Bab 15 membahas analisis struktur modal perusahaan, termasuk pengertian struktur modal, teori-teori struktur modal seperti pendekatan laba operasi bersih, pendekatan tradisional, dan pendekatan Modigliani-Miller, serta ketidaksempurnaan pasar dan isu insentif yang dapat mempengaruhi analisis struktur modal.
1. BAB 15
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Disusun Oleh :
1. Alfian Yusdimahdi H. 142140196
2. Muh. Nur Khoiruddin 142140205
3. Restu Galang Pamungkas 142140212
4. Armanda Yudha Bakti 142140228
5. Esti Kurnia Wati 142140238
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2. 15.1 Pengertian Struktur Modal
Struktur Modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal
sendiri. Pendanaan yang efisien akan terjadi apabila perusahaan mempunyai struktur modal yang
optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat
meminimalkanbiayapenggunaanmodal keseluruhanataubiayamodal rata-rata (ko), sehingga akan
memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal optimal terlihat pada gambar berikut:
Biaya modal (%)
ke
ko
ki
Leverage Keuangan
Gambar 15.1: Biaya modal dan struktur modal optimal
Struktur modal yang optimal terjadi pada leverage keuangan sebesar x, dimana ko (tingkat
kapitalisasi perusahaanataubiayamodal keseluruhan) minimal yangakanmemberikanharga saham
tertinggi.
15.2 TEORI STRUKTUR MODAL
Dalam teori struktur modal diasumsikan bahwa perubahan struktur modal berasal dari
penerbitanobligasi danpembeliankembali sahambiasaataupenerbitansahambaru.Dalam analisis
struktur modal ini digunakan beberapa asumsi, yaitu:
1. Tidak ada pajak penghasilan
2. Tidak ada pertumbuhan laba
3. Pembayaran seluruh laba kepada pemegang saham yang berupa dividen
4. Perusahaan struktur modal terjadi dengan menerbitkan obligasi dan membeli kembali
saham biasa atau dengan menerbitkan saham dan menarik obligasi.
Untuk menghitung besarnya biaya modal, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Rumus pertama untuk menghitung return obligasi:
Dimana:
ki = Return dari obligasi
I = Bunga hutang obligasi tahunan
B = Nilai pasar obligasi yang beredar
Ki =
I
B
3. 2. Rumus kedua untuk menghitung return saham biasa:
dimana:
ke = Return dari saham biasa
E = Laba untuk pemegang saham biasa
S = Nilai pasar saham biasa yang beredar
3. Rumus ketiga untuk menghitung return bersih perusahaan:
dimana:
ko = Return bersih perusahaan (sebesar biaya modal rata-rata
minimal)
o = Laba operasi bersih
v = Total nilai perusahaan
Perludiketahuibahwanilai perusahaansamadenganilai pasarobligasi ditambah nilai pasar
saham atau V = B + S, sedangkan ko merupakan tingkat kapitalisasi total perusahaan dan diartikan
sebagai rata-rata tertimbang biaya modal. Oleh karena itu dapat di rumuskan sbb:
Apakah terjadi perubahan ki , ke, dan ko apabila leverage keuangan mengalami perubahan
dapat dianalisis dengan beberapa pendekatan, yaitu pendekatan laba operasi bersih, pendekatan
tradisional, dan pendekatan Modigliani – Miller yang akan di bahas pada sub bab berikut.
15.2.1 Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income Approach)
Pendekatanini menggunakanasumsibahwainvestormemiliki reaksiyangberbedaterhadap
penggunaan hutang perusahaan. Pendekatan ini bahwa biaya modal rata-rata tertimbang bersifat
konstan berapapun tingkat hutang yang digunakan oleh perusahaan.
15.2.2 Pendekatan Tradisional (Traditional Approach)
Pendekatanini diasumsikanterjadiperubahanstrukturmodal yangoptimal danpeningkatan
nilai total perusahaan melalui pengguna financial leverage (hutang dibagi modal sendiri atau B/S).
15.2.3 Pendekatan Modigliani dan Miller (MM Aproach)
MM menentang pendekatan tradisional dngan menawarkan pembenaran perilaku tingkat
kapitalisasi perusahaan yang konstan. MMberpendapat bahwa risiko total bagi seluruh pemegang
saham tidakberubahwalaupun struktur modal perusahaan mengalami perubahan. Asumsi-asumsi
yang digunakan MMadalah:
1. Pasar modal adalah sempurna, dan investor bertindak rasional.
2. Nilai yang diharapkan dari distribusi probabilitas semua investor sama .
3. Perusahaan mempunyai risiko usaha (business risk) yang sama.
Ke =
E
S
Ko =
o
v
Ko = ki [
B
𝐵+𝑆
] + ke [
S
B+𝑆
]
4. 4. Tidak ada pajak
Pendapat MM didukung oleh adanya proses arbitrase, yaitu proses mendapatkan 2 aktiva
yang padadasarnya sama dan membelinya dengan harga yang termurah serta menjual lagi dengan
harga yang lebih tinggi.
15.3 KETIDAKSEMPURNAAN PASAR DAN ISU INSENTIF
Dengan menggunakan asumsi bahwa pasar modal adalah sempurna, maka proses
penyeimbanganpasarakanmenjaminkebenaran(validity) pendapat MM, yaitu bahwa biaya modal
dan penilaiankeseluruhanperusahaantidak tergantung pada struktur modalnya. Berikut ini adalah
argumen argumen utama yang menentang proses arbritase Modigliani dan Miller:
1. Adanya biaya kebangkrutan
2. Adanya biaya agensi
3. Hutang dan insentif bagi efisiensi manajemen
4. Batasan-batasan institusional
5. Biaya-biaya transaksi
6. Pengaruh pajak terhadap perusahaan