2. PENGERTIAN
Pendapatan nasional adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh
seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari penyerahan faktor-
faktor produksi dalam satu periode,
biasanya selama satu tahun.
3. MANFAAT
1. Menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke
waktu
Dari sini kita dapat membandingkan peranan suatu pemimpin atau
penggerak ekonomi bangsa, juga untuk mengetahui kelemahan atau kesalahan
yang pernah terjadi dari segi ekonomi untuk dikoreksi di masa selanjutnya.
2. Menilai prestasi ekonomi suatu bangsa
Pendapatan nasional menjadi tolak ukur kesuksesan dan kemakmuran
suatu bangsa. Yang menjadi penghargaan ketika pendapatan nasional suatu
negara itu tinggi.
3. Membandingkan perekonomian dengan negara lain
Di samping mencari celah untuk meningkatkan perekonomian negara
sendiri, membandingkan perekonomian dengan negara lain juga merupakan
suatu kebanggaan tersendiri ketika perekonomian di negara sendiri
mempunyai peringkat yang lebih tinggi.
4. Lanjutan…
4. Menerangkan struktur perekonomian negara
Jenis-jenis pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur
untuk mengetahui dimana kelemahan perekonomian yang perlu di
evaluasi. Hal ini juga dapat menyatakan persentase pendapatan
nasional berdasarkan jenis pendapatan (income) maupun produksi
(product)
5. Mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
perkapita
Pentingnya melakukan evaluasi terhadap perekonomian
negara agar perekonomian mengalami peningkatan setiap tahunnya.
6. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah
Pentingnya elemen-elemen yang melakukan pergerakan dari
bawah, untuk menyadarkan pemerintah seberapa pentingnya
perekonomian suatu negara. Masyarakat dapat beropini, memberikan
masukan untuk meningkatkan kualitas perekonomian.
5. KONSEP-KONSEP
1. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product)
merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
negara atau domestik selama satu tahun.
GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) +
Pendapatan Asing DN
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan maupun instansi asing
yang terkait, asalkan wilayah nya masih dalam wilayah suatu
negara atau domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan
X dari Jepang, yang mempunyai cabang di Indonesia, hasil
berupa barang dan jasa tersebut termasuk kedalam GDP.
Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum
diperhitungkan, makanya bersifat bruto atau/kotor.
6. 2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
tersebut yang dihasilkan diluar negeri. Contohnya seperti seseorang pria
dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaisya, hasil berupa barang dan
jasanya termasuk dalam GNP.
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) –
Pendapatan Asing DN
3. Produk Nasional Netto (NNP)
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)
Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi
yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran, sehingga
dapat menimbulkan kekeliruan meskipun relatif kecil.
7. 4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
merupakan pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas
jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dialihkan kepada pihak lain seperti pajak hadiah, pajak
penjualan, dll.
5. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai
negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan secara
berantai.
8. METODE PERHITUNGAN
1. Metode Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendekatan Produksi merupakan nilai tambah yang di ciptakan
dalam suatu proses produksi.
Kegiatan produksi sendiri adalah kegiatan yang menciptakan nilai
tambah (value added). Jadi pada perhitungan pendekatan produksi,
hanya mencakup perhitungan niai tambah pada setiap sektor (lahan)
produksi.
Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan nilai tambah (value added) dari seluruh sektor produksi
selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun).
Nilai tambah yang dimaksud disini adalah selisih antara nilai
produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yang
terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses produksi termasuk bahan
baku dan bahan penolong.
9. ISIC (International Standard Industrial Classification) mengklasifikasikan
perekonomian Indonesia menjadi 9 sektor atau lapangan usaha yang terbagi dalam tiga
kelompok, diantaranya:
SektorPrimer
Pertanian, Pertenakan, Kehutanan, dan Perikanan.
Pertambangan dan penggalian.
Sektor Sekunder
Industri pengolahan.
Listrik, air, dan gas.
Sektor Tersier
Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
Pengangkutan dan telekomunikasi.
Jasa lain-lain.
Rumus Pendekatan Produksi adalah sebagai berikut:
Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)
Keterangan :
Y= Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1 Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1 Qn= jenis barang ke-n
10. 2. Metode Pendekatan Pendapatan
Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah jenis pendekatan
pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan
dari berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses
produksi.
Metode pendekatan pendapatan merupakan pendapatan nasional hasil
dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor
produksi dalam suatu negara selama satu periode / tahun.
Yang termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja, modal, tanah, dan
keahlian/kewirausahaan.
Masing-masing dari faktor produksi akan menghasilkan pendapatan yang
berbeda-beda, misalnya:
• tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah,
• pemilik modal akan mendapat bunga,
• pemilik tanah dapat memperoleh sewa, dan
• keahlian atau skill dapat memperoleh laba.
11. Rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
12. 3. Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan
cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga,
pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari
• Pengeluaran untuk konsumsi (C),
• Pengeluaran untuk investasi (I),
• Pengeluaran untuk pemerintah (G),
• Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M).
Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut:
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor
13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL
1. Kualitas Sumber Daya Manusia
Menghitung besarnya pendapatan nasional, yaitu dengan
pendekatan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi.
Salah satu komponen di dalam pendekatan tersebut adalah upah (W)
yang diterima oleh pemilik faktor produksi tenaga kerja. Tenaga kerja
yang unggul dan juga memiliki kompetensi sesuai bidang
pekerjaannya bisa menerima upah yang lebih besar dibandingkan
dengan tenaga kerja yang memiliki kemampuan rendah, hingga bisa
memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan
nasional.
2. Keadaan Sumber Daya Alam
Keadaan alam suatu negara akan mempengaruhi pendapatan
nasional negara tersebut. Keadaan alam meliputi keadaan geografis,
sumber daya alam yang tersedia dan iklim suatu negara. Semakin
banyak sumber daya alam di suatu negara dan digunakan untuk
berproduksi maka akan semakin menghasilkan keuntungan yang
banyak.
14. 3. Ketersediaan Modal
Suatu negara yang memiliki modal yang besar untuk mengolah
sumber daya dan melakukan produksi maka bisa dipastikan pendapatan
nasionalnya akan tinggi, sementara negara yang kekurangan modal
sehingga tidak bisa melakukan kegiatan produksi maka pendapatan
nasionalnya akan rendah.
4. Stabilisasi dan Kebijakan Yang Mantap
Kebijakan pemerintah harus lah jelas, adil dan tegas karena bila
tidak maka akan menghambat jalannya roda perekonomian. Kebijakan
yang baik harus di dukung juga oleh aparatur negara yang berkualitas
agar pelaksanaan kebijakan bisa dilakukan oleh semua pihak dengan
penuh rasa tanggung jawab.
5. Kesejahteraan Masyarakat
Masyarakat yang sejahtera akan memiliki daya beli yang tinggi,
tingkat menabung dan investasi yang tinggi pula hingga bisa
menggulirkan roda perekonomian dan juga meningkatkan pendapatan
nasional suatu negara.
15. USAHA-USAHA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN
NASIONAL
1. Kita tingkatkan pembangunan nasional di segala bidang, khususnya sektor
ekonomi tanpa harus meninggalkan aspek-aspek kepribadian bangsa.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu
pendidikan nasional dan pemberian pelatihan-pelatihan.
3. Memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk bisa
mengembangkan usahanya bagi terciptanya kemajuan ekonomi
4. mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecil dan rumah
tangga sebagai penopang sekaligus mitra bagi pergerakan industri menengah
dan industri besar.
5. membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvesatasi bagi para
pemilik modal baik lewat PMDN(Penanaman Modal Dalam Negeri )
maupun lewat PMA (Penanaman Modal Asing ).
16. PENDAPATAN PERKAPITA
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata
penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil
pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk
negara tersebut.
• Berikut adalah rumus dari pendapatan per kapita :
Pendapatan per kapita = Pendapatan Nasional Bruto (PNB)
Jumlah Penduduk
Atau
Pendapatan per kapita = Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
Jumlah Penduduk
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) >> GNP/PNB
17. Cara Menghitung Pendapatan Perkapita
Ada dua cara untuk menghitung pendapatan per kapita :
a. Berdasarkan harga yang sedang berlaku. Jika kita menghitung
berdasarkan harga yang berlaku maka hasilnya disebut pendapatan per
kapita nominal.
b. Berdasarkan harga tetap (konstan), hasilnya disebut pendapatan per
kapita riil.
Pendapatan per kapita nominal adalah pendapatan per kapita yang
tidak memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Sedangkan pendapatan per kapita riil adalah pendapatan per kapita
yang sudah memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
18. Pendapatan kapita, juga dikenal sebagai pendapatan per orang per,
adalah pendapatan rata-rata masyarakat di unit ekonomi seperti negara
atau kota. Hal ini dihitung dengan mengambil ukuran semua sumber
pendapatan dalam agregat (seperti GDP atau pendapatan nasional bruto)
dan membaginya dengan jumlah penduduk.
Bagaimana dihitung?
pci = i / P
Dimana:
pci = pendapatan per kapita (per capita income)
i = total pendapatan pribadi
P = jumlah penduduk
Mari kita lihat contoh:
19. Diketahui GNP negara Singapura US$ 757.860 dan jumlah
penduduknya 74,3 juta jiwa. Besarnya pendapatan per kapita negara
Singapura, yaitu ...
A. US$ 5100
B. US$ 10.200
C. US$ 5500
D. US$ 10.500
E. US$ 5700
Pembahasan:
Rumus Jumlah Pendapatan perkapita (IPC) adalah:
IPC = Jumlah GNP / Jumlah Penduduk (P)
IPC = US$ 757.860 / 74,3
IPC = US$ 10.200
Jadi Pendapatan Perkapita Negara Singapura adalah US$ 10.200
20. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan adalah konsep yang lebih luas dibandingkan
kemiskinan karena cakupannya tidak hanya menganalisa populasi yang
berada dibawah garis kemiskinan. Kebanyakan dari ukuran dan indikator
yang mengukur ti ngkat distribusi pendapatan tidak tergantung pada rata-
rata distribusi, dan karenanya membuat ukuran distribusi pendapatan
dipertimbangkan lemah dalam menggambarkan tingkat kesejahteraan.
Untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan suatu
negara, dapat diketahui dari grafik yang dinamakan Kurva Lorenz, artinya
kurva yang menggambarkan hubungan antara distribusi jumlah penduduk
dengan distribusi pendapatan. Sedangkan indikator untuk mengukur
tingkat ketimpangan distribusi pendapatan adalah Koefisien Gini atau
Indeks Gini. Semakin tinggi atau besar Indeks Gini, semakin tinggi tingkat
ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya tidak merata) dan semakin
kecil Indeks Gini semakin rendah tingkat ketidakmerataannya (distribusi
pendapatannya semakin merata).
21. MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL
Diketahui data sebagai berikut.
Pengeluaran konsumsi: Rp 20.000.000.000,00
Menyewa tanah: Rp 10.000.000.000,00
Pengeluaran pengusaha: Rp 14.000.000.000,00
Ekspor: Rp 16.000.000.000,00
Impor: Rp 6.000.000.000,00
Keuntungan: Rp 10.000.000.000,00
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung
dengan pendekatan pengeluaran, yaitu ...
A. Rp 54.000.000.000,00
B. Rp 66.000.000.000,00
C. Rp 74.000.000.000,00
D. Rp 86.000.000.000,00
E. Rp 80.000.000.000,00
Pembahasan:
Rumus Pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan
pengeluaran adalah
Y = C + I + G + (X-M)
dimana,
Y : Pendapatan Nasional
C : Pengeluaran konsumsi
I : Investasi
G : Pengeluaran Pemerintah
X : Ekspor
M : Impor
maka,
Y = 20.000.000.000,00 + 10.000.000.000,00 +
14.000.000.000,00 +
(16.000.000.000,00 - 6.000.000.000)
Y = Rp 54.000.000.000,00
Jadi, pendapatan nasional adalah
Rp 54.000.000.000,00