2. • Bimbingan orang tua merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan
oleh anak dalam proses belajar anak. (Departemen sosial RI, Undang-
Undang Nomor 1979 tentang kesejaheraan anak, 1979)
• Seorang yang dibimbing dengan baik oleh orang tuanya akan mendapatkan
hasil belajar yang baik dari pada siswa yang tidak dibimbing orang tuanya.
Hal ini disebabkan anak yang dibimbing oleh orang tuanya sebelum mereka
belajar disekolah, mereka sudah membawa bekal dari rumah.
• Disleksia adalah kesulitan belajar yang diderita oleh anak karena
bermasalah dalammengekspersikan atau menerima bahasa lisan. Masalah
tersebut tercermin dalam kesulitan anak dalam membaca, mengeja, menulis,
berbicara, atau mendengar. (Tim Redaksi Familia, Perilaku Anak Usia Dini
Kasus dan Pemecahannya, 2003)
Latar Belakang
5. Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang
kepada orang lain dalam hal membuat pilihan-pilihan,
penyesuaian diri serta di dalam memecahkan masalah-
masalah.
Bimbingan ini membantu orang tersebut untuk
tumbuh dalam hal kemandirian dan kemampuan
bertanggung jawab bagi dirinya sendiri. (Athur J. Jones,
2002)
6. Pengertian Orang Tua
Orang tua adalah ayah dan ibu yakni orang
yang pertama bertanggung jawab atas terwujudnya
kesejahteraan anak baik secara jasmani, rohani
maupun sosial. Orang tua memiliki tangungg jawab
untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-
anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang
menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat. (Soerjono Soekanto, 2004)
7. Pengertian Dyslexia
Dyslexia, yaitu merupakan kesulitan membaca, mengeja,
menulis, dan kesulitan dalam mengartikan atau mengenali
struktur kata-kata yang memberikan efek terhadap proses
belajar atau gangguan belajar. (Mulyadi, (2010: 154)
8. karakteristik
siswa yang mengalami dyslexia, yaitu:
a. Membaca secara terbalik tulisan yang dibaca, seperti: duku dibaca
kudu, d dibaca b, atau p dibaca q.
b. Menulis huruf secara terbalik.
c. Mengalami kesulitan dalam menyebutkan kembali informasi yang diberikan
secara lisan. d. Kualitas tulisan buruk, karakter huruf yang ditulis tidak jelas.
e. Memiliki kemampuan menggambar yang kurang baik.
f. Sulit dalam mengikuti perintah yang diberikan secara lisan.
g. Mengalami kesulitan dalam menentukan arah kiri dan kanan.
h. Mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat cerita yang baru
dibaca.
i. Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran secara tertulis.
j. Mengalami dyslexia bukan karena keadaan mata dan telinga yang tidak
baik atau karena disfungsi otak (brain dysfunction).
9. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah mengemukakan secara tehnis metode-metode yang
digunakan dalam penelitian. Pada bagian ini terlebih dahulu akan diterangkan
tentang hal-hal yang akan mempengaruhi metode-metode yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
● Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penyusun berusaha memperoleh data sesuai dengan
gambar, keadaan dan realita. Dalam prosesnya, penelitian ini mengangkat data
dan permasalahan yang ada dilapangan yang dalam hal ini adalah Bimbingan
orang tua pada anak penderita disleksia Desa Klapanunggal Kecamatan
Klapanunggal Bogor
● Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif. Deskriptif yaitu suatu
penelitian yang menggambarkan, melukiskan, memaparkan, dan melaporkan
keadaan objek penelitian. Dari pengertian ini, maka penelitian yang penulis
gagas hanya ditunjukan untuk melukiskan, menggambarkan, atau melaporkan
kenyataan- kenyataan yang lebih terfokus pada Bimbingan orang tua pada
anak penderita disleksia di Desa Klapanunggal Kecamatan Klapanunggal
Bogor.
10. Daftar Pustaka
• Prayitno. 2013. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: PT
Andi Offeset
• Rifa Hidayah. 2011. Kemampuan Baca-Tulis Siswa
Disleksia. Jurnal UIN Malang
• Binti Maunah. 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta:
Teras
• Loeziana. 2017. “Urgensi Mengenal Ciri Disleksia”. Jurnal
Ilmiah, Volume III.
• Tim Redaksi Familia. 2003. Perilaku Anak Usia Dini Kasus
dan Pemecahannya. Yogyakarta: Kanisius