2. PENGERTIAN PORTOFOLIO
Portofolio dapat diartikan sebagai investasi dalam
berbagai instrument keuangan yang dapat
diperdagangkan di bursa efek dan pasar uang
dengan tujuan menyebarkan sumber peolehan
return dan kemungkinan resiko. Instrument
keuangan dimaksud meliputi saham, obligasi,
valas, deposito, indeks harga saham, produk
derivative lainnya (samsul, 2006).
3. Portofolio dikategorikan efisien apabila memiliki
tingkat resiko yang sama, maupun memberikan
tingkat keuntungan yang lebih tinggi atau mampu
menghasilkan tingkat keuntungan yang sama,
tetapi dengan resiko yang lebih rendah.
Sedangkan portofolio optimal merupakan
portofolio yang dipilih seorang ivestor dari sekian
banyak pilihan yang ada pada kumpulan
portofolio yang efisien ( Tandelilin, 2001).
4. Portofolio optimal merupakan sesuatu yang unik
atas investasi pada asset beresiko. Investasi
yang realistic akan melakukan investasi tidak
hanya pada satu jenis investasi, akan tetapi
melakukan diversifikasi pada berbagai investasi
dengan pengharapan akan meminimalkan resiko
dan memaksimalkan return. Namun informasi
yang dihasilkan dari analisis portofolio bersifat
jangka pendek, oleh karena itu membutuhkan
analisis berkelanjutan agar mendapatkan
informasi yang relevan (sartono dan Zulaihati,
1998).
5. ANALISIS PORTOFOLIO MODEL
SHARPE
Sharpe (1995) menyatakan bahwa risiko dan
return merupakan dua ciri khas dari investasi,
oleh karenanya sangat penting untuk mengetahui
asal-usulnya. Faktor-faktor penting yang
menyebabkan harus diidentifikasi dan dievaluasi.
Hal ini merupakan tugas utama dari analisis
sekuritas dan hasilnya merupakan unsur-unsur
yang krusial untuk membentuk portofolio,
melakukan revisi, evaluasi dan menetapkan
strategi investasi jangka panjang.
6. Return merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukan. Sumber-sumber return investasi terdiri
dari dua komponen utama, yaitu:
Yield
merupakan komponen return yang mencerminkan
aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara
periodic dari suatu investasi.
Capital gain.
yaitu kenaikan harga suatu surat berharga (saham
atau surat utang jangka panjang), yang bisa
memberikan keuntungan bagi investor.
Penjumlahan yield dan capital gain disebut sebagai
return total suatu investasi (Tandellin, 2001).
7. Dibandingkan dengan Model Markowitz, yang
memerlukan sebanyak [N(N+3)/2] perhitungan, maka
untuk jumlah saham yang sama, model Sharpe hanya
memerlukan 3N + 2 perhitungan.
Sharpe menyarankan untuk mengacuhkan
kovarian antar saham dan sebagai gantinya
menggunakan informasi hubungan setiap saham dan
pasar.
Persamaan menurut sharpe adalah :
Ri = α + βi + ei
Ri= return yang diharapkan atas saham i.
α= titik potong garis lurus dengan sumber return
(koefisien alfa)
βi= Slofe garis lurus atau koefisien beta
I= Return yang diharapkan dari indeks pasar
ei= kesalahan standar dengan rata-rata 0 dan deviasi
standar konstan.
8. RASIO SHARPE
Rasio Sharpe (dalam bahasa Inggris: Sharpe index,
Sharpe measure, Reward to Variability Ratio) ditemukan
oleh William Forsyth Sharpe. Cara menghitung rasio
sharpe adalah:
Rasio Sharpe = ( Imbalan Hasil Portofolio – Risk free
Rate )
Standard Deviasi
Keterangan:
Imbal hasil portofolio adalah rata-rata dari tingkat
pengembalian atau return portofolio.
Risk free rate adalah nilai bunga bebas risiko. Anda
dapat menggunakan nilai kupon obligasi negara jangka
panjang.
Standard deviasi adalah nilai rentangan antara data
imbal hasil portofolio.
9. Contoh perhitungan:
Seorang investor memiliki portofolio yang
memberikan penghasilan sebesar 15% per tahun.
Berdasarkan data obligasi Indonesia jangka panjang nilainya
adalah 7%. Berdasarkan perhitungan standar deviasi
portofolio tersebut adalah 0,30. Maka nilai rasio sharpe
portofolio adalah:
Rasio Sharpe =
( 15% − 7% )
0,30
Nilai rasio sharpenya adalah 0,2667 atau 26,7%.
Semakin besar nilai sharpe ratio, artinya makin baik, karena
rata-rata pergerakan imbal hasilnya lebih besar dari risk free
rate dan standar deviasi relatif rendah.
Kesimpulan:
Salah satu usaha untuk mengendalikan portofolio
investasi Anda adalah dengan melakukan monitoring dan
melakukan perbaikan. Salah satu cara mengukur kinerja
10. PENILAIAN KINERJA
PORTOFOLIO
Pada umumnya tujuan dilakukannya penilaian
portofolio adalah :
Untuk mengetahui dan menganalisis apakah
porofolio yang dibentuk telah dapat meningkatkan
tercapainya tujuan investasi.
Untuk dapat mengetahui portofolio mana yang
memiliki kinerja yang lebih baik ditinjau dari
tingkat return dan risiko masing-masing.
Untuk melakukan revisi terhadap saham-saham
yang membentuk portofolio.
11. Kerangka berpikir untuk menilai kinerja
portofolio antara lain adalah :
Tingkat Risiko, Didalam mengavaluasi kinerja
portofolio harus diperhatikan apakah return yang
diperoleh sudah cukup memadai menutup risiko
yang ditanggung ( risk adjusted ).
Periode Waktu. Beberapa portofolio yang sama
tingkat return dan risikonya akan dinilai berbeda
apabaila waktu yang diperlukan juga berbeda.
Benchmark yang Sesuai, yaitu patokan
(benchmark) yang digunakan untiuk menilai
kinerja portofolio adalah portofolio yang
sebanding
Tujuan Invesatasi. Tujuan yang berbeda akan
mengakibatkan penilaian terhadap kinerja
portofolio menjadi berbeda pula
12. MENILAI KINERJA
PORTOFOLIO
Pengukuran yang telah memperhatikan faktor
risiko yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi
kinerja portofolio.
Indeks Sharpe
Sharpe diukur dengan cara membandingkan
antara premi risiko portofolio dengan risiko portofolio
yang dinyatakan dengan standar deviasi. Rumus yang
dipakai untuk menghitung Indeks Sharpe adalah :
Jadi, Indeks Sharpe mengevaluasi portofolio manajer
berdasarkan tingkat imbal hasil (rate of return) dan
diversifikasi (seperti mempertimbangkan risiko
portofolio total sebagaimana diukur dengan standar
devisiasi pada denominatornya). Oleh karena itu,
indeks Sharpe lebih sesuai untuk portofolio yang
terdiversifikasi dengan baik, karena lebih akurat
memperhitungkan risiko portofolio. Pengukuran kinerja
portofolio menggunakan indeks Sharpe sering disebut