SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Cara Membuat dan Menyusun Proposal
Penelitian

Cara Membuat dan Menyusun Proposal Penelitian – Ini merupakan sebuah petunjuk untuk
anda, bagaimana cara membuat proposal penelitian. Tentu ini bersifat umum, bisa untuk skripsi,
penelitian pendidikan, penelitian kuantitatif, kualitatif dan seterusnya. Oke, silahkan dibaca
dengan baik, semoga bermanfaat.

I. PENDAHULUAN
Metodologi atau Metode Penelitan yang tepat dan benar semakin dirasakan urgensinya dan
menjadi peringkat sangat penting bagi keberhasilan suatu riset (penelitian).

Salah satu hal yang penting dalam setiap penelitian adalah perumusan metodologi penelitian.
Melalui metodologi harus dengan jelas tergambar diantaranya bagaimana cara penelitian
dilaksanakan yang

tertata secara sistimatis; bagaimana landasan teori tentang rancangan penelitian (research
design), model yang digunakan (didahului dengan rancangan percobaan (penelitian eksperiment)
atau teknik – teknik yang lumrah digunakan dalam pengumpulan, pengolahan dan analisa data.
Metodologi atau metode yng digunakan antara lain metode sejarah, metode deskriptif antara lain
menggambarkan tentang objek tertentu, manusia, kondisi, sistem dan sebagainya yang terkini.
Sering juga digunakan metode survey (menyelidiki gejala, fakta secara faktual), metode
percobaan (eksperiment), metode KASUS (suatu objek spesifik), kooperatif (menjawab sebab
akibat dengan menganlisis faktor penyebab utama) atau gabungan, serta pemikiran kritis dan
analisa tentang sampling maupun design percobaan serta studi kepustakaan.

II. METODOLOGI ATAU METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian
yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur
serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang
digunakan. Saat ini, Kemantapan ataupun ketajaman, keakuratan metodologi penelitian sudah
“terlihat kecendrungan mulai diabaikan“. Hal ini terlihat jelas, bahwa setelah term of reference
(TOR) disetujui (ok) baru dicari pembenar terutama pembenaran metodologi, diantaranya
proporsi sampling, pemilihan daerah studi dan sebagainya. Padahal sebelum penelitian
dilaksanakan seorang peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya 3 (tiga) pertanyaan pokok
(NAZIR, Mohammad: 1985 : 51) yaitu:

       Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian
       Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan dan
       analisa data?
       Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu
penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengontrol kegiatan atau tahap-tahap
kegiatan (a); mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian (b) dan (c); mempermudah
pula peneliti dalam meng-hadapi ataupun memberikan penjelasan pada saat dilaksanakan
pemeriksaan. Teknik penelitian mengatakan alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu penelitian. Jika suatu penelitian dikerjakan dengan mengguna-kan
questioner (daftar pertanyaan) sebagai alat dalam mengumpulkan data, maka yang dibicarakan
disini adalah teknik pengumpulan data. Sedangkan metodologi penelitian memandu si peneliti
tentang urut-urutan bagaimana penelitian dilakukan.

Jika seorang berbicara tentang cara seorang peneliti melakukan percobaan lapangan, dimana
dalam menentukan plot-dilapangan, ia pertama-tama membagi daerah dalam 4 (empat) buah
blok. Kemudian blok-blok tersebut dibagi 4 (empat) keperluan perlakuan yang akan dia kerjakan
dan seterusnya, maka yang dibicarakan disini adalah posedur penelitian. Jika kita membicarakan
bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan yaitu dengan alat apa dan prosedur
bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang dibicarakan adalah metode penelitian.

A. Metode Kuantitatif
Metode ini sangat cocok untuk digunakan pada penelitian dimana data yang dapat diidentifikasi
dengan mudah. Beberapa hal lain dari metode kuantitatif diantaranya :

   1. Peranan identifikasi dan spesifikasi variabel sangat penting;
   2. Penelitian ini berdasarkan pada absraksi variabel dari konteksnya
   3. Sangat menekankan pentingnya reliability dan replicability data
   4. Kurang memperhatikan validity
   5. Sangat erat hubungannya dengan metode penelitian Survey, Sensus dan sebagainya
   6. Kondisi data hanya menunjukkan keadaan atau situasi pada suatu waktu priode tertentu
      atau beberapa waktu (longitudinal)
   7. Cenderung menggunakan pendekatan diduktif (umum ke khusus)
   8. Sangat cocok untuk pertanyaan yang diawali, apa, dimana, siapa dan kapan dan tidak
      cocok untuk pertanyaan mengapa dan bagaimana
   9. Hasil analisis jika dikumpulkan dalam survey, sensus, secara statistik dapat
      digeneralisasi.

B. Metode Kualitatif
Metode ini sangat cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, dimana dan kenapa atau
bagaimana. Beberapa hal lain dari metode kualitatif diantaranya:

   1.   Data tidak dapat diidentifikasi dengan mudah
   2.   Data tidak dapat di kuantifikasikan
   3.   Menekankan pentingnya validity, kurang memperhatikan reliability
   4.   Erat kaitannya dengan studi kasus
   5.   Hipotesa interpretasi data digunakan untuk membantu proses sebab akibat.
   6.   Pendekatan yang dipakai bersifat induktif (dari yang khusus ke umum )
   7.   Hasil penelitian secara ilmiah dapat digenderalisasi (tidak dapat di gendralisasikan)
        dengan repliability penemuan dari beberapa studi.
8. Analisa data deskriftif untuk melihat proses dan secara langsung.
   9. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti partisipasi observasi,
      wawancara berstruktur dan tidak berstruktur serta focus group.

III. SEMBILAN MAGIC PROPOSAL PENELITIAN
Dalam usulan proyek (USPRO) terdapat tiga kata kunci yang dulu sangat populer dengan istilah
penting yaitu Abstrak, kata kunci dan urgensi (AKU). Abstrak merupakan keterangan singkat
padat serta utuh tentang permasalahan yang akan ditangani (a); tujuan serta keluaran kegiatan (b)
dan (c); pengaruh-nya terhadap permasalahan yang ditangani. Bagi kegiatan penelitian
kekhususan pendekatan yang diperguna-kan (maksimal sepertiga halaman). Kata kunci
merupakan sejumlah kata, bukan kalimat yang mengindikasikan teknik, proses atau keluaran
yang sesuai dengan subjek kegiatan. Sedangkan urgensi merupakan keterangan tentang pokok-
pokok kebijaksanaan yang diacu (a); pentingnya usaha untuk mengatasi permasalahan yang
ditangani bagi pembangunan nasional, sektoral dan regional atau bagi perkembangan IPTEK,
serta (c); pengaruh kegiatan ini bagi pemecahan permasalahan tsb. Dengan kata lain, diterangkan
apa keuntungan/ manfaatnya jika proyek ini berhasil mencapai tujuan dan sasarannya (a) dan (b)
apa pula kerugiannya atau kesulitan yang akan timbul jika masalah ini tidak diteliti; maksimal
setengah halaman.

Sering dengan berkembangnya IPTEK dan berjalannya waktu istilah tersebut sudah nyaris tak
terdengar sampai saat ini. Sampai akhirnya pada tahun 2001 melalui pelatihan Peningkatan
Kapasitas Penelitian yang dipelopori oleh Ibu Dr. Yulfita Raharjo dan Timnya dari Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) muncul pula hal baru yaitu Sembilan Magic untuk membuat
PROPOSAL Penelitian menuju keberhasilan, Sbb. :

A. ALASAN
Alasan atau argumentasi ini sangat diperlukan untuk (a) mencegah kegiatan penelitian yang tidak
potensial, dan (b) untuk memecahkan masalah (tidak mencapai tujuan).

Beberapa hal penting dalam alasan sebagai magic pertama adalah :

   1. Alasan rasional
   2. Mengapa penelitian tersebut penting dilakukan (urgency)
   3. Apa masalah pokoknya, dan bagaimana nanti untuk konseptual framework nya.
   4. Relevansinya terhadap (kebijakan, program) departemen dan sebagainya
   5. Analisa masalahnya bagaimana
   6. Analisa tentang isu/kebijakan, (informasi) yang akan menuntun kepada penspisifikasian
      tujuan
   7. Apa yang akan dipertanyakan, sehingga sungguh-sungguh diperlukan untuk diteliti.

B. KONTEKS
Konteks sangat berguna untuk memperkaya atau memperbaiki pengeta-huan peneliti, latar
belakang pengalaman atau dasar-dasar untuk pendekatan yang akan dilakukan.
Beberapa hal yang berkaitan dengan Konteks diantaranya adalah:
1. Mengacu pada usaha-usaha penelitian serupa (keadaan, situasi kecenderung-an, konsep
      metode dan hasil)
   2. Mengacu pada situasi/keadaan atau daerah, waktu, sistem, kebijakan tertentu dan
      sebagainya.

Untuk catatan, janganlah mengguna-kan konsep-konsep yang harus diukur yang tidak sesuai
dengan permintaan.

C. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual sangat berguna, untuk menegaskan batas-batas secara logis untuk
penyelidikan/penelitian (a) dan (b). sebagai petunjuk bagi peneliti untuk memperhitungkan
tentang apa yang relevan dan apa yang tidak relevan untuk dipelajari dalam penelitian.
Beberapa hal penting dalam kerangka konseptual diantaranya:

   1. Peneliti menyusun sebuah kerangka logis untuk hal yang akan ditelit (apa-apa yang
      relevan)
   2. Dilengkapi dengan perspektif yang diperoleh dari usaha-usaha atau penelitian
      sebelumnya, serta konsep-konsep apa yang relevan untuk itu
   3. Meliputi proposisi-proposisi (dugaan-dugaan) yang dianggap sudah diketahui, maupun
      yang dinyatakan tidak diketahui (sebab itu perlu dukungan penelitian untuk
      mengetahuinya).
   4. Menspesifikasikan:

       Variabel tergantung (dependent variable)
       Variabel bebas (independent variable)
       Mata rantai penghubung dua kelompok variable (interventing variable)

Perlu diingat hal ini baru hanya kerangka, belum tahu hasilnya.

D. TUJUAN
Dimaksudkan agar proposisi-proposisi (dugaan-dugaan) yang merupa-kan subjek dan juga
metode penelitian yang cocok dengan pelaksanaan peneliti-an tersebut. Bentuk tujuan penelitian
dapat, (a). berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab, dan (b). hypotesis-hypotesis apa
yang akan diuji sehingga menjadi arah / sasaran penelitian.

Tujuan penelitian merupakan atau menunjukan unit–unit yang seharusnya diobservasi (a); apa
yang harus diobservasi (b) dan (c). bagaimana proses pengobservasiannya.

Beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang tujuan diantaranya:

   1. Merupakan sasaran dari penelitian yang akan ditangani. Sebagai acuan, memeriksa
      sampai seberapa jauh permasalahannya (a), apa perma-salahan pokok atau akar
      permasala-hannya (b), apa penyebabnya (c) dan (d), bagaimana kira-kira penanganan-
      nya.
   2. Dari kerangka konseptual akan mempermudah penelitian dalam merumuskan tujuan
      yang akan diinginkan. Artinya, ditarik dari sudah jelasnya kerangka konseptual
pertanyaan kita, apalagi yang belum, apa lagi yang ingin dicapai. Itulah tujuan, dengan
      konsep yang telah benar-benar.
   3. Setelah kiat-kiat proposal dikuasai, sekarang penjabaran proposalnya menjadi rancangan
      penelitian (Research Design).
   4. RESEARCH DESIGN (riset disain) dimulai dari tujuan.

Untuk memantapkan tujuan mantapkan dulu pada pendahuluan, latar belakang, apa saja yang
harus dimuat, diantaranya:
1. Mengutarakan Alasan dilakukan penelitian (lihat IIIA).
2. Relevansi dari penelitian yang akan dilakukan
3. Analisis tentang masalah yang akan diteliti
4. Memberikan rambu-rambu yang mencegah terangkatnya penelitian yang tidak potensial
terhadap pemecahan masalah atau pencapaian dari tujuan-tujuan penelitian.
5. Mengungkapkan pokok permasalahan dalam penelitian.

E. POPULASI YANG DITELITI
Populasi penelitian mencakup 6 (enam) hal yaitu:
1. Penentuan unit observasi
2. Penentuan / penunjukan populasi dari unit yang akan diobservasi / dianalisa
3. Penentuan/pengadopsian prosedur penelitian dan pengukuran unit-unit untuk (yang akan
diobservasi) termasuk Skop atau Ruang lingkup penelitian
4. Penentuan banyaknya unit yang akan diobservasi
5. Populasi penelitian sangat berkaitan dengan operasionalisasi dari metodologi atau metode
penelitian
6. Variabel-variabel yang dimuat dalam kerangka konseptual tersebut:

1. Dicari / didapatkan dari siapa? Apakah individu; kelompok tertentu; tokoh masyarakat;
lembaga /instansi/ pemerintah, swasta, LSM dan sebagainya), keluarga dan lain-lain
2. Data yang dikumpulkan, ditentukan populasi yang akan dikaji sampai didapatkan untuk
menjawab permasalahan dan tujuan penelitian (a), data yang relevan dan tidak relevan, bisa
Perda dan sebagainya.
Makna dari semua populasi yang diteliti adalah makna yang sifatnya prinsif, yang mana suatu
metodologi/metode penelitian dioperasionalkan.

F. SPESIFIKASI DATA
Melalui Spesifikasi data akan dapat membantu peneliti untuk BERHATI-HATI untuk tidak
mengumpulkan data yang tidak relevan atau tidak digunakan (useless).
Spesifikasi data yang dikumpulkan diantaranya:
1. Mengidentifikasikan konsep-konsep yang terkandung dalam tujuan penelitian (konsep-
konsep).
2. Menentukan data yang akan dikumpulkan sehubungan dengan populasi.
3. Dari konsep-konsep ini dikembang-kan definisi operasional penelitian dari
4. Definisi operasional akan menunjuk pada variabel-variabel dan
5. Data/informasi apa yang akan dikumpulkan.
Variabel adalah semua objek yang menjadi sasaran penyidikan sebut saja gejala-gejala yang
menunjukan variasi, baik dalam jenisnya (a), maupun dalam tingkatannya (b).

G. PENGUMPULAN DATA
Setelah spesifikasi data, tahap pengumpulan data sangat menentukan ukuran besar indeks
variabel (a) dan (b). realibilitas data yang akan dikumpulkan.
Inti dari tahap Pengumpulan Data adalah:
Menjelaskan prosedur yang akan digunakan untuk pengumpulan data isinya :
1. Teknik-teknik pengumpulan data yang akan dipakai
2. Teknik pendekatan yang digunakan (MEAN, MEDIAN dan sebagainya)
3. Instrumen-instrumen yang akan dipakai (kuantitatif dan kualitatif)
4. Mendiskripsikan langkah-langkah atau urut-urutan yang harus diikuti dalam pemakaian
instrumen (secara rinci)
5. Hindarkan redaksi-redaksi yang sifatnya statement-statement yang tidak sesuai ujung
pangkalnya atau mother hood.

H. ANALISIS
Tahap analisis merupakan TEST RIEL dari sebuah rencana penelitian yang menuntut
pemahaman/ penguasaan peneliti untuk memahami lebih dulu beberapa keterbatasan dalam
menerapkan kesimpulan-kesimpulan yang akan diambil.
Bila data yang dikumpulkan telah ditentukan, peneliti harus:
1. Mempertimbangkan secara simultan prosedur analisisnya yang sesuai
2. Bagaimana data akan diklasifikasikan
3. Pengaturan kedalam variabel-variabel yang ditunjukkan oleh data tsb.
4. Bagaimana hubungan antara variabel-variabel yang akan ditentukan
5. Penggunaan program komputer (jika ingin mendalaminya)

I. PENGADMINISTRASIAN (ORGANISASI)
Setelah peneliti mengetahui atau memutuskan populasi yang akan ditentukan dan digunakan
seperti (a) daerah penelitian, (b). hakekat dan jenis data yang akan dikumpulkan; (c). jenis-jenis
prosedur yang akan dipakai untuk mengumpulkan dan menganalisa data, peneliti telah
mempunyai dasar untuk memutuskan serangkaian keputusan-keputusan Administratif yang
Rasional seperti perkiraan biaya (a); Personil (peneliti utama, madya, pembantu peneliti (b);
jadwal waktu (c) dan (d). rencana kerja.

IV. PRINSIP METODOLOGI
Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji prihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat
dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita
membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang
melatar bela-kangi berbagai metode yang diperguna-kan dalam aktivitas ilmiah. Asumsi-asumsi
yang dimaksud adalah pendirian atau sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun
peneliti didalam kegiatan ilmiah mereka.
Beberapa prinsip metodologi dapat dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
A. RENE DESCARTES
Dalam karyanya “Discourse On Method” dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu :
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common
sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang
kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya
dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas
ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat
mendukung metode yang dimaksud yaitu:
1. Janganlah pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai
pengetahuan yang jelas mengenai kebenaranya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-
kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun kedalam
pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu
diragukan lagi.
2. Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang
dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
3. Arahkan pemikiran andah secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan
paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap
kepengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan diantara
objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
4. Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan
ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
5. Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam
memperoleh kebenaran yang pasti.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai
berikut:
1. Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang
diajarkan sejak masa kanak-kanak.
2. Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling
meragukan.
3. Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang
dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita
tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh
karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita
sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
5. Menegaskan prihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu
RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-
Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik.
Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat
tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.

B. ALFRED JULESAYER
Dalam karyanya yang berjudul Language, truth and logic yang terkait dengan prinsip metodologi
adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu
proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan
2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima
pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan
yang mengandung makna
3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan
metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak
bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun

C. KARL RAIMUND POPPER
K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa
sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada.
K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:
1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan
kebenarannya melalui perinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan
sementara), tak ada kebenaran terakhir.
Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.
2. Cara kerja metode induksi yang secara sistimatis dimulai dari pengamatan (observasi) secara
teliti gejala (Simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan
memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumus-kan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa
itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya.
Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum.
K.R. Popper menolak cara kerja diatas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah
pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.
3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS,
yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa,
hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-
kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa “Semua angsa berbulu
putih” melalui prinsip falsitiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih
(entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila
suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut
semakin diperkokoh (CORROBORATION).

IV. PENUTUP
Sebagai penutup, dengan memahami dan menghayati metodologi dan sembilan keajaiban
(magic) pembuatan proposal penelitian semoga kita memiliki tenaga ahli peneliti yang genius,
cerdas (a) dan (c) menghasilkan luaran penelitian yang berkualitas, serta (c). dapat menyinari
instansi terkait sebagai bahan masukan bagi pengembangan kebijakan dan program yang
operasional dimasa datang. Agar tujuan tersebut dapat diwujudkan, berikut disampaikan dua
puluh satu kiat untuk mencapai sukses dari Nugroho A Suryo sebagai berikut:
1. Kenali diri sendiri dan lingkungan sekitar kitanya. Manfaatkan kekuatan yang dimiliki,
hilangkan kelemahan, gunakan peluang dan hindari ancaman yang ada.
2. Bekerjalah dengan keras dan cerdik. Gunakan kreativitas untuk mempperoleh keunggulan
bersaing.
3. Milikilah komitment yang kuat untuk menjadi pemenang dan jangan mudah putus asa.
4. Bekerjalah dengan memperhatikan konsep bisnis, indera bisnis dan suara hati nurani.
5. Buatlah perencanaan kerja tetapi jangan terlalu kaku dengan rencana tersebut.
6. Belajarlah dari pengalaman orang lain atau perusahaan lain, dan ikuti perkembangan konsep
bisnis.
7. Berani mengakui kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama atau yang sudah di
ketahui.
8. Berani mengambil resiko tetapi berani pula mengelola resiko dengan baik.
9. Komunikasikan pendapat secara nasional dan jangan cari musuh.
10. Lakukan perbaikan secara terus menerus baik dari sendiri maupun proses kerja di
perusahaan.
11. Lihatlah perubahan sebagai teman bukan sebagai musuh.
12. Tanggap atas perubahan yang terjadi maupun yang akan terjadi.
13. Perbesar jaringan bisnis yang ada. Gunakan jaringan yang ada dan perbesar terus. Jaringan
ini bukan untuk membentuk kolusi atau nepotisme, tetapi memperbesar peluang dengan cara
sehat.
14. Jangan terlalu sering pindah kerja atau usaha. Tekunilah apa yang dikerjakan. Dengan
menekuni, maka seseorang akan mengenali, menikmati pekerjaannya dengan baik dan menjadi
ahli dibidangnya.
15. Tingkatkan kemampuan berbaha asing.
16. Tingkatkan kemampuan kepemim-pinan dan kemampuan impersonal.
17. Tingkatkan kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan imple-mentasi perubahan
yang besar.
18. Tingkatkan kemampuan mengatasi konflik dan jangan menjadi penyebab konflik.
19. Tingkatkan terus kemampuan, ketrampilan kecil seperti teknik penyusunan laporan,
pembuatan proposal yang baik, teknik presentasi dan teknik negosiasi.
20. Tingkatkan terus motivasi kerja dan tunjukkan kemampuan untuk berprestasi.
21. Tingkatkan terus motivasi kerja dan kemampuan bawahan atau kelompok kerja anda.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

STRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptx
STRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptxSTRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptx
STRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptx
MYUDAYUNADA
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
sayid bukhari
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam PsikologiMetode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Ummu Faizah
 
Metode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatifMetode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatif
siti nursaripah
 

Was ist angesagt? (20)

PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Gaya penulisan jurnal ilmiah
Gaya penulisan jurnal ilmiahGaya penulisan jurnal ilmiah
Gaya penulisan jurnal ilmiah
 
Formulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam ProposalFormulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam Proposal
 
Bab 3 Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan
Bab 3 Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal KegiatanBab 3 Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan
Bab 3 Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan
 
STRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptx
STRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptxSTRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptx
STRUKTUR TEKS AKADEMIK) (1).pptx
 
Struktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianStruktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitian
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
 
Pengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitianPengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitian
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
ACADEMIC WRITING FOR SCIENTIFIC ARTICLE
ACADEMIC WRITING FOR SCIENTIFIC ARTICLEACADEMIC WRITING FOR SCIENTIFIC ARTICLE
ACADEMIC WRITING FOR SCIENTIFIC ARTICLE
 
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitian
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitianPerbedaan artikel penelitian dan non penelitian
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitian
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaan
 
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang BenarFilsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
 
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam PsikologiMetode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
 
Metode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatifMetode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatif
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiah
 

Andere mochten auch

Langkah langkah-penyusunan-proposal
Langkah langkah-penyusunan-proposalLangkah langkah-penyusunan-proposal
Langkah langkah-penyusunan-proposal
Riri Pekredastif
 
Cara membuat proposal kegiatan sekolah beserta
Cara membuat proposal kegiatan sekolah besertaCara membuat proposal kegiatan sekolah beserta
Cara membuat proposal kegiatan sekolah beserta
Sulisyono Imam
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Nie Andini
 
Proposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanProposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuan
Be Doel
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
SyaifLasvera Eroer
 
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Marobo United
 
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAMKONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
indah sulistyaningsih
 
permainan tradisional Ular Naga
permainan tradisional Ular Nagapermainan tradisional Ular Naga
permainan tradisional Ular Naga
Nur Asmidar
 
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamilPp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
refmaeka
 
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamilPp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
refmaeka
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Kirenius Wadu
 

Andere mochten auch (20)

Langkah langkah-penyusunan-proposal
Langkah langkah-penyusunan-proposalLangkah langkah-penyusunan-proposal
Langkah langkah-penyusunan-proposal
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Cara membuat proposal kegiatan sekolah beserta
Cara membuat proposal kegiatan sekolah besertaCara membuat proposal kegiatan sekolah beserta
Cara membuat proposal kegiatan sekolah beserta
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hub
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
 
Proposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanProposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuan
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
11 sampul komplit
11 sampul komplit11 sampul komplit
11 sampul komplit
 
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAMKONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
 
permainan tradisional Ular Naga
permainan tradisional Ular Nagapermainan tradisional Ular Naga
permainan tradisional Ular Naga
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamilPp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
 
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamilPp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Pp proposal kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 

Ähnlich wie Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok

P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.pptP2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
haidzarzamany21
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
University of Andalas
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Krisna Indah Puspitasari
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
Dorado Sb
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesis
zack2dee
 

Ähnlich wie Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok (20)

Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitian
 
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.pptP2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
 
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).pptDESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
 
1DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
1DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt1DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
1DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesis
 
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdfMateri 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
Materi 2 - Unsur-unsur proposal penelitian.pdf
 
Penelitian Pengembangan
Penelitian PengembanganPenelitian Pengembangan
Penelitian Pengembangan
 
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
 
METODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptMETODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.ppt
 
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk...
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk...Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk...
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6H | Dosen: Yayuk...
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologi
 

Mehr von Arifuddin Ali.

Mehr von Arifuddin Ali. (20)

Perda 1 2017-bangunan gedung
Perda 1 2017-bangunan gedungPerda 1 2017-bangunan gedung
Perda 1 2017-bangunan gedung
 
Perda pengujian kendaraan bermotor
Perda pengujian kendaraan bermotorPerda pengujian kendaraan bermotor
Perda pengujian kendaraan bermotor
 
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBBPerda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
 
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerahPerda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
 
Perda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anakPerda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anak
 
Perda Korban Perdagangan Orang
Perda Korban Perdagangan OrangPerda Korban Perdagangan Orang
Perda Korban Perdagangan Orang
 
Perda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan KemiskinanPerda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan Kemiskinan
 
Perda pemilihan kepala desa
Perda pemilihan kepala desaPerda pemilihan kepala desa
Perda pemilihan kepala desa
 
Pasar Rakyat
Pasar RakyatPasar Rakyat
Pasar Rakyat
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  KonstruksiPerda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
 
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan HidupPerda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
 
Kabupaten nunukan dalam angka 2016
Kabupaten nunukan dalam angka 2016Kabupaten nunukan dalam angka 2016
Kabupaten nunukan dalam angka 2016
 
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siupPerda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
 
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siupPerda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
 
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinanPerda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
 
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan UtaraImsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
 
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
 
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
 
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
 
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok

  • 1. Cara Membuat dan Menyusun Proposal Penelitian Cara Membuat dan Menyusun Proposal Penelitian – Ini merupakan sebuah petunjuk untuk anda, bagaimana cara membuat proposal penelitian. Tentu ini bersifat umum, bisa untuk skripsi, penelitian pendidikan, penelitian kuantitatif, kualitatif dan seterusnya. Oke, silahkan dibaca dengan baik, semoga bermanfaat. I. PENDAHULUAN Metodologi atau Metode Penelitan yang tepat dan benar semakin dirasakan urgensinya dan menjadi peringkat sangat penting bagi keberhasilan suatu riset (penelitian). Salah satu hal yang penting dalam setiap penelitian adalah perumusan metodologi penelitian. Melalui metodologi harus dengan jelas tergambar diantaranya bagaimana cara penelitian dilaksanakan yang tertata secara sistimatis; bagaimana landasan teori tentang rancangan penelitian (research design), model yang digunakan (didahului dengan rancangan percobaan (penelitian eksperiment) atau teknik – teknik yang lumrah digunakan dalam pengumpulan, pengolahan dan analisa data. Metodologi atau metode yng digunakan antara lain metode sejarah, metode deskriptif antara lain menggambarkan tentang objek tertentu, manusia, kondisi, sistem dan sebagainya yang terkini. Sering juga digunakan metode survey (menyelidiki gejala, fakta secara faktual), metode percobaan (eksperiment), metode KASUS (suatu objek spesifik), kooperatif (menjawab sebab akibat dengan menganlisis faktor penyebab utama) atau gabungan, serta pemikiran kritis dan analisa tentang sampling maupun design percobaan serta studi kepustakaan. II. METODOLOGI ATAU METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang digunakan. Saat ini, Kemantapan ataupun ketajaman, keakuratan metodologi penelitian sudah “terlihat kecendrungan mulai diabaikan“. Hal ini terlihat jelas, bahwa setelah term of reference (TOR) disetujui (ok) baru dicari pembenar terutama pembenaran metodologi, diantaranya proporsi sampling, pemilihan daerah studi dan sebagainya. Padahal sebelum penelitian dilaksanakan seorang peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya 3 (tiga) pertanyaan pokok (NAZIR, Mohammad: 1985 : 51) yaitu: Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan dan analisa data? Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
  • 2. Prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengontrol kegiatan atau tahap-tahap kegiatan (a); mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian (b) dan (c); mempermudah pula peneliti dalam meng-hadapi ataupun memberikan penjelasan pada saat dilaksanakan pemeriksaan. Teknik penelitian mengatakan alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Jika suatu penelitian dikerjakan dengan mengguna-kan questioner (daftar pertanyaan) sebagai alat dalam mengumpulkan data, maka yang dibicarakan disini adalah teknik pengumpulan data. Sedangkan metodologi penelitian memandu si peneliti tentang urut-urutan bagaimana penelitian dilakukan. Jika seorang berbicara tentang cara seorang peneliti melakukan percobaan lapangan, dimana dalam menentukan plot-dilapangan, ia pertama-tama membagi daerah dalam 4 (empat) buah blok. Kemudian blok-blok tersebut dibagi 4 (empat) keperluan perlakuan yang akan dia kerjakan dan seterusnya, maka yang dibicarakan disini adalah posedur penelitian. Jika kita membicarakan bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang dibicarakan adalah metode penelitian. A. Metode Kuantitatif Metode ini sangat cocok untuk digunakan pada penelitian dimana data yang dapat diidentifikasi dengan mudah. Beberapa hal lain dari metode kuantitatif diantaranya : 1. Peranan identifikasi dan spesifikasi variabel sangat penting; 2. Penelitian ini berdasarkan pada absraksi variabel dari konteksnya 3. Sangat menekankan pentingnya reliability dan replicability data 4. Kurang memperhatikan validity 5. Sangat erat hubungannya dengan metode penelitian Survey, Sensus dan sebagainya 6. Kondisi data hanya menunjukkan keadaan atau situasi pada suatu waktu priode tertentu atau beberapa waktu (longitudinal) 7. Cenderung menggunakan pendekatan diduktif (umum ke khusus) 8. Sangat cocok untuk pertanyaan yang diawali, apa, dimana, siapa dan kapan dan tidak cocok untuk pertanyaan mengapa dan bagaimana 9. Hasil analisis jika dikumpulkan dalam survey, sensus, secara statistik dapat digeneralisasi. B. Metode Kualitatif Metode ini sangat cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, dimana dan kenapa atau bagaimana. Beberapa hal lain dari metode kualitatif diantaranya: 1. Data tidak dapat diidentifikasi dengan mudah 2. Data tidak dapat di kuantifikasikan 3. Menekankan pentingnya validity, kurang memperhatikan reliability 4. Erat kaitannya dengan studi kasus 5. Hipotesa interpretasi data digunakan untuk membantu proses sebab akibat. 6. Pendekatan yang dipakai bersifat induktif (dari yang khusus ke umum ) 7. Hasil penelitian secara ilmiah dapat digenderalisasi (tidak dapat di gendralisasikan) dengan repliability penemuan dari beberapa studi.
  • 3. 8. Analisa data deskriftif untuk melihat proses dan secara langsung. 9. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti partisipasi observasi, wawancara berstruktur dan tidak berstruktur serta focus group. III. SEMBILAN MAGIC PROPOSAL PENELITIAN Dalam usulan proyek (USPRO) terdapat tiga kata kunci yang dulu sangat populer dengan istilah penting yaitu Abstrak, kata kunci dan urgensi (AKU). Abstrak merupakan keterangan singkat padat serta utuh tentang permasalahan yang akan ditangani (a); tujuan serta keluaran kegiatan (b) dan (c); pengaruh-nya terhadap permasalahan yang ditangani. Bagi kegiatan penelitian kekhususan pendekatan yang diperguna-kan (maksimal sepertiga halaman). Kata kunci merupakan sejumlah kata, bukan kalimat yang mengindikasikan teknik, proses atau keluaran yang sesuai dengan subjek kegiatan. Sedangkan urgensi merupakan keterangan tentang pokok- pokok kebijaksanaan yang diacu (a); pentingnya usaha untuk mengatasi permasalahan yang ditangani bagi pembangunan nasional, sektoral dan regional atau bagi perkembangan IPTEK, serta (c); pengaruh kegiatan ini bagi pemecahan permasalahan tsb. Dengan kata lain, diterangkan apa keuntungan/ manfaatnya jika proyek ini berhasil mencapai tujuan dan sasarannya (a) dan (b) apa pula kerugiannya atau kesulitan yang akan timbul jika masalah ini tidak diteliti; maksimal setengah halaman. Sering dengan berkembangnya IPTEK dan berjalannya waktu istilah tersebut sudah nyaris tak terdengar sampai saat ini. Sampai akhirnya pada tahun 2001 melalui pelatihan Peningkatan Kapasitas Penelitian yang dipelopori oleh Ibu Dr. Yulfita Raharjo dan Timnya dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) muncul pula hal baru yaitu Sembilan Magic untuk membuat PROPOSAL Penelitian menuju keberhasilan, Sbb. : A. ALASAN Alasan atau argumentasi ini sangat diperlukan untuk (a) mencegah kegiatan penelitian yang tidak potensial, dan (b) untuk memecahkan masalah (tidak mencapai tujuan). Beberapa hal penting dalam alasan sebagai magic pertama adalah : 1. Alasan rasional 2. Mengapa penelitian tersebut penting dilakukan (urgency) 3. Apa masalah pokoknya, dan bagaimana nanti untuk konseptual framework nya. 4. Relevansinya terhadap (kebijakan, program) departemen dan sebagainya 5. Analisa masalahnya bagaimana 6. Analisa tentang isu/kebijakan, (informasi) yang akan menuntun kepada penspisifikasian tujuan 7. Apa yang akan dipertanyakan, sehingga sungguh-sungguh diperlukan untuk diteliti. B. KONTEKS Konteks sangat berguna untuk memperkaya atau memperbaiki pengeta-huan peneliti, latar belakang pengalaman atau dasar-dasar untuk pendekatan yang akan dilakukan. Beberapa hal yang berkaitan dengan Konteks diantaranya adalah:
  • 4. 1. Mengacu pada usaha-usaha penelitian serupa (keadaan, situasi kecenderung-an, konsep metode dan hasil) 2. Mengacu pada situasi/keadaan atau daerah, waktu, sistem, kebijakan tertentu dan sebagainya. Untuk catatan, janganlah mengguna-kan konsep-konsep yang harus diukur yang tidak sesuai dengan permintaan. C. KERANGKA KONSEPTUAL Kerangka Konseptual sangat berguna, untuk menegaskan batas-batas secara logis untuk penyelidikan/penelitian (a) dan (b). sebagai petunjuk bagi peneliti untuk memperhitungkan tentang apa yang relevan dan apa yang tidak relevan untuk dipelajari dalam penelitian. Beberapa hal penting dalam kerangka konseptual diantaranya: 1. Peneliti menyusun sebuah kerangka logis untuk hal yang akan ditelit (apa-apa yang relevan) 2. Dilengkapi dengan perspektif yang diperoleh dari usaha-usaha atau penelitian sebelumnya, serta konsep-konsep apa yang relevan untuk itu 3. Meliputi proposisi-proposisi (dugaan-dugaan) yang dianggap sudah diketahui, maupun yang dinyatakan tidak diketahui (sebab itu perlu dukungan penelitian untuk mengetahuinya). 4. Menspesifikasikan: Variabel tergantung (dependent variable) Variabel bebas (independent variable) Mata rantai penghubung dua kelompok variable (interventing variable) Perlu diingat hal ini baru hanya kerangka, belum tahu hasilnya. D. TUJUAN Dimaksudkan agar proposisi-proposisi (dugaan-dugaan) yang merupa-kan subjek dan juga metode penelitian yang cocok dengan pelaksanaan peneliti-an tersebut. Bentuk tujuan penelitian dapat, (a). berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab, dan (b). hypotesis-hypotesis apa yang akan diuji sehingga menjadi arah / sasaran penelitian. Tujuan penelitian merupakan atau menunjukan unit–unit yang seharusnya diobservasi (a); apa yang harus diobservasi (b) dan (c). bagaimana proses pengobservasiannya. Beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang tujuan diantaranya: 1. Merupakan sasaran dari penelitian yang akan ditangani. Sebagai acuan, memeriksa sampai seberapa jauh permasalahannya (a), apa perma-salahan pokok atau akar permasala-hannya (b), apa penyebabnya (c) dan (d), bagaimana kira-kira penanganan- nya. 2. Dari kerangka konseptual akan mempermudah penelitian dalam merumuskan tujuan yang akan diinginkan. Artinya, ditarik dari sudah jelasnya kerangka konseptual
  • 5. pertanyaan kita, apalagi yang belum, apa lagi yang ingin dicapai. Itulah tujuan, dengan konsep yang telah benar-benar. 3. Setelah kiat-kiat proposal dikuasai, sekarang penjabaran proposalnya menjadi rancangan penelitian (Research Design). 4. RESEARCH DESIGN (riset disain) dimulai dari tujuan. Untuk memantapkan tujuan mantapkan dulu pada pendahuluan, latar belakang, apa saja yang harus dimuat, diantaranya: 1. Mengutarakan Alasan dilakukan penelitian (lihat IIIA). 2. Relevansi dari penelitian yang akan dilakukan 3. Analisis tentang masalah yang akan diteliti 4. Memberikan rambu-rambu yang mencegah terangkatnya penelitian yang tidak potensial terhadap pemecahan masalah atau pencapaian dari tujuan-tujuan penelitian. 5. Mengungkapkan pokok permasalahan dalam penelitian. E. POPULASI YANG DITELITI Populasi penelitian mencakup 6 (enam) hal yaitu: 1. Penentuan unit observasi 2. Penentuan / penunjukan populasi dari unit yang akan diobservasi / dianalisa 3. Penentuan/pengadopsian prosedur penelitian dan pengukuran unit-unit untuk (yang akan diobservasi) termasuk Skop atau Ruang lingkup penelitian 4. Penentuan banyaknya unit yang akan diobservasi 5. Populasi penelitian sangat berkaitan dengan operasionalisasi dari metodologi atau metode penelitian 6. Variabel-variabel yang dimuat dalam kerangka konseptual tersebut: 1. Dicari / didapatkan dari siapa? Apakah individu; kelompok tertentu; tokoh masyarakat; lembaga /instansi/ pemerintah, swasta, LSM dan sebagainya), keluarga dan lain-lain 2. Data yang dikumpulkan, ditentukan populasi yang akan dikaji sampai didapatkan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian (a), data yang relevan dan tidak relevan, bisa Perda dan sebagainya. Makna dari semua populasi yang diteliti adalah makna yang sifatnya prinsif, yang mana suatu metodologi/metode penelitian dioperasionalkan. F. SPESIFIKASI DATA Melalui Spesifikasi data akan dapat membantu peneliti untuk BERHATI-HATI untuk tidak mengumpulkan data yang tidak relevan atau tidak digunakan (useless). Spesifikasi data yang dikumpulkan diantaranya: 1. Mengidentifikasikan konsep-konsep yang terkandung dalam tujuan penelitian (konsep- konsep). 2. Menentukan data yang akan dikumpulkan sehubungan dengan populasi. 3. Dari konsep-konsep ini dikembang-kan definisi operasional penelitian dari 4. Definisi operasional akan menunjuk pada variabel-variabel dan 5. Data/informasi apa yang akan dikumpulkan.
  • 6. Variabel adalah semua objek yang menjadi sasaran penyidikan sebut saja gejala-gejala yang menunjukan variasi, baik dalam jenisnya (a), maupun dalam tingkatannya (b). G. PENGUMPULAN DATA Setelah spesifikasi data, tahap pengumpulan data sangat menentukan ukuran besar indeks variabel (a) dan (b). realibilitas data yang akan dikumpulkan. Inti dari tahap Pengumpulan Data adalah: Menjelaskan prosedur yang akan digunakan untuk pengumpulan data isinya : 1. Teknik-teknik pengumpulan data yang akan dipakai 2. Teknik pendekatan yang digunakan (MEAN, MEDIAN dan sebagainya) 3. Instrumen-instrumen yang akan dipakai (kuantitatif dan kualitatif) 4. Mendiskripsikan langkah-langkah atau urut-urutan yang harus diikuti dalam pemakaian instrumen (secara rinci) 5. Hindarkan redaksi-redaksi yang sifatnya statement-statement yang tidak sesuai ujung pangkalnya atau mother hood. H. ANALISIS Tahap analisis merupakan TEST RIEL dari sebuah rencana penelitian yang menuntut pemahaman/ penguasaan peneliti untuk memahami lebih dulu beberapa keterbatasan dalam menerapkan kesimpulan-kesimpulan yang akan diambil. Bila data yang dikumpulkan telah ditentukan, peneliti harus: 1. Mempertimbangkan secara simultan prosedur analisisnya yang sesuai 2. Bagaimana data akan diklasifikasikan 3. Pengaturan kedalam variabel-variabel yang ditunjukkan oleh data tsb. 4. Bagaimana hubungan antara variabel-variabel yang akan ditentukan 5. Penggunaan program komputer (jika ingin mendalaminya) I. PENGADMINISTRASIAN (ORGANISASI) Setelah peneliti mengetahui atau memutuskan populasi yang akan ditentukan dan digunakan seperti (a) daerah penelitian, (b). hakekat dan jenis data yang akan dikumpulkan; (c). jenis-jenis prosedur yang akan dipakai untuk mengumpulkan dan menganalisa data, peneliti telah mempunyai dasar untuk memutuskan serangkaian keputusan-keputusan Administratif yang Rasional seperti perkiraan biaya (a); Personil (peneliti utama, madya, pembantu peneliti (b); jadwal waktu (c) dan (d). rencana kerja. IV. PRINSIP METODOLOGI Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji prihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatar bela-kangi berbagai metode yang diperguna-kan dalam aktivitas ilmiah. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah pendirian atau sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun peneliti didalam kegiatan ilmiah mereka. Beberapa prinsip metodologi dapat dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
  • 7. A. RENE DESCARTES Dalam karyanya “Discourse On Method” dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu : 1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah. 2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu: 1. Janganlah pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenaranya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan- kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun kedalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi. 2. Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik. 3. Arahkan pemikiran andah secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap kepengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan diantara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru. 4. Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan. 5. Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti. 3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut: 1. Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak. 2. Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. 3. Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia. 4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu. 5. Menegaskan prihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res- Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi. B. ALFRED JULESAYER Dalam karyanya yang berjudul Language, truth and logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu: 1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu
  • 8. proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan 2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna 3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun C. KARL RAIMUND POPPER K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut: 1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui perinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat. 2. Cara kerja metode induksi yang secara sistimatis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (Simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumus-kan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja diatas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris. 3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan- kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa “Semua angsa berbulu putih” melalui prinsip falsitiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATION). IV. PENUTUP Sebagai penutup, dengan memahami dan menghayati metodologi dan sembilan keajaiban (magic) pembuatan proposal penelitian semoga kita memiliki tenaga ahli peneliti yang genius, cerdas (a) dan (c) menghasilkan luaran penelitian yang berkualitas, serta (c). dapat menyinari instansi terkait sebagai bahan masukan bagi pengembangan kebijakan dan program yang operasional dimasa datang. Agar tujuan tersebut dapat diwujudkan, berikut disampaikan dua puluh satu kiat untuk mencapai sukses dari Nugroho A Suryo sebagai berikut: 1. Kenali diri sendiri dan lingkungan sekitar kitanya. Manfaatkan kekuatan yang dimiliki, hilangkan kelemahan, gunakan peluang dan hindari ancaman yang ada. 2. Bekerjalah dengan keras dan cerdik. Gunakan kreativitas untuk mempperoleh keunggulan bersaing. 3. Milikilah komitment yang kuat untuk menjadi pemenang dan jangan mudah putus asa. 4. Bekerjalah dengan memperhatikan konsep bisnis, indera bisnis dan suara hati nurani. 5. Buatlah perencanaan kerja tetapi jangan terlalu kaku dengan rencana tersebut.
  • 9. 6. Belajarlah dari pengalaman orang lain atau perusahaan lain, dan ikuti perkembangan konsep bisnis. 7. Berani mengakui kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama atau yang sudah di ketahui. 8. Berani mengambil resiko tetapi berani pula mengelola resiko dengan baik. 9. Komunikasikan pendapat secara nasional dan jangan cari musuh. 10. Lakukan perbaikan secara terus menerus baik dari sendiri maupun proses kerja di perusahaan. 11. Lihatlah perubahan sebagai teman bukan sebagai musuh. 12. Tanggap atas perubahan yang terjadi maupun yang akan terjadi. 13. Perbesar jaringan bisnis yang ada. Gunakan jaringan yang ada dan perbesar terus. Jaringan ini bukan untuk membentuk kolusi atau nepotisme, tetapi memperbesar peluang dengan cara sehat. 14. Jangan terlalu sering pindah kerja atau usaha. Tekunilah apa yang dikerjakan. Dengan menekuni, maka seseorang akan mengenali, menikmati pekerjaannya dengan baik dan menjadi ahli dibidangnya. 15. Tingkatkan kemampuan berbaha asing. 16. Tingkatkan kemampuan kepemim-pinan dan kemampuan impersonal. 17. Tingkatkan kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan imple-mentasi perubahan yang besar. 18. Tingkatkan kemampuan mengatasi konflik dan jangan menjadi penyebab konflik. 19. Tingkatkan terus kemampuan, ketrampilan kecil seperti teknik penyusunan laporan, pembuatan proposal yang baik, teknik presentasi dan teknik negosiasi. 20. Tingkatkan terus motivasi kerja dan tunjukkan kemampuan untuk berprestasi. 21. Tingkatkan terus motivasi kerja dan kemampuan bawahan atau kelompok kerja anda.