SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
KASUS NEUROBEHAVIOUR KE-4

1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Hal-hal yang harus terdeteksi:
Berdasarkan kasus yang ada masalah kesehatan Tn. H yaitu head injury.
Identitas Klien
Nama Klien
: Tn. Hasanuddin
Umur
: 38 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: wiraswasta
Alamat
: Mandai poros Maros Makassar
Suku
: Bugis
Agama
: Islam
Status
: Kawin
No. MR
: 12.003
Tnggl masuk RS
: senin, 15 oktober 2012
Diagonosa medis
:head injury
Pengumpulan data
Tn.H jatuh dari motor lalu pingsan (tidak sadarkan diri) setelah menabrak trotoar dan kepalanya
terpental di aspal.Hasil pemeriksaan fisik: GCS:<8;
Tanda-tanda vital 80/palpasi
Denyut nadi kecil dan tidak teratur
Suhu: 380C
Pernafasan : 34x/mt (cheines stoke)
Darah segar mengalir dari kepala, hidung, telinga, disertai muntah.

4. Klasifikasi data
DS:
Tn.H jatuh dari motor lalu pingsan
(tidak sadarkan diri) setelah
menabrak trotoar dan kepalanya
terpental di aspal.

5. Analisa data
No

Diagnosa Keperawatan

DO:
Hasil pemeriksaan fisik: GCS:<8;
Tanda-tanda vital 80/palpasi
Denyut nadi kecil dan tidak teratur
Suhu: 380C
Pernafasan : 34x/mt (cheines stoke)
Darah segar mengalir dari kepala,
hidung, telinga, disertai muntah.

Etiologi

Problem

1 Gangguan perfusi jaringan serebral
Kecelakaan lalu lintas
Gangguan
berhubungan dengan kerusakan
perfusi jaringan

aliran darah otak
Kepala terpental di aspal
DS:

Klien terjatu dari motor setelah
Kerusakan aliran darah di
menabrak trotoar.
otak
DO:

Klien nampak tidak sadarkan diri,
Keluarnya darah dari
darah segar mengalir dari kepala,
kepala, hidung, telinga
hidung, telinga
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kecelakaan lalu lintas
berhubungan dengan ketidak

sadaran
Jatuh Pingsan (tidak
DS:
sadarkan diri)
Keluarga klien mengatakan klien

pingsan (tidak sadarkan diri)
Tidak adanya intake
DO:
nutrisi
Klien nampak selalu muntah
6. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan
1 Gangguan perfusi
1. Tingkat
jaringan serebral
kesadaran kompos
berhubungan dengan
mentis : orientasi
kerusakan aliran darah
orang, tempat dan
otak
memori baik.
DS:
2. Tekanan perfusi
Klien terjatu dari motor serebral >60
setelah menabrak trotoar. mmHg, tekanan
DO:
intrakranial < 15
Klien nampak tidak
mmHg.
sadarkan diri, darah segar 3. Fungsi senssori
mengalir dari kepala,
utuh / normal.
hidung, telinga

2

Kekurangan
nutrisi

Intervensi
Rasional
Kaji tingkat
Tingkat kesadaran
kesadaran dengan merupakan
GCS
indikator terbaik
adanya perubahan
neurologi
Suhu tubuh yang
meningkatkan akan
Pertahankaan suhumeningkatkan aliran
normal
darah ke otak
sehingga
meningkatkan TIK
Gangguan motorik
dan sensori dapat
terjadi akibat edema
otak.
Evaluasi keadaan Adanya perubahan
motorik dan
tanda vital seperi
sensori pasien
respirasi
menunjukkan
Monitor tanda
kerusakan pada
vital setiap 1 jam batang otak
Mencegah
komplikasi lebih
dini

Berikan obat
sesuai program
dan monitor efek
samping.
Nutrisi kurang dari
Klien akan
kaji kemampuan mengetahui
kebutuhan tubuh
mempertahankan pasien untuk
kemampuan
berhubungan dengan
status nutrisi
mengunyah
menelan klienjika
ketidak sadaran
klien tidak mampu
DS:
maka akan di
Keluarga klien
berikan pemasangan
mengatakan klien pingsan
NGT
(tidak sadarkan diri)
mengetahui
DO:
kaji kemampuan kemampuan
Klien nampak selalu
pasien untuk
menelan klienjika
muntah
menelan
klien tidak mampu
maka akan di
berikan pemasangan
NGT
menjaga keamanan
dan kenyamanan
jaga keamanan
saat makan.
saat memberikan
makan pada pasien
berikan makanan Memenuhi
dalam jumlah kecilkebutuhan nutrisi.
dan dalam waktu
sering dengan
teratur
timbang berat 5. Mengetahui
badan sesuai
apakah klien
indikasi
mengalami
penurunan berat
badan karena intake
nutrisi yang kurang.
7. Implementasi dan Evaluasi
Hari/Tgl
NDX Jam
Selasa/16/10/2012 Dx.1 08.30
09.00
09.15
09.30

10.00

Rabu/17/10/2012

Dx.1

09.00
09.15
09.30
09.45

10.00

Dx. 2 10.30

Implementasi
Evaluasi
Mengkaji tingkat kesadaran S: Keluarga klien
dengan GCS
mengatakan pasien
mempertahankaan suhu
belum sadarkan diri
normal
mengevaluasi keadaan motorik O: klien nampak
dan sensori pasien
lemah
memonitor tanda vital setiap 1
jam
A: masalah belum
nadi: 80/palpasi
teratasi (intervensi
Suhu: 380C
1,2,3,4,5)
Pernafasan : 34x/mt (cheines
stoke)
memberikan obat sesuai
P: lanjutkan
program dan monitor efek
intervensi 1,2,3,4,5.
samping.
Mengkaji tingkat kesadaran S: keluarga klien
dengan GCS
mengatakan pasien
mempertahankaan suhu
sudah sadar, dan
normal
klien sudah mampu
mengevaluasi keadaan motorik mengunya dan
dan sensori pasien
menelan
memonitor tanda vital setiap 1 makanannya.
jam
nadi: 80/palpasi
O: KU baik
0
Suhu: 38 C
Pernafasan : 34x/mt (cheines A: masalah teratasi
stoke)
memberikan obat sesuai
P: pertahankan
program dan monitor efek
intervensi (pasien
samping.
pulang)

mengkaji kemampuan pasien
untuk mengunyah
10.45 mengkaji kemampuan pasien
untuk menelan
11.00 menjaga keamanan saat
memberikan makan pada
pasien
11.30 memberikan makanan dalam
jumlah kecil dan dalam waktu
sering dengan teratur
menimbang berat badan sesuai
11.45 indikasi
LOG BOOK
A. JENIS TINDAKAN : “Pemasangan NGT Pada Pasien Penurunan Kesadaran”.
Dilakukan di ruang Cempaka pada Ny. H (39 tahun) dengan diagnosa medis hipertensi. Tindakan
ini dilakukan pada tanggal 11 juni 2013, jam 18:40 WIB. Tindakan ini dilakukan oleh saya yang
di asistensi oleh perawat mbak Heri
B. DATA PASIEN:
Data subjektif: - keluarga klien mengatakan klien sudah lama mengalami tekanan darah tinggi,
tetapi belum pernah sampai terjadi penurunan kesadaran.
Data objektif:
•

TD klien = 220/140mmHg, HR= 98x/menit

•

Klien terpasang syringe pump

•

Klien mengalami penurunan kesadaran, kesadaran klien yaitu coma tidak ada respon apapun
terhadap rangsangan, maupun reflek muntah

•

Klien terlihat berkeringat dan akral teraba dingin

C. TUJUAN:
-

Memberikan makanan cair atau obat-obatan cair pada pasien yang tidak sadar (coma) dan pasien
yang mengalami kesulitan menelan

-

Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar

-

Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang terdapat didalam lambung

-

Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam lambung

-

Mencegah atau mengurangi nausea dan vomiting setelah pembedahan atau trauma

-

Mengambil specimen pada lambung untuk pemeriksaan diagnostic
(Asmadi, 2008)

D. INDIKASI & KONTRAINDIKASI TINDAKAN
1. Indikasi :
-

Dilakukan pada pasien tidak sadar (koma)
Klien

dengan

masalah

pencernaan

atas.

mulut/faring/esophagus (Asmadi, 2008)
2. Kontraindikasi:
-

Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

E. CARA MELAKUKAN (TAHAPAN PROSEDUR)

Misalnya

stenosis

esophagus,

tumor
1. Persiapan alat :
-

NGT dengan nomor tertentu disesuaikan dengan usia klien

-

Jelly yang larut dalam air

-

Tongue spatel

-

Sarung tangan

-

Spuit ukuran 50-100cc

-

Stetoskop

-

Handuk

-

Tisu

-

Bengkok

-

Perlak

-

Plester

-

Pen light (Asmadi, 2008)

2. Prosedur :
-

Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas

-

Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan pada pasien
atau keluarganya tujuan pemasangan NGT

-

Dekatkan alat-alat ke klien

-

Pakai handscun kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi

-

Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah

-

Cek kondisi lunga hidung klien, perhatikan adanya sumbatan

-

Letakkan bengkok di dekat pasien

-

Ukur panjang tube yang akan dimasukkan dengan menggunakan metode:

a.

Metode tradisional:
Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga dan ke prosessus xipoideus sternum

b. Metode Hanson :
Mula-mula tandai 50 cm pada tube kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional.
Selang yang akan dimasukkan pertangahan antara 50cm dengan tanda tradisional.
-

Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan plester

-

Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20cm

-

Informasikan kepada klien bahwa selang akan dimasukkan. Lalu masukan selang melalui lubang
hidung yang telah ditentukan

-

Bila sudah melewati nasofaring (kira-kira 3-4cm), instruksikan klien untuk menelan dan
posisikan kepala pasien dengan posisi fleksi. Setelah sampa batas plester cek apakah selang
sudah benar-benar masuk dengan pen light.

-

Jika sudah selesai memasang NGT, periksa letak selang dengan cara:
a.

Pasang spuit, yang telah ditarik pendorongnya pada angka 10-20ml udara, pada ujung NGT.
Letakkan stetoskop pada daerah gaster. Kemudian suntikan spuit tersebut. Jika pada auskultasi
terdengar suara hentakan udara, berarti selang NGT masuk kedalam lambung

b. Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung dengan menggunakan spuit.
c.

Masukkan ujung bagian luar selang NGT kedalam mangkok yang berisi air. Jika ada gelembung
udara, berarti masuk ke dalam paru-paru. Jika tidak ada gelembung udara, berarti masuk ke
dalam lambung.

-

Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung

-

Tutup ujung luar NGT. Bila tidak ada penutup dapat di klem

-

Evaluasi klien setelah terpasang NGT

-

Rapikan alat-alat

-

Cuci tangan

-

Dokumentasi hasil tindakan
(Asmadi, 2008)

F. EVALUASI TINDAKAN (ANALISIS)
Pada pemasangan NGT yang dilakukan oleh saya dan diasistensi oleh perawat

di ruang

cempaka. Saya hanya menyiapkan alat seperti stetoskop, spuit 10cc, NGT ukuran dewasa, jelly,
plester dan bengkok sesuai dengan kondis yang ada. Sedangkan pada saat pemasangan NGT
dapatkan data:
DS:DO: - Karena klien mengalami penurunan kesadaran, sehingga klien tidak menelan selang yang
masuk ketika sampai di epiglotis.
-

Pengulangan memasukan selang ke hidung hampir terjadi 5x karena selang masuk ke dalam
mulut disebabkan oleh pasien batuk dan tidak menelan

-

Pemasangan berlangsung lama karena selang lama baru masuk kedalam lambung
Pemasangan NGT saya banyak memodifikasi alat, yaitu tidak memakai perlak, cukup dengan
memakaikan tisu di dada klien. saya tidak menyiapkan tongue spatel karena tidak tersedia di
cempaka, saya hanya melihat selang masuk ke dalam mulut dengan membuka mulut klien
dengan jari. Setelah selang NGT berhasil masuk sampai batas yang ditentukan, saya memastikan
selang masuk kedalam lambung dengan cara :

a.

Mendengarkan hentakan udara dari dalam lambung dengan stetoskop

b.

Memasukan selang NGT kedalam air yang telah disediakan didalam gelas, dan tidak ada
gelembung udara yang keluar.
Selama tindakan pemasangan NGT ini berlangsung, banyak sekali terjadi modifikasi alat dan
kendala-kendala yang terjadi seperti pasien yang turun kesadaran tidak bisa membantu menelan
selang yang sudah masuk sampai epiglotis sehingga selang masuk kedalam mulut dan itu terjadi
berkali-kali. Pasien juga sering mengalami batuk ketika selang mulai dimasukan lagi. Dalam hal
ini sebagai calon perawat saya harus lebih bersabar dan lebih belajar lagi dalam memasang NGT
dan prinsip steril harus tetap dijaga.

G. DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta : Salemba Medika

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

5. catatan perkembangan
5. catatan perkembangan5. catatan perkembangan
5. catatan perkembangan
 
Makalah febris
Makalah febrisMakalah febris
Makalah febris
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDFINTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Analisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ellaAnalisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ella
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita PutriInaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Pathways trauma kepala
Pathways trauma kepalaPathways trauma kepala
Pathways trauma kepala
 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Askep Mastoiditis
Askep MastoiditisAskep Mastoiditis
Askep Mastoiditis
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 

Andere mochten auch

Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt namCơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt namJos Trần Danh Đàn
 
503 reading quiz
503 reading quiz503 reading quiz
503 reading quizamybass
 
Customer support 1
Customer support 1Customer support 1
Customer support 1Arya Ningrat
 
E metrics san fran 2014 aurelie pols final
E metrics san fran 2014 aurelie pols finalE metrics san fran 2014 aurelie pols final
E metrics san fran 2014 aurelie pols finalFLUZO
 
Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026Affizan Eady
 
Republika wawancara
Republika wawancaraRepublika wawancara
Republika wawancaraArya Ningrat
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Arya Ningrat
 
Η κυρα- Κακή
Η κυρα- ΚακήΗ κυρα- Κακή
Η κυρα- ΚακήNiki Tseka
 
Workshop "Smart cities and communities" @ La Sapienza
Workshop "Smart cities and communities" @ La SapienzaWorkshop "Smart cities and communities" @ La Sapienza
Workshop "Smart cities and communities" @ La SapienzaSaverio Massaro
 
Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1Arya Ningrat
 
http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/
http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/
http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/ccummens
 
E2 neannapa khajornmot presentation_29-11-09-2
E2 neannapa  khajornmot presentation_29-11-09-2E2 neannapa  khajornmot presentation_29-11-09-2
E2 neannapa khajornmot presentation_29-11-09-2Neannapa Khajornmot
 
Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541amybass
 
Bersyukurlah
BersyukurlahBersyukurlah
BersyukurlahhamdEy
 

Andere mochten auch (20)

Bunga lanka
Bunga lankaBunga lanka
Bunga lanka
 
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt namCơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
Cơ hội kinh doanh cùng qnet việt nam
 
503 reading quiz
503 reading quiz503 reading quiz
503 reading quiz
 
Customer support 1
Customer support 1Customer support 1
Customer support 1
 
Dapodik ltj 1
Dapodik  ltj 1Dapodik  ltj 1
Dapodik ltj 1
 
E metrics san fran 2014 aurelie pols final
E metrics san fran 2014 aurelie pols finalE metrics san fran 2014 aurelie pols final
E metrics san fran 2014 aurelie pols final
 
Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026Storyboard ikan anyaman kpd 3026
Storyboard ikan anyaman kpd 3026
 
Republika wawancara
Republika wawancaraRepublika wawancara
Republika wawancara
 
Jawaban soal pgsd
Jawaban soal pgsdJawaban soal pgsd
Jawaban soal pgsd
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
 
Η κυρα- Κακή
Η κυρα- ΚακήΗ κυρα- Κακή
Η κυρα- Κακή
 
Workshop "Smart cities and communities" @ La Sapienza
Workshop "Smart cities and communities" @ La SapienzaWorkshop "Smart cities and communities" @ La Sapienza
Workshop "Smart cities and communities" @ La Sapienza
 
Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1Curriculum vitae makmur 1
Curriculum vitae makmur 1
 
http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/
http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/
http://chiropractor.invalparaisolocalarea.com/
 
E2 neannapa khajornmot presentation_29-11-09-2
E2 neannapa  khajornmot presentation_29-11-09-2E2 neannapa  khajornmot presentation_29-11-09-2
E2 neannapa khajornmot presentation_29-11-09-2
 
Catalog of prime-industrial-components
Catalog of prime-industrial-componentsCatalog of prime-industrial-components
Catalog of prime-industrial-components
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541Lan presentation ed tech 541
Lan presentation ed tech 541
 
Hasil percobaan
Hasil percobaanHasil percobaan
Hasil percobaan
 
Bersyukurlah
BersyukurlahBersyukurlah
Bersyukurlah
 

Ähnlich wie Kasus neurobehaviour ke

Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngtChiyapuri
 
222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tb222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tbhomeworkping10
 
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxaskep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxssuserfc224a
 
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxLAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxsalmanalfarisi637456
 
KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2pjj_kemenkes
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTpjj_kemenkes
 
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.AminullahPenggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullahdki amin
 
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfedipurwanto81
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Ulyas Rahim
 
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docxFORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docxHerianto Elbcome 300
 
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdfpunyagilman
 
materi refreshing IGD september 2022.pptx
materi refreshing IGD september 2022.pptxmateri refreshing IGD september 2022.pptx
materi refreshing IGD september 2022.pptxrery3
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiNurul Sari
 

Ähnlich wie Kasus neurobehaviour ke (20)

Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
 
222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tb222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tb
 
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxaskep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxLAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
 
Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
 
KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGT
 
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.AminullahPenggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
 
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
 
Case ga
Case gaCase ga
Case ga
 
Algoritma acls
Algoritma aclsAlgoritma acls
Algoritma acls
 
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docxFORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
 
Resume ibs
Resume ibsResume ibs
Resume ibs
 
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
3FG 4_CBD 1_Kasus 3.pdf
 
materi refreshing IGD september 2022.pptx
materi refreshing IGD september 2022.pptxmateri refreshing IGD september 2022.pptx
materi refreshing IGD september 2022.pptx
 
Nasogastrik tube
Nasogastrik tubeNasogastrik tube
Nasogastrik tube
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
 
Kasus tbc2
Kasus tbc2Kasus tbc2
Kasus tbc2
 

Mehr von Arya Ningrat

Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanArya Ningrat
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Arya Ningrat
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambangArya Ningrat
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangArya Ningrat
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiArya Ningrat
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidainiArya Ningrat
 

Mehr von Arya Ningrat (20)

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
 
Roster 2
Roster 2Roster 2
Roster 2
 
Roster
RosterRoster
Roster
 
Rizkan 2
Rizkan 2Rizkan 2
Rizkan 2
 
Rizkan
RizkanRizkan
Rizkan
 

Kasus neurobehaviour ke

  • 1. KASUS NEUROBEHAVIOUR KE-4 1. 2. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. 3. a. b. c. d. e. f. Hal-hal yang harus terdeteksi: Berdasarkan kasus yang ada masalah kesehatan Tn. H yaitu head injury. Identitas Klien Nama Klien : Tn. Hasanuddin Umur : 38 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : wiraswasta Alamat : Mandai poros Maros Makassar Suku : Bugis Agama : Islam Status : Kawin No. MR : 12.003 Tnggl masuk RS : senin, 15 oktober 2012 Diagonosa medis :head injury Pengumpulan data Tn.H jatuh dari motor lalu pingsan (tidak sadarkan diri) setelah menabrak trotoar dan kepalanya terpental di aspal.Hasil pemeriksaan fisik: GCS:<8; Tanda-tanda vital 80/palpasi Denyut nadi kecil dan tidak teratur Suhu: 380C Pernafasan : 34x/mt (cheines stoke) Darah segar mengalir dari kepala, hidung, telinga, disertai muntah. 4. Klasifikasi data DS: Tn.H jatuh dari motor lalu pingsan (tidak sadarkan diri) setelah menabrak trotoar dan kepalanya terpental di aspal. 5. Analisa data No Diagnosa Keperawatan DO: Hasil pemeriksaan fisik: GCS:<8; Tanda-tanda vital 80/palpasi Denyut nadi kecil dan tidak teratur Suhu: 380C Pernafasan : 34x/mt (cheines stoke) Darah segar mengalir dari kepala, hidung, telinga, disertai muntah. Etiologi Problem 1 Gangguan perfusi jaringan serebral Kecelakaan lalu lintas Gangguan berhubungan dengan kerusakan perfusi jaringan  aliran darah otak Kepala terpental di aspal DS:  Klien terjatu dari motor setelah Kerusakan aliran darah di menabrak trotoar. otak DO:  Klien nampak tidak sadarkan diri, Keluarnya darah dari darah segar mengalir dari kepala, kepala, hidung, telinga hidung, telinga
  • 2. 2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kecelakaan lalu lintas berhubungan dengan ketidak  sadaran Jatuh Pingsan (tidak DS: sadarkan diri) Keluarga klien mengatakan klien  pingsan (tidak sadarkan diri) Tidak adanya intake DO: nutrisi Klien nampak selalu muntah 6. Rencana Keperawatan No Diagnosa Keperawatan Tujuan 1 Gangguan perfusi 1. Tingkat jaringan serebral kesadaran kompos berhubungan dengan mentis : orientasi kerusakan aliran darah orang, tempat dan otak memori baik. DS: 2. Tekanan perfusi Klien terjatu dari motor serebral >60 setelah menabrak trotoar. mmHg, tekanan DO: intrakranial < 15 Klien nampak tidak mmHg. sadarkan diri, darah segar 3. Fungsi senssori mengalir dari kepala, utuh / normal. hidung, telinga 2 Kekurangan nutrisi Intervensi Rasional Kaji tingkat Tingkat kesadaran kesadaran dengan merupakan GCS indikator terbaik adanya perubahan neurologi Suhu tubuh yang meningkatkan akan Pertahankaan suhumeningkatkan aliran normal darah ke otak sehingga meningkatkan TIK Gangguan motorik dan sensori dapat terjadi akibat edema otak. Evaluasi keadaan Adanya perubahan motorik dan tanda vital seperi sensori pasien respirasi menunjukkan Monitor tanda kerusakan pada vital setiap 1 jam batang otak Mencegah komplikasi lebih dini Berikan obat sesuai program dan monitor efek samping. Nutrisi kurang dari Klien akan kaji kemampuan mengetahui kebutuhan tubuh mempertahankan pasien untuk kemampuan berhubungan dengan status nutrisi mengunyah menelan klienjika ketidak sadaran klien tidak mampu DS: maka akan di Keluarga klien berikan pemasangan mengatakan klien pingsan NGT (tidak sadarkan diri) mengetahui DO: kaji kemampuan kemampuan Klien nampak selalu pasien untuk menelan klienjika muntah menelan klien tidak mampu maka akan di berikan pemasangan NGT menjaga keamanan dan kenyamanan
  • 3. jaga keamanan saat makan. saat memberikan makan pada pasien berikan makanan Memenuhi dalam jumlah kecilkebutuhan nutrisi. dan dalam waktu sering dengan teratur timbang berat 5. Mengetahui badan sesuai apakah klien indikasi mengalami penurunan berat badan karena intake nutrisi yang kurang. 7. Implementasi dan Evaluasi Hari/Tgl NDX Jam Selasa/16/10/2012 Dx.1 08.30 09.00 09.15 09.30 10.00 Rabu/17/10/2012 Dx.1 09.00 09.15 09.30 09.45 10.00 Dx. 2 10.30 Implementasi Evaluasi Mengkaji tingkat kesadaran S: Keluarga klien dengan GCS mengatakan pasien mempertahankaan suhu belum sadarkan diri normal mengevaluasi keadaan motorik O: klien nampak dan sensori pasien lemah memonitor tanda vital setiap 1 jam A: masalah belum nadi: 80/palpasi teratasi (intervensi Suhu: 380C 1,2,3,4,5) Pernafasan : 34x/mt (cheines stoke) memberikan obat sesuai P: lanjutkan program dan monitor efek intervensi 1,2,3,4,5. samping. Mengkaji tingkat kesadaran S: keluarga klien dengan GCS mengatakan pasien mempertahankaan suhu sudah sadar, dan normal klien sudah mampu mengevaluasi keadaan motorik mengunya dan dan sensori pasien menelan memonitor tanda vital setiap 1 makanannya. jam nadi: 80/palpasi O: KU baik 0 Suhu: 38 C Pernafasan : 34x/mt (cheines A: masalah teratasi stoke) memberikan obat sesuai P: pertahankan program dan monitor efek intervensi (pasien samping. pulang) mengkaji kemampuan pasien untuk mengunyah 10.45 mengkaji kemampuan pasien untuk menelan 11.00 menjaga keamanan saat memberikan makan pada pasien 11.30 memberikan makanan dalam
  • 4. jumlah kecil dan dalam waktu sering dengan teratur menimbang berat badan sesuai 11.45 indikasi
  • 5. LOG BOOK A. JENIS TINDAKAN : “Pemasangan NGT Pada Pasien Penurunan Kesadaran”. Dilakukan di ruang Cempaka pada Ny. H (39 tahun) dengan diagnosa medis hipertensi. Tindakan ini dilakukan pada tanggal 11 juni 2013, jam 18:40 WIB. Tindakan ini dilakukan oleh saya yang di asistensi oleh perawat mbak Heri B. DATA PASIEN: Data subjektif: - keluarga klien mengatakan klien sudah lama mengalami tekanan darah tinggi, tetapi belum pernah sampai terjadi penurunan kesadaran. Data objektif: • TD klien = 220/140mmHg, HR= 98x/menit • Klien terpasang syringe pump • Klien mengalami penurunan kesadaran, kesadaran klien yaitu coma tidak ada respon apapun terhadap rangsangan, maupun reflek muntah • Klien terlihat berkeringat dan akral teraba dingin C. TUJUAN: - Memberikan makanan cair atau obat-obatan cair pada pasien yang tidak sadar (coma) dan pasien yang mengalami kesulitan menelan - Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar - Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang terdapat didalam lambung - Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam lambung - Mencegah atau mengurangi nausea dan vomiting setelah pembedahan atau trauma - Mengambil specimen pada lambung untuk pemeriksaan diagnostic (Asmadi, 2008) D. INDIKASI & KONTRAINDIKASI TINDAKAN 1. Indikasi : - Dilakukan pada pasien tidak sadar (koma) Klien dengan masalah pencernaan atas. mulut/faring/esophagus (Asmadi, 2008) 2. Kontraindikasi: - Pasien yang mengalami cidera serebrospinal E. CARA MELAKUKAN (TAHAPAN PROSEDUR) Misalnya stenosis esophagus, tumor
  • 6. 1. Persiapan alat : - NGT dengan nomor tertentu disesuaikan dengan usia klien - Jelly yang larut dalam air - Tongue spatel - Sarung tangan - Spuit ukuran 50-100cc - Stetoskop - Handuk - Tisu - Bengkok - Perlak - Plester - Pen light (Asmadi, 2008) 2. Prosedur : - Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas - Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT - Dekatkan alat-alat ke klien - Pakai handscun kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi - Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah - Cek kondisi lunga hidung klien, perhatikan adanya sumbatan - Letakkan bengkok di dekat pasien - Ukur panjang tube yang akan dimasukkan dengan menggunakan metode: a. Metode tradisional: Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga dan ke prosessus xipoideus sternum b. Metode Hanson : Mula-mula tandai 50 cm pada tube kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan pertangahan antara 50cm dengan tanda tradisional. - Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan plester - Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20cm - Informasikan kepada klien bahwa selang akan dimasukkan. Lalu masukan selang melalui lubang hidung yang telah ditentukan - Bila sudah melewati nasofaring (kira-kira 3-4cm), instruksikan klien untuk menelan dan posisikan kepala pasien dengan posisi fleksi. Setelah sampa batas plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan pen light. - Jika sudah selesai memasang NGT, periksa letak selang dengan cara:
  • 7. a. Pasang spuit, yang telah ditarik pendorongnya pada angka 10-20ml udara, pada ujung NGT. Letakkan stetoskop pada daerah gaster. Kemudian suntikan spuit tersebut. Jika pada auskultasi terdengar suara hentakan udara, berarti selang NGT masuk kedalam lambung b. Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung dengan menggunakan spuit. c. Masukkan ujung bagian luar selang NGT kedalam mangkok yang berisi air. Jika ada gelembung udara, berarti masuk ke dalam paru-paru. Jika tidak ada gelembung udara, berarti masuk ke dalam lambung. - Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung - Tutup ujung luar NGT. Bila tidak ada penutup dapat di klem - Evaluasi klien setelah terpasang NGT - Rapikan alat-alat - Cuci tangan - Dokumentasi hasil tindakan (Asmadi, 2008) F. EVALUASI TINDAKAN (ANALISIS) Pada pemasangan NGT yang dilakukan oleh saya dan diasistensi oleh perawat di ruang cempaka. Saya hanya menyiapkan alat seperti stetoskop, spuit 10cc, NGT ukuran dewasa, jelly, plester dan bengkok sesuai dengan kondis yang ada. Sedangkan pada saat pemasangan NGT dapatkan data: DS:DO: - Karena klien mengalami penurunan kesadaran, sehingga klien tidak menelan selang yang masuk ketika sampai di epiglotis. - Pengulangan memasukan selang ke hidung hampir terjadi 5x karena selang masuk ke dalam mulut disebabkan oleh pasien batuk dan tidak menelan - Pemasangan berlangsung lama karena selang lama baru masuk kedalam lambung Pemasangan NGT saya banyak memodifikasi alat, yaitu tidak memakai perlak, cukup dengan memakaikan tisu di dada klien. saya tidak menyiapkan tongue spatel karena tidak tersedia di cempaka, saya hanya melihat selang masuk ke dalam mulut dengan membuka mulut klien dengan jari. Setelah selang NGT berhasil masuk sampai batas yang ditentukan, saya memastikan selang masuk kedalam lambung dengan cara : a. Mendengarkan hentakan udara dari dalam lambung dengan stetoskop b. Memasukan selang NGT kedalam air yang telah disediakan didalam gelas, dan tidak ada gelembung udara yang keluar. Selama tindakan pemasangan NGT ini berlangsung, banyak sekali terjadi modifikasi alat dan kendala-kendala yang terjadi seperti pasien yang turun kesadaran tidak bisa membantu menelan selang yang sudah masuk sampai epiglotis sehingga selang masuk kedalam mulut dan itu terjadi berkali-kali. Pasien juga sering mengalami batuk ketika selang mulai dimasukan lagi. Dalam hal
  • 8. ini sebagai calon perawat saya harus lebih bersabar dan lebih belajar lagi dalam memasang NGT dan prinsip steril harus tetap dijaga. G. DAFTAR PUSTAKA Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika