2. Bahasan Utama
A. Definisi Filsafat
B. Karakteristik Filsafat
C. Perbandingan Filsafat dengan Ilmu,
Seni dan Agama
D. Cabang dan Aliran Filsafat
E. Kesalahpahaman, Peranan dan
Manfaat Filsafat
5. Perwujudan Rasa Cinta Filsuf
dalam Perbuatan
1. Berpikir mendalam ttg hakikat segala
sesuatu.
2. Mengamalkan kebenaran.
3. Mengajarkan kebenaran.
4. Berjuang mempertahankan kebenaran
tersebut dengan pengorbanan.
Ex: Phytagoras, ttg Tata Susila
Socrates, ttg Eksekusi
6. Definisi Filsafat secara
Operasional
1. Ditinjau dari proses berpikirnya, filsafat = proses
berpikir reflektif sistematis dan kritis
kontemplatif, untuk menghasilkan sistem pikiran
atau sistem teori ttg hakikat segala sesuatu
secara komprehensif.
2. Sebagai suatu hasil berpikir, filsafat =
sekelompok teori atau sistem pikiran. Dengan
kalimat lain, bahwa filsafat merupakan suatu
sistem teori atau sistem pikiran tentang hakikat
segala sesuatu yang bersifat komprehensif, yang
diperoleh melalui berpikir reflektif sistematis
dan kritis kontemplatif.
8. Karakteristik Umum Berfilsafat
1. Karakteristik Objek Studi
2. Karakteristik Proses Berfilsafat
3. Karakteristik Hasil Berfilsafat
4. Karakteristik Kebenaran Filsafat
9. Karakteristik Objek Studi
a. Objek Material
1) Segala sesuatu yang tergelar di dunia (yg
telah diciptakan Tuhan), bahkan Tuhan itu
sendiri.
2) Segala sesuatu yang ada sebagai hasil kreasi
manusia, ex politik ekonomi, pendidikan dsb.
b. Objek Formal
Pertanyaan reflektif mengenai segala sesuatu
yang bersifat mendasar, dengan karakteristik
khusus, yaitu: spekulatif (fokus pada esensi dr
apa yg nampak), universal-abadi, & terbuka
(memunculkan pertanyaan berikut yang
berkaitan).
10. Karakteristik Proses Berfilsafat
a. Ketakjuban, keraguan, ketidakpuasan,
menguji asumsi, dan hasrat bertanya
(kritis)
b. Berpikir reflektif sistematis (menggunakan
prosedur tertentu)
c. Berpikir kontemplatif (spekulatif—
melampaui fakta) atau (radikal—sampai
keakar-akarnya)
d. Berpikir sinoptik (kebalikan pola berpikir
analitik, yaitu merangkum keseluruhan)
e. Melibatkan pengalaman insaninya,
sehingga bersifat subjektif
11. Karakteristik Hasil Berfilsafat
a. Normatif atau preskriptif (sistem
gagasan selalu menunjukkan atau
menjelaskan ttg apa yang dicita-
citakan/apa yg seharusnya).
b. Individualistik-Unik (karena melibatkan
pengalaman insani).
c. Tematik-Sistematis dalam bentuk
naratif (tulisan uraian) atau profetik
(dialog/tanya jawab lisan), bisa jadi
dalam karya seni lain.
12. Karakteristik Kebenaran Filsafat
• Sistem gagasan (pikiran) adalah benar
bagi filsuf yang bersangkutan atau bagi
para penganutnya masing-masing
14. Perbandingan Filsafat dengan
Ilmu (Sains)
• Persamaan = kritis // Perbedaan (Titus)
Aspek Filsafat Sains
Objek studi Menyeluruh
(komprehensif)
Terbatas (spesifik)
Pendekatan
berpikir
Sinoptik sintetik Analitik
Fokus Personalitas, nilai dan
seluruh bidang
pengalaman
Mengeliminasi faktor
personal, mengabaikan nilai
demi objektivitas
Tujuan Mengkritik, menilai dan
menertibkan tujuan akhir
Aspek riil alam, observasi,
konstruksi dan mengontrol
proses
Kepentingan Hubungan fakta khusus
dengan skema besar
Deskripsi hukum fenomena
dan sebab akibat
Hasil Normatif Deskriptif
15. Perbandingan Filsafat dengan
Ilmu (Sains)
• Perbedaan (Mudyaharjo)
Aspek Filsafat Sains
Bentuk karya Sistem pikiran Sistem pengetahuan
Sifat Isi Unik, individualistik,
subjektif
Deskriptif, objektif, dan
abstraktif
Cakupan isi Pikiran kritis komprehensif
dan kontemplatif
Spesifik, informatif, presisif-
prediktif
Cara
penyusunan
Penafsiran evaluatif,
komparatif, kritis
Purposif, selektif, verifikatif
abstraktif
Penyajian
hasil
Tematik-sistematis dalam
bentuk naratif-profetik
Rinci-sistematis dalam
bentuk konsep teori atau
hukum
16. Perbandingan Filsafat dengan
Ilmu (Sains)
• Perbedaan (Henderson)
Aspek Filsafat Sains
Posisi Induk pengetahuan (ilmu) Anak filsafat
Isi Sinopsis Analitis
Fokus Tidak hanya fakta tapi ttg
bagaimana seharusnya,
terkait nilai
Fakta, abstaksi
sebagaimana adanya
Proses Mempertanyakan dan
Menguji asumsi
Mulai dari asumsi
Alat Menggunakan verifikasi
akal ebrdasarkan pada
pengalaman manusia
Menggunakan eksperimen
yang dikontrol sebagai
metode melalui pengalaman
indera.
17. Perbandingan Filsafat
dengan Seni
• Perbedaan
Aspek Filsafat Seni
Konsep Sistem pikiran Sistem pengungkap cita rasa
Sifat isi Sistem pikiran
komprehensif mendasar
dan interpretatif normatif
Khusus, interpretatif estetis
dan inspiratif spontan
Cara
penyusunan
Melalui berpikir reflektif
sistematis dan kritis
kontemplatif
Penghayatan estetis melalui
bentuk tertentu
Penyajian Naratif atau profetik,
mungkin pula dalam
bentuk seni, drama dsb
Bentuk sastara, puisi,
lukasan dsb.
18. Perbandingan Filsafat
dengan Agama
Aspek Filsafat Agama
Mulai dari Ketakjuban, keraguan,
ketidakpuasan dan
hasrat bertanya
Keimanan atau kepercayaan
Proses dari Berpikir reflektif
sistematis, kritis
kontemplatif
Wahyu Tuhan melalui Rasul
Isi Metafisika,
pengetahuan, nilai dan
hasil dari kreasi
manusia
Tata keimanan yang mutlak,
sistem ritus (ibadah), sistem tata
kaidah (norma) manusia dgn
manusia dan lingkungan
Sifat Normatif presvkirptif Normatif preskirptif juga
imperatif (mewajibkan)
Sifat
kebenaran
Subjektif paralelistik Mutlak
21. Aliran-Aliran Filsafat
• Walaupun sifatnya yg subjektif yang
bersifat individualistik-unik, namun dalam
perkembangannya, sistem pikiran filsafat
para filsuf menemukan kesamaan dan
konsistensi isi pikiran dalam bentuk aliran
pikiran dari zaman ke zaman.
• Dikenal aliran, idealisme, materialisme,
pragmatisme, rasionalisme, empirisme,
eksistensialisme, pancasila, dsb.
23. Kesalahpahaman
tentang Filsafat
Kesalahpahaman Yang benar
Filsafat merupakan sesuatu yang
serba rahasia, mistis dan aneh
Filsafat mengungkap kebenaran
hingga terbuka
Filsafat sebagai sesuatu yang
susah dipelajari
Pelajari dengan tekun, minta
bantuan pada ahlinya
Filsafat itu berbahaya, pikiran bisa
menjadi aneh
“Aneh” sifatnya tentatif, subjektif
tergantung konteks sistem berpikir
Filsafat tidak berguna lagi Menambah keteguhan keyakinan
Filsafat adalah omong kosong tidak
memberikan petunjuk teknis
Lihat peranannya dalam konteks
kehidupan
24. Peranan Filsafat
• Pendobrak tradisi dan kebiasaan,
pembebas dari kebodohan, dan
pembimbing untuk berpikir rasional
(Rapar, 1996)
25. Manfaat Filsafat
a. Bagi Perkembangan Ilmu (sains)
Filsafat melahirkan ilmu. Ilmu melahirkan
petunjuk teknis, tapi punya kelemahan:
1. tdk sanggup menyusun konsep2 dasar yang
dijadikan asumsi untuk mengembangkan ilmu
itu sendiri
2. kadang tdk mempersoalkan nilai
3. hal2 yg dicapai ilmu sifatnya sementara
4. terbatas pada disiplin objek studinya,
terkotak-kotak (tidak komprehensif)
26. Manfaat Filsafat
a. Bagi Perkembangan Ilmu (sains)
Manfaat filsafat
1. Semua ilmu yang dihasilkan membutuhkan filsafat
2. Ilmuwan umumnya tidak mempersoalkan nilai,
filsafat mempertimbangkan nilai
3. Mempelajari segala sesuatu secara komprehensif
sehingga menjadi jembatan ilmu2
Dengan ketakterbatasnnya, filsafat dapat memeriksa,
mengevaluasi, mengoreksi, dan menyempurnakan
prinsip-prinsip dan asas-asas yang melandasi ilmu
pengetahuan (sains)
27. Manfaat Filsafat
b. Bagi Kehidupan Praktis
Manfaat filsafat
1. Memberikan konsep2 dasar dan menunjukkan arah
tujuan.
2. Membawa pada pemahaman dan tindakan praktis.
3. Mengembangkan sikap kritis dan kemandirian
intelektual.
4. Mengembangkan sikap toleransi.
29. Aliran2 pada Filsafat Umum
Aliran/Unsur Metafisika Epistemologi Aksiologi
Realitas Manusia Etika Estetika
Idealisme
Realisme
Pragmatisme
Pancasila
30. Implikasi Aliran2 pada Filsafat
Umum dalam Pendidikan
Aliran/Unsur Tujuan
Pendidikan
Kurikulum
Pendidikan
Metode
Pendidikan
Peranan
Pendidik &
Peserta Didik
Idealisme
Realisme
Pragmatisme
Pancasila