 
menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil 
rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek. 
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran 
disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan. 
2. Penggalian secara Manual 
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank 
dalam hal ini penentuan kedalaman galian. Tanah yang digali 
secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat 
ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek. 
3. Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat 
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank 
dalam hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh 
Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut 
keluar lokasi proyek. 
4. Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini : 
 Asumsi : 
- Menggunakan tenaga manusia 
- kapasitas kerja berkelompok 
- kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan 
 Urutan kerja/Metode kerja : 
- Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan 
(kiri/Kanan jalan) 
- Penggalian menggunakan tenaga manusia 
- Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam 
Dump Truck 
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi 
jalan sejauh 1 (satu)Km. 
 Asumsi :
- menggunakan alat berat(cara mekanik) 
- Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan 
- Urutan keraj/Metode Kerja : 
- Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan 
(kiri/kanan jalan) 
- Penggalian menggunakan alat berat(Excavator) 
- Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian 
kedalam 
- Dump Truck 
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi 
proyek. 
b. Galian Struktur 0-2 Meter 
Penggalian tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan 
dilakukan dengan menggunakan Excavator Selanjutnya Excavator 
menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck dan 
membuang material hasil galian keluar lokasi jalan. 
c. Timbunan Pilihan 
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus 
terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan 
di atas level timbunan biasadan sebagai tambahan harus memiliki 
sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, 
seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam 
segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan 
memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila 
dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.
Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai 
berikut : 
1. Pengangkutan Material 
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan 
menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan 
menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume 
material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi 
kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat 
lain. 
2. Penghampara Material 
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor 
grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal 
berikut : 
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan 
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan 
sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan 
disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan 
sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan 
dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari 
Direksi Pekerjaan. 
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada 
lokasi yang ditetapkan.
3. Pemadatan Material 
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai 
dari bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang 
jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan 
dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan 
dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro 
Roller.imbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak 
menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana 
memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus 
divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari 
lalu lintas tersebut. 
Dasar perhitungan analisis adalah : 
- Asumsi : 
- Pekerjaan dilakukan secara mekanis 
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan 
- Urutan Kerja/Metode kerja : 
i. Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan 
menggunakan whell Loader 
ii. Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan 
Dump Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry 
kelapangan pekerjaan 6 km 
iii. Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan 
Motor Grader 
iv. Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck 
(sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan 
menggunakan Vibro Roller. 
v. Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan 
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan 
alat bantu. 
3. DEVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR 
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan 
dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa 
penutup aspal dan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan 
tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan 
bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan, pengayakan, 
pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk 
memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.
* LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B 
Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini 
dilaksanakan sesudah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dan 
sudah disetujui oleh Direksi Lapangan. Lapis pondasi Agregat kelas B 
adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B 
yang berasal dari kerikil mempunyai 60% berat Agregat kasar dengan 
agnularitas 95/90* 
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai 
berikut : 
a. Pengangkutan Material 
Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan 
dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel 
loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dialakukan 
pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat 
dan kekurangan material ditempat yang lain. 
b. Penghampara Material 
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor 
Grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal 
sebagai berikut: 
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan 
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan 
sesuai dengan kondisi lapangan.Lebar penghamparan 
disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan 
sesuai dengan spesifikasi. 
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada 
lokasi yang telah ditetapkan 
c. Pemadatan Material 
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, 
Dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan 
selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over 
leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal 
pemadatan.pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia 
dengan hasil trial compaction.
Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan 
- Asumsi : 
- pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik) 
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan 
- Material agregat kelas B dicampur di base Camp kontraktor 
- Prosedur pelaksanan : 
- Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di base Camp 
dengan menggunakan alat Wheel loader 
- Pengangkutan material agregat kelas B dengan menggunakan 
alat Motor Grader 
- Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum 
dipadatkan dengan Tandem Roller 
- Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi 
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat batu 
* LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A 
Untuk pelaksanaan pekerjaan rapis pondasi aggregal kelas A ini 
dilaksanakan sesudah pelaksanaan lapis pondasi aggregat kelas B. 
Lapis pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk 
lapisan di bawcrh lapisan beraspar. Lapis pondasi Agregat Kelas A 
mempunyai 100 % berat agregat kasar dengan angularitas 95/90*. 
Pekerjaan Lapis pondasi Aggregat Keras A dengan prosedur sebagai 
berikut:
a. Pengangkutan Material 
Pengangkutan Material Base A kelokasi pekerjaan menggunakan Dump 
truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakqn wheel loader. 
Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat tiaa 
dilokasi pekerjaan sebelum mqierial di stack. 
Material diiurunkan dengan jarak dan volume terlentu untuk 
memudahkan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan 
material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain. 
b. Penghamparan Material 
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakqn Matar Grader 
dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai 
berikui : 
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan 
b. Panjanghamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai 
dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan 
kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi 
c. Material iang tidak dipakai dipisahkan dqn dilempatkan pada lokasi 
yang telah ditetapkan' 
c. Pemadatan Material 
Pemadalan dilakukan dengan menggunakan vibra Roller, dimulai dari 
bagian tepi ke bagian tengah. 
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan 
· Asumsi : 
o Pelaksanaan ini menggunakan alat berat {secara mekanik) 
o Lakqsi pekerjaan sepanjang jalan 
o Material aggregat kelas A dicampur di Base Camp Kontraktor 
o Prasedur Pelaksanaan : 
o Pencampuran aggregat kelas A dicampur di Base Camp dengan 
menggunakan alat Wheel Loader 
o pengisian aggregat kelas A ke Dump Truck dilaksanakan dengan 
memakai alat Wheel Laader
o Pengangkutan material aggregat kelas A dilaksanakan dengan 
Dump Truck 
o Penghamparan material aggregat kelas A dengan menggunakan 
alat Motor Grader 
o Hamparan aggregat dibasahi dengan wcter Tank Truck sebelum 
dipadatkan dengan Tandem Roller 
o Operasi penggilasan harus aimJtai dari sepanjang tepi dan 
bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan. 
dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”superelevasi”, 
penggilas harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak 
sedikit demi sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. 
Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda 
mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata. 
o Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi 
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. 
4. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL 
· LAPIS RESAP PENGIKAT 
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan 
bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya 
untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis Resap 
Pengikat harus dihampar di atas permukaan pondasi tanpa
bahan pengikat aspal atau semen (misalnya Lapis Pondasi 
Agregat). 
Bahan Lapis Resap Pengikat diencerkan dengan minyak tanah 
(kerosen). Proporsi minyak minyak tanah yang digunakan 
sebagaimana diperintahkan oleh direksi Pekerjaan. Pengambilan 
Lapis Resap Pengikat pada Distributor Aspal pada saat akan 
dilaksanakan pekerjaan. 
Lapisan Resap Pengikat hanya dikerjakan pada suatu 
permukaan jalan yang kering atau sedikit lembab. Sebelum 
lapis resap harus dibersihkan dari segala kotoran yang tidak 
berguna. Penyemprotan dilakukan dengan mempertimbangkan 
kelancaran arus lalu lintas.
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah 
compressor dan alat bantu lainnya. 
Segera setelah pekerjaan penyemprotan dikerjakan, pengaturan 
arus lalu lintas dibuat dengan menggunakan tanda-tanda lalu 
lintas agar permukaan yang baru disemprotkan tidak dilalui 
kenderaan. 
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan 
* Asumsi : 
=> Menggunakan alat berat (secara mekanik) 
=> Lokasi pekerjaan : Sepanjang Jalan 
* Prosedur Pelaksanaan : 
=> Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan 
sehingga menjadi campuran aspal cair. 
=> Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan 
kotoran dengan Air Compressor. 
=> Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt 
Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapis. 
· LATION – LAPIS ANTARA (AC – BC) 
Tahapan pekerjaan ini harus sudah seslesainya pekerjaan lapir aus 
aspal beton (AC – BC) dilaksanakan dan sudah mendapat 
persetujuan dari Direksi Lapangan. Pekerjaan ini mencakup 
pengadaan, penghamparan, pemadatan di atas permukaan jalan 
yang telah disiapkan sesuai dengan persyaratan. Aspal dihampar 
pada jalan yang telah selesai dilapis Lapis Resap Pengikat atau
biasa disebut Prime Cot. Material yang digunakan mempunyai 
spesifikasi yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Material 
Aspal diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck. Bak 
Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran. 
dan pada bagian atas Dump Truck ditutup rapat dengan terpal yang 
terbuat dari kain dan lahan terhadap air, agar material tidak melekat 
pada bak Dump Truck dan tidak cepat turun suhunya. Dari Dump 
Truck material Aspal dicurahkan ke Aspal Finisher yang dilengkapi 
dengan carang curah dan ulir-ulir pendisiribusian, menempalkqn 
material secara merala didepan batang perata yang dapat distel. 
Dalam penghamparan selalu diikuti tenaga surveyar dan Direksi 
Pekerjaan, agar dapat mengontrol ketebalan dan kemiringan 
penghamparan. Penggilasan Aspal yang telah dihamparkan aleh 
Aspal Finisher dipadatkan dengan alat Tandem Roller dan PTR. 
Untuk penghubung antar lokasi penghamparqn dengan AMP 
digunakan radio komunikasi (HT). pekerjaan ini dilaksanakan 
dengan langkah langkah yang sama dengan asphali concrete. 
Peralatan yqng dipakai : 
 Aspal Mixing Plant {AMP) 
 Genset; yang dipakai pada AMP 
 Aspal Finisher 
 Dump Truck 
 Tandem Roller 
 PTR 
 Wheel Laader 
Aggregat yang digunakan adalah sesuai dengan hasil pengujian 
Lab. (sesuai dengan Jab Mix Design) yang telah ditentukan sesuai 
dengan spesifikasi leknis.setiap hasil campuran yang telah dimual 
kedalam dump truck untuk dibawq ke lapangan pekerjqan terlebih 
dahulu ditimbang untuk mengelahui tonase cqmpuran tersebut. 
Sebelum penghamparan dilaksanakan permukaan jalan harus 
dibersihkan dari material lepas yang tidak dihendaki dengan 
menggunakan comperessar atau alat manual.untuk memastikan 
lebar dan tebal hamparan Aspal, makq pada tepi-tepi jalan dipasang 
balok pembatas atau benang garis atau garis pembatas. 
Aspal dihampar dengan aspal finisher, serta unit-unit mesin pemadat 
antara lain : Tandem Roller, PTR, penggilasan harus terdiri dari tiga 
aperasi yaitu : penggilasan qwal 0-10 menit, penggilasan sekunder 
10-20 menil dan penggilasan akhir 20-45 menit. 
Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan Tandem Roller dan 
PTR :
 Pemadatan Awal (Breakdawn Rolling) menggunakan Tandem 
Roller. 
Pemadatan qwal dilaksanakan sedekal mungkin dengan mesin 
penghampar. Pemadatan awal dilakukan pada saal temperatur 125 
0C - l45 0C atau sekiiar 0-I0 menii setelah penghamparan. 
Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller 
dengan jumlah linlasan sesuai dengan hqsil lrial campectian uniuk 
masing-masing jenis lapiran perkerasan. 
 Pemadatan Sekunder (lntermediale Ralling) menggunakan PTR
Pemadatan skunder dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin 
penghampar. Pemadatan skunder dilakukan pada saat temperatur 
100 0C – 125 0C atau sekitar 0 – 10 menit setelah penghamparan. 
Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller 
dengan jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk 
masing-masing jenis lapisan perkerasan. 
* Pemadatan Akhir (Finish Rolling) menggunakan Tandem 
Roller 
Pemadatan akhir dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin 
penghampar. Pemadatan akhir dilakukan pada saat suhu > 95 0C 
atau sekitar > 45 menit setelah penghamparan. Pemadatan ini 
dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan Jumlah 
lintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing 
jenis lapisan perkerasan. 
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan 
* Asumsi : 
* Menggunakan alat berat (secara mekanik) 
* Lokasi Pekerjaan : Sepanjang Jalan 
* Kondisi Existing Jalan : Rusak dan Peningkatan 
* Jarak Rata-rata Base Camp ke Lokasi Pekerjaan 
* Prosedur Pelaksanaan 
* Wheel Loader memuat aggregat dan Asphalt ke dalam 
Cold Bin AMP.
 BAHAN PENGISI (FILLER) TAMBAHAN 
Bahan pengisi {Filler} yang ditambahkan terdiri atas debu batu 
kapur (limestone dust), kapur padam (hydrated limeJ, semen atau 
abu terbang yqng sumbernya disetujui areh Direksi Pekerjaaan. 
Filler sebagai bahan tqmbahan campuran Lastan AC-BC selain 
Aspal Minyak yang telah dicampur pada Lapisan AC-BC itu 
sendiri. Filler digunakan sebagai bahan tambahan pengikat antara 
Lapis Resap Pengikat-Aspal cair dan Laston AC-BC, bahan ini 
memberikan makna dan fungsi khusus untuk menambah 
kekakuan ikatan antara kedua lapisan tersebut, sehingga hasil 
maksimal yang dicapai untuk ikatan tersebut lebih terpenuhi dan 
tercapai. 
5. DIVISI 7. STRUKTUR 
· BETON K-250 
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup 
pelaksanaan seluruh struktur beton berlulang dengan mutu beton 
K-250, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau 
sebagaimana yang disetujui aleh Direksi pekerjaan. 
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan 
· Asumsi : 
 Menggunakan alat berat {secara mekanik) 
 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya 
dilokasi pekerjaan 
 Prasedur Pelaksanaan : 
 Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi 
beton dengan menggunakan Concrete Mixer 
 Beton dicor kedalam perancah yang telah disiapkan 
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan 
· BEToN K-175 
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat (cara mekanik), 
bahan yang digunakan adalah semen, pasir dan kerikil yang 
diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan dan diaduk dengan 
Concrete Mixer dan beton di car kedalam bekisting yang telah
disediakan, peralatan yang digunakan adalah molen/concrete 
mixer, gerobak dorong, alat tukang batu serta alat bantu. 
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan 
* Asumsi :
* Menggunakan alat berat ( secara mekanik ) 
* Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima 
seluruhnya di lokasi pekerjaan 
* Prosedur Pelaksanaan 
* Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk 
menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer 
* Beton dicor ke dalam perancah yang telah disiapkan 
* Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan 
· BAJA TULANGAN U – 24 
Pelaksanaan ini untuk pemotongan besi sesuai dengan ukuran 
gambar dilaksanakan di Base Camp Kontraktor, sesudah itu 
diangkut ke lokasi pekerjaan (site) 
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan 
* Asumsi : 
* Pekerjaan dilakukan secara manual 
* Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya di 
lokasi pekerjaan 
* Prosedur Pelaksanaan : 
* Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai 
dengan yang diperlukan. 
* Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan 
gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat. 
6. PEKERJAAN LAIN – LAIN 
- Administrasi / Dokumentasi 
Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan 
akan dikerjakan : 
* Laporan berkala secara menyeluruh 
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi 
Pekerjaan / Pemilik. 
* Dokumen Foto, meliputi : 
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan 
- Pekerjaan sedang dilaksanakan 
- Pekerjaan setelah dilaksanakan 
Disusun rapi dan diketahu Direksi Pekerjaan. Foto-foto bangunan 
diambil dari empat arah. 
* Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan 
lapangan
Demobilisasi 
Semua alat kerja yang digunakan pada akhir / finishing pelaksanaan 
pekerjaan segera dilakukan Demobilisasi kembali kepada Pemberi 
Dukungan Alat. 
Pembersihan Akhir 
Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan 
melakukan pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan 
lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut 
petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang 
terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana 
bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK dan KPA 
melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa 
pemeliharaan selama waktu 180 hari segala sesuatu yang terjadi dari 
hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana dan 
harus dilakukan perawan. 
Bireuen, 19 Juli 2009 
CV. BINA KONTRUKSI 
MUSLINA 
Direksi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
Dafa Adunt
 
Studi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekStudi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyek
Dirman Hasan
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
fianardi
 

Was ist angesagt? (20)

Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
Studi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekStudi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyek
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
 
Program investigasi Geotek.pptx
Program investigasi Geotek.pptxProgram investigasi Geotek.pptx
Program investigasi Geotek.pptx
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdfSoal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
Soal Uji Sertifikat LSP Maret 31 Maret 2023.pdf
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 

Andere mochten auch

metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalan
Alif Mahardika
 
Ustek pengawasan batu bolong
Ustek pengawasan batu bolongUstek pengawasan batu bolong
Ustek pengawasan batu bolong
Wong_Cosmic
 
Pengukuran dengan curent meter
Pengukuran dengan curent meterPengukuran dengan curent meter
Pengukuran dengan curent meter
Ade Rohima
 
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
Bintek
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporan
Syihab Ikbal
 

Andere mochten auch (10)

metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalan
 
Ustek pengawasan batu bolong
Ustek pengawasan batu bolongUstek pengawasan batu bolong
Ustek pengawasan batu bolong
 
Pengukuran dengan curent meter
Pengukuran dengan curent meterPengukuran dengan curent meter
Pengukuran dengan curent meter
 
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
107028040 rapat-persiapan-pelaksanaan-kontrak-pcm
 
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
 
contoh-laporan-pendahuluan punya orang.docx
contoh-laporan-pendahuluan punya orang.docxcontoh-laporan-pendahuluan punya orang.docx
contoh-laporan-pendahuluan punya orang.docx
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 
Contoh construction safety plan
Contoh construction safety planContoh construction safety plan
Contoh construction safety plan
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporan
 

Ähnlich wie Metode pelaksanaan (16 lmbar)

Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
pt baranugraha
 
Sartek agregat base c
Sartek agregat base cSartek agregat base c
Sartek agregat base c
Kashmir Brown
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
Naruto40
 

Ähnlich wie Metode pelaksanaan (16 lmbar) (20)

Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 
Metode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiruMetode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiru
 
Pelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan rayaPelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan raya
 
fdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.ppt
fdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.pptfdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.ppt
fdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.ppt
 
Metode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMetode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan urugan
 
Sartek agregat base c
Sartek agregat base cSartek agregat base c
Sartek agregat base c
 
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
 
264465680 metode-pekerjaan-jalan
264465680 metode-pekerjaan-jalan264465680 metode-pekerjaan-jalan
264465680 metode-pekerjaan-jalan
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalan
 
208119724 rks-sumur-bor
208119724 rks-sumur-bor208119724 rks-sumur-bor
208119724 rks-sumur-bor
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
 
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkunganRKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
 
Metoda pelaksanaan pekerjaan
Metoda pelaksanaan pekerjaanMetoda pelaksanaan pekerjaan
Metoda pelaksanaan pekerjaan
 
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 
Metode jalan baru
Metode jalan baruMetode jalan baru
Metode jalan baru
 
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMetode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
 
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanisIlham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
 
Metoda pelaksanaan
Metoda pelaksanaanMetoda pelaksanaan
Metoda pelaksanaan
 

Mehr von Arya Ningrat

Mehr von Arya Ningrat (20)

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
 
Roster 2
Roster 2Roster 2
Roster 2
 
Roster
RosterRoster
Roster
 
Rizkan 2
Rizkan 2Rizkan 2
Rizkan 2
 
Rizkan
RizkanRizkan
Rizkan
 

Metode pelaksanaan (16 lmbar)

  • 1. METODE PELAKSANAAN Nama Perusahaan : CV.BINA KONTRUKSI Pekerjaan : Peningkatan Jalan Samudera Tahun anggaran : 2013 LINGKUP PEKERJAAN : 1. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1. Mobilisasi dan Demobilisasi 2. PEKERJAAN TANAH(DEVISI 3) : a. Galian Biasa b. Galian Struktur kedalam 0-2 meter 3. PEKERASAN BERBUTIR (DEVISI 5) 1. Lapis pondasi aggregat Kelas A 2. Lapis pondasi aggregat Kelas B 4. PEKERJAAN ASPAL (DEVISI 6) 1. Lapis resap pengikat-Aspal Cair 2. Laston-lapisan Antara (AC-BC) 3. Aspal Minyak 4. Aditif Anti Pelupasan 5. Bahan Pengisi (Filler)Tambahan 5. STRUKTUR (DEVISI 7) 1. Beton K-250 2. Beton K-175 3. Baja Tulangan U-24 Polos Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar kuantitas dan harga. I PEKERJAAN FISIK 1. PEKERJAAN MOBILISASI 1. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi : 1.1. Pembuatan Job Mix Design
  • 2. Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan dari quary di Sungai yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut, diantanya: batu, pasir dan aspal selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek. 1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp,pembuatan kantor Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan. 1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan.Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan. 1.4. Rekayasa Lapangan Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekrjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan direksi teknis. 15. Material dan Penyimpanan Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran,type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Asphalt Concrete diambil dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat, diolah dan dipoolkan di stone crusher/AMP pihak Direksi Teknis sewaktu-waktu dapat mengadakan pemeriksaan terhadap lokasi stone crusher dan AMP dimaksud guna mengetahui kondisi yang ada. 16. Jadwal Konstruksi Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan
  • 3. pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM). 1.7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi : a. Alat-alat yang digunakan adalah: 1. Dump Truck 8 ton 2. Dump truck 3-4m3,6 ton 3. Asphalt finisher 4. Tandem Roller 5. Vibrator Roller 6. Wheel Loader 7. Excavator 8. Motor Grader 9. Aspal Spayer 10.Water Tanker 11.Concrete Mixer 12.Generator Set 13.Compressor 14.Survey Equipment 15.Pneumatic Type Roller (PTR) 16.Flat Bed Truck 17.Water Pump 18.Slum Test 1.8. Papan Nama Proyek 1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek. 2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan 3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku, split, cat minyak, semen, dan lain-lain. 4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan. 5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek. 2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan anatara lain: Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya melalui beberapa tahapan : a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang sudah ditetapkan b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari depertemen terkait
  • 4. 2. DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH a. Galian Biasa Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak Diklasifikasikan sebagai galian batu, galian structur, galian sumber bahan (borrow excavation), Galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebbagi berikut : 1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek. Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan. 2. Penggalian secara Manual Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian. Tanah yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek. 3. Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek. 4. Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :  Asumsi : - Menggunakan tenaga manusia - kapasitas kerja berkelompok - kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan  Urutan kerja/Metode kerja : - Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan jalan) - Penggalian menggunakan tenaga manusia - Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck - Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1 (satu)Km.  Asumsi :
  • 5. - menggunakan alat berat(cara mekanik) - Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan - Urutan keraj/Metode Kerja : - Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan) - Penggalian menggunakan alat berat(Excavator) - Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam - Dump Truck - Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek. b. Galian Struktur 0-2 Meter Penggalian tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan dilakukan dengan menggunakan Excavator Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck dan membuang material hasil galian keluar lokasi jalan. c. Timbunan Pilihan Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.
  • 6. Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : 1. Pengangkutan Material Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain. 2. Penghampara Material Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut : a. Kondisi cuaca yang memungkinkan b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan.
  • 7. 3. Pemadatan Material Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut. Dasar perhitungan analisis adalah : - Asumsi : - Pekerjaan dilakukan secara mekanis - lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan - Urutan Kerja/Metode kerja : i. Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakan whell Loader ii. Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry kelapangan pekerjaan 6 km iii. Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Grader iv. Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller. v. Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. 3. DEVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.
  • 8. * LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini dilaksanakan sesudah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dan sudah disetujui oleh Direksi Lapangan. Lapis pondasi Agregat kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B yang berasal dari kerikil mempunyai 60% berat Agregat kasar dengan agnularitas 95/90* Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai berikut : a. Pengangkutan Material Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dialakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan material ditempat yang lain. b. Penghampara Material Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Kondisi cuaca yang memungkinkan b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi lapangan.Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi. c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan c. Pemadatan Material Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, Dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal pemadatan.pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia dengan hasil trial compaction.
  • 9. Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan - Asumsi : - pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik) - lokasi pekerjaan sepanjang jalan - Material agregat kelas B dicampur di base Camp kontraktor - Prosedur pelaksanan : - Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di base Camp dengan menggunakan alat Wheel loader - Pengangkutan material agregat kelas B dengan menggunakan alat Motor Grader - Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller - Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat batu * LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A Untuk pelaksanaan pekerjaan rapis pondasi aggregal kelas A ini dilaksanakan sesudah pelaksanaan lapis pondasi aggregat kelas B. Lapis pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk lapisan di bawcrh lapisan beraspar. Lapis pondasi Agregat Kelas A mempunyai 100 % berat agregat kasar dengan angularitas 95/90*. Pekerjaan Lapis pondasi Aggregat Keras A dengan prosedur sebagai berikut:
  • 10. a. Pengangkutan Material Pengangkutan Material Base A kelokasi pekerjaan menggunakan Dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakqn wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat tiaa dilokasi pekerjaan sebelum mqierial di stack. Material diiurunkan dengan jarak dan volume terlentu untuk memudahkan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain. b. Penghamparan Material Penghamparan material dilakukan dengan menggunakqn Matar Grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikui : a. Kondisi cuaca yang memungkinkan b. Panjanghamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi c. Material iang tidak dipakai dipisahkan dqn dilempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan' c. Pemadatan Material Pemadalan dilakukan dengan menggunakan vibra Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan · Asumsi : o Pelaksanaan ini menggunakan alat berat {secara mekanik) o Lakqsi pekerjaan sepanjang jalan o Material aggregat kelas A dicampur di Base Camp Kontraktor o Prasedur Pelaksanaan : o Pencampuran aggregat kelas A dicampur di Base Camp dengan menggunakan alat Wheel Loader o pengisian aggregat kelas A ke Dump Truck dilaksanakan dengan memakai alat Wheel Laader
  • 11. o Pengangkutan material aggregat kelas A dilaksanakan dengan Dump Truck o Penghamparan material aggregat kelas A dengan menggunakan alat Motor Grader o Hamparan aggregat dibasahi dengan wcter Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller o Operasi penggilasan harus aimJtai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan. dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”superelevasi”, penggilas harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata. o Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. 4. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL · LAPIS RESAP PENGIKAT Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan pondasi tanpa
  • 12. bahan pengikat aspal atau semen (misalnya Lapis Pondasi Agregat). Bahan Lapis Resap Pengikat diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh direksi Pekerjaan. Pengambilan Lapis Resap Pengikat pada Distributor Aspal pada saat akan dilaksanakan pekerjaan. Lapisan Resap Pengikat hanya dikerjakan pada suatu permukaan jalan yang kering atau sedikit lembab. Sebelum lapis resap harus dibersihkan dari segala kotoran yang tidak berguna. Penyemprotan dilakukan dengan mempertimbangkan kelancaran arus lalu lintas.
  • 13. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah compressor dan alat bantu lainnya. Segera setelah pekerjaan penyemprotan dikerjakan, pengaturan arus lalu lintas dibuat dengan menggunakan tanda-tanda lalu lintas agar permukaan yang baru disemprotkan tidak dilalui kenderaan. Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan * Asumsi : => Menggunakan alat berat (secara mekanik) => Lokasi pekerjaan : Sepanjang Jalan * Prosedur Pelaksanaan : => Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair. => Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor. => Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapis. · LATION – LAPIS ANTARA (AC – BC) Tahapan pekerjaan ini harus sudah seslesainya pekerjaan lapir aus aspal beton (AC – BC) dilaksanakan dan sudah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, penghamparan, pemadatan di atas permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan persyaratan. Aspal dihampar pada jalan yang telah selesai dilapis Lapis Resap Pengikat atau
  • 14. biasa disebut Prime Cot. Material yang digunakan mempunyai spesifikasi yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Material Aspal diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck. Bak Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran. dan pada bagian atas Dump Truck ditutup rapat dengan terpal yang terbuat dari kain dan lahan terhadap air, agar material tidak melekat pada bak Dump Truck dan tidak cepat turun suhunya. Dari Dump Truck material Aspal dicurahkan ke Aspal Finisher yang dilengkapi dengan carang curah dan ulir-ulir pendisiribusian, menempalkqn material secara merala didepan batang perata yang dapat distel. Dalam penghamparan selalu diikuti tenaga surveyar dan Direksi Pekerjaan, agar dapat mengontrol ketebalan dan kemiringan penghamparan. Penggilasan Aspal yang telah dihamparkan aleh Aspal Finisher dipadatkan dengan alat Tandem Roller dan PTR. Untuk penghubung antar lokasi penghamparqn dengan AMP digunakan radio komunikasi (HT). pekerjaan ini dilaksanakan dengan langkah langkah yang sama dengan asphali concrete. Peralatan yqng dipakai :  Aspal Mixing Plant {AMP)  Genset; yang dipakai pada AMP  Aspal Finisher  Dump Truck  Tandem Roller  PTR  Wheel Laader Aggregat yang digunakan adalah sesuai dengan hasil pengujian Lab. (sesuai dengan Jab Mix Design) yang telah ditentukan sesuai dengan spesifikasi leknis.setiap hasil campuran yang telah dimual kedalam dump truck untuk dibawq ke lapangan pekerjqan terlebih dahulu ditimbang untuk mengelahui tonase cqmpuran tersebut. Sebelum penghamparan dilaksanakan permukaan jalan harus dibersihkan dari material lepas yang tidak dihendaki dengan menggunakan comperessar atau alat manual.untuk memastikan lebar dan tebal hamparan Aspal, makq pada tepi-tepi jalan dipasang balok pembatas atau benang garis atau garis pembatas. Aspal dihampar dengan aspal finisher, serta unit-unit mesin pemadat antara lain : Tandem Roller, PTR, penggilasan harus terdiri dari tiga aperasi yaitu : penggilasan qwal 0-10 menit, penggilasan sekunder 10-20 menil dan penggilasan akhir 20-45 menit. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan Tandem Roller dan PTR :
  • 15.  Pemadatan Awal (Breakdawn Rolling) menggunakan Tandem Roller. Pemadatan qwal dilaksanakan sedekal mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan awal dilakukan pada saal temperatur 125 0C - l45 0C atau sekiiar 0-I0 menii setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlah linlasan sesuai dengan hqsil lrial campectian uniuk masing-masing jenis lapiran perkerasan.  Pemadatan Sekunder (lntermediale Ralling) menggunakan PTR
  • 16. Pemadatan skunder dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan skunder dilakukan pada saat temperatur 100 0C – 125 0C atau sekitar 0 – 10 menit setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing jenis lapisan perkerasan. * Pemadatan Akhir (Finish Rolling) menggunakan Tandem Roller Pemadatan akhir dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan akhir dilakukan pada saat suhu > 95 0C atau sekitar > 45 menit setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan Jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing jenis lapisan perkerasan. Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan * Asumsi : * Menggunakan alat berat (secara mekanik) * Lokasi Pekerjaan : Sepanjang Jalan * Kondisi Existing Jalan : Rusak dan Peningkatan * Jarak Rata-rata Base Camp ke Lokasi Pekerjaan * Prosedur Pelaksanaan * Wheel Loader memuat aggregat dan Asphalt ke dalam Cold Bin AMP.
  • 17.  BAHAN PENGISI (FILLER) TAMBAHAN Bahan pengisi {Filler} yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (limestone dust), kapur padam (hydrated limeJ, semen atau abu terbang yqng sumbernya disetujui areh Direksi Pekerjaaan. Filler sebagai bahan tqmbahan campuran Lastan AC-BC selain Aspal Minyak yang telah dicampur pada Lapisan AC-BC itu sendiri. Filler digunakan sebagai bahan tambahan pengikat antara Lapis Resap Pengikat-Aspal cair dan Laston AC-BC, bahan ini memberikan makna dan fungsi khusus untuk menambah kekakuan ikatan antara kedua lapisan tersebut, sehingga hasil maksimal yang dicapai untuk ikatan tersebut lebih terpenuhi dan tercapai. 5. DIVISI 7. STRUKTUR · BETON K-250 Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton berlulang dengan mutu beton K-250, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui aleh Direksi pekerjaan. Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan · Asumsi :  Menggunakan alat berat {secara mekanik)  Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan  Prasedur Pelaksanaan :  Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer  Beton dicor kedalam perancah yang telah disiapkan  Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan · BEToN K-175 Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat (cara mekanik), bahan yang digunakan adalah semen, pasir dan kerikil yang diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan dan diaduk dengan Concrete Mixer dan beton di car kedalam bekisting yang telah
  • 18. disediakan, peralatan yang digunakan adalah molen/concrete mixer, gerobak dorong, alat tukang batu serta alat bantu. Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan * Asumsi :
  • 19. * Menggunakan alat berat ( secara mekanik ) * Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan * Prosedur Pelaksanaan * Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer * Beton dicor ke dalam perancah yang telah disiapkan * Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan · BAJA TULANGAN U – 24 Pelaksanaan ini untuk pemotongan besi sesuai dengan ukuran gambar dilaksanakan di Base Camp Kontraktor, sesudah itu diangkut ke lokasi pekerjaan (site) Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan * Asumsi : * Pekerjaan dilakukan secara manual * Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan * Prosedur Pelaksanaan : * Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan. * Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat. 6. PEKERJAAN LAIN – LAIN - Administrasi / Dokumentasi Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan : * Laporan berkala secara menyeluruh * Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik. * Dokumen Foto, meliputi : - Pekerjaan sebelum dilaksanakan - Pekerjaan sedang dilaksanakan - Pekerjaan setelah dilaksanakan Disusun rapi dan diketahu Direksi Pekerjaan. Foto-foto bangunan diambil dari empat arah. * Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan
  • 20.
  • 21. Demobilisasi Semua alat kerja yang digunakan pada akhir / finishing pelaksanaan pekerjaan segera dilakukan Demobilisasi kembali kepada Pemberi Dukungan Alat. Pembersihan Akhir Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK dan KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu 180 hari segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana dan harus dilakukan perawan. Bireuen, 19 Juli 2009 CV. BINA KONTRUKSI MUSLINA Direksi